• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemberian konsentrasi EM4 yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh pemberian konsentrasi EM4 yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frutescens L.)"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI EM4 YANG BERBEDABEDA TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.). SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: Claudia Emilia Gelu Namang NIM: 111434012. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI EM4 YANG BERBEDABEDA TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.). SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: Claudia Emilia Gelu Namang NIM: 111434012. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada: Tuhan yesus, Bunda Maria Bapa dan mama Dosen Pembimbing Kakak dan Adik Keponakan tersayang Opa Oma Saudara-Saudari Sahabat-Sahabat. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku’. Tuhanlah yang menopang aku. (Mazmur 54:6-7). v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI EM4 YANG BERBEDA – BEDA TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT ( Capsicum frutescensL.). Claudia Emilia Gelu Namang Universitas Sanata Dharma 2015 Produksi cabai rawit di Indonesia masih menghadapi beberapa hambatan salah satu diantaranya adalah kelangkaan pupuk,sedangkan permintaan produksi cabai rawit sangat meningkat di dalam negeri. Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian tiga jenis konsentrasi EM4 yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frutencens). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi EM4 yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit(Capsicum frutescens) dan mengetahui konsentrasi yang efektif untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens). Jenis penelitian yang dilakukan ialah penelitian eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang merupakan variable bebas adalah 4 EM4 jenis konsentrasi yang berbeda-beda (10%,20%, 30%, 40% dan kontrol (air) sebagai pembanding, tiap perlakuan memiliki 6 kali ulangan, total tanaman ada 30 polybag. Variabel terikat ialah tinggi batang, jumlah daun dan diameter batang. Data yang diperoleh dari penelitiaan kemudian dianalisis menggunakan Analisis of Variansi (ANOVA). Tempat pelaksanaan penelitian di kebun anggur Sanata Dharma. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa rerata pertumbuhan tanaman cabai paling baik pada perlakuan konsentrasi 40% dengan rerata tinggi batang yaitu tinggi batang 25 cm, rerata jumlah helai daun 11,1 dan rerata diameter batang 0,45 cm. Hasil Anova bahwa pemberian konsentrasi EM4 yang berbeda-beda memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman cabai pada perlakuan konsentrasi 40%. Kata kunci: EM4, Pertumbuhan, Tanaman Cabai Rawit, Konsentrasi. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT THE EFFECT OF EM4 DIFFERENT OF CONCENTRATIONS DEPENDING THE GROWTH OF CAYENNE PEPPER (Capsicum frutescens.L). Cayenne pepper production in Indonesia still face some obstacles one of which is a scarcity of fertilizers, while demand for greatly increased production of cayenne pepper in the nation. The problems to be solved in this research is the effect of three different types of concentration EM4 depending on the growth of cayenne pepper (Capsicum frutencens). The purpose of this research is to know the effect of different concentrations of EM4 depending on plant growth cayenne pepper (Capsicum frutescens) and determine the effective concentration for plant growth cayenne pepper (Capsicum frutescens). The type of research conducted experimental research design is completely randomized design (CRD). Treatment which is the independent variable is 4 EM4 different types -beda concentration (10%, 20%, 30%, 40%) and control (water) as a comparison, each treatment had six replications, there are a total of 30 polybag. Dependent variables is stem height,amount of leaf and stem diameter. The data obtained research be processed are analyzed by using Analysis of Variance (ANOVA). The place is do in the grape garden Sanata Dharma University, On 1 st April. Research results showed that the average growth ofCayenne pepper plants are best on the treatment concentration of 40% with the average stem height is 25 cm, amount of leaves the average is 11.1 and steam diametersof average is 0,45 cm. Results of ANOVA shows Giving different of concentrations EM4 significant effect on plant growth cayenne pepper on the treatment concentration of 40%. Keywords : EM4, Growth, Cayenne pepper, Concentration. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan perlindungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikantugas akhir ini. Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar berkat doa, bimbingan, dorongan, bantuaan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala rendah hari pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak sebagai berikut: 1. Bapak Drs.Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar. 2. Segenap dosen ProgramStudi Pendidikan Biologi. 3. Kepada kedua orang tuaku Alfonsus Loman Namang dan Yuliana Beto Elaman,. kepada. saudaraku,. Hellena,. Fransiskus,. Maria,. Carla,Nando,Aldi, Andre, Lian, Sr Stella, Ervin, Dian, Oman,Cena, Tesa, Opi yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar. 4. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2011 Universitas Sanata Dharma yang saya cintai. 5. Semua Pihak yang turut membantu dalan penyelesaian skrispsi ini. Penulis menyadari skrispi ini masih auh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran, yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan dapat membantu bagi dunia pendidikan dan dunia pertanian yang membaca dan menerapkanya.. Penulis. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv BAB I .................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 2 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 C. Batasan Masalah .......................................................................................... 5 D .Tujuan ......................................................................................................... 5 E. Manfaat ........................................................................................................ 6 BAB II ................................................................................................................ 7 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 7 A. Pupuk Organik............................................................................................ 7 B. Pupuk Cair EM4 ......................................................................................... 9 C. Tanaman Cabai ......................................................................................... 12 F. Pertumbuhan ............................................................................................. 15 G. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 19 H. Hipotesis ................................................................................................... 19. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III ............................................................................................................. 20 METODE PENELITIAN ................................................................................ 20 A. Jenis dan Variabel Penelitian ................................................................... 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 21 C. Desain Penelitiaan ..................................................................................... 21 D. Alat dan Bahan ......................................................................................... 23 E. Prosedur Kerja ........................................................................................... 24 F. Metode Analisis Data ................................................................................. 27 BAB IV ............................................................................................................. 29 HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 29 A. Hasil Penelitiaan ........................................................................................ 29 B. Pembahasan ............................................................................................... 37 C. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Penelitiaan Eksperimen ..................... 46 BAB V............................................................................................................... 48 IMPLEMENTASI PENELITIAAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN UNTUK TINGKAT SMA ................................................................................ 48 BAB VI ............................................................................................................. 53 PENUTUP ........................................................................................................ 53 A. Kesimpulan ............................................................................................... 53 B. Saran ......................................................................................................... 53 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 55 LAMPIRAN ..................................................................................................... 58 DOKUMENTASI ........................................................................................... 108. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel. 3.1 Denah penelitiaan .............................................................................. 21 Tabel 3.2 Tinggi tanaman Cabai rawit ............................................................... 22 Tabel 3.3 Diameter batang tanaman Cabai rawit ................................................ 22 Tabel 3.4 Hasil pengamatan jumlah daun tanaman Cabai rawit ......................... 22 Tabel 4.1. Data rata-rata hasil pengukuran tinggi tanaman................................. 29 Tabel 4.5. Data pengukuran jumlah daun ........................................................... 32 Tabel 4.9. Data rata-rata pengukuran diameter batang ........................................ 35. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Capsicum frutescens .L ................................................................... 13 Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi batang ................................................... 30 Gambar 4.2 Grafik pertambahan jumlah daun .................................................... 33 Gambar 4.3 Grafik pertumbuhan diameter batang .............................................. 36. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data pertumbuhan tinggi tanaman ................................................... 59 Lampiran 2 Data pengamatan jumlah daun......................................................... 60 Lampiran 3 Data diameter batang....................................................................... 61 Lampiran 4 Data pH dan kelembapan tanah ....................................................... 62 Lampiran 5 Uji normalitas ................................................................................. 63 Lampiran 6 Deskripsi tinggi batang.................................................................... 63 Lampiran 7 Uji Homogenitas tinggi tanaman ..................................................... 63 Lampiran 8 Uji Anova tinggi tanaman ............................................................... 64 Lampiran 9 Post Hoc tinggi tanaman.................................................................. 64 Lampiran 10 Deskripsi jumlah daun................................................................... 65 Lampiran 11 Uji Homogenitas jumlah daun ....................................................... 65 Lampiran 12 Uji Anova jumlah daun ................................................................. 65 Lampiran 13 Post Hoc jumlah daun ................................................................... 66 Lampiran 14 Deskripsi diameter batang ............................................................. 66 Lampiran 15 Uji Homogenitas diameter batang.................................................. 66 Lampiran 16 Uji Anova diameter batang ............................................................ 67 Lampiran 17 Post Hoc diameter batang .............................................................. 67 Lampiran 17 Silabus .......................................................................................... 68 Lampiran 18 RPP............................................................................................... 74 Lampiran 19 Instumen penilaian sikap .............................................................. 83 Lampiran 20 Penilaian sikap spritual................................................................. 86 Lampiran 21 Lembar penilaiaan diskusi ............................................................ 88 Lampiran 22 Lembar penilaian perencanaan eksperimen.................................... 90 Lampiran 23 Lembar penilaian pelaksanaan eksperimen .................................... 92 Lampiran 24 Lembar penilaian presentasi .......................................................... 94 Lampiran 25 Penilaian laporan eksperimen /penelitian. ..................................... 96 Lampiran 26 LKS .............................................................................................. 98 Lampiran 27 Penilaian lembar kerja siswa (LKS) ............................................. 100 Lampiran 28 Kisi – kisi soal tes pemahaman .................................................... 102. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, selain itu kondisi tanah di Indonesia yang mempunyai kandungan unsur hara yang baik sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman. Salah satu produk hortikultura yang menjadi unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran. Sayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat adalah cabai.Menurut Badan Pusat Statistika (2015) kebutuhan masyrakat sebanyak 1,5 juta ton dan hanya bisa tercukupi hanya sebesar 80 ribu ton. Berikut adalah data impor cabai pada tahun 2013 dan 2014 Tabel 1.1 Impor Cabai 2013/2014 Tahun Jumlah impor Cabai 2013 96.139 ton 2014 60.023 ton Sumber : Buletin Harga Pasar Desember 2014. 1.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Berdasarkan data pada tabel 1.1 Impor Cabai 2013/2014 diatas sehingga tidak mengherankan bila terjadi kelangkaan yang membuat harga meningkat. Hal ini dikarenakan tidak sedikit petani yang mengalami gagal panen. Terjadinya gagal panen diakibatkan karena adanya beberapa kendala terutama tingkat produksi kesuburan tanah dan hama yang berkembang di udara lembab sehingga membuat bunga, daun dan tanaman cabai rusak yangmenyebabkan gagal panen. Cabai merupakan salah satu jenis sayuran penting yang dibudidayakan secara komersial di negara negara tropis. Cabai juga merupakan tanaman perdu dari. famili. terong. -terongan. yang. memiliki. nama. ilmiah. Solonaceae(Samadi,1997).Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara -negara di benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk negara Indonesia.Tanaman cabai banyak ragam tipenya. Tercatat berbagai spesies cabai yang telah didomestikasi, namun hanya Capsicum annuum L. dan Capsicum. frutescens L. yang memiliki potensi ekonomis.Cabai yang dibudidayakan secara luas di Indonesia juga termasuk kedua spesies ini. Salah satu sifat tanaman cabai yang menguntungkan adalah tidak mengenal musim. Artinya, tanaman cabai dapat ditanam dan tidak tergantung. pada. musim. Cabai juga mampu tumbuh di rendengan maupun labuhan, itulah sebabnya cabai dapat dibudidaya di pekarangan rumah dan tidak mengenal musim. Cabai rawit. mengandung senyawa kimia yang dinamakan Capsaicin.. Kapsaisin tersimpan dalam urat putih cabai (Funikulus) yang membuat cabai.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. terasa pedas, sifat dari Kapsaisin ini adalah dapat menambah nafsu makan selain itu juga berfungsi dalam mengencerkan lendir sehingga dapat membantu meringankan penyumbatan pada saluran pernafasan. Menurut Rukmana (2002), secara umum buah cabai rawit mengandung zat gizi antara lain lemak, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi,vitamin A, B1,B2, C dan senyawa alkaloid seperti capsaicin, oleoresin, flavanoid dan minyak esensial. Kandungan tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masak ramuan obat tradisional, industri pangan dan pakan ungas. Cabai rawit juga banyak mengandung vitamin C dan Provitamin A, lebih dari buah buahan seperti nanas, papaya, mangga, dan semangka bahkan kadar mineralnya terutama kalsium dan fosfor lebih tinggi dari ikan segar (Alex, 2012). Salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan budidaya tanaman cabai rawit adalah penggunaan pupuk, dimana pupuk merupakan salah satu sumber nutrisi utama bagi tumbuhan. Dalamprosespertumbuhanperkembangan dan proses reproduksi setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan diserap melalui akar, batang dan daun. Nutrisi tersebut memiliki berbagai fungsi yang saling mendukung satu sama lainnya dan menjadi salah satu komponen penting untuk meningkatkan. produktivitas pertanian.. Nutrisi. yang biasanya. dibutuhkan oleh tumbuhan tidak terlepas dari tiga unsur hara, yaitu Nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Peranan ketiga unsur hara (N, P, dan K).

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. sangat penting dan mempunyai fungsi yang saling mendukung satu sama lain dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman (Wididana dan Higa,1996). Pupuk yang sekarang beredar di masyarakat saat ini belum cukup memiliki standar kualitas yang baik. Keseringan menggunakan pupuk Anorganik dapat menyebabkan merosotnya senyawa atau bahan di dalam tanah, sehingga terdesaknya kehidupan berbagai mikroba dalam tanah. Sementara keberadaan berbagai mikroba sesungguhnya sangat diperlukan karena memproduksi unsur hara yang dibutuhkan tanaman, oleh sebab itu diharapkan petani beralih untuk menggunakan pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagiaan besar atau seluruhnya berasal dari bahan organik yakni tumbuhan dan hewan, dan bakteri yang telah melalui proses rekayasa, dapat berupa padat atau cair yang digunakan untuk menyuplai bahan organik dan baik untuk pertumbuhan tanaman cabai. Keuntungan utama menggunakan pupuk organik adalah dapat dapat memperbaiki kesuburan kimia, fisik, dan biologis tanah, selain sebagai sumber hara bagi tanaman. Pupuk organik juga dapat membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan permeabilitas tanah. dan dapat untuk memulihkan. kondisi lahan yang sebelumnya menggunakan pupuk anorganik dan mengurangi ketergantungan lahan pada pupuk organik. Produk dari hasil pupuk organik juga lebih sehat, dan ramah lingkungan serta sedikit mengurangi dampak negatif dari bahan kimia yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan (Susetya, 2012)..

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan diatas maka rumusan masalah penelitian adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh pada pertumbuhan tanaman cabai terhadap pemberian konsentrasi EM4 yang berbeda – beda 2. Berapakah konsentrasi EM4 yang efektif untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens.L). C. Batasan Masalah 1. Konsentrasi EM4 yaitu 10%, 20%, 30% dan 40% dengan setiap tanaman mendapatkan 10 ml 2. Tanaman cabai rawit yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas Hibrida cakra hijau 3. Pertumbuhan tanaman cabai dengan 3 parameter yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang.. D .Tujuan 1. Mengetahui pengaruh konsentrasi EM4 yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum frutescens. L). 2. Mengetahui konsentrasi yang efektif untuk pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum frutescens. L)..

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. E. Manfaat 1. Bagi masyarakat Bagi masyarakat khususnya para petani dapat menambah pengetahuan baru tentang pemilihan pupuk yang tepat dan efektif bagi pertumbuhan cabai ((Capsicum frutescens) dan pemberian konsentrasi pupuk cair EM4 yang tepat serta diharapkan pupuk organik sebagai pemilihan yang tepat dalam bertani. 2. Bagi peneliti Menambah pengetahuan baru mengenai pengujian pupuk dengan konsentrasi yang berbeda –beda serta memberi kesadaran baru bagi peneliti untuk menggunakan pupuk organik yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar.. 6.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pupuk Organik Pengertian pupuk bagi tanaman, pupuk sama seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman, pupuk digunakan untuk tumbuh, hidup, dan berkembang. Pupuk mengandung zat atau unsur hara. Kandungan hara dalam tanaman berbeda-beda, tergantungpada jenis hara, jenis tanaman, kesuburan tanah atau jenisnya, dan pengelolaan tanaman (Rosmarkamdan Yuwono, 2002). Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik(buatan), bila diberikan pada tanaman dapat menambah unsur hara. Pemupukan adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan -bahan lain seperti bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi pupuk adalah bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya.Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen, fosfor, dan kalium(makronutrient). Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien). Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, misalnya pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap,kandungan bahan organik di dalamnya sangat tinggi tetapi jumlah jenis unsur hara yang terkandung didalamnya. rendah. (Novizan, 2007).Pupuk organik sangat penting sebab memperbaiki struktur 7.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. tanah, meningkatkan daya serap tanah terhadap air, meningkatkan kondisi kehidupan di dalam tanahdan mengandung zat makanan tanaman (Rinsema, 1993). Pemberian pupuk organik ke dalam tanah disamping bertujuan untuk menyediakan unsur hara, juga bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik tanah (Yuwono, 2005). Sifat fisik tanah dapat diperbaiki karena humus sebagai hasil perombakan bahan organik dapat bersifat koloid, sehingga dengan menambahkan bahan organik atau pupuk organik berarti akan menambah jumlah koloid tanah. Hal ini penting untuk tanah bertekstur kasar yang mempunyai koloid tanah sedikit, sehingga dengan pemberian pupuk organik, maka daya untuk menahan air dan kapasitas tukar kation menjadilebih baik (Muhadi, 1979). Tanah yang mengandung bahan organik tidak cepat mengering, sebab bahan organik akan menambah kemampuan tanah menahan airpengaruh lain dari pupuk organik dalam tanah bagi tanaman adalah menaikkan kadar CO2 (Soepardi,1979). Bahan organik sebagai pembenah tanah akan sebagai penyangga dan sumber unsur hara (Stevenson, 1983). Menurut Buckman dan Brady (1982) hasil dekomposisi bahan organik akan menghasilkan humus yang warnanya coklat tua sampai hitam yang mempunyai sifat dapat mengikat air empat sampai enam kali beratnya sendiri sehingga dapat meningkatkan kemampuan tanah mengikat air..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. B. Pupuk Cair EM4 Pupuk organik tradisional atau yang sering disebut dengan kompos, dalam pelaksanaannya akan kita sempurnakan dengan pendekatan ilmu mikrobiologi, menjadi pupuk organik yang lebih berkualitas, atau sering disebut sebagai pupuk lengkap organik hayati. Pendekatan dengan mikrobiologi salah satunya adalah bokasih. Bokasih adalah bahan organik yang kaya akan sumber hayati dan merupakan fermentasi bahan organik dari limbah pertanian (pupuk kandang, jerami, sampah, sekam, serbuk gergaji dan rumput). Efektif mikroorganisme (EM4) adalah bakteri pengurai dari bahan organik yang dapat menjaga kestabilan produksi. Disamping mengandung unsur hara makro dan mikro yang banyak, fermentasi dengan menggunakan Efektif mikroorganisme juga mengandung mikroorganisme yang menguntungkan yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dalam perkembanganya bokasih dapat dibuat dari bahan organik seperti dedak, ampas kelapa, tepung ikan, sampah kota, dan kotoran ternak. Bahan – bahan ini difermentasi dengan mikrooganisme sebagai pelaku utama dalam fermentasi tersebut yaitu Efektif mikroorganisme (Lingga,2006). Larutan Efektif mikroorganisme ditemukan pertama oleh Prof.Dr.Teruo Higa dari Universitas Rykyus Jepang dengan kandungan mikroorganisme sekitar 80 genus. Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Dalam proses fermentasi bahan organik mikroorganisme akan bekerja dengan baik apabila kondisinya sesuai, yaitu apabila dalam keadaan anaerob, pH rendah (3-4), kadar gula tinggi, kadar air 3040%, dan suhu sekitar 40-500C (Djuarnani, 2005)..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. Penerapan teknologi Efektif mikroorganisme merupakan teknologi alternatif yang memberikan peluang seluas-luasnya untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman pertanian. Cara kerja EM4 didalam tanah secara sinergis dapat menekan populasi hama dan penyakit tanaman, meningkatkan kesuburan tanah secara fisik, kimia dan biologis sehingga dapat meningkatkan kesehatan. pertumbuhan. mikroorganismeadalah. dan. kultur. perkembangan. campuran. dari. tanaman. mikroorganisme. Efektif yang. menguntungkan bagi kesuburan tanah maupun pertumbuhan dan produksi tanaman, serta ramah lingkungan. Mikroorganisme yang ditambahkan akan membantu memperbaiki kondisi biologi tanah dan dapat membantu penyerapan unsur. hara.Sebagian besar. mengandung mikroorganisme. seperti bakteri. fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.),ragi, Actinomycetes sp, dan jamur fermentasi. Menurut Jose (2011) manfaat atau peranan mikroorganisme tersebut yaitu :  Bakteri Fotosintetik, peranan dari bakteri ini yaitu merubah gas-gas berbahaya menjadi zat bermanfaat, menghilangkan bau tak sedap dan meningkatkan fotosintesis tanamandan menunjang pertumbuhan bakteri asam laktat, ragi dan jamur.  Bakteri Asam Laktat, bakteri ini menghasilkan asam laktatsebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat lain yang bekerjasama dengan bakteri fotosintesis dan ragi. Asam laktat ini merupakan bahan sterilisasi kuat yang dapat menghambat pertumbuhan patogen Fusarium. sp menghancurkan lignin, selulosa dan dapat menguraikan bahan organik dengan cepat ragi, sehingga.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. menghasilkan zat-zat bioaktif(hormon dan enzim) membantu perkembangan bakteri asam laktatdan dapat menghasilkan alkohol, dan ester.  Actinomycetes. sp, Actinomycetes.sp memiliki bentuk antara bakteri dan jamur Mikroorganisme ini dapat menghasilkan zat antimikroba untuk menekan jamur dan bakteriberbahaya.  Jamur Fermentasi, jamur ini menghasilkan alkohol, ester,zat anti mikroba dan menghilangkan bau serta mencegah serbuan serangga dan ulat. EM4 diaplikasi sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah yang selanjutnya dapat meningkatkan kesuburan dari. pertumbuhan tanaman tersebut maka dengan demikian. produktivitas dari tanaman tersebut akan meningkat. EM4 juga dapat digunakan untuk mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan, masalah pada peternakan, membersihkan air limbah, serta meningkatkan kualitas air pada tambak udang dan ikan. Ada beberapa keuntungan dan manfaat dari EM4, yaitu : 1. Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. 2. Meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, serta menekan aktivitasSerangga hama dan mikroorganisme patogen. 3. Meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi. 4. Mempercepat proses fermentasi pada pembuatan kompos. (Marsono dan Paulus, 2001)..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. C. Tanaman Cabai Tanaman cabai merah tanaman cabai rawit (Capsicum frutescensL.) berasal dari iklim tropis dan subtropics benua Amerika, khususnya Colombia, Amerika Selatan dan terus menyebar ke Amerika Latin. Bukti budidaya cabai pertama kali ditemukan dalam tapak galian sejarah Peru dan sisa biji yang telah berumur lebih dari 5000 tahun SM didalam gua di Tehuacan, Meksiko. Penyebaran cabai ke seluruh dunia termasuk Negara -negara di Asia, seperti Indonesia yang dilakukan oleh pedagang Spanyol dan Portugis (Dermawan,2010). Cabai memiliki nama ilmiah Capsicum sp.Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, dan C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clanlutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Selain kapsaisin cabai juga mengandung kapsisidin. Unsur lain di dalam cabai adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal.Tanaman cabai menurut sejarahnya berasal dari Ancon dan Huaca Prieta (Setiadi, 1999)..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. Berikut ini merupakan klasifikasi botanistanaman Cabai (Rukmana, 1996) : Kingdom :Plantae Subkingdom :Tracheobionta Super Divisio :Dicotyledonae Divisio. :Sympetale. Classis. :Magnoliopsida. Sub Classis. :Asteridae. Ordo. :Solanales. Familia. :Solanaceaee. Genus. :Capsicum. Spesies. :Capsicum frutescens .L. Gambar 2.1. Capsicum frutescens.L .. Gambar 2.1 Capsicum frutescens .L. Solanaceae merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dan dibudidayakan dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya. di pasar. (Harpenas, 2010). Tanaman Cabai rawit yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas hibrida cakra hijau..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. Berikut adalah syarat tumbuh tanaman cabai dalam budidaya tanaman cabai adalah sebagai berikut : 1. Iklim Suhu berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, demikian juga terhadap tanaman cabai. Suhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah24-28℃ Pada suhu tertentu seperti 15℃ dan lebih dari 32℃ akan menghasilkan buah cabai yang kurang baik. Pertumbuhan akan terhambat jika suhu harian di areal budidaya terlalu dingin. Menurut Tjahjadi (1991), mengatakan bahwa tanaman cabai dapat tumbuh pada musim kemarau apabila dengan pengairan yang cukup dan teratur. Iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhannya antara lain, penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran secara penuh, bila penyinaran tidak penuh pertumbuhan tanaman tidak akan normal. 2.. Curah Hujan Walaupun tanaman cabai tumbuh baik di musim kemarau tetapi juga. memerlukan pengairan yang cukup. Adapun curah hujan yang dikehendaki yaitu 800-2000 mm/tahun. 3.. Suhu dan Kelembaban Tinggi rendahnya suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.. Adapun suhu yang cocok untuk pertumbuhannya adalah siang hari 210C-280C dan malam hari 130C-160C, Untuk kelembaban tanaman 80%. 4.. Angin Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin sepoi-sepoi, angin. berfungsi menyediakan gas CO2 yang dibutuhkannya..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5.. 15. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat untuk penanaman cabai adalah adalah dibawah 1400 m. dpl, berarti cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1400 m dpl). Di daerah dataran tinggi tanaman Cabai dapat tumbuh, tetapi tidak mampu berproduksi secara maksimal. 6.. Tanah Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah yang datar. Dapat juga ditanam. pada lereng-lereng gunung atau bukit. Tetapi kelerengan lahan tanah untuk cabai adalah antara 0-100. Tanaman cabai juga dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat N dan K, tanaman cabai akan tumbuh optimal pada tanah dengan perbandingan 2:1 yaitu tanah dan kompos. Tanaman cabai tidak cocok dengan air yang menggenang (Harpenas, 2010). Pertumbuhan tanaman cabai akan optimum jika ditanam pada tanah dengan pH 6-7.. F. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran yang dapat diketahui dengan adanya pertambahan panjang, diameter batang dan luas bagian tanaman. Parameter lainya adalah pertambahan volume, dan massa. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan external. Faktor internal meliputi gen(sifat dari tanaman tersebut) dan hormon sedangkan faktor luar meliputi :  Air,tumbuhan tidak dapat tumbuh tanpa air. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan tumbuhan.Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis,.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membentuk perkecambahan pada biji.  Nutrisi, nutrisi adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh tanaman unsur mineral ini dibedakan menjadi dua yaitu Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, karbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor,kalium, kalsium dan magnesium. Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikroelemen ini berfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan. Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebut akan mengalamai defisiensi. Defisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.  Cahaya, pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi tanaman karena dapat menguraikan auksin. Tetapi cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu gelapnya malam). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang(lamanya penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya). Hal itu dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya ini.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman (Leopold dan Kreideman, 1995) Pada aplikasi EM4 dapat membantu pertumbuhan tanaman karena EM4 secara aktif memfermentasikan bahan organik. Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat, protein dan glukosa. Selain itu EM4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman, melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman (Wididana dan Muntoyoh, 1999).Selain itu juga pemberiaan EM4 dapat menekan perkembangan populasi. Fusarium. sp. dan meningkatkan perkembangan. Trichoderma sp. serta Penicilin sp serta dapat memacu pertumbuhan dan produksi tanaman. (Higa dan Wididana, 1991).Dari. penelitian Phabiola (1997) yaitu. dengan pemberian 10 cc EM4 per lier yang dikombinasikan dengan NPK (250 Kg Urea + 100 Kg TSP + 80 Kg KCL per hektar) menyebabkan serapan fosfor (P) tanaman tinggi dan berbeda nyata dengan kontrol, sehingga didapat peningkatan serapan P tanaman sampai 176,3 persen dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan serapan P tanaman akan berhubungan langsung dengan P yang tersedia dalam tanah. Keadaaan ini sejalan dengan pendapat Higa dan Wididana(1993)yang mengatakan bahwa pemberian EM4 ke dalam tanah dapat meningatakan ketersediaan P2O5 bagi tanaman. Umumnya seyawa fosfat yang tidak larut (organik dan anorganik) tidak tersedia bagi tanaman dan dengan pemberian EM4 diduga dapat melarutkan senyawa fosfat menjadi tersedia dan dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman. Hal ini sesuai dengan dengan.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. penelitian Higa dan Wididana (1993) yang menunjukkan bahwa lahan yang diberi perlakuan EM4 mempunyai kandungan fosfat terlarut lebih banyak dari pada kontrol. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pemberian EM4 dapat meningkatkan aktivitas bakteri pelarut fosfat alam tanah antara lain : Pseudomonas, Mycobacter, Flavobacterium, Pinicillium, dan Sclerotium. Mikroorganisme yang menguntungkan dalam EM4 dapat menyuburkan tanah melalui penyediaan nitrogen bagi tanaman kurang lebih 30%, meningkatnya serapan P tanah dan melarutkan fosfat. Selain itu mikroorganisme yang berasal dari EM4 juga dapat menghasilkan asam-asam organik yang mampu bereaksi melarutkan mineral-mineral tanah. Pemberian EM4 ke dalam tanah mampu meningkatkan. keragaman dan populasi mikroorganisme tanah sehingga. jumlahnya meningkat dan aktifitas mikroorganisme juga meningkat. Menurut pendapat Higa dan Wididana (1999), mikroorganisme yang terdapat dalam kultur EM4 justru dapat mengatur keseimbangan mikroorganisme tanaman dan tanah. Peningkatan konsentrasi EM4 menyebabkan populasi mikroorganisme di dalam tanah meningkat dan aktivitas penguraian bahan organik berupa gula, alkohol, asam asetat, asam amino dan senyawa organik lain termasuk CO2 juga meningkat, sehingga hasil penguraian berupa bahan organik (Higa dan Wididana, 1999).. juga meningkat.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. G. Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan yakni Phabiola (1997) melakukan penelitian pada tanaman padi didapatkan hasil bahwa pemberian EM4 berpengaruh nyata terhadap semua faktor pertumbuhan dan parameter produksi yang diamati dan juga konsentrasi EM4 menghasilkan jumlah anakan, tinggi tanaman, kadar P dan tunas serta kadar CO2 tanah tertingi dibandingkan dengan perlakuan lainya. Penelitiana relevan yang lainya adalahyang dilakukan oleh Triyanto (2010) pemberian EM4 terhadap tanaman sawi (Brassica juncea L.) sebanyak 100 ml memberikan pengaruh yang signifikan tehadap tinggi batang dan jumlah daun dibandingan dengan pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.) dengan menggunakan pupuk kandang.. H. Hipotesis 1.. Pemberian pupuk cair EM4 dengan konsentrasi yang berbeda-beda berpengaruh terhadap pertumbuhan cabai (Capsicum frutescensL).. 2.. Pertumbuhan paling baik pada perlakuan konsentrasi 40%..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Variabel Penelitian Jenis penelitiaan yang digunakan adalah penelitian ekperimen, yang dapat didefinisikan sebagai kegiatan terperinci yang direncanakan untuk menghasilkan data atau penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh pada pertumbuhan cabai dengan pemberiaan perlakuan konsentrasi EM4 berbeda-beda. Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel. yang. yaitu variabel. bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel adalah segalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian 1. Variabel. bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi nilai. variabelterikat. Variabelbebas dalam penelitian ini meliputi, Pemberian pupuk cair EM4 dengan 4 jenis konsentrasi. 2. Variabel Terikat adalah variable yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini meliputi, tinggi tanaman cabai, jumlah daun dan diameter batang. 3. Variabel kontrol adalah variabelyang menjadi variabel bebas dan dimasukan kedalam penelitiaan tetapi dibuat konstan. Variabel kontrol dalam penelitiaan ini meliputi, kelembapan tanah, umur bibit tanaman, penyiraman sehari sekali.. 20.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di kebun Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Desa Paingan, Maguwoharjo Yogyakarta. Waktu penelitian berlangsung selama 1 bulan dimulai pada bulan April 2015. C. Desain Penelitiaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan yang baku. Pola ini dikenal sebagai pengacakan lengkap atau pengacakan dengan tiada pembatasan. Dalam rancangan penelitiaan ini dilakukan pembuatan denah percobaan dengan pengacakan untuk memperoleh nilai yang tidak bias, nilai tengah maupun beda nilai antar nilai tengah. Pengacakan dilakukan terhadap penempatan perlakuan satuaan percobaan (Tanujaya, 2013). Pada penelitian ini terdapat 4 perlakuan konsentrasi yaitu, 10, 20, 30 40 EM4 dan kontrol (Pembanding). Dengan volume untuk masing-masing tanaman adalah 10 ml. Tabel. 3.1 Denah Penelitiaan A1 B1 C1 D1 E1. A2 B2 C2 D2 E2. A3 B3 C3 D3 E3. A4 B4 C3 D4 E4. A5 B5 C5 D5 E5. A6 B6 C6 D6 E6.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Keterangan :. 1,2,3,4,5,6 A B C D E. :Pengulangan :Perlakuan konsentrasi 10 ml :Perlakuan konsentrasi20 ml :Perlakuan konsentrasi30 ml :Perlakuan konsentrasi 40ml :Kontrol. Tabel 3.2 Tinggi tanaman Cabai rawit Tinggi (cm) Pada pengulangan ke. Perlakuan 1. 2. 3. Selisih 4. A B C D. Tabel 3.3 Diameter batang tanaman Cabai rawit Perlakuan. Diameter Batang (cm) Pada pengulangan ke 1. 2. 3. Selisih. 4. A B C D Tabel 3.4 Hasil pengamatan jumlah daun tanaman Cabai rawit Jumlah daun Pada pengulangan ke. Perlakuan 1 A B C D. 2. 3. Jumlah 4. 22.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. D. Alat dan Bahan a.. Alat. 1.. Polibag. 2.. Gunting. 3.. pH meter. 4.. Buku. 5.. pot. 6.. Mistar / penggaris. 7.. Gelas ukur kecil. 8.. Gelas ukur besar. b.. Bahan. 1.. Pupuk Cair EM4. 2.. Air. 23.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. E. Prosedur Kerja 1.Persiapan lahan Dalam penelitiaan ini tanaman dilakukan pembibitan terlebih dahulu di dalam polybag. Kemudian setelah tumbuh beberapa helai daun baru dipindahkan ke dalam polybag 2.Persiapan sarana tanaman Terdiri dari : a. Penyiapan wadah tanam , Polybag yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30polybag, dengan masing –masing perlakuaan 5 polybag. b. Penyiapan media tanam Media tanam yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah campuran dengan perbandingan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:2. Penyiapan media tanam ini meliputi : . Penyiapan pupuk, pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk cair EM4. Penyiapan pupuk terdiri dari 4 konsentrasi yakni 10%, 20%,30%, dan 40% dengam masing–masing polybagmendapatkan 10 ml.. . Penyiapan bibit, sebelum melakukan penelitiaan bibit cabai terlebih dilakukan persemaian rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam, dimaksudkan. untuk merangsang. pertumbuhan. Kemudian masukkan benih cabai kedalam polybag sedalam 0,5 cm,tutup permukaannya dengan media tanam..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. Penyiraman dilakukan setiap sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan polybag. Benih akan tumbuh menjadi bibit cabai rawit maksimal setelah dua minggu. Tetapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Khusus dalam penelitian ini waktu yang diperlukan untuk memindahkan bibit cabai ke dalam polybag berumur 10 hari. . Penanaman tanaman Cabai  Media tanam di dalampolybagdan disiram sampai basah.  Bibit bersama akar dan media tanamnya dikeluarkan dari polybag dan secara hati –hati agar tidak terlepas dari tanahnya dan segera ditanam di dalam polybag dengan ukuran yang besar.  Setelah bibit ditanam pada polybagdisiram dengan air bersih hingga cukup basah.  Kemudian polybag ditempatkan di tempat yang mendapatkan cahaya matahari secukupnya.. 3. Pemeliharaan tanaman cabai, meliputi: . Penyiraman Penyiraman adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam. penelitian ini. Media tanam dalam polybag tanaman cabai harus selalu diperhatikan agar tetap terjaga dan tidak mengalami kekurangan atau.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. kelebihan air. Mengingat penanaman dilakukan pada musim penghujan, sehingga penyiraman tidak terlalu rutin dilakukan. Kelembapan udara juga harus diperhatikan, pengukuran kelembapan udara menggunakan alat moisture meter. . Pemupukan Pemupukan pada tanaman cabai dilakukan setelah pemindahan dari. polybag kecil ke polybag besar.. Pemupukan dilakukan sekali dalam. seminggu. . Pengamatan Pengamatan pada tanaman cabai dilakukan selama seminggu sekali. dengan mengukur tinggi tanaman,dan jumlah daun dan diameter batang. Untuk memperoleh data pada penelitian ini maka pengamatan dilakukan selama 1 bulan. Pengamatan pada tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan mistar/penggaris dari pangkal batang menuju ujung cabang dan diameter batang diukur menggunakan jangka sorong. Penghitungan jumlah daun dimulai setelah seminggu dilakukanya pemupukan.Dalam penelitian ini selalu dilakukan pengecekan penyakit dan jenis-jenis hama yang menyerang dan menginfeksi tanaman..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. F. Metode Analisis Data Data yang diperoleh pada hasil pengamatan kemudiaan di rata –ratakan dengan 4 kali pengulangan. Pada penelitiaan ini menggunakan uji anova satu arah atau One Way Analysis of Variance. Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu: Sampel berasal dari kelompok yang independen, variansi antar kelompok harus homogen atau memiliki varians yang sama dan. Data. masing-masing kelompok berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.Uji Homogenitas dengan SPSS dalam Statistik Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Uji ini biasanya dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sampel T Test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam Analisis of varians (ANOVA) adalah bahwa varian dari beberapa populasi adalah sama. Uji Homogenitas digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan keputusan uji statistik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah  Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28.  Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama. Pada penelitian ini digunakan uji Anova satu jalur (One way anova)yang dilakukan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean pada masing-masing kelompok. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat nilai F hitung > F table untuk  0,05 berarti tidak ada perbedaan yang bermakna sehingga tidak perlu diuji lanjut dengan Post Hoc (Suparno,2011)..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitiaan 1. Tinggi tanaman Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015, 1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015. Tabel 4.1. Data rata- rata hasil pengukuran tinggi tanaman Perlakuaan. 10% 20% 30% 40% Kontrol. Berdasarkan. Tinggi tanaman (cm) ulangan ke 1 2 3 4 5 8,9 20,5 16,3 8,8 14 17,1 11,1 16,6 13,2 18,1 29,2 27,3 23,6 21,1 21,6 18 32,8 22,3 25,8 21 8,6 20,8 15,1 7,6 22,3. hasil penelitiaan. yang. Rata Jumlah -rata 6 17 14,2 12,7 30,5 6,3. 88,5 89,27 135,5 150,4 80,3. 14,2 14,8 22,5 25 13,4. dilakukan dengan perlakuan. konsentrasi EM4 yang berbeda-beda menunjukan bahwa tinggi tanaman perlakuan konsentrasi 40% memiliki rata-rata tinggi tanaman paling tinggi 25,4 cm dan kontrol memiliki rata-rata tinggi tanaman paling kecil yaitu 12,9 cm. Rentangan antara rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman paling tinggi yakni pertumbuhan tanaman dengan perlakuan konsentra 40% sampai yang paling rendah yakni pertumbuhan tanaman kontrol (pembanding) adalah 11,6 cm. Perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol memiliki selisih rata-rata tinggi tanaman 2 cm. Perlakuan konsentrasi 20% dan 30% memiliki selisih rata-rata. 29.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. tinggi tanaman sebesar 7 cm dan selisih rata-rata tinggi tanaman perlakuan. Tinggi Batang (cm). konsentrasi 30% dan 40% adalah 1,8 cm.. 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0. Grafik Tinggi Batang Kontrol 10% 20% 30% 40% Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu ke. Gambar 4.1. Grafik pertumbuhan tinggi batang Berdasarkan gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman didapatkan hasil bahwa setiap minggunya tanaman dengan semua perlakuaan dan kontrol mengalami peningkatan tinggi tanaman. Peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan konsentrasi 40% dan terendah adalah pada kelompok kontrol(pembanding). Berdasarkan uji statistika Hasil uji normalitas tinggi batang pada lampiran 5kolom pertama menunjukan p value (sig) > 0,05 sehingga H0diterima bahwa data diambil dari berdistribusi normal. Kemudiaan dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada lampiran 7 dari hasil uji variansi menunjukan bahwa p value (sig) > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama (homogen).Selanjutnya data tersebut diuji dengan dengan Uji Anova pada lampiran 8 berdasarkan hasil tersebut menunjukan hasil p value (sig) <0,05 dengan demikian, H0 ditolakdan H1.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai tersebut dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbedabeda. Data kemudiaan diuji lanjutan dengan menggunakan Post hoc tujuaanya adalah untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai rata rata yang berbeda. Berdasarkan hasil Post Hoc pada lampiran 9 menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10% berbeda dengan perlakuan konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 20% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan 10% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10%, 20% dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 40%. Perlakuan konsentrasi 40% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10%, 20% dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30%. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda dengan perlakuan konsentrasi 10% dan 20%..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. 2. Jumlah daun Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015, 1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015. Tabel 4.5. Data pengukuran jumlah daun Perlakuan. 10% 20% 30% 40% Kontrol. 1 5 8 13 9 7. Jumlah daun (helai) ulangan ke 2 3 4 5 7 10 7 7 9 10 6 7 11 9 10 9 12 10 12 10 7 10 4 9. Rata Jumlah -rata 6 7 4 7 12 4. 45 46 60 67 4. 7 8 9 11 7. Berdasarkan Tabel 4.2. data pengukuran jumlah daun pertumbuhan jumlah daun tiap perlakuan konsentrasi tidak memiliki perbedaan yang besar. Perlakuan 30% memiliki rata-rata jumlah helai daun paling tinggi yakni 9. Untuk rata-rata jumlah helai daun tingkat paling tinggi sampai yang terendah adalah perlakuan konsentrasi 40%, 30%, 20%, 10%, dan kontrol. Rentangan antara rata-rata pertambahan helai daun. paling tinggi yakni pertumbuhan. tanaman dengan perlakuan 40% dan pertambahan helai daun yang paling rendah yakni pertumbuhan pada kelompok tanaman kontrol (pembanding) yakni 4 helai. Perlakuan 10% dan kontrol memiliki selisih rata-rata jumlah helai daun 1 helai. Perlakuaan 20% dan 30% memiliki selisih rata-rata jumlah helai daun 3 helai dan selisih rata-rata jumlah helai daun perlakuan 30% dan 40% adalah 1 helai..

(49) Jumlah Daun (helai). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0. 33. Grafik Jumlah Daun Kontrol 10% 20% 30% 40% Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu ke. Gambar 4.2.Grafik pertambahan jumlah daun. Pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari semakin tinggi tanaman tersebut dan semakin banyak tunas-tunas daun maka pertumbuhan tanaman dikatakan semakin bagus. Berdasarkan gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun menunjukan bahwa setiap minggu tanaman dengan semua perlakuan dan kontrol. mengalami peningkatan namun peningkatan tersebut tidak jauh. berbeda dengan perlakuan yang satu dan lainya. Pertambahan jumlah helai daun tertinggi pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40% sedangkan untuk pertambahan jumlah helai daun pada perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol memiliki pertambahan jumlah daun yang tidak berbeda jauh. Berdasarkan uji normalitas pada lampiran 5 tepatnya kolom kedua yang dilakukan bahwa data berdistribusi normal menunjukan p value (sig) > 0,05 sehingga H0diterima bahwa data diambil dari berdistribusi normal. Data selanjutnya diolah dengan menggunakan uji Variansi berdasarkan lampiran 11 yang dilakukan hasilnya menunjukan bahwa p value (sig) > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama (homogen). Kemudian.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. diuji dengan uji Anova.Berdasarkan hasil uji Anova tersebut pada lampiran 12hasilnya menunjukan hasil p value (sig) < 0,05 dengan demikian H0ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada jumlah daun cabai tersebut dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda-beda. Data selanjutnya diuji lanjutan dengan menggunakan Post Hoc. Berdasarkan hasil Post Hoc jumlah daun pada lampiran13 hasilnya menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10% berbeda signifikan dengan 30% dan 40% dan tidak berbeda dengan perlakuan 20% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10%, 30% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 20% dan 40%. Perlakuan konsentrasi 40% berbeda signifikandengan perlakuan konsentrasi 10%, 20% dan kontrol dan tidak berbeda signifikan. dengan. perlakuan konsentrasi 30%. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10% dan 20%..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. 3. Diameter batang Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015, 1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015. Tabel 4.9. Data rata-rata pengukuran diameter batang Perlakuan. 10% 20% 30% 40% Kontrol. 1 0,22 0,24 0,40 0,36 0,28. Diameter Batang (cm) ulangan ke 2 3 4 5 0,29 0,22 0,22 0,22 0,24 0,29 0,29 0,29 0,39 0,34 0,29 0,22 0,34 0,41 0,55 0,51 0,20 0,20 0,33 0,20. Rata Jumlah -rata 6 0,21 0,23 0,38 0,54 0,16. 1,38 1,53 2,02 2,71 1,37. 0,23 0,26 0,33 0,45 0,22. Berdasarkan Tabel 4.3.Data rata-rata pengukuran diameter batang perlakuan konsentrasi. 40% memiliki diameter paling besar. dan diikuti. perlakuan konsentrasi 30%, 20%, 10% dan kontrol. Rentangan antara ratarata diameter batang paling besar yakni pertumbuhan tanaman dengan perlakuan 40% dan diameter batang paling kecil yakni pada pertumbuhan tanaman kontrol (pembanding) yaitu 0,23 cm. Perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol memiliki selisih rata-rata diameter batang 0,3 cm. Perlakuan konsentrasi 20% dan 30% memiliki selisih rata-rata diameter batang 0,7 cm dan selisih rata-rata diameter batang. perlakuan. konsentrasi 30% dan 40% 0,11 cm. Perlakuan konsentrasi 10% dan 20% memiliki selisih rata-rata 0,21 cm. Perlakuan 20% dan 40% memiliki selisih 0,7 cm, sedangkan untuk perlakuan 30% dan 40% memiliki selisih 0,11 cm..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Grafik Diameter Batang. 0.6 Diameter Batang (cm). 36. 0.5 Kontrol. 0.4. 10%. 0.3. 20%. 0.2. 30%. 0.1. 40%. 0 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu4 Minggu ke. Gambar.4.3Grafik pertumbuhan diameter batang Berdasarkan gambar 4.3 Grafik pertumbuhan diameter batang setiap minggunya. terjadi. peningkatan. diameter. batang. pada. perlakuaan.. Pertumbuhan batang tertinggi adalah tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40%. sedangkan untuk perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol terlihat. memiliki peningkatan ukuran diameter batang yang tidak jauh berbeda. Salah satu parameter yang dilihat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan diameter batang. Berdasarkan uji normalitas pada lampiran 5 tepatnya kolom ke tiga menunjukan data diambil dari distribusi normal dengan hasilnya p value (sig) > 0,05 sehingga H0 diterima. Selanjutnya data diuji homogenitas. Berdasarkan hasil uji Homogenits pada lampiran 15 p value (sig) > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama. Kemudian data diuji dengan Anova. Berdasarkan. hasil uji Anova lampiran 16. menunjukan bahwa p value (sig) ,0,73< 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan pada diameter batang dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda-beda tersebut. Kemudiaan data dilakukan uji lanjutan dengan.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. menggunakan Post Hoc. Berdasarkan hasil Post Hoc pada lampiran 17hasilnya. menujukan. bahwa. perlakuan. signifikandengan 30% dan 40% dan. konsentrasi. 10%. berbeda. tidak berbeda signifikan dengan. perlakuan konsentrasi 20% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20% berbeda signifikan dengan 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 40% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10%, 20%,30% dan kontrol. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10% dan 20%.. B. Pembahasan 1. Tinggi tanaman Berdasarkan output deskriptif pada lampiran 6 diperoleh rata-rata tinggi tanaman untuk perlakuan konsentrasi 10% rata-rata 14,30 cm, 14,91 cm untuk perlakuan konsentrasi 20%, 22,52 cm untuk perlakuan 30%, 24,20 cm untuk perlakuan 40% dan untuk kontrol 13,50 cm. Tinggi tanaman minimal perlakuan konsentrasi 10% adalah 6,0 cm maksimal 30. Tinggi tanaman minimal perlakuan konsentrasi 20% adalah 6,50 cm maksimal 25,60 cm.Tinggi tanaman minimal perlakuan konsentrasi 30% adalah 6,00 cm maksimal 47,00 cm. Tinggi tanaman minimal perlakuan konsentrasi 40 % adalah 10 cm maksimal 48,00 cm dan kontrol minimal 5,50 cm dan maksimal 37,00 cm..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. Standar devisiasi terendah adalah tinggi tanaman perlakuan konsentrasi 20% yaitu 6,10 dan standar devisiasi tertinggi adalah tinggi batang perlakuan konsentrasi 30% yaitu 12,06. Nilai standar devisiasi menunjukan keseragaman data, sehingga semakin besar nilai standar devisiasi menunjukan semakin besarnya ketidakseragaman data. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perlakuaan konsentrasi 30% dan 40% menunjukan ketidakseragaman data (Variatif) dalam tinggi tanaman dengan tinggi tanaman dengan perlakuaan konsentrasi 10%, 20% dan kontrol. Selanjutnya, melalui uji Post Hoc LSD untuk mengetahui perbedaan diantara kelompok tersebut. Dikatakan berbeda dengan kelompok yang lain jika tingkat signifikan p value < 0,05. Berdasarkan. hasil. analisis. statistic. ANOVA. pada. penelitian. ini. pertumbuhan tinggi batang yang paling optimal terdapat pada perlakuan konsentrasi 40%. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini semakin tinggi konsentrasi EM4 semakin baik untuk pertumbuhan tinggi tanaman cabai.Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan N yang lebih tinggi dibadingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Leiwakabessy (1998) yang menyatakan bahwa unsur Nyang banyak akan menyebakan pertumbuhan vegetatif berlangsung cepat. Selain itu. karena unsur P dalam tanah lebih. tersedia, maka sesuai dengan pendapat Wididana dan Higa(1999) bahwa EM4 dapat memacu pertumbuhan tanaman dengan melarutkan unsur hara yang ada di dalam tanah. misalnya batuan fosfat. Hal ini menunjukan bahwa. terpenuhinya unsur-unsur makro maupun mikro yang diperlukan dalam pertumbuhan tinggi batang. Menurut Paulus (2001) EM4 membantu.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman. Sehingga pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40% mikroorganisme berkembang secara optimal dengan demikian. ketersedian unsur hara bagi tanaman cukup untuk. memenuhi pertumbuhan vegetatif tanaman. Menurut Gardner, et all (1999), penambahan nutrisi dan mineral yang banyak menyebabkan terjadinya mobilisasi dan transport dari bagian vegetatif (akar, batang dan daun). Dengan demikian pertumbuhan tinggi batang pada tanaman 40% paling baik dikarenakan penyerapan unsur-unsur hara yang cukup dan stabil pada masa pertumbuhan tinggi batang atau pertumbuhan vegetatif. 2. Jumlah Daun Berdasarkan output deskriptif lampiran 10 diperoleh rata-rata jumlah daun untuk perlakuan konsentrasi 10% yaitu 7 untuk perlakuan konsentrasi 20% yaitu 7 helai, untuk perlakuan 30% yaitu 9 helai, untuk perlakuaan 40% yaitu 11 helai dan untuk kontrol 7 helai daun. Jumlah daun minimal perlakuan konsentrasi 10% adalah 10 helai daun dan maksimal 14 helai daun. Jumlah helai daun minimal perlakuan konsentrasi 20% adalah 3 helai daun maksimal 16 helai.Jumlah daun minimal perlakuan konsentrasi 30% adalah 4 helai daun maksimal 17 helai daun . Jumlah daun minimal perlakuan konsentrasi 40 % adalah 6 helai daun dan maksimal 18 helai daun dan kontrol minimal 4 helai daun dan maksimal 17 helai daun Standar devisiasi terendah adalah kontrol yaitu 2,9 dan standar devisiasi tertinggi adalah 3,8 yaitu pada perlakuan konsentrasi 40%. Standar devisiasi.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. menunjukan keseragaman data, sehingga semakin besar nilai standar devisiasi menunjukan semakin besarnya ketidakseragaman data. Melalui uji Post Hoc LSD untuk mengetahui perbedaan diantara kelompok tersebut. Dikatakan berbeda dengan kelompok yang lain jika tingkat signifikan p value < 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value < 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value < 0,05. Daun merupakan bagian dari organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosinstesis. Hasil dari fotosinstesis diedarkan ke seluruh organ tubuh tumbuhan dan digunkan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, batang dan daun) (Cahyono,2003). Berdasarkan hasil uji statistika ANOVA menunjukan pertambahan daun paling signifikan terdapat pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40%. Menurut Susanto (2002) EM4 juga berfungsi dalam. meningkatkatkan. kapasitas fotosintesis. Semakin banyak daun maka semakin banyak pula proses fotosintesis yang belangsung. Dengan demikian semakin banyak penyerapan unsur –unsur mineral yang diedarkan ke seluruh bagian tanaman. Hal ini baik untuk proses munculnya tunas-tunas lateral yang baru. Sehingga semakin banyak pertambahan daun pada tanaman pada perlakuan konsentrasi 40%.Menurut Wididana dan Higa (1994), penambahan EM4 pada tanah bertujuan menambah populasi mikroorganisme yang menguntungkan sehingga dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan penyediaan unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman.Pemberian EM4 juga berguna dalam meningkatkan ketersedian unsur hara tanaman. Pada tanaman dengan.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. perlakuan konsentrasi 40% lebih banyak mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan baik makro dan mikro yang dibutuhkan dalam. proses. pertumbuhanvegetatif tanaman sehingga tanaman tersebut tumbuh subur dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Dari hasil analisis laboratorium Departemen Pertanian menunjukan bahwa unsur yang terkandung dalam EM4 terdiri dari, N, P, K, B, S, Cu, Mb, Co, Fe, dan Mn. Menurut Dwidjoseptro(1990), apabila unsur hara esensial tersebut tersedia dan berada dalam bentuk yang bisa diserap oleh tanaman, maka tanaman tersebut akan subur. 3.Diameter Batang Berdasarkan output deskriptif pada lampiran 14diperoleh rata-rata jumlah daun untuk perlakuan konsentrasi 10% yaitu 0,23 cm untuk perlakuaan konsentrasi 20% yaitu 0,26, perlakuan 30% yaitu 0,33cm untuk perlakuan konsentrasi 40% yaitu 0,45 cm dan kontrol 0,30 cm. Diameter batang minimal perlakuan konsentrasi 10% adalah 0,15 cm dan maksimal 0,35cm. Jumlah diameter batang. perlakuan konsentrasi 20% adalah 0,15 cm maksimal. 35cm.Jumlah diameter batang perlakuan konsentrasi 30% adalah 0,15 cm maksimal 0,45 cm Jumlah diameter batang perlakuan konsentrasi 40 % adalah minimum 0,21 cm dan maksimal 0,65 dan kontrol minimum 0,12 cm dan maksimal 0,41 cm. Standar devisiasi terendah adalah kontrol yaitu 0,07 dan standar devisiasi tertinggi adalah 0,13 pada perlakuan konsentrasi 40%. Standar devisiasi.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. menunjukan keseragaman data, sehingga semakin besar nilai standar devisiasi menunjukan semakin besarnya ketidakseragaman data. Melalui uji Post Hoc LSD untuk mengetahui perbedaan diantara kelompok tersebut. Dikatakan berbeda dengan kelompok yang lain jika tingkat signifikan p value < 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value < 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value < 0,05. Batang adalah organ tanaman yang berfungsi sebagai penyangga selain itu juga batang berfungsi membantu proses pertukaran udara dikarenakan pada batang terdapat lentisel. Proses bertambah besarnya batang dikategorikan dalam pertumbuhan vegetatif. Pada proses pertumbuhan vegetatif tumbuhan banyak membutuhkan unsur hara yang cukup jika terjadi kekurangan unsureunsur hara pada masa pertumbuhan vegetatif akan mengakibatkan kekerdilan pada tanaman. Berdasarkan uji statistika menunjukan bahwa pertumbuhan diameter batang yang paling optimal adalah pada perlakuan 40%. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan dengan konsentrasi 40% tanaman mampu mengoptimalkan penyerapan unsur-unsur mineral yang ada untuk pertumbuhan batang tanaman.Peningkatan. konsentrasi EM4. juga. menyebabkan. populasi. mikroorganisme di dalam tanah meningkat dan aktivitas penguraian bahan organik berupa gula, alkohol, asam asetat, asam amino dan senyawa organik lain. Pemberian EM4 berpengaruh nyata terhadap CO2, sehingga meningkatkan aktifitas mikroorganisme dan memengaruhi proses penguraian bahan organik.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 43. sehingga dihasilkan unsur – unsur hara dalam jumlah banyak. Unsur makro yang tinggi seperti yang terkandung dalam EM4 seperti kandungan Carbon (C), Kalium (K), Klorin (Cl), Fosfor (P), Kalsium (Cl), Magnesium (Mg ) yang tinggi mampu mensuplai hara yang lebih banyak untuk pertumbuhan batang tanaman cabai. Berdasarkan Uji statiska menunjukan pertumbuhan yang optimal baik yang dilihat dari parameter tinggi batang, jumlah daun dan diameter batang adalah pada perlakuan dengan konsentrasi 40% dan yang kurang maksimal dalam proses pertumbuhan adalah pertumbuhan tanaman dengan kelompok kontrol (pembanding). Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah pH dan kelembapan tanah yang dilihat dalam penelitian ini. Pada data pH perlakuan konsentrasi 40% dan kelompok tanaman kontrol (Pembanding) menunjukan rata-rata pH yakni berkisar 5-7 hal ini menunjukan pH tersebut masih dikategorikan baik untuk pertumbuhan tanaman cabai karena tanaman cabai membutuhkan pH 6-7 untuk bisa tumbuh secara maksimal dan kelembapan berkisar 50-60 % berdasarkan data kelembapan tanah pada perlakuan 40% adalah berkiar antara 35% -55% sehingga dikategorikan kelembapan tanah masih rendah sedangkan untuk kelompok kontrol (pembanding) lebih rendah atau lebih basah. dari. kelembapan tanah pada perlakuan konsentrasi 40% yakni berkisar 25-40% sehingga lebih basah atau mengandung air yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan 40%..

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 44. 4. pH pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan. Sifat asam mempunyai pH dari 0 hingga 7 dan sifat basah memiliki pH dari 7-14. Jika pH tanah meningkat hingga diatas 5,5, nitogen (dalam nitrit) menjadi tersedia bagi tanaman kondisi pH tanah juga menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah. Pada kisaran pH 5,5-7 jamur dan bakteri pengurai bahan organik akan. tumbuh. dengan. baik.. Demikian. juga. mikroorganisme. yang. menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang dengan baik. Derajat keasaman tanah yang cocok bagi pertumbuhan tanaman cabai berkisar antara 6,0-7,0 dan pH optimal adalah 6,5.Sifat biologi tanah yang harus diperhatikan adalah kandungan bahan organik tanah serta jumlah dan aktivitas organisme tanah. Jika banyak mengandung bahan organik dan organisme tanah, maka tanah akan memiliki sifat biologi yang baik (Cahyono, 2007). Jika tanah terlalu asam tanaman tidak dapat memanfaat N, P, K dan zatzat mineral lain yang dibutuhkan dan apabila ditanam pada tanah yang memiliki kadar pH lebih dari 7 maka tanaman cabai akan menjadi kerdil dan gejala klorosis atau daun menguning yang disebabkan kekurangan unsur hara besi (Fe). Tanah untuk media cabai rawit secara umum harus kaya bahan organik dan tanah gembur serta ph 6-7. Berdasarkan Lampiran 4 pH tanah relatif, berkisar antara 4,9-7 sehingga dikatakan masih baik untuk pertumbuhan tanaman cabai..

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 45. 5. Kelembaban tanah Kelemebaban dapat berupa kelembaban udara maupun tanah. Kelembaban udara dan tanah, suhu udara dan tanah merupakan komponen iklim mikro yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan masing-masing berkaitan mewujudkan keadaan lingkungan optimal bagi tanaman. Kelembaban tanah dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai baik berupa pertumbuhan daun, tinggi, dan lebar batang cabai. Kelembaban tanah yang sesuai dengan karakteristik tanaman cabai sekitar 50%-60%. Semakin rendah kelembaban tanahnya maka pertumbuhan tanaman cabai tidak akan maksimal (mengalami kekerdilan) dan semakin tinggi kadar kelembaban tanahnya maka tanaman cabai akan layu. Berdasarkan data pada lampiran 4 tersebut hasilnya menunjukan bahwa kelembapan rata-rata dibawah 60% sehingga secara keseluruhan kelembapan tanah kurang maksimal. Hal ini diakibatkan karena curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan tempat penelitian terendam banjir selama kurang lebih satu minggu dan juga penyiraman air yang berlebihan sehingga kelembapan tanah tidak maksimal yaitu lebih basah . Kelembapan tanah harus diatas 50% yakni lebih kering sedangkan yang terjadi pada penelitian ini adalah kelebihan air sehingga kelembapan tanah menjadi sangat basah..

Gambar

Gambar 2.1. Capsicum frutescens.L .
Tabel 3.2  Tinggi tanaman Cabai rawit
Tabel 4.1. Data rata- rata hasil pengukuran  tinggi tanaman  Perlakuaan  Tinggi tanaman (cm)
Gambar 4.1. Grafik pertumbuhan tinggi batang
+5

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan terhadap keaslian cerita rakyat dapat dilakukan dengan dokumentasi atas cerita rakyat yang ada di Indonesia.Tidak lagi menunggu pendaftaran dari pencipta

Pengukuran tinggi tanaman dan persentase hidupnya dilakukan setiaphariyaitu mulai dari penanaman biji (umur 0 hari) sampai tanaman berumur 40 hari

a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi. b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran cooperative tipe jigsaw

Primjer takvih odgovora je treće pitanje ankete, koje glasi „ smatrate li da je crowdfunding ozbiljan naĉin za prikupljanje sredstava za projekt?“, tu se dobio

Fungsi sinus maupun fungsi cosinus adalah fungsi periodik dengan perioda sama sebesar 2 π , dengan nilai maksimum dan minimum yang sama yaitu +1 dan − 1.. Fungsi

Tujuan dari pemilihan sekolah ini yaitu mengetahui perpektif terkait buku ajar yang digunakan dan pra-konsepsi atau konsepsi awal terhadap mata pelajaran kimia,

Sedangkan pada setting relai hilang eksitasi yang digunakan di PLTGU GT unit 1.3 Muara Tawar bekerja dengan satu zona pengaman yang dibatasi dengan nilai

Framework EMR yang digunakan adalah framework dari MMRS (Tierney et al., 2002; Tierney et al., 2010) sebagai berikut: (1) registrasi, yaitu mengambil data untuk