SKRIPSI
MELDA JUNIA KUSVITA
PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI
GENERIK DAN NON GENERIK PADA PASIEN
RAWAT JALAN
(Studi di Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
Lembar Pengujian
PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI
GENERIK DAN NON GENERIK PADA PASIEN
RAWAT JALAN
(Studi di Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2013
Oleh:
MELDA JUNIA KUSVITA NIM : 09040012
Disetujui oleh :
Penguji I
Dra. Liza Pristianty, M.Si, MM, Apt NIP. 196211151988102 002
Penguji II
Hidajah Rachmawati, S.Si,Apt,Sp.FRS NIP UMM. 112.0609.0449
Penguji III
Ika Ratna Hidayati, S. Farm. Apt NIP. UMM. 11209070480
Penguji IV
iii
Lembar Pengesahan
PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI
GENERIK DAN NON GENERIK PADA PASIEN
RAWAT JALAN
(Studi di Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2013
Oleh:
MELDA JUNIA KUSVITA NIM : 09040012
Disetujui oleh :
Pembimbing I
Dra. Liza Pristianty, M.Si, MM, Apt NIP. 196211151988102 002
Pembimbing II
iv
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdullilahirrobil ‘alamin
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan semesta alam. Karena berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul:
Profil Peresepan Obat Antihipertensi Generik dan Non Generik Pada Pasien Rawat Jalan
(Studi di Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang)
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana farmasi pada
Program Studi Farmasi – Fakultas Ilmu Kesehatan – Universitas Muhammadiyah
Malang. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari peran pembimbing
dan bantuan seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan dari seluruh semesta alam yang memberikan rahmat dan rejeki
pada umat-Nya dan nabi besar Muhammad SAW.
2. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dra. Liza Pristianty, M.Si,MM,Apt selaku Dosen Pembimbing I. Terima
kasih banyak, disela kesibukan ibu masih bisa meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan pengarahan serta semangat, sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si,Apt,Sp,FRS selaku Dosen Pembimbing II. Terima
kasih banyak atas semua bimbingan, arahan dan nasihat. Sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm.Apt selaku Dosen Penguji I dan Dosen Wali.
Terima kasih atas kesediaannya untuk menjadi penguji serta selama menjadi
Dosen Wali, Bu Ika selalu sabar dan penuh senyum menghadapi mahasiswa/i nya.
v
6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt.Sp.FRS selaku Dosen Penguji II. Terima Kasih atas
kesediaannya untuk menjadi penguji kami serta dengan sabar telah memberikan
saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada Bu Arin yang sudah membantu dalam kelancaran menyelesaikan skripsi
dan seluruh karyawan dan staf Prodi Farmasi; Bu Yuli, Pak Agus, Mas Bowo.
8. Seluruh staf pegawai Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang,
yang banyak membantu dalam proses pengambilan data penelitian serta banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan selama di RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang.
9. Untuk Papa- Kuswari, Mama- Etik Prasetya tersayang dan tercinta, terima kasih
banyak atas semua dukungan, motivasi dan semua nasihat kalian untuk aku. Serta
Do’a yang tidak pernah putus untuk kelancaran studi ku. Untuk mas Yogi Tio
Bagaskoro, tetep semangat sekolahnya. Semoga bisa lebih baik dari aku. Ibu Ely,
Tante En yang sudah memberikan motivasi dan dukungan tiada henti.
10.Buat sahabat-sahabat seperjuangan Atika Farisnawati, Audita NF, Shifa Fauziyah,
Yulia Wilda, Etika W, Emma Rahma, Reshtia Eriana, Lalita Eka, Sri Aryati
(Perchy). Sahabat seperjuangan-sekosan Rullyana Shella, Aisyah, Putri WL dan
khususnya buat Eka Zakia, semoga perjuangan kita selama ini tidak sia-sia dan
bisa menjadi contoh. Terima kasih untuk semuanya.
11.Buat temen-temen komunitas Ogik Winarti, Bu Dwi, Ifa, Dini Aprilia dan yang
lainnya, sukses buat kalian semua.
Serta seluruh teman-teman, yang sudah membantu kelancaran selama proses
skripsi, mulai dari bimbingan hingga akhirnya skripsi ini terselesaikan dengan baik,
terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya. Penulis menyadari semua tidak
ada yang sempurna sehingga butuh bimbingan, dukungan dan motivasi dari seluruh
pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat.
vi
RINGKASAN
Profil Peresepan Obat Antihipertensi Generik dan Non Generik Pada Pasien Rawat Jalan
(Studi di Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang)
MELDA JUNIA KUSVITA
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi dan penderitanya lebih dari 1,5 miliar jiwa di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, 1 dari 3 penduduk berusia 18 tahun ke atas memiliki tekanan darah di atas normal. Faktor utama peningkatkan tekanan darah adalah jumlah konsumsi garam yang berlebihan. Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa resiko kerusakan jantung, ginjal, dan otak berkaitan secara langsung dengan derajat peningkatan tekanan darah.
Terapi untuk mencegah resiko dari hipertensi sendiri adalah menggunakan obat antihipertensi yang bertujuan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas tekanan darah hingga <140/90 mmHg. Tujuan khususnya adalah menurunkan tekanan darah hingga level 130/80 mmHg pada penderita dengan diabetes atau penyakit ginjal kronik serta mencapai tekanan darah sistolik yang optimal terutama pada orang
berusia ≥ 50 tahun. Ada beberapa golongan obat antihipertensi yang digunakan yaitu
diuretik, β bloker, ACE inhibitors, angiotensin II receptor bloker (ARBs), dan calcium channel blockers (CCBs).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola peresepan obat antihipertensi, serta mengetahui obat antihipertensi generik dan non generik yang paling sering diresepkan. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh resep yang ada di Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang periode Januari-Maret 2013.
vii
ABSTRAK
Profil Peresepan Obat Antihipertensi Generik dan Non Generik Pada Pasien Rawat Jalan
(Studi dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di dalam arteri, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi diderita lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia. Di Indonesia, 1 dari 3 orang berusia 18 tahun ke atas memiliki tekanan darah di atas normal. Untuk mencegah hipertensi diperlukan terapi dengan obat antihipertensi. Kebanyakan pasien hipertensi datang ke dokter guna mendapatkan pengobatan untuk mencegah hipertensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang profil peresepan obat antihipertensi generik dan non-generik pada pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD "Kanjuruhan" Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif, sedangkan populasi penelitian ini adalah semua resep antihipertensi di unit reguler Instalasi Farmasi RSUD "Kanjuruhan" Kabupaten Malang periode Januari hingga Maret 2013. Sampel yang digunakan adalah 650 resep. Hasil data penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Hasil Penelitian dari resep antihipertensi berdasarkan karakteristik pasien diketahui banyak pasien hipertensi berusia ≥ 50 tahun (26%). Sementara resep usia tersedia paling 415 resep (64%). Berdasarkan jenis kelamin, dalam hal ini pasien dengan hipertensi yang paling 48% adalah perempuan. Obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan obat generik (81%) dibandingkan dengan obat non-generik (19%). Obat antihipertensi generik yang paling banyak diresepkan dari kelas inhibitor ACE Captopril (34%) dan non-generik adalah yang paling sering diresepkan diuretik Letonal (33%). Pada resep antihipertensi, obat resep yang berisi sebanyak 293 resep antihipertensi tunggal (45%). Resep obat yang mengandung kombinasi dari dua atau lebih resep antihipertensi sebanyak 148 (23%). Sementara resep kombinasi antihipertensi dengan obat lain 209 resep (32%). Kombinasi antihipertensi yang paling adalah kombinasi dari Hydrochlorothiazide dan Captopril (19%).
viii
ABSTRACT
Profile Prescriptions Outpatient of Generic and Non Generic Antihypertensive (Studies in Hospital Pharmacy Installation "Kanjuruhan" Kabupaten Malang)
Hypertension is an increase blood pressure in the arteries, resulting in the supply of oxygen and nutrients brought by obstructed blood to the body tissues that need. Hypertension affects more than 1.5 billion people around the world. In Indonesia, 1 of 3 people aged 18 years and over had blood pressure above normal. To prevent hypertension, need therapy with antihypertensive drugs. Most hypertensive patients come to the doctor to get treatment to prevent hypertension.
The purpose of this study is to provide an overview of the profile of antihypertensive drug prescribing generic and non-generic in outpatient of Hospital Pharmacy RSUD "Kanjuruhan" Kabupaten Malang. The study was conducted descriptively, while the population of this study are all antihypertensive prescriptions in the regular unit of Hospital Pharmacy RSUD "Kanjuruhan" Kabupaten Malang period January to March 2013. Samples used are 650 recipes. Results of the study data presented in tables and graphs.
Research result of the antihypertensive prescriptions based on patient
characteristics known to many hypertensive patients aged ≥ 50 years (26%). While
the recipes unavailable age the most 415 prescriptions (64%). Based on gender, in this case patients with hypertension most 48% are women. Antihypertensive drugs are the most widely prescribed generic drugs (81%) compared to non-generic drugs (19%). Generic antihypertensive drugs are the most widely prescribed of a class of ACE inhibitors are Captopril (34%) and non-generic is the most commonly prescribed diuretics Letonal (33%). On antihypertensive prescription, prescription medications that contain as many as 293 single antihypertensive prescription (45%). Prescription medication that contains a combination of two or more antihypertensive prescriptions as much as 148 (23%). While prescribing antihypertensive combination with other drugs are 209 prescriptions (32%). Combination antihypertensive most is the combination of Hydrochlorothiazide and Captopril (19%).
ix DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGUJIAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tinjauan Hipertensi ... 5
2.1.1 Definisi Hipertensi ... 5
2.1.2 Patofisiologi Hipertensi ... 5
2.1.3 Etiologi Hipertensi ... 6
2.1.4 Epidemiologi ... 7
2.1.5 Manifestasi Klinik ... 8
2.1.6 Proses Terjadinya Hipertensi ... 8
x
2.1.8 Tujuan Terapi ... 9
2.1.9 Terapi Hipertensi ... 10
2.1.10 Golongan Obat Untuk Hipertensi ... 11
2.1.11 Kondisi Khusus Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Obat... 22
2.2 Tinjauan Obat Generik ... 24
2.2.1 Definisi Obat Generik ... 24
2.2.2 Sejarah Obat Generik ... 25
2.2.3 Kualitas Obat Generik ... 26
2.2.4 Kendala Obat Generik ... 27
2.2.5 Obat Generik Adalah Hak Pasien ... 28
2.2.6 Peresepan Obat Generik ... 28
2.2.7 Alasan Memilih Obat Generik ... 28
2.2.8 Kebijakan Pemerintah Dalam Upaya Pemanfaatan Obat Generik ... 29
2.3 Tinjauan Pasien Rawat Jalan ... 29
2.3.1 Definisi Rawat Jalan ... 29
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 31
3.1 Kerangka Konseptual ... 31
3.2 Kerangka Operasional ... 33
BAB IV METODE PENELITIAN ... 34
4.1 Desain Penelitian ... 34
4.2 Populasi ... 34
4.3 Sampel ... 34
4.3.1 Besar Sampel ... 34
4.3.2 Teknik Sampling ... 35
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
4.5 Instrumen Penelitian ... 35
4.6 Variabel ... 35
xi
4.8 Teknik Pengumpulan Data ... 37
4.9 Pengolahan Data ... 37
4.10 Analisis Data ... 37
BAB V HASIL PENELITIAN ... 38
5.1 Hasil Penelitian ... 38
5.2 Karakteristik Pasien... 38
5.2.1 Usia ... 38
5.2.2 Jenis Kelamin ... 39
5.3 Penggunaan Obat Oral Antihipertensi Generik dan Non Generik ... 39
5.3.1 Obat Generik ... 40
5.3.2 Obat Non Generik ... 41
5.4 Jumlah Resep Keseluruhan Hipertensi dan Non Hipertensi ... 41
5.5 Pola Peresepan Obat Antihipertensi ... 42
5.6 Peresepan Obat Antihipertensi Tunggal ... 43
5.7 Peresepan Obat Antihipertensi Kombinasi ... 44
5.8 Penyakit Penyerta ... 45
5.9 Pemakaian Obat Oral Antihipertensi Berdasarkan Golongan ... 46
BAB VI PEMBAHASAN ... 47
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
7.1 Kesimpulan... 53
7.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO ... 9
II.2 Obat-Obat Antihipertensi... 20
II.3 Obat-Obat Antihipertensi Alternatif ... 22
VI.1 Variabel Penelitian... 36
V.1 Usia Pasien... 38
V.2 Jenis Kelamin... 39
V.3 Penggunaan Obat Antihipertensi Generik dan Non Generik ... 40
V.4 Obat Antihipertensi Generik ... 40
V.5 Obat Antihipertensi Non Generik ... 41
V.6 Jumlah Resep Keseluruhan Hipertensi dan Non Hipertensi ... 42
V.7 Pola Peresepan Obat Antihipertensi ... 42
V.8 Peresepan Obat Antihipertensi Tunggal ... 43
V.9 Peresepan Obat Antihipertensi Kombinasi ... 44
V.10 Penyakit Penyerta ... 45
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Alogaritma Pemilihan Obat Untuk Hipertensi ... 11
2.2 Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kondisi Tertentu ... 24
2.3 Alur Pelayanan Kesehatan Pasien Umum Rawat Jalan ... 30
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 32
3.2 Skema Kerangka Operasional ... 33
5.1 Diagram Batang Presentase Usia Pasien ... 38
5.2 Diagram Batang Presentase Jenis Kelamin ... 39
5.3 Diagram Batang Presentase Penggunaan Obat Antihipertensi Generik dan Non Generik ... 40
5.4 Diagram Batang Presentase Jumlah Resep Keseluruhan Hipertensi dan Non Hipertensi ... 42
5.5 Diagram Batang Presentase Pola Peresepan ... 43
5.6 Diagram Batang Presentase Antihipertensi Tunggal ... 44
5.7 Diagram Batang Presentase Penyakit Penyerta ... 45
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tabel Pengumpulan Data Obat Diuretik... 59
2. Tabel Pengumpulan Data Obat ACE Inhibitors... 60
3. Tabel Pengumpulan Data Obat ARBs ... 61
4. Tabel Pengumpulan Data Obat Calcium Channel Blocker ... 62
5. Tabel Pengumpulan Data Obat β-Bloker ... 63
6. Tabel Pengumpulan Data Obat Antihipertensi Alternatif ... 64
7. Tabel Pengumpulan Data Bulanan ... 65
8. Daftar Riwayat Hidup ... 66
xv
DAFTAR PUSTAKA
Adhyatma., 1989. Informatorium Obat Generik. Jakarta: Bakti Husada.
Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2012. Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Brahim, R. 2002. Kajian Penggunaan Obat Generik Berlogo. Jurnal Farmasi Indonesia Tahun I, hal. 38-40.
Benowitz, Neal L., 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik : Edisi 10. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Budiarto, E., 2004. Metodelogi Penelitian Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Bustan, M.N., 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Candra, B., 2008. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Cortas, K., Hypertension. Last Update May 11 2008. http//:www.emedicine.com diakses pada tanggal 15 Mei 2013.
CPOB., 2012. Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Daldiyono, H., 2006. Menuju Seni Ilmu Kedokteran : Bagaimana Dokter Berpikir, Bekerja, dan Menampilkan Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1996. Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Bidang Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2000. Direktorat Jenderal Pengawas Obat Dan Makanan : Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-xvi
release/477-pemerintah-lakukan-revitalisasi-pengunaan-obat-generik.html. Diakses tanggal 18 Maret 2013.
Diamond JA, Phillips RA., Hypertensive Heart Disease. Hypertens Res Vol. 28, No. 3 (2005). On International Journal Of Obesity. Hypertension research available at http://www.nature.com/hr/journal/v28/n3/abs/hr200525a.html last update 29 Mei 2011. Diakses pada tanggal 29 Juni 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2004. Definisi Operasional : Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Surabaya.
Dipiro, Joseph T., Talbert, Robert L., Yee, Gary C., Matzke, Gary R., Wells, Barbara G., Posey, L. Michael., 2008. e-book,. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach. The McGrow-Hill Companies, Inc.
Dosh SA. 2001. The diagnosis of essential and secondary hypertension in adults.
J.Fam Pract 50:707-12
Drugs.com., Spironolactone. http://www.drugs.com/spironolactone.html diakses pada tanggal 29 Juni 2013.
INASH., 2012. Healthy Life Style - Healthy Blood Pressure : Indonesian Society of
Hypertension. http://www.inash.or.id/news_detail.html?id=42 diakses pada
tanggal 10 Mei 2013
Institut Teknologi Bandung., 2011. Obat Generik : Don’t Judge It By the Name!. http://www.chem.itb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=4 2:obat-generik&catid=1:news&lang=en diakses pada tanggal 27 Mei 2013. Last Updated on Saturday, 05 March 2011 07:48.
Ilmu Penyakit Dalam., 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi : Edisi III. Surabaya : Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya.
JNC 7 Express., The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. U.S. Departement Of Health and Human Services.
Katzung, Bertram G., 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik : Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Hypertensive Vascular Disease. In : Robn and
xvii
Kusuma, N.N.I., 2012. Evaluasi Penggunaan Obat Generik Di Indonesia. http://cipps.wordpress.com/2012/07/30/evaluasi-penggunaan-obat-generik-di-indonesia/ diakses pada tanggal 14 Februari 2013.
Menteri Kesehatan R.I., 2010. Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia HK.02.02/MenKes/068/2010. Jakarta.
Menteri Kesehatan R.I., 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta.
Menteri Negara Sekretaris Negara RI., 1999 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.
Menteri Negara Sekretaris Negara Republik Indonesia,. 2001. Undang-Undang No. 14 Tentang Paten. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.
Notoadmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia., 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 : Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta.
Priyanto, 2009. Farmakologi dan Terminologi Medis. Jakarta: Leskonfi.
Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung, 2011. Obat Paten, Obat Generik, dan Obat Generik Bermerk. http://pkmjumo.wordpress.com/2011/05/18/obat-paten-obat-generik-dan-obat-generik-bermerk/ diakses pada tanggal 14 Februari 2013.
Riaz K, Ahmed A, Talavera F, Ali YS., 2011. Hypertensive Heart Disease. Medscape reference drug, disease and procedure. Available at http://emedicine.medscape.com/article/162449-overview last update 29 Mei 2011. Diakses pada tanggal 29 Juni 2013.
Vasan RS. 2001. Impact of High Normal Blood Pressure on the Risk of Cardiovascular Disease. NEJM. 345:1291-1297.
RSUD Pemkab Malang., 2013. Prosedur Pelayanan Pasien : RSUD Pemerintah Kabupaten Malang. http://rsud-kanjuruhan.malangkab.go.id/konten-39.html last update 22 April 2013 06:28, diakses pada tanggal 20 Juli 2013.
Sanif, E., 2009. Hipertensi Pada Wanita.
http://www.jantunghipertensi.com/hipertensi/78.html last update Selasa, 6 Januari 2009 16:30. Diakses pada tanggal 29 Juni 2013.
xviii
Sawitra, N., 2009. Segitiga Epidemiologi Hipertensi.
http://fharmacy.blogspot.com/2009/10/segitiga-epidemiologi-dari-penyakit.html diakses pada tanggal 5 Februari 2013.
Simposia, 2006. Memilih Terapi Optimal Untuk Hipertensi, Edisi November, Volume 6 No. 4.
Singarimbun, M dan Effendi, S. 2008. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES
Siregar, C.J.P dan Amalia, L. 2003. Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wibowo, A., 2009. Cerdas Memilih Obat dan Mengenali Penyakit. Jakarta: PT. Lingkar Pena Kreativa.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah
di dalam arteri, mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi
merupakan tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung,
dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis
(Sawitra, 2009)
Hipertensi diderita lebih dari 1,5 miliar jiwa di seluruh dunia. Di Indonesia
sendiri, 1 dari 3 penduduk berusia 18 tahun ke atas memiliki tekanan darah di atas
normal. Faktor utama peningkatkan tekanan darah adalah jumlah konsumsi garam
yang berlebihan. Apabila asupan garam bisa dikurangi setengahnya, maka 2,5 juta
jiwa di seluruh dunia akan terselamatkan dari serangan jantung dan stroke. Di
sejumlah negara, asupan garam perhari adalah sekitar 12 g- lebih dari dua kali
jumlah yang dianggap perlu oleh World Health Organisation (WHO). Menurut
data dari Indonesian Society of Hypertension (INASH) asupan garam harian
mencapai angka 15 g- lebih dari 2 kali jumlah yang di rekomendasikan WHO yaitu
150 per hari (INASH, 2012).
Hipertensi dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi esensial atau primer dan
hipertensi renal atau sekunder. Hipertensi esensial atau primer penyebabnya tidak
diketahui dan terdapat 90% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi hipertensi
ini seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas system syaraf simpatis dan
faktor-faktor lain seperti obesitas, alkohol, merokok, dan polisitemia. Hipertensi renal
atau sekunder, terdapat 5% kasus hipertensi yang penyebabnya diketahui, seperti
penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hiperaldosteronisme primer, dan kehamilan.
Hipertensi sekunder juga bisa terjadi karena penggunaan obat-obat seperti
2
Komplikasi dari hipertensi termasuk rusaknya organ tubuh seperti jantung,
mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi adalah faktor resiko
utama untuk penyakit serebrovaskular (stroke, transientischemic attack), penyakit
arteri koroner (infark miokard, angina), gagal ginjal, dementia dan atrial fibrilasi.
Bila penderita hipertensi memiliki faktor-faktor resiko kardiovaskular lain maka
akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas akibat gangguan kardiovaskularnya
tersebut. Pasien dengan hipertensi mempunyai peningkatan resiko yang bermakna
untuk penyakit koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung (Depkes,
2006).
Terapi hipertensi menurut JNC 7 bertujuan untuk menurunkan morbiditas
dan mortalitas penyakit jantung kardiovaskuler dan ginjal, menurunkan tekanan
darah hingga <140/90 mmHg. Tujuan khususnya adalah menurunkan tekanan
darah hingga level 130/80 mmHg pada penderita dengan diabetes atau penyakit
ginjal kronik serta mencapai tekanan darah sistolik yang optimal terutama pada
orang berusia ≥ 50 tahun (Simposia, 2006).
Terapi hipertensi dengan obat antihipertensi merupakan salah satu upaya
untuk menurunkan tekanan darah pasien. Ada beberapa golongan obat
antihipertensi yang digunakan yaitu diuretik, β bloker, ACE inhibitors, angiotensin
II receptor bloker (ARBs), dan calcium channel blockers (CCBs) adalah pilihan
pertama berdasarkan efektivitas dan keamanan terhadap organ tertentu, serta
berdasarkan morbiditas dan mortilitas. Dari semua golongan obat antihipertensi
(OAH) tersebut, ada yang termasuk obat generik berlogo dan ada juga yang
menggunakan nama dagang (brand name). Salah satu contoh Captopril, adalah
obat generik berlogo yang banyak digunakan pada kasus hipertensi. Captopril juga
memiliki nama dagang yaitu Tensicap® (Sanbe). Selain Captopril masih banyak
jenis OAH generik yang termasuk obat generik berlogo (OGB) dan ada yang
memakai nama dagang. Dengan banyaknya jenis OAH yang beredar, diharapkan
tenaga pelayan kesehatan cermat memilih jenis obat untuk terapi hipertensi dilihat
dari segi efektivitas dan efisiensi.
Di Indonesia sendiri, kebijakan terkait penggunaan obat generik untuk
3
Menteri Kesehatan Republik Indonesia HK.02.02/MenKes/068/1/2010 tentang
kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.
Dalam kebijakan Permenkes tersebut dijelaskan bahwa dokter (baik dokter umum,
dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis) yang bertugas di fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat generik bagi semua
pasien sesuai indikasi medis. Jadi, ini adalah salah satu langkah untuk
merevitalisasi penggunaan obat generik agar tercapai keterjangkauan obat-obatan
untuk masyarakat (Depkes, 2010).
Penelitian dilaksanakan di RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang karena
RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang merupakan rumah sakit umum daerah yang
banyak menerima pasien dari berbagai kalangan sehingga memungkinkan banyak
pasien penderita hipertensi yang berobat ke RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Selain itu penelitian yang serupa belum pernah dilakukan di RSUD Kanjuruhan
Kabupaten Malang dan diharapkan penelitian ini dapat membantu rumah sakit
untuk mengevaluasi penggunaan obat generik.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimanakah profil peresepan obat antihipertensi di RSUD “Kanjuruhan”
Kabupaten Malang.
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran
tentang profil peresepan obat antihipertensi di RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten
Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini meliputi aspek :
4
2. Mengetahui prosentase peresepan obat antihipertensi tunggal
dibandingkan resep antihipertensi keseluruhan.
3. Mengetahui prosentase peresepan obat antihipertensi kombinasi
dibandingkan resep antihipertensi keseluruhan.
4. Mengetahui prosentase peresepan obat antihipertensi dengan obat untuk
terapi penyakit penyerta dibandingkan resep antihipertensi keseluruhan.
5. Mengetahui prosentase golongan antihipertensi yang banyak digunakan
pada kasus hipertensi.
6. Mengetahui prosentase jenis antihipertensi generik atau non generik yang
banyak digunakan.
1.4Manfaat Penelitian
1. Meningkatkan penggunaan obat generik di RSUD “Kanjuruhan”
Kabupaten Malang sesuai dengan peraturan pemerintah.
2. Mengetahui ketersediaan obat generik di Instalasi Farmasi RSUD terkait
dengan distribusi obat esensial yang diwajibkan pada setiap pelayanan
kesehatan.
3. Mengetahui tingkat kejadian hipertensi di RSUD “Kanjuruhan”