• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PLTGU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PLTGU"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU)

Disusun oleh :

Bangun Giri Pamungkas (5115141087)

Fadli Yanuarhadi (5115144137)

Muhammad Sugeng Riyadi (5115141085)

Muhammad Ta’riful Ihsan (5115141090)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

(2)

i

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tim penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pembangkit Energi Listrik: Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)” dengan lancar. Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak dan ada saja masalah yang muncul, namun berkat bantuan dan dukungan dari seluruh tim penyusun yang telah mencurahkan ide dan pemikirannya untuk menulis dan membuat makalah seperti ini, pada akhrinya kami pun seluruh tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dari sanalah semua ketercapaian ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu saja ada yang kurang, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, tim penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan terimakasih.

Jakarta, April 2016

Tim Penulis

(3)

ii

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi... ii

Daftar Gambar ... iii

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Rumusan Masalah ... 2

1.4. Manfaat Makalah ... 2

1.5. Metode Penyusunan Makalah ... 3

Bab II Pembahasan ... 4

2.1. Pembangkit Tenaga Listrik ... 4

2.2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) ... 4

2.3. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) ... 6

2.4. Komponen Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) ... 10

2.5. Kelebihan dan Kekuarangan (PLTGU) ... 17

Bab III Penutup ... 19

3.1. Kesimpulan ... 19

3.2. Saran ... 19

Daftar Pustaka ... 20

(4)

iii

Gambar 1. Jalur Tenaga Listrik ... 4

Gambar 2. Sistem Terbuka PLTGU ... 6

Gambar 3. Diagram PLTGU ... 9

Gambar 4. Diagram Siklus Terbuka... 10

(5)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses terjadinya listrik. Mereka telah beberapa kali melakukan percobaan guna mendapatkan pemecahan taka-teki tentang kelistrikan. Banyak tokoh-tokoh yang berhasil mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitannya dengan dunia listrik diantaranya Michael Faraday dengan salah satu hasil kegiatannya adalah tentang rotasi elektromagnetik. Hasil penemuannya ini merupakan dasar terpenting dari perkembangan dunia listrik berikutnya. Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat listrik seperti transformator dan generator. Dari sinilah sejarah listrik terus berkembang hingga sampai saat ini.

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktifitas manusia berhubungan dengan energi listrik. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat populasi penduduk di Indonesia yang semakin tinggi maka permintaan akan energi listrik juga meningkat. Oleh karena itu berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Sistem pembangkit listrik di indonesia sebagaian besar menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber panas untuk menghasilkan steam yang bertemperatur dan bertekanan tinggi dalam menghasilkan energi listrik. Penggunaan bahan bakar fosil harus efisien karena ketersediaanya yang terbatas. Disamping itu bahan bakar fosil memberikan dampak polusi udara yang sangat besar sehingga ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dalam jangka waktu panjang sangat tidak relevan.

Oleh sebab itu dibutuhkan pembangkit listrik yang lebih banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Dengan menggunakan segala sumber daya alam yang ada sebagai pembangkitnya. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap.

(6)

2 1.2. Tujuan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi tim penulis dan bagi para pembaca dalam pemahaman mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). Secara terperinci, tujuan dari makalah ini, yaitu:

1. Memenuhi tugas pembuatan makalah mata kuliah Pembangkit Energi Listrik.

2. Mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). 3. Mengetahui komponen dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap

(PLTGU).

4. Mengetahui cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). 5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan

Uap (PLTGU).

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan tujuan dari penulisan ini, maka tim penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)?

2. Apa saja komponen pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)?

3. Bagaimanakah cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)?

4. Apakah kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)?

1.4. Manfaat Makalah

Dari latar belakang, tujuan, dan rumusan masalah makalah ini, maka tim penulis menyimpulkan manfaat dari makalah ini, yaitu dapat mengetahui munculnya energi listrik yang dibangkita melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).

(7)

3 1.5. Metode Penyusunan Makalah

Dalam penulisan makalah ini, tim penulis menggunakan metode penyusunan makalah dengan cara metode berita untuk memenuhi beberapa tanda tanya yang muncul dalam diskusi pembuatan makalah kami ini.

(8)

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pembangkit Tenaga Listrik

Pada umumnya, pembangkit tenaga listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik, pada pembangkit tenaga listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja. Terdapat juga komponen-komponen utama pembangkitan yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi (potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.

Gambar 1. Jalur Tenaga Listrik

Pada gambar diatas diilustrasikan bahwa listrik yang dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, panas bumi, nuklir, dan lain-lain) untuk menggerakkan turbin yang porosnya dikopel/digandeng dengan generator. dari generator yang berputar menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi, kemudian langsung di distribusikan ke konsumen melalui jaringan distribusi.

2.2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yangdigunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator).PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi

(9)

5 panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panasdan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat RecoverySteam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakanuntuk memutar sudu (baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor dengan melalui air filter atau penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut.

Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.turbin uap. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dandibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggiyang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong atau stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium.

(10)

6 2.3. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Secara umum sistem produksi tenaga listrik pada PLTGU dibagi menjadi dua siklus, yaitu sebagai berikut:

a. Siklus Terbuka (Open Cycle)

Siklus terbuka merupakan proses produksi listrik pada PLTGU dimana gas buangan dari turbin gas langsung dibuang ke udara melalui cerobong saluran keluaran. Suhu gas buangan di cerobong saluran keluaran ini mencapai 550°C. Proses seperti ini pada PLTGU dapat disebut sebagai proses pembangkitan listrik turbin gas yaitu suatu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin gas. Proses produksi listrik pada PLTGU ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Sistem Terbuka PLTGU

Keterangan gambar:

1. Barge/Kapal, alat pengangkut bahan bakar minyak (BBM). 2. Pumping house.

3. Fuel Pump.

4. Electric/diesel motor.

5. Air filter, penyaring udara agar partikel debu tidak masuk ke dalam compressor.

(11)

7 6. Compressor, menaikkan tekanan udara untuk dibakar bersama

bahan bakar.

7. Combustion system, Membakar bahan bakar dan udara serta menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan dan energi tinggi. 8. Gas turbine, mengubah energi gas menjadi energi gerak yang

memutar generator.

9. Stack/Cerobong asap, membuang sisa gas panas dari turbine. 10. Generator, menghasilkan energi listrik.

11. Main transformer

b. Daur Ganda (Combined Cycle)

Jika pada siklus terbuka gas buang dari turbin gas langsung dibuang melalui cerobong saluran keluaran, maka pada proses daur ganda, gas buang dari turbin gas akan dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memasak air yang berada di HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Kemudian uap yang dihasilkan dari HRSG tersebut akan digunakan untuk memutar turbin uap agar dapat menghasilkan listrik setelah terlebih dahulu memutar generator. Jadi proses daur ganda inilah yang disebut sebagai proses pembangkitan listrik tenaga gas uap yaitu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin gas dan turbin uap.

Daya listrik yang dihasilkan pada proses siklus terbuka tentu lebih kecil dibandingkan dengan daya listrik yang dihasilkan pada proses produksi listrik daur ganda. Pada prakteknya, kedua siklus diatas disesuaikan dengan kebutuhan listrik masyarakat. Misalnya hanya diinginkan siklus terbuka karena pasokan daya dari siklus terbuka sudah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Sehingga damper (stack holder) yang membatasi antara cerobong gas dan HRSG dibuat close, dengan demikian gas buang dialirkan ke udara melalui cerobong saluran keluaran. Dan apabila dengan siklus terbuka kebutuhan listrik masyarakat belum tercukupi maka diambil langkah untuk menerapkan daur ganda. Namun demikian dalam sistem mekanik elektrik, suatu mesin akan lebih baik pada kondisi selalu

(12)

8 beroperasi, karena apabila mesin berhenti akan banyak mengakibatkan korosi, perubahan pengaturan (setting), mur atau baut yang mulai kendur dan sebagainya. Selain itu dengan selalu beroperasi lebih mengefektifkan daya, sehingga daya yang dihasilkan menjadi lebih besar.

Jadi secara garis besar untuk produksi listrik di pembangkit listrik tenaga gas dan uap dibagi menjadi 2 proses berikut ini:

1. Proses Pembangkitan Listrik Turbin Gas (Siklus Brayton).

Pada proses pembangkitan listrik turbin gas, motor cranking digunakan sebagai pemutar awal saat turbin belum menghasilkan tenaga dengan menggunakan energi listrik yang diambil dari jaringan listrik 150kV/500kV Jawa-Bali. Motor cranking ini berfungsi memutar

compressor sebagai penghisap udara luar. Udara luar ini akan diubah

menjadi udara berpartikel (atomizing) untuk sebagian kecil pembakaran dan sebagian besar sebagai pendingin turbin.

Bahan bakar berupa solar atau HSD dialirkan dari kapal tongkang ke dalam rumah pompa BBM HSD kemudian di pompa lagi dengan pompa bahan bakar (fuel pump) yang akan dialirkan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Pada saat bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar dan udara atomizing yang berasal dari compressor bercampur di dalam combustion chamber, secara bersamaan busi (spark

plug) memercikkan api untuk menyulut pembakaran. Gas panas yang

dihasilkan dari proses pembakaran inilah yang akan digunakan sebagai penggerak turbin gas, sehingga listrik dapat dihasilkan oleh generator. Daya yang dihasilkan mencapai 100 MW untuk tiap generator turbin gas. Karena tegangan yang dihasilkan dari generator masih rendah maka pada tahap selanjutnya tegangan ini akan disalurkan ke trafo utama untuk dinaikkan menjadi 150 KV. Pada proses siklus terbuka gas buangan dari turbin gas yang temperaturnya berkisar 500-5500C akan langsung dibuang melalui cerobong saluran keluaran.

(13)

9 2. Proses Pembangkitan Listrik Turbin Uap (Siklus Rankine).

Gas bekas yang ke luar dari turbin gas dimanfaatkan lagi setelah terlebih dulu diatur oleh katup pengatur (selector valve) untuk dialirkan ke dalam boiler atau HRSG untuk menguapkan air yang berasal dari drum penampung air. Uap yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin uap yang terkopel dengan generator sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik. Uap bekas dari turbin uap diembunkan lagi di condenser, kemudian air hasil kondensasi di pompa oleh pompa kondensat, selanjutnya dimasukkan lagi ke dalam deaerator dan oleh feed water

pump dipompa lagi ke dalam drum untuk kembali diuapkan.

Inilah yang disebut dengan daur ganda (combined cycle). Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa daur ganda merupakan rangkaian siklus terbuka ditambah dengan proses pemanfaatan kembali gas buang dari proses siklus terbuka untuk menghasilkan uap sebagai penggerak turbin uap.

(14)

10 2.4. Komponen Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Komponen sistem pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) dapat dibagai menjadi tiga bagian utama, yaitu:

a. Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine Generator)

Turbin adalah suatu pesawat pengubah daya dari suatu media yang bergerak misalnya air, udara, gas dan uap, untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga listrik. Pada PLTGU, media yang digunakan untuk memutar turbin adalah gas panas yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar yang sudah dicampur udara dalam ruang bakar.

Udara pembakaran didapat dari kompresor yang terpasang satu poros dengan turbin. Karena konstruksinya yang demikian, maka daya yang dihasilkan tidak sepenuhnya untuk memutarkan generator, tetapi sebagian besar untuk memutarkan kompresor sehingga menyebabkan efisiensi PLTGU rendah.

Pada prinsipnya turbin gas di PLTG Muara Karang menggunakan sistem terbuka. Pada sistem ini gas buang yang telah dipakai untuk memutar turbin masih mempunyai suhu 514 0C dan tekanan yang tinggi sekitar 1 atm, yang nantinya pada sistem tertutup digunakan untuk memanaskan HRSG (Heat

Recovery Steam Generator).

(15)

11 Mula-mula rotor (kompresor dan turbin) di putar oleh alat penggerak awal yaitu motor listrik. Kemudian kompresor menghisap udara atmosfer dan menaikan tekanan beberapa kali lipat (1-8) tekanan semula. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar dimana ruang bakar itu pula ditempatkan sejumlah bahan bakar dan dinyalakan oleh busi. Untuk ruang bakar lainnya cukup dengan disambung penyalanya dan busi hanya menyala beberapa detik saja. Akibat dari pembakaran akan menaikan suhu dan volume dari gas bahan bakar tersebut, sekali terjadi percikan maka terjadi pembakaran selama bahan bakar disemprotkan ke dalamnya.

Gas yang yang dihasilkan mempunyai tekanan dan temperatur tinggi kemudian berekspansi dalam sebuah turbin dan selanjutnya ke atmosfir (melalui saluran keluaran) untuk siklus terbuka. Pembakaran akan terus berlangsung selama aliran bahan bakar tidak berhenti. Pada saat gas panas masuk ke dalam turbin gas, gas tersebut memutarkan turbin, kompresor, alat bantu dan generator. Diagram alir GTG ditunjukkan oleh gambar 4. Komponen–komponen utama sistem GTG adalah sebagai berikut:

1. Cranking Motor adalah motor yang digunakan sebagai penggerak awal atau start up sistem GTG. Motor cranking mendapat suplai listrik tegangan 6 kV yang berasal dari switch gear.

2. Filter Udara merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas agar udara yang mengalir menuju ke kompresor merupakan udara yang bersih.

3. Kompresor berfungsi mengkompresi udara dalam turbin gas.

4. Ruang bakar, berfungsi sebagai tempat pembakaran di dalam sistem turbin gas. Dapat berupa ruang bakar tunggal atau terdiri dari ruang-ruang bakar yang banyak.

5. Turbin, berfungsi untuk mengekspansi gas panas hingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.

6. Generator berfungsi sebagai pembangkit energi listrik dimana di dalamnya terjadi proses perubahan dari energi mekanik ke listrik.

(16)

12 Sedangkan untuk peralatan pendukung sistem turbin gas, adalah sebagai berikut:

1. Sistem Pelumas (Lube Oil Sistem)

Fungsi utama sistem pelumas ini adalah untuk melumasi bearing–

bearing baik untuk bearing turbin gas maupun bearing generator. Di

samping itu juga digunakan sebagai penyuplai minyak untuk sistem hidrolik pada pompa minyak hidrolik (Hydraulic Oil Pump). Mula– mula sebelum turbin gas dioperasikan, maka pompa minyak pembantu (AOP = Auxiliary Oil Pump) dihidupkan untuk menyuplai minyak pelumas ke dalam bearing turbin gas dan generator untuk selanjutnya diputar pada putaran turning gear atau dalam keadaan pendinginan (on

cooldown) pada putaran lebih dari 30 rpm, dengan tujuan agar ketika

pengidupan (start up), gaya geser (friction force) yang terjadi antara

metal bearing dengan poros turbin gas dan generator dapat dikurangi.

Kemudian setelah turbin gas mulai berjalan dan putaran mulai naik sampai putaran normal, maka suplai minyak pelumas akan diambil alih dari AOP ke Main Lube Oil Pump (MOP), di mana pompa ini diputar melalui hubungan antara Accessories gear atau Load Gear dengan poros turbin gas.

2. Sistem bahan Bakar (Fuel Oil Sistem)

Sistem pembakaran untuk PLTGU ini menggunakan minyak HSD

(High Speed Diesel). Pada proses penyaluran bahan bakar, dilakukan

melalui instalasi perpipaan yang menghubungkan tangki penampungan sampai ke ruang bakar. Aliran bahan bakar dari tangki penampung dipompa dengan transfer pump melalui flowmeter untuk perhitungan pemakaian. Kemudian untuk mendapakan hasil pembakaran yang maksimal maka dipasang Main Oil Pump yang terpasang dan berputar melalui hubungan dengan poros turbin gas dengan Accessories Gear. Dan untuk mengatur jumlah aliran bahan bakar yang masuk ke ruang bakar diatur dengan katup kendali (control valve) yang berfungsi sebagai governor.

(17)

13

3. Sistem Pendingin (Cooling Sistem)

Ketika minyak pelumas digunakan untuk melumasi bearing–

bearing pada turbin gas dan generator, mengakibatkan temperatur dari

minyak pelumas ini menjadi lebih tinggi, sehingga minyak pelumas tersebut perlu pendinginan. Adapun sebagai media pendingin minyak pelumas digunakan air melalui sirkulasi di dalam heat exchanger dan untuk mendinginkan air yang bertemperatur lebih tinggi akibat transfer panas di dalam heat exchanger, maka air pendingin ini akan didinginkan dengan dihembuskan di kisi – kisi radiator. Demikian sirkulasi ini berlangsung secara tertutup dan untuk mensirkulasi air pendingin digunakan Water Cooling Circulating Pump.

4. Sistem Hidrolik (Hydraulic Sistem)

Sistem hidraulik digunakan untuk menggerakkan Main Stop Valve, di mana didalam mekanisme operasinya untuk membuka dan menutup

main stop valve diperlukan hidrolik yang diambil dari Piping Sistem

pelumas turbin gas kemudian dipompa dengan hydraulic oil pump. Adapun fungsi dari main stop valve adalah untuk menghentikan laju aliran bahan bakar minyak saat unit terjadi gangguan atau untuk membuka saluran bahan bakar pada sistem perpindahan bahan bakar (katub utama bahan bakar).

b. HRSG (Heat Recovery Steam Generator)

Energi panas yang terkandung dalam gas buang atau saluran keluaran turbin gas yang temperaturnya masih cukup tinggi (sekitar 5630C) dialirkan masuk ke dalam HRSG untuk memanaskan air di dalam pipa– pipa pemanas (evaporator), selanjutnya keluar melalui cerobong dengan temperatur sekitar 1500C. Air di dalam pipa–pipa pemanas yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas panas tersebut, sebagian besar akan berubah menjadi uap dan yang lain masih berbentuk air. Campuran air dan uap selanjutnya masuk kembali ke dalam drum. Di dalam drum,

(18)

14 uap dipisahkan dari air dengan menggunakan pemisah uap yang disebut

Separator. Uap yang sudah terpisah dari air selanjutnya dipanaskan lebih

lanjut, sehingga kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap, sedangkan air yang tidak menjadi uap disirkulasikan kembali ke pipa– pipa pemanas, bersama–sama dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini berlangsung terus menerus selama unit beroperasi. Lihat gambar 3 sistem HRSG.

Gambar 5. Sistem HRSG

c. Sistem Generator Turbin Uap (Steam Turbine Generator)

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi kinetik, energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakannya. Tergantung dari jenis mekanik yang dipisahkan, turbin uap dapat digerakan pada berbagai bidang industri, dan untuk pembangkit listrik.

Pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk poros dilakukan dalam berbagai cara. Turbin uap secara umum diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, impuls, reaksi dan gabungan,

(19)

15 tergantung pada cara perolehan pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik akibat semburan uap.

1. Komponen utama sistem generator turbin uap adalah sebagai berikut:  Turbin Uap (Steam Turbine), berfungsi untuk mengekspansi uap

superheat hingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.

 Generator, berfungsi untuk menghasilkan energi listrik di mana di dalamnya terjadi proses perubahan energi mekanis menjadi energi listrik.

 Kondensor (Condenser), berfungsi sebagai penampung air

condensate sekaligus sebagai tempat pendinginan uap bekas hasil

ekspansi turbin uap dimana media air laut digunakan sebagai media pendinginnya.

 Tangki air Pengisi (Feed Water Tank), tangki ini berisi air murni sebagai tandon pengisi air condenser.

 Pompa air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi dari tangki air pengisi ke condenser dan menjaga level

condenser tetap pada kondisi normal.

2. Peralatan pendukung sistem turbin uap adalah sebagai berikut :

 Sistem minyak pelumas turbin uap digunakan untuk melumasi

bearing turbin uap dan bearing generator, dimana pada sistem ini

terdapat peralatan Main Lube Oil Pump (MOP), Lube Oil Pump (LOP), Emergency Oil Pump (EOP) dan Lube Oil Cooler. Mula– mula pada kondisi dimana turbin uap masih dalam putaran turning

gear, maka sistem pelumasan akan didistribusikan dan disirkulasi

minyak, dengan main lube oil pump. Selanjutnya setelah turbin uap berputar dan sampai kondisi berbeban, maka seluruh sistem pelumasan akan didistribusikan dan disirkulasikan minyak pelumas ini dengan menggunakan main lube oil pump (MOP) dan

(20)

16  Sistem pendingin minyak pelumas digunakan untuk mendinginkan temperatur minyak pelumas yang tinggi setelah digunakan untuk melumasi bearing – bearing turbin uap dan generator yang kemudian dialirkan masuk ke dalam lube oil cooler, di mana media pendingin yang digunakan adalah air (Closed Cycle Cooling

Water). Air yang bertemperatur tinggi setelah digunakan untuk

mendinginkan minyak pelumas akan didinginkan di dalam heat

exchanger dengan media pendinginnya diambil dari air laut

melalui Pompa Sirkulasi Air (discharge circulating water pump).  Sistem hidrolik pada sistem turbin uap digunakan untuk membuka

maupun menutup Katup Penghenti Utama (main stop valve) dan menggerakkan control valve (Governor) pada pipa suplai uap

superheat untuk memutar turbin. Di mana yang digunakan untuk

sistem hidrolik ini merupakan minyak hidrolik yang tertampung di dalam tangki dan disuplai dengan menggunakan pompa minyak hidrolik (hydraulic oil pump).

 Sistem pendingin siklus tertutup ini terdiri dari Closed Cycle

Cooling Water Heat Exchanger (CCCW), Closed Cycle Cooling Water Pump (CCCWP). Sirkulasi air pendingin ini digunakan

untuk mendinginkan turbin uap Lube Oil Cooler (LOC), turbin uap

Generator Hydrogen Cooler (GHC) dan Hydraulic Oil Cooler

serta bearing – bearing pompa di HRSG. Air dari sisi outlet CCCW yang bertemperatur lebih rendah setelah didinginkan dengan air laut yang diambil dari sisi discharge CWP akan digunakan sebagai media pendingin di dalam LOC dan GHC selanjutnya dari sisi

outlet peralatan ini, air yang bertemperatur lebih tinggi dipompa

menggunakan CCCWP masuk ke dalam CCCW, demikian siklus air ini berlangsung secara tertutup.

(21)

17 2.5. Kelebihan dan Kekurangan PLTGU

2.5.1. Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Dengan menggunakan daur kombinasi gas dapat diperoleh dua keuntungan utama, yaitu dapat menambah daya listrik dan dapat menghemat biaya bahan bakar. Penambahan daya listrik tanpa menambah bahan bakar juga berarti akan menaikkan efisiensi termal sistem dan dapat dinaikkan dari sekitar 24 % menjadi sekitar 42 %. Besarnya peningkatan efisiensi ini tergantung dari temperatur air pendingin yang digunakan pada PLTU dan besarnya temperatur gas buang PLTG. Makin dingin temperatur air pendingin dan semakin tinggi temperatur gas buangnya maka peningkatan efisiensinya juga semakin besar.

Alasan atau petimbangan dalam pemilihan PLTGU adalah waktu konstruksi yang cepat sehingga bila ada lonjakan permintaan tenaga listrik yang harus dipenuhi dalam waktu singkat dapat dibangun PLTGU secara bertahap. Tahap pertama dibangun PLTG untuk memenuhi lonjakan permintaan, sedangkan HRSG beserta PLTU dibangun dan dioperasikan kemudian bila permintaan tenaga listrik sudah meningkat. PLTGU dapat dioperasikan sebagai pembangkit untuk beban puncak maupun untuk beban dasar. Sebagai pembangkit untuk beban dasar yang perlu diperhatikan adalah kontinuitas air pendingin, sedangkan sebagai pembangkit untuk bebabn puncak perlu dipertimbangkan waktu start-up dari PLTGU. PLTG mempunyai waktu start-up yang cepat, sedangkan untuk PLTU mempunyai waktu

start-up yang lambat bila dalam kondisi cold start-up, sehingga untuk

melayani beban puncak perlu beroperasi secara warm start-up.

Kelebihan lainnya dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap ini adalah:

1. Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biaya operasi (Rp/kWh) lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.

(22)

18 3. Pembangunannya relatif cepat.

4. Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar. 5. Fleksibilitasnya tinggi.

6. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan lebih sedikit.

7. Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi memudahkan pengoperasian.

8. Waktu yang dibutuhkan: untuk membangkitkan beban maksimum 1 blok PLTGU relatif singkat yaitu 150 menit.

2.5.2. Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Kekurangan dari penggunaan pembangkit listrik tenaga gas dan uap ini adalah:

1. Prosedur pemeiliharaan lebih sering dilakukan karena beroperasi pada suhu yang sangat tinggi.

2. Memerlukan lahan yang lebih luas.

3. Tidak ramah ingkungan meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan pembangkt termal lainnya.

(23)

19

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik yang energy penggeraknya adalah uap hasil pemanasan air. PLTU disebut juga dengan siklus Rankine. Pembangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit listrik yang energy penggeraknya berasal dari gas bertemperatu tinggi dari hasil pembakaran capuran bahan bakar dengan udara bertekanan tinggi. PLTG memiliki efisiensi yang lebih rendah karena bersifat siklus terbuka (open cycle). PLTG disebut juga dengan siklus Brayton.

Pembangkit listrik tenaga gas uap merupakan pembangkit listrik gabungan dari PLTU dan PLTG yang biasa disebut Combine cycle. PLTGU ini merupakan pembangkit listrik yang memiliki efisiensi yang tinggi karena gas exhaust dari PLTG digunakan untuk memanaskan air pada HRSG yang akan menggerakkan steam turbin. Kesamaan dari ketiga jenis pembangkit tersebut adalah beroperasi pada temperature yang tinggi dan bertekanan tinggi sehingga memiliki konstuksi khusus yang kuat tahan panas dan tekanan. PLTGU dapat mengurangi biaya pembangkitan listrik bila dibandingkan dengan menggunakan PLTG saja. Hal ini dapat dipahami karena dengan menambahkan HRSG dan PLTU dapat meningkatkan tenaga listrik yang dihasilkan tanpa menambah bahan bakar serta meningkatkan efisiensi panas dari sekitar 24 % untuk PLTG menjadi sekitar 42 % untuk PLTGU.

3.2. Saran

Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan terutama dalam hal pembahasan turbin gas. Karena referensi yang penulis dapatkan sangat minim sekali. Untuk itu saya harap kritik dan saran yang sifatnya membangun.

(24)

20

Daftar Pustaka

Gede Astawan. 2014. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). [Online]. http://elektronika-listrik.blogspot.co.id/2014/06/jaringandistribusi-pembangkit.html, diakses pada 17 April 2016.

Cengel, Y.A dan Boles, M.A., 1994, Thermodynamic An Engineering Approach

Nugroho, Dwi., 2013, Turbin Gas, Universitas Muhammadiya PontianakLazuardi, Bintang. et all, 201, Termodinamika Intercooler Pada Turbin Gas,Universitas Indonesia Nn, 2006. Turbin Gas

Meidriansyah, E., Pengoperasian Turbin Gas PLTGU Cilegon, PT PLN (Persero) Pembangkitan Cilegon

Gambar

Gambar 1. Jalur Tenaga Listrik
Gambar 2. Sistem Terbuka PLTGU
Gambar 3. Diagram PLTGU
Gambar 4. Diagram Siklus Terbuka
+2

Referensi

Dokumen terkait

4 Usia 4 – 5 tahun ( kindergarten ) Hampir sama dengan kegiatan di atas, anak – anak diminta untuk melakukan permainan peran yang lebih kompleks dan telah

Dasar : 3.15 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta

Iklan luar ruang billboard akan menampilkan gambar yang menunjukkan sejarah dari Candi Ngempon dan Petirtaan Derekan.. Iklan billboard akan dapat dipasang di

 Artemia diperdagangkan dalam bentuk telur istirahat yang disebut dengan kista, berbentuk bulat-bulatan kecil berdiameter antara 200-350 mikron dengan warna kelabu

Penyimpanan benih cabe merah pada kadar air di daerah air terikat primer (ATP) umur simpan- nya panjang, namun persentasi terjadinya biji keras (dorman) juga tinggi,

Pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD.. Soetomo dengan

Menjawab rumusan masalah tentang efek polusi cahaya terhadap pelaksanaan rukyat yang terkait dengan factor-faktor yang berpengaruh terhadap polusi cahaya dari sebuah lokasi

Hasil uji Chi-Square dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan jumlah leukosit dalam darah petani penyemprot di