• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI APOTEK MERJOSARI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI APOTEK MERJOSARI KOTA MALANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RATI KUDRATTIKA

PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI

DI APOTEK MERJOSARI KOTA MALANG

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan

ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Profil Peresepan Obat

Antihipertensi di Apotek Merjosari Kota Malang.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya

bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati

perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dra. Uswatun Hasanah,Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di

Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt.,Sp.FRS., selaku Dosen wali sekaligus Dosen

Pembimbing 1 yang selama ini banyak memberi arahan dan nasehat, serta dengan tulus

dan ikhlas penuh kesabaran, membimbing, mengarahkan dan memberikan kemudahan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ibu Dra. Liza Pristianti, M.Si.M.M.,Apt., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan

tulus dan ikhlas membimbing, mengarahkan serta membantu sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS., selaku Dosen Penguji I yang telah banyak

memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Nailis Syifa, S.Farm.,Apt.,MSc., selaku Dosen Penguji II yang telah banyak

(5)

ii

7. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt. selaku Dosen Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu jalannya ujian skripsi

sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

8. Mbak Yuli, Pak Agus selaku tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Bunda Uche Very Dian, S.Farm, selaku Pemilik Apotek Merjosari Kota Malang yang

senantiasa membantu dan memberikan arahan serta motivasi.

10.Ayahanda H. Sailan Jabir dan Ibunda Hj. Nurbaya yang tiada hentinya menasehati,

memotivasi dalam segala hal dan senantiasa mendo’akan sehingga pada akhirnya skripsi

ini selesai tepat waktu dengan motivasi yang tinggi.

11.Keluarga tersayang Bibi Siti Nur Jabir, Paman Dr. Syarifuddin Jabir, M.Pd.,MM. Kakak

Ardi Susanto, S.T, dan Indra Abikusno, S.T, sepupuku tersayang Windi (Kepek),

Wanda, keponakan Rofiqi, Bi’ily, Opi dan sahabat lastri yang senantiasa memberi

dukungan dan senantiasa mendo’akan demi terselesaikannya skripsi ini.

12.Sahabat-sahabat Zha-zha, Aya, Tuti, Mba Eka Sekti, Bang Hafiez, Sanak Edhy, Sanak

Alfian, Om (Pandu), Vheby, Ketut, dan Sahabat KKN 12 lainnya yang senantiasa

mendukung dan memberikan motivasi.

13.Serta teman komunitas dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu,

yang secara langsung maupun tidak langsung membantu terselesainya skripsi ini.

Jasa-jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu

membalas dengan apapun. Semoga amal sholeh semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini.

Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amin.

Wassalamu’alaikum warohmayullohi wabarokatuh

Malang, Juli 2013

(6)

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

LAMPIRAN ……….. xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan umum penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan khusus Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hipertensi ... 5

2.1.1 Definisi Hipertensi ... 5

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi ... 5

2.1.3 Epidemiologi Hipertensi ... 6

2.1.4 Etiologi Hipertensi ... 6

2.1.4.1 Hipertensi Primer ... 6

2.1.4.2 Hipertensi Sekunder ... 7

2.1.5 Patofisiologi Hipertensi ... 8

2.1.6 Manifestasi Klinik ... 9

2.1.7 Tujuan Terapi ... 10

2.1.8 Terapi Hipertensi ... 10

2.1.8.1 Non Farmakologi ... 10

(7)

vii

2.1.8.1.2 Modifikasi Gaya Hidup ... 10

2.1.8.2 Terapi Farmakologis ... 12

2.1.9 Obat-obat Hipertensi ………. 13

2.1.9.1 Diuretik ... 13

2.1.9.1.1 Diuretik Tiazid ... 13

2.1.9.1.2 Diuretik Kuat ... 14

2.1.9.1.3 Diuretik Hemat Kalium ... 14

2.1.9.2 Penghambat ACE ... 14

2.1.9.3 Angiotensin Resptor Bloker (ARB) ... 15

2.1.9.4 Ca Channel Blocker ... 16

2.1.9.5 β bloker ... 16

2.1.9.5 α bloker ... 17

2.1.9.6 Central Agonis α2 ... 18

2.1.9.7 Vasodilator ... 18

2.1.10 Kondisi Khusus dalam Memilih Obat ... 19

2.1.11 Penyakit Penyerta Hipertensi ... 23

2.1.11.1 Diabetes Milletus ... 23

2.1.11.2 Gagal Jantung ... 25

2.1.11.3 Hiperlipidemia ... 26

2.1.11.4 Stroke ... 26

2.1.12 Terapi Kombinasi ... 27

2.2 Tinjauan Resep ... 27

2.3.1 Definisi Resep ... 27

2.3.2 Kelengkapan Resep ... 27

2.3 Profil Apotek ... 28

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 29

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 30

4.2 Populasi dan Sampel ... 30

4.2.1 Populasi ... 30

(8)

viii

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 30

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 30

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 30

4.4.2. Kriteria Eksklusi ……….. 31

4.5 Instrumen Penelitian ... 31

4.6 Definisi Operasional ... 31

4.7 Tahap Pengumpulan Sampel ... 31

4.7.1 Tahap Pengumpulan Sampel Resep ... 31

4.7.2 Pengumpulan Sampel ... 32

4.7.3 Cara Perhitungan Data ... 33

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Jumlah Resep Yang di Kumpulkan ... 34

5.2 Golongan Obat Antihipertensi ... 36

5.3 Jenis Kelamin ... 39

5.4 Usia ... 40

5.5 Resep Antihipertensi dengan Penyakit Hipertensi yang Lain... 41

5.6 Jumlah Kombinasi Obat Antihipertensi ... 43

5.7 Prosentase Jumlah resep Antihipertensi ... 45

5.8 Prosentase Dokter Penulis Resep Antihipertensi ... 46

BAB VI PEMBAHASAN ... 48

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 6

II.2 Modifikasi gaya hidup ... 11

II.3 Golongan dan Obat Antihipertensi ... 21

II.4 Pilihan Antihipertensi pada Kondisi Tertentu ... 22

II.5 Obat Hipoglikemik Oral ... 23

II.6 Golongan Meglttinda dan Turunan Fenilamin ... 24

II.7 Golongan Tiazolidindion ... 24

II.8 Golongan Inhibitor α ... 25

II.9 Obat Gagal Jantung ... 25

II.10 Obat Hiperlipidemia ... 26

II.11 Obat Stroke ... 26

V.1 Prosentase Lembar Resep Obat Antihipertensi Bulan Januari-Desember 2012 ... 34

V.2 Prosentase Jumlah Obat Antihipertensi tiap Golongan Bulan Januari-Desember 2012 ... 36

V.3 Terapi Utama untuk Penyakit Hipertensi Bulan Januari –Desember 2012 ... 38

V.4 Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Antihipertensi ... 39

V.5 Rentang Usia Pada Resep Antihipertensi ... 40

V.6 Jumlah Kombinasi Obat Dengan Penyakit Komplikasi Lain ... 41

(10)

x

V.8 Jumlah Kombinasi Obat Antihipertensi ... 43

V.9 Jumlah Obat Kombinasi Dengan Komplikasi Lain ... 44

V.10 Jumlah Resep dan Copy Resep Antihipertensi ... 45 V.11 Jumlah Dokter Umum dan Dokter Spesialis Pada

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Mekanisme Patofisiologi dari Hipertensi ... 9

2.2 Algoritma Pemilihan Obat Untuk Hipertensi ... 12

2.3 Pemilihan Obat Pada Kondisi tertentu ... 19

3.1 Kerangka Konseptual ... 25

5.1 Prosentase Jumlah Resep Antihipertensi Tahun 2012 ... 35

5.2 Prosentase Jumlah Resep Obat Antihipertensi Bulan Januari – Desember 2012 ... 35

5.3 Prosentase Golongan Obat Antihipertensi tiap Bulan Januari – Desember 2012 ... 37

5.4 Prosentase Jumlah tiap Golongan Obat Antihipertensi Bulan Januari – Desember 2012 ... 38

5.5 Prosentase Jenis Kelamin pada Resep Antihipertensi ... 39

5.6 Prosentase Usia pada Resep Antihipertensi ... 40

5.7 Prosentase Resep Antihipertensi dengan Penyakit Komplikasi yang lain ... 41

5.8 Prosentase Kombinasi Obat Antihipertensi Tahun 2012 ... 44

5.9 Prosentase Resep dan Copy Resep Antihipertensi Tahun 2012 ... 46

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Riwayat Hidup ... 66

2. Surat Pernyataan ……… 67

3. Surat Penelitian Apotek ………. 68

4. Pengumpulan Data Harian ………. 79

(13)

62

DAFTAR PUSTAKA

Alvarino., 2012. Pengaruh Valsartan Terhadap Vibrosis Ginjal pada Obstruksi Ureter. Jurnal Kesehatan Andalas. http://.jurnal.fk.anand.ac.id.

Arivianti, H., 2012. Penatalaksanaan Hepatitis B dan C. Medical Tribune. Bone Screening Recommended for HeartFailure Patients. http:// www.medicaltribune.com

Aziza, L., 2008. Terapi Hipertensi di Masa Depan. Maj Kedokteran Indonesia. Vol. 58, No. 2, pp. 47-55.

Benowitz, N.L., 2001. Obat Antihipertensi. In : B.G. Katzung. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika., pp. 269-310.

Bertram, K.G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Basic & Clinical Pharmacology. Jakarta: Salemba Medica.

Chobanian, A.V., Bakris, G.L., Black, H.R.,Cushman, W.C., Green, L.A., Izzo, J.L., Jones, D.W., B.J., Oparil, S., Wrigh, J.T., and Rocella, E.J., 2003. The Seven Report of the Joint National Committee on the Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7). Departement of health and human service, America.

Coylewright Megan, Reckelhoff F. Jane and Pamela Ouyang, 2008.

Menopause and Hypertension : An Age-Old Debate. Hypertension.Vol. 51, p. 952-959

Depkes RI, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Milletus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan , Jakarta.

Depkes RI, 2006. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004. Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.

Depkes RI, 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan , Jakarta.

Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta.

(14)

63

Harianto., Kurnia R., Siregar S. 2006 . Hubungan Antara Kualifikasi Dokter Dengan Kerasionalan Penulisan Resep Obat Oral kardiovaskuler Pasien Dewasa Ditinjau dari Sudut Interaksi Obat. Majalah Ilmu Kefarmasian, Farmasi FMIPA-UI, Volume III, Nomor.2.

Ikawati, Z., Djumiani S., Putu I.D., 2008. Kajian Keamanan Pemakaian Obat Antihipertensi di Poloklinik Usia Lanjut RS DR. Sardjito. Jurnal Farmasi Indonesia, Vol. 4 No.1, pp 30-41

ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) ISO Farmakoterapi. 2008. Jakarta : Penerbit ISFI, pp. 119-133.

Kaufman, G.R., 2005. Epidemiology Of Hypertension. Ind: E. J. Battegay, G.Y.H.Lip, G.L. Barkis. Hypertension Principles and practice. Taylor and Prancis, pp. 23-39.

Khalillullah, S.A., 2011. Penggunaan Antiplatelet (Aspirin) Pada Akut Stroke Iskemik. Published Online: alfinzone.wordpress.com

Linn D. W., Wofford R. M., O’Keefe E. M., Posey M., 2009. Mulrow Cynthia, Pharmacotherapy in Primary Care . The McGraw-Hill Companies, San Antonio, Texas.

Martin Jhon., Jordan Bryony., Macfarlance, C.R., Ryan, R.S.M., Wagle, S.M.S., and Homar Heidi., 2009. British National Formulary 58. London : Pharmaceutical Press, pp.93-115.

Massie, B.M., 2002. Hipertensi Sistemik. In : L.M. Tierney, S,J. McPhee, M.A. Papadakis (Eds.). Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam). Jakarta: Salemba Medika, pp. 381-413.

Mycek, M.J. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2, Jakarta: Widya Medika, pp.181-193.

Nafrialdi, 2008. Antihipertensi. In : S.G. Gunawan. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5, Jakarta : Balai Penerbit FKUI, pp. 342-359.

Notoadmojo, S . 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka cipta, pp. 138-144.

NKF, 2004. K/DOQI Clinical Practice Guidelines on Hypertension and Antihypertensive Agents in Chronic Kidney Disease. [Acces Tanggal 15 Februari 2013 ]. Available at:

(15)

64

Oates, A.J. dan Brown, J.N., 2008. Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp. 845-870. Olson, J., 2004. Belajar Mudah Farmakologi. Edit. Lydia I.M. Jakarta: EGC.

pp.70-91.

Priyanto, 2009. Farmakoterapi dan Terminology Medis, Leskonfi. Depok, pp. 194-207.

Rahardjo R., 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Ed 2, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta.

Rahajeng E., Tuminah S., 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia ,Maj Kedokteran Indonesia. Volume: 59, Nomor: 12.

Riaz K.,2011. Batuman Vecihi,Hypertension, pp.4

Sargowo, D., 2012. Single Pill Combination in Antihypertensive Therapy. FKUB, pp. 14-15.

Sari, S.P., Jufri, M., dan Sari, D.P. 2008. Analisis Interaksi Obat Antidiabetik Oral Pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit X Depok. Jurnal Farmasi Indonesia, Vol.4 No.1. pp.8-14.

Saseen, J.J., dan MacLaughlin, E.J., 2008. Hypertension. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, L.M. Posey (Eds). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 7th Edition, United States Of America: The Mcgraww-Hill Companies, pp.172-201.

Setiawati, A. dan Bustami, S.Z., 2001. Antihipertensi. In : S.G.Ganiswarna. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4, Jakarta : Balai Penerbit FKUI, pp.315-341.

Setiawati, A. dan Nafrialdi, 2008. In : S.G. Gunawan. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5, Jakarta : Balai Penerbit FKUI, pp. 299-313.

Siswardana, S.R., 2011. Manajemen Hipertensi dengan penyulit proteinuria. CKD. ISSDN: 0125-913 XI 182/ Vol. 38 No.1, pp. 7-11.

Soewanto, Yogiantoro, M., Pranawa, Mahoni, C.I., Mardiana, N., Thaha, M., Aditiawardana., Widodo. 2008. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Bag/ SMF Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III, Rumah Sakit Umum Dokter Sutomo, Surabaya 258-270.

(16)

65

di RS X Yogyakarta. Majalah Farmasi Indonesia, Vol. 15, No. 4. pp. 177-184.

Sweetman, S.C., 2009. Martindle The Complete Drug Reference, Ed 36th, London: Pharmaceutical Press. pp. 995.

Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: Kedokteran ECG, pp. 10.

Tjay,H.T. dan Rahardja, K., 2007. Obat-obat penting khasiat, Penggunaan dan Efek – efek sampingnya. Edisi ke 5, Jakarta: Elex Media Komputindo, pp. 538-568.

Yogiantoro, M., Irwandi,P.C., Santoso, D., Mardiana, N., Thaha, M., Widodo, Soewanto, 2007. Hipertensi. In: A. Tjokroprawiro, P.B. Setiawan, Santoso (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University Press, pp.210-216.

Yusuf Ismail,. 2008. Ilmu Penaykit Dalam FKUI/RSCM. Hipertensi Sekunder. Vol. 21, No.3.

Zaman, N.J., 2001. Ars Prescsibensi (Resep yang Rasional). Ed, 2. Surabaya: Airlangga University press, hal 7- 48.

(17)
(18)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health organization

NSAID : Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs

SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga

JNC : Joint National Commite

ACE : Angiotensin Converting Enzyme

RAAS : Renin Angiotensin Aldosterone System

GGK : Gagal Ginjal Kronik

LDL : Low Density Lipoprotein

ARB : Angiotensin Receptor Blocker

AT : Angiotensin

DM : Diabetes Milletus

TD : Tekanan Darah

TDS : Tekanan Darah Sistolik

TDD : Tekanan Darah Diastolik

HDL : High Density Lipoprotein

LDL : Low Density Lipoprotein

NKF-KDOQI : National Kidney Foundation- Kidney Disease Outcomes Quality Intiative

STEMI : ST Eleven Miokard Infark

VLDL : Very Low Density Lipoprotein

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Diperkirakan

telah menyebabkan 4.5% dari beban penyakit secara global, dan prevalensinya

hamper sama besar di negara berkembang maupun di negara maju. Hipertensi

merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan

gagal jantung, hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit

serebrovaskular. Penyakit ini bertanggung jawab terhadap tingginya biaya

pengobatan dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke dokter, perawatan di

rumah sakit dan / atau penggunaan obat jangka panjang (Depkes RI, 2006).

Hipertensi yang umum di jumpai adalah hipertensi primer mencakup 90%,

sisanya 10% hipertensi sekunder. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik,

lingkungan, hiperaktivitas sistem syaraf simpatis dan faktor-faktor resiko lain seperti

obesitas, alkohol, merokok, dan polisitemia. Terdapat 5% kasus hipertensi yang

penyebabnya diketahui, seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal,

hiperaldosteronisme primer, dan kehamilan. Hipertensi sekunder juga bisa terjadi

karena penggunaan obat-obat seperti amfetamin, cyklosporin, NSAID, kontrasepsi

oral (Priyanto, 2009).

Komplikasi tekanan darah tinggi dalam jangka waktu yang lama akan

merusak endotel dan mempercepat arterosklerosis. Komplikasi dari hipertensi

termasuk rusaknya organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh

darah besar. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk penyakit serebrovaskuler,

gagal jantung, penyakit arteri koroner, dan atrial fibrilasi. Dan apabila pendertita

hipertensi memiliki faktor resiko kardiovaskuler lain, maka akan meningkatkan

mortalitas dan morbiditas akibat gangguan kardiovaskuler tersebut (Depkes RI,

2006).

Di Indonesia menurut hasil (Riskesdas) riset kesehatan dasar 2007 pada

(20)

2

tertinggi yaitu Kalimantan Selatan (39,6%), Jawa Timur (37,4%), Bangka Belitung

(37,2%), Jawa Tengah (37,0%), dan Sulawesi Tengah (36,6%) (Rahajeng, 2009) .

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008 hipertensi menempati urutan

ketiga sebagai penyakit yang paling sering diderita oleh pasien rawat jalan yaitu

stroke (15,4%), tuberkolosis (7,5%), hipertensi (6,8%) dan cidera (6,5%). Untuk

mengatasi masalah diatas maka perlu terapi dan pengendalian hipertensi agar dapat

menurunkan prevalensi hipertensi serta mencegah komplikasi di masyarakat (Depkes

RI, 2009).

Tujuan utama terapi hipertensi adalah untuk menurunkan angka morbiditas

dan mortalitasnya penderita kardiovaskuler serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

Pengobatan antihipertensi awal harus mempertimbangkan penentuan pemilihan obat

antihipertensi yang tepat terkait dengan outcome klinik, keamanan dan toleransi terhadap obat, biaya pengobatan, perbedaan respon akibat faktor demografi, kondisi

medik lain yang menyertai serta gaya hidup dan tergantung pada tingginya tekanan

darah serta kondisi khusus tertentu yang akan mempengaruhi pemilihan obat

(compelling) ( Priyanto, 2009).

Strategi pengobatan dilakukan dengan terapi farmakologis dan terapi non

farmakologis berupa diet rendah garam, mengurangi konsumsi alkohol, aktivitas fisik

yang teratur, dan penurunan berat badan bagi pasien dengan berat badan berlebih.

Selain dapat menurunkan tekanan darah, perubahan gaya hidup juga terbukti

meningkatkan efektivitas obat hipertensi dan menurunkan resiko kardiovaskuler

(Nafrialdi,2008). Apabila terapi non farmakologis tidak berhasil maka diberikan

terapi farmakologis meliputi ACE (Angiotensin Converting Enzyme) inhibitor, diuretik, β-blocker, Ca chanel blocker, angiotensin reseptor blocker (ARB),

antagonis adrenolreseptor α, obat-obat dengan simpatolitik sentral (Antagonis Andrenergik Perifer), dan penghambat simpatik perifer (Rahardjo, 2009).

Keberhasilan pengobatan antihipertensi di apotek didukung adanya peran

serta dan tanggung jawab dari farmasis. Pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser

orientasinya, yang semula berorientasi produk kini bergeser berorientasi pasien yang

(21)

3

adalah bentuk pelayananan tanggung jawab langsung dari profesi farmasis dalam

pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pharmaceutical care (asuhan kefarmasian) sangat penting dalam menciptakan dan meningkatkan profesionalisme pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian tidak hanya

berorientasi pada produk obat, namun pelayanan informasi terkait obat juga harus

tersampaikan agar masyarakat paham bagaimana menggunakan obat sesuai aturan

dan tata cara yang tepat sehingga obat bisa mencapai efek terapi secara optimal

(Depkes RI, 2004).

Analisa terkait profil persepan dalam penelitian ini ditinjau dari resep dan

copy resep yang dilayani diapotek. Dalam kasus ini adalah Anthipertensi, dimana

terapinya sangat bervariasi sehingga dapat dilihat beberapa banyak obat yang di

terima pasien dan kombinasi terkait terapi. Adapun terapi dalam peresepan

antihipertensi menunjukkan adanya komplikasi pada penderrita antihipertensi. Peran

farmasis disini adalah untuk melihat sekaligus menganalisis bagaimana profil

peresepan Antihipertensi.

Dari beberapa latar belakang tersebut nampak jelas besarnya peran farmasis

dalam melakukan pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) pada peresepan obat, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang Profil Peresepan Obat Antihipertensi di

apotek Merjosari kota Malang, karena apotek Merjosari merupakan apotek yang

terletak di daerah yang strategis (berdekatan dengan sarana kesehatan lainnya seperti

RSAB Harmoni Gajayana, RS Islam UNISMA, Praktek dokter dan Puskesmas).

Adapun apotek Merjosari telah memenuhi kriteria yaitu penerimaan resep perbulan

minimal sebanyak 100 resep, apotek tersebut minimal berjalan 2 tahun, mendapat

persetujuan PSA dan APA apotek.

1.2 Rumusan Masalah

(22)

4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memberikan gambaran

tentang profil peresepan obat antihipertensi di apotek Merjosari kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini bertujuan khususnya untuk mengetahui profil peresepan obat

antihipertensi di apotek Merjosari, kota Malang yang meliputi aspek:

1. Prosentase resep obat hipertensi

2. Prosentase golongan obat hipertensi

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan juga dapat memberikan manfaat untuk:

1. Hasil penelitian dapat di gunakan sebagai informasi bagi tenaga kesehatan

yang berhubungan dengan peresepan obat Antihipertensi.

2. Hasil penelitian dapat di gunakan sebagai masukan untuk meningkatkan

kualitas obat di Apotek.

3. Menambah pustaka di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiayah

Malang dan bagi peneliti lain dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

Gambar

Tabel                                                                                                          Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan diketahui bagaimana profil peresepan antibiotika untuk infeksi saluran pernafasan akut yang meliputi: golongan antibiotika yang banyak digunakan,

, GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD TIDAR KOTA MAGELANG PERIODE JANUARI-JUNI 2012, magelang , Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Peresepan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus di Apotek Kimia Farma “X” Kota Surabaya ” dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

profil peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005, yang meliputi golongan dan jenis obat antihipertensi, golongan

Pada penelitian ini akan diketahui bagaimana profil peresepan antibiotika untuk infeksi saluran pernafasan akut yang meliputi: golongan antibiotika yang banyak digunakan,

V.8 Kesesuain Peresepan Golongan Obat Antihipertensi pada Bulan Oktober – Desember 2014 Berdasarkan Nama Generik

Penelitian Athijah et.al (2003) mengenai profil peresepan obat generik di beberapa apotek wilayah Surabaya didapatkan bahwa cenderung digunakan obat dengan merek dagang daripada

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana profil kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek Hidayat 1.3