• Tidak ada hasil yang ditemukan

disfungsi-ereksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "disfungsi-ereksi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KAT

KATA PENGA PENGANTAR ANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kes

kesehaehatan tan dan dan kemkemudaudahan han kepkepada ada kamkami i daldalam am menmenyeyelesalesaikaikan n makmakalah alah yayang ng berberjudjudulul “Disfungsi Ereksi”

“Disfungsi Ereksi”

Makalah ini kami susun untuk membantu mahasiswa mempermudah dan memperdalam Makalah ini kami susun untuk membantu mahasiswa mempermudah dan memperdalam  pengetahuannya

 pengetahuannya dalam dalam bidang bidang penyakit penyakit disfungsi disfungsi ereksi ereksi dan dan bagaimana bagaimana pengobatan pengobatan terapiterapi terhadap penyakit ini.

terhadap penyakit ini.  amun! kami

 amun! kami menyadari menyadari bahwa mabahwa makalah yang kalah yang kami susun kami susun ini masih ini masih kurang sempurnakurang sempurna da

dan n terterdadapapat t kekesasalahlahan an babaik ik dadari ri sesegi gi pepenunulilisasan n mamaupupun un dadari ri segsegi i mamateteri ri yayang ng kakamimi tuliskan."leh karena itu!segala pendapat!kritik dan saran yang bersifat membangun sangat tuliskan."leh karena itu!segala pendapat!kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan!untuk lebih menyempurnakan tugas ini.

kami harapkan!untuk lebih menyempurnakan tugas ini.

Mudah#mudahan makalah ini bermanfaat dalam rangka melengkapi materi pelajaran Mudah#mudahan makalah ini bermanfaat dalam rangka melengkapi materi pelajaran  pada

 pada program program pendidikan pendidikan serta serta sekaligus sekaligus melatih melatih mahasiswa mahasiswa untuk untuk terampil terampil dalamdalam memperhatikan kemungkinan#kemungkinan yang mungkin terjadi.

memperhatikan kemungkinan#kemungkinan yang mungkin terjadi.

$andung! % &eptember '(%) $andung! % &eptember '(%)

Penulis Penulis

(2)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... BAB I PENDAHULUAN ... %.% *atar $elakang ... %.' Manfaat Penelitian ... BAB 2 ISI ... '.% Pengertian... .. '.' Etiologi ... '.) Patofisiologi ... '.+ ,ngka -ejadian... '. Manifestasi -linik ... './ Pemeriksaan Diagnosa... '.0 Penatalaksanaan Medis... '.1 Penanganan dan Pengobatan ... '.2 3ara Men4egah Disfungsi Ereksi... BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN ... ).% -esimpulan ... ).' &aran ... DAFTAR PUSTAKA ...

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan yang persisten dalam men4apai atau mempertahankan fungsi ereksi untuk akti5itas seksual yang memuaskan. $atasan tersebut menunjukkan bahwa proses fungsi seksual laki#laki mempunyai dua komponen yaitu men4apai keadaan ereksi dan mempertahankannya. 6al ini sangat  penting bagi laki#laki sebab disfungsi ereksi dapat menimbulkan depresi bagi penderita yang berujung terganggunya hubungan suami istri serta menyebabkan masalah dalam kehidupan rumah tangga. &e4ara garis besar! penyebab disfungsi ereksi terdiri dari faktor  organik! psikis! dan andropause. 7mumnya laki#laki berumur lebih dari +( tahun mengalami penurunan kadar testosteron se4ara bertahap. &aat men4apai usia +( tahun! laki#laki akan mengalami penurunan kadar testosteron dalam darah sekitar %!' 8 per  tahun. $ahkan di usia 0(! penurunan kadar testosteron dapat men4apai 0(8 .

Penelitian ational 9nstitutes of 6ealth '((' menunjukkan kurang lebih % juta sampai )( juta laki#laki di ,merika mengalami disfungsi ereksi. 9nsidensi terjadinya gangguan ber5ariasi dan meningkat seiring dengan usia. Pada usia +( tahun! terdapat kurang lebih 8 laki#laki mengalami keadaan disfungsi ereksi! pada usia / tahun! terdapat kurang lebih %#'8 :6andriadi ;inaga! '((/<. Pre5alensi disfungsi ereksi di 9ndonesia belum diketahui se4ara tepat! diperkirakan %/ 8 laki#laki usia '( = 0 tahun di 9ndonesia mengalami disfungsi ereksi.

Disfunsi ereksi :DE< merupakan masalah yang signifikan dan umum di bidang medis! merupakan kondisi medis yang tidak berhubungan dengan proses penuaan walaupun pre5elensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.Pria dengan diabetes!penyakit jantung iskemik dan penyakit 5askuler perifer lebih banyak mendrita DE.

;alaupun di 9ndonesia tidak terdapat sur5ei yang 4ukup besar! namun gambaran  penderita DE yang datang ke klinik impotensi di perkirakan hasilnya tidak jauh berbeda. $anyak 4ara yang dilakukan dalam mengatasi keluhan DE ini! salah satunya adalah dengan obat#obatan. &alah satu obat yang terbaru dan dapat dikonsumsi se4ara oral adalah sidenfil sitrat.

%.' Manfaat Makalah

% Dapat mengetahui mengenai penyakit disfungsi ereksi

(4)

' Dapat mengetahui mengenai terapi pada penyakit disfungsi ereksi

BAB II ISI

(5)

2.1 Pengertian

Disfungsi Ereksi atau ere4tile dysfun4tion adalah disfungsi se>sual yang ditandai dengan ketidakmampuan atau mempertahankan ereksi pada pria untuk men4apai kebutuhan se>sual dirinya sendiri maupun pasangannya. Disfungsi ereksi :DE< merupakan masalah yang signifikan dan umum di bidang medis! merupakan kondisi medis yang tidak berhubungan dengan proses penuaan walaupun pre5alensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia

2.2 Etilgi

$anyak faktor yang berhubungan dengan terjadinya DE ini. ;alaupun se4ara garis  besar faktor penyebabnya dibagi menjadi penyebab fisik :organik<! psikologis

:psikogenik<! tetapi belum tentu salah satu faktor tersebut menjadi penyebab tunggal DE. ?aktor fisik menyebabkan sekitar /(#1(8 kasus DE. Yang termasuk penyebab fisik  adalah

% penyakit kronik :misalnya aterosklerosis! diabetes dan penyakit jantung<

' obat#obatan! 4ontoh antihipertensi :terutama diuretik thia@id dan penghambat beta<! antiaritmia :digoksin<! antidepresan dan antipsikotik :terutama neuroleptik<! antiandrogen! antihistamin 99 :simetidin<! :alkohol atau heroin<! obat penenang! litium ) pembedahanA operasi misal operasi daerah pel5is dan prostatektomi radikal

+ trauma :misal spinal 4ord injury<  radioterapi pel5is.

/ 9nflamasi prostat :prostatitis<

0 Penyakit parah :anemia! tuberkulosis! pneumonia! dll< 1 Bangguan hormonal

2 Multiple s4lerosis dan penyakit saraf lainnya

Di antara sekian banyak penyebab fisik! gangguan 5askular adalah penyebab yang  paling umum dijumpai. ?aktor psikologis dapat menyebabkan 4a4at fisik ringan menjadi DE. $anyak pria merasa gagal sebagai lelaki ketika daya seksual mereka melemah.-egagalan awal mempertahankan ereksi menimbulkan ke4emasan dan stress yang pada gilirannya justru memperburuk DE. 6al tersbut menjadi lingkaran setan. $eberapa masalah psikologis yang dapat menyebabkan DE antara lainC

% -urangnya keper4ayaan diri ' Bangguan hubungan personal ) -urangnya hasrat seksual

+ 3emas! depresi! stress! kepenatan! kehilangan! kemarahan  -onflik rumah tangga

Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia! sedangkan masalah psikologis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Pada pria muda! faktor psikologis ini menjadi penyebab tersering dari DE intermiten &emakin

(6)

 bertambah umur seorang pria! maka impotensi semakin sering terjadi! meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari  penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. &ekitar (8 pria berusia / tahun dan

08 pria berusia 1( tahun mengalami impotensi.

,gar bisa tegak! penis memerlukan aliran darah yang 4ukup. -arena itu penyakit  pembuluh darah :misalnya aterosklerosis< bisa menyebabkan impotensi. 9mpotensi juga  bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang

menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

2.3 Pat!i"ilgi

Ereksi terjadi melalui ' mekanismeC

% Pertama! adalah refle> ereksi oleh sentuhan pada penis :ujung batang dan sekitarnya<. ' -edua! ereksi psikogenik karena rangsangan erotis. -eduanya menstimulir sekresi nitri4

o>ide yang memi4u relaksasi otot polos batang penis :4orpora 4a5ernosa<! sehingga aliran darah ke area tersebut meningkat dan terjadilah ereksi. Disamping itu! produksi testosteron :dari testis< yang memadai dan fungsi hipofise :pituitary gland< yang bagus! diperlukan untuk ereksi.

Ereksi merupakan hasil dari suatu interaksi yang kompleks dari faktor psikologik! neuroendokrin dan mekanisme 5askular yang bekerja pada jaringan ereksi penis. "rgan erektil penis terdiri dari sepasang korpora ka5ernosa dan korpus spongiosum yang ditengahnya berjalan urethra dan ujungnya melebar membentuk glans penis. -orpus spongiosum ini terletak di bawah kedua korpora ka5ernosa. -etiga organ erektil ini masing#masing diliputi oleh tunika albuginea! suatu lapisan jaringan kolagen yang padat! dan se4ara keseluruhan ketiga silinder erektil ini di luar tunika albuginea diliputi oleh suatu selaput kolagen yang kurang padat yang disebut fasia $u4k. Di bagian anterior  kedua korpora ka5ernosa terletak berdampingan dan menempel satu sama lain di bagian medialnya sepanjang )A+ panjang korpora tersebut. Pada bagian posterior yaitu pada radi> krura korpora ka5ernosa terpisah dan menempel pada permukaan bawah kedua ramus iskiopubis. -orpora ka5ernosa ini menonjol dari arkus pubis dan membentuk pars  pendularis penis. Permukaan medial dari kedua korpora ka5ernosa menjadi satu

membentuk suatu septum inkomplit yang dapat dilalui darah. adi> penis  bulbospongiosum diliputi oleh otot bulboka5ernosus sedangkan korpora ka5ernosa

(7)

aringan erektil yang diliputi oleh tunika albuginea tersebut terdiri dari ruang#ruang ka5ernus yang dapat berdistensi. &truktur ini dapat digambarkan sebagai trabekulasi otot  polos yang di dalamnya terdapat suatu sistim ruangan yang saling berhubungan yang diliputi oleh lapisan endotel 5askular dan disebut sebagai sinusoid atau rongga lakunar. Pada keadaan lemas! di dalam korpora ka5ernosa terlihat sinusoid ke4il! arteri dan arteriol yang berkonstriksi serta 5enula yang yang terbuka ke dalam 5ena emisaria. Pada keadaan ereksi! rongga sinusoid dalam keadaan distensi! arteri dan arteriol berdilatasi dan 5enula menge4il serta terjepit di antara dinding#dinding sinusoid dan tunika albuginea. Tunika albuginea ini pada keadaan ereksi menjadi lebih tipis. Blans penis tidak ditutupi oleh tunika albuginea sedangkan rongga sinusoid dalam korpus spongiosum lebih besar dan mengandung lebih sedikit otot polos dibandingkan korpus ka5ernosus.

Penis dipersarafi oleh sistem persarafan otonom :parasimpatik dan simpatik< serta  persarafan somatik :sensoris dan motoris<. &erabut saraf parasimpatik yang menuju ke  penis berasal dari neuron pada kolumna intermediolateral segmen kolumna 5ertebralis &'#&+. &araf simpatik berasal dari kolumna 5ertebralis segmen T+=*' dan turun melalui  pleksus preaortik ke pleksus hipogastrik! dan bergabung dengan 4abang saraf   parasimpatik membentuk ner5us ka5ernosus! selanjutnya memasuki penis pada  pangkalnya dan mempersarafi otot#otot polos trabekel. &araf sensoris pada penis yang  berasal dari reseptor sensoris pada kulit dan glans penis bersatu membentuk ner5us dorsalis penis yang bergabung dengan saraf perineal lain membentuk ner5us pudendus. -edua sistem persarafan ini :sentralApsikogenik dan periferalA refleksogenik< se4ara tersendiri maupun se4ara bersama#sama dapat menimbulkan ereksi.

&umber pendarahan ke penis berasal dari arteri pudenda interna yang kemudian menjadi arteri penis komunis dan kemudian ber4abang tiga menjadi arteri ka5ernosa :arteri penis profundus<! arteri dorsalis penis dan arteri bulbouretralis. ,rteri ka5ernosa memasuki korpora ka5ernosa dan membagi diri menjadi arteriol#arteriol helisin yang  bentuknya seperti spiral bila penis dalam keadaan lemas. Dalam keadaan tersebut arteriol

helisin pada korpora berkontraksi dan menahan aliran darah arteri ke dalam rongga lakunar. &ebaliknya dalam keadaan ereksi! arteriol helisin tersebut berelaksasi sehingga aliran darah arteri bertambah 4epat dan mengisi rongga#rongga lakunar. -eadaan relaksasi atau kontraksi dari otot#otot polos trabekel dan arteriol menentukan penis dalam keadaan ereksi atau lemas. &elama ini dikenal adrenalin dan asetilkolin sebagai

(8)

neurotransmiter pada sistem adrenergik dan kolinergik! tetapi pada korpora ka5ernosa ditemukan adanya neurotransmiter yang bukan adrenergik dan bukan pula kolinergik  :non adrenergik non kolinergik F ,3< yang ternyata adalah nitri4 o>ideA". " ini merupakan mediator neural untuk relaksasi otot polos korpora ka5ernosa. " menimbulkan relaksasi karena " mengaktifkan en@im guanilat siklase yang akan mengkon5ersikan guanosine triphosphate :BTP< menjadi 4y4li4 guanosine monophosphate :4BMP<. 4BMP merangsang kalsium keluar dari otot polos korpora ka5ernosa! sehingga terjadi relaksasi. " dilepaskan bila ada rangsangan seksual. 4BMP dirombak oleh en@im phosphodiesterase :PDE< yang akan mengakhiriA menurunkan kadar 4BMP sehingga ereksi akan berakhir. PDE adalah en@im diesterase yang merombak 4y4li4 adenosine monophosphate :4,MP< maupun 4BMP menjadi ,MP atau BMP. ,da beberapa isoform dari en@im ini! PDE % sampai PDE0. Masing#masing PDE ini berada pada organ yang berbeda. PDE banyak terdapat di korpora ka5ernosa.

2.# Angka ke$a%ian

Diperkirakan pada %22! terdapat lebih dari %' juta pria di seluruh dunia yang menderita DE. Proyeksi pada '(' menunjukkan pre5alensi sekira )'' juta pria! artinya akan terjadi penambahan sebanyak %0( juta penderita DE dalam kurun waktu )( tahun. 2.& Mane!e"ta"i klinik 

(9)

%. Tidak mampu ereksi sama sekali atau tidak mampu mempertahankan ereksi se4ara  berulang : paling tidak selama ) bulan <.

'. Tidak mampu men4apai ereksi yang konsisten

). Ereksi hanya sesaat : dalam referensi tidak disebutkan lamanya <

2.' Pe(erik"aan %iagn"tik  % Pemeriksaan ?isik 

Pada pemeriksaan fisik! tanda#tanda hipogonadisme :termasuk testis ke4il! ginekomasti dan berkurangnya pertumbuhan rambut tubuh dan janggut< memerlukan  perhatian khusus. Pemeriksaan penis dan testis dikerjakan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan bawaaan atau induratio penis. $ila perlu dilakukan palpasi transrektal dan 7&B transrektal. Tidak jarang ED disebabkan oleh penyakit prostat jinak ataupun  prostat ganas atau prostatitis.

Pemeriksaan rektum dengan jari :digital rectal examination<! penilaian tonus sfingter ani! dan bulbo 4a5ernosus reflek :kontraksi muskulus bulboka5ernous pada  perineum setelah penekanan glands penis< untuk menilai keutuhan dari sa4ral neural outflow. adi perifer dipalpasi untuk melihat adanya tanda#tanda penyakit 5askuler. Dan untuk melihat komplikasi penyakit diabetes : termasuk tekanan darah! ankle bra4ial inde>! dan nadi perifer <.

' Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang diagnosis ED antara lainC kadar  serum testosteron pagi hari :perlu diketahui! kadar ini sangat dipengaruhi oleh kadar  luteinizing hormone<. Pengukuran kadar glukosa dan lipid! hitung darah lengkap :complete blood count <! dan tes fungsi ginjal.

&edangkan pengukuran 5askuler berdasarkan injeksi prostaglandin E% pada corpora  penis! duple> ultrasonography, biothesiometry! atau nocturnal penile tumescence  tidak 

direkomendasikan pada praktek rutinAsehari#hari namun dapat sangat bermanfaat bila informasi tentang vascular supply diperlukan! misalnya! untuk menentukan tindakan  bedah yang tepat.

2.) Penatalak"anaan Me%i"

Prinsip penatalaksanaan dari disfungsi seksual pada pria dan wanita adalah sebagai  berikutC

. Membuat diagnosa dari disfungsi seksual

2. Men4ari etiologi dari disfungsi seksual tersebut 3. Pengobatan sesuai dengan etiologi disfungsi seksual

(10)

4. Pengobatan untuk memulihkan fungsi seksual! yang terdiri dari pengobatan bedah dan  pengobatan non bedah :konseling seksual dan sex theraphy! obat#obatan! alat bantu seks!

serta pelatihan jasmani<.

Pada kenyataannya tidak mudah untuk mendiagnosa masalah disfungsi seksual. Diantara yang paling sering terjadi adalah pasien tidak dapat mengutarakan masalahnya semua kepada dokter! serta perbedaan persepsi antara pasien dan dokter terhadap apa yang di4eritakan pasien. $anyak pasien dengan disfungsi seksual membutuhkan konseling seksual dan terapi! tetapi hanya sedikit yang peduli. "leh karena masalah disfungsi seksual melibatkan kedua belah pihak yaitu pria dan wanita! dimana masalah disfungsi seksual pada pria dapat menimbulkan disfungsi seksual ataupun stres pada wanita! begitu juga sebaliknya! maka perlu dilakukan dual sex theraphy. $aik itu dilakukan sendiri oleh seorang dokter ataupun dua orang dokter dengan wawan4ara keluhan terpisah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terapi atau penanganan disfungsi seksual pada kenyataanya tidak mudah dilakukan! sehingga diperlukan diagnosa yang holistik untuk mengetahui se4ara tepat etiologi dari disfungsi seksual yang terjadi! sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan yang tepat pula.

2.* Penanganan %an +eng,atan

Penanganan disfungsi ereksi tentu harus disesuaikan dengan penyebabnya. Penangannan disfungsi ereksi melibatkan keikutsertaan pasangan suami#istri. -arena gaya hidup sangat berperan! maka modifikasi gaya hidup sangat berperan dalam  penatalaksanaannya. Pria yang mengalami disfungsi ereksi harap mengurangi konsumsi rokok! menghindari kegemukan! dan meningkatkan akti5itas fisik. -adang diperlukan terapi psikoseksual untuk mengatasi penyebab psikogenik seperti ke4emasan dan depresi.

(11)

$erbagai jenis pengobatan yang tersedia untuk mengatasi masalah DE dapat dilihat  pada tabel %. Terdapat banyak 4ara yang digunakan untuk terapi DE! salah satunya adalah

dengan obat oral yang mulai dipasarkan se4ara luas yaitu sildenafil. "bat ini hanya  bekerja bilamana terdapat stimulasi seksual dan diminum satu jam sebelum aktifitas

seksual dengan dosis antara ' = %((mg. &ildenafil bekerja dengan menghambat kompetitif en@im PDE  yang banyak terdapat pada korpus ka5ernosus penis! sehingga menyebabkan relaksasi otot polos yang terdapat berlangsung lebih lama! dengan demikian ereksi juga akan berlangsung lebih lama. Masih banyak kontradiksi mengenai  penggunaan sildenafil dalam penatalaksanaan DE! dengan angka keberhasilannya sekitar 

/(#0( 8. Pada penderita diabetes angka keberhasilan hanya sekitar ( 8. -ontraindikasi  pemakaian sildenafil adalah pasien yang menggunakan preparat nitrat! adanya riwayat

stroke! infark miokard! hipotensi! penyakit degeneratif retina dan obat yang membuat waktu paruh sildenafil menjadi lebih panjang.

Penanganan disfungsi ereksi dengan farmakologi dan bedah dibagi menjadi ) lini terapi! yaituC

% Terapi lini pertama

(12)

Terapi lini pertama yaitu memberi oral pada pasien. 7ntuk tahap ini! $adan Pengawasan "bat#obatan dan Makanan telah mengi@inkan tiga jenis obat yang beredar di 9ndonesia! masing#masing dikenal dengan jenis obat

a. &ildenafil :5iagra<!  b. Tadalafil :3ialis< dan

4. Gardenafil :*e5itra<.

-etiga jenis obat ini merupakan obat untuk menghambat en@im Phosphodiesterase# :PDE#<! suatu en@im yang terdapat di organ penis dan berfungsi untuk menyelesaikan ereksi penis. -etiga jenis obat ini memiliki kelebihan dan kekurangan C

a. &ildenafil merupakan preparat erektogenik golongan PDE# yang pertama kali ditemukan. Mula kerja &ildenafil antara H jam = % jam. &edangkan masa kerjanya  berkisar #%( jam. Dari segi profilnya! &ildenafil tidak begitu selektif dalam menghambat PDE#. karena! @at ini ternyata juga menghambat PDE#/! jenis en@im yang letaknya di mata. -ondisi ini menyebabkan penglihatan mata menjadi biru :blue 5ision<. "bat ini juga tidak bisa diminum berbarengan dengan makanan karena absorsi :penyerapannya< akan terganggu jika lambung dalam kondisi penuh.

 b. Gandenafil! lebih selektif dalam menghambat PDE# mengingat dosisnya tergolong ke4il yaitu antara %(mg#'(mg. Mula kerjanya lebih 4epat! %( menit = %jam! dengan masa kerja #%( jam. -eunggulan Gandenafil adalah absorsinya tidak dipengaruhi oleh makanan. adi jika ,nda ingin melakukan hubungan intim dengan istri setelah 4andle light dinner! boleh#boleh saja. -elemahannya! akan terjadi 5asodilatasi :pelebaran pembuluh darah di hidung sehingga menyebabkan hidung tersumbat<. $iasanya minum pertama akan menyebabkan pening.

4. Tadalafil! masa kerjanya jauh lebih panjang yaitu )/ jam. Mula kerjanya sekitar %  jam dan tidak dipengaruhi oleh makanan sehingga absorsinya tidak terganggu. -ekurangannya! obat ini juga menghambat PDE#%% en@im yang letaknya di  pinggang sehingga jika mengkonsumsi ini! si pria akan mengalami rasa sakit di  pinggang.

&edangkan farmakologi topikal dapat digunakan pada penderita yang tidak dapat mengkonsumsi obat penghambat PDE . "bat topikal dioleskan pada kulit batang penis dan glans penis. $eberapa agen yang biasa digunakan adalah solusio minoksidil! nitrogliserin dan gel papa5erin. &ementara penggunaan G3D bertujuan untuk  memperbesar penis se4ara pasif yang kemudian 4in4in pengikat pada pangkal penis akan mempertahankan darah dalam penis. amun penggunaan G3D ini dapat menimbulkan efek samping berupa nyeri! sulit ejakulasi! perdarahan bawah kulit :petekie< dan baal. ' Terapi lini kedua

(13)

Paad terapi lini keduan yang terdiri dari suntikan intra5ernosa dan pemberian alprostadil melalui uretra. Terapi suntikan intrakar5enosa yang digunakan adalah penghambat adrenoreseptor dan prostaglandin. Prinsip kerja obat ini adalah dapat menyebabkan relakasasi otot polos pembuluh darah dan kar5enosa yang dapat menyebabkan ereksi. melakukan penyuntikan se4ara entraka5ernosa dan pengobatan se4ara inraurethra yang memasukkan gel ke dalam lubang ken4ing. Pasien dapat melakukan sendiri 4ara ini setelah dilatih oleh dokter.

) Terapi lini ketiga

Terapi lini ketiga yaitu implantasi prosthesis pada penis. Tindakan ini dipertimbangkan  pada kasus gagal terapi medikamentosa atau pada pasien yang menginginkan solusi  permanen untuk masalah disfungsi ereksi. Terdapat ' tipe prosthesis yaitu semirigid dan inflatable. Tindakan ini sudah banyak dilakukan di luar negeri namun di 9ndonesia belum ada

2.- ara Men/ega0 Di"!ng"i Erek"i

&eiring perubahan waktu dan gaya hidup! kemampuan pria berereksi memang akan  berkurang! dan ini sulit untuk dihindarkan. Tapi! bukan berarti ,nda harus pasrah pada keadaan. ,da beberapa langkah yang dapat ,nda lakukan agar masalah DE bisa teratasi dan ,nda mampu mempertahankan ereksi ,nda terhadap pasangan.

$erikut delapan langkah mudah untuk mempertahankannyaC 1 6indari ikotin

$erdasarkan studi yang dilakukan uni5ersitas di -entu4ky! para ahli menemukan fakta ketika pria ditanya mengenai tingkat kehidupan seksualnya dalam kisaran %#%(! kebanyakan pria perokok menjawab dengan angka  sementara pria tanpa rokok  menjawab dengan angka 2. okok adalah penyebab DE! selain membahayakan  pembuluh darah! merokok juga menyebabkan kerusakan pada Mr Di4k seperti kurangnya

elastisitas dan menghambat pelebaran fungsi pembuluh darah Mr Di4k. 2 Gasektomi

Tindakan 5asektomi adalah upaya mengontrol kehamilan. $eberapa pria biasanya mengalami kegelisahan dan ketakutan akan perasaan “tak mampu lagi membuahi”! karena tingkat efekti5itas 5asektomi 22!28! artinya kemungkinan kehamilan sangat ke4il.

Menurut -aren Donahey! Ph.D.! Dire4tor &e> and Marital Therapy Program dari  orthwestern 7ni5ersity! kegelisahan sema4am ini kadang mempengaruhi gangguan

fungsi ereksi dan merusak mood berhubungan seksual. adi pertimbangkan baik#baik   pilihan -$ yang satu ini.

(14)

3 &top &tres I Perasaan $ersalah

$eberapa pria yang menjalani affair mengalami gangguan ereksi. -emungkinan ini terjadi karena faktor psikis! sema4am perasaan bersalah dan ke4emasan banyak  mempengaruhi. adi! jika ,nda ingin fungsi ereksi kembali normal! sebaiknya hindari affair.

# $akar *emak Perut

*ebih dari (8 pria dengan diabetes mengalami gangguan ereksi. Menjaga berat ideal dan menyingkirkan lemak jahat pada perut adalah 4ara terbaik menghindari diabetes. Tapi jika sudah terlanjur tetap kontrol kadar gula darah ,nda.

& 6indari $enturan $enda -eras

Perkiraan para ahli! lebih dari tiga pria dengan gangguan fungsi ereksi mengalami  penile trauma. adi! berhati#hatilah saat melakukan akti5itas seksual dengan posisi

women on top! atau melakukan olahraga dengan peralatan keras. ' Mulailah -ebiasaan $erjalan -aki

$erdasarkan hasil penelitian! pria yang rajin berjalan kaki meski hanya sekitar tiga kilometer sehari hanya mengalami setengah dari gangguan ereksi dibanding pria yang terbiasa duduk dan bergantung pada alat transportasi.

Menurut urolog dari 3hi4agoJs ush#Presbyterian Medi4al 3enter! *auren4e *e5ine! M.D.! saluran darah pada Mr Di4k adalah organ biologis aktif! artinya semakin banyak  ,nda bergerak! latihan! dan berolahraga! maka pembuluh darah akan semakin fleksibel dan fungsi ereksi akan semakin bekerja maksimal.

) Menguap Tanpa ,nda &adari

Menguap dan ereksi adalah dua kejadian yang dipengaruhi proses kimia yang disebut nitri4 o>ide. &enyawa kimia ini diproduksi di otak dan disalurkan melalui neuron yang mengendalikan proses pernafasan dan menguap! serta melebarkan pembuluh darah  penis dan menyebabkan ereksi.

-adang hal ini terjadi bersamaan. Tidak mengherankan jika saat ,nda menguap lebar kadang dilanjutkan dengan ereksi. 9ni bukan berarti ,nda harus melakukan foreplay dengan mulut ternganga lebar! tapi sesekali membiarkan mulut menguap lebar bisa membantu menyehatkan fungsi ereksi ,nda agar tetap optimal.

* Tidur &ehabis 6ubungan &eksual

$isa dimengerti kenapa mata terasa berat usai hubungan seksual! meski sesungguhnya ,nda tak menginginkannya. Tapi tidak demikian dengan fungsi seksual tubuh ,nda.

Tanpa disadari! di saat ,nda tertidur! Mr Di4k penis beberapa kali mengalami ereksi. Menurut Dr Boldstein! ereksi yang ,nda alami antara pukul )# pagi hari saat ,nda tertidur adalah fenomena alami yang berfungsi mempertahankan kekuatan ereksi. &e4ara

(15)

teori ereksi di pagi hari terjadi karena tubuh mengalirkan darah yang mengandung  banyak oksigen ke arah Mr Di4k.

BAB III PENUTUP

3.1 Ke"i(+lan

Disfungsi Ereksi adalah salah satu penyakit se>sual pada pria yaitu! ketidakmampuan untuk men4apai atau menjaga ereksi tetap pada waktu penentrasi.

3.2 Saran

&aran kami yaitu jagalah baik#baik alat reproduksi anda terutama pada pria! jangan terlalu keseringan menggunakan obat#obatan dan hindarilah yang namanya gangguan  psikologis 4ontohnya!stress!pusing dll.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

$oolell M! Bepi#,ttee &! Bingel 3! ,llen M. &ildenafil C a no5el effe4ti5e oral therapy for  male ere4tile dysfu4ntion. $r  7rol %22/K01C'0#/%.

?eldman 6,! Boldstein 9! 6at@i4hri4tou DB! -rane ! M4-inley $. 9mpoten4e and its medi4al and psy4hoso4ial 4orrelates C results of the Massa4husetts male aging study.  7rol %22+K%%C+#/%.

Barbett . “ew generation ED treatment” in pipeline. ,sian Medi4al ews '(((K''C.

(17)

&hah P-! &4hwart@ 9! M4 3arthy D! &aldana M! Gillaran 3! ,lholel $. et al. &ildenafil in the treatment of ere4tile dysfun4tion.  Engl  Med %221K))2C/22#0('.

Taher ,! -arakata &! ,dimoelya ,! Pangkahila ;! -akiailatu ?. Penatalaksanaan disfungsi ereksi. Pendidikan -edokteran $erkelanjutanK%( uli %222KakartaC Pengurus $esar 9katan Dokter 9ndonesia.

httpCAAsrirahayumanjja.blogspot.4omA'(%)A(+Amakalah#impotensiL'1.html

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan “ asas akuntabilitas ” adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus

Lima lagi sikap kemahiran kritis iaitu sikap pengadilan, rasa ingin tahu, sikap analitik, sikap sistematik dan sikap kematangan kognitif adalah tidak berbeza secara

Secara administrasi Kecamatan Kartasura terdiri dari 12 Kelurahan (Ngemplak, Gumpang, Makamhaji, Pabelan, Ngadirejo, Kartasura, Puncangan, Kertonatan, Wirogunan, Ngabeyan,

Pola makan yang teratur merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pertumbuhan. kebutuhan gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,

Produksi yang dihasilkan dari usaha budidaya ikan nila dan usahatani padi jika dikalikan dengan harga jual akan menghasilkan penerimaan usahatani, dan selisih antara

Dan juga pengelolaan administrasi yang baik dibutuhkan untuk dapat mempermudah pihak manajemen universitas dalam melaksanakan rekrutmen pegawai dan juga membantu

Merupakan suatu proses perbaika tu proses perbaikan bentuk, uku n bentuk, ukuran, dan fungsi da ran, dan fungsi dari ri komponen- komponen- komponen mesin atau perkakas yang

dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah plat yang digunakan sebagai yang digunakan sebagai ganjal agar tinggi pahat sesuai dengan sumbu silidris benda kerja.. Apabila