1
“Mendorong Pengembangan
Islamic Social Finance
dalam
Rangka Mewujudkan Masyarakat Sejahtera“
M. Anwar Bashori
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah
Festival Ekonomi Syariah
Makassar, 25 Agustus 2017
2
1
2
3
•
Nilai-nilai ekonomi syariah.
•
Prinsip dasar dan mekanisme ekonomi syariah.
Nilai-nilai & Prinsip Dasar EKSyar
Urgensi & Kerangka Pengembangan EKSyar
•
Potensi
Islamic Social Finance
.
•
Model optimalisasi wakaf produktif.
•
Model integrasi keuangan komersial dan sosial syariah.
Optimalisasi
Islamic Social Finance
•
Potensi pasar industri halal Indonesia.
•
Kondisi kesenjangan penduduk.
Nilai-nilai Ekonomi Syariah
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
1. Kepemilikan
2. Keadilan dalam
Usaha dan Konsumsi
3. Kebersamaan dalam
kebaikan dan kemaslahatan
4. Keseimbangan
dalam pertumbuhan
• Segala sesuatu adalah milik absolut Allah(QS Yunus: 55,66; QS Ibrahim: 2), manusia sebagai khalifah dipercaya untuk
mengelolanya (QS Al Baqarah:195; QS Ali Imran: 180). Manusia mendapatkan hak kepemilikan pribadi terhadap hasil usaha, tenaga dan pemikirannya, maupun yang didapatkan dari hasil pemindahan kepemilikan berdasarkan transaksi ekonomi maupun warisan. Islam menghormati hak kepemilikan dengan menjaga keseimbangan hak pribadi, kolektif dan negara.
• Manusia didorong untuk berusaha(QS Al Jumuah:10; QS Al Isra: 12; QS An Nahl: 14) memanfaatkan segala sumber daya yang berlimpah yang telah diciptakan Allah untuk manusia(QS Al Baqarah: 29; QS Ibrahim: 34)
• Kepemilikan pribadi tidakdiperbolehkan untuk menjadi akumulasi kekayaan yang berlebihan(QS Al Humazah: 1-3), namun karena manusia mempunyai kecenderungan (inherent) cinta terhadap harta(QS Ali Imron: 14; QS Al Fajr: 20; QS Asy Syura: 27; QS Al-Fajr-20),maka penumpukkan harta harus dikendalikandengan mendorong sedekah dan perniagaan (QS An Nisa: 29).
• Sementara tujuan individual atas hasil usaha ekonomi dibatasi agar tidak berlebihan, tujuan sosial diupayakan maksimal dengan menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan bersama(QS Al Hadid: 7; QS An Nur: 33; QS Al Baqarah: 267-268).
• Kegiatan ekonomi tersebut dijalankan berdasarkan kerjasama dengan tolong menolong dalam kebaikan
(QS Al Maidah: 2) dan berkeadilan (QS Shaad: 24).
• Kompetisi tetap didorong namun tetap berdasarkan kerjasama(co-operative competition) berlomba-lomba dalam kebaikan(QS Al Baqarah: 148; QS Al Maidah: 48).
• Dalam rangka mewujudkan tujuan keberadaannya di dunia yaitu untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada kemanusiaansebagai rahmatan lil ’alamin (QS Al Anbiya 107, QS Al Ankabut: 51),
pertumbuhan ekonomi menjadi penting. Pertumbuhan yang dimaksud tetap menjaga keseimbangan
kesejahteraan spiritual dan kelestarian alam(QS Al Baqarah: 11,12).
5
PRINSIP DASAR EKONOMI SYARIAH
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
Pelarangan judi Pelarangan riba Fungsi instrumen zakat
Fungsi instrumen infaq, sedekah dan wakaf Prinsip transaksi
muamalat
6
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
Tanah
Rumah,
Emas,
dsb.
PAJAK : PBB, PKBHARTA
P
R
O
D
U
K
S
I
G
Y
I
C
PoorUANG
PENDAPATAN
K
O
N
S
U
M
S
I
PASAR
PASAR
PASAR
PASAR
ZAKAT HARTAPAD
APBD/N
ZRIBA
JUD I Z Z1
3
4
6
2
RichISWaf
5
Nisab Zakat
CARA ISLAM MENGHIDUPKAN EKONOMI
Pelarangan judi (maysir) Riba menghambat investasi produktif Partisipasi sosial (ISWaf) untuk kepentingan publik Fungsi zakat dalam
distribusi pendapatan Fungsi zakat
mendorong harta mengalir produktif
Kegiatan ekonomi sesuai prinsip transaksi
2. Urgensi & Kerangka Pengembangan
EKSyar
8
Sumber: Laporan GIEI-Thompson Reuters 2014 s.d 2017, diolah
I
II
III
IV
Kuadran II
(Lower expenditure, Top Player)
Kuadran I
(Lower expenditure, Low Player)
Kuadran III
(Higher expenditure, Top Player)
Kuadran IV
(Higher expenditure, Low Player)
Industry 2015 2021 Indonesia Expend. Rank Player Rank
Halal Food 1,17 1,91 0,16 1
-Islamic Finance 2,00 3,46 0,02 10 10
Halal Travel 0,15 0,24 0,01 5
-Halal Fashion 0,24 0,37 0,01 5
-Halal Media &
Recreational 0,19 0,26 0,01 6
-Halal Pharmacy &
Cosmetics 0,08 0,13 0,01 4 8
TOTAL (USD trillion) 3,84 6,38 0,22 -
-Total Expenditure for Muslim Market dan Ranking Indonesia
INDONESIA
Masuk
Top 10 Expenditure di tiap industri
, namun
tidak
sebagai player
.
2
1
3
TANTANGAN KETAHANAN NERACA PEMBAYARAN IBNDONESIA (NPI)
9 -4,24 -4,26 -1,96 -1.96 -5,0 -4,5 -4,0 -3,5 -3,0 -2,5 -2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2* 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 % GDPSTRUKTUR NERACA PEMBAYARAN
1. Defisit transaksi berjalan terus berlangsung.
Gini Index 90’s 00’s Sumber: World Bank (2016)
Ketimpangan pendapatan
1. Indonesia termasuk Negara Asia Timur
dengan peningkatan Gini indeks
ter-tinggi dalam satu dekade terakhir
2. Share pendapatan Top 20% mencapai
43.6% total pendapatan (World Bank
,2010)
SEMAKIN LEBARNYA KESENJANGAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN RATA-RATA NEGARA MUSLIM RENDAH
11
Human development groups Min. HDI
No.of OIC
Countries Notes
Very high human development 0,892 - Ave. OIC 0,620 High human development 0,746 13 Min. OIC 0,353 Medium human development 0,631 25 Max. OIC 0,865 Low human development 0,497 18 Ave. World 0,717
HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
1. Ukuran kesejahteraan PBB yang mencakup aspek
kesehatan, pendidikan dan pendapatan.
2. Umumnya negara anggota OKI (OIC) memiliki HDI lebih
rendah dari non-OIC.
3. Terdapat variasi yang cukup tinggi antar negara OIC.
4. Perlu upaya kolaborasi untuk pembiayaan negara OIC
dengan non-OIC, maupun dengan negara OIC yang lebih
sejahtera.
OIC
Sumber: UNDP(2016), diolah Sumber: Askari and Rehman, Economic Development and Islamic Finance (2013)
VISI DAN MISI PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Akidah
Akhlak
Syariah
Fondasi
Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan
nilai-nilai syariah.
Visi
Misi
1. Mendorong mengalirnya faktor produksi (harta, tenaga kerja, inovasi teknologi), untuk kegiatan produktif/investasi bagi bertumbuhnya perekonomian yang sepadan dengan produktivitas.
2. Mengintegrasikan sektor keuangan dan sektor riil secara langsung yang seimbang berdasarkan kerjasama yang mengutamakan bagi hasil.
3. Memberdayakan dana sosial syariah (ZISWAF) untuk meningkatkan keseimbangan dan pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan.
4. Mengembangkan kebijakan untuk mendorong terkelolanya kesinambungan aktivitas ekonomi dan keuangan sesuai nilai-nilai syariah.
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah
2. Distribusi pendapatan yang inklusif.
3. Bertransaksi produktif dan berbagi hasil
4. Transaksi keuangan terkait erat sektor riil 1. Pengendalian harta individu
Guiding
Principles
Kepemilikan Allah secara absolut Berusaha denganberkeadilan Pertumbuhan yang seimbang
Nilai-nilai Ekonomi Syariah* 12
6. Bertransaksi atas dasar kerjasama dan keadilan.
Kerjasama dalam kebaikan 5. Partisipasi sosial untuk
13 13
Kebijakan Eksyar Nasional
Kebijakan Eksyar Daerah Kebijakan Eksyar Internasional
Sumber Daya Insani
Data dan Informasi
Koordinasi dan Kerjasama
Halal Supply Chain Kelembagaan Infrastruktur Pendukung Instrumen Infrastruktur Regulasi Basis Investor Riset dan Asesmen Edukasi
Pert. Aset Usaha Syariah (%/Th)
Share Keu. Syariah (% Total Keu.)
Share outstandingpasar
uang syariah (% PDB) Indeks Literasi InternasionalInisiasi
Pemberdayaan
Ekonomi
Syariah
Penguatan Riset, Asesmen & Edukasi Pendalaman Pasar Keuangan Syariah Peningkatan Aset Usaha Syariah Pembiayaan Keuangan Syariah Tk. KedalamanPasar Keuangan Tk. Literasi Int’l Standing
Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah
Target
Capaian
Indikator
Utama
Strategi
Utama
Program
Kerja
Utama
Strategi
Dasar
14 14
INDIKATOR KEUANGAN SYARIAH
14
No
Keterangan
TW IV 2016 TW I 2017
Sumber
1 Kapitalisasi ISSI
3,170.07
3,323.62
BEI
2 Sukuk Pemerintah
&
Korporasi
424.98
493.10
Kemenkeu
3 Pembiayaan Bank Syariah
249.09
251.60
OJK
4 IKNB Syariah
88.57
92.46
OJK
Total Aset Keuangan Syariah
3,932.61
4,446,96
Share Keuangan Syariah
(%)
Total Aset Keuangan Syariah
*)Total Aset Keuangan Nasional
*)
tidak termasuk aset tanah waqaf
No
Keterangan
TW IV 2016 TW I 2017
Sumber
Total Aset Keuangan Domestik
24,411.17 24,514.35
NFABS
–
BI
^Share Keuangan Syariah
16,11% 17,84%
dalam Rp Trilliun
dalam Rp Trilliun
TW IV 2016 TW I 2017
^National Financial Accounts and Balance Sheet, mencakup:
Instrumen : monetary gold & SDR, currency & deposits, loans, equity, insurance & pensions, financial derivatives, dan other account receivables;
KINERJA ZISWAF MENUTUP KESENJANGAN BELUM OPTIMAL
16 1 Peraturan Pemerintah (Kelembagaan BAZNAS) 1 Instruksi Presiden (Otimalisasi Pengumpulan Zakat) 6 Peraturan Baznas (Kelembagaan dan operasional BAZDA dan LAZ) 1 Peraturan pemerintah (tantang wakaf) 2 Peraturan Menteri Agama (tata cara perwakafan dan administrasi pendaftaran wakaf uang) 3 Peraturan BWI (Prosedur perubahan status wakaf, pergantian nazhir, dan Pengelolaan wakaf uang)Peraturan turunan UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf
Peraturan turunan UU No. 23 tahun 2011 tentang Zakat
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000
Pengumpulan zakat Potensi zakat Kebutuhan gap kemiskinan
Rp
miliar
Nazhir wakaf uang 135
Lembaga keuangan 18 13.3% Non lembaga keuangan 117 86.7% Yang melaporkan pengumpulan wakaf uang 52 38.5% Jumlah Tanah Wakaf (ha) 435768
Sudah bersertifikat 287160 65.9% Belum bersertifikat 148608 34.1%
Sudah dalam proses AIW 73090 49.2% Belum proses AIW 19403 13.1%
Tidak jelas 56115 37.8%
Sumber: Badan Wakaf Indonesia (2016)
Tahap pemberdayaan:
1. Penilaian
2. Capacity buliding
3. Penyaluran zakat
4. Pendampingan
ZIS
Kerangka optimalisasi keuangan sosial syariah (ZISWAF) dalam pengentasan kemiskinan dan
mencapai beberapa Sustainable Development Goals (SDGs).
Wakaf
(tanah, uang dll)konsumtif
produktif
Mustahik
Fasilitas Sosial
Investasi dan
Bisnis Usaha
Muzakki
Profit
Awqaf-linked sukuk
meningkat
pemberdayaan
awqaf utilization
Keterangan SDGs: #1 No poverty #2 No hunger #3 Good health #4 Quality education #10 Reduced inequalityKEUANGAN SYARIAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
OPTIMALISASI WAKAF
18Social and
philanthropic
spirit
Corporate
management
Legal
base
Managing
awqaf-asset
productively
Providing
broader social
benefits
Maintaining
validity & solid
accountability
Berbagai upaya mendorong optimalisasi wakaf:
1. UU Wakaf 2004 dan kerangka pengaturan terkait
pengelolaan wakaf dan wakaf tunai.
2. Pengumpulan wakaf tunai melalui lembaga sosial
dan LKSPWU untuk memperluas jangkauan.
3. Kolaborasi pengelola wakaf (nazir) dengan
korporasi untuk meningkatkan produktifitas.
4. Model Sukuk-linked wakaf sebagai alternatif
sumber pembiayaan.
5. Penyusunan kerangka akuntabilitas: Waqf Core
Principle (WCP) .
Untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan zakat dan wakaf, dibutuhkan kerangka tata kelola
yang baik: Zakat Core Principle (ZCP) and Waqf Core Principle (WCP).
Pengembangan sistem keuangan syariah dapat berjalan secara optimal ketika telah
menjadi bagian dalam kebijakan nasional dan telah selaras dengan kerangka pengaturan
sektor keuangan secara keseluruhan.
Area Pengaturan
Prinsip-prinsip
Landasan Hukum
ZCP-1, ZCP-2, ZCP-3Pengawasan Zakat
ZCP-4, ZCP-5, ZCP-6Tata Kelola
ZCP-7, ZCP-8Proses Penyaluran
ZCP-9, ZCP-10Manajemen Risiko
ZCP-11, ZCP-12, ZCP-13, ZCP-14Penerapan Prinsip Syariah
ZCP-15, ZCP-16, ZCP-17, ZCP-18ZCP telah selesai disusun, langkah selanjutnya adalah WCP
PENGUATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN SOSIAL SYARIAH
20
1. Apabila pembangunan aset infrastruktur di atas tanah wakaf membutuhkan dana yang besar, Nadhzir
dapat menerbitkan Sukuk.
2. Proceed sukuk digunakan untuk membangun infrastruktur dengan menggunakan jasa kontraktor
3. Pembiayaan dilakukan bertahap sampai dengan aset infrastruktur selesai.
4. Kontraktor telah selesai membangun infrastruktur
5. Aset infrastruktur dikelola oleh Nadzhir (shohibul maal) bersama management company (mudharib)
6. Pendapatan sewa diperoleh dari penyewa.
7. Pendapatan sewa dibagi hasilkan dengan Nadhzir dan investor sukuk.
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR [1]
20 Nazhir (Pemilik Tanah) Sukuk Investor Management Company Kontraktor Bangunan
1a. Penerbitan Sukuk
4. Pembangunan 2. K on tr ak 3. Pem b ay ar an term in 1b. Investasi Sukuk 6. B ia ya Se w a 7. Bagi Hasil 5. Perjanjian Bagi Hasil
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR
1. Nazhir melakukan long lease dengan lembaga pemerintah (mis BUMN).
2. BUMN menerbitkan Sukuk Ijarah sale and lease back untuk menghimpun dana investor.
3. Investor berinvestasi di Sukuk linked awqf.
4. BUMN menggunakan kontraktor untuk membangun infrastruktur di atas tanah wakaf
5. Kontraktor membangun infrastruktur.
6. BUMN menyewakan infrastruktur tersebut untuk mendapatkan cash flow (pendapatan sewa).
7. Pendapatan sewa dibagikan kepada Nazhir, BUMN dan investor
8.
Nazhir “mencicil” kepada investor untuk memiliki infrastruktur di atas tanah wakaf.
21
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR [2]
21
Nazhir BUMN Investor
Kontraktor
Penyewa
Bangunan
1. Perjanjian Sewa Jk. Panjang
3. Menyerahkan Dana Sukuk Ijarah
2. Menerbitkan Sukuk Ijarah Sale danlease back
4. K ontr ak 5. Pembangunan 6. Se w a 7. Pendapatan Sewa
8. Cicilan danFee Ijarah 9. Transfer Kepemilikan
Setelah 35 Tahun
Wakalah Pemberi Sewa Pengalihan Manfaat
Long Lease Object Waqf
Repo,
Outright Repo
Dukungan & Rekomendasi
Nazhir Credit Enhancement
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR
21SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF [2]
22
•
BWI menginisiasi proyek wakaf produktif kerjasama Nazhir Wakaf Yayasan Raudatul
Muta’alimin
dengan
PT. Provera Development untuk pengembangan wakaf
produktif Tower Office Building di Jalan HR. Rasuna Said Kav. Z-18, Jakarta Selatan.
Total project cost USD20 juta (tenor 12 tahun), kontribusi funding dari IDB sebesar
USD15,5 juta.
•
Pengembangan wakaf ini dapat mengakselerasi pendapatan Nazhir dari Rp200
juta/th menjadi Rp1,6 miliar/th dan potensi kenaikan setiap tahun sesuai kenaikan
harga properti. Setelah masa kerjasama dengan Provera, Nazhir akan mendapat
pendapatan Rp6 miliar/bulan atau Rp72 miliar/th.
•
Saat ini proyek Globak Wakaf Tower, IMB telah didapat dan rencana Ground
Breaking Oktober 2017
Global Wakaf Tower
Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta - Indonesia
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR
21SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
CONTOH LAIN REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF
23
WAREES (MUIS – Singapore)
Aset Wakaf Sebelumnya
Aset Wakaf Saat ini
1. Warees (Majelis Ugama
–
Singapore) telah melakukan beberapa proyek renovasi aset wakaf
(masjid, dll) dengan menggunakan akad dan skema pembiayaan wakaf.
2. Pelaksanaan pembangunan melibatkan Warees (MUIS) sebagai Nadzhir aset wakaf, kontraktor
(yang akan membangun aset wakaf) dan wakif (pemberi dana wakaf).
3. Di akhir periode, aset wakaf MUIS menjadi lebih produktif dan menghasilkan peningkatan
perolehan Nadzhir dan layanan bagi umat Islam yang lebih maksimal.
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR
21SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
CONTOH LAIN REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF
24
ZAM ZAM TOWER
King Abdul Azis Waqf sebagai Nazhir tanah wakaf dari Raja Arab Saudi
di kompleks Masjidil Haram, menandatangani kontrak sewa jangka
panjang 28thn dengan kontraktor bangunan Bin Ladin Group untuk
membangun multipleks gedung bertingkat di bawah proyek Zam Zam
Tower.
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR
21SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
CONTOH MODEL INTEGRASI KEUANGAN KOMERSIAL&SOSIAL SYARIAH
25
1. Bank Syariah mendirikan Baitul Maal sebagai LAZ dan sebagai Nazir wakaf uang.
2. Bank Syariah berperan sebagai LKS dan LKS-PWU menerima setoran/pengumpulan dana ZIS dan
wakaf uang.
3. Sebagian dana yang ditempatkan di bank syraiah kemudian disalurkan untuk berbagai program
produktif maupun program konsumtif.
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR
21SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
PENTINGNYA OPTIMALISASI ISLAMIC SOCIAL FINANCE (ISF)
26