• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1.1b Area Delta Mahakam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 1.1b Area Delta Mahakam"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ϭ

BAB I

PENDAHULUAN

Untuk keperluan rekayasa di wilayah kerja TOTAL E&P INDONESIE dengan luas area 60 km x

90 km di daerah Delta Mahakam, Kalimantan Timur, diperlukan titik-titik yang tinggi

ortometriknya diketahui. Untuk membangun titik-titik tersebut umumnya dilakukan pengukuran

sipat datar. Mengingat wilayah kerja TOTAL E&P INDONESIE yang terdiri dari sungai-sungai

besar dan rawa-rawa, pengukuran sipat datar ini sangat sulit untuk dilakukan, seperti yang terlihat

pada gambar 1.1a dan 1.2b dibawah ini :

% U % U % U % U % U % U % U % U % U % U % U % U % U # # # # # # # ## # # # # ## ## # # # # ## # ### # # # # # ## # # # # # ## # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # # # # # # # ## ### # # ## ## # # ## # # ## # ## # ##### # # # # ## ## ### #### ### # # # # # ## # ## # ### ## # # ## # # # ## # # # ## # # # # # # # 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 CPU PENDINGIN 7J 8QD 7J 'HZD 30L DQ J TMP TMx GTS-H GTS-X GTS-1 GTS-2 GTS-3 GTS-4 1 / 0    . ( / $ 0 % 8   TM-2 TM-3 TM-4 TM-7 TM-9 TN-D4 TM-10 TM-15 TM-16 TM-18 TM-19 TM-20 TM-23 TM-25 TM-28 TM-29 TM-30 TM-40 TM-45 TM-43 TN-X3 TM-68 TN-H10 TN-X13 NLM-55 NLM-58 NLM-71 NLM-75 NLM-76 NLM-80 TN-W20 TN-X16 TN-E5K1 TN-Dx27 NLM-22-X NLM-27-W NLM-35-G NLM-83-I NLM-84-H NLM-88-I TN-D13rc NLM-33-TD NLM-46-TQ NLM-64-TT TM-26-BIS Tg. Una P. Nubi Ma. Kaeli Ma. Bayor P. Bapara P. Kambing Ma. Tambora Ds. Anggana Sg. Babarong Kec. Anggana P. Lalukenan Sg. Sepanjang P. Parangatan Ds. Kutai Lama Ds. Sido Mulyo P. Kayumajarang Ds. Muara Pantuan Ds. Handil Terusan Sg. Terusan Pamakaran GTS-B Tg. Timbangpasir # P. Miang P. Patin P. SungaiKelambu Sg. Bayur Tg. Dewa P. Genting P. Seribu Sg. Tambora LT-2

Gambar 1.1a Peta Lokasi Delta Mahakam

(2)

Ϯ

Sebuah metode alternatif untuk menentukan tinggi ortometrik pada wilayah kerja TOTAL E&P

INDONESIE adalah metode pengukuran GPS (Global Positioning System). Karena GPS

memberikan informasi tinggi geodetik atau tinggi diatas ellipsoid referensi (h), maka dibutuhkan

informasi undulasi geoid (N) pada seluruh wilayah kerja TOTAL E&P INDONESIE untuk

mengkonversi tinggi geodetik menjadi tinggi ortometrik melalui persamaan :

H = h – N

(1.1)

dimana,

H = Tinggi ortometrik

h = Tinggi geodetik (diperoleh dari hasil pengukuran GPS)

N = Undulasi geoid (diperoleh dari model geoid lokal)

Gambar 1.2 Permukaan bumi, Geoid, Ellipsoid

Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai penentuan undulasi geoid di wilayah kerja TOTAL

E&P INDONESIE beserta model pendekatan dan metode penentuan yang digunakan sehingga bisa

diperoleh model geoid lokal Delta Mahakam yang detail dan dapat dipakai sebagai bidang

referensi tinggi yang konsisten di wilayah kerja TOTAL E&P INDONESIE.

Geoid dapat didefinisikan sebagai bidang ekipotensial yang dianggap berimpit dengan muka laut

ideal. Di dalam geodesi, geoid bereferensi terhadap permukaan ellipsoid karena ellipsoid

merupakan model matematis pendekatan bumi. Jarak antara permukaan ellipsoid dan permukaan

geoid dinamakan undulasi geoid (gambar 1.2).

Salah satu cara penentuan model geoid adalah dengan penggunaan model geopotensal global

seperti EGM ’96 atau EIGEN-GL04C. Untuk kasus Delta Mahakam penentuan undulasi geoid

dengan hanya memakai model geopotensial global tidak bisa diterapkan karena untuk keperluan

P’

P

Q

H

N

h

Permukaan bumi

Geoid/MSL

ellipsoid

(3)

ϯ

lokal daerah Delta Mahakam dibutuhkan model geoid yang detail. Untuk mengatasi kendala

tersebut digunakanlah solusi kombinasi yang menggabungkan data hasil pengukuran gayaberat di

permukaan bumi dengan data gayaberat yang diperoleh dari model geopotensial global.

Dalam penentuan undulasi geoid dengan menggunakan data gayaberat hasil pengukuran di

permukaan bumi diperlukan adanya model pendekatan untuk penentuan undulasi geoid tersebut.

Salah satu model pendekatan itu adalah model pendekatan Stokes yang menggunakan data anomali

gayaberat dalam penghitungan undulasi geoid. Pada pendekatan Stokes kita harus menentukan

terlebih dahulu bidang geoid itu sendiri, untuk wilayah daratan proses penentuan bidang geoid ini

dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran sipat datar, tetapi untuk wilayah Delta Mahakam

hal ini tidak mungkin untuk dilakukan karena wilayah Delta Mahakam yang terdiri dari rawa-rawa

dan sungai besar sehingga model pendekatan Stokes ini tidak sesuai untuk diterapkan pada daerah

Delta Mahakam. Solusi dari permasalahan ini adalah digunakannya model pendekatan lain yang

dalam penghitungan undulasi geoidnya tidak perlu ditentukan terlebih dahulu bidang geoid itu

sendiri.

Model pendekatan yang dimaksud adalah model pendekatan Molodensky. Data gayaberat yang

dipakai dalam penentuan undulasi geoid menggunakan model pendekatan Molodensky ini adalah

data gangguan gayaberat, bukan data anomali gayaberat, karena jika menggunakan data anomali

gayaberat perlu dilakukan terlebih dahulu penentuan bidang telluroid. Data gangguan gayaberat

diperoleh dari hasil selisih antara gaya berat hasil observasi pada suatu titik diatas permukaan bumi

dengan gaya berat normal di titik tersebut.

Untuk mendapatkan gaya berat normal di atas permukaan bumi, dibutuhkan tinggi geodetik dan

dengan menggunakan teknologi GPS tinggi geodetik ini dapat diperoleh dengan mudah.

Permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan pendekatan Molodensky adalah dibutuhkannya

data gangguan gayaberat yang terdistribusi merata di seluruh permukaan bumi, tetapi pada

kenyataannya situasi ini hampir tidak mungkin untuk diwujudkan karena data gangguan gayaberat

biasanya hanya tersedia pada wilayah yang terbatas. Solusi dari permasalahan ini adalah

diterapkannya metode kombinasi yang menggabungkan model geopotensial global dan data

gangguan gayaberat lokal, dimana model geopotensial global berkonstribusi dalam sinyal geoid

gelombang panjang dan data gayaberat lokal berkontribusi dalam sinyal geoid gelombang pendek.

Dalam tugas akhir ini model geopotensial yang dipakai adalah EIGEN-GL04C karena model

geopotensial ini dinilai memiliki resolusi yang tinggi dan tingkat kerapatan data serta keakuratan

yang tinggi dibandingkan dengan model geopotensial lainnya termasuk EGM 96 (gambar 1.3 dan

tabel 1.1).

(4)

ϰ

Gambar 1.3 Visualisasi model geopotensial global EIGEN-GL04C

(http://icgem.gfz-potsdam.de)

Model Geopotensial

Global

Amerika Serikat

Kanada

Eropa

Jerman

EIGEN-GL04C 43.5

31.1

34.0

18.1

EIGEN-CG03C 43.6

35.0

38.4

19.7

EIGEN-CG01C 44.1

31.7

39.7

21.7

EGM96

46.5

37.3

44.6

27.6

Tabel 1.1 Perbandingan standar deviasi (cm) perbedaan antara sinyal geoid dan GPS levelling

beberapa model geopotensial global di beberapa wilayah negara dunia

(http://www.gfz-potsdam.de)

Metodologi penelitian yang ditempuh pada tugas akhir ini dimulai dengan akuisisi data gayaberat

dan model geopotensial global, lalu dilanjutkan dengan penggabungan antara data gangguan

gayaberat lokal dan koefisien geopotensial menggunakan solusi kombinasi menghasilkan model

geoid lokal untuk daerah Delta Mahakam. Secara skematik metodologi penelitian tugas akhir ini

dapat dilihat pada gambar 1.4.

(5)

ϱ

Metodologi Penelitian

Penentuan Model Geoid Lokal

(Studi kasus : Delta Mahakam, TOTAL E&P INDONESIE)

Kontribusi Gelombang Pendek Kontribusi Gelombang Panjang Undulasi Geoid Total (N=N1+N2)

Koreksi Geoid dari Rata-Rata Pengaruh Eksternal dan Internal Geoid serta Validasi Undulasi Geoid yang Dipengaruhi oleh Koefisien Potensial (N2) Koefisien Geopotensial Data Gangguan Gayaberat Evaluasi Integral Hotine Dengan Modifikasi Kernel (N1) GPS / Data Levelling Model Geoid Lokal Delta Mahakam Gambar 1.4 Bagan Metodologi Penelitian Data Koordinat Geodetik Koreksi G1 dan Quasi Geoid

(6)

ϲ

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 Pendahuluan

Pada bab ini diberikan gambaran umum mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup,

tahap pengerjaan, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan dari tugas akhir ini.

BAB 2 Model Penentuan Undulasi Geoid

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang menjelaskan tentang undulasi geoid beserta model

pendekatannya dan permasalahan yang dihadapi masing-masing model pendekatan, serta solusi yang bisa

diterapkan.

BAB 3 Penentuan Model Geoid Lokal Delta Mahakam

Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah dalam penentuan model geoid lokal Delta

Mahakam beserta hasil yang didapatkan.

BAB 4 Analisis

Pada bab ini akan dianalisis mengenai model geoid Lokal Delta Mahakam beserta hasil verifikasii

terhadap model tersebut.

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari semua pembahasan tugas akhir ini serta saran-saran bagi

perbaikan model geoid lokal dan verifikasinya di kemudian hari terutama untuk proses pembaruan atau

Gambar

Gambar 1.1b Area Delta Mahakam
Gambar 1.2 Permukaan bumi, Geoid, Ellipsoid
Gambar 1.3 Visualisasi model geopotensial global EIGEN-GL04C  (http://icgem.gfz-potsdam.de)

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan media ini selain memiliki informasi yang mendalam, juga jarang ditemukan buku esai fotografi yang membahas tentang budaya tradisional Topeng dalang di

dijelaskan oleh Middlemas dkk., (2013) pada penelitiannya dengan HCl sebagai agen pelindi memberikan hasil bahwa waktu pelindian dan konsentrasi pelarut memiliki pengaruh

Arahan untuk tempat duduk taman adalah menyediakan tempat duduk yang terletak di luar bebas jalur pejalan kaki dengan jarak antar tempat duduk 10 meter dan menyediakan tempat

Faktor intelegensi merupakan salah satu faktor intern yang sangat besar pengaruhnya dalam pencapaian prestasi belajar seseorang. Dalam belajar di sekolah intelegensi

responden diperoleh hasil bahwa pengaruh kompensasi dan motivasi kerja. terhadap kinerja karyawan yang bekerja di Impact Bandung ialah

Hal ini telah sesuai dengan Hukum Nerns yang mengatakan bahwa jika dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur dimasukkan solut yang dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: (a) Melalui analisis value stream mapping diidetifikasi tiga jenis waste yang

Berdasarkan hasil uji coba dari operasi date implementasi SQL dari database Nilai Mahasiswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Operasi date yang digunakan