• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PERESEPAN OBAT ASMA DI APOTEK ARJASA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PERESEPAN OBAT ASMA DI APOTEK ARJASA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NOVA DWI FADHDHALANI

PROFIL PERESEPAN OBAT ASMA

DI APOTEK ARJASA KECAMATAN DAU

KABUPATEN MALANG

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana farmasi pada Program Studi Farmasi – Fakultas Ilmu Kesehatan – Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari peran pembimbing dan bantuan seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT, Tuhan dari seluruh semesta alam yang memberikan rahmat dan rejeki pada umat-Nya dan Nabi Muhammad SAW.

2. Bapak Fransisco, S.Si.,Apt selaku pemilik dan Apoteker di Apotek Arjasa Kecamatan Dau Kabupaten Malang, yang mengijinkan untuk pengambilan data penelitian.

3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Kaprodi Farmasi dan Dosen Penguji II. Terima kasih atas kesediaannya untuk menjadi penguji serta memberikan arahan dan nasihatnya.

5. Ibu Dra. Liza Pristianty, M.Si.,M.M.,Apt selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih banyak, disela kesibukan ibu masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta semangat, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih banyak atas semua bimbingan, arahan dan nasihat. Sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku Dosen Penguji I. Terima kasih atas kesediaannya untuk menjadi penguji serta memberikan arahan dan nasihatnya.

8. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si.,M.P selaku Dosen Wali. Terima kasih telah membimbing saya dalam melaksanakan kuliah dari semester satu hingga sekarang.

9. Seluruh staf pegawai di Apotek Arjasa Kecamatan Dau Kabupaten Malang, yang banyak membantu dalam proses pengambilan data penelitian serta banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan selama di Apotek Arjasa Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Serta seluruh teman-teman, yang sudah membantu kelancaran selama proses skripsi, mulai bimbingan hingga akhirnya skripsi ini terselesaikan dengan baik, terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya. Penulis menyadari semua tidak ada yang sempurna sehingga butuh bimbingan, dukungan dan motivasi dari seluruh pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Malang, 22 April 2016

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Permasalahan ... 3

1.2.2 Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengertian Asma ... 5

2.2 Prevalensi Asma ... 5

2.3 Klasifikasi Asma Menurut Derajat Penyakit ... 6

2.4 Patofisiologi Dan Mekanisme Terjadinya Asma ... 7

2.5 Gejala Klinis ... 9

2.6 Tujuan Terapi ... 10

2.7 Jenis Obat asma ... 10

2.8 Jenis Terapi Inhalasi ... 15

2.9 Terapi Non Farmakologi ... 15

2.10 Pengertian Resep ... 18

2.10.1 Resep Yang Lengkap ... 19

2.10.2 Resep Yang Dapat Atau Tidak Dapat Diulang ... 19

2.11 Dosis Dan Kekuatan ... 19

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 22

3.1 Kerangka Konseptual ... 22

3.2 Keterangan Kerangka Konseptual ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 24

4.1 Rancangan Penelitian ... 24

4.2 Populasi dan Sampel ... 24

4.2.1 Populasi ... 24

4.2.2 Sampel ... 24

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 24

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 24

4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 25

4.5 Instrumen Penelitian ... 25

4.6 Jumlah Sampel ... 25

4.7 Variabel Penelitian ... 25

(6)

4.9 Tahap Penelitian ... 27

4.9.1 Tahap pengumpulan Sampel Resep ... 27

4.9.2 Pengumpulan Sampel ... 28

4.9.3 Cara Perhitungan Data ... 28

BAB V HASIL PENELITIAN ... 29

5 Hasil Penelitian ... 30

5.1 Jumlah Keseluruhan Resep Obat Asma dan Resep Non Asma .. 30

5.2 Jumlah Resep Obat Asma ... 31

5.3 Peresepan Obat Asma ... 32

5.4 Profil Peresepan Obat Asma Tunggal dan Kombinasi ... 32

5.13 Prosentase Penggunaan Golongan Obat Asma Tahun 2014 ... 36

5.14 Obat Asma ... 37

5.20 Jumlah Obat Asma Generik dan Non Generik ... 43

5.21 Jenis Resep ... 43

5.22 Dokter Penulis Resep ... 44

5.23 Jenis Kelamin ... 45

5.24 Usia Pasien ... 45

5.26 Bentuk Sediaan ... 47

BAB VI PEMBAHASAN ... 48

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

7.1 Kesimpulan ... 60

7.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi Pasien Asma Hebat ... 6

II.2 Jenis Obat asma ... 10

II.3 Preparat Obat Asma Di Indonesia ... 11

II.4 Relatif Selektivitas, Potensi Dan Durasi Dari Kerja β-Agonis Adrenergik ... 17

II.5 Dosis Obat asma ... 19

IV.1 Variabel Penelitian... 24

V.1 Keseluruhan Resep Obat Asma dan Resep Non Obat Asma ... 30

V.2 Persentase Jumlah Lembar Resep Obat Asma Bulan Januari – Desember 2014 ... 31

V.3 Peresepan Obat Asma ... 32

V.4 Profil Peresepan Obat Asma Tunggal... 33

V.5 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi ... 33

V.6 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi 2 ... 33

V.7 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi 3 ... 34

V.8 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi 4 ... 34

V.9 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi 5 ... 35

V.10 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi 6 ... 35

V.11 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi 7 ... 35

V.12 Profil Peresepan Obat Asma Kombinasi 8 ... 35

V.13 Prosentase Penggunaan Golongan Obat Asma Tahun 2014 ... 36

V.14 Profil Peresepan Obat Asma ... 37

V.15 Profil Peresepan Obat Salbutamol Pada Terapi Asma ... 39

V.16 Profil Peresepan Obat Pseudoephedrine HCl Pada Terapi Asma ... 40

V.17 Profil Peresepan Obat Metilprednisolone Pada Terapi Asma ... 40

V.18 Profil Peresepan Obat Triprolidine Pada Terapi Asma ... 41

V.19 Prosentase Terapi Penyerta Pada Resep Obat Asma Tahun 2014 ... 42

V.20 Jumlah Obat Asma Generik dan Non Generik ... 43

V.21 Jumlah Jenis Resep Asli dan Copy Resep Obat Asma ... 43

V.22 Jumlah Dokter Penulis Resep ... 44

V.23 Jenis Kelamin... 45

V.24 Jumlah Resep Yang Terdapat Umur Pasien Asma ... 46

V.25 Usia Pasien Berdasarkan Resep Obat Asma di Apotek Arjasa ... 46

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Perubahan Saluran Napas Pada Pasien Asma ... 7

2.2 Mekanisme Kontraksi Otot Polos Saluran Pernapasan ... 8

2.3 Alur Tata Laksana Serangan Asma ... 16

3.1 Alur Kerangka Konseptual ... 21

4.1 Tahap Pemilihan Resep ... 27

5.1 Histogram Prosentase Jumlah Keseluruhan Resep Obat Asma dan Resep Non Obat Asma Tahun 2014 ... 30

5.2 Histogram Prosentase Jumlah Resep Obat Asma Tahun 2014 ... 31

5.3 Histogram Prosentase Peresepan Obat Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 32

5.5 Histogram Prosentase Peresepan Obat Asma Kombinasi Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 33

5.13 Histogram Prosentase Golongan Obat Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 36

5.14 Histogram Prosentase Obat Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 38

5.15 Histogram Prosentase Profil Peresepan Obat Salbutamol ... 39

5.16 Histogram Prosentase Profil Peresepan Obat Pseudoephedrin ... 40

5.17 Histogram Prosentase Profil Peresepan Obat Metilprednisolon ... 41

5.18 Histogram Prosentase Profil Peresepan Obat Triprolidine ... 41

5.19 Histogram Prosentase Profil Peresepan Obat Selain Asma Pada Terapi Asma ... 42

5.20 Histogram Prosentase Obat Asma Generik dan Non Generik Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 43

5.21 Histogram Prosentase Jenis Resep Obat Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 44

5.22 Histogram Prosentase Dokter Penulis Resep Obat Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 44

5.23 Histogram Prosentase Jenis Kelamin Pada Resep Obat Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 45

5.24 Histogram Resep Yang Terdapat Usia Pasien Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 46

5.25 Histogram Usia Pasien Asma Di Apotek Arjasa Tahun 2014 ... 46

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Riwayat Hidup ... 65

2 Surat Pernyataan Plagiasi ... 66

3 Surat Ijin Studi Pendahuluan Penelitian ... 67

4 Surat Keterangan Penelitian ... 68

5 Ethical Clearence ... 69

(10)

RINGKASAN

Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan atau dengan pengobatan yang sesuai (Mahmoudi, 2008). Prevalensi asma di Indonesia 4,5 persen per mil. Prevalensi asma tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara Timur (7,3%), DI Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi Selatan (6,7%). Berdasarkan karakteristik terlihat prevalensi asma meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Prevalensi asma pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laki-laki (Riskesdas, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil resep obat asma pada pasien asma di apotek Arjasa kabupaten Malang berdasarkan resep yang dilayani di apotek Arjasa periode Januari-Desember 2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Peresepan Obat Asma Di Apotek Arjasa Kecamatan Dau Kabupaten Malang berdasarkan resep yang dilayani di Apotek Arjasa Periode Januari – Desember Tahun 2014.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh resep yang dilayani di apotek Arjasa kabupaten Malang tahun 2014, yang memiliki identitas berupa nomor resep. Sampel pada penelitian ini adalah resep obat asma yang dilayani di apotek Arjasa kabupaten Malang tahun 2014. Setelah dilakukan penelitian diperoleh data prosentase penggunaan obat asma untuk pasien asma, jenis obat asma, dokter penulis resep obat asma dan terapi selain obat asma. Data disajikan dalam bentuk tabel dan histogram. Analisa data dilakukan dengan mengolah data ke dalam bentuk persen pada setiap variabel yang diteliti.

(11)
(12)

DAFTAR PUSTAKA

Akib A.A.P., 2002. Asma pada Anak. Sari Pediatri. Vol. 4 No. 2, hal. 80

Almazini P., 2012. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat. CDK-189, Vol. 39 No. 1, hal. 63

Atmoko W., Faisal H. K. P., Bobian E. T., Adisworo M. W. dan Yunus F., 2011. Prevalens Asma Tidak Terkontrol dan Faktor-Faktor yangBerhubungan dengan Tingkat Kontrol Asma di Poliklinik AsmaRumah Sakit Persahabatan, Jakarta. J Respir IndoVol. 31, No. 2, hal 53

Barnes P. J., 2006. Cortikosteroids : the drug to beat. England : Eur J Pharmacol. p. 2-14

Barnes P. J. and Addock I. M., 2003. How do cortikosteroids work in asthma. England : Ann Intern Med. p. 139, 359-370

Dipiro J. T., Dipiro C. V., Schwinghammer T. L., Wells B. G., 2008.

Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition. United States : The McGraw-Hill Companies, Inc.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2007ܽ. Pedoman Pengobatan

Dasar Di Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, hal 24-25

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2007ܾ. Pharmaceutical Care

Untuk Penyakit Asma. Jakarta : Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan KlinikDitjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, hal 8-9

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2009. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Jakarta : Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, hal 21

Gitawati R., 2008. Interaksi Obat Dan Beberapa Implikasinya. Jakarta : Puslitbang Biomedis dab Farmasi, Badan Litbangkes.Vol. XVIII No 4, hal : 175

Harkness, Richard. (1989). Interaksi Obat. Penerjemah : Goeswin Agoes dan Mathilda B. Widianto. Bandung : Penerbit ITB, hal 31-39

(13)

Kasim F., Trisna Y., 2012. Informasi Spesialite Obat Indonesia Vol. 47. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan. Hal. 65-79, 276-291, 472-506

Katzung B. G., Masters S. B. and Trevor A. J., 2012. Basic & Clinical Pharmacology 12th Edition. Mcgraw Hill.

Laisina A.H., Sondakh D.T., Wantaniahal J.M., 2007. Faktor Risiko Kejadian Asma pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Wenang Kota Manado. Sari Pediatri, Vol. 8, No. 4, hal. 303

Mahmoudi M., 2008. Allergy & Asthma Practical Diagnosis And Management. America : Penerbit Buku The McGraw-Hill Companies, Inc, hal 168

Meiyanti, Mulia, J.I., 2000.Perkembangan Patogenesis dan Pengobatan Asma Bronkial. Jakarta : J Kedokter Trisakti, September-Desember 200-Vol.19, No.3, hal 130

Menteri Kesehatan Republik Indonesia., 2002. Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotik. Jakarta : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, hal 6-7

Menteri Kesehatan Republik Indonesia., 2009. PP 51. Pekerjaan Kefarmasian.

Jakarta : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, hal 3

Mustafa J., Yunus F. dan Wiyono W. H., 2012. Prevalens Asma Pada Kelompok Siswa 13-14 Tahun Menggunakan Kuesioner ISAAC dan Uji Provokasi Bronkus di Jakarta Pusat.J Respir Indo Vol. 32, No. 1, hal 15-16

Neal M. J., 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Surabaya : Penerbit Erlangga, hal 28

NIH, 2016. www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/meds/a682145.html. 8 maret 2016 jam 18.12 WIB

Notoatmodjo, 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

(14)

Pohan S. S., 2007. Mekanisme Antihistamin Pada Pengobatan Penyakit Alergik : Blokade Reseptor-Penghambatan Aktivasi Reseptor. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 57, No. 4 hal 117

Pramudianto A. dan Evaria, 2012. MIMS Edisi Bahasa Indonesia Vol. 13. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer. Hal. 95-100, 193-201, 426-434

Pribadi A., Darmawan B.S., 2004. Serangan Asma Berat pada Asma Episodik Sering. Sari Pediatri, Vol. 5, No. 4, hal. 175

Rengganis I., 2008. Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Jakarta : Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 58, No. 11, hal. 447

Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, hal 85-86

Saryono, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika, hal. 165-169.

Schatz, M and Camargo, CA., 2003, The relationship of sex to asthma prevalence, health care utilization, and medications in a large managed care organization. An Allergy Asthma Immunology Journal., 9:553-558.

Sihombing M., Alwi O. dan Nainggolan O., 2010. Faktor Faktor Yang

Berhubungan Dengan Penyakit Asma Pada Usia≥ 10 Tahun Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2007). J Respir IndoVol. 30, No. 2, hal 85

Simatupang A., 2012. Pedoman WHO tentang Penulisan Resep yang Baik sebagai Bagian Penggunaan Obat yang Rasional. Jakarta : Majalah Kedokteran UKI 01. pp.XXV, 26-38

Sundaru, H, 2002, Asma. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Supriyanto B. Nataprawira H.M.D., 2002. Terapi Inhalasi pada Asma anak. Sari Pediatri. Vol. 4 No. 2, hal 69

Sweetman S. C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference Edisi ke 36. Cina : Pharmaceutical Press.

(15)

Tatro, D. S. 2001. A to Z Drug Factz. Books @Ovid.Factz and Comparison.

Wilkins R.L., Dexter J.R. dan Gold P. M., 2007. Respiratory Disease : A Case Study Approach To Patient Care Edisi III. Amerika : F. A. Davis Company. hal, 52-53

Wisnuwardhani D., 2013. Hiperreaktivitas Bronkus padaPenyakit Paru Obstruktif Kronik. CDK-207, Vol. 40 No. 8, hal. 580

Wistiani, Notoatmojo H., 2011. Hubungan Pajanan Alergen Terhadap KejadianAlergi pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 13, No. 3, hal. 189-190

Yunus F., 1998. Manfaat Kortikosteroid pada Asma Bronkial. Jakarta : Cermin Dunia Kedokteran No. 121, hal. 13

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asma adalah penyakit saluran napas kronik disebabkan oleh peningkatan respon dari trakhea dan bronkus terhadap rangsangan tertentu yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkiolus dan sekresi yang berlebih dari kelenjar–kelenjar di mukosa bronkus (Mahmoudi, 2008). Asma sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia, meskipun sudah dikenal sejak zaman Hipocrates pada 2000 tahun yang lalu (Yunus et al, 2011). Selain itu, seseorang tidak dapat beraktivitas dengan optimal disebabkan oleh kehidupan sehari-hari yang terganggu dengan adanya gejala-gejala asma yang timbul (Atmoko et al, 2011). Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan atau dengan pengobatan yang sesuai. Meskipun pengobatan efektif telah dilakukan untuk menurunkan morbiditas karena asma, keefektifan hanya tercapai jika penggunaan obat telah sesuai. Seiring dengan perlunya mengetahui hubungan antara terapi yang baik dan keefektifan terapetik, baik peneliti maupun tenaga kesehatan harus memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi asma di masyarakat, namun tanpa peran serta masyarakat tentunya tidak akan dicapai hasil yang optimal. Apoteker dalam hal ini dapat membantu penanganan penyakit asma dengan mengarahkan pasien yang diduga menderita asma untuk memeriksakan dirinya, memotivasi pasien untuk patuh dalam pengobatan, memberikan informasi dan konseling serta membantu dalam pencatatan untuk pelaporan (Depkes RI, 2007�)

(17)

2

Adanya pencetus serangan (alergen, emosi/stress, obat-obatan, infeksi) memberikan reaksi antigen dan antibodi kemudian merilis histamin, bradikinin, anafilaksin yang dapat menyebabkan kontraksi otot polos yang kemudian terjadi penurunan fungsi paru yaitu asma karena penyempitan saluran pernapasan. Timbulnya penyempitan dan peradangan saluran pernafasan dapat dihilangkan dan dicegah oleh obat asma. Padasaat ini obat asma dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu reliever dan controller. Serangan atau gejala asma dapat diredakan oleh golongan obat reliever. Golongan obat reliever terdiri dari : agonis

β-2 kerja cepat (contoh : salbutamol, terbutalin); antikolinergik (contoh : prokaterol); metilsantin (contoh : fenoterol, ipratropium bromide) dan kortikosteroid sistemik (contoh : teofilin, aminofilin, dexametason, triamcinolone acetonide). Golongan obat controller terdiri dari : steroid inhalasi (contoh : flutikason propionate, budesonide); antileukokotrin (contoh : zafirlukast);

kortikosteroid sistemik (contoh : metilprednisolon, prednisone) agonis β-2 kerja

lama (contoh : prokaterol, formoterol, salmeterol). Agonis β-2 adalah

bronkodilator yang paling kuat pada pengobatan asma. Pemakaian agonis β-2 secara reguler hanya diberikan pada penderita asma kronik berat yang tidak dapat lepas dari bronkodilator. Masalah dasar asma, yaitu inflamasi kronik saluran napas dapat diatasi oleh golongan obat controller. Pemakaian obat golongan ini terus menerus dalam jangka waktu relatif lama, bergantung pada derajat penyakit asma dan responnya terhadap pengobatan. (Meiyanti dan Mulia, 2000).

(18)

3

farmasis disini adalah untuk melihat sekaligus menganalisis bagaimana profil resep obat asma. (Simatupang, 2012).

Penelitian dilakukan di Apotek Arjasa yang berada di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Jawa Timur. Pemilihan Apotek Arjasa karena apotek telah memenuhi beberapa kriteria yaitu penerimaan beragam resepobat asma perbulan, apotek telah berjalan minimal 3 tahun, mendapatkan persetujuan PSA dan APA apotek. Selain itu apotek sangat representatif dan strategis dengan letak di area pemukiman mahasiswa dan masyarakat dengan padat populasi sehingga keadaan tersebut menyebabkan pasien bersifat heterogen. Lokasinya pun berada dekat dengan sarana kesehatan lainnya seperti banyaknya tempat Praktek dokter umum, Praktek dokter gigi, Klinik umum, Puskesmas utama, beberapa Puskesmas Pembantu. Dan juga pada apotek tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai sarana pelayanan pengobatan pasien dengan dokter praktek umum dan spesialis, pelayanan secara swamedikasi oleh apoteker dan resep.

Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif secara retrospektif dengan pengambilan secara random sampling pada periode Januari–Desember 2014.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Permasalahan

Banyaknya resep obat asma oleh dokter menjadikan tantangan bagi seorang apoteker untuk mengetahui profil resep dan penggolongan obat asma pada pasien asma, sehingga representatif untuk diamati.

1.2.2 Permasalahan

Bagaimana profil resep obat asma pada pasien asma di Apotek Arjasa Kecamatan Dau Kabupaten Malang, periode Januari - Desember 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian

(19)

4

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini bertujuan khusus untuk profil resep obat asma di Apotek Arjasa Kecamatan Dau Kabupaten Malang yang meliputi aspek :

1. Mengetahui prosentase resep obat asmadi Apotek Arjasa Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

2. Mengetahui prosentase resep obat asma tunggal dibandingkan resep obat asma keseluruhan.

3. Mengetahui prosentase resep obat asma kombinasi dibandingkan resep obat asma keseluruhan.

4. Mengetahui prosentase resep obat asma dengan obat untuk terapi penyakit penyerta dibandingkan resep obat asma keseluruhan.

5. Mengetahui prosentase golongan obat asma yang banyak digunakan pada kasus asma.

1.4 Manfaat Penelitian

Memberikan pandangan atau pengetahuan kepada apoteker tentang profil resep di apotek, khususnya resep obat asma.

Gambar

Tabel Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan khusu untuk mengetahui profil peresepan obat tuberkulosis pada pasien rawat jalan di RSP Batu Kota Batu yang meliputi aspek prosentase resep obat

Pada penelitian tentang profil peresepan antibiotika untuk ISPA di apotek X Dinoyo kota Malang, dapat diketahui bahwa prosentase penggunaan antibiotika sebagai

Penelitian mengenai profil pelayanan informasi obat yang diterima dan kepatuhan pasien asma dalam pengobatan di Kabupaten Sleman ini belum pernah dilakukan

Profil peresepan obat yang termasuk kategori polifarmasi untuk pasien dewasa di Apotek Kimia Farma “X” Sidoarjo pada penelitian ini adalah resep yang memiliki

Pelayanan informasi obat resep glibenklamid berikut ketersediaan informasi yang diberikan oleh Apoteker kepada pasien di apotek-apotek wilayah Kabupaten Sleman DIY

Skripsi yang berjudul Pemahaman Pasien Terhadap Obat Asma yang Diresepkan Di Apotek X sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas

Skripsi yang berjudul Pemahaman Pasien Terhadap Obat Asma yang Diresepkan Di Apotek X sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas

Pelaksanaan kebijakan harga obat generik di apotek Kabupaten Pelalawan sudah baik, dapat dilihat dari: 1) Akses obat generik oleh pasien de- ngan resep yang terlayani 99,3%, resep