KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan
berkenan memberi memberi petunjuk petunjuk dan dan kekuatan kekuatan kepada kepada Kami Kami sehingga sehingga makalah makalah iniini dapat diselesaikan.
dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi- materi yang ada. Materi Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi- materi yang ada. Materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai „Konsep„Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan‟.
Perilaku dan Perilaku Kesehatan‟.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
bagi pihak pihak yang yang membutuhkan, membutuhkan, khususnykhususnya a bagi bagi kami kami sehingga sehingga tujuan tujuan yangyang diharapkan dapat tercapai.
diharapkan dapat tercapai.
Makassar,
Makassar, Oktober Oktober 20122012
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
Kata
Kata Pengantar Pengantar 11
Daftar
Daftar Isi Isi 22
Bab
Bab I I Pendahuluan Pendahuluan 33
A.
A. Latar Latar Belakang Belakang 33
B.
B. Tujuan Tujuan 55
Bab
Bab II II Pembahasan Pembahasan 66
Bab
Bab III III Penutup Penutup 1414
A.
A. Kesimpulan Kesimpulan 1414
B.
B. Saran Saran 1414
Daftar
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain :
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
oleh pihak luar (Notoatm(Notoatmodjo, 2003).odjo, 2003). Menurut
Menurut Skinner Skinner , seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons,organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O--O-R” atauR” atau StimulusStimulus
–
–
Organisme Organisme–
–
Respon Respon.. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) : 1. Perilaku tertutup (
1. Perilaku tertutup (convert behavior convert behavior ))
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (
terselubung atau tertutup (convert convert ). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain. oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka (
2. Perilaku terbuka (overt behavior overt behavior ))
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
B. Tujuan B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan manfaat kepada Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan manfaat kepada pembaca
pembaca mengenai mengenai konsep konsep perilaku perilaku manusia manusia dan dan perilaku perilaku manusia manusia terhadapterhadap kesehatan, agar pembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan dan kesehatan, agar pembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan dan membagikan informas
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN Pengertian Pengertian Perilaku manusia
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia manusia dan dipengaruhi oleh
dan dipengaruhi oleh adat, adat, sikap, sikap, emosi, emosi, nilai, nilai, etika, etika, kekuasaan, kekuasaan, persuasi, persuasi, dan/atau dan/atau genetika.
genetika.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan
diterima, perilaku aneh, dan perilaku perilaku menyimpang.menyimpang. DalamDalam sosiologi,sosiologi, perilaku perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu
karenanya merupakan suatu tindakan sosial tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai
Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, perilaku sosial, yang merupakan yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap
seseorang diukur relatif terhadap norma sosialnorma sosial dan diatur oleh berbagaidan diatur oleh berbagai kontrolkontrol sosial.
sosial.
Dalam
Dalam kedokterankedokteran,, perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan y
penatalaksanaan yangang holistik holistik dandan komprehensif. komprehensif. Perilaku manusia dipelajari dalam
Perilaku manusia dipelajari dalam ilmuilmu psikologi, psikologi, sosiologi,sosiologi, ekonomi,ekonomi, antropologi
Perilaku Kesehatan Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek Perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan.
dan minuman serta lingkungan.
Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
kelompok :
1)
1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (Perilaku pemeliharaan kesehatan ( Health mainte Health maintenancenance)) 2)
2) Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayananPerilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan (
kesehatan ( Health Seeking B Health Seeking Behavior ehavior )) 3)
3) Perilaku kesehatan lingkunganPerilaku kesehatan lingkungan
Domain Perilaku Domain Perilaku
Benjamin
Benjamin BloomBloom, seorang psikolog, seorang psikolog pendidikan, pendidikan, membedakan adanya tiga membedakan adanya tiga bidang
bidang perilaku, perilaku, yakniyakni kognitif,kognitif, afektif,afektif, dan dan psikomotor. psikomotor. Kemudian dalam Kemudian dalam perkembanganny
perkembangannya, a, domain domain perilaku perilaku yang yang diklasifikasdiklasifikasikan ikan oleh oleh Bloom Bloom dibagidibagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
menjadi tiga tingkat, yaitu :
PengetahuanPengetahuan(knowledge)(knowledge)
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itutertentu. Penginderaan itu terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan
telinga
SikapSikap (attitude)(attitude)
Sikap adalah suatu bentuk evaluasif atau reaksi perasaan, sikap seseorang Sikap adalah suatu bentuk evaluasif atau reaksi perasaan, sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak pada objek terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak pada objek tersebut. Sikap sebagai efek positif atau efek negative terhadap objek psikologis tersebut. Sikap sebagai efek positif atau efek negative terhadap objek psikologis (Notoadmojo, 1993).
(Notoadmojo, 1993).
Tindakan atau praktikTindakanatau praktik (practice)(practice)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (OvertOvert Behavior
Behavior ). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan beberapa faktor
beberapa faktor pendukung atau spendukung atau suatu uatu kondisi yang mkondisi yang memungkinkan.emungkinkan. Tingkatan tindakan ada 4, yaitu :
Tingkatan tindakan ada 4, yaitu : 1)
1) Persepsi (Persepsi ( perception), yaitu mengenal dan memilih berbagai objek dengan perception), yaitu mengenal dan memilih berbagai objek dengan tindakan yang diambil.
tindakan yang diambil. 2)
2) Respon terpimpin (Respon terpimpin ( guided respon guided respon), yaitu apabila ), yaitu apabila seseorang dapat melakukanseseorang dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang
sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.benar. 3)
3) Mekanisme (Mekanisme (mechanismmechanism), yaitu apabila seseorang dapat melakukan sesuatu), yaitu apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesudah itu merupakan kebiasaan.
dengan benar secara otomatis atau sesudah itu merupakan kebiasaan. 4)
4) Adaptasi (Adaptasi (adaptionadaption), suatu tindakan atau praktek yang sudah berkembang), suatu tindakan atau praktek yang sudah berkembang dengan baik dan dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan dengan baik dan dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Perilaku Sehat Perilaku Sehat Menurut
Menurut Becker Becker , konsep perilaku sehat, konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dariini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni
kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan pengetahuan kesehatankesehatan (health knowledge),,(health knowledge) sikap terhadap kesehatan
sikap terhadap kesehatan (health attitude)(health attitude) dan praktik kesehatan dan praktik kesehatan (health practice)(health practice).. Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku kesehatan Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku kesehatan individu
individu yang menjadiyang menjadi unit unit analisisanalisis penelitian. penelitian. Becker Becker mengklasifmengklasifikasikan perilakuikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga
kesehatan menjadi tiga dimensi, dimensi, yaitu : yaitu : 1. Pengetahuan tentang
1. Pengetahuan tentang kesehatankesehatan mencakup apa yang diketahui olehmencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit
penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait ataumenular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait atau memengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang
memengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitasfasilitas pelayanan pelayanan kesehatan,kesehatan, dan dan pengetahuan untuk m
pengetahuan untuk menghindarienghindari kecelakaan. kecelakaan. 2. Sikap terhadap kesehatan adalah
2. Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat pendapat atau penilaian seseorangatau penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikapsikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan terkait dan atau memengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk
kesehatan, dan sikap untuk menghindari kecelakaan.menghindari kecelakaan.
3. Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua
3. Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan kegiatan atau aktivitasatau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan memengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan.
Menurut
Menurut Skinner Skinner perilaku kesehatan perilaku kesehatan (healthy behavior)(healthy behavior) diartikan sebagai diartikan sebagai respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan
respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehatsehat-sakit,-sakit, penyakit,
penyakit, dan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan seperti lingkungan, dan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan seperti lingkungan, makanan,
makanan, minuman,minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perilaku dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable)
(observable) maupun yang tidak dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati (unobservable)(unobservable), yang berkaitan, yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.peningkatan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit
penyakit dan dan masalah masalah kesehatan kesehatan lain, lain, meningkatkan meningkatkan kesehatan, kesehatan, dan dan mencarimencari penyembuhan apa
Konsep Sehat Sakit Konsep Sehat Sakit
Pengertian Pengertian
Sehat menurut WHO Sehat menurut WHO
Sehat :
Sehat : a state of complete phya state of complete physical, mental, and socsical, mental, and social well being and notial well being and not merely the absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera merely the absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera menyeluruh baik fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau menyeluruh baik fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan).
kelemahan). 1.
1. Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster‟s NewSakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster‟s New
Collegiate Dictionary). Collegiate Dictionary). 2.
2. Sakit adalah keadSakit adalah keadaan yang disebabkan oleh baan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa sermacam-macam hal, bisa suatuuatu kejadian,
kejadian, kelainan yang kelainan yang dapat menimdapat menimbulkan gangguan bulkan gangguan terhadap susunan jterhadap susunan jaringanaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu
Sehat Menurut UU No.23
Sehat Menurut UU No.23 tahun 1992 Tentang Kesehatan.tahun 1992 Tentang Kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.ekonomis.
Ada 4 unsur
Ada 4 unsur pendatang tentanpendatang tentang sehat, yaitu :g sehat, yaitu : 1.
1. Biologis Biologis : : bebas bebas dari dari penyakit.penyakit. 2.
2. Psikologis : Psikologis : sejahtera dan sejahtera dan aktualisasi aktualisasi diri.diri. 3.
3. Sosial Sosial : : mampu mampu mangadaptasi mangadaptasi tanggung tanggung jawab jawab sosial, sosial, dan dan fungsi fungsi peran.peran. 4.
4. Adaptasi Adaptasi : : mampu mampu beradaptasi beradaptasi terhadap terhadap perubahan-perubaperubahan-perubahan han lingkungan.lingkungan.
Kriteria sehat menurut WHO, Seseorang dikatak
Kriteria sehat menurut WHO, Seseorang dikatakan sehat an sehat jiwa, yaitu :jiwa, yaitu :
Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipunDapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk.
kenyataan itu buruk.
Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan.Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan.
Dapat berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan salingDapat berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan.
memuaskan.
Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.
Dapat menerima kecemasan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudianDapat menerima kecemasan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian hari.
hari.
Dan akhirnya, tidak kalah pentingnya mempunyai rasa kasih sayang yang bDan akhirnya, tidak kalah pentingnya mempunyai rasa kasih sayang yang b esar.esar.
Kriteria sehat-sakit jiwa menurut America Psychiatriy Association. Menilai Kriteria sehat-sakit jiwa menurut America Psychiatriy Association. Menilai kesehatan jiwa terdiri dati 6 dimensi :
kesehatan jiwa terdiri dati 6 dimensi :
Ketegangan.Ketegangan.
Perasaan muda tersinggung.Perasaan muda tersinggung.
Kurang percaya diri.Kurang percaya diri.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain :
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.sebagainya.
Sedangkan perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh Sedangkan perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia
manusia dan dipengaruhi olehdan dipengaruhi oleh adat, adat, sikap, sikap, emosi,emosi, nilai, nilai, etika, etika, kekuasaan, kekuasaan, persuasi, persuasi,
dan/atau
dan/atau genetika. genetika.
Skiner (1983) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku Skiner (1983) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skiner ini organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skiner ini
disebut teori „S
disebut teori „S-O--O-R‟ atauR‟ atau Stimulus Organisme ResponsStimulus Organisme Respons..
B.
B. SaranSaran
Dalam makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan. Untuk itu Dalam makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka 1.
1. Albarracín, Dolores, Blair T. Johnson, & Mark P. Zanna. The Handbook ofAlbarracín, Dolores, Blair T. Johnson, & Mark P. Zanna. The Handbook of Attitude. Routledge, 2005. Hlm. 74-78
Attitude. Routledge, 2005. Hlm. 74-78 2.
2. (Inggris) Gochman, David S. Handbook of Health Behavior Research:(Inggris) Gochman, David S. Handbook of Health Behavior Research: Relevance for Professionals and Issues for the Future. Springer, 1997. Page. Relevance for Professionals and Issues for the Future. Springer, 1997. Page. 89-90
89-90 3.
3. David C, McClelland. Human Motivation. CUP Archive, 1987. Hlm. 34David C, McClelland. Human Motivation. CUP Archive, 1987. Hlm. 34 4.
4. (Inggris)(Inggris)B. Kar, Snehendu. 1989. Health Promotion Indicator and Action.B. Kar, Snehendu. 1989. Health Promotion Indicator and Action. New York: Spr
New York: Springer Publisinger Publishing Companyhing Company. Hlm. 143. Hlm. 143 5.
5. Mappiare, Andi. Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional Surabaya,Mappiare, Andi. Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional Surabaya, 1982. Hlm. 149
1982. Hlm. 149 6.
6. Smet, Bart. Psikologi Kesehatan, Jakarta: PT Gramedia Widia SaranaSmet, Bart. Psikologi Kesehatan, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1994. Hlm. 56
Indonesia, 1994. Hlm. 56 7.
7. Notoatmodjo, Notoatmodjo, Soekidjo, Soekidjo, & & Sarwono, Sarwono, Solita. Solita. 1985. 1985. Pengantar Pengantar Ilmu Ilmu PerilakuPerilaku Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23