• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Pada Bidang Keahlian Ekonomi Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Boyolali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Pada Bidang Keahlian Ekonomi Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Boyolali"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA BIDANG KEAHLIAN EKONOMI AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BOYOLALI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Oleh

Anik Nur Widiyastuti A210130077

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA BIDANG KEAHLIAN EKONOMI AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BOYOLALI

Diajukan Oleh:

ANIK NUR WIDIYASTUTI A210130077

Artilek publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji skripsi.

Surakarta, 03 Januari 2018 Dosen Pembimbing

Drs. Muhammad Yahya, M. Si NIDN. 0605095302

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA BIDANG KEAHLIAN EKONOMI AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BOYOLALI

OLEH

Anik Nur Widiyastuti A210130077

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa, 09 Januari 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Muhammad Yahya, M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Suyatmini, SE., M.Si ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Dr. Wafrotur Rohmah, SE., MM ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum NIDN. 00-2804-6501

(4)

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Anik Nur Widiyastuti

NIM : A210130077

Program studi : Pendidikan Akuntansi

Judul Proposal Skripsi : Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Pada Bidang Keahlian Ekonomi Akuntansi Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Boyolali

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta, 03 Januari 2018 Yang membuat pernyataan,

Anik Nur Widiyastuti A210130077

(5)

1

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA BIDANG KEAHLIAN EKONOMI AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BOYOLALI ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan : (1) mendeskripsikan bagaimana persepsi guru terhadap kurikulum 2013 pada bidang keahlian ekonomi akuntansi, (2) mendeskripsikan bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada bidang keahlian ekonomi akuntansi, (3) mendeskripsikan apa saja kendala-kendalan yang ada dalam implementasi kurikulum 2013 pada bidang keahlian ekonomi akuntansi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode kualitatif deskriptif menggunakan desain etnografi. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data interaktif dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dengan membandingkan data dari berbagai sumber dan triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi guru terhadap kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Boyolali sangat di setujui dan di dukung oleh guru-guru untuk di terapkan, (2) implementai kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik, guru-guru melakukan kegiatan musyawarah guru mata pelajaran untuk menyusun rencana pembelajaran, penilaian autentik dilakukan sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh sekolah yang mencakup tiga aspek kongnitif, pesikomotorik, dan etika, (3) kendala yang di alami tidak adanya buku pedoman guru, tidak tersedianya materi ajar, dan guru kewalahan dalam pengisian administrasi penilaian. Kesimpulan, guru mengimplementasikan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik, hanya dalam menyediakan materi ajar guru merasa kesulitan harus mencari sendiri dan dalam pengisian administrasi penilaian guru sedikit kesulitan.

Kata kunci: implementasi, kurikulum 2013

ABSTRACT

The aim of this study : (1) describes how teachers' perceptions of the 2013 curriculum in the areas of Accounting Economics expertise, (2) describes how the implementation of the 2013 curriculum in the field of accounting economics expertise, (3) describe what are the obstacles that exist in the implementation of the 2013 curriculum in the area of accounting economics expertise. The type of this research is qualitative, with qualitative descriptive method using ethnography design. Technique of collecting data by observation, interview, and documentation. Interactive data analysis techniques by means of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Data validity is done by triangulation of source by comparing data from various source and triangulation technique that is by comparing interview data, observation, documentation. The results showed that: (1) teacher's perception on curriculum 2013 in SMK Negeri 1 Boyolali very approved

(6)

2

and supported by teachers to be applied, (2) the implementation of the 2013 curriculum has been running well, the teachers conduct the activities of subject teachers to prepare lesson plans, Authentic assessment is conducted in accordance with the policies adopted by schools that cover three aspects of congnitive, pesikomotorik, and ethics, (3) obstacles in the absence of teacher manual, unavailability of teaching materials, and teachers are overwhelmed in filling out the assessment administration. In conclusion, teachers implement the 2013 curriculum has been running well, only in providing teaching materials teachers find it difficult to find their own and in administrative filling the assessment of teachers a little difficulty.

Keywords: implementation, curriculum 2013

1. PENDAHULUAN

Pendidikan formal mempunyai proses bimbingan yang terencana dan sistematis mengacu pada kurikulum. Kurikulum merupakan unsur yang siknifikan dalam meningkatkan kualitas siswa. Oleh karena itu perkembangan dan kelangsungan hidup suatu negara dapat ditinjau dari pendidikan di negara tersebut karena semakin banyak anak yang bersekolah maka negara akan memiliki sumber daya manusia yang unggul yang dibekali dengan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang luas. Dengan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki maka seseorang akan mampu untuk menjaga dan mengelola sumber daya yang ada di negaranya tersebut. Disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha seseorang untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang suatu hal yang dibutuhkan.

Pada bidang pendidikan, pemerintah terus-menerus melakukan perubahan, salah satu perubahan yang dilakukan adalah membuat perubahan pada kurikulum. Komponen pendidikan yang selalu di soroti dalam dunia pendidikan adalah kurikulum dan guru. Dalam memajukan mutu dan kualitas pendidikan nasional agar selalu relevan dan kompetitif, diberlakukan kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, yang merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam rangka penguatan karakter bangsa Indonesia yang madani dan dapat menyempurnakan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Perkembangan kurikulum diharapkan mampu memecahkan

(7)

3

bagaimana persoalan bangsa khususnya dalam bidang pendidikan, sehingga dalam hal ini sekolah harus mengupayakan keberhasilan implementasi kurikulum 2013, meskipun perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 mendapat tanggapan dari berbagai kalangan baik yang pro maupun kontra.

Implementasi kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang produktif. Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Dalam keberhasilan kurikulum 2013 merealisasikan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat sangat ditentukan oleh beberapa faktor (kunci sukses) yaitu kepala sekolah, guru, peserta didik, sosialisasi, dan fasilitas dan sumber belajar. Dari kunci sukses tersebut sangat berkaitan satu sama lain dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 (Mulyasa, 2013:39).

Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapatkan perhatian sentral, pertama, dan utama. Guru memegang peranan utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap tercapainya proses dan hasil pendidikan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu perbaikan kurikulum yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional tidak lepas dari peran guru yang profesional dan berkualitas (Mulyasa, 2007:5).

Pendekatan model pembelajaran saintifik proses dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang mendukung siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Jadi pada desain pembelajaran kurikulum 2013 guru harus mampu mendesain pembelajaran yang efektif dengan tujuan utama siswa dapat memperoleh komponen-komponen yang dibutuhkan untuk kehidupan di dalam masyarakat. Oleh sebab itu, pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilakukan dengan pendekatan ilmiah dalam

(8)

4

proses pembelajaran. Sejalan pada sistem pembelajaran ini, sistem penilaian juga diubah menjadi penilaian yang bersifat autentik. Penilaian autentik diharapkan mampu digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses pembelajaran dan sesuai peforma yang dapat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

SMK Negeri 1 Boyolali sudah melakukan berbagai persiapan untuk mengimplementasikan kurikulum 2013. Hal ini bisa dilihat dari sarana prasarana, fasilitas pembelajaran, dan beberapa usaha yang dilakukan guru-guru sejauh ini mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan implementasi kurikulum 2013. Seperti mengikuti diklat-diklat kurikulum, karena banyak sekali persiapan-persiapan yang harus dilakukan terkait dengan implementasi kurikulum 2013 khususnya kurikulum 2013 untuk persiapan administrasi pembelajaran seperti, Rencana Pelaksanaan Pembelaharan (RPP) dan instrumen penilaian. Dalam mendukung rangka implementasi kurikulum 2013 guru mengikuti sosialisasi tentang kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan provinsi jawa tengah. Namun kesemuanya itu tidak lepas dari kendala. Salah satu kendala tersebut adalah tidak adanya buku pedoman bagi guru, sehingga dalam melakukan pembelajaran ekonomi akuntansi guru masih mencari materi dari internet.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana implementasi kurikulum 2013 di sekolah, dan dikemas dalam judul penelitian “PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 PADA BIDANG KEAHLIAN EKONOMI

AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BOYOLALI”.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, desain etnografi. Menurut Satori (2013:33) “penelitian etnografi adalah meneliti tentang pertukaran kebudayaan atau perilaku sebuah individu untuk meneliti, menginterview, dan meneyelidiki tema-tema yang muncul dari perilaku manusia”.

(9)

5

Data yang di ambil peneliti ada dua yaitu data primer yang merupakan bentuk data langsung yang diperoleh dari subjek penelitian yaitu mengenai persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013 pada bidang keahlian ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali. Data sekunder yang di peroleh dari pihak lain yang berupa dokumen, atau data laporan yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2013:62) mengemukakan bahwa teknik analisis data dilakukan dengan empat langkah yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Keabsahan data diukur dengan menggunakan teknik trianggulasi. Peneliti menggunakan teknik trianggulasi sumber dan teknik.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Kurikulum 2013

Penerapan kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Boyolali sejak tahun ajaran 2014/2015, dengan latar belakang sebagai pailet projek yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali yang masuk kedalam 6 sekolah pertama yang menerapkan Kurikulum 2013, bertujuan untuk meningkatkan kualitas akademik sekolah dan agar mendapat image baik dari masyarakat.

Penerapan kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Boyolali memberikan reaksi yang positif dari warga sekolah. Hal tersebut mempunyai alasan bahwa kurikulum 2013 merupakan upaya pemerintah dalam penyempurnaan kurikulum KTSP. Harapan seluruh pihak terhadap suksesnya penerapan kurikulum 2013 sangat besar, yaitu terletak pada penekanan aspek pembentukan karakter dan kompetensi yang akan dicapai, dan ditunjuknya sekolah-sekolah yang harus menjadi pailot projek untuk menjalankan kurikulum 2013 sebagai sekolah percontohan di daerah Kabupaten Boyolali.

(10)

6

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Azkia Moharom (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kurikulum 2013 yang diterapkan sudah baik, dilihat dari karakter serta kompetensi yang di bentuk pada siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan, dan sesuai dengan tujuan dari implementasi kurikulum 2013 yang merupakan penyempurna kurikulum sebelumnya. Dalam penerapan kurikulum 2013 di MIN Cempaka Putih sudah mendapatkan dukungan dari warga sekolah dan berbagai pihak yang berkaitan.

3.2 Implementasi Kurikulum 2013

Persepsi guru mengenai implementasi kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Boyolali. Informan 3 ibu Sri Wahyuni S.Pd mengatakan bahwa:

“Pada implementasi kurikulum 2013 ditekankan pada cara pembelajaran guru terhadap siswa dimana siswa itu harus aktif kemudian guru sebagai fasilitator saja, sehingga diharapkan siswa itu bisa lebih mandiri, kemudian terampil, tetapi guru juga harus aktif tidak hanya fasilitator saja, untuk mengecek apakah tugas-tugas siswa itu betul-betul melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa, karena apabila tidak di cek itu siswa bisa salah persepsi nanti”.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan informan ke 4 ibu Rita Widyandini S.Pd selaku guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali yang menyatakan bahwa:

“Memang penerapan kurikulum 2013 itu lebih ke anak yang kreatif dan aktif, jadi guru hanya sebagai suporting, sebagai motifator jadi kalau menurut saya, saya masih mensuport paling tidak 50% untuk memberikan materi secara komplit dan siswa 50%, jadi tidak mengandalkan siswa saja”.

Implementasi kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Boyolali sudah berjalan dengan baik, dalam implementasi kurikulum 2013 guru menjadi fasilitator bagi siswa dan siswa harus aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar karena siswa adalah pusat dari kegiatan pembelajaran. Sebagai mana tuntutan yang harus di lakukan dalam implementasi kurikulum 2013 yang dimana guru harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki seperangkat kopetensi sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa.

(11)

7

Peran fasilitator tersebut sesuai dengan hasil penelitian Riana (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013” yang mengemukakan bahwa guru di SMK PGRI Wlingi berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam proses pembelajaran, guru membimbing siswa dalam belajar dan memberikan kebebasan pada siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri sesuai dengan pendekatan saintifik yang digunakan pada kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa bersikap aktif.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar efektif dan bermakna, dan memilih dan menentukan pendekatan yang sesuai agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Ibu Dra. Herning Pujiharini menyatakan:

“Menyusun RPP guru saya wajibkan untuk mengikuti MGMP karena dengan MGMP guru bisa belajar untuk menyusun RPP yang benar. Menentukan pendekatan yang biasa di gunakan oleh guru yaitu dengan melihat materi yang akan di gunakan dalam proses belajar mengajar”.

Menurut informan ke 2 yang disampaikan oleh Ibu Titik Eka Wati S.Pd selaku Guru Ekonomi Akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali mengatakan bahwa:

“Penyusunan RPP sudah ada prosedur dari sekolah kita cuma mengikuti MGMP supaya RPP yang kita buat bisa sama dengan sekolah-sekolah yang lain di Kabupaten Boyolali yang menggunakan kurikulum 2013. Menentukan pendekatannya saya sesuai dengan materi yang mau diajarkan, apabila mengajar dengan praktek ya kita pendekatannya yang sesuai dengan materi praktek, apabila harus di dalam kelas ya kita cari pendekatan yang sesuai untuk di terapkan di dalam kelas”.

Guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali sudah mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan baik. Dalam penyusunan RPP guru-guru mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dilakukan di Kabupaten maupun di Propinsi, karena guru di tuntut tidak hanya mampu menguasai teori pembelajaran namun juga mampu menentukan pendekatan yang sesuai, untuk mengoptimalkan pembelajaran

(12)

8

yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, guru perlu menguasai berbagai teori belajar, pendekatan, metode dan model pembelajaran yang mendidik.

Hal ini senada dengan penelitian yang sudah pernah di lakukan oleh Nurmalita (2014) dengan judul “Kesiapan Guru Dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013” yang mengemukakan bahwa dalam penyusunan RPP pada kurikulum 2013 guru melakukan diskusi secara berkelompok sesuai dengan mata pelajaran yang diampu sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai untuk merencanakan dan menyusun RPP. Hal ini di lakukan supaya RPP yang di hasilkan lebih lengkap dan sistematis agar pembelajaran berjalan secara interaktif, serta memberikan ruang lingkup yang cukup bagi perkembangan fisik serta pesikologi peserta didik.

Menurut ibu Sri Wahyuni S.Pd selaku guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali mengemukakan mengenai penilaian autentik sebagai berikut:

“Saya paham penilaian autentik itu penilaian yang kita rencanakan dengan baik sesuai silabus kemudian kita buat alat penilaiannya, kemudian kita melakukan penilaian , kemudian kita melakukan evaluasi sehingga kita tahu betul bahwa anak itu sudah kompeten apa belum kompeten, karena di produktif ekonomi akuntansi itu harus kompeten terlebih dahulu baru bisa melanjutkan ke kompetensi selanjutnya anak harus kompeten di kompetensi sebelumnya. Selain itu kita juga harus menilai sikap anak dalam proses pembelajaran berlangsung karena di dunia usaha itu sikap harus dimiliki, seperty sikap jujur, disiplin, bertaggungjawab itu harus ada”.

Hal ini senada dengan apa yang di kemukakan oleh informan 4 Ibu Rita Widyandini S.Pd selaku guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali. Menyatakan bahwa:

“Penilaian autentik itu sesuai dengan apa yang kita lihat secara nyata dalam proses belajar mengajar penilaian berawal dari penilaian sikap, baru pengetahuan dan keterampilan”.

(13)

9

Guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali dinilai sudah mampu dalam menyelenggarakan penilaian autentik dan evaluasi proses hasil belajar. Guru melakukan tes untuk melakukan pengetahuan materi peserta didik, serta melakukan pengamatan sikap dan keaktifan siswa di dalam kelas dan mengadministrasikan sesuai dengan aturan sekolah. Dengan adanya administrasi penilaian maka perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dilihat. Hasil administrasi penilaian tersebut nantinya dapat digunakan dalam menentukan ketuntasan belajar ekonomi akuntansi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang sudah pernah di lakukan oleh Astri (2015) dengan judul “ Persepsi Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran dan Budi Pekerti di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan” yang mengemukakan bahwa guru-guru sudah menggunakan penilaian autentik, dalam pelaksanaannya sudah begitu ideal sesuai dengan harapan. Guru juga melakukan evaluasi dengan cara tes tertulis, penilaian sikap, dan karakter peserta didik untuk mengetahui perkembangan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Inovasi dalam kurikulum sangat di butuhkan oleh siswa jadi sebagai guru harus bisa menginovasi agar pembelajaran berjalan dengan baik. Menurut ibu Rita Widyandini S.Pd selaku guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali yang menyatakan bahwa:

“Kurikulum 2013 itu terlalu banyak perangkat pembelajaran dan penilaian yang harus di buat, guru itu terlalu fokus untuk membuat perangkat mengajar jadi terkadang kurangnya waktu untuk penyampaian materi”.

Pernyataan tersebut juga di perkuat oleh informan 3 ibu Sri Wahyuni S.Pd selaku guru ekonomi akuntansi SMK Negeri 1 Boyolali, menyatakan bahwa:

“Untuk administrasi yang di tuntut itu terlalu banyak sehingga guru itu kurang waktu dalam memperhatikan siswa, karena apabila dikerjakan semua di sekolah tidak mungkin, otomatis harus dikerjakan di rumah dan itu sangat mengorbankan waktu pada saat

(14)

10

di rumah. Guru sangat kewalahan dalam administrasi karena terlalu banyak penilaian yang harus di laksanakan”.

Guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali dalam inovasi kurikulum 2013 merasa keberatan dengan adanya administrasi penilaian yang terlalu banyak sehingga menyita banyak waktu dalam proses penyampaian materi di dalam kelas, guru kurang mengembangkan kemampuan diri dan meningkatkan kompetensi yang di miliki. Dalam inovasi kurikulum 2013 kurang berjalan dengan baik dikarenakan banyaknya administrasi penilaian yang harus di isi, sedangkan alokasi waktu yang kurang sesuai membebankan guru dalam pengisian administrasi penilaian yang sekarang di terapkan.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Asti (2015) dengan judul “ Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Dan Budi Pekerti Di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan” menyatakan terdapat hambatan, kurang mampunya guru di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam memahami pengisian administrasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013 yang begitu banyak penilaian-penilaian yang harus di isi.

Kendala- kendala dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Menurut pendapat dari informan 2 ibu Titik Eka Wati S.Pd selaku guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali, menyatakan bahwa:

“Kendala yang saya alami dalam implementasi kurikulum 2013 adalah tidak adanya materi atau buku pegangan guru yang di sediakan oleh pemerintah, jadi saya merasa kesulitan dalam mecari materi yang sesuai dan tepat untuk bahan ajar”.

Pernyataan tersebut di perkuat oleh informan 3 ibu Sri Wahyuni S.Pd selaku guru ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali. Menyatakan bahwa:

“Kendala dalam kurikulum 2013 yang saya alami, kurikulum 2013 itu tidak menetap dalam arti selalu terdapat revisi yang membuat guru kebingungan dalam menentukan materi ajar yang pas untuk di terapkan dalam proses belajar mengajar”.

(15)

11

Implementasi kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Boyolali masih mengalami kendala dalam menentukan materi ajar yang akan di gunakan untuk proses belajar mengajar. Guru-guru di SMK Negeri 1 Boyolali harus mencari materi secara mandiri, yang dimana materi tersebut harus sesuai dengan silabus, KI dan KD yang di gunakan.

Hal ini senada dengan penelitian yang sudah pernah di lakukan oleh Arifin (2014) dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta” mengemukakan bahwa dalam implementasi kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Yogyakarta belum tersedianya buku pegangan guru hal tersebut menjadi kendala dalam penyampaian materi pembelajaran yang berlangsung. Guru haru mencari dan menyusun materi secara masing-masing.

4. PENUTUP

4.1 Persepsi Guru Mengenai Kurikulum 2013

Berdasarkan data yang diperoleh serta analisis yang telah dilaksanakan, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Boyolali sudah berjalan dengan baik, bahkan sekolah ini di tunjuk langsung oleh dinas pendidikan Boyolali untuk menerapkan kurikulum 2013. Guru sudah paham mengenai kurikulum 2013 yang dimana siswa harus aktif dan guru hanya sebagai fasilitator saja.

4.2 Implementasi Kurikulum 2013

Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kabupaten dan Propinsi, sehingga tidak ada kesulitan dalam menyusun RPP. Sedangkan penilaian autentik yang dilakukan di SMK Negeri 1 Boyolali sudah di jalankan dengan baik. Guru-guru sudah mengerti apa yang di makasuk dengan penilaian autentik, tetapi guru-guru dalam mengimplementasikannya kurang begitu ideal dikarenakan terlalu banyak perangkat atau administrasi penilaian yang harus di isi.

(16)

12

4.3 Kendala-kendala dalam implementasi kurikulum 2013

Kendala yang di alami oleh guru-guru pada bidang ekonomi akuntansi di SMK Negeri 1 Boyolali adalah tidak tersedianya buku pendamping guru yang seharusnya di sediakan oleh pemerintah, sehingga guru mengalami kendala dalam mencari materi ajar untuk proses belajar mengajar. Guru harus mencari materi secara mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2014. “Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta”. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.

Astri. 2015. “Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Dan Budi Pekerti Di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”. Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurmalita Kurnia D. 2014. Kesiapan Guru Dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal IKIP Veteran Semarang vol 2 (1), 1-15.

Riana Nurmala S. 2016. ”Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 ”. Jurnal Pendidikan JPPI 3 (1) : 28-35.

Satori, Djam’an. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) perbedaan persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi SMK ditinjau dari jenis kelamin siswa; (2) perbedaan

Persepsi guru dalam implementasi kurikulum 2013 di SD Negeri Kauman 07 Batang adalah kurikulum 2013 itu baik, namun tidak cocok di implemtasikan di

Upaya yang dilakukan guru mata pelajaran produktif akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta dalam mengatasi kendala dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sebagai berikut: menyesuaikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Guru telah memahami struktur Kurikulum 2013, seperti Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar; (2)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan yang sangat lemah dan positif persepsi guru terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 dengan motivasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan guru jurusan teknik banggunan SMK Negeri 2 Salatiga terhadap implementasi Kurikulum 2013, kususnya dalam, (1)

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui Pemahaman Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Tegal Terhadap Kurikulum

Hasil data penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa tentang kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Kota Solok dilihat dari aspek 1 tepat waktu berada pada