• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan dan bahan informasi yang lengkap bagai karyasiswa Program Beasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan dan bahan informasi yang lengkap bagai karyasiswa Program Beasiswa"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Program Beasiswa Pascasarjana Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) ini dilakukan dalam rangka mendukung pencapaian salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, yaitu Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM-Iptek) dalam rangka penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas). Adapun yang diharapkan dengan peningkatan kapasitas SDM Iptek ini adalah mendukung tercapainya model pengembangan produk Iptek berbasis konsorsium, model SINas berbasis Puspiptek Science

Techno-Park, dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) oleh masyarakat industri.

Penguatan SINas ini penting, mengingat di dalam SINas inilah ada upaya pengaturan kelembagaan yang secara sistemik dan berjangka panjang dapat mendorong, mendukung, menyebarkan dan menerapkan inovasi-inovasi di berbagai sektor, dan mempunyai skala yang lebih luas. Hal tersebut berefek pada peningkatan daya saing bangsa yang bertumpu pada penguasaan Iptek.

Adapun dalam hal ini, Program Beasiswa melingkupi: program gelar S2 dan S3, pemagangan riset di luar negeri, kursus bahasa Inggris dan program pendukung, seperti biaya untuk jurnal serta pendaftaran konferensi.

Upaya untuk mewujudkan ini membutuhkan partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak. KRT mengundang SDM yang berada di KRT, LPNK Ristek dan institusi riset agar memanfaatkan Program Beasiswa Pascasarjana KRT dengan sebaik-baiknya.

Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan dan bahan informasi yang lengkap bagai karyasiswa Program Beasiswa

(3)

Pascasarjana KRT dalam rangka kelancaran pelaksanaan studi yang diselenggarakan oleh seluruh perguruan tinggi yang bekerjasama dengan KRT.

Jakarta, Januari 2011

Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Visi dan Misi ... 4

1.3. Tujuan Program ... 4

1.4. Sasaran Program ... 5

1.5. Ruang Lingkup dan Rencana Kegiatan ... 5

1.5.1. Model Studi ... 5

1.5.2. Bidang-Bidang Studi ... 6

Bab II Ketentuan Umum dan Khusus 2.1. Persyaratan ... 13

2.2. Hak, Kewajiban, Larangan, dan Sanksi Karya Siswa ... 16

2.3. Jangka Waktu Pemberian Beasiswa dan Pembiayaan ... 19

2.4. Sekretariat ... 20

Bab III Jadwal Pelaksanaan ... 21

Bab IV Monitoring dan Evaluasi ... 23

Bab V Evaluasi ... 25

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ... 27

Lampiran 2. Pedoman Proposal Riset ... 33

Lampiran 3. Perjanjian Tugas Belajar di Dalam Negeri ... 39

Lampiran 4. Surat Izin Melanjutkan Studi dan Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Penelitian ... 45

Lampiran 5. Laporan Studi Periodik... 49

(5)
(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengembangan Sumberdaya Manusia Iptek (SDM Iptek) sebagai suatu investasi jangka panjang bagi pembangunan nasional tidak dapat dipisahkan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabinet Indonesia Bersatu dan Visi Iptek 2025. Arah dan kebijaksanaan tersebut diharapkan dapat lebih mempertajam bidang-bidang keahlian yang harus dikuasai dan dikembangkan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan daya saing, kemandirian dan kesejahteraan bangsa.

Peningkatan kesejahteraan bangsa merupakan prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan keunggulan daya saing, pengelolaan sumberdaya dan peningkatan sumber daya manusia.

Pengembangan sumberdaya manusia Iptek nasional pernah dilakukan secara intensif pada tahun 1980an. Saat itu pemerintah mengeluarkan anggaran yang sangat besar untuk program studi pascasarjana (S2/S3) di luar negeri melalui program beasiswa

Overseas Fellowship Program (OFP), Science and Technology Manpower

Development Program (STMDP), Science and Technology for Industrial

Development (STAID). Program tersebut telah menghasilkan ratusan Ph.D dalam bidang science dan engineering. Namun terhenti pasca era krisis moneter sekitar satu dekade yang lalu.

(7)

Kekuatan daya saing iptek bangsa Indonesia relatif masih lebih rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh karena itu, dipandang penting untuk kembali meningkatkan kualitas SDM Iptek bangsa ini. Program pengembangan SDM Iptek telah dicanangkan sebagai salah satu prioritas dalam RPJM 2010-2014. Ini ditempuh sejalan dengan upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas institusi riset terhadap luaran hasil riset dan pemanfaatannya di kalangan masyarakat. Pada tahun 2003 Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) telah mengambil inisiatif mengembangkan program beasiswa pascasarjana yang secara spesifik ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya para peneliti dan karyawan di lingkungan institusi riset.

Program beasiswa pascasarjana ini meprioritaskan pemanfaatan sarana laboratorium baik yang ada di kawasan Puspiptek maupun yang ada di institusi riset. Selain itu, dalam melakukan kegiatan penelitian ilmiah harus memanfaatkan profesor riset atau doktor yang ada di LPNK Ristek atau institusi riset lainnya. Fasilitas riset dimaksud adalah Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong yang didirikan pada tahun 1976 di lahan seluas 350 ha. Ini dimaksudkan untuk membangun sinergi kegiatan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selaras dengan Pengembangan Program Utama Nasional saat itu. Di tempat ini terdapat tiga puluh lima laboratorium modern milik Batan, BPPT, LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Sayangnya fasilitas-fasilitas ini belum secara optimal dimanfaatkan untuk menjawab masalah multidimensi yang dihadapi bangsa. Oleh karena itu, upaya keras membangun aliansi strategis dan kemitraan dengan institusi-institusi pendidikan dan industri mutlak diperlukan. Upaya tersebut diproyeksikan akan memberikan luaran (output) dan dampak (outcome) yang penting, antara lain pada hal-hal berikut: (1) optimasi atas pemanfaatan fasilitas-fasilitas riset yang tersedia, (2) membangun kultur atas sinergi dan kolaborasi

(8)

dalam kaitan riset dan pengembangan berbasis antar-disiplin, (3) membangun mission oriented dalam kaitan riset dan pengembangan yang lebih jelas dan terarah, dan (4) membangun jaringan sistem inovasi nasional yang kuat. Dengan demikian kegiatan riset dan pengembangan dapat terbangun secara lebih fokus dan efektif berbasis pada masalah-masalah nyata yang dihadapi masyarakat, sekaligus untuk menjawab masalah-masalah bangsa.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, telah ditetapkan Keputusan Menristek No. 77/M/Kp/IX/2003 tanggal 8 September 2003 tentang Pembentukan Penyelenggara Program Pendidikan Pascasarjana di Puspiptek Serpong. Ini merupakan tindak lanjut dari ditandatanganinya kerjasama antara Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Departemen Pendidikan Nasional No. 15/KRT/IX/2003 tanggal 8 Agustus 2003 tentang Pemanfaatan Sumberdaya Iptek di Pusat Iptek Serpong untuk Mendukung Penyelenggaraan Program Pascasarjana di Perguruan Tinggi.

Untuk mendorong inovasi dan tersedianya sumberdaya peneliti di bidang iptek yang berkualitas tinggi, maka perlu diberikan beasiswa kepada SDM Iptek yang memiliki kemauan dan memenuhi kriteria yang ditentukan untuk mengikuti Program Beasiswa Pascasarjana Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Program ini diatur berdasarkan Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi No.165/MKP/VII/2008 tanggal 25 Juni 2008 tentang Pembentukan Pengelola Program Pascasarjana.

Untuk meningkatkan kapabilitas karyasiswa yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, pengelola program beasiswa bekerjasama dengan perguruan tinggi yang bersesuaian menyelenggarakan beberapa kegiatan tambahan, yaitu pelatihan penulisan proposal, pelatihan penulisan artikel ilmiah, serta peningkatan penguasaan bahasa Inggris bagi karyasiswa.

Sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 Program Beasiswa Pascasarjana menjalankan satu model, yaitu model konvensional.

(9)

Beberapa kendala yang tengah dihadapi oleh para karyasiswa tersebut di antaranya adalah masih kurangnya dukungan kompetensi yang relevan dan fasilitas infrastruktur dari kegiatan riset yang mereka lakukan. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi lebih sangat disyaratkan. Pelibatan tenaga ahli asing diharapkan merupakan salah satu cara yang dapat memberikan kontribusi lebih sesuai dengan bidang riset para karyasiswa.

1.2. Visi dan Misi

Visi penyelenggaraan program Beasiswa Pascasarjana ini adalah:

Sumberdaya Manusia Iptek Sebagai Pilar Penting Dalam Memperkuat Sistem Inovasi Nasional

Sedangkan misi yang diemban dari pemberian beasiswa ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM Iptek yang profesional untuk menghasilkan kekayaan intelektual serta pemanfaatannya melalui peningkatan kualitas, kuantitas, produktivitas dan kesejahteraan SDM Iptek;

2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi peningkatan produktivitas SDM Iptek;

3. Membangun jejaring kerjasama dalam peningkatan kualitas SDM Iptek.

1.3. Tujuan Program

Tujuan dari penyelenggaraan Program Beasiswa Pascasarjana adalah:

1. Menyediakan SDM di bidang Iptek yang berkualitas tinggi dan termanfaatkan.

(10)

2. Meningkatkan daya dukung Iptek bagi sektor produksi dan industri.

3. Akselerasi sinergi IPTEK antar kelembagaan dan stakeholder dalam membangun SINas.

4. Mewujudkan kompatibilitas antara kegiatan Iptek di lembaga litbang, perguruan tinggi dan industri.

5. Akselerasi target pembangunan nasional KIB II 1.4. Sasaran Program

Sasaran yang akan dicapai adalah:

1. Peningkatan kapasitas SDM Iptek dalam rangka penguatan SINas/SIDa dalam bentuk konsorsium riset dan Science Techno

Park.

2. Tersedianya tenaga Master dan Doktor berbasis riset pada KRT, LPNK, Lemlitbang Kementerian dan industri;

3. Terbentuknya jejaring riset antara LPNK/Lemlitbang, perguruan tinggi dan industri;

4. Terbentuknya jejaring riset dengan perguruan tinggi dan lembaga riset luar negeri.

1.5. Ruang Lingkup dan Rencana Kegiatan 1.5.1. Model Studi

Model pertama merupakan model konvensional. Dalam hal ini peserta akan dibiayai untuk studi di perguruan tinggi di dalam negeri dengan melakukan kegiatan riset di laboratorium perguruan tinggi, Puspiptek Serpong maupun yang berada di LPNK Ristek. Sementara dalam kaitan studi dan riset, promotor dan supervisor tesis/disertasi dirancang dengan melibatkan dua pihak, yaitu perguruan tinggi sebagai pembimbing atau promotor utama dan co-promotor pertama sedangkan dari profesor riset atau doktor yang berasal dari KRT, LPNK Ristek atau institusi riset sebagai co-promotor.

Model kedua, melalui mekanisme kerjasama dengan perguruan tinggi negeri yang telah memiliki kesepakatan dengan pihak luar

(11)

negeri dengan program dual degree. Model yang dikembangkan adalah studi program internasional kepada para karyawan KRT, LPNK Ristek dan lembaga litbang dengan perkuliahan yang dilakukan pada perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri. Sedangkan kegiatan riset dan kajian, dapat dilakukan d laboratorium perguruan tinggi, Puspiptek Serpong dan LPNK Ristek bila di Indonesia dan dapat pula di lakukan di laboratorium di perguruan tinggi luar negeri. Sementara dalam kaitan studi dan riset, promotor dan supervisor tesis/disertasi diatur dengan melibatkan perguruan tinggi sebagai pembimbing atau promotor utama dan profesor riset LPNK Ristek sebagai co-promotornya.

Model ketiga, memanfaatkan jaringan kerjasama pendidikan yang telah dirintis KRT, LPNK Ristek dan Kementerian Pendidikan Nasional dengan berbagai pihak luar negeri seperti AusAid, Deutscher

Akademischer Austausch Dienst/Dinas Pertukaran Akademis (DAAD) Jerman, The American Indonesian Exchange Foundation (Aminef), Bank

Dunia, Asean-European University Network (Asea Uninet), Erasmus Mundus, dan lain-lain. Misi utama model ini adalah memfasilitasi para karyawan LPNK Ristek yang ingin melakukan studi di luar negeri. KRT akan memfasilitasi biaya pendidikan yang tidak ditanggung oleh pihak luar negeri pemberi beasiswa seperti kursus bahasa maupun seminar.

Model keempat, memanfaatkan jaringan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan Iptek antara KRT dan LPNK Ristek dengan lembaga litbang luar negeri yang memiliki jejaring kerjasama dengan perguruan tinggi (misalnya Commonwealth Scientific Research

and Industrial Organization -CSRIO, JPS, Toyota Foundation, Ashi Foundation, Australian Centre for International Agricultural Research - ACIAR, dan lain-lain. Model ini lebih ditujukan untuk memfasilitasi karyasiswa dalam jumlah sangat terbatas yang ingin melakukan penelitian, pemagangan, post-doct di institusi riset ataupun perguruan tinggi luar negeri.

(12)

1.5.2. Bidang-bidang Studi

Bidang-bidang studi yang diutamakan dalam pelaksanaan ke empat model secara spesifik ditentukan pada tujuh bidang fokus yaitu pengembangan teknologi ketahanan pangan, pengembangan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan, pengembangan teknologi dan manajemen transportasi, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan teknologi pertahanan dan keamanan, pengembangan teknologi kesehatan dan obat, serta bidang material maju. Selain itu dapat diambil bidang kebijakan publik khusus untuk staf KRT.

Adapun dasar pertimbangan, maksud dan tujuan dari spesifikasi masing-masing bidang tersebut adalah sebagai berikut: 1.5.2.1. Pembangunan Ketahanan Pangan

Pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang cukup, bergizi, aman, bermutu, sesuai selera dan keyakinan, melalui peningkatan produktivitas, kualitas, dan efisiensi produksi pangan asal tanaman, ternak, dan ikan secara berkelanjutan, pengolahan hasil, dan penganekaragaman pangan.

Prioritas utama adalah untuk: (a) mendukung terwujudnya kemandirian ketahanan pangan, revitalisasi nilai kearifan lokal, dan meningkatkan kemitraan antarlembaga; dan (b) mengembangkan komoditas pangan yang menjadi prioritas, yang diselaraskan dengan kebijakan revitalisasi pembangunan produksi pangan asal tanaman, ternak, dan ikan. Kebijakan iptek ketahanan pangan diarahkan pada upaya peningkatan daya dukung teknologi untuk mempertajam prioritas penelitian, peningkatan kapasitas kelembagaan, pengembangan iklim inovasi, dan pembentukan SDM yang handal dalam pengelolaan pangan.

(13)

1.5.2.2. Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan

Arah kebijakan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek di bidang energi adalah: (a) peningkatan kemampuan iptek yang berorientasi mendukung kebijakan penyediaan energi nasional melalui langkah konservasi sumber energi, pemanfaatan energi secara efisien, diversifikasi penggunaan energi, dan pengembangan energi baru dan terbarukan; (b) peningkatan kemampuan iptek dalam pengelolaan energi nasional jangka panjang, dan peningkatan kemampuan pasokan energi dengan memanfaatkan bauran energi (energy-mix) berbasis pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan; (c) peningkatan kemampuan iptek dalam pembangunan infrastruktur energi melalui penguatan kelembagaan, optimalisasi dan pendayagunaan sumberdaya, dan pembangunan jaringan yang mencakup focal point untuk tiap jenis energi dan kegiatan yang dikembangkan; (d) mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya teknologi dan inovasi yang berorientasi pada kekuatan dan kemampuan sumberdaya nasional.

1.5.2.3. Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi di masa depan diarahkan untuk: (a) memenuhi kebutuhan transportasi nasional yang aman, nyaman, tepat waktu dan terjangkau masyarakat luas; (b) meningkatkan transaksi perdagangan sebagai sumber pergerakan orang, barang, dan jasa yang menjadi pangsa pasar bisnis transportasi melalui political trading yang saling menguntungkan; (c) menciptakan jaringan pelayanan secara inter dan antarmoda angkutan melalui pembangunan prasarana dan sarana transportasi, serta diikuti dengan pemanfaatan e-commerce dalam kaitan paper less document, sehingga kemudahan, kelancaran, dan kepastian pelayanan dapat dicapai; (d) menyelaraskan semua peraturan perundang-undangan baik yang mencakup investasi maupun penyelenggaraan jasa transportasi untuk memberikan

(14)

kepastian hukum bagi semua pihak terkait; (e) menciptakan sistem perbankan dan mekanisme pendanaan untuk menunjang investasi dan operasi bidang prasarana dan sarana transportasi; (f) mendorong seluruh stakeholders untuk berpartisipasi dalam penyediaan pelayanan mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, dan pengoperasiannya; (g) menghilangkan segala macam bentuk monopoli agar dapat memberikan alternatif/pilihan bagi pengguna jasa; (h) mempertahankan keberpihakan pemerintah sebagai regulator terhadap pelayanan kepada masyarakat; (i) menyatukan persepsi dan langkah para pelaku penyedia jasa transportasi dalam kaitan pelayanan global.

1.5.2.4. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diarahkan untuk: (a) mengantisipasi implikasi konvergensi TIK, baik dalam aspek kelembagaan maupun peraturan perundang-undangan, termasuk yang terkait dengan persoalan keamanan, kerahasiaan, privasi dan integritas informasi, hak atas kekayaan intelektual, dan legalitasnya; (b) mengoptimalkan dan mensinergikan pembangunan dan pemanfaatan prasarana telekomunikasi dan non-telekomunikasi dalam pengembangan TIK secara menyeluruh dengan pengutamaan daerah perdesaan, guna menciptakan efisiensi, termasuk efisiensi dalam investasi, yang pada akhirnya akan menentukan harga/biaya layanan yang dibebankan kepada masyarakat pengguna; (c) memanfaatkan konsep teknologi netral yang responsif terhadap kebutuhan pasar dan industri, namun tetap menjaga keutuhan sistem yang ada; (d) mendorong persaingan yang sehat dalam penyelenggaraan telekomunikasi fixed line dengan mempersiapkan tahapan migrasi dari bentuk duopoli ke bentuk kompetisi penuh yang setara dan berimbang, seperti telekomunikasi nirkabel; (e) mendorong pengembangan industri pendukung (komponen, material, submodul, dan lain-lain), industri konten dan aplikasi sebagai upaya penciptaan nilai tambah dari industri TIK dalam negeri; (f) menumbuh-kembangkan kepemimpinan (leadership)

(15)

dalam bidang TIK untuk memperkuat arah yang jelas bagi pengembangan sektor ini; (g) meningkatkan pengetahuan masyarakat (khususnya masyarakat perdesaan) dan kepedulian tentang potensi pemanfaatan TIK.

1.5.2.5. Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan Arah kebijakan pengembangan teknologi pertahanan dan keamanan (hankam) ditujukan untuk: (a) memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista), baik perangkat keras maupun perangkat lunak berteknologi terbaru, sesuai dengan kebutuhan operasional yang mempunyai efek penangkal tinggi; (b) meningkatkan penguasaan kapabilitas Iptek hankam di kalangan industri nasional melalui regulasi, kelembagaan dan penanganan alokasi pendanaan khusus; (c) meningkatkan pemahaman, penguasaan Iptek, dan rekayasa untuk aplikasi Hankam di kalangan perguruan tinggi dan lembaga Iptek nasional untuk mencapai keunggulan bangsa berbasiskan kemandirian, melalui roadmap yang bersifat kuantitatif dan rancangan strategis Hankam yang terpadu; (d) mengikuti pemenuhan standardisasi sarana pertahanan pangsa pasar dunia yang kompetitif; (e) memberikan peluang kepada industri strategis di bidang Hankam untuk berinovasi, sehingga mampu menjaga kelangsungan hidup industri secara ekonomis. 1.5.2.6. Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat

Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan dan obat diarahkan untuk memberikan pemecahan berbagai permasalahan utama kesehatan yang dihadapi sebagian masyarakat Indonesia. Prioritas utama pengembangan iptek kesehatan dan obat adalah: (a) pencapaian gizi seimbang, terutama untuk mempertahankan dan meningkatkan keadaan gizi masyarakat, serta tumbuh kembang anak dalam rangka menjaga kualitas SDM Indonesia; (b) pengembangan industri farmasi untuk mewujudkan kemandirian dalam menjamin ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas; (c) pengembangan obat bahan alam menjadi

(16)

fitofarmaka dan sediaan obat modern; (d) pengembangan obat-obat preventif seperti vaksin sera, dan obat-obat protein pharmaceutical; (e) pengendalian penyakit melalui deteksi dini dan diagnosis, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan; (f) pengembangan alat kesehatan/kedokteran dengan meningkatkan kemampuan produksi dan mutu alat kesehatan, terutama untuk subsidi impor, dan pengembangan jejaring nasional untuk pelayanan purna jual peralatan; (g) penjagaan mutu pelayanan kesehatan dengan prioritas kesehatan keluarga, pengawasan penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif, perawatan terhadap korban trauma dan bencana, dan pengurangan dampak pembangunan terhadap kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.

1.5.2.7 Pengembangan Teknologi Material Maju

Pengembangan Teknologi Material Maju mencakup kegiatan penelitian dan pengembangan berbagai material, sumberdaya mineral dan metalurgi. Keluaran dari kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang material maju adalah (a) prototip proses, produk litbang, teknoekonomi dalam pengolahan sumber daya mineral primer dan sekunder, mineral industri dan material metalurgi, manufaktur bahan logam dan teknologi hasil guna bahan., (b) terkuasainya dan termanfaatkannya teknologi maju pembuatan dan pengolahan material untuk divais elektronika dan telekomunikasi, membrane, biodegradable polimer, teknologi laser, nano material dari bahan lokal seperti nanosilica, nanosteel, komposit karet-beton, (c) terkuasainya litbang dan inovasi material berbasis sumber daya lokal bahan aktif untuk obat dan nano material untuk drug

delivery, katalis dan bahan penyerap (absorbent) dan bahan pendispersi untuk industri pengolahan, keramik/polimer dan material magnet lunak dan keras berkekuatan tinggi, material sensor dengan sensitivitas tinggi dan material komposit untuk industri otomotif.

(17)

1.5.2.8. Kebijakan Publik

Arah kebijakan pembangunan iptek di antaranya mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap yang jelas, dengan alat-alat ukur, indikator keberhasilan yang dibuat jelas, sehingga dapat mengukur keberhasilan dari masing-masing kegiatan. Selain itu, arah kebijakan ditujukan pula untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas iptek dengan memperkuat kelembagaan, sumberdaya dan jaringan iptek di pusat maupun daerah. Kebijakan pembangunan jangka panjang di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana yang telah digariskan dalam RPJP, RPJM dan Visi Iptek 2025 sangat mempengaruhi kompetensi yang dimiliki oleh SDM Iptek dan bidang-bidang studi yang perlu dikuasai di masa mendatang. Dengan tersedianya SDM yang mumpuni di bidang kebijakan publik, diharapkan tujuan, arah, dan sasaran pembangunan iptek dapat lebih fokus dan mudah dicapai.

Prioritas Perguruan Tinggi dengan bidang fokus

Bidang Fokus Perguruan Tinggi

Pangan IPB

Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB/UI

Energi ITB/IPB

Obat dan Teknologi Kesehatan UI/IPB

Teknologi dan Manajemen Transportasi ITB/UI

Teknologi Pertahanan UI/ITB

Material Maju ITB/UI

(18)
(19)

BAB II

KETENTUAN UMUM DAN KHUSUS

Peserta Program Beasiswa Pascasarjana berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di lingkungan KRT, LPNK Ristek, Balitbang Kementerian dan Balitbang Pemerintah Daerah.

2.1. Persyaratan

2.1.1. Program Beasiswa Pascasarjana Strata-2 dan Strata -3 Dalam Negeri dan Luar Negeri terdiri:

1) PNS yang telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebagai PNS dan untuk bidang pendidikan yang langka dapat diberikan sejak diangkat sebagai PNS. Dibuktikan dengan fotokopi Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Surat Keputusan PNS pada golongan III/a atau III/b, dan SK pengangkatan terakhir yang dilegalisasi.

2) Untuk calon karyasiswa dari LPNK Ristek diusulkan oleh Sekretaris Utama, sedangkan calon karyasiswa dari KRT diusulkan oleh Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi. Bagi peserta dari Agro Techno Park (ATP) dan LB Eijkman diusulkan oleh Deputi III, sementara PP Iptek diusulkan oleh Deputi V KRT.

3) Membuat proposal penelitian untuk program strata-3 yang dinilai lulus oleh tim penilai independen. Proposal riset wajib merujuk pada tujuh Bidang Fokus Agenda Riset Nasional (ARN) dan roadmap program riset yang berjalan pada masing-masing unit kerja peneliti. Untuk program doktor, proposal/ rencana desain penelitian harus secara jelas menunjukkan keterkaitan nyata bidang yang diambil dan relevansi tupoksi lembaga

(20)

(Lampiran 2). Untuk calon dari KRT bidang fokus yang diambil penekanannya pada ilmu kebijakan publik (Public Policy/Policy

Science).

4) Membuat rencana kerja dan sinopsis untuk program strata-2 yang dinilai lulus oleh tim penilai independen. Rencana kerja wajib merujuk pada tujuh bidang fokus Agenda Riset Nasional (ARN) atau tugas pokok dan fungsi lembaga.

5) Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik dan dibuktikan dengan nilai TOEFL ITP (Institutional Testing Program) dengan nilai TOEFL ITP Skor Minimal 500 dan memiliki TPA dengan nilai 500.

6) Persyaratan akademik yang akan mengambil program Strata-2 dan program Strata-3 minimum memiliki IPK 3,2.

7) Daftar Riwayat Hidup (dengan format sebagaimana Lampiran 1).

8) Surat dukungan dan izin dari atasan yang bersangkutan (setingkat eselon 2) selama mengikuti program (dengan format sebagaimana Lampiran 2).

9) Bersedia menandatangani Perjanjian Tugas Belajar (Lampiran 3). 10) Telah memiliki nama profesor riset atau doktor (S3) bila belum

ada atau terbatasnya professor risetnya dari KRT atau LPNK Ristek sebagai co-promotor yang dibuktikan dengan surat pernyataan kesediaan.

11) Melampirkan daftar publikasi dalam bentuk jurnal nasional atau internasional (bila ada), dibuktikan dengan fotokopi jurnal/prosiding.

12) Batas usia maksimum untuk program Strata-2 adalah 38 tahun dan usia 40 tahun untuk program Strata-3.

(21)

13) Melampirkan daftar makalah yang telah disampaikan dalam seminar nasional dan internasional (bila ada) dibuktikan dengan sertifikat.

14) Program beasiswa diberikan pada calon karyasiswa sejak awal studi, bukan pada karyasiswa yang studinya sedang berjalan. 15) Memenuhi persyaratan universitas yang dituju.

Bagi calon karyasiswa program beasiswa Ph.D di Jerman dan Jepang, persyaratan tambahan yang perlu dipenuhi adalah:

1). Aktif berbahasa Inggris dan Jerman/Jepang (untuk kemampuan berbahasa Inggris dibuktikan dengan nilai TOEFL ITP Skor Minimal 500).

2). Memiliki Letter of Acceptance dari Profesor di Universitas Jerman dan Jepang.

3). Memiliki proposal riset.

2.1.2. Program Pemagangan/Penelitian/Sandwich/Post-Doc

Program ini diprioritaskan bagi karyasiswa/peneliti/ perekayasa yang saat ini sedang melakukan penelitian atau kerjasama penelitian dengan institusi penelitian atau perguruan tinggi di luar negeri dan personil yang terlibat dalam Program Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kementerian Ristek.

Persyaratan terdiri:

1. Memiliki Letter of Acceptance dari institusi riset atau perguruan tinggi di luar negeri.

2. Bidang pemagangan/penelitian/sandwich/post-doc dimaksud sesuai dengan delapan bidang fokus.

(22)

2.1.3. Program Kursus Bahasa Inggris

Program Kurus Bahasa Inggris ini ditujukan bagi para staf Peneliti LPNK-RISTEK yang berencana untuk melanjutkan studi pascasarjana baik S2 dan S3 dengan Beasiswa Luar Negeri. Dalam hal ini Kementerian Riset dan Teknologi akan menfasilitasi rencana studi para staf peneliti LPNK-RISTEK dengan memberikan bantuan kursus Bahasa Inggris atau English Academic Purpose, yang lazim disyaratkan untuk dapat mendaftar pada program Beasiswa Luar Negeri. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut:

1. Para calon karyasiswa yang akan mengikuti program beasiswa Karyasiswa Program Beasiswa Pascasarjana;

2. Harus menulis Proposal Riset dan rencana studi; 3. Toefl ITP skor minimal 500;

4. Bekerja sebagai PNS di lingkungan LPNK atau KRT; 5. Usia belum genap 40 tahun;

6. Dicalonkan oleh institusi setingkat eselon II; 7. Daftar Riwayat Hidup.

2.1.4. Jurnal Nasional dan Internasional

Program ini diprioritaskan bagi karyasiswa/peneliti/ perekayasa yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal nasional dan internasional, dengan syarat memiliki letter of acceptance dari pihak pengelola Jurnal.

2.1.5. Conference dan jurnal cost

Program ini diprioritaskan bagi karyasiswa/peneliti/ perekayasa yang ingin mengikuti conference dan/atau mempublikasi jurnal (jika harus membayar), dengan syarat memiliki letter of

acceptance sebagai pemakalah/narasumber dari pihak penyelenggara.

(23)

2.2. Hak, Kewajiban, Larangan dan Sanksi Karya Siswa 2.2.1. Hak-Hak Karyasiswa

1. Menerima biaya pendidikan, meliputi Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) atau tution fee yang besarnya disesuaikan dengan jenis Program Beasiswa Pascasarjana dan ketentuan Standar Biaya Umum (SBU) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, ketentuan perguruan tinggi dan berdasarkan tipe cost

sharing-nya (detailnya lihat di sub bab pembiayaan);

2. Menerima tunjangan biaya hidup (allowance) dan operasional pendidikan yang besarnya disesuaikan dengan jenis Program Beasiswa Pascasarjana dan ketentuan SBU Kementerian Keuangan RI, ketentuan perguruan tinggi dan berdasarkan tipe

cost sharing-nya (detailnya lihat di sub bab pembiayaan);

3. Mendapatkan informasi dari Kementerian Riset dan Teknologi yang berkaitan dengan Program Beasiswa Pascasarjana;

4. Menerima materi pendidikan dan mengikuti perkuliahan di masing-masing Perguruan Tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi sesuai dengan peraturan yang berlaku di masing-masing Perguruan Tinggi.

2.2.2. Kewajiban Karya Siswa

1. Melaksanakan dan menyelesaikan program tugas belajar dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Surat Perjanjian Tugas Belajar dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

2. Hadir dalam setiap perkuliahan/pelatihan bahasa sesuai dengan ketentuan Perguruan Tinggi mitra;

3. Memberikan laporan perkembangan studi setiap triwulan, laporan tahunan, disertai dengan daftar nilai hasil ujian semester;

(24)

4. Melapor kepada Deputi Sumber Daya Iptek dengan melampirkan foto copy tesis/disertasi final yang telah diujikan, ijazah dan transkrip nilai, pada saat masa akhir studi;

5. Mengisi Formulir isian yang di berikan dengan data yang sebenar-benarnya;

6. Menyerahkan foto copy buku tabungan/rekening dan NPWP pada saat awal program atau perubahannya kepada petugas pemantau;

7. Mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Negara kepada Kantor Kas Negara, jika dalam hal tertentu karyasiswa: (a) memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pelaksana Program Beasiswa Pascasarjana KRT secara sepihak, atau (b) diketahui telah memberikan informasi yang tidak benar berkenaan dengan persyaratan untuk memperoleh Beasiswa Program Pascasarjana KRT, (c) menerima beasiswa lainnya; 8. Melakukan komunikasi dengan petugas pemantau apabila terjadi

hal-hal yang bersifat diluar rencana;

9. Sanggup dan bertanggungjawab untuk memenuhi aturan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara kegiatan (lihat: Lampiran 3. Perjanjian Program Pendidikan Pascasarjana).

2.2.3. Larangan Karyasiswa 1. Pindah Perguruan Tinggi;

2. Melakukan perpanjangan waktu studi;

3. Mengambil cuti akademis maupun cuti non-akademis (termasuk hamil, cuti diluar tanggungan Negara dan sebab-sebab lain). 2.2.4. Sanksi Bagi Karyasiswa

(25)

mengundurkan diri dari program studi secara sepihak, maka berdasarkan Surat Perjanjian, karyasiswa harus mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Program Beasiswa Pascasarjana KRT sejak proses seleksi hingga tanggal keputusan pembatalan pemberian beasiswa kepada Negara;

2. Karyasiswa akan dikenakan sanksi dari Kedeputian Sumber Daya Iptek jika dalam proses seleksi, penempatan, maupun selama mengikuti Program Beasiswa Pascasarjana KRT diketemukan ketidaksesuaian data yang diinformasikan dalam Formulir Calon Penerima Beasiswa KRT dengan kriteria KRT yang tercantum dalam buku Panduan Penyelenggara Program Beasiswa Pascasarjana KRT ini;

3. Sanksi yang dimaksud pada poin diatas dapat berupa:

 Pembatalan pencalonan sebagai penerima beasiswa jika diketahui sebelum proses seleksi dilakukan;

 Pembatalan pemberian beasiswa jika diketahui dalam proses penempatan;

 Pembatalan studi, dan penggantian biaya yang telah dikeluarkan oleh program atas nama karyasiswa sejak proses seleksi hingga tanggal keputusan pembatalan pemberian beasiswa kepada kantor kas Negara, jika diketahui selama program berlangsung.

2.3. Jangka Waktu Pemberian Beasiswa dan Pembiayaan

2.3.1. Program Beasiswa Pascasarjana Strata-3 dan Strata-2 Model Konvensional

Kegiatan Program Beasiswa Pascasarjana program Strata-2 (Magister) dibiayai maksimal selama 4 semester dan program Strata-3 (Doktor) dibiayai selama 6 semester.

(26)

No. Komponen Strata-2 Strata-3 1. Biaya Formulir

Pen-daftaran dan Seleksi

Sesuai pengeluaran Bukti pengeluaran 2. Biaya Kuliah Sesuai pengeluaran Sesuai pengeluaran 3. Waktu Kuliah 4 semester 6 semester

4. Tunjangan Biaya Hidup

Rp. 1.315.000,-/ bulan Rp. 1.350.000,-/bulan

5. Transpor Lokal Rp. 110.000,-/bulan Rp. 110.000,-/bulan 6. Tunjangan Buku dan

Referensi

Rp. /tahun Rp. 1.100.000,-/tahun Penelitian Rp. 6.500.000,- Rp. 12.400.000,- ATK Rp. 80.000,-/bulan Rp. 110.000,-/bulan

2.3.2. Program Pemagangan/Penelitian/Sandwich/Post-Doc

Program ini dilaksanakan selama 3 bulan. Sedangkan untuk biaya yang ditanggung meliputi:

 Tiket pesawat udara (airfare) untuk pulang pergi;  Biaya hidup.

2.3.3. Kursus Bahasa Jerman

Kursus bahasa Jerman dilaksanakan di Jerman selama 3 bulan. Biaya yang ditanggung meliputi:

Tiket pesawat udara Jakarta-Jerman pulang pergi;

Biaya Kursus;

Biaya Hidup.

2.3.4. Kursus Bahasa Inggris

Kursus Bahasa Inggris dilakukan di Indonesia, selama 3 bulan dengan biaya yang ditanggung terdiri dari:

(27)

1. Tiket pesawat udara Pulang Pergi; 2. Biaya hidup;

3. Biaya Pendaftaran;

4. Biaya kursus dan ujian test bahasa; 5. Biaya tes kesehatan;

6. Biaya ujian international (IELTS). 2.3.5. Jurnal Nasional dan Internasional

Program Biaya maksimal sejumlah Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) 2.4. Sekretariat

Usulan calon peserta Program Beasiswa Pascasarjana KRT dapat diajukan kepada Penanggung jawab Program dengan alamat:

Penanggung jawab Program Beasiswa Pascasarjana/ Deputi Bidang Sumberdaya Iptek

u.p. Asisten Deputi Sumberdaya Manusia Iptek

selaku Pelaksana Harian Program Beasiswa Pascasarjana Deputi Bidang Sumberdaya Iptek

Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia

Gedung II BPPT Lantai 7, Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telepon: (021) 316-9214; 316-9224; 316-9218

Faks : (021) 316-9214; 310-2046.

(28)

BAB III

JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan Program Beasiswa Pascasarjana Kementerian Riset dan Teknologi tahun 2011 yang dimulai dari seleksi sampai dengan perkuliahan, pada umumnya dilakukan sebagai berikut:

Bulan Kegiatan

Januari-Februari Sosialisasi ke KRT dan LPNK Ristek Februari-Maret Pendaftaran Calon Karyasiswa

Februari-Maret Seleksi Administrasi dan Proposal

Juni - Juli Pendaftaran Ulang bagi Calon Karyasiswa yang lulus proposal dan diterima oleh perguruan tinggi

Agustus Pertemuan seluruh Karyasiswa baru dengan Pembimbing, Promotor dan Pengelola Program

Agustus – Desember

Masa Perkuliahan

(29)
(30)

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan Ketentuan sebagai berikut:

1. Karyasiswa Program Pascasarjana KRT akan dipantau perkembangan studinya oleh Kedeputian Sumber Daya Iptek secara periodik baik langsung dan tidak langsung;

2. Obyek penilaian evaluasi karyasiswa adalah keberhasilan karyasiswa Program Beasiswa Pascasarjana KRT terkait dengan kinerja outputs dan outcomes karyasiswa Program Pascasarjana KRT;

3. Fungsi pemantauan dilakukan oleh Kedeputian Sumber Daya Iptek sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun, dengan cara: (1) penyebaran kuisioner, (2) pengamatan langsung, atau (3) meminta laporan berkala dari pelaksana Program Beasiswa Pascasarjana KRT tentang kemajuan belajar karyasiswa program Pascasarjana KRT;

4. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah semester/triwulan berakhir, karyasiswa wajib melaporkan perkembangan studi dan mengirimkan nilai akhir semester/triwulan kepada Deputi Sumber Daya Iptek, melalui sekretariat Program Beasiswa Pascasarjana KRT;

5. Pengelola Program Beasiswa Pascasarjana KRT akan melakukan pemantauan hasil/perkembangan studi sedikitnya 1 (satu) kali selama masa studi, dan karyasiswa diwajibkan hadir pada kesempatan tersebut;

6. Jika menghadapi permasalahan akademis dan non-akademis, karyasiswa diharuskan menghubungi dosen penanggungjawab akademik masing-masing, dan melaporkan pula kepada Pengelola Program Beasiswa Pascasarjana KRT yang bersangkutan;

(31)

7. Apabila menghadapi permasalahan yang memerlukan keputusan/persetujuan dari Kedeputian Sumber Daya Iptek, karyasiswa (melalui instansi terkait) harus mengajukan surat (permohonan) secara langsung kepada Deputi Bidang Sumber Daya Iptek;

8. Untuk memperlancar komunikasi, karyasiswa diharuskan melaporkan perubahan alamat dan nomor telepon (terutama HP) kepada pengelola Program Pascasarjana KRT.

(32)

BAB V PENUTUP

Dengan terbitnya Buku Pedoman Program Beasiswa Pascasarjana KRT ini diharapkan dapat menjamin pelaksanaan program Beasiswa yang sesuai jadwal, tepat sasaran dan efektif. Ketentuan dan mekanisme yang belum diatur dalam pedoman ini, dan diperlukan untuk lebih meningkatkan kinerja karyasiswa program beasiswa pascasarjana, akan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.

(33)
(34)

LAMPIRAN 1

(35)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Data Pribadi dan Keluarga

1. Nama Lengkap : 2. Tempat/Tanggal Lahir : 3. Jenis Kelamin : 4. NIP : 5. Jabatan : 6. Instansi : 7. Agama :

8. Alamat Rumah (Lengkap) :

Kode Pos : No. Telp : Faxmile : 8. Alamat Kantor : No. Telp : Faxmile : 10. Nomor HP : 11. Alamat email : 12. Pendidikan Terakhir : 13. Pekerjaan Terakhir : 14. Keluarga :

(36)

No. Hubungan Keluarga Nama Tempat/ Tgl. Lahir Pekerjaan 1. Istri/Suami 2. Anak ke-1 3. Anak ke-2 4. Anak ke-3

II. Riwayat Pendidikan

a. Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan/

Nama Sekolah Tamat Tahun Nama Sekolah Kota SD

SLTP SLTA

b. Pendidikan Tinggi

Identitas PT Strata 1 Strata 2

Nama PT Kota

(37)

Tamat Tahun Bidang Studi

IPK (Lampirkan Transkrip yang dilegalisasi)

III. Riwayat Pekerjaan

Tuliskan riwayat pekerjaan dalam 5 tahun terakhir

No. Tempat/

Instansi Jabatan Pangkat

Berdasar Surat Keputusan (Tgl/bln/thn) 1. 2. 3. 4. 5.

IV. Karya Akademik: Tuliskan penelitian, makalah, artikel dan seminar yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir.

Penelitian*)

No. Judul Lembaga

Penyelenggara Tempat Tahun 1.

2. 3.

(38)

4.

*) Sertakan kopi sampul (judul), abstrak, materi penelitian. Makalah **)

No. Judul Lembaga

Penyelenggara Tempat Tahun 1.

2. 3. 4. 5.

**) Sertakan kopi makalah. Seminar ***)

No. Judul Lembaga

Pelaksana Sebagai Tahun

1. Pembicara/ Moderator 2. Pembicara/ Moderator 3. Pembicara/ Moderator 4. Pembicara/ Moderator ***) Sertakan tanda bukti keikutsertaan.

(39)

V. Beasiswa yang pernah diterima dalam 5 tahun terakhir

No. Pemberi/Nama Beasiswa Tahun

VI. Penghargaan yang pernah diterima

No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberi

Penghargaan Tahun

Demikian formulir permohonan beasiswa ini saya isi dengan sebenar-benarnya dan saya lampirkan semua dokumen sebagai tanda bukti keikut sertaan dalam kegiatan yang saya cantumkan.

Jakarta, 2011 Hormat saya,

Pemohon,

(40)
(41)

LAMPIRAN 2

(42)

PEDOMAN PROPOSAL RISET

A. Halaman 1, berisi:  Bidang Fokus.  Program Studi.

 Rencana Studi (lama studi).

 Judul Riset (tanpa disebutkan nama penelitinya).

 Program Kegiatan ( jadwal pelaaksanaan kegiatan secara rinci).

Abstrak dalam bahasa Inggris (maksimal 500 kata).

 Tuliskan secara singkat dari usulan riset yang akan dilakukan diikuti dengan penyajian latar belakang permasalahan riset, metode yang akan digunakan, kontribusi pada program riset LPNK yang sedang berjalan, kegunaan dan signifikansi hasil riset serta alasan mengapa riset ini perlu dilakukan.

B. Pedoman Penulisan Proposal

Untuk semua skema program riset sesuai dengan bidang fokus yang diambil, proposal harus berisi hal-hal seperti yang diuraikan di bawah. Semua proposal dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris.

Daftar Isi

Tiap proposal harus mencantumkan daftar isi masing-masing bab dan sub-bab dengan nomor halaman di sebelah kanan sesuai format proposal.

Identitas Proposal

(43)

1. Ringkasan Proposal

Ringkasan dibuat dalam satu alinea dan maksimum 1 halaman. Ringkasan menggambarkan isi keseluruhan proposal yang memuat secara singkat cakupan riset, sasaran riset, nilai ilmiah dan luasnya dampak dari hasil riset (ekonomi dan sosial).

2. Pendahuluan

2.1. Latar belakang permasalahan

Pendahuluan harus memuat latar belakang permasalahan dari topik riset yang diusulkan sebagai justifikasi betapa pentingnya riset tersebut untuk dilakukan. Latar belakang dapat berupa alasan global sebagai isu nasional yang strategis maupun alasan spesifik terkait dengan topik riset yang baru dimulai atau melanjutkan bagian riset sebelumnya yang sudah dirintis sesuai dengan kerangka pencapaian target peta rencana (roadmap) program riset yang berjalan di LPNK. 2.2. Tujuan

Dalam pendahuluan juga dituliskan tujuan riset sesuai latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya. Latar belakang masalah dan tujuan riset disajikan dalam 2 sub bab terpisah sesuai format penulisan proposal.

3. Metodologi

Metodologi harus disajikan secara rinci dan jelas sesuai tahapan-tahapan rencana riset. Dalam bab ini juga ditampillkan rancangan riset termasuk cara pengolahan data dan software komputer yang akan digunakan.

(44)

4. Daftar Pustaka

Daftar pustaka disajikan pada halaman tersendiri dengan format penulisan yang lazim pada makalah ilmiah. Minimal 10 publikasi ilmiah.

5. Indikator Keberhasilan (Output dan Outcome)

Tuliskan target keberhasilan dari hasil riset yang diusulkan secara tegas dan jelas beserta keluaran apakah berupa konsep

(concept), sistem (system), model (model), prototipe (prototype) atau rumusan kebijakan (policy formulation) dan jumlah dari target yang diinginkan.

6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan secara Rinci 7. Rencana Riset

Jadwal kerja disajikan serinci mungkin, sesuai tahapan kerja dalam metodologi dalam bentuk tabel dengan selang waktu periode bulan atau minggu. Dalam jadwal juga ditampilkan rencana tempat riset, pelaporan dan sosialisasi hasil riset. 8. Peta Rencana (Road Map) Riset

Tiap proposal harus menampilkan peta rencana dari riset sesuai dengan peta rencana ARN dan program riset pada masing-masing LPNK. Dalam peta rencana ini, mohon tunjukkan posisi tahapan riset yang diusulkan dalam peta jalan tersebut secara jelas, disertai dengan menjelaskan peranan kegiatan riset yang akan dilakukan dalam mengisi

roadmap besar ARN dan program riset LPNK tersebut. Sebagai patokan umum peta jalan dalam program riset nasional ini disarankan mengacu format berikut. Peta jalan dengan versi lain juga bisa ditampilkan tanpa harus membuat yang baru.

(45)

Jangka Pendek (20.. - 20..) Jangka Menengah (20.. - 20..) Jangka Panjang (20.. - 20..) Tahap hilir/ Tahap lanjut Tahap Pengembangan Tahap Inisiasi Catatan:

Proposal diketik dengan huruf (font) Times New Roman, ukuran 12, spasi tunggal.

Diketik pada kertas A4 (297 x 210 mm) dengan margin kiri 3 cm; kanan 2,5 cm; atas 2,5 cm; dan bawah 3 cm.

Proposal bila ditulis dengan bahasa Inggris akan menjadi nilai tambah.

(46)
(47)

LAMPIRAN 3

PERJANJIAN

(48)

PERJANJIAN

PROGRAM BEASISWA PASCASARJANA Nomor : ...

Yang bertanda tangan di bawah ini,

I. Prof. H. Freddy Permana Zen, M.Sc., D.Sc, Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KRT yang berkedudukan di Jakarta, Jalan M.H. Thamrin 8, Jakarta Pusat. Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA. II. Nama :

Alamat :

NIP :

Unit Kerja :

Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. Bahwa dalam rangka penugasan pegawai untuk pendidikan, sesuai dengan Kepmen Nomor 165/M/KP/VII/2009 Tahun 2009 tentang Pembentukan Penyelenggara Program Beasiswa Pascasarjana KRT, maka kedua belah pihak sepakat mengadakan Perjanjian Ikatan Dinas, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

1). PIHAK KEDUA wajib melaksanakan program beasiswa dalam bidang yang telah diambil dan ditentukan dengan jangka waktu belajar Program Magister (S-2) selama 4 semester; atau selama 7 semester untuk Program Doktor (S-3).

2). PIHAK KEDUA wajib melaksanakan tugas tersebut pada ayat 1 secara sungguh-sungguh selama masa program pendidikan.

(49)

Pasal 2

PIHAK PERTAMA melalui DIPA 2011 memberikan beasiswa seperti yang dimaksud dalam pasal 1 Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan Deputi Bidang Sumber Daya Iptek KRT.

Pasal 3

Apabila PIHAK KEDUA atas dasar kehendak sendiri berhenti sebelum program beasiswa seperti tersebut pada Pasal 1 Perjanjian ini diselesaikan dengan alasan apapun, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi kepada negara sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 4

1). Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti program beasiswa ini, sebagaimana tercantum pada Pasal 1, berdasarkan laporan/evaluasi yang diperoleh dari pihak penyelenggara program beasiswa ini, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari program beasiswa ini; 2). Apabila PIHAK KEDUA diberhentikan karena hal seperti

tersebut dalam ayat 1 Pasal ini, maka PIHAK KEDUA diharuskan membayar ganti rugi sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA, sekaligus.

Pasal 5

1). Selama melaksanakan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib mematuhi ketentuan umum yang berlaku yaitu mengirimkan secara periodik per-triwulan Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir Tahun kepada PIHAK PERTAMA;

(50)

2). Selama melaksanakan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk pindah Program/Bidang Studi atau jurusan seperti tercantum pada Pasal 1 tersebut tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA;

3). Selama melaksanakan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan bekerja pada siapa pun yang tidak berhubungan dengan program beasiswa ini kecuali dengan izin tertulis dari PIHAK PERTAMA;

4). Apabila PIHAK KEDUA tidak mematuhi ketentuan tersebut pada ayat 1, 2 dan 3 dari Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari program beasiswa ini dan selanjutnya dikenakan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum pada Pasal 4 ayat 2 Perjanjian ini.

Pasal 6

Setelah menyelesaikan program beasiswa sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Perjanjian ini, PIHAK KEDUA bekerja kembali pada unit kerja asal.

Pasal 7

PIHAK KEDUA wajib bekerja pada unit kerja asal sebagaimana tercantum pada Pasal 6 Perjanjian ini dan apabila PIHAK KEDUA ternyata keluar dari instansi LPNK Ristek/KRT, maka PIHAK KEDUA diharuskan membayar sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA, sekaligus.

Pasal 8

Apabila kewajiban PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum pada Pasal 6 Perjanjian ini tidak dilaksanakan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi sebanyak 1 (satu) kali dari seluruh

(51)

biaya dan tunjangan yang telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA dikurangi dengan jumlah yang seimbang dengan jangka waktu yang telah dijalani oleh PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana tercantum pada Pasal 6 Perjanjian ini, sekaligus.

Pasal 9

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan ditentukan di kemudian hari oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 10

Apabila terjadi segala akibat Perjanjian ini, kedua belah pihak memilih tempat penyelesaian dengan mengikuti peraturan perundangan pembinaan PNS.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada tanggal ………...

PIHAK PERTAMA,

Prof. H. Freddy Permana Zen, M.Sc., D.Sc NIP

PIHAK KEDUA,

Materai Rp. 6000

(nama lengkap dan tanda tangan)

(52)
(53)

LAMPIRAN 4

SURAT IZIN MELANJUTKAN STUDI dan

SURAT KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING PENELITIAN

(54)

(KOP RESMI INSTANSI)

SURAT IZIN MELANJUTKAN STUDI

No. (no surat)/(kode surat ijin studi)/(nama satker)/(nama instansi)/(bulan)/2011

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : NIP : Instansi : Unit Kerja : Jabatan : Eselon : Pangkat/Golongan :

Bidang Kepakaran : (Kompetensi yang menjadi bidang keahlian) Alamat Kantor :

Dengan ini memberi izin untuk melanjutkan studi (S2/S3) kepada :

Nama :

NIP :

(55)

Unit Kerja :

Jabatan :

Pangkat/Golongan :

Bidang Keahlian : (Latar Belakang Keilmuan dari Gelar Sarjana) Alamat Kantor :

Judul Penelitian :

Bidang Fokus : (ARN/Material Maju/Kebijakan Publik*) Program Satker : (nomor program/nama Program DIPA) Kegiatan Satker : (nomor kegiatan/nama kegiatan DIPA) Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

..., tgl Februari 2011

(Nama Satker) (Nama Instansi)

(Nama Atasan)

(56)

(KOP RESMI INSTANSI)

SURAT KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING PENELITIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : NIP : Instansi : Unit Kerja : Jabatan : Eselon : Pangkat/Golongan :

Bidang Kepakaran : (Kompetensi yang menjadi bidang keahlian) Alamat Kantor :

Dengan ini menyatakan kesediaannya untuk menjadi pembimbing penelitian dari:

(57)

Nama : NIP : Instansi : Unit Kerja : Jabatan : Pangkat/Golongan :

Bidang Keahlian : (Latar Belakang Keilmuan dari Gelar Sarjana) Alamat Kantor :

Judul Penelitian :

Bidang Fokus : (ARN/Material Maju/Kebijakan Publik*)

Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

..., tgl Februari 2011

(58)

LAMPIRAN 5

(59)

LAPORAN STUDI PERIODIK

Ditujukan Kepada Yth.: Januari – Maret 2011 : Deputi Bidang Sumber Daya Iptek

selaku Penanggungjawab Program Beasiswa Pascasarjana KRT April – Juni 2011 : Kepala Pus(bin)diklat

Juli-September 2011 : Kepala Biro/Pusat/Puslitbang Oktober-Desember 2011 : Pembimbing

1. Nama Lengkap :

2. NIP :

3. Tempat, tanggal lahir :

4. No. Handphone :

5. Pangkat/Gol. Ruang : 6. Unit Kerja di Institusi/Bidang : 7. a. Alamat di Indonesia

(Telp/Fax/HP/Email) :

b. Alamat di luar Negeri (Telp

(60)

8. Nama Bank dan Nomor Account : 9. Contact Person (LN/DN)

a. Education Exchange Organization (Head) Nama Alamat : : b. Profesor/Pembimbing LN/DN Nama Alamat : : 10. Program Studi : S-2/S-3 11. Bidang Studi :

12. Lama studi yang direncanakan : 13. Tempat belajar saat ini a. Universitas : b. Tingkat/Semester : c. Mulai belajar : d. Alamat : 14. Bentuk Penelitian: Eksperimental/Non eksperimental (pilih salah satu)

:

15. Uraian Ringkas Laporan Studi (Lampirkan Data jika perlu)

(61)

16. Hasil perolehan nIlai yang telah dicapai IPK (per semester).

:

17. Rencana Studi Triwulan yang akan datang.

:

18. Rencana tempat penelitian/riset dan penggunaan fasilitas laboratorium yang dituju. : 19. Hambatan. : 20. Saran-saran. : 21. Lampiran : Keterangan:

Hasil Perolehan IPK dilampirkan dari Perguruan tinggi. Hormat saya,

...,...2011

(62)
(63)

LAMPIRAN 6

(64)

FORMAT

LAPORAN AKHIR TAHUN 2011

PROGRAM BEASISWA PASCASARJANA KRT Oleh: Nama : Universitas : Fakultas/Jurusan : I. Laporan Akademik 1. Pendahuluan

Deskripsi bidang/jurusan yang diambil.

Manfaat yang diperoleh setelah lulus dan kembali bekerja ke Institusi asal.

2. Kemajuan Akademik

Mata kuliah yang diambil dan nilai yg diperoleh mulai dari semester I (Lampirkan data nilai dan sebagainya yang bersangkutan dengan prestasi akademik).

3. Hambatan perkuliahan. 4. Kesimpulan dan Saran.

(65)

II. Laporan Riset 1. Latar Belakang.

2. Kemajuan yang telah dicapai (termasuk lampiran-lampiran, data yang dianggap penting atau publikasi yang telah dilakukan, dan lain-lain)

3. Target selesai riset. 4. Hambatan.

5. Kesimpulan dan Saran. III. Luaran dan Dampak 1. Luaran (output) 2. Dampak (outcome)

(66)

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah, manfaat teoritis, yaitu penelitian ini bermanfaat untuk menganalisa, apakah faktor – faktor yang dijelaskan oleh

Laporan Akhir ini berjudul “PEMANCAR MINI FM 2 WATT” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diploma III Politeknik Negeri Sriwijaya

Dengan penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran kebutuhan berprestasi seorang dosen akuntansi dipengaruhi oleh tiga teori kebutuhan profesionalisme yang disampaikan

Sesi 2 : terapi kognitif. Pada sesi ini responden akan mereviev pikiran-pikiran yang positif terhadap dirinya dan mengatasipikiran negatif. Pada sesi terapi

Keterangan: * Isilah tanda ceklis () pada kolom jawaban “Ya” atau “Tidak” Persentase dihitung dari jumlah guru yang melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

Kau taruh dalam taman Eden itulah yang membuat aku berdosa”. Manusia berdosa ingin menyalahkan orang lain, tapi membenarkan dirinya sendiri. Ketika kita berdosa jangan

Pendekatan yang dilakukan untuk proses pembuatan media sosialisasi ASI yaitu melalui pendekatan kualitatif. Tahap penelitian kualitatif yaitu 1) Pelaksanaan awal

Pada setiap pencarian satu dokumen teratas yang didapatkan, dapat dipastikan bahwa dokumen tersebut merupakan dokumen yang relevan dengan kueri, sedangkan untuk