• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada rencana penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus analisis dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya, Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.

Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti kualitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif (Pawito, 2007).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta yang beralamat di Perum Polri Gowok Blok F3 No. 79 Yogyakarta 55281 Daerah Istimewa Yogyakarta, Republik Indonesia. Waktu penelitian direncanakan selama satu bulan pada bulan Desember 2015.

(2)

C. Subyek dan Informan

Subjek penelitian yang dipilih yaitu pengurus Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta dan anggota Persatuan Mahasisa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta yang telah menjadi anggota lebih dari 2 tahun. Pemilihan subyek ini dengan pertimbangan:

1. Subyek merupakan pengurus yang aktif dan memahami mekanisme dan budaya organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta.

2. Subyek telah lama berinteraksi dengan Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta.

Adapun subjek penelitian yang dipilih yaitu mahasiswa anggota PMIPTI Yogyakarta dengan kriteia sebagai berikut

1. Menjadi anggota PMIPTI lebih dari satu tahun.

2. Aktif dalam kegiatan PMIPTI berdasarkan pengesahan keaktifannya oleh pengurus inti (Ketua, Sekretaris dan Bendahara) PMIPTI.

Informan penelitian ditentukan menggunakan teknik maximum variation sampling, artinya bahwa pengambilan sample dilakukan terhadap orang-orang atau kelompok yang dianggap mengetahui atau mengalami fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel penelitian adalah pengurus dan anggota Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta.

Informan adalah orang yang dianggap mengetahui, dapat memberikan informasi serta menjawab pertanyaan permasalahan dalam penelitian yang dijadikan sebagai salah satu sumber dalam penelitian. Informan utama dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota PMIPTI. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah tujuh orang yang dipilih dengan asumsi tujuh orang tersebut aktif dalam kegiatan PMIPTI dan dianggap memahami tentang organisasi PMIPTI. Berikut ini karakteristik informan penelitian. 1. SS, merupakan mahasiswa dari Thailand yang saat ini berkuliah di Universitas Negeri

Yogyakarta jurusan Ilmu Biologi. SS merupakan mantan pengurus PMIPTI pada periode kepengurusan terdahulu. SS merupakan sosok yang sangat akrab dengan PMIPTI karena selain mantan pengurus, saat ini SS menjadi senior yang kerap dijadikan narasumber dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan di PMIPTI. Pemilihan SS sebagai informan dengan asumsi bahwa keterlibatan SS selama ini dalam PMIPTI menyebabkan SS memahami kebiasaan-kebiasaan yang terdapat

(3)

dalam PMIPTI. Wawancara dengan SS dilakukan pada hari minggu tanggal 6 Desember 2013.

2. MHS saat ini merupakan pengurus PMIPTI dan masuk ke Indonesia pada tahun 2013. MHS menempuh pendidikan di Universitas Islam Sunan Kalijogo Yogyakarta. Keterlibatan MHS dalam PMIPTI dimulai pada tahun 2013 semenjak datang ke Yogyakarta dan selanjutnya aktif dalam kegiatan PMIPTI sehingga pada tahun 2015 ditunjuk sebagai salah satu pengurus dalam PMIPTI. Pemilihan MHS sebagai informan dengan asumsi bahwa MHS sebagai pengurus tentunya memahami system kerja serta perilaku organisasi yang ada di PMIPTI. Wawancara dengan MHS dilakukan pada hari minggu tanggal 6 Desember 2013.

3. Mr. AH saat ini merupakan pengurus PMIPTI. Mr. AH masuk Indonesia pada tahun 2013 dan mengenal PMIPTI atau menjadi anggota PMIPTI pada tanggal 25 April 2013. Keterlibatan Mr. AH dalam PMIPTI serta keaktifannya menyebabkan Mr. AH telah menjadi pengurus PMIPTI dua periode kepengurusan terakhir. Mr. AH dipilih sebagai informan dengan alasan bahwa keterlibatannya dalam kepengurusan PMIPTI pada periode sebelumnya dan periode saat ini membuat dirinya memiliki pemahaman tentang perilaku organiasasi dalam PMIPTI. Wawancara dengan Mr. AH dilakukan pada hari minggu tanggal 13 Desember 2013.

4. Miss. SB merupakan mahasiswa putri dari Thailand yang masuk ke Indonesia pada tahun 2013. Miss SB saat ini menempuh pendidikan di Universitas Islam Sunan Kalijogo Yogyakarta dan menjadi pengurus pada kepengurusan PMIPTI pada periode ini. Miss SB aktif dalam kegiatan PMIPTI baik dalam kegiatan Maperaba, kegiatan rutin mingguan dan kegiatan tahunan. Wawancara dengan Miss SB dilakukan pada hari minggu tanggal 13 Desember 2013.

5. Mr. UB merupakan mahasiswa Thailand yang masuk ke Indonesia pada tahun 2013. Mr. UB saat ini menempuh pendidikan di Universitas Islam Sunan Kalijogo Yogyakarta dan menjadi pengurus pada kepengurusan PMIPTI pada periode ini. Mr. UB merupakan pengurus dalam kegiatan Maperaba. Wawancara dengan Mr. UB dilakukan pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2013.

6. Miss. TH merupakan mahasiswa Thailand yang masuk ke Indonesia pada tahun 2014. Miss. TH mengenal PMIPTI melalui alumni PMIPTI yang telah kembali ke Thailand. Saat ini Miss TH menjadi anggota PMIPTI dan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PMIPTI. Wawancara dengan Miss. TH dilakukan pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2013.

(4)

7. BP merupakan mahasiswa Thailand yang masuk ke Indonesia pada tahun 2010. BP sangat mengenal PMIPTI karena pernah menjadi pengurus PMIPTI pada dua periode kepengurusan terdahulu. Saat ini BP sedang mengerjakan tugas akhir kuliah dan direncanakan pertengahan tahun 2016 pulang ke Thailand. Wawancara dengan BP dilakukan pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2013.

Informan penelitian yang bertujuan sebagai triangulasi data adalah sebagai berikut.

1. RK merupakan pengurus dan Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) Arena Yogyakarta yang terdapat di Universitas Islam Sunan Kalijogo Yogyakarta. RK memiliki kedekatan dengan PMIPTI karena berteman dengan beberapa anggota PMIPTI serta sering berkunjung ke kantor PMIPTI. Wawancara dengan BP dilakukan pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2013.

2. Bapak H merupakan mantan Direktur Sekolah Tinggi Syuhada Yogyakarta yang terdapat di Universitas Islam Sunan Kalijogo Yogyakarta. Bapak H saat ini menjadi salah satu penasehat PMIPTI. Wawancara dengan Bapak H dilakukan pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2013.

Tabel 3.1. Data Informan Penelitian

No Nama Jenis kelamin Umur Keterangan

1 SS Laki-laki 24 tahun Pengurus PMIPTI

2 MHS Laki-laki 23 tahun Pengurus PMIPTI

3 Mr. AH Laki-laki 23 tahun Pengurus PMIPTI 4 Miss SB Perempuan 22 tahun Pengurus PMIPTI 5 Mr. UB Laki-laki 22 tahun Pengurus PMIPTI 6 Miss TH Perempuan 20 tahun Anggota PMIPTI

7 BP Laki-laki 25 tahun Mantan pengurus

PMIPTI

8 RK Laki-laki 23 tahun Pengurus LPM Aneka

Universitas Islam Sunan Kalijogo Yogyakarta 9 Bapak H. Laki-laki 54 tahun Penasehat PMIPTI Sumber : data primer diolah, 2015.

D. Teknik Pengumpulan Data

(5)

– data yang valid dalam penelitian. Peneliti menggunakan metode sebagai berikut : 1. Observasi

Peneliti mengumpulkan data melalui pengamatan langsung di tempat penelitian. Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati perilaku pengurus dan anggota organisasi PMIPTI secara langsung, yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada dalam PMIPTI.

2. Wawancara

Menurut Moleong (Haris, 2012), wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

Data primer dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara (interview) dengan informan dalam penelitian. Data sekuder diambil dari dokumen yang berasal dokumen yang dimiliki oleh Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta dan data individu anggota Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta jika diperlukan.

E. Validitas dan Reliabilitas Data

Patton (2002) menyebutkan bahwa ada 4 jenis triangulasi data yang bisa dipilih untuk digunakan dalam verifikasi dan validitas data penelitian, yaitu methods triangulation, triangulation of source, analyst triangulation, dan theory/perspective triangulation. Pada penelitian ini, guna memastikan validitas data yang digunakan, peneliti menggunakan triangulasi sumber data (triangulation or source). Tipe triangulasi ini dipilih karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan data lebih dari satu sumber, yaitu penasehat Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Thailand Selatan) Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta serta narasumber lain yang memahami tentang PMIPTI, misalnya pada dosen di Universitas Islam Negeri Yogyakarta (UIN), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan lain-lain, serta organisasi-organisasi Kemahasiswaan yang berbasis Islam seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Yogyakarta, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Yogyakarta, dan organisasi-organisasi lainnya yang memiliki keterkaitan dengan PMIPTI.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan interactive model. Miles dan Huberman (1994) menawarkan teknik analisa data yang disebut interaktif model yang

(6)

di dalam nya terdiri tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan serta pengujian kesimpulan (Pawito, 2007: 104-106). Secara keseluruhan langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.

1. Editing, pengelompokan, meringkas data. Pada tahap peneliti memilih narasumber sesuai kriteria untuk diamati.

2. Memberi catatan-catatan, melakukan analisa awal sehingga ditemukan tema, kelompok dan pola data. Pada tahap ini, peneliti melakukan analisa awal dengan berusaha menemukan tema untuk tiap kelompok. Pemberian tema tiap-tiap kelompok dilakukan dengan memperhatikan teori yang telah ada sebelumnya sehingga tema yang muncul memiliki dasar pijakan yang kuat.

3. Menyusun konsep serta penjelasan berkenaan dengan tema, pola dan kelompok data. Pada tahap ini peneliti mulai menyusun konsep dan menjelaskan terkait kategori kelompok dan sub kategori dalam kelompok yang ditemukan dalam langkah sebelumnya. Dalam menyusun konsep ini, peneliti mendasarkan susunan konsep dan penjelasan yang muncul, dengan mempertimbangkan teori atau temuan yang telah ada sebelumnya sebagai bahan pertimbangan, sehingga penjelasan dan konsep yang terbangun akan menjadi lebih kuat dan lebih bisa dipertanggungjawabkan.

4. Mengorganisir data/data display. Dalam tahapan ini peneliti mulai mengorganisir atau mengatur tampilan data berdasar kategorinya beserta konsep dan penjelasan yang telah dibentuk. Data ditampilkan sedemikian rupa dalam tampilan analisis level teks dan analisis level persepsi, sehingga semaksimal mungkin bisa dibaca dengan mudah. Misalnya dengan menempatkan gambar terlebih dahulu sebelum menyusul kemudian penjelasan di bawahnya, menyusun berdasarkan urutan yang nyaman diikuti, misalnya secara material menampilkan identitas yang diinginkan oleh pemilik akun. 5. Penarikan dan pengujian kesimpulan. Tujuan analisis tentunya untuk mendapatkan

kesimpulan yang memuat jawaban akan rumusan permasalahan penelitian yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti menganalisis secara keseluruhan data penelitian yang telah disusun berdasarkan kategorinya masing-masing.

Gambar

Tabel 3.1. Data Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian adalah mahasiswa perokok aktif yang pernah mengalami batuk karena penggunaan rokok di suatu univer- sitas swasta di Kota Surabaya, pernah mengalami gejala

Sebagai contoh cara yang salah yang dapat memberikan konsekuensi negative Sebagai contoh cara yang salah yang dapat memberikan konsekuensi negative yaitu

Ditemukan 12 spesies mangrove dengan jumlah spesies tertinggi pada habitat mangrove tepi pantai, dengan komposisi jenis dan kerapatan tertinggi dari jenis Avicennia

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

Dalam Gujarati, 2008 dijelaskan bahwa penggunaan model logit seringkali digunakan dalam data klasifikasi, dalam penelitian ini kategori yang digunakan adalah kategori

5) Diperlukan BPF (Band Pass Filter) yang mempunyai kemampuan menekan interferensi dan menaikkan performa atau kualitas perangkat. 6) Jika dalam instalasi pernagkat WLAN

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi.” Tujuan merupakan komponen utama yang paling penting dalam kegiatan