• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan pustaka destilasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tinjauan pustaka destilasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I. Destilasi I. Destilasi 1.

1. Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka

Indonesia mempunyai potensi sebagai penghasil minyak atsiri yang Indonesia mempunyai potensi sebagai penghasil minyak atsiri yang  berlimpah.

 berlimpah. Produk Produk minyak minyak atsiri atsiri baru baru pada pada tahap tahap menghasilkan menghasilkan minyak minyak kasarkasar (crude oil). Jika minyak kasar tersebut diolah lebih lanjut menjadi berbagai (crude oil). Jika minyak kasar tersebut diolah lebih lanjut menjadi berbagai komponen minyak esensial murni, maka akan dihasilkan produk-produk minyak komponen minyak esensial murni, maka akan dihasilkan produk-produk minyak esensial yang lebih ekonomis. Salah satunya adalah minyak cengkeh Minyak esensial yang lebih ekonomis. Salah satunya adalah minyak cengkeh Minyak cengkeh telah sejak lama digunakan untuk tujuan pengobatan dan gigi dan telah cengkeh telah sejak lama digunakan untuk tujuan pengobatan dan gigi dan telah diketahui dengan baik di negara-negara Barat sebagai bahan anestesi gigi. diketahui dengan baik di negara-negara Barat sebagai bahan anestesi gigi. Penyulingan cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan air dan Penyulingan cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan air dan  penyulingan dengan uap (Nurhasanah, 2009).

 penyulingan dengan uap (Nurhasanah, 2009).

Pada awalnya destilasi bacth sederhana digunakan untuk memecahkan Pada awalnya destilasi bacth sederhana digunakan untuk memecahkan system biner yaitu campuran HCl-H2O,H2so4-H2o,NH3-H2o. Adapun asumsi system biner yaitu campuran HCl-H2O,H2so4-H2o,NH3-H2o. Adapun asumsi yang digunakan adalah liquida tercampur sempurna pada still pot. Pemindahan yang digunakan adalah liquida tercampur sempurna pada still pot. Pemindahan system biner etanol air secara eksperimen dengan dengan distilasi bacth system biner etanol air secara eksperimen dengan dengan distilasi bacth sederhana dan secara simulasi dengan program basic (Soewarno, 2006).

sederhana dan secara simulasi dengan program basic (Soewarno, 2006). Beberapa

Beberapa proses proses untuk untuk etanol etanol digunakan digunakan seperti seperti heterogen heterogen distilasidistilasi azeotropik yang menggunakan pelar

azeotropik yang menggunakan pelarut yang berbeda ut yang berbeda seperti benzena, pentana seperti benzena, pentana dandan sikloheksana; distilas

sikloheksana; distilasi ekstraktif i ekstraktif dengan pelarut dan dengan pelarut dan garam sebagai garam sebagai memisahkanmemisahkan agen adsorpsi

agen adsorpsi dengan dengan saringan msaringan molekul dan olekul dan proses yproses yang meliputi ang meliputi penggunaanpenggunaan membran pervaporasi

membran pervaporasi Semua proses Semua proses ini ini memiliki aplikasi memiliki aplikasi industri namindustri namun adaun ada  juga

 juga yang yang tidak tidak lagi lagi digunakan digunakan karena karena biaya biaya operasional operasional yang yang tinggi,masalahtinggi,masalah operasi dan konsumsi energi yang tinggi (Uyazan, 2007).

operasi dan konsumsi energi yang tinggi (Uyazan, 2007).

Proses pembuatan minyak kayu putih ini menggunakan system destilasi atau Proses pembuatan minyak kayu putih ini menggunakan system destilasi atau  penyulingan

 penyulingan dengan dengan menggunakan menggunakan sebuah sebuah ketel ketel sebagai sebagai komponen komponen utama utama dandan  beberapa

 beberapa komponen komponen pendukung pendukung seperti seperti pipa-pipa pipa-pipa kondensor kondensor untuk untuk prosesproses  penyulingan

 penyulingan dan dan penampungan penampungan hasil sulinhasil suling.Saat pg.Saat proses roses penyulingan penyulingan berlangsungberlangsung  penempatan

(2)

 baku daun kayu putih dan fluida kerja dibatasi oleh sebuah papan kayu yang  berpori yang berfungsi sebagai sekat ( Baride, 2009 ).

Bahan yang sudah dipersiapkan dengan masing masing ukuran didestilasi dengan menggunakan 2 metode destilasi, yaitu destilasi air dan destilasi uap air. Untuk metode destilasi air, bahan dimasukkan dalam ketel suling kemudian ditambahkan air sampai bahan tersebut terendam, tetapi tidak sampai memenuhi ketel suling. Sedangkan untuk metode destilasi uap air, bahan diletakkan diatas air dengan penahan (sangsang) dan diatus sedemikian rupa agar ruang antar bahan tidak longgar (Yuliarto, 2012).

Destilasi merupakan proses pemisahan yang berdasarkan perbedaan titik didih dari komponen-komponen yang akan dipisahkan. Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Proses distilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan  pemanasan, dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung

dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat (Fatoni, 2001).

Kolom distilasi prototype ditunjukkan pada Gambar 5. Kolom memisahkan campuran komponen dua air dan etanol. Karena relatif stabil antara air dan etanol sangat kecil, entrainer diperlukan untuk pemisahan yang efisien. Dalam kolom ini, n-heptana digunakan sebagai entrainer. Air diperoleh dari fase berat dalam decanter dan etanol ditarik dari bagian bawah kolom ( Udeye, 2009).

Prosedur klasik untuk zat aktif pemisahan dari bahan tanaman dengan distilasi uap dan ekstraksi dengan pelarut organik memiliki kelemahan serius. Itu Prosedur distilasi hanya memungkinkan pemisahan senyawa volatil (minyak esensial), yang, untuk sebagian besar atau lebih kecil, diubah di bawah  pengaruh yang ditinggikan suhu. Di sisi lain, ekstraksi dengan pelarut organik

tidak dapat membuat suatu ekstrak bebas dari jejak pelarut organik, yang tidak diinginkan baik untuk organoleptik dan / atau alasan kesehatan. Selain itu, pelarut organik kurang selektif, sehingga, selain zat aktif, mereka juga melarutkan  beberapa seiring senyawa ( Zekovic, 2009).

(3)

Kami menjelaskan hirarki metode, model, dan teknik perhitungan yang mendukung desain kolom distilasi reaktif. Para model memerlukan kebutuhan data yang semakin canggih seperti hirarki diimplementasikan. Pendekatan ini diilustrasikan untuk produksi metil asetat karena pentingnya komersial, dan karena ketersediaan data yang diterbitkan memadai untuk perbandingan ( Huss, 2002).

Prosedur fraksinasi diringkas dalam Ester diperoleh dari minyak dipanaskan oleh alkoholisis. Tersebut disuling pada 115A ° C dan 7 u. menyaring akhir merupakan 63% dari bahan awal. Ester The suling diobati dengan urea dan larut lemak asam urea adduci dipisahkan. Bahan adducting mewakili 91% dari distilat atau 57% dari bahan awal (Friedman, 2014).

Destilasi dan rektifikasi adalah proses pemisahan termal yang digunakan secara luas dibidang teknik untuk memisahkan campuran larutan dalam jumlah  besar. Destilasi produk antar atau produk akhir yang diperoleh pada reaksi kimia. Kedua proses diatas adalah serupa, yaitu pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran, artinya dengan cara mengubah bagian-bagian yang sama dari keadaan cair berbentuk uap (Bernasconi, 1995).

Peralatan distilasi yang konvensionil untuk fraksinasi bahan cair secara terus-menerus, terdiri dari tiga bahan utama yaitu pembangkit uap yang menyediakan  panas yang membutuhkan untuk penguapan, sebuah kolom yaitu tempat seluruh

tahap persentuhan memampatkan hasil atas yang terakhir. Di dalam distilasi uap, uap air digelembungkan melalui bahan cair dan uap yang mengandung komponen yang mudah menguap dan uap air lewat ke pendingin. Panas dapat dilengkapi oleh  pengembunan uap air, atau tersendiri. Dalam beberapa hal uap dan komponen yang mudah menguap yang dimampatkan, tidak bercampur, sehingga pemisahan di dalam alat pendingin menjadi sederhana (Earle, 1969).

Penyulingan minyak atsiri pada tekanan rendah, tipe penyulingan ini digunakan untuk mencegah dekomposisi minyak atsiri, karena akan mengurangi  proses hidrolisis ester dalam minyak. Dengan metode ini, jenis minyak atsiri

(4)

tertentu mempunyai rendaman dan mutu terbaik. Umumnya pembuatan minyak atsiri menggunakan distilasi dalam proses pembuatannya (Ketaren, 1987).

Destilasi adalah suatu proses penguapan dan pengembunan kembali, yang dimaksutkan campuran 2 atau lebih zat cair kedalam fraksi-fraksinya berdasarkan  perbedaan titik didihnya. Umunya destilasi berlangsung pada tekanan atmosfir dan campurannya dapat dinyatakan dalam kurva-kurva komposisi atau suhu atau kurva-kurva komposisi cairan atau uap. Biasanya disebut diagram y/x pada tekanan konstan (Tjokro, 1985).

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bernasconi, et all. 1995. Teknologi Kimia Bagian 2. Pradnya Paramita. Jakarta.

Earle, R.L. 1969. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya. Yogyakarta.

Fatoni, Anwar. 2011. Kajian Awal Biji Buah Kepayang Masak Sebagai Bahan Baku  Minyak Nabati Kasar. Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik

 Mesin Universitas Gunadarma. Depok.

Baride, La. 1993. Tinjauan Sistem Penyulingan Minyak Kayu Putih. Jakarta.

Friedman, Leo. 2014. The Nutritive Properties Of Heated Cottonsed Oil And OF  Heated Cottonseed Oil Fractions Obtained By Distillation And Urea Adduct  Formation. Journal Of Nutrision.

Huss, Robert S. 1855. Reactive Distillation for Acetate Production. USA. Ketaren, S. 1987. Minyak Atsiri. Universitas Indonesia. Jakarta.

 Nurhasanah,Siti. 2009.  Pemisahan Eugenol Dari Minyak Cengkeh Dengan Cara  Distilasi Fraksinasi. Jurnal Teknologi.

Soewarno. 2007. Simulasi  Pemisahan Sistem Biner Dengan Distilasi Bacht Sederhana. Jurnal Teknik Kimia.

Tjockro, Soebiyanto adi Koesoemo. 1985.  HFS dan Industri Ubi Kayu lainnya. Gramedia. Jakarta.

Udeye, V. E. 2009. Ethanol heterogeneous azeotropic distillation design and

Uyazan. 2007. Separation Of Ethanol And Water By Extractive Distilation With Salt  And Solvent As Entrainer: Process Simulation. Brazilian Journal of Chemical

Engineering.

Yuliarto, Fuki Tri. 2012. Pengaruh Ukuran Bahan dan Metode Destilasi (Destilasi  Air dan Destilasi Uap-Air) Terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii). Jurnal Teknosains Pangan Vol 1 No 1. Universitas Sebelas Maret.

Zeković, Zoran P. 2009.  Laurel Extracts Obtained by Steam Distillation, Supercritical Fluid and Solvent Extraction. Journal of Natural Products, Vol. 2(2009):104-109. Serbia.

Referensi

Dokumen terkait

• Disebut Ekstraksi Cair-Cair (LLE) adalah karena peristiwa pemisahan komponen dari suatu campuran cair dengan cara pengontakan pada cairan lain (baru) • Disebut juga sebagai

Ekstraksi cair-cair merupakan pemisahan komponen kimia di antara dua fase pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut pada fase pertama dan

Proses pemisahan secara ekstraksi dilakukan jika campuran yang akan dipisahkan berupa larutan homogen (cair – cair) dimana titik didih komponen yang satu dengan

%kstraksi pelarut adalah ekstraksi cair-cair yaitu pemisahan komponen dari suatu campuran cair dengan cara pengontakkan dengan cairan lain. /ujuan dari

Kromatografi kolom merupakan teknik analisis yang digunakan dalam penentuan jumlah komponen yang terdapat pada suatu campuran senyawa, pemisahan, dan pemurnian komponen senyawa

Tingkat pemisahan komponen dalam suatu campuran dengan metode kromatografi direfleksikan dalam kromatogram yang dihasilkan, untuk hasil pemisahan yang baik puncak-puncak

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi memisahkan komponen campuran senyawa kimia terlarut dengan sistem adsorpsi pada fase diam padat atau sistem partisi di antara fase diam cair

Teks di atas membahas tentang destilasi sederhana, yaitu metode pemisahan komponen dalam campuran cair berdasarkan perbedaan titik