• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN MAALIP MUHAMMADIYAH CABANG TALAMAU PASAMAN BARAT TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN MAALIP MUHAMMADIYAH CABANG TALAMAU PASAMAN BARAT TAHUN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN MAALIP MUHAMMADIYAH CABANG TALAMAU PASAMAN BARAT

TAHUN 1993-2010 Syakriadi1

Kaksim2 Ahmad Nurhuda3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The issue in this study are: Background establishment Boarding Maalip MTs Muhammadiyah Talamau Pasaman West Branch, as well as the development of Boarding Maalip MTs Muhammadiyah from 1993 to 2010. The general objective of the research is to describe the background of MTs Boarding Maalip Muhammadiyah in 1936, while the specific goal is to describe the development of MTs Boarding Maalip Muhammadiyah from 1993 to 2010. The method used is the historical method. Based on the results of research conducted by the author in MTs Muhammadiyah Maalip boarding school, Madrasah establishment motivated by several factors, namely the Muhammadiyah leaders see some things that are too low level of public education, has been mixing religious understanding Heresy community to superstition superstition, education is managed by The Netherlands is not concerned with the science of religion, education mosque growing in society only focused on religious knowledge, many things happen that are contrary to religion such as cockfighting, gambling, brawling and Muhammadiyah movement has grown in Sei Clear but no institutions. Development Boarding Maalip MTs Muhammadiyah ie: can be seen from the number of teachers who have taught at the Madrasah while students can already be seen development from 1993 which amounted to 133 students. For curriculum MTs Muhammadiyah Boarding Maalip 3 curriculum (MORA, Department of Education, Primary and Secondary Education). While the infrastructure is already showing good as their 8 study rooms, a computer laboratory, their automotive skills laboratory was built in 2010, and the mosque as a place of prayer.

Keywords: History of the Institution

1

Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3

(2)

PENDAHULUAN

Muhammadiyah di Indonesia dikenal sebagai organisasi gerakan sosial keagamaan, kemanusiaan dan pendidikan.Hampir di setiap daerah dapat ditemukan berbagai amal usahanya, baik berupa lembaga peribadatan, rumah sakit, panti asuhan maupun lembaga pendidikan.Salah satu sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah di Nagari Talu adalah Madrasah Tsanawiyah yang berdiri pada tahun 1936, yang pada awalnya bernama Madrasah Ibtidaiyah.

Pada tahun 1993 Madrasah Tsanawiyah telah berganti nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah. Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah dinamakan dengan sekolah masyarakat, karena mempunyai sosialisasi yang tinggi terhadap masyarakat setempat, ini dapat dilihat dengan adanya toleransi membayar uang sekolah atau membebaskan uang sekolah kepada siswa yang kurang mampu.Selain itu unik dari sekolah ini setiap ada masyarakat setempat yang meninggal dunia, pihak sekolah bersama siswanya ikut mendo’akan dan menyolatkan jenazah tersebut. Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah ini banyak mencetak lulusan yang telah sukses, seperti banyak yang berhasil menduduki jabatan di bidang pemerintahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah untuk mengangkat sebuah permasalahan dalam sebuah tulisan yang berjudul “Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau Pasaman Barat (1993-2010)”.

Batasan dan Rumusan Masalah

Untuk memperjelas penelitian ini, maka perlu ditetapkan batasan penelitian, baik batasan spatial (wilayah) maupun batasan temporal(waktu). Skop spatial penelitian ini adalah Nagari Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.Sedangkan batasan temporal penelitian ini dari tahun 1993-2010. Sebagai batasan awal 1993, sebab pada tahun ini Madrasah Tsnawiyah berganti nama menjadi Madrasah

Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah. Sedangkan pada tahun 2010 sebagai batasan akhir karena pada tahun ini Madrasah Tsanawiyah tetap eksis, jumlah siswanya terus meningkat dan pada tahun 2010 ini Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah telah mendapatkan akreditasi.

Untuk memperjelas pokok permasalahan diatas, maka perlu dirumuskan permasalahan tersebut dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah 1936?

2. Bagaimana perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah sejak 1993-2010? Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Mendeskripsikan latar belakang berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau Pasaman Barat.

b. Mendeskripsikan perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah tahun 1993-2010.

Kegunaan penelitian ini yaitu untuk:

a. Menambah pengetahuan peneliti tentang bagaimana lembaga pendidikan Islam seperti Madrasah dalam kajian sejarah

b. Memberikan informasi tentang sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau Pasaman Barat

c. Memberikan sumbangan informasi kepada masyarakat Nagari Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat terkait lembaga pendidikan Islam.

Tulisan yang relevan diantaranya adalah:

Satria Edesman (06020034) dengan judul ”Madrasah Tsanawiyah Ibdurahman Madrasah Bebas Biaya Pendidikan, di Nagari Lolo Kecamatan Pantai Cermin Solok Tahun 1998-2011”.

(3)

Leli Deniati, STKIP PGRI Sumatra Barat, yaitu “Sejarah Madrasah Tarbiyah

Islamiyah (MTI) Paraman Ampalu

Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten

Pasaman Barat (1941-2002)”.

Fransiska Handayani, Fakultas Sastra UNAND Sumatra Barat yang berjudul

“Perkembangan Madrasah Diniyah V Jurai Sungai Puar Kabupaten Agam (1972-2008)”.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah.Dalam metode penelitian sejarah dilakukan empat tahap.Pertama mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan (Heuristik), kedua menyeleksi sumber-sumber yang didapat dari penelitian sejarah disebut kritik sumber, ketiga menginterprestasi (memahami) sumber-sumber, dan tahap keempat akhirnya adalah penulisan sejarah (Historiografi).

Latar Belakang Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah

Madrasah ini merupakan salah satu sekolah agama yang tertua yang masih hidup dan berkembang sampai sekarang di Kabupaten Pasaman Barat. Dimana Madrasah ini telah ada pada tahun 1930 bernama Madrasah Wustho, Proses pembelajaran pada awalnya mengambil tempat di rumah orang tua Lamat Dt. Kayo di Kampung Malayu Jorong Sei Jernih Talu, dengan guru pertamanya adalah Buya Abdul Karim Tuanku Mudo. Pada tahun 1936 Madrasah ini dipindahkan ke gedung baru yang terletak di tepi sungai batang Talu kampung baru. Pada tanggal 11 Januari 1936 Madrasah ini resmi didirikan dengan nama Madrasah Ibtidaiyah. Di antara gurunya adalah Buya Idris Rahmany yang telah menamatkan pendidikannya di Sumatera Thawalib Padang Panjang tahun 1934.

Madrasah ini didirikan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah Talu khususnya Jorong Sei Jernih, yakni: Maalip Dt Sati, Abdul Aziz Maulana Kali, Abdul Karim Tuanku Mudo, Menan, Ahmad Fadhol, Zubir Usman. Selain itu didirikan Madrasah ini juga atas keinginan masyarakat sekitar yang sangat mendambakan dan membutuhkan sarana pendidikan.Latar balakang didirikan Madrasah tak lepas dari keinginan

tokoh-tokoh Muhammadiyah pada waktu itu dengan melihat beberapa hal, yaitu:

1. Terlalu rendahnya tingkat pendidikan masyarakat

2. Telah tercampurnya pemahaman keagamaan masyarakat kepada paham TBC(Tahyul, Bid’ah dan Churafat)

3. Pendidikan yang dikelola pemerintah Belanda yang tidak mementingkan ilmu agama

4. Pendidikan Surau yang berkembang dalam masyarakat hanya terfokus pada ilmu agama.

Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah

Pondok Pesantren Maalip

Muhammadiyah

1. Tujuan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah

Adapun hal-hal yang ingin dicapai dalam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah ini adalah sebagai berikut:

1. Berkembangnya potensi manusia yang berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Allah, sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

2. Terwujudnya kemampuan penciptaan, pengembangan, dan penyebar luaskan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang terintegrasi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

3. Terbinanya keislaman dan kemuhammadiyahan di lingkungan pendidikan Muhammadiyah

2. Visi dan Misi

Adapun visi Madrasah ini, yaitu

“Terwujudnya siswa yang unggul

kompetitif dan terampil berpijak pada iman dan taqwa”.Sedangkan misi madrasah ini, yaitu :

1. Mewujudkan disiplin dalam kerja 2. Mewujudkan siswa yang kretif,

kompetitif dan bermoral

3. Mewujudkan manajemen kekeluargaan

4. Mewujudkan kerjasama dan pelayanan prima dengan meningkatkan silaturrahim

(4)

3. Identitas Sekolah

Profil MTs. PP Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau

1. Nama Madrasah : MTs. PP MM Cab. Talamau

2. Nomor Statistik Madrasah : 121213120003

4. Akreditasi Madrasah : C

5. Alamat Lengkap Madrasah: Jl. Tanang No.01 Sei.Jernih Talu Kec.Talamau Kab. Pasaman Barat

6. NPWP Madrasah: 01.478.787.3-202.014 7. Nama Kepala Madrasah: Syahruddin HS 8. No. Tlp / HP : -9. Nama Yayasan : Muhammadiyah 10. Alamat Yayasan : Jr. Merdeka Talu Kec. Talamau

12. Kepemilikan Tanah : Pemerintah / Yayasan / Pribadi/Menyewa/ Menumpang

a. Status tanah : Milik Sendiri b. Luas tanah : 9488 m2 14. Luas Bangunan : 1988 m2

Kepengurusan

Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah masalah kepengurusannya melibatkan pemuka masyarakat, tokoh Muhammadiyah dan juga masyarakat sekitar.Karena berdirinya Madrasah ini tidak semata-mata untuk kepentingan pendidikan pribadi melainkan untuk pendidikan bersama. Kepengurusan ini akan berlansung baik apabila ada kerja sama, dan saling adanya dukungan antar masyarakat sehingga akan menciptakan suatu anggota pengurus yang sangat kokoh dalam bidang kependidikan. Adapun penyebab terjadinya kemunduran atau berakhirnya suatu keanggotaan kepengurusan yaitu sebagai berikut:

1. Meninggal dunia

2. Diberhentikan berdasarkan keputusan DIKDASMEN

3. Mengundurkan diri atas pemintaan sendiri

Walaupun kepengurusan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah telah diterapkan bukan berarti masyarakat sekitar lepas tangan dengan kelansungan pendidikan dan perkembangan Madrasah, namun masih

mengawasi dan menjaga kelansungan Madrasah.Perkembangan Madrasah sangat bermanfaat dan berpengaruh bagi perkembangan pendidikan anak khususnya di nagari Talu, sehingga saat ini kepengurusan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah masih berjalan dengan baik, layaknya sebuah kepengurusan lembaga pendidikan. Pendanaan dan Pembangunan

Pada tahun 1936 sekolah ini mempunyai gedung sebanyak 2 lokal.Tanah yang di dapatkan sekolah adalah tanah wakaf yang berasal dari keluarga Ismail Dt. Sati. Dan dana yang diperoleh untuk pembangunan itu berasal dari swadaya masyarakat.

Dimana pembangunan pada awalnya itu masih bersifat sederhana, hanya memiliki beberapa gedung sebagai tempat belajar. Sedangkan pada masa sekarang pembangunannya sudah mulai berkembang, ini dapat dilihat dari beberapa lokal sebagai tempat belajar, kantor, labor komputer dan juga koperasi sekolah. Hal ini diperoleh dari dana swadaya masyarakat, dan juga bantuan dari DEPAK serta bantuan dari dana BOS. Dari bantuan tersebut maka dapatlah di bangun Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah seperti saat ini yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk belajar dan mengajar.

Perkembangan Madrasah Tsanawiyah

Pondok Pesantren Maalip

Muhammadiyah periode kepemimpinan Marnius Khatib (1993-2007).

1. Guru

Pada masaperiode kepemimpinan Marnius Khatib, guru-guru yang mengajar memiliki latar belakang pendidikan yang beragam, mulai dari tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sampai dengan yang Sarjana. 2. Santri

Pada masa periodekepemimpinan Marnius Khatib, jumlah santri yang menuntut ilmu di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Ma’alip Muhammadiyah yaitu tahun 1993 berkisar 133 orang siswa dan pada akhir kepemimpinannya yaitu pada tahun 2007 berkisar 171 orang siswa.

(5)

Kurikulum pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah mengacu kepada kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) dan Departemen Agama (DEPAG), serta kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN) Muhammadiyah.Marnius

Khatibmengatakan bahwa pada masa kepemimpinannyakurikulum yang diterapkan telah beberapa kali mengalami perubahan, mulai dari kurikulum Cara belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006.

4. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana pada masa kepemimpinan Marnius Khatib sudah cukup baik untuk menjalankan sebuah pembelajaran seperti telah adanya 6 ruangan belajar, ruangan kantor, lapangan olahraga dan masjid umum sebagai tempat sholat berjemaah.dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

5. Prestasi

Prestasi yang di peroleh Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah pada masa kepemimmpinan Marnius Khatib adalah status madrasah sudah “diakui” oleh pemerintah. Disamping itu pernah dalam kejuaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an

(MTQ) tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) antar kecamatan dan juga di bidang olah raga.

Perkembangan Madrasah Tsanawiyah

Pondok Pesantren Maalip

Muhammadiyah periode kepemimpinan Syahruddin (2007-2010).

1. Guru

Pada masa periode kepemimpinan Syahruddin setiap guru yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah ini tidak boleh ada yang terlambat karna menurut Syahruddin seorang guru harus bisa memberi contoh kepada siswanya. Kalau gurunya terlambat akan diberi sanksi tidak dianggap hadir pada hari itu kecuali menghubungi pihak sekolah terlebih dahulu.

Pada masa kepemimpinan Syahruddin guru yang ada di Madrasah Tsanwiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah boleh dikatakan lebih berkembang, ini dapat dilihat dari jumlah guru pertahunnya, dan juga dapat dilihat dari tamatan guru sarjana

2. Santri

Pada masa periode kepemimpinan Syahruddin, jumlah santri yang menuntut ilmu di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah cenderung meningkat dan mengalami kemajuan. Hal ini bisa dilihat dengan bertambah banyaknya jumlah santri dari tahun ke tahun.

3. kurikulum

Kurikulum pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah pada masa periodepemimpinan Syahruddin, tidak jauh berbeda dengan kurikulum yang diterapkan pada masa kepemimpinan sebelumnya.Pada masa ini tetap mengacu kepada kurikulum yang ditetapkan oleh DEPDIKNAS dan DEPAG, serta kurikulum DIKDASMEN Muhammadiyah. Namunpada masa periode kepemimpinaan Syahruddin ini, penjabaran kurikulumnya bisa dikatakan lebih bagus daripada kepemimpinan sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dengan semakin terstrukturnya kurikulum yang dibuat.

Kurikulum yang diterapkan pada masa ini ialah mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).PengembanganKTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikaan nasional umumnya dan pencapaian tujuan pendidikan Muhammadiyah khususnya. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

4. Sarana dan Prasarana

Syahruddin mengatakan bahwa pada masa kepemimpinannya, sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah semakin bertambah, di antaranya sebuah gedung labor

(6)

komputer, labor keterampilan otomotif dan juga koperasi sekolah. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel berikut: 5. Prestasi

Prestasiyang diperolehMadrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah pada masa kepemimpinan Syahruddin ada beberapa prestasi yaitu dalam Ujian Nasional berstatus sebagai “pelaksana” dan pada akhir kepemimmpinannya madrasah ini telah “terakreditasi”.Selain itu prestasi yang dimiliki pada masa kepemimipinan Syahruddin ini adalah pernah menjurai beberapa perlombaan yaitu juara 2 sepak takraw tingkat SLTP Kec.Talamau tahun 2008. Juara 3 Foot ball se Kabupaten Pasaman Barat tahun 2008. Juara 2 sepak takraw tingkat MTs Muhammadiyah se Pasaman Barat tahun2009. Juara 1 tenis meja pi tingkat MTs se Pasaman Barat tahun 2009. Juara 1 lomba mata pelajaran metematika tingkat MTs se Pasaman Barat tahun 2009.Juara 1 lomba cerdas cermat mata pelajaran PKN tingkat SLTP se kecamatan Talamau tahun 2009.Juara 3 lomba mata pelajaran IPS tingkat SLTP se Pasaman Barat tahun 2009.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, peneliti mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Latar belakang berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah yaitupada tahun 1930 yang awalnya bernama Madrasah Wustho dan ini adalah cikal bakal adanya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah, yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan Islam dan menciptakan kader-kader ulama Muhammadiyah serta mempertebal dan memperdalam pemahaman keagamaan masyarakat yang sebelumnya sering melakukan kegiatan yang menyimpang dari ajaran agama. Madrasah ini didirikan atas inisiatif tokoh-tokoh Muhammadiyah waktu itu, diantaranya: Maalip Dt.Sati, Abdul Aziz Maulana Kali, Abdul Karim Tuanku Mudo, H. Menan, Ahmad Fadhol, Zubir Usman dan tokoh-tokoh Muhammdiyah lainnya.

2. Pada perkembangan selanjutnya Madrasah ini berubah nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1993 oleh inisiatif tokoh-tokoh Muhammadiyah, di antaranya Syahruddin HS, Iskandar, Marnius Khatib, Syahwardi M. Dt. Kayo, Hasril Syamsu, Adwar Syam, Kemal Fauzi, Busro Ma’alip,Nurmal Ma’alip. Sebenarnya Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah bukanlah berdiri atau didirikan, namun lebih kepada perubahan nama saja dengan menambahkan pondok pesantren di belakangnya. Akan tetapi perubahan nama tersebut dilatar belakangi oleh keadaan masyarakat setempat yang memiliki pemahaman agama yang dangkal sehingga seringnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah pada masa periode kepemimpinan Marnius Khatib sudah bisa terlihat terutama dari segi santrirnya yang semakin bertambah, guru dan juga sarana, serta status Madrasah “diakui”. Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah pada masa periode kepemimpinan Syahruddin HS juga mengalami perkembangan. Hal ini bisa dilihat semakin bertambahnya sarana dan prasarana yang dimiliki. Penyusunan kurikulum semakin membaik dan Madrasah telah “terakreditasi” serta dalam Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah berstatus sebagai “pelaksana”.

Saran

Pada kesempatan ini peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau Kabupaten Pasaman Barat, di antaranya : Kepada pimpinan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Muhammadiyah Cabang Talamau Kabupaten Pasaman Barat dapat mengontrol dan memperhatikan perkembangan Madrasah, baik dari segi kurikulum, guru, santri, sarana dan

(7)

prasaranan serta prestasi Madrasah, sehingga Madrasah lebih berkualitas.Kepada seluruh perangkat Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Maalip Cabang Talamau Kabupaten Pasaman Barat diharapkan menyimpan arsip-arsip Madrasah dengan baik, sehingga data-data mengenai Madrasah tidak hilang dan lebih memperhatikan letak tata ruang dan tata bangunan Madrasah agar Madrasah menjadi lebih indah.

DAFTAR PUSTAKA Arsip

Kantor Tata Usaha Madrasah Tsanawiyah

Pondok Pesantren Maalip

Muhammadiyah Kecamatan

Talamau Kabupaten Pasaman

Barat.

Arsip Pendirian Madrasah Tsanawiyah

Pondok Pesantren Maalip

Muhammadiyah

Arsip wakaf tanah Madrasah Tsanawiyah

Pondok Pesantren Maalip

Muhammadiyah

Buku Sumber

Enung K Rukiati, Fenti Himawati. 2006.

Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia

Haidar Putra Daulay. 2007. Sejarah

Pertumbuhan Dan Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia.

Jakarta: Kencana

Hasbullah.1999. Sejarah Pendidikan Islam

Di Indonesia.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Mestika Zed. 1999. Metodologi Sejarah. Padang: FIS UNP.

Minarti Sri, 2013.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH.

Redja Mudyahardjo. 2013. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada

Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana

Wardiman Djojonegoro. 1995. Lima Puluh

Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Yusuf, M. Yunan, dkk. 2005. Ensiklopedi

Muhammadiyah. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Yunus, Mahmud. 1990. Pokok-Pokok Pendidikan Dan Pengajaran.

Jakarta: Hadi Karya Agung. Skripsi

Leli Deniati: 2003 “Sejarah Madrasah

Tarbiyah Islamiyah (MTI)

Paraman Ampalu Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman (1941-2000)

“,Skripsi Padang; STKIP PGRI Sumatra Barat.

Rina Puspa Sari2003: “Dinamika

Kehidupan Siswa Madrasah

Sumatra Thawalib Parabek (1963-2000)” Skripsi Padang: Fakultas Sastra, UNAND.

Fransiska Handayani 2005 “Perkembangan Madrasah Diniyah V Jurai Sungai Puar Kabupaten Agam (1972-2008)”, Skripsi Padang: UNAND Sumatra Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Kendala biaya : yaitu minimnya dana yang digunakan untuk menyediakan fasilitas khusus dalam rangka aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa difabel di UNS sehingga hal

Data sekunder diperoleh dari literatur yaitu berupa buku kepustakaan yang ada referensinya dengan penelitian yang dilakukan, buku yang berkaitan dan dengan

variabel yang diukur dengan menggunakan dua alat ukur

Hasil analisi multivariat ini menunjukan bahwa frekuensi pemberian ASI merupakan faktor paling dominan dan mempunyai hubungan signifikan dengan nilai p=0,001 OR=6,06 CI=2,14-17,21

Mohan, Bernard, Constant leung, and Chris Davison. English as a Second Language in the Mainstream: Teaching, Learning, and Identity. Singapore: Pearson Education Limited, 2001.

(Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang, 2014). Dengan kemampuan yang tinggi, seharusnya mahasiswa Fakultas Kedokteran mampu menghadapi pembelajaran dengan baik

Dan ternyata setelah dilakukan pengujian, peneliti menemukan bahwa hasil dari daya tarik tugas yang dirasakan oleh pria maupun wanita pada kondisi high meaning

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan hipotesis penelitian diterima dengan penjelasan terdapat perbedaan persepsi