• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam Bab VII ini akan diuraikan mengenai penjelasan berbagai program,

indikator kinerja dan target kinerja

outcome

untuk melaksanakan arah kebijakan

setiap tahun yang telah dirumuskan pada BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN.

A.

KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan

Umum

dipergunakan

untuk

menjabarkan

dan

mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Pekalongan Tahun

2016-2021 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing strategi yang

tepat dan

inherent

.

Sesuai dengan lampiran III Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka diperlukan kebijakan yang

memenuhi minimal 4 (empat) perspektif, yaitu perspektif masyarakat atau

layanan, perspektif proses internal, perspektif kelembagaan dan perspektif

keuangan, sebagai berikut :

1.

Kebijakan umum pada perspektif masyarakat atau layanan, antara lain

diarahkan pada :

(1)

Pemberian jaminan pelayanan dasar kesehatan dengan mengutamakan

masyarakat berpenghasilan rendah, lansia dan berkebutuhan khusus;

(2)

Peningkatan jangkauan layanan pendidikan dasar dan menengah serta

pemberian bantuan siswa miskin dan atau berprestasi

.

(3)

Penyediaan modal usaha rakyat berupa modal kerja, pembimbingan dan

pendampingan untuk usaha mikro, kecil dan menengah;

(4)

Peningkatan kualitas sumber daya pekerja dan kesejahteraan buruh;

(5)

Pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

(6)

Peningkatan pelestarian seni dan budaya;

(7)

Mendorong kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian;

(8)

Mendorong pertumbuhan budidaya ikan air tawar dan meningkatkan

kesejahteraan nelayan.

(9)

Percepatan implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Strategi

Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA);

(10)

Peningkatan kerukunan hidup antarumat beragama sehingga tercipta

suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati;

(11)

Peningkatan

kualitas,

kuantitas

dan

percepatan

Pembangunan

Infratruktur;

(12)

Menjamin ketersediaan air bersih;

(13)

Pelaksanaan

rekayasa/penataan

sosial

dan

lingkungan

untuk

menghadapi fenomena banjir rob;

(14)

Membuka kesempatan investasi.

2.

Kebijakan umum pada perspektif proses internal, antara lain diarahkan pada :

(1)

Mewujudkan birokrasi yang melayani, disiplin dan bersih

(2)

Sinkronisasi

dan

harmonisasi

hubungan

dan

regulasi

antara

kabupaten/kota dan provinsi;

(3)

Perkuatan sistem pelayanan publik secara cepat, murah, transparan dan

terintegrasi;

(4)

Pemantapan kondusivitas wilayah;

(5)

Penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara terbuka dan

on-line

;

(6)

Peningkatan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis pada

teknologi informasi;

(7)

Pengembangan demokratisasi dan wawasan kebangsaan.

3.

Kebijakan umum pada perspektif kelembagaan, antara lain diarahkan pada:

(1)

Pelaksanaan reformasi birokrasi berbasis kompetensi;

(2)

(3)

Pengembangan pola karier yang terbuka;

(4)

Penerapan sistem dan pemanfaatan teknologi informasi bagi peningkatan

kinerja kelembagaan pemerintah kabupaten.

4.

Kebijakan umum pada perspektif keuangan, antara lain diarahkan pada :

(1)

Penerapan sistem

on-line

dalam perencanaan dan penganggaran guna

penerapan

transparansi

untuk

menghindari

penyalahgunaan

kewenangan dan korupsi, kolusi, dan nepotisme;

(2)

Pelaksanaan anggaran secara efisien, efektif dan proporsional;

(3)

Peningkatan kapasitas keuangan daerah;

(4)

Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan daerah dan aset

daerah.

B.

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Berdasarkan strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan guna mewujudkan Visi dan Misi

Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021,

maka dirumuskan

14 (Empat Belas)

Program Prioritas

sebagai jabaran

operasional,

sehingga

dapat

diimplementasikan

dan

diukur

tingkat

keberhasilannya, yaitu :

1.

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

penerbitan Kartu KAJEN SEHAT; KARTU KAJEN CERDAS; akses pelayanan

pendidikan dan kesehatan, penyediaan dan pemerataan tenaga pendidikan

dan kesehatan dan Pendirian Rumah sakit Umum Daerah Baru (di Kecamatan

Kesesi dan Siwalan)

2.

Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

penyediaan 100.000 lapangan kerja baru, pengembangan wirausaha muda,

peningkatan kesejahteraan pekerja dan peningkatan penanganan PMKS.

membuka kesempatan investasi melalui: kemudahan perijinan, jaminan

keamanan,

ketersediaan

tenaga

terampil,

dukungan

infrastruktur,

menyediakan 2.000 hektar lahan investasi untuk menciptakan 100.000

lapangan kerja baru serta melindungi hak-hak normatif buruh

3.

Program Pengembangan Destinasi Wisata;

Dengan menjadikan Kabupaten Pekalongan sebagai pusat lokasi wisata alam,

buatan/ rekreasi, belanja, ekowisata, budaya dan religi

4.

Program Pengendalian Kerusakan Lingkungan;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

penanaman 1 juta pohon untuk kelestarian lingkungan, pengerukan sungai

jambean dan wonokerto.

5.

Program Pembangunan Pusat Laboratorium Alam Perubahan Iklim

Petungkriyono;

dengan menjadikan Kecamatan Petungkriyono sebagai kawasan

Cultural

Techno Forestry Park

untuk penelitian, ekowisata maupun budaya dan

menjadikan kawasan hutan Petungkriyono menjadi paru- parunya Jawa

Tengah.

6.

Program Peningkatan Daya Saing Daerah berbasis Potensi Lokal;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

mendorong pertumbuhan UMKM melalui ketersediaan bahan baku,

peningkatan kualitas produksi, fasilitas kebutuhan pemodalan, menambah

jaringan dan pembangunan pasar-pasar baru dan hak paten.

7.

Program Pengembangan Kawasan Industri;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

membuka kesempatan investasi melalui kemudahan perijinan, jaminan

keamanan,

ketersediaan

tenaga

terampil,

dukungan

infrastruktur,

menyediakan 2.000 hektar lahan investasi.

8.

Program Peningkatan Kedaulatan Pangan;

dengan peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan tangkap

dan budidaya, perkebunan dan kehutanan.

(3)

█▌PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021

VII. 3

9.

Program Peningkatan Sistem Pelayanan Publik;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

mewujudkan birokrasi yang melayani, disiplin dan bersih; mengembangkan

sistem pelayanan yang andal, terpercaya, terjangkau dan transparan berbasis

teknologi informasi (IT).

10.

Program Peningkatan Keamanan dan Budaya Tertib Masyarakat

dengan

meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antarumat beragama

sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati;

11.

Program Pemerataan Pembangunan Infrastruktur;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

peningkatan kualitas, kuantitas dan percepatan pembangunan infrastruktur

(Jalan, jembatan, pasar, jaringan listrik bantuan aspal dan semen) dan

jaminan ketersediaan air bersih melalui penambahan jumlah sumur bor dan

sumur dalam, pembangunan embung baru

12.

Program Penataan Permukiman Kumuh;

dengan ketersediaan rumah layak huni sarana dan prasarana air minum,

sanitasi dan utilitas lingkungan permukiman yang berwawasan lingkungan.

13.

Program Pengendalian Banjir dan Rob;

Program ini mendukung pencapaian program dua belas mandat rakyat yaitu

pelaksanaan rekayasa/penataan sosial dan lingkungan untuk menghadapai

fenomena banjir dan rob

14.

Program Pendirian BUMD;

Dengan pelaksanaan studi kelayakan pendirian BUMD baru untuk

peningkatan PAD dan penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi

pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi

daerah.

Program pembangunan merupakan program penjabaran kebijakan umum

yang langsung berhubungan dengan pencapaian sasaran Visi dan Misi

Pembangunan Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021, yang dijabarkan pada

setiap misi sebagai berikut:

1.

Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan

berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan.

Program prioritas

yang mendukung misi ini difokuskan pada :

(1)

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan;

(2)

Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran;

(3)

Program Pengembangan Destinasi Wisata;

(4)

Program Peningkatan Daya Saing Daerah berbasis Potensi Lokal;

(5)

Program Pengembangan Kawasan Industri;

(6)

Program Peningkatan Kedaulatan Pangan;

Sedangkan

program pembangunan

yang mendukung misi ini adalah:

(1)

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;

(2)

Program Perbaikan Gizi Masyarakat;

(3)

Program Upaya Kesehatan Masyarakat;

(4)

Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan;

(5)

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

(6)

Program Pengembangan Lingkungan Sehat;

(7)

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;

(8)

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular;

(9)

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

(10)

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;

(11)

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;

(12)

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;

(13)

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;

(14)

Program Manajemen Pelayanan Kesehatan;

(15)

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;

(16)

Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD;

(4)

(17)

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;

(18)

Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

Keluarga;

(19)

Program Pendidikan Anak Usia Dini;

(20)

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;

(21)

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;

(22)

Program Peningkatan Pendidikan Non Formal;

(23)

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

(24)

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan;

(25)

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;

(26)

Program Peningkatan Kesempatan Kerja;

(27)

Program Perlindungan Pengembangan dan Lembaga Ketenagakerjaan;

(28)

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

(29)

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)

dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya;

(30)

Program Pengembangan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS,

SIBI, dan SIGI);

(31)

Program Pembinaan Penyandang Cacat dan Trauma;

(32)

Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana,

PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya;

(33)

Program Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan dan Kesetiakawanan

Sosial;

(34)

Program Perlindungan dan Jaminan Sosial;

(35)

Program Penyusunan Kebijakan Pembangunan Kesejahteraan Sosial;

(36)

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;

(37)

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;

(38)

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;

(39)

Program Pengembangan Nilai Budaya;

(40)

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan korban Bencana Alam

(41)

Program Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana

(42)

Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

(43)

Program Penanggulangan dan Penanganan Banjir dan Rob

(44)

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;

(45)

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah;

(46)

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro

Kecil Menengah;

(47)

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;

(48)

Program Peningkatan Kualitas Pembiayaan Koperasi;

(49)

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

(50)

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

(51)

Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi;

(52)

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;

(53)

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;

(54)

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;

(55)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional;

(56)

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;

(57)

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;

(58)

Program Pengembangan Kemitraan;

(59)

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan;

(60)

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

(61)

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;

(62)

Program

Peningkatan

Pemasaran

Hasil

Produksi

Pertanian

/Perkebunan;

(63)

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan;

(64)

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan;

(65)

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;

(66)

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;

(67)

Program Pengembangan Perikanan Budidaya;

(5)

█▌PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021

VII. 5

(68)

Program Pengembangan Perikanan Tangkap;

(69)

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan;

(70)

Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air

Tawar;

(71)

Program Pengembangan Statistik Perikanan;

(72)

Program Peningkatan Ketahanan Pangan;

(73)

Program Peningkatan Diversifikasi dan Konsumsi Pangan;

2.

Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat.

Program prioritas

yang mendukung misi ini difokuskan pada :

(1)

Program Peningkatan Sistem Pelayanan Publik.

(2)

Program Peningkatan Keamanan dan Budaya Tertib Masyarakat

Sedangkan

program pembangunan

yang mendukung misi ini adalah:

(1)

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

(2)

Program Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan Linmas Desa;

(3)

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT);

(4)

Program Peningkatan Pemahaman Kesadaran dan Penegakan Perda dan

Perbup;

(5)

Program Pendidikan Politik Masyarakat;

(6)

Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan;

(7)

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;

(8)

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;

(9)

Program Pembinaan Organisasi Masyarakat Sipil;

(10)

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan;

(11)

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak;

(12)

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan

Anak;

(13)

Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

;

3.

Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat yang

lebih baik.

Program prioritas

yang mendukung misi ini difokuskan pada :

(1)

Program Peningkatan Sistem Pelayanan Publik.

Sedangkan

program pembangunan

yang mendukung misi ini adalah:

(1)

Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat;

4.

Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih dan

berakhlak.

Program prioritas

yang mendukung misi ini difokuskan pada : Program

Peningkatan Sistem Pelayanan Publik.

Sedangkan

program pembangunan

yang mendukung misi ini adalah:

(1)

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;

(2)

Program Kerjasama Informasi dan Media Massa;

(3)

Program Pengelolaan Jaringan Komunikasi;

(4)

Program Pengendalian Infrastruktur Teknologi Informasi dan komunikasi

(TIK);

(5)

Program Peningkatan Kualitas Diseminasi Informasi;

(6)

Program Optimalisasi Sistem Persandian Daerah;

(7)

Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM;

(8)

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;

(9)

Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum;

(10)

Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;

(11)

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah;

(12)

Program Peningkatan Capaian Kinerja Aparatur;

(13)

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam;

(14)

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;

(6)

(15)

Program Pelayanan Masyarakat Tingkat Kecamatan dan Pelimpahan

Kewenangan;

(16)

Program Pelayanan Masyarakat Tingkat Kelurahan;

(17)

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;

(18)

Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip Daerah;

(19)

Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan;

(20)

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi;

(21)

Program Penataan Administrasi Kependudukan;

(22)

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan;

(23)

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur

Pengawasan;

(24)

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH;

(25)

Program Pengendalian Pembangunan;

(26)

Program Pelayanan Administrasi Kepegawaian;

(27)

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

(28)

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan;

(29)

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah;

(30)

Program Pengelolaan Aset Daerah

(31)

Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

(32)

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

(33)

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

(34)

Program Perencanaan Sosial Budaya;

(35)

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang;

(36)

Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;

5.

Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan

wilayah dan berwawasan lingkungan.

Program prioritas

yang mendukung misi ini difokuskan pada :

(a)

Program Pengendalian Kerusakan Lingkungan;

(b)

Program Pembangunan Pusat Laboratorium Alam Perubahan Iklim

Petungkriyono;

(c)

Program Pemerataan Pembangunan Infrastruktur;

(d)

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan;

(e)

Program Penataan Permukiman Kumuh;

(f)

Program Pengendalian Banjir dan Rob;

Sedangkan

program pembangunan

yang mendukung misi ini adalah:

(1)

Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

(2)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana ke-PU-an;

(3)

Program Perencanaan Teknis Infrastruktur;

(4)

Program

Penataan,

Penguasaan,

Pemilikan,

Penggunaan

dan

Pemanfaatan Tanah;

(5)

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan Lainnya;

(6)

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;

(7)

Program Pembangunan Kawasan Perdesaan;

(8)

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;

(9)

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

(10)

Program Peningkatan Pengamanan dan Pengendalian Lalu Lintas;

(11)

Program Peningkatan dan Pengembangan Lampu Penerangan Jalan

Umum;

(12)

Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman

(13)

Program Lingkungan Sehat Perumahan;

(14)

Program Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kelurahan

(15)

Program Pengelolaan Taman dan Areal Pemakaman

(16)

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

(17)

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

(7)

█▌PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021

VII. 7

(18)

Program Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

(19)

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

(20)

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;

(21)

Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi;

(22)

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

(23)

Program Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam

dan LH

6.

Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan daya saing

daerah

Program prioritas

yang mendukung misi ini difokuskan pada :

(1)

Program Pengembangan Destinasi Wisata;

(2)

Program Peningkatan Daya Saing Daerah berbasis Potensi Lokal;

Sedangkan

program pembangunan

yang mendukung misi ini adalah:

(1)

Program Penelitian dan Pengembangan

(2)

Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG);

(3)

Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda;

(4)

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga;

(5)

Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;

(6)

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa;

(7)

Program Penguatan Kelembagaan Desa/Kelurahan;

(8)

Program Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar;

(9)

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa;

(10)

Program Pembinaan Administrasi Pemerintahan Desa

7.

Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi ekonomi daerah.

Program prioritas

yang mendukung misi ini difokuskan pada :

(1)

Program Peningkatan Daya Saing Daerah berbasis Potensi Lokal;

(2)

Program Pengembangan Kawasan Industri;

(3)

Program Pendirian BUMD;

Sedangkan

program pembangunan

yang mendukung misi ini adalah

(1)

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;

(2)

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;

C.

PENJABARAN PROGRAM UNGGULAN DAERAH

Empat belas program prioritas daerah sebagai penjabaran dari kebijakan

umum untuk mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten

Pekalongan Tahun 2016-2021 didukung oleh program unggulan Bupati dan

Wakil Bupati Pekalongan terpilih untuk periode 2016-2021 yang dikenal dengan

istilah “Dua Belas Mandat Rakyat” akan dicapai melalui program dan kegiatan

sebagaimana tabel 7.1 berikut ini

Tabel 7.1

Keterkaitan Program Unggulan Daerah dengan Program Pembangunan

NO

DUA BELAS MANDAT RAKYAT

PROGRAM PEMBANGUNAN

1

Penerbitan KARTU KAJEN SEHAT

(Jaminan Kesehatan, Persalinan,

Khitan, Santunan Kematian) dan

KARTU KAJEN CERDAS (Gratis

pendidikan dasar dan Menengah).

1.

Program

Pelayanan

Kesehatan

Penduduk Miskin

2.

Program Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun

2

Subsidi

biaya

pendidikan

di

perguruan tinggi.

Hibah dan Bansos

3

Meningkatkan kualitas, kuantitas

dan

percepatan

pembangunan

infrastruktur (Jalan, jembatan,

pasar, jaringan listrik bantuan

1.

Program Pembangunan dan Pemeliharan

Jalan dan Jembatan

2.

Program

Pengembangan

Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

(8)

NO

DUA BELAS MANDAT RAKYAT

PROGRAM PEMBANGUNAN

aspal dan semen) dan jaminan

ketersediaan air bersih melalui:

menambah jumlah sumur bor dan

sumur

dalam,

pembangunan

embung baru.

3.

Program

Peningkatan

Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi

4.

Program Peningkatan dan

Pengembangan Lampu Penerangan

Jalan Umum

4

Pemberian insentif bagi tenaga

kesehatan di daerah atas, tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan

wiyata bakti, guru dan guru

madrasah (MI, MTs dan MA), guru

MDA/TPQ/TPA; pengasuh pondok

pesantren; Takmir masjid serta

guru ngaji (ustadz).

1.

Program

Kemitraan

Peningkatan

Pelayanan Kesehatan;

2.

Program Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun

3.

Program Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan;

5

Meningkatkan

kualitas

dan

kuantitas

hasil

produksi

pertanian melalui: ketersediaan

benih unggul, pengairan, pupuk

(organik dan unorganik) tenaga

penyuluh pertanian dan bantuan

peralatan

pertanian

(traktor,

pompa air, tangki semprot dan

lain-lain).

1.

Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan;

2.

Program Peningkatan Diversifikasi dan

Konsumsi Pangan;

6

Mendorong Pertumbuhan UMKM

melalui:

ketersediaan

bahan

baku,

peningkatan

kualitas

produksi,

fasilitas

kebutuhan

pemodalan, menambah jaringan

dan pembangunan pasar-pasar

baru dan hak paten.

1.

Program Pengembangan Industri Kecil

dan Menengah

2.

Program Perlindungan Konsumen dan

Pengamanan Perdagangan;

7

Membuka kesempatan investasi

melalui:

kemudahan

perijinan,

jaminan keamanan, ketersediaan

tenaga

terampil,

dukungan

infrastruktur, menyediakan 2.000

hektar lahan investasi untuk

menciptakan 100.000 lapangan

kerja baru serta melindungi

hak-hak normatif buruh.

1.

Program

Peningkatan

Kualitas

dan

Produktivitas Tenaga Kerja;

2.

Program Peningkatan Kesempatan Kerja;

3.

Program

Perlindungan

dan

Pengembangan

Lembaga

Ketenagakerjaan;

8

Mendorong

pertumbuhan

budidaya ikan air tawar dan

meningkatkan

kesejahteraan

nelayan

dengan:

ketersediaan

BBM, kualitas pelayanan TPI,

pembangunan

dermaga

dan

pengerukan sungai jambean dan

wonokerto serta pembangunan

pabrik es balok.

1.

Program

Pengembangan

Perikanan

Budidaya;

2.

Program

Pengembangan

Perikanan

Tangkap;

3.

Program Optimalisasi Pengelolaan dan

Pemasaran Produksi Perikanan;

9

Melakukan

rekayasa/penataan

sosial

dan

lingkungan

untuk

menghadapi fenomena banjir-rob.

1.

Program Penanggulangan dan

Penanganan Banjir dan Rob

(9)

█▌PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021

VII. 9

NO

DUA BELAS MANDAT RAKYAT

PROGRAM PEMBANGUNAN

10

Menanamkan

kembali

1

juta

pohon

untuk

kelestarian

lingkungan.

1.

Program Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan Hidup;

2.

Program

Peningkatan

Kualitas

dan

Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup;

11

Melestarikan Seni dan Budaya.

1.

Program Pengembangan Nilai Budaya;

2.

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;

12

Mewujudkan

Birokrasi

yang

melayani, disiplin dan bersih.

1.

Program Peningkatan Capaian Kinerja

Aparatur;

2.

Program Pengendalian Pembangunan

3.

Program Penyelenggaraan Pemerintahan

Umum

D.

PENGINTEGRASIAN KLHS KE DALAM RPJMD

Berikut penjelasan hasil kesepakatan pengintegrasian rekomendasi Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ke dalam rancangan akhir RPJMD

Kabupaten Pekalongan Tahun 2016

2021.

1.

Visi dan Misi Kabupaten Pekalongan Tahun 2016-2021

a.

Visi

Visi “

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan Yang Sejahtera,

Religius Dan Berkelanjutan Berbasis Potensi Lokal

secara langsung telah

menyebutkan

secara

spesifik

mengenai

aspek

lingkungan

hidup.

Pembangunan yang BERKELANJUTAN sebagaimana dimaksud adalah

terselenggaranya kegiatan pembangunan baik fisik maupun non fisik di

Kabupaten Pekalongan yang memperhatikan kaidah-kaidah pembangunan

yang berwawasan lingkungan, yang memperhatikan tata ruang dan

keseimbangan alam. Pembangunan berkelanjutan juga diartikan sebagai: (i)

Pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat

secara berkesinambungan; (ii) Pembangunan yang menjaga keberlanjutan

kehidupan sosial masyarakat; dan (iii) Pembangunan yang menjaga kualitas

lingkungan hidup masyarakat dengan tata kelola pelaksanaan pembangunan

yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke

generasi berikutnya.

b.

Misi

Dalam m

isi ke 5 yaitu “

Meningkatkan pembangunan infrastruktur

yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan

mengandung maksud pembangunan infrastruktur dilakukan secara merata

dan proporsional di seluruh wilayah daerah atau difokuskan pada lokasi yang

relatif tertinggal, dengan tetap memperhatikan aset dan nilai-nilai budaya

lokal, tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dengan menggunakan

bahan, material, dan alat/teknologi yang ramah lingkungan dan penyediaan

jalur hijau maupun ruang terbuka hijau lainnya, memaksimalkan lahan yang

ada dengan tetap memperhatikan KDB (Koefisien dasar Bangunan) maksimal

dan KDH (Koefisien dasar Hijau) minimal, serta meningkatkan fungsi sebaran

vegetasi dan peneduh. dan menghindari pembangunan pada lahan produktif,

kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana.

2.

Program-Program yang Dirumuskan

Pada umumnya program-program dalam RPJMD Kabupaten Pekalongan

Tahun 2016-2021 selain memiliki manfaat yang besar dengan dampak positif

juga dapat berdampak negatif, yang disebabkan oleh beberapa fakor, yaitu:

a.

Tekanan beban lingkungan yang sangat tinggi dan kurang terdistribusi

(10)

b.

Daya dukung lahan terbatas dan banyak terjadi alih fungsi lahan

pertanian

c.

Daya dukung sumber daya air selama musim kemarau sangat rendah,

sehingga status mutu air menurun karena beban pencemaran tinggi.

d.

Bencana genangan banjir, rob dan sedimentasi banyak terjadi akibat

kerusakan lingkungan di hulu DAS dan menyusutnya daya dukung lahan

retensi dan penyerap genangan banjir tersebut.

e.

Sinkronisasi dan sinergitas antar beberapa program pembangunan masih

perlu ditingkatkan.

Beberapa program pembangunan yang memerlukan mitigasi/adaptasi/

dan atau alternatif adalah sebagai berikut:

a.

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;

Pengadaan,

peningkatan

sarana

dan

prasarana

rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

dilakukan menggunakan material yang ramah lingkungan serta

menyediakan

IPAL

dan

pengelolaan

lingkungan

dengan

baik,

memaksimalkan lahan yang ada dengan tetap memperhatikan KDB

(Koefisien dasar Bangunan) maksimal dan KDH (Koefisien dasar Hijau)

minimal, serta menyediakan ruang terbuka hijau di dalam maupun

disekitar lokasi Rumah Sakii, dan menghindari pembangunan pada lahan

produktif, kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana.

b.

Program Pembangunan dan Pemeliharan Jalan dan Jembatan

Adanya pelaksanaan program pembangunan dan pemeliharaan

jalan dan jembatan di Kabupaten Pekalongan difokuskan untuk

mendukung program nasional pembangunan jalan tol trans Jawa.

Jalan

Tol

Trans Jawa

adalah

jaringan

jalan

tol

yang

menghubungkan kota kota di pulau Jawa. Jalan tol ini menghubungkan

dua kota terbesar di Indonesia, Jakarta dan Surabaya melalui jalan tol.

Jalan tol trans Jawa sepanjang -/+ 1.000 kilometer tersebut melanjutkan

jalan-jalan tol yang sekarang sudah ada. Hal ini dapat dilihat dalam

gambar 7.1 berikut :

Sumber : Kementerian PURR, 2015

Gambar 7.1

Peta Jalan Tol Trans Jawa

Untuk jalan tol trans Jawa yang melewati Provinsi Jawa Tengah

bersadarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meliputi :

1)

Ruas Pejagan-Pemalang,

ruas tol yang akan dibangun sepanjang 57,50

kilometer, dibagi ke dalam empat seksi pembangunan

2)

Ruas Pemalang-Batang

ruas tol yang akan dibangun sepanjang 39,2

kilometer, dibagi ke dalam dua seksi pembangunan

(11)

█▌PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021

VII. 11

3)

Ruas Batang-Semarang,

ruas tol yang akan dibangun sepanjang 75

kilometer ini dan akan terdiri atas lima seksi pembangunan

4)

Ruas Semarang-Solo,

memiliki panjang total 72,64 kilometer dan

pembangunannya dibagi ke dalam lima seksi.

5)

Ruas Solo-Ngawi,

dengan panjang 90,10 kilometer dan akan dibangun

dalam empat seksi.

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Pekalongan, desa/kelurahan

yang terkena jalan tol tersebar di enam kecamatan. Yaitu : Kecamatan

Karangdadap (Desa Pegandon), Kecamatan Buaran (Desa Pakumbulan),

Kecamatan

Kedungwuni

(Kelurahan

Pekajangan,

Salakbrojo,

Ambokembang, Karangdowo, Tangkil Tengah, Tangkil Kulon, Rengas, dan

Kelurahan

Kedungwuni

Barat),

Kecamatan

Wonopringgo

(Desa

Surobayan), Kecamatan Bojong (Desa Jajar Wayang, Babalan Kidul,

Babalan Lor, Karangsari, dan Sembungjambu), dan Kecamatan Sragi

(Kelurahan Sragi, Klunjukan, Tegalontar, Purwodadi, Tegalsuruh,

Bulakpelem, dan Sijeruk).

Pembangunan jalan tol trans Jawa ini selain membawa dampak

positif juga memberikan dampat negatif. Dari dampak positif adanya jalan

tol trans jawa ini semakin memperlancar arus transportasi guna

meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Namun demikian

bagi wilayah yang dilewati jalan tol ini akan menimbulkan dampak negatif

antara lain :

1)

Adanya pembangunan jalan tol dapat menurunkan luas lahan

pertanian produktif yang menjadi jalan tol. Dengan adanya alih fungsi

lahan maka produksi pangan mengalami penurunan dan kebutuhan

masyarakat akan pangan sulit dipenuhi.

Dampak alih fungsi lahan berupa lahan pertanian produktif yang

sebagian merupakan LP2B (lahan pertanian pangan berkelanjutan atau

sawah lestari). LP2B tersebar di wilayah Kecamatan Karangdadap,

Wonopringgo, Bojong dan Sragi sehingga dapat menurunkan produksi

pertanian dan perkebunan.

2)

Terjadinya banjir yang dapat disebabkan jebolnya tanggul penahan

aliran sungai yang dialihkan. Pengalihan aliran sungai terkadang

diperlukan ketika membuat terowongan atau jembatan baru, dimana

jalur tol terpaksa memangkas aliran sungai. Sedimentasi akibat

gerusan dari tanah urugan jalan tol juga bisa membuat jalur drainase

disekitarnya meluap.

Dampak banjir dapat terjadi di wilayah padar permukiman dan

aktivitas perekonomian di Kecamatan Kedungwuni dan Buaran

Dengan adanya perubahan alih fungsi lahan maupun potensi

terjadinya banjir akibat pembangunan jalan tol apat dijelaskan pada peta

pola ruang Kabupaten Pekalongan sesuai Gambar 7.2.

(12)

Gambar 7.2

Peta Pola Ruang

(13)

█▌PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021

VII. 13

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa rencana pembangunan

Jalan Tol Trans Jawa yang melewati Kabupaten Pekalongan membawa

dampak beralihnya fungsi lahan pertanian produktif sehingga dapat

menurunkan produksi pertanian. Selain itu dampak banjir juga dapat

terjadi di wilayah permukian padat penduduk seperti Kecamatan

Kedungwuni dan Buaran.

Upaya yang dapat dilakukan dalam Program Pembangunan dan

Pemeliharan Jalan dan Jembatan dalam mendukung program nasional

pembangunan jalan tol dan untuk tmenjaga kelestarian lingkungan

antara lain :

1)

Peningkatan rehabilitasi / pemeliharaan jalan tetap memperhatikan

kondisi pelengkap dan perlengakapan jalan tertutama peningkatan

dan penyediaan drainase, dan dapat menambah kantung/celukan

parkir, memaksimalkan lahan yang ada, serta meningkatkan fungsi

sebaran vegetasi dan peneduh, dan menghindari pembangunan pada

lahan produktif, kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana.

Menyiapkan lahan pertanian produktif pengganti.

2)

Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan jembatan dilakukan dilakukan

secara merata diseluruh wilayah dengan tetap memperhatikan

kondisi pelengkap dan perlengakapan jalan tertutama peningkatan

dan penyediaan drainase, dan dapat menambah kantung/celukan

parkir.

3)

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

dilakukan secara proporsional diseluruh wilayah atau difokuskan

pada lokasi yang memiliki pergerakan (LLAJ) yang tinggi.

4)

Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan dilakukan secara

proporsional atau difokuskan pada lokasi yang memiliki akses

terbatas, disertai monitoring terkait emisi gas buang (uji emisi secara

rutin) dan dapat dilakukan dengan pengembangan transportasi

massal.

Memaksimalkan

lahan

yang

ada

dengan

tetap

memperhatikan KDB (Koefisien dasar Bangunan) maksimal dan KDH

(Koefisien dasar Hijau) minimal, serta meningkatkan fungsi sebaran

vegetasi dan peneduh, dan menghindari pembangunan pada lahan

produktif, kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana.

c.

Program Penanggulangan dan Penanganan Banjir dan Rob

Potensi pengembangan wilayah di Jawa Tengah terbagi dalam 8

(delapan) sistem perwilayahan (regionalisasi) dengan mempertimbangkan

perpaduan dari aspek homogenitas, nodalitas dan administratif.

Kedelapan perwilayahan tersebut adalah Kedungsepur, Wanarakuti,

Subosukowonosraten,

Bregasmalang,

Petanglong,

Barlingmascakeb,

Purwomanggung, dan Banglor.

Kabupaten Pekalongan bersama-sama Kabupaten Batang dan Kota

Pekalongan tergabung dalam Wilayah Petanglong, yang diarahkan sebagai

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan

simpul utama pada kawasan perkotaan Pekalongan dan sekitarnya.

Sebagai arahan implementasi sektoral dalam mendukung

perwujudan tujuan pengembangan wilayah di Jawa Tengah, maka

ditetapkan program indikatif pengembangan wilayah khususnya di

Wilayah Petanglor dengan salah satu strateginya yaitu peningkatan

pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang

merata dan berhierarki dengan pemantapan perkembangan kawasan di

sepanjang Pantai Utara Jawa Tengah melalui:

1)

Pengendalian ijin pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi di

wilayah pantura

2)

Peningkatan penanganan infrastruktur banjir dan rob di wilayah

Pantura.

Penanganan infrastruktur banjir dan rob di wilayah Pantura untuk

Kabupaten Pekalongan pada khususnya terdapat 3 (tiga) kecamatan di

Kabupaten Pekalongan yang terkena dampak dari banjir dan rob ini yaitu :

(14)

Kecamatan Tirto, Siwalan dan Wonokerto dengan wilayah yang terkena

dampak sebagai berikut :

1)

Kecamatan Tirto meliputi: Desa Jeruksari, Desa Tegaldowo, Desa

Karangjompo dan Desa Mulyorejo;

2)

Kecamatan Wonokerto meliputi : Desa Pecakaran, Desa Wonokerto

Wetan, Desa Api-Api dan Desa Pesanggrahan;

3)

Kecamatan Siwalan meliputi : Desa Blacanan, Desa Depok dan Desa

Boyoteluk.

Adapun peta rawan bencana di Kabupaten Pekalongan dapat

dilihat pada Gambar 7.3 berikut :

Gambar 7.3

Peta Rawan Bencana

(15)

█▌PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021

VII. 15

Dari ketiga wilayah yang terkena dampak fokus penanganan

banjir dan rob sebagaimana gambar di atas berada di wilayah

Kecamatan Tirto dan Wonokerto yang memiliki area permukiman padat

penduduk yang terkena dampak secara langsung. Sedangkan di wilayah

Kecamatan Siwalan yang terkena dampak banjir dan rob adalah area

tambak. Luas genangan banjir dan rob untuk Kecamatan Tirto dan

Kecamatan Wonokerto di Tahun 2016 sebesar 25,255 Km2. Sedangkan

sebaran banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Sragi, Karangdadap,

Talun dan Kesesi dengan wilayah pertanian yang terendam banjir.

Dalam beberapa tahun ini, upaya untuk menanggulangi rob/air

pasang di wilayah Kabupaten Pekalongan terus-menerus dilakukan

namun kawasan tergenang rob senantiasa bertambah luas dan

bertambah intensitasnya.

Bencana tersebut memberi dampak pada kehidupan masyarakat

yang tinggal di wilayah ini. Tidak hanya berdampak pada kerusakan

infrastruktur dan sarana wilayah saja, melainkan juga pada kehidupan

sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Jumlah kawasan kumuh

(

slum area

) yang masih terdapat di wilayah Kabupaten Pekalongan,

terutama disebabkan oleh bencana rob, Faktor pemicu terjadinya

kawasan kumuh, bukan hanya karena prasarana dan sarana

perumahan dan permukiman yang tidak memadai saja tetapi akibat rob

yang lebih dominan.

d.

Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi

Berkembangnya daerah permukiman, industri dan transportasi

seperti jalan tol telah menurunkan area resapan air dan mengancam

kapasitas lingkungan dalam menyediakan air. Pada sisi lain, kapasitas

infrastruktur penampung air, seperti waduk dan bendungan makin

menurun,

sebagai

akibat

meningkatnya

sedimentasi,

sehingga

menurunkan keandalan penyediaan air untuk irigasi maupun air baku.

Kondisi ini diperparah dengan kualitas operasi dan pemeliharaan yang

rendah sehingga tingkat layanan prasarana sumber daya air menurun

semakin tajam.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Pekalongan

dalam melaksanakan pemeliharaan, dan perbaikan prasarana sumber

daya air terus berupaya mendayagunakan sumber daya air untuk

pemenuhan kebutuhan air baku yang diprioritaskan pada pemenuhan

kebutuhan pokok rumah tangga penduduk terutama di wilayah rawan

defisit air melalui Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum

dan Sanitasi.

Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi

merupakan program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) yang

digunakan untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi

bagi masyarakat miskin perdesaan serta menciptakan perilaku hidup

bersih melalui promosi kesehatan lingkungan dan penyediaan prasarana /

sarana air minum serta sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

Pengembangan Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi dilakukan

sesuai dengan kerifan lokal memperhatikan dampak terhadap kawasan

sekitarnya serta mengikutsertakan masyarakat dengan dilakukan dengan

memperhatikan nilai-nilai budaya dan adat setempat dengan tanpa

menghilangkan aset budaya dan penyediaan ketentuan yang dapat

menghindari konflik budaya dalam bentuk CSR dan sebagainya.

e.

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Peningkatan sarana dan prasarana olahraga berupa gedung olahraga

serbaguna dilakukan dengan memaksimalkan lahan yang ada dengan

tetap memperhatikan KDB (Koefisien dasar Bangunan) maksimal dan KDH

(Koefisien dasar Hijau) minimal, serta meningkatkan fungsi sebaran

vegetasi dan peneduh serta menghindari pembangunan pada lahan

produktif, kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana.

(16)

f.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional

Pengembangan sentra-sentra industri potensial dilakukan secara

merata dengan pengikutsertaan masyarakat dalam penyusunan kebijakan

serta pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi industri, pemanfaatan

SDA agar dibatasi dan pentapan lokasi dengan kajian yang dilandasi

peraturan yang tegas serta menyediakan sistem pengolahan limbah yang

baik, memperhatikan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan dan

memaksimalkan lahan yang ada dengan tetap memperhatikan KDB

(Koefisien dasar Bangunan) maksimal dan KDH (Koefisien dasar Hijau)

minimal, serta meningkatkan fungsi sebaran vegetasi dan peneduh.

Menghindari pembangunan pada lahan produktif, kawasan lindung, dan

kawasan rawan bencana

Sedangkan untuk melihat keterkaitan antara sasaran, strategi, arah

kebijakan, dan program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan dalam

pencapaian misi RPJMD Kabupaten pekalongan Tahun 2016

2021, dapat dilihat

pada Tabel 7.2.

(17)

KONDISI

AWAL KONDISI AKHIR

(2016) (2021)

a Optimalisasi capaian SPM di Puskesmas

a Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

90.94 100.00 b Optimalisasi pelaksanaan

Posyandu dan Desa Siaga Aktif

b Cakupan KN Lengkap 98.30 100.00

c Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan bagi ibu, bayi dan balita

2 Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta pemerataan tenaga medis.

c Persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif (0-6 bulan)

40.90 70.00

3 Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif

d Cakupan Pelayanan Kesehatan bayi

93.70 100.00

e Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100.00 100.00 f Cakupan kasus balita gizi

buruk yang mendapat perawatan

100.00 100.00 g Persentase pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan

97.80 100.00

h Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 96.20 100.00 a Cakupan bayi mendapat

vitamin A

112.30 100.00 b Cakupan anak balita

mendapat kapsul viatamin A 2 kali per tahun

102.59 100.00 c Persentase Baduta Bawah

Garis Merah (BGM

1.00 0.50 a Pengendalian faktor resiko

penyakit tidak menular dan jiwa a Cakupan Pengukuran Tekanan darah 49.51 100 2 Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Kesehatan Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Kesehatan 3 Menurunnya angka kesakitan penduduk. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH NO SASARAN a Peningkatan penjaringan kesehatan bayi, balita dan anak sekolah

Menurunnya angka gizi buruk.

Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi warga miskin;

1

2

Tabel 7.2

PD PENANGGUNG JAWAB Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan

CAPAIAN KINERJA STRATEGI

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Pekalongan

INDIKATOR KINERJA (OUTCOME)

1 Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan Anak.

BIDANG URUSAN

Dinas Kesehatan

1 Program Peningkatan

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; ARAH KEBIJAKAN

Kesehatan 1 Program Perbaikan Gizi

Masyarakat;

(18)

(2016) (2021) Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikananb Pengendalian dan

penanggulangan penyakit menular langsung dan bersumber binatang

b Persentase Hipertensi/ tekanan darah tinggi

7.57 6.00

c Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas masyarakat terhadap sanitasi dasar

a Angka Kesembuhan pasien TB Paru BTA+ (Cure rate)

96.12 98.00 3 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kesehatan Dinas Kesehatan

d Optimalisasi pengawasan dan pemantauan makanan

b Penderita Diare Ditangani 86.50 100.00 c NCDR (New Case Detection

Rate)

13.40 12.00 d Angka Kesakitan DBD

(Incidence Rate)

35.20 30.00 e Angka Kesakitan Filariasis 5.00 4.00

f Cakupan Imunisasi dasar lengkap pada bayi

104.17 100.00 g Persentase kejadian luar

biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang ditanggulangi <24 jam

100.00 100.00

h Cakupan ibu hamil mendapat Imunisasi TT2+

83.40 90.00 a Persentase rumah dibina

yang sehat

60.21 80.00 4 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kesehatan Dinas Kesehatan

a Persentase sampel makanan yang memenuhi syarat kesehatan

80.00 95.00 5 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

Kesehatan Dinas Kesehatan

a Jumlah Posyandu Mandiri 256 300 6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

b Jumlah Posyandu Purnama 645 750

a Persentase Desa Siaga Aktif 5.00 10.00 7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

a Penerbitan KARTU KAJEN SEHAT sebagai jaminan kesehatan, persalinan, khitan dan santunan kematian. *)

a Persentase penggunaan obat rasional dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan

100.00 100.00 8 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

Kesehatan Dinas Kesehatan

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin 4 penduduk.

(19)

KONDISI

AWAL KONDISI AKHIR

(2016) (2021)

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

NO SASARAN PD PENANGGUNG JAWAB

Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan CAPAIAN KINERJA

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) BIDANG URUSAN

b Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

a Persentase Puskesmas Terakreditasi

14.80 100.00 9 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;

Kesehatan Dinas Kesehatan

c Pemerataan SDM tenaga kesehatan di Fasyankes

b Jumlah tenaga Kesehatan Daerah atas yang menerima Insentif

- 365 d Peningkatan sistem logistik

dalam pengelolaan ketersediaan obat dan vaksin

a Persentase penduduk yang terintegrasi layanan JKN BPJS

61.48 100.00 10 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;

Kesehatan Dinas Kesehatan

e Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi dan mengintegrasikan praktek dokter swasta dan puskesmas

b Persentase penduduk miskin penerima manfaat jaminan kesehatan

bersumber APBD Kabupaten (%)

4.38 25.24

f Peningkatan rasio Rumah Sakit

a Persentase Puskesmas dalam kondisi baik

82.00 100.00 11 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;

Kesehatan Dinas Kesehatan

g Peningkatan Indeks Kepuasan Masyakarat di Puskesmas BLUD a Persentase Pembangunan RSUD Kesesi - 100.00 12 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata

Kesehatan Dinas Kesehatan

a Persentase yankes swasta yang terintegrasi

- 100.00 13 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;

Kesehatan Dinas Kesehatan

a Indeks Kepuasan Masyarakat Puskesmas BLUD

78.02 90.00 14 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

Kesehatan Dinas Kesehatan

b Persentase Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan Ibu hamil

100.00 100.00 c Persentase Ibu Bersalin

mendapatkan pelayanan persalinan

100.00 100.00 d Persentase bayi baru lahir

mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir

100.00 100.00 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin 4 19

(20)

KONDISI

AWAL KONDISI AKHIR

(2016) (2021)

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

NO SASARAN PD PENANGGUNG JAWAB

Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan CAPAIAN KINERJA

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) BIDANG URUSAN

e Persentase anak usia 0-59 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar

100.00 100.00

f Persentase orang dengan Tuberkulosis (TB)

mendapatkan pelayanan TB sesuai standar

100.00 100.00

g Persentase orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar

100.00 100.00

h Persentase anak usia pendidikan yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

100.00 100.00

i Persentase warga negara usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

100.00 100.00

j Persentase warga usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

100.00 100.00

k Persentase penderita hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

100.00 100.00

l Persentase penyandang Diabetes Mellitus (DM) yang mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar

100.00 100.00

m Persentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar 100.00 100.00 n 67.00 72.00 RSUD Kraton 74.50 79.00 RSUD Kajen o 4.60 4,60 RSUD Kraton 4.36 4,31 RSUD Kajen

p Frekuensi pemakaian tempat 59.90 59,90 RSUD Kraton

tidur/BTO (kali) penduduk miskin

Persentase Peningkatan pemanfaatan tempat tidur Rata-rata hari perawatan/Av Los (hari)

(21)

KONDISI

AWAL KONDISI AKHIR

(2016) (2021)

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

NO SASARAN PD PENANGGUNG JAWAB

Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan CAPAIAN KINERJA

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) BIDANG URUSAN

66.00 40.00 RSUD Kajen q 2.00 1,70 RSUD Kraton 1.87 1,82 RSUD Kajen r 20.00 20.00 RSUD Kraton 16.00 15.00 RSUD Kajen s 40.00 40.00 RSUD Kraton 36.64 36,54 RSUD Kajen

a 76.00 100.00 15 Kesehatan RSUD Kraton

75.00 100.00 RSUD Kajen

b Persentase sarana dan prasarana penunjang pelayanan (%) 76.00 100.00 RSUD Kraton 75.00 100.00 RSUD Kajen c Persentase Pembangunan RSUD Kesesi - 100.00 Dinas Kesehatan

a Persentase kelompok tribina terlatih (%)

57.21 90.72 b Persentase penurunan angka

ketidakberlangsungan pemakaian (tingkat putus pakai) Kontrasepsi / DO (%)

9.70 9.10

c Persentase keluarga yang memiliki pemahaman dan kesadaran tentang fungsi keluarga (%)

26.19 51.19

d Persentase Balita yang mempunyai KKA (%)

14.54 100.00 e Persentase kelompok BKB HI

(%)

11.13 28.76 f Ketersediaan data dan

informasi keluarga (pendataan keluarga) yang akurat dan tepat waktu (%)

100.00 100.00 Frekuensi pemakaian tempat

tidur/BTO (kali)

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata; Jumlah efisiensi pemakaian

tempat tidur /TOI (hari) Angka kematian bersih /NDR (%)

Angka Kematian Kasar/GDR (%)

Persentase sarana dan prasarana rumah sakit sesuai Permenkes No 56 Tahun 2014 (%) a Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin 4 5 Meningkatnya peserta Keluarga Berencana (KB) aktif.

Optimalisasi pelayanan KB Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Program Kependudukan,

Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga 16 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 21

(22)

KONDISI

AWAL KONDISI AKHIR

(2016) (2021)

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

NO SASARAN PD PENANGGUNG JAWAB

Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan CAPAIAN KINERJA

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) BIDANG URUSAN

g Rata-rata jumlah anak per keluarga (anak)

2.29 2.24 h Persentase usia perkawinan

perempuan Pasangan Usia Subur (PUS) kurang dari 20 tahun (%)

2.37 2.31

i Persentase anggota BKB, BKR dan BKL yang ber KB (%)

63.50 65.50 j Persentase anggota UPPKS

yang ber-KB (%)

82.50 84.50

6 a Peningkatan jumlah dan

kualitas sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal

1 Meningkatkan

ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar;

a Persentase TK/RA memiliki perpustakaan (%)

20.00 45.00 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini;

Pendidikan Dinas Pendidikan dan kebudayaan

2 Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar;

b Persentase TK/RA layak sanitasi (%)

60.00 85.00

a Persentase SD/MI dengan kondisi bangunan baik (%)

78.00 90.00 2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;

Pendidikan b Persentase SMP/MTs dengan

kondisi bangunan baik (%)

83.00 98.00 c Persentase SD/MI yang

memiliki perpustakaan sesuai standar (%) 32.00 60.00 d Persentase SMP/MTs yang memiliki perpustakaan sesuai standar (%) 96.50 100.00

e Persentase SD/MI yang memiliki sanitasi layak (%)

40.00 90.00 f Persentase SMP/MTs yang

memiliki sanitasi layak (%)

45.00 95.00 Meningkatkan tata kelola,

akuntabilitas serta partisipasi masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan; 3 Dinas Pendidikan dan kebudayaan Meningkatnya pemerataan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan Non Formal. aktif. Desa, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Berencana

(23)

KONDISI

AWAL KONDISI AKHIR

(2016) (2021)

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

NO SASARAN PD PENANGGUNG JAWAB

Misi 1 : Meningkatkan fasilitasi pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian, peternakan dan perikanan CAPAIAN KINERJA

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) BIDANG URUSAN

a Penguatan akses dan mutu pendidikan;

4 a Angka Putus Sekolah SD/MI

(%)

0.31 0.10 1 Pendidikan

b b Angka Putus Sekolah

SMP/MTs (%)

0.19 0.14 c Angka kelulusan UN SD/MI

(%)

100.00 100.00 d Angka kelulusan UN

SMP/MTs (%)

100.00 100.00 e Angka melanjutkan SD/MI

ke SMP/MTs (%) 88.00 98.00 f Angka Melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%) 76.50 80.00 g Persentase SD/MI Sesuai

standar nasional pendidikan (%)

47 70

h Persentase SMP/MTs Sesuai standar nasional pendidikan (%)

16 41

i Persentase Penerima Kartu

Kajen Cerdas (%) - 7.75 a Persentase SD/MI terakreditasi (%) 99.00 100.00 2 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Pendidikan b Persentase SMP/MTs terakreditasi (%) 84.00 91.00 c Persentase SD/MI yang

melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dengan baik (%) 52.00 61.00 d Persentase SMP/MTs yang melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dengan baik (%) 53.00 61.00

e Persentase Penerima Kartu

Kajen Cerdas (%) -

7.78 (8000 Orang)

a Angka lulus paket A (%) 100.00 100.00 1 Pendidikan

b Angka lulus paket B (%) 100.00 100.00 c Angka lulus paket C (%) 100.00 100.00 d Persentase Taman Bacaan

masyarakat (TBM) di Desa/Kelurahan(%)

20.35 29.12

Penerbitan KARTU KAJEN CERDAS sebagai jaminan pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah; *)

Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dan pemberian bantuan siswa miskin dan atau

berprestasi.

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; Dinas Pendidikan dan kebudayaan 8 Meningkatnya kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pendidikan pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal. 7 Tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat di seluruh pelosok Kabupaten Pekalongan untuk semua jenjang pendidikan. Dinas Pendidikan dan kebudayaan a Dinas Pendidikan dan kebudayaan Program Pendidikan Non

Formal; Peningkatan akses

pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing pada semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan non formal

Gambar

Gambar 7.2  Peta Pola Ruang
Gambar 7.3  Peta Rawan Bencana

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dengan durasi waktu lima tahun adalah tujuan yang tertera dalam rencana strategis (Renstra) UGM. Renstra disusun setiap lima tahun sekali oleh Rektor UGM

menunjukkan bahwa ibu primigravida trimester III yang menjadi responden sebelum melakukan prenatal gentle yoga memiliki skorkecemasan rata-rata 27.4375 dimana skor

SISTEM INFORMASI AKREDITASI FKTP (SIAF) -PUSKESMAS 1 INDIKATOR NASIONAL MUTU PELAYANAN DI FASYANKES 2

5.2.4 Komitmen LZS sebagai institusi amil sentiasa meningkat dan tidak statik dari tahun ke tahun dengan pertambahan jumlah pekerja 10 , pertambahan cawangan 11 dan

Penularan umumnya dapat terjadi melalui beberapa jalan, yaitu telur infektif masuk ke dalam mulut bersama makanan dan minuman yang tercemar, melalui tangan yang

Disesuaikan dengan banyaknya para pihak dan sesuai dengan radius domisili Pemohon Peninjauan Kembali dan Termohon Peninjauan Kembali, sudah termasuk hak-hak kepaniteraan yang

Dalam hal ini Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar’iyah Sigli dalam pertimbangannya hanya mempertimbangkan masalah dari mana objek itu berasal tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi informasi yang menarik terkait dengan permasalahan publik yang ditayangkan dalam “Apa Kabar Indonesia Malam”.. Penelitian ini