• Tidak ada hasil yang ditemukan

Full PTK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Full PTK"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI SISTEM POINT PADA MATA DIKLAT

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGOLAHAN INFORMASI (KKPI)

DI SMK NEGERI 1 PADANG Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Pada Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPL-K)

Oleh:

FAUZIA RIFANY 2007 / 72252

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) di Universitas Negeri Padang Semester Januari - Juni 2011

Nama : FAUZIA RIFANY

NIM : 72252

Program Studi : Pendidikan Teknik Informatika Jurusan : Teknik Elektronika

Fakultas : Teknik Mengetahui, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Padang Drs. SYOFRIZAL. B, MT NIP. 19620405 198903 1 008 Padang, Juni 2011 Guru Pamong, Drs. RAFFLES, M. Kom NIP. 19591015 198603 1 005

Diperiksa dan disahkan oleh: Dosen Pembimbing,

Dra. NELDA AZHAR, M. Pd NIP. 19550521 198403 2 001

(3)

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmatNya kepada umat manusia khususnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) ini yang penulis laksanakan di SMK Negeri 1 Padang. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan dan bantuan kepada:

1. Ibu Dra. Nelda Azhar selaku Dosen Pembimbing PPLK

2. Bapak Drs. Syofrizal. B, MT selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Padang 3. Bapak Raffles, M. Kom selaku Guru Pamong di SMK Negeri 1 Padang 4. Bapak/ Ibu Majelis Guru dan karyawan SMK Negeri 1 Padang

5. Seluruh Siswa/i SMK Negeri 1 Padang 6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa sesama PLK

7. Kedua orang tua, penulis dan segenap keluarga besar penulis yang ikut memberi doa dan restu bagi penulis

Penulis menyadari masih banyak terdapatnya kekurangan di dalam penulisan laporan ini. Karenanya penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang.

Padang, Juni 2011

Penulis DAFTAR ISI

(4)

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 2

C. Batasan Masalah... 2

D. Rumusan dan Pemecahan Masalah... 2

E. Tujuan... 3

F. Manfaat ... 3

BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar... 4

B. Prinsip-prinsip Motivasi dalam Belajar... 5

C. Tinjauan Tentang Belajar dan Pembelajaran... 7

D. Aktivitas Belajar... 8

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 10

B. Setting dan Karakteristik Penelitian... 10

C. Diagnosa Masalah... 10

D. Rincian Prosedur Penelitian ... 11

E. Instrumen Penelitian... 12

F. Teknik Analisis Data... 12

G. Desain Penelitian... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A...Hasil Penelitian... 14

(5)

1. Hasil Penelitian Siklus 1... 14 2. Hasil Penelitian Siklus 2... 19 B...Pemb ahasan ... 26 BAB V PENUTUP A. Simpulan 27 B. Saran 27 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Proses pendidikan tidak bisa dilepas dari Proses Belajar Mengajar (PBM) karena merupakan inti dari proses pendidikan itu sendiri. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator menentukan keberhasilan dari proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya suatu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar dalam suatu interaksi timbal balik yang saling menunjang.

Wrightman (1977) dalam Usman mengungkapkan bahwa peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya (Usman, 2000: 4).

Mengingat pentingnya peran guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mampu merancang proses belajar mengajar dengan cermat agar pembelajaran yang diselenggarakan efektif. Salah satu indikasi pembelajaran yang efektif yaitu aktifitas belajar yang tinggi dari siswa.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama mengajar di SMK Negeri 1 Padang, bahwa sebenarnya siswa memiliki minat belajar yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari situasi kelas yang tenang, siswa serius dalam belajar, tidak ada siswa yang keluar masuk selama Proses Belajar Mengajar berlangsung, serta pada umumnya siswa mengerjakan tugas / latihan / PR yang diberikan.

Akan tetapi, aktifitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung belumlah maksimal. Hal ini terlihat dari hampir tidak adanya siswa yang bertanya ataupun mengemukakan pendapat, dan kurangnya

(7)

antusias dan motivasi siswa dalam menjawab pertanyaan guru secara perorangan.

Untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar, diperlukan kreatifitas guru dalam memilih dan menerapkan metode ataupun strategi mengajar yang tepat. Disini penulis melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul ” Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Sistem Point pada Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 1 Padang”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang diantaranya sebagai berikut :

1. Dalam mengikuti mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) motivasi siswa masih belum maksimal.

2. Meningkatkan motivasi belajar KKPI dengan penerapan sistem point pada siswa.

3. Guru masih mendominasi setiap pembelajaran langsung. 4. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran KKPI.

5. Kurangnya motivasi siswa dalam menjawab ketika diberikan pertanyaan. C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut :

1. Masalah yang akan ditinjau mencakup tentang motivasi siswa dalam mata belajar KKPI.

2. Siswa yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa kelas X Gambar Bangunan (GBB) SMK Negeri 1 Padang pada semester genap Tahun Ajaran 2010/2011.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang ada maka dapat dirumuskan permasalahan: ”Apakah dengan Pembelajaran Melalui

(8)

Sistem Point dapat Meningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 1 Padang”.

E. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan sistem point terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas X-GBB pada Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 1 Padang.

F. Manfaat

Manfaat dari penelitian Tindakan Kelas ini adalah :

1. Penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru-guru Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 1 Padang dalam proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dan ide bagi guru-guru KKPI dalam usaha memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya pada Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 1 Padang.

(9)

BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang individu sebagai kodratnya untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. Kegiatan tersebut dilandasi suatu motif yang kuat yang terkait dengan kebutuhan sehingga individu terdorong untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan timbul dan berkembangnya motif-motif tersebut direalisasikan ke dalam bentuk motivasi

Menurut pendapat Thomas L.Good dan Jere B Brophy yang dikutip oleh Prayitno (1989:2) Motivasi merupakan suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku. Sedangkan sarwono mengartikan Motivasi sebagai keseluruhan proses perbuatan atau tingkah laku manusia, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari masing-masing individu dan tujuan akhir yang diharapkan.

Ditinjau dari tipe dan penyebab terjadinya motivasi, maka dikenal dua tipe motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik :

1. Motivasi Intrinsik

Merupakan motif-motif yang berfungsi bukan di akibatkan pengaruh ransangan dari luar. Dengan kata lain, jika yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam objek tersebut. Timbulnya motivasi belajar intrinsik dari seseorang dapat diperhatikan dari sikap dan tingkah lakunya dalam mengikuti suatu kegiatan atau proses. Misalnya tingkah laku yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan lain-lain. Indikator yang menunjukkan motivasi intrinsik adalah: Minat, Ketekunan, Kebutuhan dan Sikap.

(10)

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman (2001) diartikan Sebagai motif-motif yang aktif dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Selain itu, motivasi ekstrinsik juga diartikan Sebagai dorongan perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan. Dengan demikian, motivasi ekstrinsik tidak dilandasi dari kondisi dalam diri melainkan dari luar diri. Dengan adanya motivasi ini akan menggerakkan dan mendorong peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan berpengaruh terhadap kuatnya tingkat motivasi yang akan ditimbulkan. Motivasi ekstrinsik terdiri dari beberapa indikator yaitu: Penghargaan, Pemberitahuan Kemajuan Belajar, Hadiah, Hukuman dan Kompetisi dan Gengsi.

B. Prinsip-prinsip Motivasi dalam Belajar

Motivasi merupakan faktor yang berarti dalam pencapaian belajar. Dua pembangkit motivasi belajar yang efektif adalah keingintahuan dan keyakinan akan kemampuan diri. Setiap siswa memiliki rasa ingin tahu. Guru perlu menyalurkannya dengan cara antara lain: Mengajukan pertanyaan diluar kebiasaan, Keyakinan akan kemampuan diri dapat ditumbuhkan dengan cara memberikan tugas yang dapat diselesaikan siswa. Guru perlu memberikan penguatan bahwa siswa pasti bisa.

1. Kebermaknaan

Siswa akan termotivasi untuk belajar jika kegiatan dan materi belajar dirasa bermakna bagi dirinya. Kebermaknaan lazimnya terkait dengan bakat, minat pengetahuan dan tata nilai siswa.

2. Pengetahuan dan keterampilan prasyarat

Siswa dapat belajar dengan baik jika dia telah menguasai semua prasyarat baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap. Oleh karena itu, siswa akan menggunakan pengetahuan awalnya untuk menafsirkan informasi dan pengalamannya. Penafsiran ini akan membangun

(11)

pemahaman yang dipengaruhi oleh pengetahuan awal itu. Dengan demikian, guru perlu memahami pengetahuan awal siswa untuk dikaitkan dengan bahan yang akan dipelajari. Sehingga membuat belajar lebih mudah dan bermakna.

3. Model

Siswa akan menguasai keterampilan baru dengan baik jika guru memberi contoh dan model untuk dilihat dan ditiru sehingga siswa mampu memahami apa yang telah di ajarkan kepada siswa.

4. Komunikasi terbuka

Siswa akan termotivasi untuk belajar jika penyampain lebih terstruktur sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa sehingga pesan pembelajaran dapat dievaluasi dengan cepat dan tepat.

5. Keaslian dan tugas yang menantang

Siswa akan termotivasi dalam belajar jika mereka disediakan materi, kegiatan baru atau gagasan murni dan berbeda. Keaslian gagasan akan menambah konsentrasi siswa pada pelajaran. Hal ini berpengaruh pada pencapaian hasil belajar. Konsentrasi juga dapat bertambah jika siswa menghadapi tugas yang menantang dan sedikit melewati kemampuannya. Sebaliknya bila tugas terlalu jauh dari kemampuan, akan terjadi kecemasan dan kebosanan.

6. Latihan yang tepat dan aktif

Siswa akan dapat menguasai materi pembelajaran dengan efektif jika tugas memberikan kegiatan latihan yang sesuai kemampuan siswa dapat berperan untuk mencapai yang diharapkan.

7. Penilaian tugas

Siswa akan memperoleh pencapaian belajar yang efektif jika tugas dibagi dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama dengan frekuensi pengulangan yang tinggi.

8. Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan

Siswa akan belajar dan terus belajar jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan, nyaman dan jauh dari perilaku yang menyakitkan

(12)

perasaan siswa. Belajar melibatkan perasaan, suasana belajar menyenangkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja optimal jika perasaan dalam keadaan tertekan. Perasaan senang biasanya akan muncul bila belajar diwujudkan dalam bentuk permainan. Selanjutnya permainan dapat dibuat menjadi eksperimen yang lebih tinggi.

9. Keragaman pendekatan

Siswa akan belajar jika mereka diberi kesempatan untuk memilih dan menggunakan dan strategi belajar. Pengalaman belajar tidak hanya berorientasi pada buku teks tetapi juga dapat dikemas dalam berbagai kegiatan praktis.

10. Mengembangkan beragam kemampuan

Siswa akan belajar secara optimal jika pengalaman belajar yang disajikan dapat mengembangkan berbagai kemampuan. Tiap siswa memiliki lebih dari satu kemampuan sehingga perlu disediakan berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan kecerdasan dan kemampuan tersebut berkembang.

11. Melibatkan sebanyak mungkin indera

Siswa akan menguasai hasil belajar lebih optimal jika dalam belajar siswa dimungkinkan menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran (DEPDIKNAS. Kurikulum KBK;2004)

C. Tinjauan Tentang Belajar Dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap (Elizar, 1996: 207). Dengan demikian, proses belajar terjadi pada seseorang secara sadar meliputi peningkatan pemahaman pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor sehingga menghasilkan perubahan sikap ke arah yang positif. Dalam belajar terjadi interaksi antara pembelajar dengan lingkungannya. Pada pendidikan formal di sekolah, siswa berperan sebagai pembelajar, sementara guru

(13)

merupakan komponen yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar-mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.

Untuk memenuhi hal tersebut guru dituntut untuk mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga siswa mau belajar karena memang siswalah subjek utama dalam belajar.

D. Aktivitas Belajar

Usman (2000: 21) menyatakan bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa, sehingga siswa mau belajar seperti yang diungkapkan oleh William Burton ”Teaching is the guidance of learning activities, teaching is for purpose of aiding the pupil learn,” Dengan demikian, aktivitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sebab siswa merupakan subjek dalam pendidkan.

Akivitas belajar siswa yang dimaksud disini adalah aktivitas yang bersifat jasmaniah (fisik) maupun aktivitas mental. Aktivitas belajar siswa dapat digologkan sebagai berikut:

1. Aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen, dan demonstrasi.

(14)

2. Aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca sajak, Tanya jawab, diskusi, menyanyi.

3. Aktivitas mendengarkan, (listening avtivities) seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah, pengarahan.

4. Aktivitas gerak (motor acivities)seperti senam, atletik, menari, melukis,

5. Aktivitas menulis (writting avtivities) seperti mengarang, membuat makalah, membuat surat.

6. Aktifitas menggambar (Drawing activities), seperti menggambar, membuat grafik, peta dan diagram.

7. Aktifitas mental (Mental activities), seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8. Aktifitas emosional (Emotional activities), seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. (Sardiman, 2001 :99)

Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat murid, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang besifat efektif seperti rasa percaya diri, minat, dan yang tak kalah penting adalah motivasi. Motivasi adalah keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

Tugas guru salah satunya adalah membangkitkan motivasi siswa sehingga mau belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dapat pula timbul sebagai akibat pengaruh dari luar dirinya (motivasi ekstrinsik), misalnya karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain.

Salah satu cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi intrinsik dalam diri siswa adalah dengan pemberian nilai bonus kepada siswa yang aktif dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan pemberian nilai bonus diharapkan siswa menjadi termotivasi untuk berkompetisi/bersaing secara sehat sehingga aktivitas belajar siswa akan meningkat.

(15)

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) karena peneliti akan melakukan tindakan tertentu untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Menurut Almash (1998: 4), PTK itu bersifat luwes dan fleksibel sebagaimana sifat penelitian kualitatif. Jadi perubahan-perubahan dapat dilakukan selama penelitian berlangsung.

B. Setting dan Karakteristik Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas X-GBB SMK Negeri 1 Padang pada semester 2 Tahun Ajaran 2010/2011. Jumlah siswa X-GBB SMK Negeri 1 Padang terdiri 34 orang siswa, karakterstik siswa kelas tersebut sama seperti kelas X lainnya, baik dari kemampuan/prestasi belajar maupun keadaan sosial ekonominya.

C. Diagnosa Masalah

1. Masalah aktual yang ditemukan di kelas

a. Tidak adanya siswa yang mau bertanya.

b. Sangat sedikitnya siswa yang mau menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan secara perorangan.

2. Penyebab

a. Kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat, pertanyaan, ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan. b. Kurangnya rasa kompetisi/persaingan pada diri siswa.

3. Pemecahan Masalah

a. Membangkitkan motivasi siswa untuk aktif dalam belajar dengan menciptakan kompetisi/persaingan antar sesama siswa.

(16)

1. Perencanan

Pada perencanaan, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Tempat penelitian adalah di SMK Negeri 1 Padang.

b. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X-GBB SMK Negeri 1 Padang yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2010/2011. c. Melakukan orientasi dan observasi pendahuluan untuk menentukan

fokus penelitian.

d. Menyusun rencana kegiatan dalam bentuk satuan pembelajaran yang berisi tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, materi yang akan diajarkan, kegiatan selama pembelajaran, pada awal pembelajaran dilakukan apersepsi guna meninjau kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, apakah pelajaran itu telah diulangi di rumah atau dipelajari di luar rumah dan jika pelajaran sebelumnya bisa dikuasasi siswa maka dapat dilanjutkan materi pelajaran berikutnya

e. Mempersiapkan bahan, alat, dan media yang dibutuhkan. Apersepsi sebagai kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dengan bentuk tes dan lainnya

f. Penelitian dilakukan pada pertemuan ke 7 - 12.

g. Menyiapkan evaluasi yang akan diberikan, dan juga pedoman wawancara dan observasi. Jika hasil evaluasi tidak terjadi perubahan dan peningkatan terhadap tindakan yang telah dilakukan maka peneliti meninjau kembali permasalahan tersebut dan mencari solusi atas pemasalahan dan penyebabnya.

2. Tindakan

a. Memperbanyak pemberian tugas setelah dilaksanakan diskusi informasi di kelas.

b. Menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok dalam mempelajari pokok bahasan Pengolahan Excel.

c. Memberikan nilai bonus bagi siswa yang terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar.

(17)

a. Mempersiapkan daftar siswa untuk diisikan point nilai tambahan yang diisi sesuai dengan aktifitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Mendeskripsikan hasil penelitian tindakan. Jika siswa yang terlibat secara aktif (ditunjukkan dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai bonus) di atas 50%, maka tindakan dikatakan berhasil, sedangkan jika di bawah 50% berarti tindakan belum berhasil. Penentuan siswa aktif dicari dengan rumus:

Siswa aktif = Jumlah siswaJumlahyangsiswamemperolehdalam kelasnilai bonus x 100% 4. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus, dimana refleksi ini merupakan sebuah renungan dan analisis terhadap tindakan yang telah dilakukan tercapai atau tidak. Hasil refleksi ini merupakan dasar untuk menyusun rencana tindakan ke tahap siklus yang ke dua sampai terjadi peningkatan motivasi belajar. Apabila motivasi belajar siswa masih rendah, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya sesuai dengan kebutuhan dan jenis kesulitan yang dihadapi siswa

E. Instrumen Penelitian

1. Tabel kegiatan siswa dalam

kelas selama pembelajaran berlangsung.

2. Hasil ujian semester I

F. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan setelah penerapan tindakan yang bersangkutan dilaksanakan. Pengolahan analisis data tersebut peneliti lakukan berdasarkan aktifitas siswa dalam bertanya dan memberi jawaban. Data dianalisis sebagai berikut:

1. Jika siswa masih belum aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, maka perlu dicarikan alternatif pemecahan masalah yang baru.

(18)

2. Jika belum termotivasi dalam pemberian bobot maka penulis tidak berhasil dalam membimbing siswa, perlu direvisi lagi.

3. Jika siswa banyak yang aktif (termotivasi dengan bertanya dan menjawab pertanyaan dengan pemberian sistem bobot) maka penulis berhasil membimbing siswa. G. Desain Penelitian Kondisi Awal Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Siklus 1 Perencanaan Yang direvisi Tindakan Observasi Refleksi Siklus 2 STOP

(19)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Siklus 1

a. Perencanaan

Program pembelajaran yang dibuat oleh penulis dalam melaksanakan pembelajaran KKPI dengan upaya peningkatan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

Materi pelajaran adalah Fungsi kerja komputer, serta perbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi. Perencanaan yang dilakukan adalah: guru membuat persiapan mengajar seperti: rancangan program pembelajaran (RPP). Kemudian membuat program pembelajaran KKPI dengan menggunakan sistem pemberian point.

Selanjutnya penulis mempersiapkan media yang sesuai dengan Rancangan Program Pembelajaran: perangkat komputer, LCD, mempersiapkan buku paket dan soal-soal tes yang akan dikerjakan selama pembelajaran berlangsung.

b. Tindakan

1) Guru menjelaskan penguasaan materi diklat KKPI yang harus dipahami siswa selama pembelajaran berlangsung dimana siswa harus memahami materi pelajaran secara individual.

2) Guru menyampaikan dan menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa, setelah itu materi dilanjutkan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

3) Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan metode ceramah dan pembelajaran langsung (praktek), dimana awal pertama guru menjelaskan materi tentang Formula dan Fungsi sederhana dalam pengelolaan FileSpreadsheet.

(20)

4) Pada pokok bahasan Formula dan Fungsi sederhana dalam pengelolaan File Spreadsheet, nilai bonus diberikan kepada siswa yang mengerjakan latihan ke depan.

5) Pada pokok bahasan Formula dan Fungsi sederhana dalam pengelolaan File Spreadsheet, nilai bonus diberikan kepada siswa yang aktif bertanya.

6) Nilai bonus juga diberikan untuk setiap kelompok yang makalah kelompoknya lengkap.

7) Mencatat perolehan nilai bonus siswa pada lembar data yang telah disediakan.

c. Observasi

Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, penulis menemukan hal-hal sebagai berikut :

1) Siswa merasa tertarik dan senang belajar KKPI apalagi motivasi dengan memberikan bonus kepada yang aktif. Siswa merasa berlomba untuk mendapatkan nilai tersebut karena merasa mereka mampu. 2) Siswa semakin aktif dan termotivasi untuk belajar cepat dan tidak

main-main.

3) Siswa semakin antusias dalam belajar, semakin tinggi keingintahuannya terhadap materi dan media yang dipelajarinya. 4) Siswa dapat mengerjakan latihan dengan baik dan bersemangat

dalam mengerjakan latihan yang diberikan.

Data aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

1) Daftar Nama-nama siswa kelas X-GBB

No NAMA SISWA L/P 1 ABDUL KHALIK L 2 ADRIANUS KURNIAWAN L 3 AFRI YANTO L 4 AGUNG SYAHNIUS L 5 AHMAD FARIZAL L

(21)

6 ANDRIANTO NURDI L

7 ANGGA PUTRA L

8 ARMANSYAH ZULFA JUNAIDI L

9 ARNOL GRAY L

10 BONDAN BRILIANTO CANIAGO L

11 DHIO PRISMA HIDJRAH L

12 DIDIK KURNIADI L

13 DODI RUSWANDI L

14 ERIK JURIAN MARTA L

15 FAJAR MAULANA L 16 FATHURROHMAN ADI L 17 FATJRI YANTO L 18 FAUZI M. TAUFIK L 19 FERNANDO L 20 FIRMANSYAH PUTRA L 21 FRANSNELKY L 22 FREGGI APRYENDRI L 23 HUSNUL FIKRI L

24 KEVIN DWI MANUPIT L

25 MUHAMMAD IQBAL L 26 NIKKO RIMAWAN L 27 NOFRIANDI L 28 RAVI ASRA L 29 RESTIANA HERMAN P 30 RIDHO RAMADHANY L

31 RISKY RAHMAD MULYA L

32 RIZKI ARDI L

33 ROBERTO LEO PURNANDA L

34 RONI LEO PUTRA L

L = 33 P = 1

Tabel 1. Daftar Nama Siswa X-GBB

2) Jumlah Siswa Yang Memperoleh Nilai Bonus Setiap Pertemuan Pertemuan ke Jumlah Siswa

7 5 orang

8 7 orang

9 10 orang

Jumlah Bonus 22 Bonus

Tabel 2. Jumlah Siswa yang Memperoleh Bonus

3) Aktifitas Belajar Siswa Selama Penelitian Tindakan Dilaksanakan No Jenis Aktifitas Bentuk Aktifitas Siswa Ada/ Ket

(22)

Tidak 1 Visual Activities Melihat/membaca Ada 2 Oral Activities Bertanya/berpendapat Tidak 3 Listening Activities

Mendengarkan guru menerangkan/

mendengarkan diskusi

Ada

4 Writing Activities Membuat tugas/resume

diskusi Ada Berkelompok

5 Drawing Activities Membuat diagram Tidak Berkelompok 6 Motor Activities

Mengacungkan tangan/mengerjakan latihan ke papan tulis

Tidak

7 Mental Activities Menanggapi/Menjawab

pertanyaan Tidak

8 Emotional Activities Berminat/Semangat Ada

Tabel 3. Aktifitas Belajar Siswa Selama Penelitian Tindakan Dilaksanakan 4) Daftar total perolehan bonus siswa kelas X-GBB

No NAMA SISWA L/P Nilai

Bonus 1 ABDUL KHALIK L -2 ADRIANUS KURNIAWAN L -3 AFRI YANTO L -4 AGUNG SYAHNIUS L 1 5 AHMAD FARIZAL L -6 ANDRIANTO NURDI L -7 ANGGA PUTRA L 2

8 ARMANSYAH ZULFA JUNAIDI L

-9 ARNOL GRAY L

-10 BONDAN BRILIANTO CANIAGO L 2

11 DHIO PRISMA HIDJRAH L 2

12 DIDIK KURNIADI L

-13 DODI RUSWANDI L 1

14 ERIK JURIAN MARTA L

-15 FAJAR MAULANA L -16 FATHURROHMAN ADI L 2 17 FATJRI YANTO L -18 FAUZI M. TAUFIK L -19 FERNANDO L -20 FIRMANSYAH PUTRA L 1

(23)

21 FRANSNELKY L 2

22 FREGGI APRYENDRI L 2

23 HUSNUL FIKRI L

-24 KEVIN DWI MANUPIT L

-25 MUHAMMAD IQBAL L -26 NIKKO RIMAWAN L 1 27 NOFRIANDI L 2 28 RAVI ASRA L 1 29 RESTIANA HERMAN P -30 RIDHO RAMADHANY L

-31 RISKY RAHMAD MULYA L

-32 RIZKI ARDI L 1

33 ROBERTO LEO PURNANDA L 1

34 RONI LEO PUTRA L 1

Total Siswa yang dapat nilai bonus 15 orang Tabel 4. Total Perolehan Bonus Siklus 1

d. Evaluasi

1. Analisis Data

Aktifitas siswa selama diterapkan tindakan dianalisis menggunakan lembaran observasi yang penulis isi pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini penulis langsung bertindak sebagi observer karena kondisi kelas memungkinkan, dimana jumlah siswa tidak terlalu banyak dan penulis telah hapal nama seluruh siswa dengan baik. Pada lembaran observasi terdapat delapan jenis aktifitas yang akan diamati.

Keberhasilan tindakan yang diterapkan dalam usaha peningkatan aktifitas belajar siswa di kelas dilihat dari banyaknya siswa yang masih kurang aktif aktif dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut:

Siswa aktif = Jumlah siswaJumlahyangsiswamemperolehdalam kelasnilai bonus x 100%

Siswa aktif =

= 0,4412 100% = 44,12%

(24)

2. Dampak

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, terlihat bahwa pemberian nilai bonus pada pembelajaran KKPI pada siklus pertama belum meningkatkan motivasi siswa di kelas X-GBB SMK Negeri 1 Padang. Pada saat mempelajari pokok bahasan Formula dan Fungsi sederhana dalam pengelolaan File Spreadsheet siswa masih banyak yang menunggu untuk ditanya dan masih sedikit yang mengacungkan tangan untuk menyelesaikan soal ke komputer guru.

e. Refleksi

1) Keberhasilan Guru

a) Bisa membuat pembelajaran lebih menyenangkan b) Penguasaan konsep dikuasai dengan baik

2) Kendala yang dihadapi

a) Masih ada siswa yang malu-malu bertanya dan tidak berani menjawab pertanyaan dari guru.

b) Rencana Perbaikan

Mencari solusi dan kendala yang dihadapi siklus 1. Menerapkan pendekatan individual sesuai dengan pelaksanaannya dan akan merapkan kembali pelaksanaan pembelajaran yang ada pada siklus 1 ke dalam siklus 2 dengan cara yang lebih baik lagi.

2. Hasil Penelitian Siklus 2

a. Perencanaan

Program pembelajaran yang dibuat oleh penulis dalam melaksanakan pembelajaran KKPI dengan upaya peningkatan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :

Materi pelajaran adalah Fungsi, proses kerja dan perangkat keras jaringan komputer. perencanaan yang dilakukan adalah: guru membuat persiapan mengajar seperti: rancangan program pembelajaran (RPP).

(25)

Kemudian membuat program pembelajaran KKPI dengan menggunakan sistem pemberian point.

Selanjutnya penulis mempersiapkan media yang sesuai dengan Rancangan Program Pembelajaran: perangkat komputer, LCD dan mempersiapkan buku paket dan soal-soal tes yang akan dikerjakan selama pembelajaran berlangsung.

b. Tindakan

1) Guru menjelaskan komitmen saat memulai belajar. Dimana saat guru menerangkan semua aktivitas dihentikan. Semua memperhatikan kedepan dan tidak ada yang melihat monitor dan memegang mouse sebelum disuruh guru. Tidak boleh terlambat. Terlambat hanya boleh 10 menit.

2) Guru menjelaskan penguasaan materi diklat KKPI yang harus dipahami siswa selama pembelajaran berlangsung dimana siswa harus memahami materi pelajaran secara individual.

3) Guru menyampaikan dan menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa, setelah itu materi dilanjutkan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

4) Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan metode ceramah dan pembelajaran langsung (praktek), dimana awal pertama guru menjelaskan Fungsi Logika Tunggal dan Fungsi Logika Ganda dalam pengelolaan File Spreadsheet, sebelumnya diminta partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan agar siswa lebih aktif dan lebih paham tentang materi yang diberikan.

5) Pada pokok bahasan Fungsi Logika Tunggal dan Fungsi Logika Ganda dalam pengelolaan File Spreadsheet, nilai bonus diberikan kepada siswa yang paling cepat menjawab pertanyaan dengan benar benar.

(26)

6) Pada pokok bahasan Fungsi Logika Tunggal dan Fungsi Logika Ganda dalam pengelolaan File Spreadsheet, nilai bonus diberikan kepada siswa yang aktif bertanya, atau memberikan tanggapan dalam diskusi.

7) Nilai bonus juga diberikan untuk setiap kelompok yang makalah kelompoknya lengkap.

8) Mencatat perolehan nilai bonus siswa pada lembar data yang telah disediakan.

c. Observasi

Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, penulis menemukan hal-hal sebagai berikut :

1) Siswa merasa tertarik dan senang belajar KKPI apalagi motivasi mendapat bonus jika aktif bertanya, menjawab pertanyaan, atau memberikan tanggapan dalam diskusi. Siswa merasa berlomba untuk mendapatkan nilai tersebut karena merasa mereka mampu. 2) Siswa merasa tertarik dan senang belajar KKPI apalagi motivasi

mendapat bonus jika yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, atau memberikan tanggapan dalam diskusi.

3) Siswa semakin aktif dan termotivasi untuk belajar cepat dan tidak main-main.

4) Siswa semakin antusias dalam belajar, semakin tinggi keingintahuannya terhadap materi dan media yang dipelajarinya. 5) Siswa dapat mengerjakan latihan dengan baik dan bersemangat

dalam mengerjakan latihan yang diberikan.

Data aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

1) Daftar Nama-nama siswa kelas X-GBB

No NAMA SISWA L/P

(27)

2 ADRIANUS KURNIAWAN L 3 AFRI YANTO L 4 AGUNG SYAHNIUS L 5 AHMAD FARIZAL L 6 ANDRIANTO NURDI L 7 ANGGA PUTRA L

8 ARMANSYAH ZULFA JUNAIDI L

9 ARNOL GRAY L

10 BONDAN BRILIANTO CANIAGO L

11 DHIO PRISMA HIDJRAH L

12 DIDIK KURNIADI L

13 DODI RUSWANDI L

14 ERIK JURIAN MARTA L

15 FAJAR MAULANA L 16 FATHURROHMAN ADI L 17 FATJRI YANTO L 18 FAUZI M. TAUFIK L 19 FERNANDO L 20 FIRMANSYAH PUTRA L 21 FRANSNELKY L 22 FREGGI APRYENDRI L 23 HUSNUL FIKRI L

24 KEVIN DWI MANUPIT L

25 MUHAMMAD IQBAL L 26 NIKKO RIMAWAN L 27 NOFRIANDI L 28 RAVI ASRA L 29 RESTIANA HERMAN P 30 RIDHO RAMADHANY L

31 RISKY RAHMAD MULYA L

32 RIZKI ARDI L

33 ROBERTO LEO PURNANDA L

34 RONI LEO PUTRA L

L = 33 P = 1

Tabel 5. Daftar Nama Siswa X-GBB

2) Jumlah Siswa Yang Memperoleh Nilai Bonus Setiap Pertemuan Pertemuan ke Jumlah Siswa

7 5 orang

8 7 orang

(28)

10 12 orang

11 11 orang

12 14 orang

Jumlah Bonus 59 Bonus

Tabel 6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Bonus

3) Aktifitas Relajar Siswa Selama Penelitian Tindakan Dilaksanakan No Jenis Aktifitas Bentuk Aktifitas Siswa Ada

/Tidak Ket

1 Visual Activities Melihat/membaca Ada 2 Oral Activities Bertanya/berpendapat Ada 3 Listening Activities

Mendengarkan guru menerangkan/

mendengarkan diskusi

Ada

4 Writing Activities Membuat tugas/resume

diskusi Ada Berkelompok

5 Drawing Activities Membuat diagram Ada Berkelompok 6 Motor Activities

Mengacungkan tangan/mengerjakan latihan ke papan tulis

Ada

7 Mental Activities Menanggapi/Menjawab

pertanyaan Ada

8 Emotional Activities Berminat/Semangat Ada

Tabel 7. Aktifitas Belajar Siswa Selama Penelitian Tindakan Dilaksanakan

4) Daftar total perolehan bonus siswa kelas X-GBB

No NAMA SISWA L/P Nilai

Bonus 1 ABDUL KHALIK L -2 ADRIANUS KURNIAWAN L 2 3 AFRI YANTO L 1 4 AGUNG SYAHNIUS L 3 5 AHMAD FARIZAL L 1 6 ANDRIANTO NURDI L -7 ANGGA PUTRA L 4

(29)

9 ARNOL GRAY L 3

10 BONDAN BRILIANTO CANIAGO L 4

11 DHIO PRISMA HIDJRAH L 4

12 DIDIK KURNIADI L 1

13 DODI RUSWANDI L 4

14 ERIK JURIAN MARTA L

-15 FAJAR MAULANA L 3 16 FATHURROHMAN ADI L 3 17 FATJRI YANTO L 1 18 FAUZI M. TAUFIK L -19 FERNANDO L 2 20 FIRMANSYAH PUTRA L 2 21 FRANSNELKY L 4 22 FREGGI APRYENDRI L 2 23 HUSNUL FIKRI L

-24 KEVIN DWI MANUPIT L 1

25 MUHAMMAD IQBAL L -26 NIKKO RIMAWAN L 1 27 NOFRIANDI L 4 28 RAVI ASRA L 1 29 RESTIANA HERMAN P -30 RIDHO RAMADHANY L 1

31 RISKY RAHMAD MULYA L

-32 RIZKI ARDI L 2

33 ROBERTO LEO PURNANDA L 2

34 RONI LEO PUTRA L 2

Total Siswa yang dapat nilai bonus 26 orang Tabel 8. Total Perolehan Bonus

d. Evaluasi

1) Analisis Data

Keberhasilan tindakan yang diterapkan dalam usaha peningkatan aktifitas belajar siswa di kelas dilihat dari banyaknya siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut:

Siswa aktif = Jumlah siswaJumlahyangsiswamemperolehdalam kelasnilai bonus x 100%

(30)

Siswa aktif =

= 0,7647 x 100% = 76,47%

Dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil. 2) Dampak

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, terlihat bahwa pemberian nilai bonus pada pembelajaran KKPI dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa di kelas X-GBB SMK Negeri 1 Padang. Pada saat mempelajari pokok bahasan Fungsi Logika Tunggal dan Fungsi Logika Ganda dalam pengelolaan File Spreadsheet, siswa antusias dan berebutan mengacungkan tangan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.

e. Refleksi

Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat dilakukan dengan menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa. Salah satunya dengan menciptakan kompetisi/persaingan antar sesama siswa. Ketika diterapkan pemberian nilai bonus, siswa akan termotivasi untuk bersaing mengumpulkan nilai terbanyak sehingga dengan sendirinya aktifitas belajar meningkat. Pemberian nilai bonus juga dapat diterapkan pada diskusi kelompok, sehingga siswa juga akan termotivasi untuk bekerja sama dengan anggota kelompoknya menampilkan hasil terbaik dalam diskusi.

Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh hal-hal sebagai berikut :

1) Adanya upaya perbaikan tentang kekurangan-kekurangan yang dirasakan pada saat pelaksanaan pembelajaran dalam siklus 1 sehingga lebih baik pada siklus ke 2.

(31)

2) Guru sudah dapat menggunakan upaya pemberian point dengan lebih baik serta akan menggunakan evaluasi ini seterusnya dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

B. Pembahasan

Dari data yang dikumpulkan selama penilitan di Kelas X-GBB SMK Negeri 1 Padang, dapat dilihat dari Hasil Penelitian Siklus 1 dengan 3 kali pertemuan dari pertemuan ke-7 sampai pertemuan ke-9 terdapat 15 orang siswa yang aktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan presentasi 46,88 % dari 32 orang siswa dalam Kelas X-GBB SMK Negeri 1 Padang.

Pada Hasil Penelitian Silkus 2 terjadi peningkatan yang siknifikan, siswa yang aktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) menjadi 26 orang siswa dengan 6 kali pertemuan dari pertemuan ke-7 sampai ke-12, dengan data presentasi 81, 25 %.

Dilihat dari data Hasil Penelitian di atas, dapat diketahui bahwa dengan pemberian nilai bonus atau sistem point dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa menjadi terlibat aktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Siswa tidak lagi malu ataupun enggan bertanya, menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan. Disamping itu proses belajar mengajar juga menjadi efektif dan menyenangkan.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

(32)

1. Pembelajaran melalui sistem point dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa Pada Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 1 Padang. 2. Penerapan pembelajaran dengan sistem point ini merupakan salah satu

solusi untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa. Ditambah dengan menggunakan media belajar yang dapat menarik perhatian siswa seperti pengunaan media LCD.

3. Pembelajaran melalui sistem point ini juga merupakan strategi belajar yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar, sehingga meningkatnya motivasi siswa dalam belajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) dengan menggunakan sistem point, maka penulis memberikan saran-saran yang sifatnya membangun kepada guru dan siswa kelas X-GBB SMK Negeri 1 Padang, sebagai berikut:

Dengan menggunakan strategi belajar sistem point ini, guru dapat meningkatkan keaktifan siswa, siswa tidak hanya diam mendengarkan penjelasan dari guru saja, sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

(33)

Ellizar. 1996. Pengembangan program Pengajaran Kimia. Padang: FMIPA IKIP Padang.

Marjohan, Erman Amti. 1991. Bimbingan Belajar dan Konseling. Jakarta: Depdikbud.

Osbourne, Richard, Freud untuk pemula Psikologi remaja ( artikel ).

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Gambar

Tabel 1. Daftar Nama Siswa X-GBB
Tabel 3. Aktifitas Belajar Siswa Selama Penelitian Tindakan Dilaksanakan 4) Daftar total perolehan bonus siswa kelas X-GBB
Tabel 5. Daftar Nama Siswa X-GBB
Tabel 6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Bonus

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa keempat variabel independen yang terdiri dari: kualitas servis, kinerja staf, fasilitas bengkel, dan biaya servis

Struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba untuk perusahaan non manufaktur kelompok kecil selama periode 2001-2006, yang

[r]

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti merasa tertarik mengadakan penelitian yang berkaitan dengan dengan pembelajaran yang berjudul : “Upaya meningkatkan hasil

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAMELLIA DENGAN KUNCI 128 BIT PADA ENKRIPSI DAN DEKRIPSI ISI PESAN ELCTRONIC MAIL (EMAIL).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Free Port (pelabuhan bebas) merupakan bagian dari Free Trade Zone yang menjadi pengembangan konsep Special Economic Zone (SEZ), dimana SEZ (Kawasan Ekonomi Khusus

Semakin banyak karbon aktif dan zeolit yang dipakai dalam pemisahan getah maka daya serap bahan tersebut akan semakin besar dan kandungan getah yang tersisa pada minyak

Menurut hukum Adat Bali, dalam hal seseorang yang tidak mempunyai keturunan meninggal dengan meninggalkan dua orang janda dan seorang kakak perempuan yang belum