i
SKRIPSI
Diajukan untuk Menenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Sigig Putro Pamungkas 012214245
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
...im p o ssib le is no thing ...
“Dedi cat ed wi t h l ove an d grat i t ude
v
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
“Studi Kasus pada Bengkel
NASMOCOcabang Magelang”
Sigig Putro Pamungkas 012214245
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel pembentuk kepuasan konsumen yang dibangun Nasmoco secara parsial dan simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen akan Nasmoco.
Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada pengguna jasa bengkel Nasmoco. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
Y = -0.081 + 0,287 X1 + 0,268X2 + 0,270 X3 + 0,247 X4
vii
A Case Study at the NASMOCO Magelang
Sigig Putro Pamungkas 012214245
Sanata Dharma University Yogyakarta
2007
The aim of the research was to identity whether or not the customer satisfaction variable which was built by Nasmoco, partially and simultaneously had a positive influence towards the custo mers loyalty of Nasmoco.
The research had been conducted to the customer of Nasmoco service center. The data collection technique was questionnaires. Meanwhile the data analysis technique used was Multiple Regression Analysis. The research obtained the eq uation of :
Y = -0.081 + 0,287 X1 + 0,268X2 + 0,270 X3 + 0,247 X4
viii
karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Atribut - Atribut Pembentuk Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen : Studi Kasus pada bengkel Nasmoco cabang Magelang”.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Stud i Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, dukungan dan dorongan serta kerja sama dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas mukjizat- mukjizat-M u hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Tanpa-Mu semuanya tidak akan berhasil.
2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekono mi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
ix
Yuliono dan keluarga, Bambang Setiyanto dan keluarga, Rini
Trimurtiningsih dan keluarga, dan Udik Prasetyo Budi dan keluarga. Yang memberikan kasih sayang, dukungan, pengorbanan dan semangat sehingga penulis dapat menjadi seorang Sigig yang terus selalu berjuang tanpa henti dan selalu berusaha menjadi manusia yang berguna dan berbakti. Maturnuwun nggih bu.
8.
Maria Vianney Adinda Virani
yang mengisi hari – hariku saat ini. Bersamamu seorang Sigig merasa sebagai raja. I Love You Tayank… Mmmmuuuuaaaah… Kita semakin dekat dengan impian kita.9. Teman – teman terdekatku selama ini yang telah memberi dukungan dalam melakukan segala hal dan selalu setia meskipun kadang meyakitkan dan mengecewakan : Nunung dan Dhika (tetap pertahankan trio SP), Ndut, Oky,Hale, Togels, temen – teman angkatan 01, anak – anak kost kepuh,
delima. Mari peretahankan hubungan ini selama – lamanya.
10. Pihak-pihak lain yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
x skripsi.
xi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ...iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...v
ABSTRAK ...vi
ABSTRACT... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI...xi
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Batasan Penelitian... 3
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Sistematika Penulisan... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Pengertian Manajemen... 7
B. Pengertian Pemasaran ... 7
C. Konsep Pemasaaran... 9
D. Pemasaaran Jasa ... 9
E. Kepuasan Konsumen... 11
F. Teknik Pengukuran Kepuasan Konsumen... 14
xii
A. Jenis Penelitian... 21
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 21
C. Subjek dan Objek Penelitian... 21
D. Variabel Penelitian dan Alat Pengukuran... 22
E. Jenis dan Sumber Data ... 23
F. Tehnik Pengumpulan Data ... 23
G. Populasi dan Sampel... 24
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian... 25
I. Teknik Analisis Data... 27
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 32
A. Gambaran Umum ... 32
B. Visi dan Misi Perusahaan... 34
C. Bidang Usaha ... 35
D. Kepegawaian... 36
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Data... 41
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 41
C. Analisis Data dan Pembahasan... 48
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 66
A. Kesimpulan... 66
B. Saran... 67
C. Keterbatasan Penelitian... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
xiii
V.1 Analisis Validitas Kualitas Servis ... 42
V.2 Analisis Validitas Kinerja Staf... 43
V.3 Analisis Validitas Fasilitas Bengkel... 43
V.4 Analisis Validitas Biaya Servis ... 44
V.5 Analisis Validitas Kualitas Servis ... 45
V.6 Analisis Validitas Kinerja Staf... 45
V.7 Analisis Validitas Fasilitas Bengkel... 46
V.8 Analisis Validitas Biaya Servis ... 47
V.9 Analisis Validitas Loyalitas ... 47
V.10 Distribusi Jenis Kelamin Responden... 48
V.11 Distribusi Usia Responden... 49
V.12 Distribusi Pekerjaan Responden... 49
V.13 Distribusi Pendapatan Perbulan Responden... 50
V.14 Perbandingan Total Kinerja dan Harapan... 51
V.15 Perbandingan Rata-Rata Kinerja dan Harapan Setiap Responden... 53
V.16 Perbandingan Kinerja dan Harapan Responden per Item Pertanyaan.... 53
xiv
1 Surat Ijin Penelitian...i
2 Kuesioner ... ii
3 Tabulasi Data... iii
4 Uji Validitas dan Reliabilitas ...iv
5 Analisis Data Indeks Kepuasan Konsumen...v
5 Analisis Data Regresi Linear Berganda ...v
6 Tabel Nilai r Product Moment...vi
7 Tabel Nilai t... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lanskap industri dewasa ini telah mengalami pergeseran, pasar telah
memasuki era oversupply dimana hampir di semua kategori produk ataupun jasa
terdapat puluhan atau bahkan ratusan merek yang masing-masing menawarkan
hal yang hampir sama, baik dari harga, gerai, dan model promosinya. Pelanggan
kini terlalu dimanjakan berbagai pilihan produk dan jasa, yang kemudian
menjadikan pilihan konsumen dalam pemenuhan kebutuhannya semakin banyak.
Hal ini pada akhirnya hanya membuat perusahaan lebih terfokus pada
pencapaian kepuasan konsumen dan bukan pada pencapaian loyalitas pelanggan.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan cukup memberi benefit fungsional
sesuai dengan ekspektasi, dan sifatnya lebih teknis yang bisa ditentukan target
waktu pencapaiannya. Sementara untuk mendapatkan loyalitas pelanggan,
perusahaan harus memberikan manfaat ekstra yang bisa mendorong pelanggan
memiliki emotional attachment terhadap produk yang digunakan. Karena
loyalitas bukan sekadar mengonsumsi produk terus-menerus (repeat buying)
namun juga spend more, mereferensikan ke orang lain dan menjadi advokator
bagi produk atau jasa yang digunakannya.
Kepuasan dan loyalitas sangat jelas adalah dua hal yang berbeda. Pelanggan
yang puas belum tentu menjadi pelanggan loyal. Sebaliknya, pelanggan yang
loyal pun belum tentu puas terhadap produk atau jasa perusahaan. Hal ini
dimungkinkan karena konsumen bertahan membeli produk atau jasa dikarenakan
ongkos untuk berganti toko atau pengecer lebih mahal. Kunci loyalitas konsumen
yang sebetulnya adalah kepuasan yang sebenarnya dari sebuah produk atau jasa.
Kepuasan yang sesungguhnya akan mendorong konsumen untuk kembali dan
kembali lagi. Kepuasan inilah yang akan menjadi pengikat hubungan yang kekal
antara pelanggan dan pemasar.
Loyalitas bisa digunakan untuk meramalkan tingkat penghasilan
perusahaan. Semakin tinggi loyalitas customer, maka pendapatan yang bisa diraup
perusahan cenderung akan makin tinggi pula. Sebaliknya, kemerosotan loyalitas
berdampak pada penghasilan perusahaan yang menyusut. Mempertahankan
loyalitas konsumen pada dasarnya adalah demi meningkatkan pendapatan atau
menambah keuntungan, bukan mengurangi margin. Kunci kepuasan pelanggan
ini terletak pada pengertian yang mendalam tentang konsumen yang dilakukan
antara lain lewat analisis perilaku membeli, pengamatan tentang preferensi merek,
frekuensi pembelian, waktu membeli, mood, pola pikir, dan lain-lain. Untuk
mengetahui semua itu, pemasar harus banyak belajar dari pelanggan.
Memperoleh keuntungan lewat ukuran kepuasan pelanggan akan relatif
lebih sulit daripada memperoleh keuntungan lewat ukuran loyalitas. Saat
perusahaan berbicara mengenai suatu rencana, hal ini berangkat dari analisa
tentang loyalitas konsumen. Data yang demikian diperoleh dengan menganalisa
kepuasan lebih bersifat abstrak karena baru merupakan sikap atau pernyataan,
sementara loyalitas sudah dikonkretkan berupa perilaku atau tindakan pelanggan
untuk membeli atau mengkomsumsi produk.
Meski terdapat perbedaan yang fundamental antara pengertian kepuasan dan
loyalitas konsumen, namun sebagai perangkat manajemen, keduanya saling
mendukung dan saling melengkapi. Memahami tingkat kepuasan konsumen akan
membantu mengindentifikasi persoalan sehingga bisa diperoleh solusi bagaimana
supaya image konsumen terhadap perusahaan maupun produk menjadi lebih baik.
Demikian pula untuk loyalitas, perusahaan berupaya mempertahankan atau
bahkan meningkatkan loyalitas konsumen agar produk atau jasa yang ditawarkan
di pasar akan tetap dikonsumsi oleh pelanggannya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk memilih judul
penelitian : “Pengaruh Atribut - Atribut Pembentuk Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Pelanggan”
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan bengkel Nasmoco terhadap kualitas
jasa bengkel?
2. Bagaimana pengaruh kualitas servis, kinerja staff, fasilitas bengkel, dan biaya
C. Batasan Masalah
Cakupan kepuasan dalam penelitian ini hanya terbatas pada atribut kualitas servis,
kinerja staff, fasilitas bengkel, dan biaya servis. Sedangkan cakupan loyalitas
terbatas pada penggunaan kembali jasa bengkel, pembelian lini produk atau jasa,
mereferensikan kepada orang lain, dan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengukur sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan bengkel Nasmoco
terhadap kualitas jasa bengkel.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh kualitas servis, kinerja staff, fasilitas
bengkel, dan biaya servis sebagai pembentuk kepuasan konsumen terhadap
loyalitas pelanggan bengkel Nasmoco.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam penentuan kebijakan perusahaan yang akan datang.
2. Bagi Universitas, Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai referensi
3. Bagi Penulis, Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sebagai
sarana penerapan teori-teori sekaligus menambah pengetahuan dan
wawasan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang akan
digunakan sebagai dasar dalam mengolah data yang penulis peroleh,
kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis.
BAB III : Metodologi Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, populasi
dan sampel, teknik pengambilan sampel, uji validitas dan reliabilitas
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yaitu sejarah
singkat perusahaan, visi dan misi, strategi perusahaan, lokasi
perusahaan, pemasaran, dan struktur organisasi.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini data-data yang diperoleh dianalisis berdasarkan teknik
analisis data yang sudah ditentukan dan sesuai dengan teori-teori
yang ada.
BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan,
saran-saran penulis yang sekiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen
Follet (dalam Handoko, 1995: 2), mengartikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan orang lain. Artinya bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan
tugas-tugas itu sendiri. Sedangkan Stoner (dalam Handoko, 1995: 2)
mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Kedua pengertian di atas membedakan penekanan pengertian manajemen
dalam 2 hal, yaitu proses yang berarti cara melakukan pekerjaan untuk mencapai
tujuan dan seni yang berarti kemampuan atau ketrampilan pribadi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa manajemen dapat berarti kegiatan-kegiatan manajemen
dilakukan dengan kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan perusahaan.
B. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 18), manajemen pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan menurut Boyd, et al (2000: 18) manajemen pemasaran adalah proses
menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan
program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi
dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Kegiatan pemasaran pada dasarnya adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengkomunikasikan produk dari suatu perusahaan kepada konsumennya. Namun
lingkup pemasaran tidak sekedar menjualkan produk perusahaan ke pasar, tetapi
juga berhubungan dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen itu
sendiri. Kegiatan pemasaran dianggap berhasil jika produk yang dipasarkan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen.
Gitosudarmo (1994: 3) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai
kegiatan pemasaran yang direncanakan dengan baik, diorganisasikan,
dikoordinasikan, serta diawasi dengan baik akan membuahkan hasil yang
maksimum.
Jadi manajemen pemasaran dengan serangkaian proses yang direncanakan,
diorganisasikan, dikoordinasikan, serta diawasi dengan baik berusaha memenuhi
tujuan individu untuk memenuhi kebutuhannya dan organisasi untuk mencapai
C. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 23) falsafah manajemen pemasaran
mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan
pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing.
Sedangkan menurut Kotler sendiri (2005: 23), bauran pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi
lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Jadi
dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran mengharuskan perusahaan untuk
menjadi lebih efektif dan efisien dari para pesaingnya dalam memuaskan
pelanggan supaya bisa mencapai tujuan atau sasaran organisasi.
Dengan demikian terlihat jelas bahwa tujuan dari kosep pemasaran adalah
memuaskan kebutuhan konsumen dengan cara meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen. Asumsi dari konsep pemasaran ini adalah bahwa suatu perusahaan
akan dapat berhasil dan memiliki kemampuan dalam persaingan bila dalam
usahanya memasarkan produk perusahaan diladaskan pada tujuan pemuasan
kebutuhan kosumen.
D. Pemasaran Jasa
Dewasa ini meningkatnya kemakmuran dan kekompakan produk yang
pemasaran jasa. Sifat produk jasa pada dasarnya tidaklah berbada jauh dengan
produk barang, karena hanya berbeda pada jenis dari produk itu sendiri.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 347), jasa adalah segala aktivitas atau
manfaat yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya tidak berwujud, dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.
Sedangkan menurut Boyd et al (2000: 7) jasa adalah tidak berwujud dan, selain
diberikan oleh obyek fisik dapat pula diberikan oleh orang, lembaga, tempat,
dan kegiatan.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa jasa adalah segala sesuatu yang tidak
berwujud yang diberikan oleh obyek fisik / orang untuk pemenuhan kebutuhan
namun tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Jasa tidak dapat dirasakan
tanpa kita menggunakan produk itu, karena produk jasa tidak berwujud barang.
Beberapa elemen mengenai pemasaran dalam produk jasa meliputi:
1. Sikap dan keputusan konsumen, yaitu kegunaan dan nilai barang jasa yang
tersedia sesuai dengan kemampuan mereka membayar.
2. Sikap dan keputusan produsen, yaitu produk jasa yang dijual atau
ditawarkan dalam situasi bisnis untuk jangka panjang.
3. Cara produsen dalam mengkomunikasikan produknya dengan konsumen
sebelum, selama, dan setelah penjualan.
Hal ini dilakukan karena karakteristik yang melekat pada jasa berbeda
1. Intangible : konsumen tidak dapat mencicipi atau mencoba produk yang
akan dibelinya, konsumen dapat merasakan produk jasa itu setelah
merasakan dan mengalami sendiri terhadap produk yang dikonsumsinya.
2. Perishability: Produk jasa tidak dapat disimpan atau ditimbun, karena setiap
even atau peristiwa biasanya hanya terjadi sekali dalam jangka waktu
tertentu, dan bila itu terjadi lagi maka kejadiannya tidak akan serupa.
3. Hasil produk jasa belum tentu mempunyai standar atau ukuran yang
obyektif, karena dalam industri hanya menggunakan patokan bagus dan
tidak bagus, baik dan tidak baik, atau puas dan tidak puas dari orang yang
dilayani.
4. Hasil produk jasa tidak dapat dipindahkan, karena produk ini tidak mungkin
dibawa ke konsumen, tapi sebaliknya konsumen yang harus dibawa ke
tempat jasa tersebut.
5. Variability, jasa-jasa yang beragam tergantung dari penyedia jasa, kapan
dan dimana ia akan disediakan.
E. Kepuasan Konsumen
Perhatian mengenai kepuasan dan ketidakpuasan konsumen saat ini semakin
besar, sehingga banyak pihak menaruh perhatian besar pada hal ini terutama
pihak-pihak yang mempunyai komitmen langsung tentang kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah pemasar,
Dalam situasi persaingan yang ketat dewasa ini, semakin banyak produsen
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keingainan konsumen serta
menempatkan orientasinya pada kepuasan konsumen.
Definisi kepuasan konsumen menurut J.F. Engel (1990: 545) yaitu kepuasan
konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih
sekurang-kurangnya dapat memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan
konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak
memenuhi harapan konsumen.
Sedangkan Kotler (1994: 40) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan
dengan harapannya.
Ada kesamaan dari beberapa definisi di atas, yaitu menyangkut komponen
kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja/ hasil yang dirasakan). Umumnya
harapan konsumen merupakan perkiraan dan kenyakinan konsumen tentang apa
yang diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau
jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi konsumen terhadap apa
yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang ia beli.
Pengertian kepuasan konsumen menurut Tjiptono (1997: 42) adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara
persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapan-harapannya. Pelanggan yang puas diharapkan:
2. Membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan
memperbaharui produk-produk yang ada.
3. Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan
produk-produknya.
4. Memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek-merek dan iklan
pesaing serta kurang peka terhadap harga.
5. Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan.
6. Biaya untuk pelayanannya lebih kecil dibandingkan dengan biaya pelayanan
pelanggan baru karena transaksi sudah rutin.
Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara kinerja dengan
harapan. Pelanggan dikatakan puas apabila kinerja produk melebihi harapannya
dan tidak puas apabila kinerja produk lebih rendah dari harapannya.
Sedangkan kepuasan pelanggan menurut Kotler dan Armstrong (2001: 298)
adalah sejauh mana kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan
harapan pembeli. Jika kinerja yang diberikan oleh sebuah produk kurang
sepadan dengan harapan pembeli maka akan muncul ketidakpuasan.
Kesenangan pelanggan menciptakan kelekatan emosional untuk suatu produk
atau jasa bukan hanya preferensi rasional dan ini menciptakan loyalitas
F. Teknik Pengukuran Kepuasan Konsumen
Teknik pengukuran kepuasan konsumen masih terus mengalami
perkembangan, sehingga sampai sekarang belum ada kesepakatan mengenai
bagaimana mengukur tingkat kepuasan konsumen dari yang sederhana sampai
variasi yang kompleks. Teknik pengukuran ini dapat menggunakan berbagai
metode statistik seperti regresi, korelasi, anova, analisis diskriminan, analisis
cluster, analisis faktorial dan lain-lain.
Untuk mengukur kepuasan konsumen terbagi atas empat metode, yaitu:
1. Sistem keluhan dan saran
Perusahaan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggan
untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka melalui metode
tertentu.
2. Survey kepuasan pelanggan
Melalui saran baik melalui pos, telepon, dan wawancara pribadi. Pengukuran
metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Directly response satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan dengan skala
pengukuran antara sangat puas, puas, netral, tidak puas, sangat tidak puas.
b. Derived dissatisfaction
Pertanyaan diajukan menyangkut dua hal utama yaitu besarnya harapan
pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka
c. Problem analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua
hal. Pertama masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran perusahaan, kedua saran-saran untuk melakukan perbaikan.
d. Important performance analysis
Responden diminta untuk merangking berbagai elemen atau atribut dari
penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen atau atribut
tersebut. Perbandingan kinerja dan harapan menurut Fandy Tjiptono
(Tjiptono, 2002, 36) diukur dengan Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan
(IKP) sehingga dapat diketahui bagaimana perbandingan antara kinerja
saat ini dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Untuk menganalisis seberapa tinggi tingkat kepuasan pelanggan dapat
diukur dengan rumus KP = f (expectation, perceived performance),
dimana kepuasan pelanggan tersebut akan tercapai bila kinerja
(performance) sama dengan atau lebih besar dari harapan (expectation)
dan sebaliknya pelanggan tidak puas apabila harapan (expectation) lebih
besar dari kinerja (performance).
Rumus Indeks Kepuasan adalah sebagai berikut:
IKP = PP – EX
Dimana: IKP = Indeks Kepuasan Konsumen
PP = Perceived Performance (Kinerja)
3. Ghost shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk
berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk
perusahaan dan produk pesaing lalu menyampaikan temuan-temuannya.
4. Lost customer analysis
Metode ini sedikit unik karena perusahaan berusaha menghubungi para
pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah beralih pemasok dan
berharap akan memperoleh informasi penyebab terjadinya hal tersebut.
G. Loyalitas Pelanggan
Definisi pelanggan memberikan pandangan mendalam yang penting untuk
memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan
dan bukan hanya menarik pembeli. Definisi ini berasal dari kata custom yang
berarti membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa dan mempraktikkan
kebiasaan (Griffin, 2002: 31). Pelanggan yang loyal adalah orang yang:
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur.
2. Membeli antar lini produk atau jasa.
3. Mereferensikan kepada orang lain.
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.
Istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari loyalitas merek yang
mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Dharmesta 1999, 73).
kepuasan atau ketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasi secara
terus menerus di samping adanya persepsi tentang kualitas produk.
Menurut Peter dan Olson (2000: 89), loyalitas konsumen adalah: Kesetiaan
konsumen dalam membeli barang atau jasa dengan melakukan pembelian ulang
barang atau jasa tersebut secara terus-menerus, kebiasaan ini termotivasi dan sulit
diubah dalam pembelian barang atau jasa yang sama, sering berakar dalam
keterlibatan yang tinggi. Sedangkan menurut Dick dan Basu (1994) yang dikutip
dalam Usmara (2003:69) loyalitas konsumen adalah sebuah hubungan antara
sikap relatif dan sikap berulang. Dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen
adalah kesetiaan konsumen yang ditunjukkan dengan pembelian berulang.
Untuk mengubah pelanggan menjadi klien yang loyal dan menjaga agar ia
tetap loyal maka perusahaan harus memberikan sebuah nilai. Dulu para pelanggan
memandang nilai sebagai gabungan antara harga dan kualitas, namun pelanggan
saat ini memperluas definisi mereka tentang nilai sehingga mencakup
faktor-faktor seperti reliabilitas atau keandalan, kenyamanan pembelian, dan pelayanan
purna jual (Griffin, 2002: 134).
H. Membangun Loyalitas Pelanggan
Tujuan dan maksud utama hubungan pemasaran adalah mencapai hubungan
pelanggan dan membangun kesetiaan, oleh karena itu kita perlu membangun
kesetiaan pelanggan dengan cara (Lewis & Chamber, 1995 dalam Daga 2002: 23)
1. Core Service, jasa utama yang didasari pada kebutuhan pasar yang utama.
Dari situ hubungan pelanggan dibangun karena dengan pelayanan inti yang
memuaskan, pelanggan benar-benar mulai percaya dan puas dengan jasa
kita.
2. Customizing The Relationship, membangun hubungan antara pemasar dan
pelanggan.
3. Service Augmentation, jasa tambahan berarti membangun pelayanan plus
dan lebih baik lagi jika pelayanan plus itu tidak dapat ditiru oleh pesaing.
4. Relationship, harga sangat mempengaruhi orang untuk membeli barang atau
jasa. Untuk membangun loyalitas pelanggan dapat ditempuh dengan cara
memberi potongan-potongan bagi pelanggan sehingga mereka merasa
perusahaan memberi perhatian.
5. Internal Marketing, pemasaran internal merupakan faktor yang cukup
penting. Tekanannya yaitu pada karyawan bagaimana perusahaan mampu
mengelola karyawannya agar mengerti prinsip-prinsip pemasaran dan
melaksanakannya dalam tugas.
Pada hakikatnya, loyalitas pelanggan dapat diibaratkan ‘perkawinan’ antara
perusahaan dan publik, jalinan relasi ini akan langgeng bila dilandasi sepuluh
prinsip pokok loyalitas pelanggan (Tjiptono 2000:119) yaitu :
a. Kemitraan yang didasarkan pada etika dan integritas utuh.
b. Nilai tambah (kualitas, biaya, waktu siklus, teknologi, dan seterusnya) dalam
c. Saling percaya antara manajer dan karyawan, serta antara perusahaan dan
pelanggan.
d. Keterbukaan antara pelanggan dan pemasok.
e. Saling membantu secara aktif dan konkrit.
f. Bertindak berdasarkan semua unsur Customer Enthusiasm.
g. Berfokus pada faktor-faktor tak terduga (unexpected) yang dapat
menghasilkan Customer Delight (kesenangan konsumen).
h. Kedekatan dengan pelanggan.
i. Tetap membina relasi dengan pelanggan pada tahap purna beli.
j. Antisipasi kebutuhan dan harapan pelanggan dimasa datang.
I. Kerangka Konseptual
KEPUASAN LOYALITAS
LOYALITA
o Penggunaan Kembali Jasa
o Membeli antar lini produk atau jasa
o Mereferensikan kepada orang lain
o Kekebalan terhadap tarikan dari pesaing o Kualitas Servis
o Kinerja Staff
o Fasilitas Bengkel
J. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
yang perlu diuji kebenarannya dan biasanya disusun dalam bentuk pernyataan
(Sugiyono, 2005: 51). Adapun hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Ada pengaruh positif secara parsial variabel-variabel pembentuk kepuasan
konsumen terhadap loyalitas konsumen bengkel Nasmoco.
2. Ada pengaruh positif secara simultan variabel-variabel pembentuk kepuasan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode studi kasus, yaitu
suatu penelitian mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu
termasuk lingkungan dan masa lalunya, dengan mendalam dan menyeluruh
(Umar, 1997: 29).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian di bengkel Nasmoco cabang Magelang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap 2007-2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian dan
yang akan memberikan informasi kepada penulis. Dalam penelitian ini subjek
penelitian adalah pengguna jasa bengkel Nasmoco.
2. Objek penelitian adalah sumber-sumber data yang akan diteliti oleh penulis.
Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah atribut-atribut
pembentuk kepuasan pelanggan yang mencakup kualitas servis, kinerja staff,
fasilitas bengkel, biaya servis, dan penggunaan kembali jasa bengkel,
pembelian lini produk atau jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan
kekebalan terhadap tarikan dari pesaing sebagai pembentuk loyalitas
pelanggan.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel ini disebut juga variabel terikat yang merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah loyalitas pelanggan.
Loyalitas sebagai variabel terikat dalam penelitian ini mencakup
a. Penggunaan kembali jasa bengkel
b. Pembelian lini produk atau jasa
c. Mereferensikan kepada orang lain
d. Kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
2. Variabel Independen
Variabel ini disebut juga variabel bebas yang merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab timbul atau berubahnya variabel dependen.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah atribut-atribut
Adapun atribut-atribut pembentuk kepuasan tersebut yaitu:
a. Kualitas servis
b. Kinerja staf
c. Fasilitas bengkel
d. Biaya servis
E. Jenis dan Sumber Data
Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diolah peneliti guna membantu memecahkan
masalah. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari responden yang mengisi kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber yang
dipublikasikan untuk tambahan informasi. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain teori-teori yang mendukung dan sumber
informasi lain seperti situs perusahaan yang bersangkutan, internet, majalah
dan surat kabar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan teknik kuesioner, yaitu teknik
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2005: 135). Dalam
penelitian ini, bentuk pertanyaan yang diberikan kepada responden sebagian
bersifat tertutup, dimana jawaban sudah disediakan dan responden tinggal
memilih jawaban yang sudah dirumuskan dan sebagian bersifat terbuka, dimana
responden menjawabnya secara bebas sesuai dengan pengalamannya.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek, subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005: 72).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung bengkel yang pernah
memanfaatkan jasa bengkel dan melakukan penggunaan jasa bengkel kembali.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang akan diteliti (Sugiyono, 2005: 73). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik non probabilitas (non acak), yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti menggunakan metode
incidental sampling dimana dalam membagikan kuesioner penulis bebas
2005: 77). Dalam penelitian ini penulis menetapkan jumlah sampel sebesar
100 responden.
H. Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian
Sebelum menganalisis perlu terlebih dahulu diadakan pengujian validitas dan
reliabilitas dari kuesioner sebagai alat pengukur untuk mengetahui apakah
pertanyaan yang disebarkan sudah layak digunakan atau belum.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas merupakan suatu alat
ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk mengukur validitas kuesioner
yang diberikan kepada responden digunakan korelasi product moment
(Durianto et al, 2001: 72).
Rumus yang dapat digunakan adalah:
Tingkat signifikansi (α) = 5%, apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Reliabilitas diukur menggunakan Tehnik Belah Dua (Split Half) yang
dianalisis dengan menggunakan rumus Spearman-Brown. Untuk keperluan itu
maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
instrumen ganjil dan kelompok genap. Selanjutnya skor total jawaban hasil
kelompok ganjil (X) dengan hasil kelompok genap (Y) dikorelasikan dengan
menggunakan tehnik korelasi Pearson Product Moment.
Rumus untuk menghitung realibilitas kuesioner adalah sebagai berikut:
b
r
i = reliabilitas internal seluruh instrumen.r
b = korelasi product moment antara belahan ganjil dan genap.Tingkat signifikansi (α) = 5%, apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan
Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) digunakan untuk mengetahui
tingkat kepuasan pelanggan atau dalam penelitian ini adalah pengguna jasa
bengkel Nasmoco.
Menurut Fandy Tjiptono (2002: 36), untuk menganalisis seberapa tinggi tingkat
kepuasan pelanggan dapat diukur dengan rumus KP = f (expectation, perceived
performance), dimana kepuasan pelanggan tersebut akan tercapai bila kinerja
(performance) sama dengan atau lebih besar dari harapan (expectation) dan
sebaliknya pelanggan tidak puas apabila harapan (expectation) lebih besar dari
kinerja (performance).
Untuk mendapatkan skor atau nilai kepuasan pelanggan dilakukan dengan
menginterpetasikan jawaban responden dengan nilai angka sebagai berikut:
a) Kinerja :
Sangat Tidak Setuju skor 1
Tidak Setuju skor 2
Ragu-ragu skor 3
Setuju skor 4
b) Harapan
Sangat Tidak Berharap skor 1
Tidak Berharap skor 2
Ragu-ragu skor 3
Berharap skor 4
Sangat Berharap skor 5
Rumus Indeks Kepuasan adalah sebagai berikut:
IKP = PP – EX
Dimana:
IKP = Indeks Kepuasan Konsumen
PP = Perceived Performance (Kinerja)
EP = Expectation (Harapan)
Hasil yang diperoleh dari penelitian mengenai kepuasan konsumen dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
− PP > EP berarti konsumen sangat puas
− PP = EP berarti konsumen puas
− PP < EP berarti konsumen tidak puas
2. Analisis Pengaruh tingkat Kepuasan Terhadap Loyalitas
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji pengaruh kualitas
servis, kinerja staff, fasilitas bengkel, dan biaya servis sebagai pembentuk
Analisis statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi
di mana sampel di ambil (Sugiyono, 2000: 14).
Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan metode Regresi
Berganda.Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya) (Sugiyono, 2000: 250). Persamaan regresi untuk 4 prediktor adalah
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b 4X4
Keterangan :
Y = Loyalitas konsumen
a = Konstanta (Harga Y bila X = 0 / Harga Konstan)
b = Koefisien dari variabel bebas (angka arah atau koefisien regresi, yang
menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen.)
X1 = Kualitas Servis
X2 = Kinerja Staff
X3 = Fasilitas Bengkel
a. Uji F
Untuk mengetahui apakah pelayanan, fasilitas, dan harga sebagai pembentuk
kepuasan pelanggan secara simultan berpengaruh terhadap pencapaian loyalitas
pelanggan, maka dilakukan uji F. Rumus uji F yaitu:
Fh =
Fh = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel.
n = jumlah anggota sampel
R2 = koefisien korelasi ganda yang telah ditemukan
k = banyaknya variabel bebas / independen
Kriteria yang digunakan untuk mencari F tabel adalah derajat kebebasan
Df = N-k-1 dengan tingkat signifikansi 5%
H0 diterima : apabila F hitung < daripada F tabel yaitu secara simultan
variabel-variabel pembentuk CRM yang dibangun perusahaan
tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen.
H0 ditolak : apabila F hitung daripada F tabel yaitu secara simultan
variabel-variabel pembentuk CRM yang dibangun perusahaan
berpengaruh secara positif terhadap loyalitas konsumen.
≥
b. Uji t
Untuk mengetahui apakah pelayanan, fasilitas, dan harga sebagai pembentuk
kepuasan pelanggan secara parsial berpengaruh terhadap pencapaian loyalitas
pelanggan, maka dilakukan uji t. Rumus uji t yaitu:
seb b
t =
b = Koefisien regresi
Seb = Standar error
H0 diterima : apabila t hitung < daripada t tabel yaitu secara parsial
variabel-variabel pembentuk CRM yang dibangun perusahaan tidak
berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen.
H0 ditolak : apabila t hitung daripada t tabel yaitu secara parsial
variabel-variabel pembentuk CRM yang dibangun perusahaan berpengaruh
secara positif terhadap loyalitas konsumen.
≥
Penelitian ini menggunakan taraf nyata (α) sebesar 5% atau tingkat keyakinan
95%.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi
berganda tersebut signifikan atau tidak. Koefisien determinasi (R2) adalah suatu
alat utama dimana untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan variabel X
dan Y atau dengan kata lain mengukur seberapa baik suatu variabel digambarkan
Keterangan :
2
r = nilai koefisien determinasi
ΣΧ = jumlah pengamatan variabel X
ΣΥ = jumlah pengamatan variabel Y
ΣΧΥ = jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
( )
ΣΧ2= jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
( )
ΣΧ 2= jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
( )
ΣΥ2= jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
( )
ΣΥ 2= jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
n = jumlah pasangan pengamatan Y dan X
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum
PT. Nasmoco cabang Magelang memiliki akta pendirian usaha no. 112
dengan tanda tangan dari notaris Ny. Fransisco Eka Sumarsih, SH. Letak usaha
ini berada di Jl. Raya Magelang – Yogya Km. 5 Magelang.
Sejarah pendiriannya bermula dari ketidakpuasan main dealer yaitu PT. New
Ratyna Motor terhadap CV. Mutiara Motor yang terletak di karisedenan kedu,
karena CV. Mutiara Motor tidak mampu menjual mobil seperti yang diharapkan
oleh main dealer maka untuk mengantisipasinya didirikan usaha yang sama
dengan nama dan domisilinya dan tempatnya ditempat baru di Magelang dengan
nama CV. Rino Motor.
Perjalanan ini justru semakin jauh dari harapan, yang seharusnya mampu
menggantikan CV. Mutiara Motor untuk lebih mengoptimalkan penjualan dengan
market share yang lebih besar pula. Justru pada perjalanan berikutnya timbul
kekacauan disana sini. Hal ini disebabkan karena adanya miss management yang
dilakukan oleh CV. Rino Motor. Kesalahan utamanya pada permasalahan
keuangan yang pada akhirnya membawa perusahaan ini bangkrut.
Kebangkrutan perusahaan ini benar-benar ancaman yang serius dan harus
dihadapi oleh pemilik dan manajer CV. Rino Motor. Sebenarnya dalam
kemampuan menjaring market share di daerah Karisedenan Kedu, CV. Rino
Motor telah berhasil meraih sesuai yang diharapkan sesuai semua pihak walaupun
masih banyak peluang potensianl lain yang perlu ditangani lebih serius lagi.
Melihat kondisi ini main dealer pusat yang berkedudukan di Semarang merasa
saying apabila CV. Rini Motor dibiarkan jatuh berantakan, dikarenakan mereka
memiliki pangsa pasar yang besar dan prospek untuk berkembang. Maka salah
satu jalan yang ditempuh main dealer pusat adalah dengan mendirikan salah satu
anak cabang perusahaan yang mereka miliki untuk menggantikan CV. Rino
Motor, baik dalam bidang manajemen maupun pangsa pasar yang mereka miliki.
Pada tanggal 8 April 1993 CV. Rino Motor diambil alih oleh PT. New Ratna
Motor, dimana perusahaan ini memiliki anak cabang perusahaan yang nantinya
akan menggantikan kedudukan CV. Rino Motor. PT Nasmoco merupakan anak
cabang yang ditempatkan oleh PT. New Ratna Motor untuk menggantikan CV.
Rino Motor di Magelang. PT. Nasmoco memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan
(SIUP) 36/11.01/PB/11/1991/III.
Fungsi anak cabang ini bagi PT. New Ratna Motor adalah untuk
mengkhususkan pada penjualan dan servis mobil bermerk TOYOTA. Selain PT.
Nasmoco masih ada beberapa anak cabang perusahaan lain yang dimiliki oleh PT.
New Ratna Motor dan tiap-tiap anak perusahaan tersebut masih memiliki cabang
di tempat atau daerah-daerah yang tersebar di sekitar Jawa Tengah dan
D.I.Yogyakarta. Adapun yang termasuk dalam Nasmoco Group antara lain:
Kantor Pusat : PT. New Ratna Motor
2. PT. Nasmoco Pemuda
3. PT. Nasmoco Salatiga
4. PT. Nasmoco Purwokerto
5. PT. Nasmoco Cilacap
6. PT. Nasmoco Magelang
7. PT. Chandra Pratama Motor, Pekalongan
8. PT. Bengawan Abadi Motor, Solo
9. PT. Chandra Motor, Tegal
10. PT. Surya Indah Motor, Kudus
Daerah Yogyakarta : 1. PT. Nasmoco Janti
2. PT. Nasmoco Mlati
Ketika terjadi booming permintaan TOYOTA Kijang, PT. New Ratna Motor
sebagai pusat penampungan berbagai merk mobil mengalami kesulitan untuk
melayani permintaan yang sangat tinggi tersebut. Maka dari itu faktor yang
mendorong pendirian PT. Nasmoco yaitu untuk lebih mempermudah pelayanan
dan memperbesar omset penjualan. Ekspansi ini dilakukan selain di pusat usaha
bisnis di Semarang juga ada beberapa di daerah lainnya, seperti: Magelang,
Salatiga, Cilacap dan Purwokerto.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Visi PT. Nasmoco adalah menjadi pelaku bisnis di bidang otomotif yang
2. Misi Perusahaan
Misi PT. Nasmoco adalah meningkatkan profesionalisme karyawan
dengan berbasiskan teknologi modern untuk memberikan totalitas
kepuasan pelanggan dan menghasilkan keuntungan yang optimal bagi
pemegang saham, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan
serta ikut berperan dengan kepedulian lingkungan sosial.
C. Bidang Usaha
PT. Nasmoco cabang Magelang merupakan perusahaan yang menjalankan
usahanya dalam bisang pemasaran mobil bermerk TOYOTA. Di dalam
pemasarannya PT. Nasmoco cabang Magelang meliputi:
1. Penjualan Mobil
Jenis mobil yang tersedia pada dealer PT. Nasmoco cabang Magelang
antara lain:
1) Sedan Pessanger, terdiri dari Corolla, Corolla Altis, Soluna, Vios,
Camry
2) Comercial terdiri dari Kijang Minibus, Kijang Krista, Kijang GL 2.0,
Kijang GL 1.8, Kijang DLX, Kijang STD, Avanza, Innova, Dyna,
Fortuner dan Yaris
2. Penjualan service bengkel, antara lain: service mobil, cat dan perbaikan
body mobil.
3. Penjualan spare parts / suku cadang mobil TOYOTA (Genuine parts, oli,
D. Kepegawaian
PT. NAsmoco cabang Magelang sangat memperhatikan kualitas kerja
karyawannya. Hal ini disebabkan perusahaan tahu betul bahwa keryawan
merupakan sumber daya yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan
demi mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu PT. Nasmoco cabang
Magelang menyediakan fasilitas penting bagi konsumen dan karyawan,
antara lain:
− Pembaharuan seragam kerja
− Kendaraan
− Kantin
− Koperasi Karyawan
− Tunjangan-tunjangan bagi karyawan (THR, sakit, kemtaian,
kecelakaan kerja, dll)
− Fasilitas-fasilitas lainnya
PT. Nasmoco cabang Magelang saat ini memiliki 54 karyawan, yang terdiri
dari 4 karyawan wanita dan 50 karyawan laki-laki. Dimana setiap bagian kerja
Tabel IV.1
Daftar Nama Karyawan dan Jabatan PT. Nasmoco Th 2007
Jabatan Nama
a. Kepala Cabang Ir. Hanafi Saleh
b. CRC, Personalia, GA Binarko Rosyidi, S.Sos
c. Sales Counter Ir. F. Viyaya Laksmi D
d. Kasir Rinawati Sri W
e. Administrasi dan Umum
1). Kabak ADM (ADH) Crispina SP
2). Accounting Agus Sugiarto
3). Finance Suwono
4). Administrasi Sales Teta Aribowo
5). Adm. Part dan Bengkel Jamilah
6). Finance dan Insurance Yudianto Eko CP
7). Collector Budi Sanyoto
8). Pre Delivery Service (PDS) Nur Hidayat
9). Office Boy Muhtar
Heru Suparyanto
10). Security Yoga Darmawan
Untung Prayoga
Joko Suprapto
Catur Priambodo
Abdul Arif
f. Sales
1). Kabag Sales (Supervisor) Darmawan
2). Salesman Budi Hartoyo
Agus Suryantoro
Haryanto
Aziz Hadi Saputro
Wahyu Bagus S
Didik SK
Nasyarudin TAG
Tri Hardoko
Muh Amin
M Ari setyawan
g. Service / Bengkel
1). Kabag bengkel Erwin Prasetyadi
2). Ass Kabag Bengkel Windarto
3). Service Advisor Syafe’i
4). Tool Keeper Djumadi
5). Foreman Teknisi Mukh Rokhim
Djodi Widodo
6). Foreman Body Painting Muhlisun
7). Teknisi Sriyanto
Wardino
Syaefudin Kodi
Mulyono
Adhy Widyartono
Tidar Nugroho
Rusli Askhar
Sisgianto
Sumarno
8). Teknisi Body Painting Ivan Kanafi
h. Spare Part / Suku Cadang
1). Kabag Part Krisyanto
2). Part Counter Basuki
3). Salesman Part Bambang W
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
Pada bab ini, penulis menganalisis data yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner untuk mengetahui pendapat responden pengguna jasa bengkel Nasmoco
terhadap kinerja bengkel, harapan mereka akan kinerja tersebut serta bagaimana
tingkat kepuasan mereka akan kinerja bengkel sehingga mampu menciptakan
loyalitas. Kuesioner dibagi dalam dua bagian yaitu pertama yang berisi daftar
pertanyaan identitas responden atau karakteristik responden yang meliputi jenis
kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan perbulan. Kedua adalah tentang faktor
dependen yaitu loyalitas dan faktor independen yaitu kualitas servis, kinerja staf
bengkel, fasilitas bengkel dan biaya servis.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada 100 responden, terlebih dahulu
diujicobakan pada 30 responden untuk menguji apakah butir pertanyaan tersebut
telah valid dan reliabel.. Penyebaran 100 kuesioner dilakukan secara langsung
kepada pengguna jasa bengkel Nasmoco cabang Mageleng.
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai
sebagai bahan penelitian tersebut layak dipakai atau tidak. Oleh sebab itu
sebelumnya penulis melakukan pengujian kuesioner kepada 30 responden.
Analisis validitas yang digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas
atau kesahihan butir pertanyaan yang dicari menggunakan rumus koefisien
korelasi product moment dari Pearson. Sedangkan analisis reliabilitas digunakan
untuk menunjukkan adanya persesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis
alat yang digunakan untuk mengukur atau mengujinya. Pengujian tingkat
reliabilitas menggunakan rumus Spearman Brown dengan teknik belah dua ganjil
genap. Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas akan diuraikan sebagai
berikut :
1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Harapan (expectation)
a. Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Servis
Tabel V.1
Analisis Validitas Kualitas Servis No r hitung r tabel Status
1 0.565 0.361 valid 2 0.474 0.361 valid 3 0.612 0.361 valid 4 0.582 0.361 valid
Sumber : olah data primer
Tabel V.1 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
r hitung = 0.550 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
isntrumen penelitian yang dipakai adalah dapat dipercaya atau reliabel.
b. Analisis Validitas dan Reliabilitas Kinerja Staf
Tabel V.2
Analisis Validitas Kinerja Staf No r hitung r tabel Status
1 0.570 0.361 valid 2 0.591 0.361 valid 3 0.642 0.361 valid 4 0.722 0.361 valid
Sumber : olah data primer
Tabel V.2 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.427 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
isntrumen penelitian yang dipakai adalah dapat dipercaya atau reliabel.
c. Analisis Validitas dan Reliabilitas Fasilitas Bengkel
Tabel V.3
Analisis Validitas Fasilitas Bengkel No r hitung r tabel Status
1 0.733 0.361 valid 2 0.599 0.361 valid 3 0.580 0.361 valid 4 0.410 0.361 valid
Tabel V.3 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.485 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
isntrumen penelitian yang dipakai adalah dapat dipercaya atau reliabel.
d. Analisis Validitas dan Reliabilitas Biaya Servis
Tabel V.4
Analisis Validitas Biaya Servis No r hitung r tabel Status
1 0.693 0.361 valid 2 0.555 0.361 valid 3 0.530 0.361 valid 4 0.635 0.361 valid
Sumber : olah data primer
Tabel V.4 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.538 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Kinerja (performance).
a. Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Servis
Tabel V.5
Analisis Validitas Kualitas Servis No r hitung r tabel Status
1 0.422 0.361 valid 2 0.519 0.361 valid 3 0.428 0.361 valid 4 0.393 0.361 valid
Sumber : olah data primer
Tabel V.5 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.386 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
instrumen penelitian yang dipakai adalah dapat dipercaya atau reliabel.
b. Analisis Validitas dan Reliabilitas Kinerja Staf
Tabel V.6
Analisis Validitas Kinerja Staf No r hitung r tabel Status
1 0.505 0.361 valid 2 0.502 0.361 valid 3 0.450 0.361 valid 4 0.426 0.361 valid
Tabel V.6 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.392 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
instrumen penelitian yang dipakai adalah dapat dipercaya atau reliabel.
c. Analisis Validitas dan Reliabilitas Fasilitas Bengkel
Tabel V.7
Analisis Validitas Fasilitas Bengkel No r hitung r tabel Status
1 0.429 0.361 valid 2 0.565 0.361 valid 3 0.437 0.361 valid 4 0.454 0.361 valid
Sumber : olah data primer
Tabel V.7 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.422 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
d. Analisis Validitas dan Reliabilitas Biaya Servis
Tabel V.8
Analisis Validitas Biaya Servis No r hitung r tabel Status
1 0.482 0.361 valid 2 0.426 0.361 valid 3 0.473 0.361 valid 4 0.537 0.361 valid
Sumber : olah data primer
Tabel V.8 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti
instrumen penelitian untuk variabel harapan (expectation) adalah valid.
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.390 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa
instrumen penelitian yang dipakai adalah dapat dipercaya atau reliabel.
3. Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Loyalitas
Tabel V.9
Sumber : olah data primer
Tabel V.9 diatas menujukkan bahwa r hitung > r tabel yang berarti instrumen
Analisis reliabilitas :
r hitung = 0.414 > r tabel = 0,361 yang berarti menunjukkan bahwa instrumen
penelitian yang dipakai adalah dapat dipercaya atau reliabel.
C. Analisis Data dan Pembahasan 1. Analisis Proporsi (Persentase)
Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari pengguna jasa bengkel
Nasmoco maka penulis menggunakan analisis proporsi (persentase). Analisis
deskriptif ini menjadi penting ketika perusahaan akan menentukan pasar
sasaran. Analisis deskriptif responden ini akan disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi sebagai berikut :
a) Jenis Kelamin Responden
Tabel V.10
Distribusi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin F Persentase (%) Laki-laki 83 83% Perempuan 17 17%
Jumlah 100 100%
Sumber : olah data primer
Dilihat dari tabel di atas responden yang berjenis kelamin perempuan
orang (83%). Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar konsumen
bengkel Nasmoco yang menjadi responden adalah laki-laki.
b) Usia Responden
Sumber : olah data primer
Dilihat dari tabel distribusi diatas, responden yang berusia di baawah 20
tahun hanya sebanyak 4% saja. Sedangkan kelompok usia responden
terbanyak 61% berada pada usia antara 36 tahun sampai 50 tahun.
c) Pekerjaan Responden
Tabel V.12
Distribusi Pekerjaan Responden
Pekerjaan F Persentase(%)
PNS 31 31%
Swasta 26 26%
Wiraswasta 39 39%
Pelajar/mahasiswa 4 4%
Jumlah 100 100%
Sumber : olah data primer
Dilihat dari tabel di atas responden yang memiliki pekerjaan PNS
sebanyak 31%, kelompok pekerjaan Swasta sebanyak 26%, kelompok
wiraswasta sebanyak 39%, kelompok pelajar/mahasiswa sebanyak 4%.
Jadi sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta
d) Pendapatan Perbulan Responden
Tabel V.13
Distribusi Pendapatan Perbulan Responden
Pendapatan perbulan F Persentase(%)
<Rp.1.000.000,00 2 2%
Rp.1.000.000,00-Rp.2.500.000,00 25 25%
Rp.2.600.000,00-Rp.5.000.000,00 40 40%
>Rp.5.000.000,00 33 33%
Jumlah 100 100%
Sumber : olah data primer
Dilihat dari tabel di atas responden yang pendapatan perbulannya di
bawah Rp.1.000.000,00 sebanyak 2%, antara Rp.1.000.000,00 sampai
Rp.2.500.000,00 sebanyak 25%, antara Rp.2.600.000,00 sampai
Rp.5.000.000,00 sebanyak 40%, kemudian yang pendapatan perbulannya
diatas Rp.5.000.000,00 sebanyak 33%. Jadi sebanyak 73% responden
memiliki pendapatan perbulan lebih dari atau sama dengan
Rp.2.600.000,00.
2. Analisis Indeks Kepuasan
Bagian ini akan menguraikan perbandingan antara kinerja bengkel
sesungguhnya dengan harapan pengguna jasa bengkel Nasmoco terhadap
kinerja bengkel yang mereka inginkan. Variabel pembentuk kepuasan
pelanggan yang akan dibandingkan dalam penelitian ini antara lain kualitas
servis, kinerja staf bengkel, fasilitas bengkel, dan biaya servis.
Perbandingan antara harapan dan kinerja total untuk seluruh responden
Tabel V.14
Total Perbandingan Kinerja dan Harapan
Variabel Total Kinerja (PP) Total Harapan (EX) Status
Kualitas Servis 1591 1596 PP < EX
Kinerja Staf 1590 1599 PP < EX
Fasilitas Bengkel 1588 1594 PP < EX
Biaya Servis 1592 1598 PP < EX
Sumber : olah data primer
Interpretasi dari kepuasan konsumen adalah sebagai berikut:
− PP > EX berarti konsumen sangat puas
− PP = EX berarti konsumen puas
− PP < EX berarti konsumen tidak puas
Berdasarkan tabel perbandingan kinerja dan harapan dapat disimpulkan
bahwa selama ini responden pengguna jasa bengkel Nasmoco masih merasa
tidak puas terhadap kinerja bengkel yang terwakili lewat variabel kualitas
servis, kinerja staf, fasilitas bengkel, dan biaya servis.
Untuk kualitas servis total nilai harapan responden yaitu 1596 atau 5 poin
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kinerja yang hanya 1591. Untuk
kinerja staf total nilai harapan responden yaitu 1599 atau 9 poin lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai kinerja yang hanya 1590. Untuk fasilitas bengkel
total nilai harapan responden yaitu 1594 atau 6 poin lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai kinerja yang hanya 1588. Sedangkan untuk tarif servis total nilai
harapan responden yaitu 1592 atau 6 poin lebih tinggi dibandingkan dengan
Sedangkan untuk menganalisis seberapa tinggi tingkat harapan responden dan
kinerja bengkel maka dapat dihitung dengan menggunakan skala Likert
sebagai berikut:
a) Kinerja :
Sangat Tidak Setuju skor 1 x 4 = 4
Tidak Setuju skor 2 x 4 = 8
Ragu-ragu skor 3 x 4 = 12
Setuju skor 4 x 4 = 16
Sangat Setuju skor 5 x 4 = 20
b) Harapan
Sangat Tidak Berharap skor 1 x 4 = 4
Tidak Berharap skor 2 x 4 = 8
Ragu-ragu skor 3 x 4 = 12
Berharap skor 4 x 4 = 16
Sangat Berharap skor 5 x 4 = 20
Jadi nilai terendah dalam kuesioner adalah 4 dan nilai tertinggi adalah 20.
Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 20 – 4
= 16
Pengelompokan skor adalah sebagai berikut:
4 – 10 = Tidak Berharap ; Rendah
16 – 20 = Sangat Berharap ; Sangat Tinggi
Perbandingan antara harapan dan kinerja rata-rata untuk seluruh responden
ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel V.15
Perbandingan Rata-Rata Kinerja dan Harapan Setiap Responden
Variabel Rata-Rata
Kinerja (PP)
Rata- Rata
Harapan (EX)
Kualitas Servis 15.91 Setuju 15.96 Tinggi
Kinerja Staf 15.90 Setuju 15.99 Tinggi
Fasilitas Bengkel 15.88 Setuju 15.94 Tinggi
Biaya Servis 15.92 Setuju 15.98 Tinggi
Sumber : olah data primer
Sedangkan perbandingan antara harapan dan kinerja rata-rata setiap responden
untuk per item pertanyaan ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel V.16
Perbandingan Kinerja dan Harapan per Responden per Item Pertanyaan
Variabel Rata-Rata
Kinerja (PP)
Sumber : olah data primer
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa secara rata-rata terdapat selisih yang
tidak signifikan antara kinerja bengkel dengan harapan responden. Walaupun
total nilai untuk harapan masih lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja
namun perbedaan tersebut adalah wajar.
3. Analisis Loyalitas Responden
Untuk menganalisis seberapa tinggi tingkat loyalitas responden maka dapat
- Sangat Tidak Setuju skor 1 x 4 = 4
- Tidak Setuju skor 2 x 4 = 8
- Ragu-ragu skor 3 x 4 = 12
- Setuju skor 4 x 4 = 16
- Sangat Setuju skor 5 x 4 = 20
Jadi nilai terendah dalam kuesioner adalah 4 dan nilai tertinggi adalah 20.
Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 20 – 4
= 16
Pengelompokan skor adalah sebagai berikut:
4 – 10 = Tidak Loyal
11 – 15 = Loyal
16 – 20 = Sangat Loyal
Berdasarkan hasil tabulasi dan olah data diketahui bahwa nilai rata-rata untuk
loyalitas adalah 16.99 sehingga dapat diartikan bahwa responden bengkel
Nasmoco tergolong responden yang loyal terhadap bengkel. Sedangkan untuk
nilai rata-rata nilai per item pertanyaan untuk variabel loyalitas adalah 4.25.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menganalisis pengaruh variabel pembentuk kepuasan pelanggan yang
meliputi kualitas servis, kinerja staf bengkel, fasilitas bengkel dan biaya servis
berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen, digunakan persamaan
Y = a + bX1 + cX2 + dX3 + eX4
Keterangan :
Y = Loyalitas Konsumen
X1 = Kualitas servis
X2 = Kinerja Staff
X3 = Fasilitas bengkel
X4 = Biaya servis
a = konstanta / intersep dari Y
b,c,d,e = koefisien regresi linier berganda
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan
bantuan program SPSS 15.0 for windows diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel V.17
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien Regresi Standar Error t hitung Sig
X1 0,287 0,069 4,156 0,000
X2 0,268 0,072 3,728 0,000
X3 0,270 0,070 3,841 0,000
X4 0,247 0,077 3,233 0,001
Konstanta -0.081 R 0,898
2
R 0,807
Fhitung 99,014 N 100
Sumber : olah data primer
Secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda tersebut dapat
ditulis sebagai berikut :