• Tidak ada hasil yang ditemukan

invasif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "invasif"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Bedah Invasif Minimal adalah teknik pembedahan dengan sayatan kecil dan

menggunakan mikroskop/ endoscopy modern dan canggih dilakukan oleh tim dokter yang

profesional dan terampil di bidangnya.

Dukungan fasilitas kamar operasi dengan peralatan canggih Endo Alpha yang di Indonesia

hanya dimiliki oleh RS Pondok Indah Puri Indah. Fasilitas ini memberikan kenyamanan dan

solusi terbaik dalam tindakan berbagai macam operasi invasif minimal, seperti kelainan kandung empedu, appendisitis akut dan kronik, kelainan sendi di bidang orthopedi, kelainan rongga toraks yang dikenal dengan VATS (Video Assisted Thoracoscopy Surgery), kelainan dan penyakit di bidang urologi, ginekologi, bedah vaskuler, plastik, THT, Mata dan onkologi.

Tindakan-tindakan pembedahan yang dulu hanya bisa dilakukan operasi dengan sayatan lebar, kini cukup dilakukan dengan Bedah Invasif Minimal yang hanya memerlukan sayanan kecil untuk mencapai organ tubuh yang akan dioperasi.

Pemulihan dengan teknik ini pun lebih cepat dan tidak terlalu merusak kosmetika dinding perut atau bagian tubuh yang dilakukan sayatan.

- See more at: http://www.rspondokindah.co.id/id/our-hospital/2/rs-pondok-indah---puri-indah/services/detail/11/out-patient/21/bedah-invasif-minimal#sthash.7eMHuRMq.dpuf

RS Indonesia Mampu Lakukan Bedah Minimal Invasif

Jakarta - Teknologi kedokteran bidang bedah kini lebih minim risiko melalui teknik minimal

invasif. Sayatan yang dibutuhkan, hanya sekitar satu sentimeter, meminimalisir kehilangan darah, kemungkinan kerusakan jaringan kecil, bahkan bisa rawat jalan atau one day care surgery. Dr dr Luthfi Gatam SpOT (K) Spine, ahli tulang mengatakan hal itu dalam seminar Minimal Invasive Surgery in Various Medical Cases di Jakarta, belum lama ini.

Sebanyak enam ahli bedah dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan menjadi pembicara dalam seminar itu, diantaranya dr Akbari Wahyudi Kusumah SPU bedah urologi, dr Errawan R

Wiradisurya SpB-KBD, M Kes bedah laparoskopi, dr Ibnu H Fadillah SpTHT-KL bedah THT, dr Setyo Hermanto SpOG bedah kista ovarium, dan Dr Samsul Ashari, SpBS pediatric

neurosurgery.

Teknik bedah minimal invasif yang dibahas diantaranya bedah tulang belakang, kista, urology, THT, saluran cerna atau digestive, dan neurosurgery atau bedah otak pada anak.

(2)

yang minimal, jangka waktu perawatan di rumah sakit lebih cepat serta pemulihan lebih cepat untuk beraktivitas kembali.

"Mayapada Hospital Jakarta Selatan memiliki fasilitas tindakan micro endoscopic discectomy (MED) hanya satu jam, tindakan operasi menggunakan jarum, perbaikan fraktur tulang belakang dengan menyisipkan balon, kemudian tindakan bukan operasi seperti injeksi sendi sambungan dan ablasi frekuensi radio pada sendi tulang belakang yang sakit," kata Luthfi.

Sementara, Setyo Hermanto mengatakan, tehnik laparoskopi bisa diaplikasikan untuk

menangani kista ovarium, selain bisa juga digunakan untuk mendiagnosa kesuburan, kehamilan di luar kandungan, kelainan bawaan, dan tumor pada genital.

Sedangkan Errawan R Wiradisuria mengatakan, tehnik aplikasi laparoskopi dengan needlescopy, gastric banding untuk penderita obesitas, reseksi atau pemotongan colon dan laparascopy

Gastrectomy pada abdomen atau perut.

Selain pada kasus kasus di atas, tehnik bedah endoskopi juga dapat diterapkan pada kasus THT yaitu bedah sinus endoscopy dan kasus urology.

"Operasi urologi juga dapat dilakukan dengan teknik ini, terutama pada kasus penyumbatan saluran kemih yang didapat atau acquired atau faktor turunan atau congenital dengan tehnik PCNL atau memecah batu dalam ginjal dengan nephroskop," kata Akbari Wahyudi Kusumah. Begitu pula dengan URS atau tindakan untuk diagnosa dan terapi saluran kemih, TUR Prostat atau tindakan reseksi / pembuangan prostat dengan resectoskopi, juga untuk kasus kanker prostat dengan bedah minimal invasive.

Ketua Panitia seminar, dr Yuslam Edi Fidianto Sp OG, menjelaskan, dengan berbagi informasi dan pengetahuan, maka kemampuan para dokter akan meningkat serta kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan semakin baik. Dihadirkan pula Prof Dr dr Satyanegara SpBS dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

"Sekarang masyarakat mempunyai alternatif lebih baik dalam melakukan tindakan operasi dengan keuntungan yang lebih baik seperti cepatnya recovery dari paska operasi dibanding bedah tradisional," kata Yuslam. dr Vicli Robert selaku Chief Operating Officer Mayapada Hospital mengharapkan, seminar ini diharapkan dapat membuat rekan sejawat dokter dapat mengetahui kemana harus merujuk pasien jika ada kasus-kasus diatas.

Ditangani di RS di Indonesia yang memiliki teknologi tersebut, akan menghemat biaya jika dibandingkan harus ke luar negeri. "RS Mayapada berkelas world class, setara dengan RS Singapura, dilengkapi State of the Art Operating Theatre, CathLab dan fasilitas penunjang yang lengkap seperti MRI, CT Scan, USG 4 D serta kamar perawatan yang sangat luas dan ramah lingkungan," kata Vicli. (IZN - pdpersi.co.id)

(3)

Penggunaan bedah minimal invasive mulai menggeser bedah konvesional karena memiiliki banyak keuntungan.

Teknik bedah minimal invasif di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan majunya teknologi di bidang kedokteran. Sayang, teknik bedah ini belum banyak dimanfaatkan pasien di Tanah Air. Wakil Ketua Perhimpunan Bedah Endo-Laparoskopik Indonesia (PBEI) Barlian Sutedja, Sabtu (31/8) di Jakarta, mengatakan, ilmu dan pemanfaatan bedah minimal invasive telah berkembang secara revolusioner dan menyentuh berbagai disiplin ilmu kedokteran, mulai dari bidang urologi, digestif, tulang, obstetri dan ginekologi, jantung, hingga bedah saraf dan otak.

“Penggunaan endo-laparoskopik alias bedah minimal invasive mulai menggeser bedah konvesional karena memiliki banyak keuntungan. Di luar negeri, hampir seluruh kasus pembedahan di rongga perut telah menggunakan teknik minimal invasif. Namun, di Indonesia pemanfaatannya masih kurang.” ujar Barlian dalam “Simposium Perspektif

Multi Disiplin Bedah Minimal Invasif” di Jakarta. Simposium dan lokakarya yang telah diadakan kesembilan kali itu mengulas teknik dan perkembangan terbaru di bidang bedah minimal invasif. Dewasa ini, teknik bedah minimal invasive yang memiliki karakteristik meminimalkan sayatan dan mengoptimalkan alat endoskopi mulai dimanfaatkan luas untuk melakukan operasi pengangkatan tumor otak, hydrocephalus (adanya cairan otak berlebih dalam otak), hingga mengatasi sumbatan hidung.

Menurut Barlian, hampir seluruh ragam operasi bedah minimal invasif saat ini bisa dilakukan di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Namun, belum banyak masyarakat mengetahui sehingga sebagian pasien berobat ke luar negeri. “Sejumlah rumah sakit sudah bisa melakukan operasi endo-laparoskopik secara multidisiplin dengan alat-alat cukup lengkap dan sumber daya memadai. Pasien tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah DKI Jakarta, Tony S. Natakarman.

Barlian mengatakan, ada 1.010 dokter bedah di seluruh Indonesia yang telah mengikuti pelatihan bedah endo-laparoskopik. Namun, kurang dari 100 dokter yang rutin mempraktikkan teknik bedah yang memilik keunggulan cepatnya waktu pemulihan serta berkurangnya nyeri, infeksi, dan risiko komplikasi itu. “Permintaan operasi bedah minimal invasive masih kurang. Apalagi di daerah. Rumah Sakit dan dokter yang bisa melakukan bedah ini masih terpusat di kota-kota besar. Padahal, alatnya tidak terlalu mahal, terutama jika digunakan banyak pasien,” ujar Barlian yang juga Direktur Rumah Sakit Gading Pluit.

Banyak keuntungan

Menurut Handrianto, ahli bedah syaraf, penggunaan teknik minimal invasif dalam bedah saraf dan otak memberikan banyak keuntungan dibandingkan dengan yang konvesional. “Dengan metode endo-laparoskopik, bagian dalam otak jadi lebih terlindungi. Eksplorasi ke bagian internal kian mudah. Sebagai contoh, operasi tumor bisa dilakukan melalui lubang hidung dan mengurang risiko perdarahan,” ujarnya.

Menurut Ricky Yue, dokter spesialis teling, hidung, dan tenggorokan (THT), bedah minimal invasif menjadi pilihan mengatasi keluhan mendengkur apabila gangguan pernapasan itu tidak bisa diatasi dengan obat-obatan. “Teknik ini memiliki presisi sangat tinggi. Keuntungan lain, pasien tidak perlu dibius. Operasi gangguan pernapasan dan mendengkur meningkatkan kualitas hidup pasien,” tuturnya.

(4)

Prosedur Non-Invasif adalah suatu pengobatan konservatif yang tidak memerlukan

pembedahan atau pengangkatan jaringan lunak. Prosedur Non-Invasif adalah pengobatan efektif untuk mengurangi sakit sebagai suatu alternatif dari pembedahan invasif.

Yang termasuk pengobatan Non-Invasif yaitu:

 SHOCKWAVE THERAPY

 PLATELET RICH PLASMA (PRP)

Prosedur tersebut diatas sangat efektif untuk pengobatan Jaringan Lunak, Tendonitis, Tennis Elbow, Plantar Fasciitis dan pengobatan ortopedi umum lainnya.

Dr Kevin Yip telah berpengalaman selama 20 tahun lebih dalam melakukan pengobatan

non-invasif untuk masalah ortopedi umum.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyelenggarakan seminar dokter dengan tema 'Minimally Invasive Surgery in Various Medical Cases', Sabtu (12/10/2013). Sebanyak 6 ahli dari Mayapada Hospital Jakarta

Selatan, membahas tehnik minimal invasive/access dalam bedah baik untuk tulang

belakang/spine, kista, urology, THT, bedah digestive dan neurosurgery/bedah otak pada anak. Acara yang dibuka oleh Ketua IDI Jakarta Selatan Dr Sjafruddin, Sp THT - KL ini dengan topik: Terapi Minimal Invasive Terkini di Bidang Urology dibawakan oleh dr. Akbari Wahyudi

Kusumah, Sp.U. Topik Minimal Invasive in Spine “Keyhole Surgery“ dibawakan oleh DR.dr Luthfi Gatam Sp.OT (K) Spine, Perkembangan Bedah Minimal Invasif

(Bedah Laparoskopi) di Indonesia oleh dr Errawan R Wiradisuria Sp.B-KBD, M.KES, Peran Endoscopy dalam Tatalaksana Masalah THT dengan Minimal Invasive oleh dr Ibnu H Fadillah Sp.THT-KL, Laparascopy pada Kista Ovarium oleh dr Setyo Hermanto Sp.OG dan Pediatric Neurosurgery in Indonesia oleh Dr Samsul Ashari, Sp.BS. di

Kegiatan berlangsung di Auditorium Ang Boen Ing, lantai 10 Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Acara yang dihadiri ratusan dokter umum dan spesialis dari Jakarta dan sekitarnya menampilkan keynote speaker Prof. Dr. dr. Satyanegara Sp.BS dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

Dalam rilisnya yang disampaikan ke redaksi Tribunnews, DR.dr. Luthfi Gatam Sp.OT (K)-Spine mengatakan, keuntungan dari bedah minimal invasive bagi pasien adalah: sayatan bedah yg kecil (+/- 1 cm), reduce blood loss, kerusakan jaringan lebih sedikit, dapat dilakukan secara rawat jalan/one day care surgery.

(5)

"Sedangkan keuntungan pascaoperasi adalah bekas luka dan nyeri yang minimal, jangka waktu perawatan di rumah sakit lebih cepat, faster recovery dan kembali beraktivitas," kata DR dr Luthfi.

Untuk minimal invasive spine di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dapat dilakukan tindakan MED/Micro Endoscopic Discectomy (hanya satu jam saja), PELD (tindakan operasi dgn

menggunakan jarum), kyphoplasty & vertebroplasty untuk memperbaiki fraktur tulang belakang dengan inserting balon atau injeksi cement di tulang belakang. Untuk non operative minimal invasive, tindakan yang dapat dilakukan adalah facet join injection, ablasi radio fequency pada sendi tulang belakang yang sakit, dan sebagainya.

dr. Setyo Hermanto Sp.OG membahas tentang tehnik laparoskopi pada kista ovarium, selain bisa juga digunakan untuk diagnosa infertilitas, kehamilan di luar kandungan, kelainan bawaan, tumor pada genital.

dr. Errawan R Wiradisuria Sp.B KBD M.Kes membahas lebih jauh tentang tehnik aplikasi laparoskopi dengan needlescopy, gastric banding (untuk obesitas), reseksi/pemotongan colon, laparascopy Gastrectomy pada abdomen/perut.

Selain pada kasus kasus di atas, tehnik bedah endoskopi/minimal invasive juga dapat diterapkan pada kasus THT (bedah sinus endoscopy), dan kasus urology.

Menurut dr Akbari Wahyudi Kusumah Sp.U, operasi urologi dapat dilakukan pada kasus penyumbatan saluran kemih yang didapat (acquired) atau faktor turunan (congenital) dengan tehnik PCNL (tindakan memecah batu dalam ginjal dengan nephroskop), URS (tindakan untuk diagnosa dan terapi saluran kemih), TUR Prostat (tindakan reseksi/pembuangan prostat dengan resectoskopi), juga untuk kasus kanker prostat dengan bedah minimal invasive. Sedangkan untuk terapi non operasi pada batu ginjal dapat dilakukan dengan ESWL.

Menurut Ketua Panitia seminar, dr. Yuslam Edi Fidianto Sp.OG, dengan adanya sharing informasi dan pengetahuan dari para dokter ahli di atas, maka kemampuan para dokter akan meningkat serta kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan semakin baik. Karena masyarakat mempunyai alternatif lebih baik dalam melakukan tindakan operasi dengan keuntungan yang lebih baik seperti cepatnya recovery dari paska operasi dibanding traditional surgery.

dr. Vicli Robert selaku COO Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyambut gembira

diselenggarakannya seminar dokter "Minimally Invasive Surgery in Various Medical Cases" ini. Diharapkan dengan seminar ini para rekan sejawat dokter dapat mengetahui kemana harus merujuk pasien jika ada kasus-kasus tersebut dan dengan biaya yang relatif lebih murah jika dibandingkan harus ke luar negeri, dengan world class fasilitas setara dengan RS Singapura, dilengkapi dengan 7 State of the Art Operating Theatre, CathLab dan fasilitas penunjang yang lengkap seperti MRI, CT Scan, USG 4 D serta kamar perawatan yang sangat luas dan ramah lingkungan.

(6)

PERSETUJUAN TINDAKAN

KEDOKTERAN

(INFORMED CONSENT)

Oleh

Sudjari Solichin

Departemen / Instalasi Ilmu Kedokteran Forensik

Dan Medikolegal

FK. Unair

RSU.Dr.Soetomo Surabaya

Persetujuan

Tindakan

Kedokteran

adalah

pernyataan

sepihak

pasien

atau

yang

sah

mewakilinya

yang

isinya

berupa

persetujuan

atas

rencana

tindakan

(7)

kedokteran

atau

kedokteran

gigi

yang

diajukan

oleh

dokter

atau

dokter

gigi,

setelah

menerima

informasi

yang

cukup

untuk

dapat

membuat

persetujuan

atau

penolakan

.

Suatu

persetujuan

dianggap

sah

apabila

:

a.

Pasien

telah

(8)

diberi

penjelasan

/

informasi

b.

Pasien

atau

yang

sah

mewakilinya

dalam

keadaan

cakap

(kompeten)

untuk

memberikan

keputusan

/

persetujuan

c.

Persetujuan

harus

diberikan

secara

sukarela

2

Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi

adalah

suatu tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang

dilakukan terhadap pasien untuk tujuan preventif,

diagnostik, terapeutik, atau rehabilitatif

(9)

mengandung risiko tinggi

adalah tindakan kedokteran

atau kedokteran gigi yang dengan probabilitas tertentu

dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan, misalnya

tindakan bedah dan tindakan invasif tertentu.

Tindakan invasif

adalah tindakan kedokteran atau

kedokteran gigi yang langsung dapat mempengaruhi

keutuhan jaringan tubuh pasien.

Siapa pemberi informansi?

Dokter pemberi perawatan atau pelaku

pemeriksaan / tindakan

Dokter lain yang diberi wewenang

Dokter setelah memberi informasi harus

bertanda tangan pada kolom informasi baik pada

format persetujuan atau penolakan tindakan

kedokteran

3

Siapa yang dapat memberi persetujuan?

Orang yang berusia 18 tahun atau lebih atau

telah menikah

Anak

-anak yang berusia 16 tahun belum 18

tahun dapat membuat persetujuan tindakan

kedokteran tertentu yang tidak berisiko tinggi

(10)

apabila mereka dapat menunjukkan

kompetensinya dalam membuat keputusan

Seorang dianggap kompoten untuk memberikan

persetujuan, apabila:

Mampu memahami informasi yang telah

diberikan kepadanya dengan cara yang jelas,

menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa

istilah yang terlalu teknis.

Mampu mempercayai informasi yang telah

diberikan.

Mampu mempertahankan pemahaman informasi

tersebut untuk waktu yang cukup lama dan

mampu menganalisisnya dan menggunakannya

untuk membuat keputusan secara bebas.

4

Orang berusia 18 tahun atau lebih dapat tidak

kompeten bila

Gangguan jiwa

Menderita nyeri hebat, syok, pengaruh obat

tertentu atau keadaan kesehatan fisiknya.

Persetujuan

pada

individu

yang

tidak

kompeten

(11)

Keluarga

terdekat

(suami

atau

istri,

orang

tua

yang

sah

atau

anaknya

yang

kompeten,

saudara

kandungnya)

Pengampu

Pada

pasien

yang

tidak

kompeten

yang

menghadapi

keadaan

gawat

darurat

medis,

(12)

sedangkan

yang

sah

mewakilinya

memberi

persetujuan

tidak

ditemukan,

maka

dokter

dapat

melakukan

tindakan

kedokteran

demi

kepentingan

terbaik

pasien

.

Penjelasan

dapat

diberikan

kemudian

5

Orang

yang

dianggap

memiliki

tanggung

jawab

(13)

orang

tua

meliputi

:

a.

Orang

tua

si

anak,

yaitu

apabila

si

anak

lahir

sebagai

anak

dari

pasangan

suami

istri

yang

sah

b.

Ibu

si

anak,

yaitu

apabila

si

anak

lahir

dari

pasangan

(14)

yang

tidak

sah

sehingga

si

anak

hanya

memiliki

hubungan

perdata

dengan

si

ibu

.

c.

Wali,

orang

tua

angkat

atau

lembaga

pengasuh

yang

sah

berdasarkan

UU

No

.

23

tahun

2004

tentang

(15)

Perlindungan

Anak

d.

Orang

yang

secara

adat/budaya

dianggap

sebagai

wali

si

anak,

dalam

hal

tidak

terdapat

yang

memenuhi

a,

b

dan

c

KKI

memberikan

12

kunci

informasi

yang

sebaiknya

diberikan

kepada

pasien

:

(16)

1.

Diagnosis

dan

prognosis

secara

rinci

dan

juga

prognosis

apabila

tidak

diobati

2.

Ketidakpastian

tentang

diagnosis

3.

Pilihan

pengobatan

atau

penatalaksanaan

terhadap

kondisi

kesehatannya,

termasuk

pilihan

untuk

tidak

diobati

4.

Tujuan

dari

rencana

pemeriksaan

atau

pengobatan

5.

(17)

Untuk

setiap

tindakan,

diperlukan

keterangan

tentang

kelebihan

/

keuntungan

dan

tingkat

kemungkinan

keberhasilannya,

dan

diskusi

tentang

kemungkinan

risiko

yang

serius

atau

sering

terjadi,

dan

perubahan

gaya

hidup

sebagai

akibat

dari

tindakan

tersebut

.

6

6.

(18)

Nyatakan bila rencana pengobatan tersebut adalah upaya

yang masih eksperimental

7.

Bagaimana dan kapan kondisi pasien dan akibat

sampingannya akan dimonitor atau dinilai kembali

8.

Nama dokter yang bertanggung jawab secara keseluruhan

untuk pengobatan tersebut

9.

Bila melibatkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan

atau pendidikan, maka sebaiknya dijelaskan peranannya

didalam rangkaian tindakan yang akan dilakukan

10.

Mengingatkan kembali bahwa pasien dapat mengubah

pendapatnya setiap waktu

11.

Mengingatkan bahwa pasien berhak memperoleh

pendapat kedua dari dokter lain

12.

Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian

biaya

Bagaimana cara memberikan informasi?

a.

Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar

belakang mereka.

b.

Dapat menggunakan alat bantu, seperti leaflet atau bentuk

publikasi lain

c.

Tawarkan kepada pasien untuk membawa keluarga atau

teman dalam diskusi atau membuat rekaman dengan tape

recorder

d.

Memastikan bahwa informasi yang membuat pasien tertekan

agar diberikan dengan cara yang sensitif dan empati

e.

Mengikutsertakan salah satu anggota tim pelayanan

kesehatan dalam diskusi

f.

Menjawab semua pertanyaan pasien dengan benar dan jelas

(19)

Memberikan cukup waktu bagi pasien untuk memahami

informasi yang diberikan.

7

Bagaimana pasien menyampaikan persetujuannya

kepada dokter?

1.

Persetujuan yang bersifat tersirat atau tidak

dinyatakan (implied consent)

2.

Persetujuan yang dinyatakan (express

consent)

Pasien dapat memberikan persetujuan dengan

menyatakannya secara lisan (oral consent)

ataupun tertulis (written consent)

Menurut KKI persetujuan tertulis diperlukan pada

keadaan

-keadaan sebagai berikut:

1.

Bila tindakan terapetik bersifat kompleks atau

menyangkut risiko atau efek samping yang

bermakna

2.

Bila tindakan kedokteran tersebut bukan dalam

rangka terapi

3.

Bila tindakan kedokteran tersebut memiliki dampak

yang bermakna bagi kedudukan kepegawaian atau

kehidupan pribadi dan sosial pasien

4.

Bila tindakan yang dilakukan adalah bagian dari

suatu penelitian

(20)

PENELITIAN

Dokter dan dokter gigi dalam melakukan

penelitian dengan menggunakan manusia sebagai

subjek harus memperoleh persetujuan dari

mereka yang menjadi subjek dalam penelitian

tersebut.

Subjek dalam penelitian tersebut harus mendapat

informasi:

1.

Tujuan penelitian atau penapisan

2.

Manfaat penelitian dan penapisan

3.

Protokol penelitian dan penapisan, serta tindakan medis

4.

Keuntungan penelitian dan penapisan

5.

Kemungkinan ketidaknyamanan yang akan dijumpai,

termasuk risiko yang mungkin terjadi

6.

Hasil yang diharapkan untuk masyarakat umum dan bidang

kesehatan

7.

Bahwa persetujuan tidak mengikat dan subyek dapat

sewaktu

-waktu mengundurkan diri

8.

Bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh panitia etika

penelitian

9

ASPEK MEDIKOLEGAL

PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

Pasal 45 UU RI No.29 tahun 2004

1.

(21)

akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap

pasien harus mendapat persetujuan

2.

Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan

setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap

3.

Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sekurang

-kurangnya mencakup:

a. diagnosis dan tata cara tindakan medis

b. tujuan tindakan medis yang dilakukan

c. alternatif tindakan lain dan risikonya

d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi

e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

4. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat

diberikan secara tertulis maupun lisan.

5. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang

mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan

tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan

persetujuan.

6. Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan kedokteran

atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat

2, ayat 3, ayat 4, dan ayat 5 diatur dengan Peraturan Menteri

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Pada kondisi terjadinya perbedan temperatur yang besar antara dinding tube dan fluida, secara teoritis tube akan pecah karena terjadi melting pada material tube,

Seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan ,yurisprudensi,doktrin, dan lain-lain sumber hukum, yang menngatur masalah- masalah perbankan seperti lembaga,

Melalui pembelajaran aktif dengan pendekatan saintifik dalam model pembelajaran inquiry leraning, discovery learning, problem based learning dan project based learning, peserta

Metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini yaitu dengan menggambarkan/mendeskripsikan mengenai kondisi pedagang dan pelaksanaan penertiban UPT Kemetrologian

Bobot segar konsumsi tanaman merupakan bobot segar bagian tanaman yang dikonsumsi yaitu bagian tanaman yang bersih dari akar dan bagian tanaman yang busuk atau memiliki

Perkiraan kekurangan dan kapasitas kerja alsintan setelah mobilisasi di tiap kelompok kecamatan dengan jadwal tanam berbeda di Kabupaten Grobogan disajikan

Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa dalam pokok bahasan bidang datar segi empat yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dan

Mengingat bentuknya yang tergolong sebagai benda bergerak tidak berwujud dan baru akan diperoleh di kemudian hari, serta tidak adanya bukti pasti mengenai piutang yang