• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI SLB WIYATA DHARMA I TEMPEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI SLB WIYATA DHARMA I TEMPEL"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI SLB WIYATA DHARMA I TEMPEL

Oleh:

Erbi Bunyanuddin 11103241042

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa :

Nama : Erbi Bunyanuddin NIM : 11103241042

Program Studi : Pendidikan Luar Biasa Fakultas : Ilmu Pendidikan

Telah melaksanakan kegiatan PPL II di SLB WIYATA DHARMA 1 dari tanggal 14 Juli 2014 hingga 13 September 2014. Hasil kegiatan tercakup di dalam laporan ini.

Yogyakarta, 15 September 2014

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Soegito, M.Pd Edi Surata, S.Pd

NIP 19490608 198103 1 001 NIP 19680626 200501 1 010

Mengetahui,

Kepala Sekolah Koordinator PPL

SLB Wiyata Dharma 1

Bambang Sumantri, S.Pd Suharmin, S.Pd

(3)

iii KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, segala puji syukur kami limpahkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq dan hidayahNya kepada kita semua, dimana kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Tujuan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan Kedua (PPL II) Yang Dibimbing Oleh Bapak Soegito, M.Pd. Selain itu juga sebagai media latihan untuk bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan.

Adapun dalam penyusunan laporan ini tidaklah sedikit bimbingan, dorongan serta petunjuk dari Bapak Dosen, dan semua pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan apabila dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Soegito, M.Pd, selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) PPL II. 2. Bapak Bambang Sumantri, S.Pd, selaku Kepala SLB Wiyata Dharma 1.

3. Bapak Suharmin, S.Pd, selaku guru koordinator KKN-PPL SLB Wiyata Dharma 1 4. Bapak Edi Surata, S.Pd, selaku guru pamong PPL di SLB Wiyata Dharma I 5. Ibu Iswarniyatun, S.Pd, selaku guru kelas 1-A SLB Wiyata Dharma 1. 6. Segenap guru, staf, serta siswa-siswi SLB Wiyata Dharma 1.

7. Segenap teman-teman KKN-PPL seperjuangan dam seluruh keluarga tercinta dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Semoga amal kebaikannya diberikan balasan yang setimpal oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa apa yang telah penulis lakukan ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil laporan ini berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 15 September 2014 Penulis,

(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PPL...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Sekolah ………... 1

2. Kegiatan belajar mengajar ……….……... 2

3. Potensi Siswa ……….……… 3

4. Potensi guru ……….………….. 4

B. Ekstrakulikuler ………...……. 5

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL PPL A. Persiapan …... 6

1. Observasi ... 6

2. Persiapan program/ persiapan pengajar ... 8

B. Pelaksanaan Rencana Proses Pembelajaran ... 8

C. Hasil PPL 1. Hasil yang didapat bagi mahasiswa setelah mengajar ... 13

2. Kendala ... 14

3. Usaha mengatasi kendala ... 14

4. Perkembangan kelas ... 15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 17

B. Saran... 17 DAFTAR PUSTAKA

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Analisis situasi

1. Keadaan sekolah

Letak Sekolah berada di pinggir Jalan Raya Magelang Km 17, Margorejo, Tempel, Sleman. Penunjang pengajaran yang dimiliki sekolah luar biasa Wiyata Dharma cukup memadai, seperti ruang PKPBI, yang merupakan tempat melatih identifikasi, deskriminasi, hingga tempat berlatih gerakan. Kedua, terdapat ruang keterampilan yang berfungsi untuk mengajarkan keterampilan menjahit. Ketiga ruang komputer yang digunakan untuk melatih penggunaan komputer seperti mengetik, mendesain, dan menggambar menggunakan komputer. Keempat, ruang seni tari atau aula, raung ini sebgai ruang serba guna ketika ada pertemuan antara sekolah dengan walimurid, selain itu juga di gunakan untuk mengajar keterampilan menari. Kelima, Ruang vokasional, ruang ini diperuntukkan bagi SMALB agar memiliki keterampilan fungsional sehingga siswa dapat hidup mandiri dan bekerja setelah lulus dari SLB.

Vokasional yang diajarkan meliputi keterampilan memahat, membatik dan melukis. Setiap jenjang telah memiliki ruang masing-masing sehingga siswa maupun guru dapat menggunakan ruang kelasnya masing-masing secara maksimal. Keenam, ruang dapur, sebagai tempat untuk memasak saat latihan keterampilan memasak. Ketujuh terdapat lapangan sepak bola berumput dengan ukuran kecil. Lapangan ini digunakan untuk olah raga maupun kegiatan lain yang bersifat di luar ruangan. Kedelapan, Asrama bagi siswa yang memiliki jarak rumah dengan sekolah yang jauh. Kesembilan, terdapat 2 kolam ikan yang digunakan sebagai latihan mengelola usaha perikanan. Ikan yang diternakan adalah ikan nila.

(6)

2 Prasarana yang telah terfasilitasi berupa meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, papan tulis kapur, cermin, lemari sebagai tempat menyimpan mainan atau peralatan dan media penunjang pembelajaran, jedor, kenthongan, gending, drum, papan bergambar transportasi, hewan, sayuran, dan lain sebagainya, serta,meja lipat.

Visi SLB Wiyata Dharma I:

Terwujudnya anak berkebutuhan khusus cerdas,terampil, mandiri dan berakhlak mulia

Misi SLB Wiyata Dharma I:

1. Menanamkan pembiasaan siswa dalam kehidupan yang agamis.

2. Menerapkan manajemen qolbu, yaitu mengatur, memilih dan memilah sikap yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

4. Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien

5. Menumbuhkan semangat berkarya bagi semua warga sekolah 6. Mendorong peserta didik untuk mengenali potensi dirinya

7. Mengembangkan pendidikan life skill untuk menumbuhkan jiwa mandiri bagi peserta didik

8. Membimbing siswa berkepribadian luhur melalui pendidikan budaya dan karakter bangsa

2. Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar bagi seluruh jenjang dimulai pukul 07.30. Kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan tenang. Seluruh siswa dapat mengetahui jam masuk sekolah sehingga saat pukul 07.30, siswa sudah memasuki kelas masing-masing, Saat ini merupakan masa transisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke kurikulum 2013 sehingga antar kelas dapat berbeda dalam

(7)

3 mengcu kurikulum, Pada jenjang sekolah dasar luar biasa, masih banyak kelas yang menggunakan KTSP sehingga masih adanya pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran. Di sisi lain, pada kelas I-A dan I-B atau kelas persiapan menuju kelas I dengan diisi siswa yang pertama masuk sekolah sudah menggunakan Kurikulum 2013, sehingga pembelajaran mengacu pada 8 tema yang sudah ditentukan dari Kurikulum 2013 anak tunarungu tanpa hambatan mental.

Pembagian waktu dalam Kegiatan Belajar Mengajar Di SLB Wiyata Dharma I

Kelas 1 hingga kelas 3 SMA Kelas I-A dan I-B

07.30-08.05 Sesi 1 07.30-07.40 Siswa masuk kelas dan

berdoa untuk memulai pelajaran

08.05-08.40 Sesi 2

08.40-09.15 Sesi 3

07.40-09.30 Proses pembelajaran

sesuai dengan tema

09.15-09.30 Istirahat

09.30-10.05 Sesi 4 09.30-09.50 Istirahat

10.05-10.40 Sesi 5 09.50-10.00 Menata kelas dan berdoa

untuk pulang

10.40-10.55 Istirahat

10.55-11.30 Sesi 6

11.30-12.05 Sesi 7

3. Potensi Siswa

Potensi siswa secara keseluruhan cukup bagus. Pendekatan yang digunakan untuk berkomunikasi adalah komunikasi total yang melibatkan seluruh kemampuannya untuk melakukan interaksi dengan siswa maupun dengan guru. Selain kemampuan berkomunkasi, beberapa siswa dapat menggambar dengan bagus sehingga sering memenangkan perlombaan menggambar baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Pada jenjang SMALB, kemampuan motorik dan komunikasi yang baik dapat

(8)

4 mendukung proses mengasah keterampilan dibidang vokasional contohnya membuat mainan dari kayu dan papan triplex. Pada SDLB dan SMPLB, siswa juga dapat memainkan tarian secara tim atau bersama-sama. Kemampuan ini diasah melalui penglihatan, hitungan, dan gerakan. Anak tunarungu yang tidak memiliki kemampuan pendengaran pun masih mampu untuk mengikuti gerakan-gerakan tari yang melibatkan musik sebgai iringannya.

Jumlah Siswa di SLB Wiyata Dharma I Tahun Ajaran 2014/2015

Kelas Jumlah Siswa

Kelas 1A 3 Kelas 1B 4 Kelas 1-6 SDLB 21 Kelas 7-9 SMPLB 3 Kelas 10-12 SMALB 6 Kelas 3 C 11 JUMLAH TOTAL 48 4. Potensi Guru

Tenaga pendidik pada SLB Wiyata Dharma I adalah 20 guru pengajar tetap dan 4 pengajar relawan. Pendidikan akhir dari tenaga pengajar yang ada terdiri dari 22orang berpendidikan akhir Strata 1(S1) dan 2 orang berpendidikan akhir Strata 2 (S2). Upaya pengembangan sekolah agar lebih rapi administrasi dan keperluan sarana dan prasarana sekolah maka terdapat 1 orang pegawai Tata Usaha, 1 orang pengelola kebun.

5. Ekstrakulikuler

Proses pembelajaran tidak hanya hal akdemis saja namun juga pada pengembangan kecekapan hidup berupa ekstrakulikuler. Ekstrakulikuler yang diselenggarakan oleh

(9)

5 SLB Wiyata Dharma I adalah Drumband, Keterampilan tatarias, Menjahit, Keterampilan teknologi informasi (komputer), Melukis dan membatik, dan Pramuka.

B. Rancangan Program PPL II

Perancangan program PPL II disusun berdasarkan dari analisis situasi di sekolah dan analisis kebutuhan sekolah. Perancangan program ini bertujuan untuk memaksimalkan kontribusi mahasiswa terhadap sekolah dan bagi siswa tunarungu. Adapun rancangan kegiatan PPL yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas

2. Bimibingan dengan guru pembimbing terkait pelajaran yang tepat sesuai karakter dan kemampuan siswa tunarungu di kelas

3. Membuat Rancangan Proses Pembelajaran (RPP)

4. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran sebelum dilaksanakannya praktek mengajar

5. Melaksanakan praktek mengajar

Pelaksanaan praktek mengajar dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan dengan cara tematik.

6. Evaluasi kegiatan pembelajaran dilakukan bersama dengan guru pembimbing agar mendapat saran dan kritik terkait proses mengajar. Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mahasiswa dalam memanajemen proses pembelajaran dengan baik.

(10)

6 BAB II

PERSIAPAN PELAKSANAAN & HASIL PPL A. Persiapan

1. Observasi

Observasi dilakukan pada kelas I-A. Hal ini sesuai dengan kesepakatan dengan tim PPL dan pihak sekolah. Pada kelas I-A, pembelajaran perlu melibatkan media pembelajaran agar memudahkan dan menarik siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang berada di kelas I-A merupakan siswa yang pertama kali masuk sekolah sehingga pembelajaran lebih mengedepankan pada pengkondisian agar siswa mau berada di dalam kelas. Kemampuan bahasa anak masih sangat minim, baik untuk percakapan maupun komunikasi berupa instruksi. Keterarahan wajah masih belum dapat terfokuskan.

Namun potensi yang dapat dikembangkan untuk melatih keterarahan wajah maupun pengkondisian melalui media visual. Siswa antusias untuk mengikuti pelajaran yang melibatkan media aktif. Apabila hanya papan tulis kemudian siswa diminta untuk menyalin maka siswa akan merasa bosan dan tidak konsetrasi pada pelajaran. Dampak utamanya siswa akan berlarian di dalam kelas.

Data siswa di kelas I-A sebagai berikut:

a. Nama : Ardan Ananta Febiyanto

Jenis kelamin : Laki-laki

NIS : 317

NISN : -

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 18 Februari 2010

Agama : Islam

Nama Orang Tua : Murdiyanto

Tempat/ Tanggal Lahir : 8 Juni 1976

(11)

7

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Mancasan, RT 03 RW 25, Pendowoharjo, Sleman

b. Nama : Bayu Aji Prasetyo

Jenis kelamin : Laki-laki

NIS : 318

NISN : -

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 3Juni 2009

Agama : Islam

Nama Orang Tua : Bambang Sanyoto

Tempat/ Tanggal Lahir : Magelang, 15 November 1969

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kleben RT 05 RW 45, Caturharjo, Sleman, 55515

c. Nama : Nadia Nia Permatasari

Jenis kelamin : Perempuan

NIS : 320

NISN : -

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 23 Maret 2010

Agama : Islam

Nama Orang Tua : Agus Triyono

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 13 Juli 1987

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Plumbon Cilik, RT 02 RW 15, Mororejo, Tempel,

Sleman, 55552

Kelas I-A dan I-B pada satu ruangan yang hanya dipisahkan sebuah papan pembatas. Sehingga terkadang siswa kelas I-B dapat melihat proses pembelajaran

(12)

8 dari balik papan pembatas. Awal pertemuan dua siswa yang bernama Bayu dan Ardan masih sulit dikondisikan, baik untuk duduk maupun mengikuti pelajaran. Ardan selalu menangis saat ibunya keluar kelas untuk meninggalkan sekolah. Sedangkan nadia merupakan siswa yang baru masuk ke dalam kelas I-A pada tanggal 9 September 2014.

2. Persiapan program/ persiapan pengajar

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya mempersiapkan proses pembelajaran agar menarik siswa dan memudahkan siswa memahami pesan adalah sebagai berikut:

a. Berkonsultasi kepada guru kelas maksimal sehari sebelum dilaksanakannya proses pembelajaran terkait tema dan materi yang baik dan cocok untuk diterapkan.

b. Merancang Rencana Proses Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema yang telah ditentukan Kurikulum 2013 dan yang sudah dikonsultasikan dengan guru kelas. c. Mempersiapkan media pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran dan

cocok sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu kelas I-A.

d. Menyerahkan RPP kepada guru kelas dan meminta saran serta kritik e. Melakukan revisi pada RPP yang telah diberi masukan oleh guru kelas. f. Menyerahkan RPP yang telah direvisi sesuai dengan masukan dari guru kelas. g. Mendiskusikan dengan teman satu tim PPL terkait pembelajaran yang telah

dilaksanakan sehingga lebih berkembang.

B. Pelaksanaan Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

Setiap proses pembelajaran termuat dalam satu RPP. Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanankan 14 kali pertemuan dengan tema yang disesuaikan pada Kurikulum 2013. 6 pertemuan dilaksanakan dengan durasi waktu 150 menit sedangkan 8 pertemuan 75 menit. Rincian dari 14 pertemuan yang telah dilaksanakan di kelas I-A adalah sebagai berikut:

(13)

9 Pertemuan I Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Selasa, 12 Agustus 2014 Diri Sendiri

Seluruh Anggota Tubuh

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya Pola gambar seluruh tubuh, Spidol, cat air, Pallete cat air, kertas HVS 1 x 150 menit Pertemuan II Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Kamis, 14 Agustus 2014 Kegemaranku

Mewarnai pola gambar

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan

Pola gambar orang memancing dan sepak bola, 2 gunting, pastel/ crayon, kertas HVS 1 x 150 menit Pertemuan III Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Senin, 1 September 2014 Keluagaku

Pengenalan anggota keluarga dan buah yang sering dimakan di rumah

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya, Gambar dengan mobil berada di dalam garasi, pisau, pastel, gambar seorang bapak, anak dan ibu, 8 buah jeruk, 1 buah semangka

(14)

10 Pertemuan IV Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Senin, 1 September 2014 Kegiatanku

Mainan mobil dari kulit semangka Agama, Seni Budaya dan Prakarya

1 buah semangka, gambar rumah dengan mobil berada di dalam garasi, pisau, tusuk gigi.

1 x 75 menit Pertemuan V Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Selasa, 2 September 2014 Keluargaku Anggota Keluarga Mewarnai pola gambar

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya Lem, kertas bergambar bapak, ibu dan anak, pewarna kain/ teres, air, kuas, wadah pewarna.

1 x 150 menit Pertemuan VI Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Kamis, 4 September 2014

Lingkungan bersih, sehat, dan asri Lingkungan bersih

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya, Kantong plastic berukuran 3 kg jumlah 1, Kantong plastic berukuran 1 kg jumlah 2, Kertas bergambar lingkungan yang bersih, Pastel,gambar sampah plastik

(15)

11 Pertemuan VII Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Jumat, 5 September 2014 Pengalamanku

Tangkap bola, dan bersembunyi

Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan

Bola dengan diberi gambar wajah tersenyum 1 x 75 menit Pertemuan VIII Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Jumat, 5 September 2014 Pengalamanku Berlari

Agama, Bahasa Indonesia,Pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan

Topeng tikus, topeng kucing 1 x 75 menit Pertemuan IX Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Senin, 8 Sepetember 2014

Lingkungan bersih, sehat, dan asri Lingkungan ruang kelas

Agama, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya,

Cat air, gunting, kata yang berupa huruf titik-titik, gambar kursi, gambar meja, gambar buku, papan tulis dan kapur tulis

(16)

12 Pertemuan X Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Selasa, 9 September 2014 Kegiatanku

Roti isi sayur

Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, Roti, tomat, saus, slada, sosis, pisau, gambar roti, gambar slada, gambar saus, gambar tomat, kata yang berupa huruf titik-titik. 1 x 150 menit Pertemuan XI Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Kamis, 11 September 2014 Kegiatanku Membuat tanganku

Agama, Bahasa Indonesia,Seni budaya dan Prakarya

Kotak makanan ringan, kertas lipat, kata uang dengan huruf berupa titik-titik, lem, isolasi bolak-balik

1 x 75 menit Pertemuan XII Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Kamis, 11 September 2014 Kegiatanku

Memberi warna pada angka

Agama, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya,

Kertas yang telah diberi angka utuh 1-5 dan angka yang berupa titik-titik, lem, glitter berwarna merah, biru, kuning

(17)

13 Pertemuan XII Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Jumat, 12 September 2014 Kegemaranku

Bermain dan berlari

Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan Jasmani,Olah raga, dan Kesehatan

Bola yang ditempeliangka 1-5, piring yang ditempeli 1-5, selotip bolak-balik 1 x 75 menit Pertemuan XIV Hari, Tanggal Tema Sub-tema Mata Pelajaran Media Waktu : : : : : : Jumat, 12 September 2014 Kegiatanku

Membuat hiasan gantung

Agama, Bahasa Indonesia,Seni budaya dan Prakarya

Bambu yang terikat tali dengan posisi menyilang, tali kenur 30 cm, lem, gambar kepiting, ikan, kapal

1 x 75 menit

C. Hasil PPL

1. Hasil yang didapat bagi mahasiswa setelah praktek mengajar

Praktek pelaksanaan pembelajaran telah selesai dilaksanakan. Dari pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa mendapat hasil sebagai berikut:

a. Mendapat pengalaman keberagaman cara dalam proses pengkondisian setiap siswa

b. Perlu persiapan matang untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas c. Semakin bervariasi media yang digunakan namun masih satu tema akan

(18)

14 d. Media yang aktif atau media yang melibatkan siswa secara keseluruhan akan

meningkatkan antusias siswa

e. Penguatan atau reinforcement perlu dilakukan walaupun tugas yang dikerjakan siswa tidak maksimal

f. Untuk pengkodisian awal perlu mengikuti kemauan siswa.

g. Keterarahan wajah dapat dibiasakan dengan meida yang menarik kemudian media di dekatkan pada wajah guru

h. Mimik wajah guru diusahakan ramah agar siswa merasa senang dan tidak merasa bosan bahkan takut.

2. Kendala

Pada praktek mengajar terdapat berbagai kendala, baik kendala ruangan, siswa, hingga keterbatasan media. Kendala-kendala yang dijumpai saat melaksanakan praktek mengajar adalah sebagai berikut:

a. Kedekatan siswa terhadap ibu sehingga minta untuk ditunggu saat proses

pembelajaran. Saat adanya ibu di dalam ruangan berdampak pada sulitnya diatur dan segala permintaan harus dipenuhi oleh orang tua

b. Tidak mau mengerjakan tugas dari guru

c. Memakan makanan yang dibawa dari rumah pada saat pembelajaran sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang lain.

d. Ketika satu anak sudah tidak ingin melanjutkan tugas yang diberikan guru, maka siswa lain akan ikut tidak melanjutkan melaksanakan tugas

3. Usaha mengatasi kendala

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala saat pelaksanaan mengajar adalah sebagai berikut:

a. Dengan berkonsultasi dengan guru, ibu dianjurkan untuk keluar kelas ketika siswa sudah berada di dalam kelas. Mahasiswa langsung menggendong apabila siswa menangis dan mendudukkan pada pada pangkuan mahasiswa.

(19)

15 b. Dilakukan proses reinforcement atau penguatan berupa bintang berwarna kuning dari ketas. Siswa akan diberi bintang jika mau mengerjakan tugas hingga selesai c. Siswa diajak untuk memakan makanan setelah tugas selesai. Diberi waktu pada

jam 9 untuk memakan bersama-sama dengan siswa lain. Siswa diajarkan makan sesuai dengan waktu yang dipersilahkan oleh mahasiswa.

d. Posisi duduk antar siswa tidak berdekatan sehingga siswa yang lain tidak terpengaruh jika salah satu siswa sudah tidak ingin melanjutkan tugas yang diberikan mahasiswa.

4. Perkembangan kelas

Sebelum Proses Pembelajaran Sesudah proses pembelajaran Siswa menangis jika ditinggal ibu ke luar kelas

untuk meninggalkan sekolah (Ardan)

Siswa sudah berani dan mampu tidak menangis lagi meskipun ibunya telah pergi untuk meninggalkan sekolah Koordinasi siswa dalam menggunakan tangan

kanan atau kiri masih kesulitan. Cenderung menggunakan tangan kiri. (Bayu)

Siswa sudah nyaman bergantian

menggunakan tangan kanan dan tangan kiri untuk mengerjakan sebuah

pekerjaan yang diberikan oleh mahasiswa. Sehingga dalam satu pekerjaan merupakan hasil koordinasi penggunaan tangan kanan dan tangan kiri.

Siswa tidak mengerjakan tugas atau berhenti untuk tidak melanjutkan tugas yang diberikan guru (Ardan)

Sudah mulai berkeinginan untuk terus mengerjakan tugas hingga selesai. Hal ini dengan cara membiarkannya dan mengacuhkan sebagai bentuk punishment hingga siswa melihat pekerjaan siswa lain yang selesai

(20)

16 mengerjakan dengan hasil yang baik. Kemudian siswa mau dan mampu menyelesaikan hingga selesai. Siswa mengikuti kemauan siswa lain untuk tidak

menyelesaikan tugas hingga selesai (Bayu)

Sedikit demi sedikit siswa tidak mengikuti kemauan siswa lain yaitu Ardan karena terdapat siswa baru

(Nadia) yang selalu mengerjakan hingga selesai. Hal ini memotivasi siswa untuk mneyelesaikan hingga selesai dan akan diberi bintang sebagai reinforcement Motorik halus masih belum terkoordinasi

dengan baik (Bayu dan Ardan)

Sudah mulai menghubungkan pada huruf yang berupa titik-titikdengan rapi. Hal ini dilakukan dengan cara memberi kesempatan siswa untuk berlatih menghubungkan huruf yang berupa titik-tititk setiap hari

Sulit melihat ke a rah materi pembelajaran (Nadia, Bayu, Ardan)

Sudah mampu memperhatikan sedikit demi sedikit materi yang diajarkan dengan cara permainan tebak benda. Benda disembunyikan dan di perlihatkan sedikit demi sedikit sehingga siswa penasaran. Dampak positifnya siswa akan mengarahkan materi yang diberikan oleh guru.

(21)

17 BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan diatas adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman secara penuh untuk merancang, melaksanakan, hingga mengevaluasi proses pembelajaran

2. Mahasiswa dapat lebih mengenal karakteristik anak tunarungu yang tanpa memiliki hambatan menral

3. Kegiatan PPL dapat mengaktualisasikan diri mahasiswa.

4. Mahasiswa dapat berkonsultasi langsung dengan guru yang sudah memiliki pengalaman lebih banyak.

5. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan 6. Proses pengajaran perlu didiskusikan dan perlu bantuan dari berbagai disiplin

ilmu.

B. Saran

1. Bagi sekolah

a. Mempertahankan komunikasi secara komprehensif pada seluruh warga sekolah.

b. Mempertahankan hubungan yang baik dengan mahasiswa PPL, sehingga nantinya dapat saling bertukar informasi terkait info terkini seputar pendidikan anak tunarungu.

2. Bagi universitas

a. Menjalin koordinasi yang intensif antara pihak universitas, dosen pembimbing, sekolah dan mahasiswa.

b. Mengadakan pengawasan terhadap jalannya kegiatan KKN-PPL, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(22)

18 c. Memberikan bimbingan yang lebih terperinci sebelum kegiatan PPL berlangsung, supaya mahasiswa bisa menyiapkan keperluan praktek dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang sudah disepakati.

3. Bagi mahasiswa

a. Perencanaan mengajar yang dibuat harus lebih sistematis.

b. Menjalin komunikasi yang lebih baik dengan semua warga sekolah.

c. Membuat media yang atraktif dan menarik agar siswa mampu memahami pelajaran dengan baik.

d. Menjaga nama baik almamater dengan selalu berpegang teguh pada nilai kebaikan dan kesopanan.

(23)

19 Lampiran 1. Foto kegiatan pelaksanaan mengajar

Gambar 1. Siswa sedang memperhatikan mobil mainan yang telah dibuat siswa dari kulit semangka

Gambar 2. Siswa sedang mewarnai gambar keluarga dengan menggunakan teres/ pewarna

Gambar 3. Siswa sedang mewarnai gambar lingkungan bersih saat pembelajaran dilakukan di luar kelas

Gambar 4. Siswa beserta mahasiswa berfoto bersama saat istirahat setelah permainan kucing dan tikus

(24)

20 Gambar 5. Siswa sedang menunjukkan hasi prakarya

yang berupa angka diberi warna menggunakan glitter

Gambar 6. Siswa sedang memberi warna pada gambar buku dan kursi menggunakan teres

Gambar 7. Siswa sedang menunjukkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan

Gambar 8. Siswa sedang menunjukkan roti isi sayur yang diberi hiasan wajah tersenyum dengan menggunakan saus tomat

Gambar

Gambar 2. Siswa sedang mewarnai gambar  keluarga dengan menggunakan teres/ pewarna
Gambar 6. Siswa sedang memberi warna  pada gambar buku dan kursi menggunakan  teres

Referensi

Dokumen terkait

Suddenly Nathaniel Porter stopped, perhaps because he'd seen what the Doctor had seen.. Hopefully not because he'd heard Rory mention

F (2009 : 571), “Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka diciptakanlah aturan- aturan hukum yang dibuat oleh lembaga resmi, yaitu untuk menjamin kelancaran hidup dan kehidupan

Bimbingan karir dengan teknik genogram, dimaksudkan sebagai penyelenggaraan layanan yang difokuskan untuk membantu peserta didik dalam memahami diri, mengambil keputusan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor.. 89,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah praktik yang harus diikuti oleh semua mahasiswa UNNES terutama yang mengambil program kependidikan sebagai salah

Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing sudah baik, karena guru pamong dan dosen pembimbing sudah berpengalaman dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan memiliki latar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Perubahan Wujud Benda Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di Kelas Iv Sdn Mekrsari 3 Cimanggis