• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

YEYEN PESA SURYA

PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES

PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr.

DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena telah memberikan rahmat dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Profil Peresepan Obat Antidiabetes Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis sangat menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tercapai oleh adanya bantuan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini, diantaranya :

1. Dra. Lilis Suriani, MM selaku Wadir Pendidikan dan Kemitraan BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya.

2. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep.,Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Nailis Syifa, S.Farm.,MSc.,Apt selaku Ketua Prodi Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dan juga sebagai dosen penguji II skripsi yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

4. Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku dosen pembimbing I skripsi dan Dra. Liza Pristianty, M.Si.,MM.,Apt selaku dosen pembimbing II skripsi yang telah banyak membantu dan memberi arahan serta bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

5. Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku dosen penguji I skripsi yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

6. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si.,M.P selaku dosen Wali Akademik yang telah memberi masukan, nasehat, dan saran selama pemprograman perkuliahan.

7. Kepada segenap Dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Para staf TU Program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

yang senantiasa memberikan pelayanan kemahasiswaan.

(5)

pengambilan data serta banyak memberikan pengetahuan selama di RSUD.

10. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materil selama penulis mengikuti pendidikan di UMM.

11. Ka yupi, ka evri dan kedua keponakan (Ray dan Alesha) yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya.

Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan berkatNya atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam penyusunan tugas akhir ini tentunya masih sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran demi kemajuan selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat demi kemajuan Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang, 05 Desember 2015

Penulis

(6)

RINGKASAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. DM tipe 1 atau yang dikenaldengan nama Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) yang disebabkan adanya kerusakan sel β pankreas karena reaksi autoimun. DM tipe 2 atau lebih dikenal dengan nama Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) sel β pankreas mampu

menghasilkan insulin tetapi jumlahnya tidak mencukupi atau tubuh tidak dapat merespon insulin yang dihasilkan, sehingga menyebabkan building glukosa dalam darah. Di Indonesia ini sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang meningkat 2-3 kali lebih cepat dari negara maju. Angka kejadian DM yang cukup tinggi serta pasien DM yang memiliki komplikasi terhadap penyakit penyerta cukup banyak sehingga terapi obat antidiabetes yang diterima pasien DM menjadi kompleks, maka perlu dilakukan penelitian terkait profil peresepan obat antidiabetes.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang profil peresepan obat antidiabetes berdasarkan resep yang ada di Instalasi Farmasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April – Juni 2015.

Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh resep pasien yang menjalani rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April – Juni 2015. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah resep pasien yang menjalani rawat jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April – Juni 2015 yang berisi obat-obatan untuk terapi antidiabetes.

Hasil penelitian diperoleh data prosentase resep pasien rawat jalan, prosentase jenis kelamin pasien DM, prosentase usia pasien DM, prosentase pola peresepan obat antidiabetes, prosentase obat antidiabetes tunggal / kombinasi, prosentase peresepan obat antidiabetes (oral dan insulin), prosentase golongan obat antidiabetes (oral), prosentase obat antidiabetes (insulin), , prosentase dokter penulis resep dan prosentase komplikasi penyakit penyerta pasien DM. Data disajikan dalam bentuk tabel dan gafik. Analisa data dilakukan dengan mengolah data ke dalam bentuk prosentase (%) pada setiap variabel yang diteliti.

(7)
(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... ... iii

KATA PENGANTAR ... ... iv

RINGKASAN ... ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN... ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.4.1 Tujuan Umum ... 4

1.4.2 Tujuan Khusus ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Diabetes Mellitus ... 6

2.1.1 Definisi ... 6

2.1.2 Klasifikasi ... 7

2.1.2.1 Diabetes Mellitus Tipe 1 ... 7

2.1.2.2 Diabetes Mellitus Tipe 2 ... 8

2.1.2.3 Diabetes Mellitus Gestasional ... 10

2.1.2.4 Diabetes Mellitus Tipe Lain ... 10

2.1.3 Komplikasi Diabetes Mellitus... 12

(9)

2.1.3.2 Komplikasi Kronis... 13

2.1.4 Tinjauan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) ... 15

2.2.4.1 Antidiabetes Oral ... 15

Golongan Sulfonylurea... 15

Golongan Glinida... 18

Golongan Biguanida... 19

Golongan Tiazolidinedione... 20

Golongan Inhibitor α-Glukosidase... 21

2.2.4.2 Insulin ... 23

Insulin Short Acting... 23

Insulin Rapid Acting... 24

Insulin Intermediate Acting... 24

Insulin Long Acting... 24

2.2 Tinjauan Pasien Rawat Jalan ... 25

2.3 Tinjauan Rumah Sakit ... 26

2.3.1 RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya ... 26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 28

BAB IV METODE PENELITIAN ... 29

4.1 Desain Penelitian ... 29

4.2 Populasi ... 29

4.3 Sampel ... 29

4.3.1 Besar Sampel ... 30

4.3.2 Teknik Sampling ... 30

4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

4.5 Instrumen Penelitian ... 30

4.6 Variabel ... 31

4.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31

4.8 Teknik Pengumpulan Data ... 32

4.9 Pengolahan Data ... 32

4.10 Analisis Data ... 33

BAB V HASIL PENELITIAN ... ... 34

(10)

5.2 Pola Peresepan Obat Antidiabetes ... . 35

5.3 Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal / Kombinasi ... 36

5.4 Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) ... 40

5.5 Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral) ... 41

5.6 Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin) ... 42

5.7 Karakteristik Pasien ... 43

5.7.1 Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes ... 43

5.7.2 Usia Pasien Pada Resep Diabetes ... 44

5.8 Dokter Penulis Resep Diabetes ... 45

5.9 Komplikasi Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes ... 46

BAB VI PEMBAHASAN ... 47

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

7.1 Kesimpulan... 52

7.2 Saran ... 53

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Kriteria Pengendalian Diabetes Mellitus ... 7

II.2 Obat Oral Antidiabetes di Indonesia ... 22

II.3 Insulin yang ada di pasaran Indonesia ... 24

IV.1 Variabel Penelitian ... 31

V.1 Resep Pasien Rawat Jalan ... 34

V.2 Pola Peresepan Obat Antidiabetes ... 35

V.3 Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal/Kombinasi ... 36

V.4 Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) ... 40

V.5 Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral) ... 41

V.6 Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin) ... 42

V.7 Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes ... 43

V.8 Usia Pasien Pada Resep Diabetes ... 44

V.9 Dokter Penulis Resep Diabetes ... 45

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Kerangka Konseptual ... 28

5.1 Prosentase Resep Pasien Rawat Jalan ... 34

5.2 Prosentase Pola Peresepan Obat Antidiabetes ... . 35

5.3 Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal/Kombinasi ... . 39

5.4 Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin) ... 40

5.5 Prosentase Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral) ... 41

5.6 Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin) ... 42

5.7 Prosentase Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes ... 43

5.8 Prosentase Usia Pasien Pada Resep Diabetes ... . 44

5.9 Prosentase Dokter Penulis Resep Diabetes ... 45

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Obat Golongan Sulfonilurea ... 58

2. Obat Golongan Glinida ... ... 59

3. Obat Golongan Biguanida ... ... 60

4. Obat Golongan Tiazolidinedione (TZD) ... 61

5. Obat Golongan Inhibitor α-Glukosidase ... 62

6. Pengumpulan Data Harian ... ... 63

7. Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Resep April-Juni 2015 ... 64

8. Jumlah Umur Pasien Berdasarkan Resep April-Juni 2015 ... ... 65

9. Pemberian OAD (Oral dan Insulin) April-Juni 2015 ... . 66

10. Terapi DM April-Juni 2015 ... ... 67

11. Daftar Riwayat Hidup ... ... 68

12. Perencanaan Peneitian ... ... 69

13. Surat Pernyataan ... ... 70

14. Surat Izin Penelitian ... 71

15. Izin Penelitian ... 72

(14)

DAFTAR SINGKATAN

ADA : American Diabetes Association

DEPKES : Departemen Kesehatan DM : Diabetes Mellitus

GD2JPP : Gula Darah 2 Jam Post Prandial GDA : Gula Darah Acak

GDM : Gestational Diabetes Mellitus GDP : Gula Darah Puasa

HbA1c : Hemoglobin Terglikasi HDL : High Density Lipid

IDDM : InsulinDependent Diabetes Mellitus

IDF : International Diabetes Federation

LDL : Low Density Lipid

NIDDM : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

OAD : Oral Antidiabetes OHO : Obat Hipoglikemik Oral

PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

PPAR- : Peroxisome Proliferators Activared Receptor Gamma

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

SGOT : Serum Glutamic Oxaloaceticc Trannsaminase

SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

(15)

DAFTAR PUSTAKA

ADA, 2010. American Diabetes Association. Standarts of Medical Care in Diabetes 2012.Diabetes Care, Vol 35. (Suppl 1) p.511-563.

Anonim, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus.

Depkes RI, Jakarta.

Anonim, 2009. Metformin Tetap Andalan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.

Edisi No 09 Vol XXXV. September 2009.

http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2009/edisi-09-2009/1000-kegiatan/69-metformin-tetap-andalan-pasien-diabetes-mellitus-tipe-2.

diakses tanggal 5 Maret 2015.

Ardianto, R., 2004. Klasifikasi Diabetes Mellitus. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, hal. 138.

Baradero, M., 2009. Klien Gangguan Endokrin. Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta, hal.106-113.

Black, J. M., & Hawks, J. H., 2005. Medical Surgical Nursing (7th ed). St louis:

Elsevier Saunders.

Budiarto, E., 2004. Metode Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC. Chandra, B., 2008. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan RI., 2000. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 193/Kab.B.VII/2000 : Penggolongan Oral Anti Diabetik (OAD). Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI., 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.

Departemen Kesehatan RI., 2006. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI., 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 1 desember 2014.

Departemen Kesehatan RI., 2009.Peraturan Menteri Kesehatan UU No. 44 Tahun 2009: Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

(16)

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G.C., Matzke, G. R., Well, B. G., and Posey, L. M., 2008. Pharmacotherapy. Ed 7th, New York: Mc Graw-Hill, pp. 1238-1248.

Efendi, S., 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Fauci, Anthony S., Kasper, Dennis L., Longo, Dan L., Braunwald, Eugene., Hauser, Stephen L. Jameson, J. Larry., Loscalzo, Joseph, 2008.

Harrison’s Principles Of Internal Medicine. Seventeen Edition State Of America: The McGraw-Hill Companies. Chapter 338.

Hinson, J., 2007. The Endocrine System.Churchill Livingstone Elsevier, Europa, hal. 114.

IDF., 2012. International Diabetic Federation (IDF) Diabetic Atlas Update.

http://www.idf.org/diabetesatlas/5e/what-is-diabetes diakses 25 mei 2015.

Karam, J. H., Forsham, P. H., 2002. Hormon-Hormon Pankreas dan Diabetes Mellitus. In: Baxter, J. D., Endokrinologi Dasar dan Klinik (Basic and Clinical Endocrinology). Jakarta: EGC.

Kasper, D. L., Braunwald, E., Faauci, A. S., Hauser, S. L., Longo, D. L., and Jameson, J. L., 2005. Harrison’s Manual of Medicine, edition 16th, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Katzung, B. G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi ke IV. Jakarta: EGC.

Mycek, Mary J.,harvey, Richard A., Champe, Pamela C., 2001. Farmakologi.

Ulasan Bergambar, Ed.2. Jakarta: Widya Medika, hal 327-328.

Muhlis., 2008. Farmakologi dan Terapi. Edisi Ke-5, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Murtiwi, Sri., 2011. Insulin Past And Present In Clinical Use, Surabaya: Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Fakultas Kedokteran / Departemen Ilmu Penyakit Dalam.

Notoadmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Prajoga, S., 2006. Perencanaan dan Implementasi Aplikasi Reservasi Pasien Berbasis Protokol Aplikasi Nirkabel. http://digilib.its.ac.id/ITS-Master. Diakses tanggal 2 Februari 2015.

PERKENI, 2002. Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Tipe 2. Jakarta: Perkeni. Power, A. C., 2001. Diabetes Mellitus. In: Braunwald, E., Fauci, A. S., Kasper, D.

L., Hauser, S. L., Longo, D. L., and Jameson, J. L. (Eds). Harrison’s

(17)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://pusatbahasadiknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses tanggal 20 Februari 2015.

Schteingart, David, E., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi ke 6, Jakarta: Anggota IKAPI, hal.1259.

Scoot, S.A., Gennaro, A.R., 2000. The Prescriptions in Remington’s The

Science and Practice of Pharmacy. Ed 20th, Philadelphia: College of

Pharmacy and Science, PP. 1687-1688.

Setiawan, Meddy., 2008. Buku Ajar Endokrin, Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, hal 14-24.

Soegondo, S., 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi ke-2, Jakarta: Anggota IKAPI, hal. 19.

Suherman, S.K., 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-1, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 481-495.

Suyono, S., 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi ke-2, Jakarta: Anggota IKAPI, hal. 31.

Sweetman, S. C., 2009. Martindale the Complete Drug Reference, 36th Edition, London: Pharmaceutical Press, hal. 1398-1490.

Tanu, I., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 55, Badan Penerbit FKUI. Jakarta hal. 302.

Tjokroprawiro, Askandar., Setiaan Bodie, Poernomo., Santoso, Djoko., Soegiarto, Gatot., 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan dr. Soetomo Surabaya. Surabaya: Penerbit Erlangga. Hal 33-55.

Triplitt, C.L., Reasner, C.A., and Isley, W.L., 2008.Diabetes Mellitus, In: Dipiroet. Al (Eds), Pharmacotherapy A Pathophysiologic Aproach, Sixth Edition. Page: 799-820. Appeton and Lange, Philadelphia.

Waspadji, S., 2004. Diabetes Mellitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya yang Rasional. Jakarta: FKUI.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal (Depkes, 2006).

Derajat kesehatan sangat menentukan dalam pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia dan merupakan modal bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diselenggarakan upaya kesehatan yang menyeluruh dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Rumah sakit berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu termasuk pelaksanaan pelayanan kegiatan kefarmasian yang baik oleh tenaga profesional kesehatan seperti dokter, farmasis, dan tenaga kesehatan lainnya yang terlibat dalam pelayanan keepada pasien (Depkes, 2006).

Masyarakat Indonesia yang kini memasuki era modern mengalami peningkatan kesejahteraan yang berdampak dengan semakin meningkatnya tingkat kejadian berbagai penyakit degeneratif. Besarnya permasalahan Diabetes Mellitus (DM) dapat diukur dengan angka kejadian DM dan penyakit penyulit yang disebabkannya (Waspadji, 2011).

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi nilai normal (70-110 mg/dL). Di Indonesia ini sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang meningkat 2-3 kali lebih cepat dari negara maju. Pada tahun 2000 ada 8,4 juta orang yang mengidap diabetes, pada tahun 2010 mencapai 21,3 juta orang. Diperkirakan pada 2025 akan menjadi 59 juta orang atau urutan kelima terbanyak di dunia (PERKENI 2002).

(19)

2

penyakit endokrin dan 4% wanita hamil menderita Diabetes Gestasional (Depkes, 2009).

Empat klasifikasi yang diperkenalkan oleh American Diabetes Assosiation

(ADA) didasarkan atas pengetahuan mutakhir mengenai patogenesis sindrom diabetes dan gangguan toleransi glukosa. Klasifikasi ini telah disahkan oleh World Health Organization (WHO) dan telah dipakai di seluruh dunia. Empat klasifikasi klinis gangguan toleransi glukosa: (1) diabetes mellitus tipe 1, (2) diabetes mellitus tipe 2, (3) diabetes gestasional (diabetes kehamilan), dan (4) tipe khusus lain (Schteingart, 2006). Diabetes tipe 1 ditandai dengan adanya gangguan produksi insulin akibat penyakit autoimun atau idiopatik. Tipe ini sering disebut

insulin dependent diabetes mellitus atau IDDM, karena pasien mutlak membutuhkan insulin. Diabetes tipe 2, akibat resistensi insulin atau gangguan sekresi insulin. Pada diabetes tipe 2 tidak selalu membutuhkan insulin, kadang-kadang cukup dengan diet atau antidiabetik oral. Karenanya tipe ini disebut

noninsulin dependent diabetes mellitus atau NIDDM. Jenis diabetes lainnya, misalnya gestational diabetes (DM pada kehamilan) disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu menghasilkan dan menggunakan cukup insulin. Gestational diabetes biasanya akan menghilang setelah melahirkan (Suherman, 2009).

(20)

3

ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. Golongan Alpha-Glukosidase Inhibitors (Acarbose) bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan karbohidrat di usus menjadi berkurang dan glukosa darah sesudah makan tidak cepat naik (Depkes, 2000).

Insulin sangat penting untuk kelangsungan hidup pasien dengan diabetes

tipe 1, yang sel βnya telah rusak. Selain itu juga insulin dapat digunakan dalam terapi pasien diabetes tipe 2, bila gejala yang diderita tidak dapat dikontrol dengan diet, olahraga atau obat oral antidiabetes. Insulin juga digunakan pada pasien dengan diabetes tipe 2 selama kehamilan (Fauci et al., 2008). Tipe insulin berdasarkan puncak dan jangka waktu efeknya yaitu insulin kerja singkat ( short-acting) atau lebih sering disebut dengan insulin regular. Insulin regular (Actrapid, Humulin R) adalah satu-satunya produksi insulin yang cocok untuk pemberian intravena. Insulin kerja cepat (rapid-acting), cepat diabsorbsi adalah insulin analog seperti Novoravid, Humolog, dan Apidra. Insulin kerja sedang yaitu NPH (Neutral Protamin Hagedom) termasuk Monotard, Insulatard dan Humulin N. Insulin kerja panjang mempunyai kadar zink yang tinggi untuk memperpanjang waktu kerjanya. Termasuk dalam jenis ini adalah insulin basal seperti Glargine (lantus) dan Detemir (levemir) yang dapat memenuhi kebutuhan basal insulin selama 24 jam tanpa adanya efek puncak (Soegondo, 2011).

Analisa terkait profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan dalam penelitian ini ditinjau dari resep pasien, dimana terdapat hubungan linier antara farmasis dan dokter dalam memberikan terapi kepada pasien (Soegondo, 2011). Dalam kasus ini adalah Diabetes Mellitus (DM), dimana terapinya sangat bervariasi sehingga dapat dilihat seberapa banyak obat yang diterima pasien dan kombinasi terkait terapi. Adapun kombinasi dalam pemberian obat antidiabetes menunjukkan adanya komplikasi pada penderita Diabetes Mellitus. Peran farmasis disini adalah untuk melihat sekaligus menganalisis bagaimana peresepan obat antidiabetes pada pasien DM (Suyono, 2011).

(21)

4

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya merupakan Rumah Sakit Umum Daerah yang banyak menerima pasien dari berbagai kalangan sehingga memungkinkan pasien penderita DM dengan segala tipe yang berasal dari latar belakang yang beragam. Diharapkan penelitian ini dapat membantu rumah sakit untuk mengetahui peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya, periode April sampai dengan Juni 2015 ?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan terhadap pasien rawat jalan penderita DM yang diberikan terapi obat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April sampai dengan Juni 2015.

1.4Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya.

1.4.2 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini bertujuan khususnya untuk mengetahui profil peresepan obat antidiabetes pada pasien rawat jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya, yang meliputi aspek :

1. Prosentase obat antidiabetes tunggal pada pasien rawat jalan. 2. Prosentase obat antidiabetes kombinasi pada pasien rawat jalan.

3. Prosentase masing-masing golongan obat OAD pada pasien rawat jalan.

4. Prosentase masing-masing golongan insulin pada pasien rawat jalan. 5. Prosentase jenis kelamin pasien rawat jalan.

(22)

5

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk :

1. Sebagai bahan pengetahuan dalam pengobatan penyakit DM sehingga farmasis dapat memberikan pelayanan yang tepat dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.

2. Mengetahui jenis dan golongan obat antidiabetes yang paling banyak diberikan.

Gambar

Tabel
Gambar                                                                                                      Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi

Dari proses indexing ini, teknik yang dapat digunakan untuk mencari dokumen yang relevan dengan query dari pengguna adalah berdasarkan jumlah frekuensi kemunculan kata

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, pemakaian material pasir tufa dan abu sekam kopi sebagai bahan substitusi pada pembuatan paving block, berpengaruh terhadap kuat

Eded Haryadi dari PT Jakarta Baru Cosmopolitan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan survei dan skripsi di Perumahan Gading Serpong. Orang tua dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kasus Diabetes mellitus di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, pasien dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada tiga provinsi yang  berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap variabel persentase  penduduk yang

Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar

Tabel 7.1 Arahan RTRW Kabupaten Kutai Timur untuk Bidang Cipta Karya.a. VII - 2 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka