• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman"

Copied!
259
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Alfonsia Prayudewi Surya Wulan NIM: 111334006. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Alfonsia Prayudewi Surya Wulan NIM: 111334006. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:. TUHAN YESUS KRISTUS Terima kasih Tuhan telah memberikan kemudahan dan kelancaran setiap langkahku dalam mengerjakan karya ini. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Yohanes Tikno Suryanto yang mendidik, mendoakan dan memberikan semangat dalam hidupku. Ibu Yohana Is Handayani yang selalu memberikan semangat dan mendoakanku. Beserta adikku Juliana Mardika Surya Dewani yang mendukungku dan mendoakanku. Yang Tersayang, Terima kasih atas semangat, dukungan, perhatian dan doa Albertus, Radyt, Andrew, Hery, Rego, Theo, Yoga, Unggul, Mega, Arum, Vivi, Vita, Resa, Vio dan sahabat-sahabatku di Pendidikan Akuntansi 2011. Sahabatku Desta dan Rossa. Terima kasih atas segala dukungan dan semangat yang luar biasa tidak jelasnya. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. “Everything will be okay in the end. If it’s not okay, it’s not the end.”. Setiap tempat adalah sekolah Setiap orang adalah guru Setiap buku adalah ilmu. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman. Alfonsia Prayudewi Surya Wulan Universitas Sanata Dharma 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Depok, SMK 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3, SMK Yapemda pada tanggal 27 November 2014 – 27 Januari 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman dengan jumlah keseluruhan 677 orang. Jumlah sampel penelitian sebanyak 63 orang. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru sudah dilaksanakan dengan sangat baik (57,1% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 89,24), (2) implementasi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik (93,7% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 15,38), (3) implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik (68,3% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 42), (4) implementasi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan baik (66,7% dari 63 guru masuk dalam kategori baik dan sangat baik; mean sebesar 31,70).. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. THE IMPLEMENTATION OF LEARNING ASSESSMENT BASED ON THE CURRICULUM OF 2013 ACCORDING TO TEACHER’S PERCEPTION A Case Study at SMK Business and Management Expertise Accounting Expertise Program in Sleman Regency. Alfonsia Prayudewi Surya Wulan Sanata Dharma University 2015. This study aims to determine whether the assessment of learning outcomes based on the curriculum of 2013 can be implemented properly. This research is a descriptive study. This study was conducted in SMK N 1 Depok, SMK 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma'Arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3 and SMK Yapemda from 27th November 2014 to 27th January 2015. The population were 677 SMK teachers whose expertise are at Business and Management, Expertise at Accounting Program in Sleman Regency. The samples were 63 teachers. The technique of taking samples was Purposive Sampling. The data collection technique was questionnaire. The data analysis technique was Descriptive Statistics. The result shows that: (1) the assessment of learning outcomes based on the curriculum of 2013 has been implemented very well (57.1% of 63 teachers are in the very good category; with the mean of 89.24), (2) the types of the implementation based on the curriculum of 2013 has been conducted very well (93.7% of 63 teachers are in the very good category; with the mean of 15.38), (3) the principles and assessment approach implementation based on the curriculum of 2013 have been conducted very well (68.3% of 63 teachers are in the very good category; with the mean of 42), (4) the assessment technique of the implementation based on the curriculum of 2013 has been well conducted (66.7% of 63 teachers are in the good and excellent category; with the mean of 31.70).. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma; 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini; 5. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pegetahuan dalam proses perkuliahan; 6. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar; 7. Orang tuaku Yohanes Tikno Suryanto dan Yohana Is Handayani yang selalu mendukung, mendoakan, dan sangat memperhatikan selama proses skripsi; x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xi. 8. Adikku Juliana Mardika Surya Dewani yang selalu memberi semangat; 9. Teman-teman satu perjuangan Pendidikan Akuntansi 2011 yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses skripsi; 10. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.. Yogyakarta, 29 Juli 2015 Penulis. Alfonsia Prayudewi Surya Wulan.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN. ............................................................................... iv. MOTTO ... ..... .............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................................................... vii ABSTRAK ..... .............................................................................................................. viii ABSTRACT .... .............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................................. x DAFTAR ISI .. .............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL......................................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxvi. BAB. I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Batasan Masalah .................................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ................................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB. II KAJIAN TEORITIK ............................................................................... 8 A. Tinjauan Umum Kurikulum ................................................................. 8 1. Pengertian Kurikulum ............................................................... 8 2. Komponen Kurikulum .............................................................. 10 3. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia ................................... 12 4. Peranan Kurikulum ................................................................... 17 5. Fungsi Kurikulum ..................................................................... 18 B. Kurikulum 2013 .................................................................................. 21 1. Konsep Dasar Kurikulum 2013................................................. 21 2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ................................ 23 3. Karakteristik Kurikulum 2013 .................................................. 26 4. Tujuan Kurikulum 2013 ............................................................ 27 5. Keunggulan Kurikulum 2013.................................................... 28 C. Penilaian Dalam Kurikulum 2013 ....................................................... 29 1. Pengertian Penilaian .................................................................. 29 2. Jenis-jenis Penilaian .................................................................. 30 3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian ............................................. 31 4. Teknik Penilaian ....................................................................... 34 D. Persepsi Guru ...................................................................................... 41 1. Pengertian Persepsi ................................................................... 41 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ............................. 42. BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 45 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 45. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 45 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 46 D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 47 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 50 F. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 53 G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 56 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 59 A. Deskripsi Responden ............................................................................ 60 B. Deskripsi Penilaian............................................................................... 63 C. Pembahasan .......................................................................................... 132 BAB V. PENUTUP ................................................................................................. 147 A. Kesimpulan .......................................................................................... 147 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 148 C. Saran ..................................................................................................... 149. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 151 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 153. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Jenis-jenis Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pendidik, Satuan Pendidikan Dan Pemerintah ........................................................... 30. Tabel 2.2 Kompetensi Inti Sikap Spritual (KI 1) Dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan............ 36. Tabel 2.3 Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan ........................ 38. Tabel 2.4 Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan .......................................... 40. Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Se-Kabupaten Sleman ............................ 46. Tabel 3.2 Daftar Sekolah SMK Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman yang menerapkan Kurikulum 2013 .................................... 47. Tabel 3.3 Data Guru Akuntansi di SMK yang Terpilih Menjadi Sampel Penelitian ............................................................................ 49. Tabel 3.4 Daftar Kisi-kisi Kuesioner ............................................................. 51. Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 .............................................................................. 54. Tabel 3.6 Reliability Statistic .......................................................................... 57. Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas......................................................... 56. Tabel 4.1 Data Responden Penelitian ............................................................. 59. Tabel 4.2 Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 60. Tabel 4.3 Data Responden berdasarkan Status Kepegawaian......................... 61. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.4 Data Responden berdasarkan Status Sekolah ................................. 61. Tabel 4.5 Data Responden berdasarkan Penerimaan Sertifikasi ..................... 62. Tabel 4.6 Data Respinden berdasarkan Frekuensi Masa Kerja ....................... 62. Tabel 4.7 Deskripsi Implementasi Penilaian Hasil Belajar berdasarkan Kurikulum 2013 .............................................................................. 64. Tabel 4.8 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman .............. Tabel 4.9. 65. Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .............................................................. 66. Tabel 4.10 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Depok............................................................................ 66. Tabel 4.11 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ............................................................. 67. Tabel 4.12 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Godean ......................................................................... 68. Tabel 4.13 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ............................................................. 69. Tabel 4.14 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Tempel ......................................................................... 69. Tabel 4.15 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ..................................................... 70. Tabel 4.16 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman ................................................................. xvi. 71.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.17 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman ..................................................... 71. Tabel 4.18 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman .................................................................. 72. Tabel 4.19 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ..................................................... 73. Tabel 4.20 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan .................................................................. 73. Tabel 4.21 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman .................................................... 74. Tabel 4.22 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ................................................................. 75. Tabel 4.23 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel ........................................................ 76. Tabel 4.24 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muh 1 Tempel ..................................................................... 76. Tabel 4.25 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan ................................................... 77. Tabel 4.26 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muh Cangkringan ................................................................ 78. Tabel 4.27 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ..................................................... xvii. 78.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.28 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman .................................................................. 79. Tabel 4.29 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ................................................................. 80. Tabel 4.30 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Yapemda .............................................................................. 80. Tabel 4.31 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ......................................................... 82. Tabel 4.32 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman...................................................................... 82. Tabel 4.33 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .......................... 83. Tabel 4.34 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK N 1 Depok .......................................................... 84. Tabel 4.35 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ........................ 85. Tabel 4.36 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK N 1 Godean ........................................................ 85. Tabel 4.37 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ........................ 86. Tabel 4.38 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK N 1 Tempel ........................................................ xviii. 87.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.39 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ................. 87. Tabel 4.40 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman ................................................. 88. Tabel 4.41 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman ................. 89. Tabel 4.42 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman ................................................. 89. Tabel 4.43 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ................. 90. Tabel 4.44 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan ................................................. 91. Tabel 4.45 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ............... 91. Tabel 4.46 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................................... 92. Tabel 4.47 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel .................... 93. Tabel 4.48 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muh 1 Tempel .................................................... 93. Tabel 4.49 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan .............. xix. 94.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.50 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muh Cangkringan .............................................. 95. Tabel 4.51 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ................. 95. Tabel 4.52 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman................................................. 96. Tabel 4.53 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ............................ 97. Tabel 4.54 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Yapemda ............................................................ 97. Tabel 4.55 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ........................................ 98. Tabel 4.56 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman.................................................. 99. Tabel 4.57 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .......... 100. Tabel 4.58 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Depok....................................... 101. Tabel 4.59 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ........ 101. Tabel 4.60 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Godean ..................................... xx. 102.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.61 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel......... 103. Tabel 4.62 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Tempel ..................................... 103. Tabel 4.63 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman .......................................................................................... 104. Tabel 4.64 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman ............................. 105. Tabel 4.65 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman .......................................................................................... 105. Tabel 4.66 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman ............................. 106. Tabel 4.67 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ....................................................................................... 107. Tabel 4.68 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan ............................. 107. Tabel 4.69 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................................................................. xxi. 108.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.70 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................ 109. Tabel 4.71 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel ................................................................................. 109. Tabel 4.72 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muh 1 Tempel ................................ 110. Tabel 4.73 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan ............................................................................ 111. Tabel 4.74 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muh Cangkringan ........................... 111. Tabel 4.75 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman .............................................................................. 112. Tabel 4.76 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman ............................. 113. Tabel 4.77 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda .......................................................................................... 113. Tabel 4.78 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Yapemda ......................................... xxii. 114.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.79 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ......................................................... 115. Tabel 4.80 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman...................................................................... 116. Tabel 4.81 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .............................................. 117. Tabel 4.82 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Depok .......................................................................... 118. Tabel 4.83 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean............................................. 118. Tabel 4.84 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Godean ........................................................................ 119. Tabel 4.85 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ............................................. 120. Tabel 4.86 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Tempel ........................................................................ 120. Tabel 4.87 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ..................................... 121. Tabel 4.88 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman................................................................. 122. Tabel 4.89 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman ..................................... xxiii. 122.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.90 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman................................................................. 123. Tabel 4.91 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ..................................... 124. Tabel 4.92 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan................................................................. 124. Tabel 4.93 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman .................................... 125. Tabel 4.94 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................................................... 126. Tabel 4.95 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel ........................................ 126. Tabel 4.96 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muh 1 Tempel .................................................................... 127. Tabel 4.97 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan ................................... 128. Tabel 4.98 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muh Cangkringan .............................................................. 128. Tabel 4.99 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ..................................... 129. Tabel 4.100 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman................................................................. xxiv. 130.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.101 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ................................................ 130. Tabel 4.102 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Yapemda ............................................................................ 131. Tabel 4.103 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Jenis-jenis Penilaian ............................................................................................ 134. Tabel 4.104 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Prinsip Dan Pendekatan Penilaian ................................................................. 136. Tabel 4.105 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Teknik Penilaian........... 141. xxv.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Instrumen Penelitian ......................................................................... 154 Lampiran 2. Data Induk Penelitian ....................................................................... 161 Lampiran 3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 165 Lampiran 4. Deskripsi Responden ........................................................................ 169 Lampiran 5. Deskripsi Data .................................................................................. 172 Lampiran 6. Deskripsi Butir Kuesioner ................................................................ 214 Lampiran 7. r Tabel ............................................................................................... 224 Lampiran 8. Surat Izin Penelitian .......................................................................... 227. xxvi.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.. Sehingga. dalam. melaksanakan. prinsip. penyelenggaraan. pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional di Indonesia untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan menghargai jasa pahlawan serta berorientasi masa depan (GBHN, 1993: 95). Di era global saat ini, terdapat tiga aspek penting dari sekian banyak aspek dalam dunia pendidikan yaitu kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional pengertian kurikulum dapat dilihat dalam UU No. 20 Tahun 2001. 1.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. (SISDIKNAS) pasal 1 ayat (9), ialah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Hidayat, 2013:22). Dari Indonesia merdeka sampai saat ini, kurikulum telah mengalami reformasi yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004 dan tahun 2006, serta yang terbaru kurikulum tahun 2013. Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis.. Kurikulum. 2013. berorientasi. pada. peningkatan. dan. keseimbangan antara kompetensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003, bagian umum: antara lain ditegaskan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. Secara konseptual Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk menghasilkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas dan bertahap, mulai tahun ajaran 2013 (Juli 2013) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dimulai di kelas I dan IV untuk SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA. Semula, Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada 30% SD, dan 100% SMP, SMA, dan SMK, sehingga tahun 2016 semua.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. sekolah diharapkan sudah menggunakan dan mengembangkan kurikulum baru, baik negeri maupun swasta (Mulyasa, 2013:9). Kurikulum, pembelajaran dan penilaian/assesment merupakan bagian yang saling terkait. Kurikulum sebagai acuan (materi) dalam pembelajaran, sedangkan penilaian merupakan proses untuk mengetahui hasil atau dampak pembelajaran. Dengan demikian penilaian yang baik harus sejalan dan berdasar pada kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran. Jika kurikulum menekankan pentingnya kompetensi, penilaiannya juga harus mengacu pada kompetensi tersebut. Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam proses evaluasi. Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa (Kunandar, 2013:35). Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran. Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. Penilaian yang mengarah pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjenjangan penilaian. Penilaian bertujuan memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapi peserta didik (Hidayat, 2013:119). Implementasi Kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara para guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang kompak diantara para anggota tim. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Berdasarkan fakta-fakta tersebut dan pentingnya penilaian dalam implementasi kurikulum, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang implementasi kurikulum 2013. Dalam implementasi Kurikulum 2013, peneliti lebih fokus terhadap penilaian menurut persepsi guru dengan judul “IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU” Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. B. Batasan Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut: 1. Penilaian hasil belajar yang diimplementasikan pada sekolah SMK Negeri dan Swasta berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru Akuntansi. 2. Melihat aspek-aspek penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah diimplementasikan menurut persepsi guru.. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Umum Apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik ? 2. Khusus a. Apakah jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik? b. Apakah prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik?.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. c. Apakah teknik penilaian aspek-aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. berdasarkan. Kurikulum. 2013. sudah. dapat. diimplementasikan dengan baik?. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Umum Untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. 2. Khusus a. Untuk mengetahui apakah jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. b. Untuk mengetahui apakah prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. c. Untuk mengetahui apakah teknik penilaian aspek-aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi oleh guru tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar. Hasil penelitian dapat memberikan gambaran yang nyata sejauh mana penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan penilaian. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah untuk merumuskan bahan kebijakan sekolah yang berkaitan atau berhubungan dengan upaya mengoptimalkan kinerja guru, khususnya dalam penilaian berdasarkan Kurikulum 2013. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Tinjauan Umum Kurikulum 1. Pengertian Kurikulum Arifin (2011:2-3) berpendapat bahwa secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yng harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Curriculum is the entire school program and all the people involved in. Program tersebut berisi mata pelajaran-mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. The curriculum has mean the subject taught in school or the course of study (Ragan, 1966).. 8.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Menurut A. Ferry T. Indratno kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya melaksanakan proses akumulasi pengetahuan antar generasi dalam masyarakat. Bila ditarik benang merah maka kurikulum dapat dipahami sebagai alat sentral bagi keberhasilan pendidikan (Yamin, 2012:15). Gerakan kurikulum modern sebenarnya sudah ada di Amerika sejak tahun 1950-an. Pada saat itu B. Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum sebagai a sequence of potential experiences set up in the school for the purpose of disciplining children and youth in group ways of thinking and acting. Pengertian ini menunjukkan kurikulum bukan hanya mata pelajaran, tetapi juga pengalaman-pengalaman potensial yang dapat diberikan kepada peserta didik. Selanjutnya, J. Galen Saylor dan William M. Alexander mengemukakan the curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground or out of school. Pengertian ini lebih luas lagi dari pengertian sebelumnya, kurikulum tidak hanya mata pelajaran dan pengalaman melainkan semua upaya sekolah untuk memengaruhi peserta didik belajar, baik di kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Akhirnya, Harold B.Alberty et.al. juga memahami kurikulum sebagai all of the activities that are provided for the students by the school (Arifin, 2011:3-4). 2. Komponen Kurikulum.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. Arifin (2011:82-94) mengembangkan komponen kurikulum menjadi komponen tujuan, komponen isi/ materi, komponen proses, dan komponen evaluasi. Tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena akan mengarahkan dan memengaruhi komponen-komponen kurikulum lainnya. Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan pendidikan suatu negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari tujuan negara atau falsafah negara, karena pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan negara. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan langsung oleh pemerintah sebagai pedoman bagi pengembangan tujuantujuan pendidikan yang lebih khusus. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA) maupun pendidikan nonformal (lembaga kursus, pesantren). Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran, seperti bidang studi Pendidikan Agama Islam, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan yang ingin dicapai pada setiap pokok bahasan, sedangkan tujuan pembelajaran khusus (instructional objective) adalah tujuan dari setiap subpokok bahasan. Isi/materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. menjadi tiga bagian, yaitu: (a) logika, yaitu pengetahuan tentang benarsalah, berdasarkan prosedur keilmuan, (b) etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, dan (c) estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni. Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) mengandung bahan kajian atau topiktopik yang dapat dipelajari peserta didik dalam proses pembelajaran, dan (b) berorientasi pada standar kompetensi lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pemilihan isi kurikulum dapat juga mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, (c) bermanfaat bagi peserta didik, masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, dan (d) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik, baik di sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan terstruktur dan mandiri. Dalam konteks inilah, guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar. Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum (SK/KD), karakteristik materi pelajaran, dan tingkat perkembangan yang dapat digunakan guru dalam.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. menyampaikan isi kurikulum, antara lain: (a) startegi ekspositori klasikal, yaitu guru lebih banyak menjelaskan materi yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima materi yang telah jadi, (b) strategi pembelajaran. heuristik (discovery dan inquiry), (c) strategi. pembelajaran kelompok kecil: kerja kelompok dan diskusi kelompok, dan (d) strategi pembelajaran individual. 3. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia Hidayat (2013:1-18) menjabarkan bahwa semenjak Indonesia merdeka sejak tahun 1945 telah mengalami perubahan kurikulum, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006. Kurikulum pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka adalah merupakan rencana pelajaran atau dalam bahasa Belanda disebut leer plan. Zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan dan pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter. Rencana Pelajaran 1947 merupakan pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan intelektual. Kurikulum 1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Setelah Rencana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerintah.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang menjadi ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari-hari, silabus mata pelajarannya jelas, seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964 atau kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu; daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Kurikulum 1964 masih mengalami perubahan yaitu menjadi kurikulum 1968, hal ini dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde Baru. Kurikulum ini menjadi citra sebagai produk Orde Lama. Kurikulum 1968 menekankan pada pendekatan organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah jam pelajarannya 9 mata pelajaran. Titik berat kurikulum ini terletak pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. pendidikan. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Pembaruan kelima terjadi dengan diterbitkannya Kurikulum 1975/1976. Kurikulum 1975 untuk SD/ SMP dan SMA sedangkan Kurikulum 1976 untuk Sekolah Keguruan yaitu SPG dan Sekolah Menengah Kejuruan (STM, SMEA). Komponen yang terkandung dalam Kurikulum 1975 memuat: (a) tujuan institusional baik SD, SMP, dan SMA/ SPG/ SMEA/ STM, yaitu tujuan yang hendak dicapai lembaga pendidikan dalam melaksanakan program pendidikannya, (b) struktur program kurikulum, yaitu kerangka umum program pengajaran yang akan diberikan pada tiap sekolah, (c) garis-garis besar program pengajaran, yang didalamnya terdapat hal-hal yang berhubungan dengan program pengajaran. Dalam perkembangannya Kurikulum 1975 dianggap sudah tidak relevan lagi. dalam memenuhi. kebutuhan masyarakat. dan tuntutan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap Kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri sebagai berikut: (1) berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional), (2) pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA), (3) materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral, (4) menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. diberikan latihan, (5) materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa, (6) menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pada. kurikulum. sebelumnya,. yaitu. Kurikulum. 1984,. proses. pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Terdapat ciri-ciri yang menonjol dalam Kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut: (1) pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan, (2) pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/ isi), (3) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia, (4) dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial, (5) dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/ pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, (6) pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks, dan (7) pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa. Usaha pihak pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dalam. berbagai. mata. pelajaran. terus-menerus. dilakukan,. 16. seperti. penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran. Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi Kurikulum 2002 sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik. menjadi. desentralistik. sebagai. konsekuensi. logis. dilaksanakannya UU No. 23 dan 25 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum saat ini diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kurikulum Berbasi Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, (3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, (4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah mendorong penyelenggara pendidikan.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan. di. setiap. satuan. pendidikan.. Esensi. isi. dan. arah. pengembangan pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi. 4. Peranan Kurikulum Prof. Dr. Soedijarto, M.A. mengatakan bahwa sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial negara bangsa. Ia bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis, bertanggung jawab, beriman, bertakwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Soedijarto lebih jauh mengatakan bahwa pencapaian itu akan bisa diraih ketika ada suatu proses yang terencana dengan efisien, efektif, dan relevan. Agar tujuan tersebut tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun superstruktur (Yamin, 2012:36). Menurut Hamalik (2007:11-13) terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis dan evaluatif, dan peranan kreatif. Peranan konservatif dalam kurikulum memiliki suatu tanggung jawab yaitu mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. Peranan kritis dan evaluatif, memiliki peranan dalam kebudayan yang senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai dan.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. memilih berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam kurikulum peranan kreatif dinilai berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mendatang. 5. Fungsi Kurikulum Dilihat dari sisi pengembang kurikulum (guru), kurikulum mempunyai fungsi sebagai berikut: (a) fungsi preventif, yaitu mencegah kesalahan para pengembang kurikulum terutama dalam melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana kurikulum, (b) fungsi korektif, yaitu mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pengembang kurikulum dalam melaksanakan kurikulum, dan (c) fungsi konstruktif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi para pelaksana dan pengembang kurikulum untuk membangun kurikulum yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Sementara, Hilda Taba (1962) mengemukakan terdapat tiga fungsi kurikulum, yaitu (a) sebagai transmisi, yaitu mewariskan nilainilai kebudayaan, (b) sebagai transformasi, yaitu melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial, dan (c) sebagai pengembangan individu (Arifin, 2011:12). Arifin (2011:13-16) mengatakan bahwa fungsi kurikulum dapat juga ditinjau dalam berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut: (a) fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan, (b) fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, (c) fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan, (d).

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. fungsi kurikulum bagi guru, (e) fungsi kurikulum bagi pengawas, (f) fungsi kurikulum bagi masyarakat, (g) fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan. Fungsi kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya. Kurikulum sebagai alat dapat diwujudkan dalam bentuk program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Fungsi. kurikulum. merupakan. pedoman. untuk. mengatur. dan. membimbing kegiatan sehari-hari disekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Pengaturan kegiatan ini penting agar tidak terjadi tunpang tindih, seperti jenis program pendidikan apa yang sedang dan akan dilaksanakan. Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan meliputi: (a) fungsi kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang dibawahnya, sehingga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum, (b) fungsi penyiapan tenaga, yaitu bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga terampil, maka sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh tenaga terampil, baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan atau keterampilan, kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai faktor kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Artinya, guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai pelaksana kurikulum. Guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan kurikulum itu sendiri, perkembangan IPTEK, perkembangan masyarakat, perkembangan psikologi belajar, dan perkembangan ilmu pendidikan. Bagi pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah. Kurikulum dapat digunakan pengawas untuk menetapkan hal-hal apa saja yang. memerlukan. penyempurnaan. atau. perbaikan. dalam. usaha. pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Pengawas juga perlu mencari data dan informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat. implementasi. kurikulum. dalam. hubungannya. dengan. peningkatan mutu guru, kelengkapan sarana pendidikan, pemantapan sistem administrasi, bimbingan dan konseling, keefektifan penggunaan perpustakaan, dan lain-lain. Implikasinya pengawas harus menguasai kurikulum yang berlaku..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. Melalui kurikulum, masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah. Masyarakat yang cerdas dan humanis akan selalu (a) memberikan bantuan, baik moril maupun materil dalam pelaksanaan kurikulum, (b) memberikan saran-saran dan pendapat sesuai dengan keperluan (c) berperan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung.. B. Kurikulum 2013 1. Konsep Dasar Kurikulum 2013 Mulyasa (2013:66-68) menjelaskan dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era globalisasi yang penuh tanatangan dan ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata dilapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah melakukan penataan kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang dikembangkan adalah kurikulum 2013 berbasis kompentensi. Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK atau (competency based curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk. pengembangan. berbagai. ranah. pendidikan. (pengetahuan,. keterampilan, dan sikap) dalam sebuah jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. Pada hakikatnya kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Beberapa aspek atau ranah yan terkandung dalam konsep kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut: (a) pengetahuan (knowledge); yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, (b) pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu. (c) kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. (d) nilai (value); adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. (e) sikap (attitude); yaitu perasaan (senang- tidak senang, suka- tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan dari luar. (f) minat (interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Berdasarkan analisis kompetensi diatas, Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai suatu konsep kurikulum yang menekankan peda pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkap kompetensi tertentu. 2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Dalam Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. sebagai berikut: (a) tantangan internal, (b) tantangan eksternal, (c) penyempurnaan pola pikir, (d) penguatan tata kelola kurikulum, (e) penguatan materi. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan stndar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan. Indonesia. di. dalam. studi. International. Trends. in. International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: (1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; (2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/ media lainnya); (3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. melalui internet); (4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktifmencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); (5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); (6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; (7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; (8) pola pembelajaran. ilmu. pengetahuan. tunggal. (monodiscipline). menjadi. pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; (2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan (3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. 3. Karakteristik Kurikulum 2013 Menurut Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: (a) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; (b) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan. pengalaman. belajar. terencana. dimana. peserta. didik. menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; (c) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; (d) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (e) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; (f) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; (g) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal)..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. 4. Tujuan Kurikulum 2013 Mengacu pada penjelasan UU No. 20 tahun 2003, bagian umum dikatakan bahwa: “Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi:…, 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,…” dan pada penjelasan Pasal 35, bahwa “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.” maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk “Melanjutkan Pengembangan Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu” (Mulyasa, 2013:65). Dalam tujuannya, Pemendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya di lapangan. Pada proses pembelajaran, dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu, sedangkan pada proses penilaian, dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses,.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh, sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran (Mulyasa, 2013:66). 5. Keunggulan Kurikulum 2013 Mulyasa (2013:163-164) mengharapkan implementasi Kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena Kurikulum 2013 yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Pertama, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Kedua, Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu. Ketiga, ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan..

Gambar

Tabel 4.4  Data Responden berdasarkan Status Sekolah ................................   61  Tabel 4.5   Data Responden berdasarkan Penerimaan Sertifikasi ...................
Tabel 4.17  Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum
Tabel 4.28  Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di
Tabel 4.39  Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Through this game, I have learnt more about “how to make and accept apologies”.. (Tick any box that corresponds to

Apabila saudara tidak hadir atau tidak dapat menunjukkan semua dokumen asli sampai dengan batas waktu tersebut diatas, maka perusahaan saudara dianggap mengundurkan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Gugun Supriatna Dwi Jatnika 2013

lrdal&:.tr(.r!ifninl.[r]

[r]

Fana adalah sifat mustahil bagi Allah yang artinya ialah ………….. Berbilang atau lebih dari

Kelompok Kerja Jasa Konstruksi dan Jasa Lainnya PPPTMGB “LEMIGAS” pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya