• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK Kebijakan Penyelenggaraan Upaya Puskesmas.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SK Kebijakan Penyelenggaraan Upaya Puskesmas.docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS ENTIKONG

Jl. Lintas Malindo Entikong (78557)

Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR : 47 / SK / PKMETK / 02 / 2016

TENTANG

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UPAYA PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

MENIMBANG : a. bahwa Puskesmas Entikong termasuk salah satu Puskesmas di Kabupaten Sanggau yang akan di akreditasi mulai tahun 2016; b. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Puskesmas sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun perencanaan Puskesmas berdasarkan identifikasi kebutuhan masyarakat dan hasil analisis kesehatan masyarakat;

c. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses dan informasi terhadap pelayanan Puskesmas serta dapat memberikan umpan balik, maka perlu disusun kebijakan akses masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas;

d. bahwa agar kinerja Puskesmas dapat ditingkatkan secara berkesinambungan, maka perlu disusun kebijakan evaluasi Puskesmas dengan indikator-indikator yang jelas;

e. bahwa agar penyelenggaraan sebagaimana dimaksud huruf a dan b diatas dapat berjalan efektif dan efisien perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Entikong;

MENGINGAT : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4584); 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota; 4.

5.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat

(2)

Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi; 6. Peraturan Bupati Sanggau Nomor 52 Tahun 2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau

7. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Nomor 78 Tahun 2014 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2014 – 2019

MEMUTUSKAN : MENETAPKAN :

KESATU : Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas

KEDUA : Penyelenggaraan Pelayananan Puskesmas Entikong meliputi : a. Perencanaan Puskesmas

b. Akses masyarakat terhadap Puskesmas c. Evaluasi kinerja Puskesmas

d. Indikator Kinerja SPM Puskesmas tahun 2016

KETIGA : Kebijakan penyelenggaraan pelayanan Puskesmas Entikong sebagaimana dimaksud diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan dan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Entikong Pada tanggal 4 Januari 2016

LAMPIRAN I

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR : 47

TANGGAL : 4 JANUARI 2016

TENTANG : PERENCANAAN PUSKESMAS

PERENCANAAN PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

dr. HIDAYAT SAMIAJI Penata Tingkat I NIP 19750915 200502 1 003

(3)

1. Perencanaan Puskesmas disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan lintas sektor terkait dan disesuaikan dengan visi, misi fungsi dan tugas pokok Puskesmas.

2. Analisis kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh masyarakat, sektor terkait, analisis data survailance dan capaian kinerja Puskesmas.

3. Rencana Puskesmas disusun dalam bentuk Perencanaan Tahunan Puskesmas, Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan / Plan Of Action (POA)

4. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi antara pelayanan UKM dan pelayanan UKP.

5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan / POA Puskesmas dapat revisi jika diperlukan berdasarkan hasil monitoring pencapaian kegiatan dan atau bila ada perubahan kebijakan pemerintah.

6. Pelaksanaan seluruh upaya Puskesmas harus dimonitoring secara periodik oleh Kepala Puskesmas dan penanggung jawab upaya Puskesmas.

LAMPIRAN II

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR : 47

TANGGAL : 4 JANUARI 2016

TENTANG : AKSES MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS

AKSES MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

dr. HIDAYAT SAMIAJI Penata Tingkat I NIP 19750915 200502 1 003

(4)

A. Jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas mengacu pada Peraturan Perundang-Undangan dan disesuaikan dengan prioritas kebutuhan masyarakat melalui mekanisme lokakarya mini lintas sektor dan analisis kesehatan masyarakat meliputi :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial meliputi : a. Pelayanan Promosi Kesehatan;

b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;

c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana; d. Pelayanan Gizi, dan

e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2. Upaya Kesehatan Perorangan meliputi :

a. Pelayanan Pemeriksaan Umum meliputi : 1) Pelayanan pemeriksaan kesehatan 2) Pengobatan

3) Pelayanan asuhan keperawatan 4) Pelayanan konseling

b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi : 1) Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut 2) Pencabutan Gigi

3) Pembersihan karang gigi

4) Konseling Kesehatan Gigi dan Mulut 5) Penambalan

6) Pelayanan UKGS di Sekolah

c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana meliputi : 1) Pemeriksaan kehamilan (ANC)

2) PNC

3) Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 4) Persalinan

5) Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 6) Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) d. Pelayanan Klinik Gizi meliputi :

1) Konsultasi Gizi

2) Pemantauan Status Gizi

e. Pelayanan Klinik Sanitasi meliputi : 1) Konsultasi Sanitasi

f. Pelayanan Laboratorium meliputi 1) Pemeriksaan Widal

2) Pemeriksaan Malaria

3) Pemeriksaan Golongan Darah 4) Pemeriksaan Kolesterol (rapid test) 5) Pemeriksaan Gula darah (rapid test) 6) Pemeriksaan Asam Urat (rapid test) 7) Pemeriksaan BTA

g. Pelayanan Kefarmasian meliputi : 1) Pelayanan informasi obat

h. Pelayanan Kegawatdaruratan Tingkat Pertama i. Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama

B. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan meliputi jadwal pelaksanaan, lokasi pelaksanaan, dan petugas pelaksana wajib disediakan bagi masyarakat. C. Informasi tentang tujuan, sasaran tugas pokok, fungsi dan kegiatan Puskesmas

wajib disampaikan kepada masyarakat, lintas sektor, pihak-pihak terkait dan lintas program

D. Untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan upaya Puskesmas diperlukannya koordinasi dan integrasi antar Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Program,

(5)

pelaksana program, pihak-pihak terkait dan masyarakat sebagai sasaran pelayanan.

E. Untuk menghindari penyimpangan dan atau kesalahan terhadap pelaksanaan semua upaya puskesmas perlu adanya kejelasan prosedur pelaksanaan kegiatan, tertib administrasi dan dukungan tekhnologi dengan cara menyusun kebijakan terhadap semua upaya Puskesmas, membuat Kerangka Acuan Kegiatan, menyusun SOP, menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan, menerapkan standar kompetensi penanggungjawab dan pelaksana kegiatan, serta menertibkan pencatatan, pelaporan dan pengendalian rekaman.

F. Komunikasi dengan masyarakat termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik dilaksanakan melalui ketersediaan kotak saran, survey kepuasan pelanggan, kontak personal dan papan pengumuman.

G. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib dievaluasi dan ditindak lanjuti untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.

H. Seluruh bentuk upaya puskesmas mendapat dukungan sepenuhnya oleh Kepala Puskesmas.

KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

dr. HIDAYAT SAMIAJI Penata Tingkat I NIP 19750915 200502 1 003

(6)

LAMPIRAN III

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR : 47

TANGGAL : 4 JANUARI 2016

TENTANG : EVALUASI KINERJA PUSKESMAS

EVALUASI KINERJA PUSKESMAS :

1. Kinerja Puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala Puskesmas maupun Penanggung Jawab kegiatan baik UKP maupun UKM.

2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di Puskesmas baik kinerja manajemen Puskesmas dan kinerja pelayanan kesehatan UKM maupun UKP.

3. Penilaian kinerja dilakukan terhadap pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan melalui penanggung jawab tiap upaya Puskesmas.

4. Indikator penilaian kinerja mengacu pada indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau.

5. Monitoring dan penilaian kinerja dilakukan setiap 3 bulan sekali melalui mekanisme rapat bulanan Puskesmas dan audit internal.

6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM dilakukan melalui rapat oleh masing-masing unit pelayanan maupun penananggung jawab. 7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja dapat dijadikan dasar untuk merevisi rencana

pelaksanaan kegiatan.

8. Hasil monitoring dan evaluasi diumpanbalikkan kepada pihak-pihak terkait dan harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau.

KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

dr. HIDAYAT SAMIAJI Penata Tingkat I NIP 19750915 200502 1 003

(7)

LAMPIRAN IV

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR : 47

TANGGAL : 4 JANUARI 2016

TENTANG : INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS ENTIKONG TAHUN 2016

NO NAMA INDIKATOR TARGET TAHUNAN

TARGET BULANAN 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 95% 7,9 % 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% 6,6 %

3

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan

90% 7,5 %

4 Cakupan pelayanan nifas 90% 7,5 % 5 Cakupan Nenonatus dengan komplikasi yang

ditangani 80% 6,6 %

6 Cakupan Kunjungan Bayi 90% 7,5 %

7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 100% 8,3 % 8 Cakupan pelayanan anak Balita 90% 7,5 %

9

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan (dari keluarga miskin)

100% 8,3 %

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat

perawatan 100% 8,3 %

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 8,3 % 12 Cakupan peserta KB aktif 70% 5,8 %

13

Cakupan penemuan penderita penyakit :

a. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun > 2 > 2 b. Penemuan penderita pneumonia balita 100% 8,3 % c. Penemuan pasien baru TB BTA positif 100% 8,3 % d. Penderita DBD yang ditangani 100% 8,3 % e. Penemuan penderita Diare 100% 8,3 %

(8)

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 100% 8,3 %

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasienmasyarakat miskin 100% 100 %

16

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

100% 100 %

17

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

100% 100 %

18 Cakupan desa siaga aktif 80% 80 %

KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

dr. HIDAYAT SAMIAJI Penata Tingkat I NIP 19750915 200502 1 003

Referensi

Dokumen terkait

Dilaminasi kayu lainnya, tanpa papan partikel dan setidaknya lapisan luar dari kayu jenis non-konifera, polos, lainnya selain dilapisi dengan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan alat utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat pemerintah untuk mengelola perekonomian

Dalam pandangan teori perbandingan sosial ini, tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya akan mengalami peningkatan, jika muncul ketidaksetujuan

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan CIPTA DINAMIKA dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan secara berkala, maka sesuai dengan ketentuan butir 13.3 Prospektus, formulir

Dalam pembelajaran, guru dan siswa masing- masing mempunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, dimana siswa dalam proses pembelajaran

Menurut analisis peneliti bahwa dalam kaji duduk yang berada di pondok pesantren Al Falah Banjarbaru ini, banyak sekali materi/kitab yang diajarkan oleh para kyai ataupun ustadz

Etnobotani tumbuhan berkhasiat obat oleh suku Dayak Ngaju di wilayah Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan terdapat 26 jenis tumbuhan obat.Hampir semua

Kenyataan yang perlu menjadi perhatian publik adalah makna fesyen muslimah merupakan bagian dari interpretasi yang didukung oleh kelompok tertentu, namun penggunaan