BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1. Latar Belakang
Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat luas Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat luas da
dalalam m memememenunuhi hi beberbrbagagai ai kekebubututuhahan n mamanunusiasia. . DaDari ri sissisi i ekekononomomi i lalahahann merupakan input tetap yang utama bagi berbagai kegiatan produksi komoditas merupakan input tetap yang utama bagi berbagai kegiatan produksi komoditas pertanian
pertanian dan dan nonpertanian. nonpertanian. Banyaknya Banyaknya lahan lahan yang yang digunakan digunakan untuk untuk setiapsetiap keg
kegiatiatan an proprodukduksi si tertersebsebut ut secasecara ra umumum um mermerupaupakan kan permpermintintaan aan turturunaunan n dardarii ke
kebubututuhahan n dadan n pepermrminintataan an kokommododititas as yyanang g didihahasisilklkanan. . OlOleh eh kakarerena na itituu perkembangan
perkembangan kebutuhan kebutuhan lahan lahan untuk untuk setiap setiap jenis jenis kegiatan kegiatan produksi produksi akanakan ditentukan oleh perkembangan jumlah permintaan setiap komoditas.
ditentukan oleh perkembangan jumlah permintaan setiap komoditas. Pad
Pada a umuumumnymnya a perperminmintaan taan komkomododitas itas perpertantanian ian teruterutamtama a komkomodioditastas pangan
pangan kurang kurang elastis elastis terhadap terhadap pendapatan pendapatan dibandingkan dibandingkan permintaan permintaan komoditaskomoditas nonp
nonpertaniertanian. an. KonsekKonsekuensiuensinya nya adalah adalah pembapembangunngunan an ekonoekonomi mi yang yang membmembawaawa kepad
kepada a peninpeningkatagkatan n pendpendapatan apatan cendecenderung rung menymenyebabkan ebabkan naiknynaiknya a permipermintaanntaan lahan untuk kegiatan di luar pertanian (auf! "#$#%.
lahan untuk kegiatan di luar pertanian (auf! "#$#%. Ket
Keterseersediadiaan an lahlahan an semsemakiakin n berberkurkurang ang seirseiring ing dendengan gan perpertumtumbuhbuhanan jumlah penduduk. &asalah
jumlah penduduk. &asalah yang ditimbulkan dari yang ditimbulkan dari pertumbuhan jumlah penduduk pertumbuhan jumlah penduduk juga
juga dijelaskan dijelaskan oleh oleh 'homas 'homas obert obert &althus &althus bahwa bahwa pertumbuhan pertumbuhan penduduk penduduk mengalami peningkatan yang lebih cepat menurut deret ukur dari ketersediaan mengalami peningkatan yang lebih cepat menurut deret ukur dari ketersediaan bahan pangan yang
bahan pangan yang pertambahannya hanya menurut pertambahannya hanya menurut deret hitung deret hitung sehingga lambatsehingga lambat laun manusia akan mengalami krisis bahan pangan. Dengan bertambahnya jumlah laun manusia akan mengalami krisis bahan pangan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk! maka
penduduk! maka kebutuhan akan kebutuhan akan perumahan juga perumahan juga akan meningkat. akan meningkat. ementara ementara ituitu $ $
jumlah
jumlah lahan yang lahan yang tersedia tersedia jumlahnya tetap jumlahnya tetap sehingga otomatis sehingga otomatis dalam dalam penyediaanpenyediaan perumahan
perumahan mengorbankan mengorbankan lahan lahan sawah sawah untuk untuk tempat tempat pembangunan pembangunan perumahanperumahan (ihaloho! "##)%.
(ihaloho! "##)%. Pro
Proses ses alialih h funfungsi gsi lahlahan an perpertantanian ian ke ke non pertannon pertanianian! ! jugjuga a menmengurgurangangii kesempatan usaha yang pada akhirnya mengancam pendapatan petani. Dengan kesempatan usaha yang pada akhirnya mengancam pendapatan petani. Dengan terjadinya alih fungsi lahan tersebut luas lahan sawah semakin menyempit! hal terjadinya alih fungsi lahan tersebut luas lahan sawah semakin menyempit! hal tersebu
tersebut t sangat memprihasangat memprihatinkantinkan! ! sebab kondisi perubahan fungsi sebab kondisi perubahan fungsi pertanpertanian ian keke non
non*pe*pertanrtanian ian sansangat gat sigsignifnifikaikan! n! sehisehingngga ga proproses ses alialih h funfungsi gsi terstersebuebut t sangsangatat mem
membawbawa a damdampak pak yayang ng cukcukup up besabesar r bagbagi i masmasyayarakarakat t petpetani ani padpada a umumumnumnyaya (+usuf! "#$,%.
(+usuf! "#$,%.
-alaupun secara kualitas sumber daya lahan dapat ditingkatkan! tetapi -alaupun secara kualitas sumber daya lahan dapat ditingkatkan! tetapi secara kuantitas sumber daya lahan yang tersedia di setiap daerah praktis tetap. secara kuantitas sumber daya lahan yang tersedia di setiap daerah praktis tetap. Pada kondisi keterbatasan tersebut! maka
Pada kondisi keterbatasan tersebut! maka peninpeningkatan kebutuhgkatan kebutuhan an lahan untuk lahan untuk permukiman!
permukiman! industri! industri! pembangunan pembangunan prasarana prasarana ekonomi ekonomi umum! umum! fasilitas fasilitas sosial!sosial! dan
dan lainlain*lai*lain! n! akaakan n menmengurgurangangi i ketketerseersediadiaan an lahlahan an untuntuk uk perpertantanianian. . KarKarenaena pembangunan
pembangunan ekonomi ekonomi cenderung cenderung mendorong mendorong permintaan permintaan lahan lahan di di luar luar sektor sektor pertanian
pertanian dengan dengan laju laju lebih lebih besar besar dibandingkan dibandingkan permintaan permintaan lahan lahan di di sektor sektor pertanian maka pertumbuhan ekonomi ce
pertanian maka pertumbuhan ekonomi cenderung merangsang terjadinya koners/nderung merangsang terjadinya koners/ lah
lahan an perpertantanian ian ke ke penpengguggunaanaan n di di lualuar r perpertantanianian! ! terterutautama ma di di daedaerah rah dendengangan kelangkaan lahan tinggi (imatupang dan 0rawan!
kelangkaan lahan tinggi (imatupang dan 0rawan! "##$%."##$%.
1lih fungsi lahan sawah pada dasarnya merupakan suatu proses alamiah 1lih fungsi lahan sawah pada dasarnya merupakan suatu proses alamiah y
yanang g teterkrkaiait t dedengngan an titiga ga fakfaktotor r dadasasar r yyaitaitu2 u2 kekelanlangkgkaan aan lalahahan! n! didinanamimikaka pembangunan!
pembangunan! dan dan pertumbuhan pertumbuhan penduduk. penduduk. Konersi Konersi lahan lahan sawah sawah merupakanmerupakan " "
dinamika tataguna dan alokasi sumber daya lahan akibat terjadinya pergeseran dinamika tataguna dan alokasi sumber daya lahan akibat terjadinya pergeseran struktural dalam perekonomian dan tekanan penduduk. Pergeseran struktural ini struktural dalam perekonomian dan tekanan penduduk. Pergeseran struktural ini secara umum merupakan ciri perkembangan ekonomi suatu negara dan bersamaan secara umum merupakan ciri perkembangan ekonomi suatu negara dan bersamaan den
dengan gan itu itu sektsektor or perpertantanian ian yayang ng berberbasbasis is sumsumber ber daydaya a lahlahan an secasecara ra berbertahtahapap dih
dihadaadapkapkan n padpada a sewa lahan dan biaya produsewa lahan dan biaya produksi sertaksi serta oppoopportunirtunity ty cost cost yang yang semak
semakin in tinggtinggi i akibat meningakibat meningkatnykatnya a permipermintaan lahan ntaan lahan untuuntuk k sektor lain sektor lain yangyang lebih menguntungkan. Dengan demikian konersi lahan sawah dapat dikatakan lebih menguntungkan. Dengan demikian konersi lahan sawah dapat dikatakan sebagai suatu fenomena pembangunan yang pasti terjadi selama pembangunan sebagai suatu fenomena pembangunan yang pasti terjadi selama pembangunan mas
masih ih berberlanlangsugsung. ng. BegBegitu itu pulpula a selaselama ma jumjumlah lah penpendudduduk uk teruterus s menmengalagalamimi peningkatan
peningkatan dan dan tekanan tekanan terhadap terhadap lahan lahan meningkat meningkat maka maka konersi konersi lahan lahan sawahsawah sangat sulit dihindari (imatupang dan 0rawan! "##$%.
sangat sulit dihindari (imatupang dan 0rawan! "##$%.
Di 0ndonesia dari tahun "##3 diperkirakan terjadi alih fungsi lahan sawah Di 0ndonesia dari tahun "##3 diperkirakan terjadi alih fungsi lahan sawah beririgasi 4"!4#5 (alama! "#$#%. 1lih fungsi lahan ini bersifat permanen! artinya beririgasi 4"!4#5 (alama! "#$#%. 1lih fungsi lahan ini bersifat permanen! artinya setelah lahan sawah beralih fungsi tidak dapat dikembalikan lagi menjadi lahan setelah lahan sawah beralih fungsi tidak dapat dikembalikan lagi menjadi lahan sawah seperti semula. Di sisi lain pencetakan sawah baru sangat sedikit! biayanya sawah seperti semula. Di sisi lain pencetakan sawah baru sangat sedikit! biayanya mahal dan perlu waktu yang lama. Luas lahan sawah di 0ndonesia jauh lebih mahal dan perlu waktu yang lama. Luas lahan sawah di 0ndonesia jauh lebih sediki
sedikit t dibandibanding lahan ding lahan kerinkering. 1kan tetapi g. 1kan tetapi meskimeskipun luasnya pun luasnya jauh lebih jauh lebih sedikisedikit!t! namun kontribusinya terhadap produksi beras jauh lebih besar. Lahan sawah yang namun kontribusinya terhadap produksi beras jauh lebih besar. Lahan sawah yang ada di 0ndonesia hanya )!)6 juta hektar (BP 0ndonesia! "##7% dan untuk lahan ada di 0ndonesia hanya )!)6 juta hektar (BP 0ndonesia! "##7% dan untuk lahan kering mencapai 6)!$7 juta hektar
kering mencapai 6)!$7 juta hektar (8tomo! "##7%.(8tomo! "##7%. Ko
Konenersi rsi lahlahan an perpertantanian ian menmenjadjadi i nonnonperpertantanianian! ! daldalam am janjangka gka penpendek dek memang belum terasakan dampaknya terhadap ketahanan pangan. 9amun! bila memang belum terasakan dampaknya terhadap ketahanan pangan. 9amun! bila terus
terus terjadi tanpa terjadi tanpa ada ada langklangkah*lanah*langkah gkah komkomprehenprehensif sif menghmenghentikaentikannynnya a akanakan , ,
mengganggu ketahanan pangan nasional. Bagaimana tidak! konsumsi beras per kapita dari tahun "##$ hingga tahun "##7 diperkirakan terus meningkat dari $3,!37 kilogram per kapita:tahun akan menjadi $34!$4 kilogram per kapita:tahun! dan tahun "#"$ diprediksikan sampai kepada angka konstan $4) kilogram per kapita:tahun. Dengan asumsi produktiitas sama dengan saat ini! tahun "#"# areal sawah yang diperlukan untuk seluruh wilayah 0ndonesia sekitar ;!, juta hektar. eluruh areal sawah di 0ndonesia saat ini sekitar 6!; juta hektar! 435 di antaranya di Pulau <awa dan Bali! diikuti umatera ""!45! ulawesi $$!$5! 9usa 'enggara dan &aluku 7!45! Kalimantan $45! dan 0rian <aya #!,"5 (Balitbang Propinsi umatera 8tara! "##3%.
Permasalahan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di umatera 8tara saat ini terus mengalami peningkatan. =al ini disebabkan kebutuhan lahan untuk pembangunan meningkat. Oleh karena itu umatera 8tara diperkirakkan terancam kehilangan seluruh lahan pertanian dalam kurun waktu "# tahun mendatang jika tidak ada komitmen dari seluruh pemerintah kabupaten kota untuk membatasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Berkurangnya luas lahan pertanian disebabkan karena maraknya pembangunan kawasan pemukiman.
1lih fungsi lahan pertanian di Proinsi umatera 8tara mempengaruhi usaha pertanian di Proinsi umatera 8tara. Berdasarkan hasil pencacahan lengkap ensus Pertanian "#$, ('"#$,%! jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun "#$, sebesar $.,").)3; rumah tangga. ubsektor tanaman pangan! padi! palawija dan hortikultura mengalami penurunan hingga 4)6.6,6 rumah tangga. ecara rinci! di sektor tanaman pangan! ada 6,4.,;4 rumah tangga! lalu turun 4
$$!$;5 atau ;,.,") menjadi )4$.#7) rumah tangga! padi turun $,!4;5 dari 736.33" menjadi 37;.767 rumah tangga.
Dinas Pertanian umut ("#$4%! menyebutkan bahwa produksi padi wilayah umatera 8tara naik $#!375 pada triwulan 0 tahun "#$4 dibandingkan dengan periode yang sama tahun "#$,. aat ini produksi padi umatera 8tara mencapai $.4)#.",$ ton! sedangkan pada tahun sebelumnya di periode yang sama produksi padi umatera 8tara masih $.,";.6,3 ton. Kondisi ini akan terus dipertahankan hingga akhir tahun yang ditargetkan akan mencapai 4 juta ton dan ditargetkan produktiitas lahan meningkat dari 46!37 kwintal:=a tahun "#$, menjadi 3!##
kwintal:=a pada tahun "#$4. Dinas pertanian umut telah melakukan tindakan antisipasi untuk menjaga agar produksi padi umut mencapai target yang telah ditetapkan termasuk upaya menekan terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Pada "#$" tercatat terdapat pengurangan areal pertanian baik sawah irigasi maupun non*irigasi mencapai 4!$75 dari awal luasnya 464.;;4 =a pada "#$$ menjadi 476.6") =a pada "#$".
Kondisi peralihan fungsi lahan sawah per Kabupaten:Kota di Proinsi umatera 8tara berdasarkan BP umut ("##7%! bahwa telah terjadi alih fungsi lahan sawah selama , tahun ("##,*"##7% menjadi lahan pertanian bukan sawah sebesar 3.773 =a (,$!675%! lahan untuk perumahan sebesar 6.37)!) =a (46!$75%! lahan untuk bangunan industri sebesar $."#4!" =a (7!))5%! lahan untuk bangunan perusahaan:perkantoran sebesar 7;,!$ =a (,!;#5%! dan untuk keperluan lain*lain
sebesar $.73$!, =a (;!";5%. Kondisi tersebut menjunjukkan bahwa luasan lahan sawah telah terjadi penurunan! terjadinya alih fungsi lahan sawah sebagai salah
satu unsur produksi akan memberikan pengaruh terjadinya penurunan produksi pangan. 8ntuk selanjutnya! harus ada upaya untuk tetap meningkatkan produksi pangan! meskipun alih fungsi lahan sawah di umatera 8tara sulit dicegah! sehingga memerlukan upaya keras untuk pengendalian alih fungsi lahan sawah di umatera 8tara.
>aktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian! seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. =al ini mendorong para pemilik lahan pertanian khususnya sawah untuk menjual lahan yang dimilikinya karena terdesak kebutuhan hidup. 0ming*iming harga jual lahan yang tinggi juga akan menjadi daya tarik yang kuat dari para makelar tanah (imatupang dan 0rawan! "##$%. =idayat ("##6%! dalam penelitiannya menemukan bahwa ariabel pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alih fungsi lahan sawah ini ditunjukkan dari nilai sig. #!### ? @ A #!#3. Pengaruhnya terhadap alih fungsi lahan sawah adalah bila pertumbuhan ekonomi bertambah sebanyak satu satuan (satu persen%! maka lahan akan mengalami alih
fungsi seluas 34#!76 satuan (34#!76 =ektar%. Penelitian yafaat et al. ("##$% pada sentra produksi padi utama di <awa dan Luar <awa! menunjukkan bahwa selain faktor teknis dan kelembagaan! faktor ekonomi yang menetukan alih fungsi lahan sawah ke pertanian dan non pertanian adalah 2 ($% nilai kompetitif padi terhadap komoditas lain menurunC ("% respon petani terhadap dinamika pasar! lingkungan! dan daya saing usahatani meningkat.
&enurut imatupang dan 0rawan ("##$%! terjadinya peralihan fungsi lahan sawah juga terjadi sebagai akibat dari perkembangan penggunaan lahan untuk
pemukiman sebagai dampak dari perkembangan jumlah penduduk. Peralihan fungsi lahan kondisi tersebut akan bersifat permanen sehingga proses upaya peningkatan produksi melalui perluasan areal tanam akan menjadi tidak mungkin
lakukan.
umatera 8tara merupakan proinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di 0ndonesia setelah <awa Barat! <awa 'imur! dan <awa 'engah. &enurut hasil pencacahan lengkap ensus Penduduk (P% $;;#! penduduk umatera 8tara berjumlah $#!6$ juta jiwa! dan pada tahun "#$# jumlah penduduk umatera 8tara telah meningkat menjadi $"!;6 juta jiwa. Kepadatan penduduk umatera 8tara pada tahun $;;# adalah $4, jiwa per km dan pada tahun "#$# meningkat menjadi $)6 jiwa per km. Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk dari tahun "###*"#$# sebesar $!$# persen. Data jumlah penduduk! pendapatan perkapita! produksi padi sawah! dan produksi padi ladang di umatera 8tara
'ahun "##"*"#$" dapat dilihat pada 'abel $.$.
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk, Pendapatan Perkapita, Produki Padi
!a"ah, dan Produki Padi Ladang di !umatera Utara Tahun
#$$#%#$1#
Tahun Jumah Penduduk
&Ji"a'
Perkapita &(p'
Pendapatan
Produki Padi
!a"ah &Ton'
Produki Padi
Ladang &Ton'
"##" $$.64).#)7 7.,63.#7; ,.$3,.,#3 ".;6$.66; "##, $$.6;#.,;; 7.7#;.";" ,.4#,.#)3 ,.$;3.3$3 "##4 $".$",.,7# 7.6),.4"# ,.4$6.)6" ,."$4.)6" "##3 $".,"7.7)6 ).$,#.7;7 ,.44).,;4 ,."4#."#; "##7 $".74,.4;4 ).,6$.7)$ ,.##).7,7 ".6)#.;44 "##) $".6,4.,)$ ).))3.,;, ,."73.6,4 ,.$#).3)# "##6 $,.#4".,$) 6.$4#.7#7 ,.,4#.);4 ,.$6;.)36 "##; $,."46.,67 6.4"#.3;# ,.3").6;; ,.,6".#77 "#$# $".;6"."#4 ;.$,6.),# ,.36".,#" ,.4""."74 "#$$ $,.$#,.3;7 ;.73#.#)# ,.7#).4#, ,.44#."7" "#$" $,.,"7.,#) $#.$)4.);# ,.)$3.3$4 ,.33".,),
Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara tahun 2013
Bertambahnya jumlah penduduk di umatera 8tara secara otomatis akan bertambah pula kebutuhan untuk pembangunan pemukiman! dan pembangunan sarana*sarana lainnya untuk kepentingan penduduk. Dengan demikian ketersediaan lahan yang relatif tetap sementara kebutuhan lahan yang terus bertambah membuat peralihan lahan dari fungsi sebelumnya pun tidak bisa dihindari.ehingga lahan pertanian di umatera 8tara semakin berkurang atau terjadi penurunan.
=asil penelitian 'ulenan ("#$4%! menunjukkan bahwa jumlah penduduk meningkat sampai dengan tahun "#"# dan luas lahan pertanian berkurang sampai dengan tahun "#"# di Kabupaten &inahasa elatan. 'ulenan menyimpulkan bahwa jumlah penduduk memiliki hubungan yang erat dengan luas lahan pertanian karena peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan berkurangnya luas lahan pertanian yang disebabkan adanya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan utrisno ("#$,%! di Kabupaten Kudus Proinsi <awa 'engah! diketahui bahwa faktor wilayah yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian diantaranya adalah laju pertumbuhan penduduk! besarnya PDB sektor non pertanian! dan jumlah industri! sedangkan faktor indiidu petani meliputi pendapatan petani dari usahatani dan luar usahatani! produktiitas lahan dan harga lahan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis beranggapan bahwa penelitian mengenai Efaktor*faktor apa saja yang mempengaruhi luas lahan pertanian padi sawah di umatera 8taraF. =al ini penting untuk dilakukan mengingat sektor pertanian merupakan sektor yang amat penting s ebagai penyedia 6
bahan pangan terutama beras yang merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat di umatera 8tara pada khususnya dan 0ndonesia pada
umumnya.
1.#. Permaalahan
Luas lahan pertanian padi sawah didapat dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk! pendapatan! produksi padi sawah! dan produksi padi ladang. Keempat faktor tersebut akan mengurangi lahan pertanian padi sawah yang ada di Proinsi umatera 8tara. Berdasarkan latar belakang di atas! maka perumusan masalah penelitian ini adalah2 faktor*faktor apa saja yang mempengaruhi luas lahan pertanian padi sawah di umatera 8tara.
1.). Tu*uan Penelitian
1.).1. Tu*uan Umum
1dapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor*faktor yang mempengaruhi luas lahan pertanian padi sawah di umatera 8tara.
1.).#. Tu*uan +huu
$. 8ntuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk terhadap luas lahan pertanian padi sawah di umatera 8tara.
". 8ntuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap luas lahan pertanian padi sawah di umatera 8tara.
,. 8ntuk mengetahui pengaruh produksi padi sawah terhadap lusa lahan pertanian padi sawah di umatera 8tara.
4. 8ntuk mengetahui pengaruh produksi padi ladang terhadap luas lahan pertanian padi sawah di umatera 8tara.
1.. -anaat Penelitian
$. ebagai bahan masukan bagi Pemerintahan umatera 8tara dalam menetapkan kebijakan dan startegi dalam upaya mencegah: meminimalkan penurunan luas lahan pertanian padi sawah.
". ebagai referensi bagi peneliti*peneliti lain dalam mengkaji masalah penelitian lembaga pendidikan dimasa mendatang.
BAB //
T/NJAUAN PU!TA+A
#.1. Lahan Pertanian
Lahan pertanian dapat dianggap sebagai barang publik! karena selain memberikan manfaat yang bersifat indiidual bagi pemiliknya! juga memberikan manfaat yang bersifat sosial. Lahan pertanian memiliki fungsi yang sangat luas yang terkait dengan manfaat langsung! manfaat tidak langsung! dan manfaat bawaan. &anfaat langsung berhubungan dengan perihal penyediaan pangan! penyediaan kesempatan kerja! penyediaan sumber pendapatan bagi masyarakat dan daerah! sarana penumbuhan rasa kebersamaan (gotong royong%! sarana pelestarian kebudayaan tradisional! sarana pencegahan urbanisasi! serta sarana pariwisata. &anfaat tidak langsung terkait dengan fungsinya sebagai salah satu wahana pelestari lingkungan. &anfaat bawaan terkait dengan fungsinya sebagai sarana pendidikan! dan sarana untuk mempertahankan keragaman hayati (ahmanto! dkk! "##"%.
#.#. Alih 0ungi Lahan
#.#.1. Pengertian
Lestari ("##;% mendefinisikan alih fungsi lahan atau laGimnya disebut sebagai konersi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan% menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah% terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. 1lih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai perubahan untuk
penggunaan lain disebabkan oleh faktor*faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
#.#.#. 0akta Alih 0ungi Lahan
Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian cenderung terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan struktur perekonomian. 1lih fungsi lahan pertanian sulit dihindari akibat kecenderungan
tersebut. Beberapa kasus menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan! maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif. &enurut 0rawan ("##3%! hal tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama! sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di suatu lokasi alih fungsi lahan! maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh inestor lain atau spekulan tanah sehingga harga lahan di sekitarnya meningkat. Kedua! peningkatan harga lahan selanjutnya dapat merangsang petani lain di sekitarnya untuk menjual lahan. -ibowo ($;;7% menambahkan bahwa pelaku pembelian tanah biasanya bukan penduduk setempat! sehingga mengakibatkan terbentuknya lahan*lahan guntai yang secara umum rentan terhadap proses alih fungsi lahan.
&enurut penelitian yang dilakukan oleh -idjanarko! dkk ("##7% secara nasional! luas lahan sawah kurang lebih )!6 juta =a! dimana 4!" juta =a berupa sawah irigasi dan sisanya ,!7 juta =a berupa sawah nonirigasi. elama Pelita H0 tidak kurang dari 7$.### =a lahan sawah telah berubah menjadi penggunaan lahan $"
nonpertanian. Luas lahan sawah tersebut telah beralih fungsi menjadi perumahan (,#5%! industri (735%! dan sisanya (35% beralih fungsi penggunaan tanah lain.
Penelitian yang dilakukan 0rawan ("##3% menunjukkan bahwa laju alih fungsi lahan di luar <awa ($," ribu =a per tahun% ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Pulau <awa (37 ribu ha per tahun%. ebesar 36!76 persen alih fungsi lahan sawah tersebut ditujukan untuk kegiatan nonpertanian dan sisanya untuk kegiatan bukan sawah. 1lih fungsi lahan sebagian besar untuk kegiatan pembangunan perumahan dan sarana publik.
-inoto ("##3% mengemukakan bahwa lahan pertanian yang paling rentan terhadap alih fungsi adalah sawah. =al tersebut disebabkan oleh 2
$. Kepadatan penduduk di pedesaan yang mempunyai agroekosistem dominan sawah pada umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan agroekosistem lahan kering! sehingga tekanan penduduk atas lahan juga lebih inggi.
". Daerah persawahan banyak yang lokasinya berdekatan dengan daerah perkotaan.
,. 1kibat pola pembangunan di masa sebelumnya. 0nfrastruktur wilayah persawahan pada umumnya lebih baik dari pada wilayah lahan kering
4. Pembangunan prasarana dan sarana pemukiman! kawasan industri! dan sebagainya cenderung berlangsung cepat di wilayah bertopografi datar! dimana pada wilayah dengan topografi seperti itu ekosistem pertaniannya dominan areal persawahan.
>enomena alih fungsi lahan pertanian sudah menjadi perhatian semua pihak. Penelitian yang dilakukan -inoto ("##3% menunjukkan bahwa sekitar
$6).)"# =a sawah beralih fungsi ke penggunaan lain setiap tahunnya! terutama di Pulau <awa. =asil penelitian tersebut juga menunjukkan total lahan sawah beririgasi seluas )!, juta =a dan hanya sekitar 4!" juta =a (3)!75% yang dapat dipertahankan fungsinya sedang sisanya sekitar ,!#$ juta =a (4"!45% terancam beralih fungsi ke penggunaan lain.
#.#.). Apek +ebi*akan dalam Alih 0ungi Lahan
Berbagai kebijakan yang berkaitan dengan masalah pengendalian alih fungsi lahan sawah sudah banyak dibuat. 1kan tetapi! hingga kini implementasinya belum berhasil diwujudkan secara optimal. &enurut 0Ibal dan umaryanto ("##)% hal ini antara lain karena kurangnya dukungan data dan minimnya sikap proaktif yang memadai ke arah pengendalian alih fungsi lahan sawah tersebut. 'erdapat tiga kendala mendasar yang menjadi alasan mengapa peraturan pengendalian alih fungsi lahan sulit terlaksana! yaitu 2
$. Kendala Koordinasi Kebijakan. Di satu sisi pemerintah berupaya melarang terjadinya alih fungsi lahan! tetapi di sisi lain justru mendorong terjadinya alih fungsi lahan tersebut melalui kebijakan pertumbuhan industri:manufaktur dan sektor nonpertanian lainnya yang dalam kenyataannya menggunakan tanah pertanian.
". Kendala Pelaksanaan Kebijakan. Peraturan*peraturan pengendaliah alih fungsi lahan baru menyebutkan ketentuan yang dikenakan terhadap perusahaan* perusahaan atau badan hukum yang akan menggunakan lahan dan atau akan merubah lahan pertanian ke nonpertanian. Oleh karena itu! perubahan penggunaan lahan sawah ke nonpertanian yang dilakukan secara $4
indiidual:perorangan belum tersentuh oleh peraturan*peraturan tersebut! dimana perubahan lahan yang dilakukan secara indiidual diperkirakan sangat luas.
,. Kendala Konsistensi Perencanaan. '- yang kemudian dilanjutkan dengan mekanisme pemberian iGin lokasi! merupakan instrumen utama dalam pengendalian untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan sawah beririgasi teknis. 9amun dalam kenyataannya! banyak '- yang justru merencanakan untuk mengalih fungsikan lahan sawah beririgasi teknis menjadi nonpertanian. &enurut penelitian yang dilakukan oleh -idjanarko! dkk ("##7% dalam konteks pembangunan di Pulau <awa! jumlah keluarga atau rumah tangga yang hidup dari sektor nonpertanian mencapai $##5. Beberapa faktor penting yang berpengaruh pada perubahan pola pemanfaatan lahan pertanian di Pulau <awa yaitu faktor priatisasi pembangunan kawasan industri! pembangunan pemukiman skala besar dan kota baru! serta deregulasi inestasi dan kemudahan periGinan. 'iga kebijakan nasional yang berpengaruh langsung terhadap alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian ialah2
$. Kebijakan priatisasi pembangunan kawasan industri sesuai Keputusan Presiden 9omor 3, tahun $;6; yang telah memberikan keleluasaan kepada pihak swasta untuk melakukan inestasi dalam pembangunan kawasan industri dan memilih lokasinya sesuai dengan mekanisme pasar. Dampak kebijakan ini sangat berpengaruh pada peningkatan kebutuhan lahan sejak tahun $;6;! yang telah berorientasi pada lokasi subur dan menguntungkan dari ketersediaan infrastruktur ekonomi.
". Kebijakan pemerintah lainnya yang sangat berpengaruh terhadap perubahan fungsi lahan pertanian ialah kebijakan pembangunan permukiman skala besar dan kota baru. 1kibat ikutan dari penerapan kebijakan ini ialah munculnya spekulan yang mendorong minat para petani menjual lahannya.
ehingga terlihat bahwa sering sekali terjadi ketidakserasian antar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi alih fungsi yang justru sering sekali justru meningkatkan laju alih fungsi lahan terutama lahan sawah.
#.). Dampak Alih 0ungi Lahan !a"ah
1lih fungsi lahan sawah ke penggunaan nonpertanian dapat berdampak terhadap turunnya produksi pertanian! serta akan berdampak pada dimensi yang lebih luas dimana berkaitan dengan aspek*aspek perubahan orientasi ekonomi! sosial! budaya! dan politik masyarakat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahmanto! dkk ("##"%! ditinjau dari aspek produksi! kerugian akibat alih fungsi lahan sawah di <awa selama kurun waktu $6 tahun ($;6$*$;;6% diperkirakan telah menyebabkan hilangnya produksi beras sekitar $!) juta ton:tahun atau sebanding dengan jumlah impor beras tahun $;64*$;;) yang berkisar antara $!3* "!3 juta ton:tahun.
&enurut udirja ("##6% alih fungsi lahan pertanian bukan hanya sekedar memberi dampak negatif seperti mengurangi produksi beras! akan tetapi dapat pula membawa dampak positif terhadap ketersediaan lapangan kerja baru bagi sejumlah petani terutama buruh tani yang terkena oleh alih fungsi tersebut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
&enurut 0rawan dan >riyatno ("##3% proses alih fungsi lahan pertanian pada tingkat mikro dapat dilakukan oleh petani sendiri atau dilakukan pihak lain.
1lih fungsi lahan yang dilakukan oleh pihak lain secara umum memiliki dampak yang lebih besar terhadap penurunan kapasitas produksi pangan karena proses alih fungsi lahan tersebut biasanya mencakup hamparan lahan yang cukup luas! terutama ditujukan untuk pembangunan kawasan perumahan. 1lih fungsi lahan yang dilakukan oleh pihak lain tersebut biasanya berlangsung melalui pelepasan hak pemilikan lahan petani kepada pihak lain yang kemudian diikuti dengan! pemanfaatan lahan tersebut untuk kegiatan non pertanian. Dampak alih fungsi lahan pertanian terhadap masalah pengadaan pangan pada dasarnya terjadi pada tahap kedua. 9amun tahap kedua tersebut secara umum tidak akan terjadi tanpa melalui tahap pertama karena sebagian besar lahan pertanian dimiliki oleh petani. Oleh karena itu pengendalian pemanfaatan lahan untuk kepentingan pengadaan pangan pada dasarnya dapat ditempuh melalui dua pendekatan yaitu2 $% &engendalikan pelepasan hak pemilikan lahan petani kepada pihak lainC dan "% &engendalikan dampak alih fungsi lahan tanaman pangan tersebut terhadap keseimbangan pengadaan pangan.
#.. Alih ungi Lahan Pertanian Padi a"ah di !umatera Utara
1lih fungsi lahan mengandung pengertian perubahan pengunaan lahan oleh manusia! yaitu mengubah perunbahan penggunaan lahan tertentu menjadi penggunaan lainnya yang dapat menimbulkan dampak negatif. Disamping itu peneliti lain mengartikan alih fungsi atau mutasi lahan secara umum menyangkut $)
transformasi dan pengalokasian sumberdaya lahan dari satu pengunaan ke penggunaan yang lain.
Perubahan pengunaan lahan pada suatu wilayah disebabkan oleh berbagai macam faktor dengan besaran yang berbeda pada masing*masing wilayah. Besarnya perubahan pengunaan lahan (Konersi lahan% yang terjadi pada suatu wilayah dapat dihitung dalam suatu bentuk perhitungan matematis! yaitu selisih antara luas lahan tahun sebelumnya! dimana terjadi alih fungsi lahan di satu sisi maupun percetakan sawah baru disisi lain.
Perhitungan tersebut dirumuskan sebagai berikut 2
&
t2A
t' 3 L
t2L
t%11rtinya luas lahan tahun t (Lt% adalah luas lahan tahun sebelumnya (Lt*$%
ditambah percetakan sawah baru (Jt% dikurangi alih fungsi lahan sawah (1t%.
Dengan demikian jika alih fungsi lahan sawah bernilai positif! berarti hanya terjadi percetakan sawah baru! atau percetakan lahan sawah yang terjadi lebih luas dari alih fungsi lahan sawah masing*masing pada tahun t. ebaliknya konersi lahan sawah bernilai negatif! bnerarti hanya terjadi konersi lahan sawah!atau konersi lahan sawah hanya terjadi lebih luas daripercetakan sawah pada tahun t.
Di umatera 8tara lahan pertanian pada umumnya terjadi koersi lahan sawah menjadi lahan tanaman perkebunan atau pembangunan lainnya. =al ini disebabkan banyaknya lahan untuk padi sawah yang ada dialih fungsikan sehingga produksi beras umatera 8tara menurun bahkan mengancam produksi beras nasional (Lusyantini! "#$$.%
Luas areal panen padi dan produktifitas tanaman merupakan faktor utama dalam usaha peningkatan produksi padi nasional. Beberapa tahun terakhir pertumbuhan luas areal menjadi masalah yang sangat serius seiring dengan laju pertumbuhan penduduk! karena lahan pertanian sawah telah dialih fungsikan ke non pertanian dan perkebunan terutama tanaman kelapa sawit. ehingga pada daerah*daerah yang selama ini merupakan sentra produksi beras terus menurun! seiring dengan terjadinya alih fungsi lahan. 'erjadinya alih fungsi lahan sawah ke tanaman kelapa sawit disebabkan oleh pendapatan usaha tani padi sawah lebih tinggi! resiko kegagalannya! nilai jual gabah lebih tinggi daripada! biaya produksi lebih rendah! ketersediaan air! teknologi budidaya dan dampak yang dihadapi produksi beras menurun! konersi lahan menurun dan produktifitas lahan
menurun ( Kanisius! $;;#%.
Beberapa kelemahan berkaitan dengan sempitnya luas kepemilikan petani yang menyebabkan pendapatan petani tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari*hari. -alaupun sebagian besar petani masih tetap menanam padi akan tetapi hasil yang didapat tidak bisa menopang kehidupan yang layak bagi keluarga mereka bahkan sampai tidak mampu memenuhi kebutuhan akan pangan sendiri. 1khir*akhir ini telah terjadi keprihatinan karena sebagian besar petani padi selain menjadi produsen juga telah menjadi net consumer beras. Program 1K09 (beras untuk masyarakat miskin% juga didistribusikan oleh pemerintah untuk petani miskin (iadil.1. Lubis! "#$$%.
Beberapa kelemahan berkaitan dengan sempitnya luas kepemilikan petani yang menyebabkan pendapatan petani tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup $;
sehari*hari. -alaupun sebagian besar petani masih tetap menanam padi akan tetapi hasil yang didapat tidak bisa menopang kehidupan yang layak bagi keluarga mereka bahkan sampai tidak mampu memenuhi kebutuhan akan pangan sendiri. 1khir*akhir ini telah terjadi keprihatinan karena sebagian besar petani padi selain menjadi produsen juga telah menjadi net consumer beras. Program 1K09 (beras untuk masyarakat miskin% juga didistribusikan oleh pemerintah untuk petani miskin (iadil.1. Lubis! "#$$%.
empitnya penguasaan lahan dikarenakan sistem warisan yang turun temurun dan tidak beranjaknya nasib petani gurem. istem warisan yang membagi rata lahan pertanian menyebabkan terjadinya fragmentasi lahan yang akhirnya mendorong terjadinya konersi lahan dengan alasan ekonomi.
'erjadinya alih fungsi lahan padi tersebut tidak hanya karena keterbatasan pemerintah umatera 8tara dan Pemerintah Pusat membangun irigasi dan memelihara irigasi yang telah ada sehingga ketersediaan air sangat tidak cukup untuk bertanam padi itulah sebabnya areal panen pada musim kemarau sangat rendah! gambaran indeks pertanaman padi di umatera 8tara dibawah " sedangkan di jawa mendekati ,. -alaupun adanya upaya pemerintah mencetak areal persawahan baru akan tetapi usaha tersebut tidak sebanding dengan berkurangnya areal padi sawah. Kalau hal ini terjadi secara terus menerus maka tidak bisa hindari akan kekurangan lahan pertanian sawah dan menjadi ancaman ketahanan pangan (Lusyantini! "#$$%.
#.4. 0aktor%0aktor Ter*adin5a Alih 0ungi Lahan
&enurut Lestari ("##;% proses alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan nonpertanian yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. 1da tiga faktor penting yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan sawah yaitu2
$. >aktor ksternal.
>aktor eksternal merupakan faktor yang disebabkan oleh adanya dinamika pertumbuhan perkotaan! demografi maupun ekonomi.
". >aktor 0nternal.
>aktor internal lebih melihat sisi yang disebabkan oleh kondisi sosial*ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan.
,. >aktor Kebijakan.
>aktor kebijakan adalah aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian. Kelemahan pada aspekregulasi atau peraturan itu sendiri terutama terkait dengan masalah kekuatan hukum! sanksi pelanggaran! dan akurasi objek lahan yang dilarang dikonersi.
&enurut penelitian yang dilakukan oleh 0lham! dkk ("##,% diketahui faktor penyebab alih fungsi dari sisi eksternal dan internal petani! yakni tekanan ekonomi pada saat krisis ekonomi. =al tersebut menyebabkan banyak petani menjual asetnya berupa sawah untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berdampak meningkatkan alih fungsi lahan sawah dan makin meningkatkan penguasaan lahan pada pihak*pihak pemilik modal. awah tadah hujan paling banyak mengalami alih fungsi (,$; ribu =a% secara nasional. Lahan sawah di <awa dengan berbagai
jenis irigasi mengalami alih fungsi! masing*masing sawah tadah hujan ,$# ribu =a! sawah irigasi teknis ",4 ribu =a! sawah irigasi semi teknis $;4 ribu =a dan sawah irigasi sederhana $7) ribu =a. ementara itu di Luar <awa alih fungsi hanya terjadi pada sawah beririgasi sederhana dan tadah hujan. 'ingginya alih fungsi lahan sawah beririgasi di <awa makin menguatkan indikasi bahwa kebijakan pengendalian alih fungsi lahan sawah yang ada tidak efektif.
&enurut -icaksono ("##)%! faktor lain penyebab alih fungsi lahan pertanian terutama ditentukan oleh 2
$. endahnya nilai sewa tanah (land rent%C lahan sawah yang berada disekitar pusat pembangunan dibandingkan dengan nilai sewa tanah untuk pemukiman
dan industri.
". Lemahnya fungsi kontrol dan pemberlakuan peraturan oleh lembaga terkait. ,. emakin menonjolnya tujuan jangka pendek yaitu memperbesar pendapatan
asli daerah (P1D% tanpa mempertimbangkan kelestarian (sustainability% sumberdaya alam di era otonomi.
Produksi padi secara nasional terus meningkat setiap tahun! tetapi dengan laju pertumbuhan yang cenderung semakin menurun. 1lih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian karena pesatnya pembangunan dianggap sebagai salah satu penyebab utama melandainya pertumbuhan produksi padi (Bapeda! "##7%.
&enurut Lestari ("##;% mendefinisikan alih fungsi lahan atau laGimnya disebut sebagai konersi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan% menjadi fungsi ""
lain yang menjadi dampak negatif (masalah% terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.
Perubahan jenis lahan merupakan penambahan penggunaan jenis lahan di satu sektor dengan diikuti pengurangan jenis lahan di sektor lainnya. 1tau dengan kata lain perubahan penggunaan lahan merupakan berubahnya fungsi lahan pada periode waktu tertentu! misalnya saja dari lahan pertanian digunakan untuk lahan
non pertanian. &enurut -ahyunto ("##$%! perubahan penggunaan lahan dalam pelaksanaan pembangunan tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut terjadi
karena dua hal! pertama adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat jumlahnya dan kedua berkaitan dengan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
&enurut 0rawan ("##3%! ada dua hal yang mempengaruhi alih fungsi lahan. Pertama! sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di suatu lokasi alih fungsi lahan! maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh inestor lain atau spekulan tanah sehingga harga lahan di sekitarnya meningkat. Kedua! peningkatan harga lahan selanjutnya dapat merangsang petani lain di sekitarnya untuk menjual lahan.
&enurut Pakpahan dalam >anny 1nugrah K ("##3%! menyebutkan bahwa konersi lahan di tingkat wilayah secara tidak langsung dipengaruhi oleh 2 $% Perubahan struktur ekonomiC "% Pertumbuhan pendudukC ,% 1rus urbanisasiC dan 4% Konsistensi implementasi rencana tata ruang. ecara langsung konersi lahan sawah dipengaruhi oleh2 $% Pertumbuhan pembangunan sarana transportasiC "%
Pertumbuhan lahan untuk industriC ,% Pertumbuhan sarana pemukimanC dan 4% ebaran lahan sawah.
&eningkatnya jumlah penduduk akan mempengaruhi tingkat kebutuhan akan papan! hal tersebut akan memicu terjadinya pembukaan lahan baru yang akan dijadikan sebagai pemukiman baru. aat ini banyak lahan*lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi pemukiman! sehingga menyebabkan berkurangnya luas lahan pertanian karena pembangunan pemukiman yang terjadi! tidak hanya di daerah yang memang layak dijadikan sebagai area pemukiman! sebagian besar pemukiman saat ini dibangun dengan merubah lahan (alih fungsi lahan%! yang
umumnya dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman.
Demikian juga dengan dampak akibat pertambahan penduduk terutama di Proinsi umatera 8tara adalah semakin berkurangnya luas lahan pertanian yang berubah menjadi lahan pemukiman. 1lih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian sebenarnya bukan masalah baru! peningkatan jumlah penduduk menuntut pembangunan infrastruktur baik berupa jalan! bangunan! industri dan pemukiman! hal ini tentu saja harus didukung dengan ketersediaan lahan.
Karena adanya faktor tersebut sewa lahan (land rent) pada suatu daerah akan semakin tinggi. &enurut Barlowe dalam >anny 1nugrah K! ("##3% sewa ekonomi lahan mengandung pengertian nilai ekonomi yang diperoleh suatu bidang lahan bila lahan tersebut digunakan untuk kegiatan proses produksi. 8rutan besaran ekonomi lahan menurut penggunaannya dari berbagai kegiatan produksi ditunjukkan sebagai berikut2 $% 0ndustri manufakturC "% PerdaganganC ,%
PemukimanC 4% PertanianC 3% 0ntensifC dan 7% Pertanian ekstensif
#.4. Dampak Alih 0ungi Lahan Pertanian terhadap -ultiungi Lahan
Pertanian
0stilah multifungsi pertanian mulai muncul di dunia internasional pada awal tahun $;;"! di io arth ummit (De Hries! "###%. 0stilah &ultifungsi Pertanian telah dengan cepat berkembang untuk digunakan dalam diskusi mengenai masalah lingkungan! pertanian dan perdagangan internasional! Pendukung multifungsi di bidang pertanian umumnya menunjukkan manfaat lain selain penghasil pangan atau serat yang bisa berasal dari pertanian! manfaat tersebut sering kurang:tidak dihargai di pasar dan jenisnya berariasi yang sangat tergantung pada kondisi pertanian itu sendiri. &anfaat ini biasanya mencakup kontribusi terhadap kepentingan masyarakat pedesaan (melalui pemeliharaan pertanian keluarga! kesempatan kerja di pedesaan dan warisan budaya%! biologis! keanekaragaman! rekreasi dan pariwisata! kesehatan air tanah! bioenergi! lansekap! pangan yang berkualitas dan aman! serta habitat bagi hewan*hewan tertentu. Pemahaman yang komprehensif terhadap multifungsi lahan pertanian sangat diperlukan agar kecenderungan under alued terhadap sumberdaya tersebut dapat dihindarkan (Bappenas! "##7%.
>ungsi utama lahan pertanian adalah untuk mendukung pengembangan produksi pangan! khususnya padi dan palawija. 9amun justifikasi tentang perlunya pengendalian alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian harus berbasis pada pemahaman bahwa lahan pertanian mempunyai manfaat ganda (multifungsi% (0rawan! "##3%. ecara holistik! manfaat tersebut terdiri dari dua kategori2 ($% nilai penggunaan (use alues%! dan ("% manfaat bawaan (non use alues%. 9ilai penggunaan dapat pula disebut sebagai personal use alues. &anfaat ini dihasilkan dari kegiatan eksploitasi atau kegiatan usahatani yang dilakukan pada "3
sumberdaya lahan pertanian. &anfaat bawaan dapat pula disebut sebagai intrinsic alues! yaitu berbagai manfaat yang tercipta dengan sendirinya walaupun bukan merupakan tujuan dari kegiatan eksploitasi yang dilakukan oleh pemilik lahan pertanian. &anfaat bawaan mencakup kontribusinya dalam mempertahankan
keanekaragaman hayati! sebagai wahana pendidikan! dan sebagainya.
9ilai penggunaan dapat dibedakan menjadi dua kategori! yaitu manfaat langsung (direct use alues% dan manfaat tidak langsung (indirect use alues%. &anfaat langsung mencakup dua jenis manfaat! yaitu 2 ($% &anfaat yang nilainya dapat diukur dengan harga pasar atau marketed output! yaitu berbagai j enis barang yang nilainya dapat terukur secara empirik dan diekspresikan dalam harga output! misalnya berbagai produk yang dihasilkan dari kegiatan usahatani. <enis manfaat ini bersifat indiidual! berarti manfaat yang diperoleh secara legal hanya dapat dinikmati oleh para pemilik lahan. ("% &anfaat yang nilainya tidak dapat diukur dengan harga pasar (unpriced benefit %. <enis manfaat ini tidak hanya dapat dinikmati oleh pemilik lahan tetapi dapat pula dinikmati oleh masyarakat luas! misalnya tersedianya pangan! wahana rekreasi! dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan (0rawan! "##3%.
&anfaat tidak langsung dari keberadaan lahan pertanian umumnya terkait dengan aspek lingkungan. +oshida ($;;4% dan Kenkyu ($;;6% dalam 0rawan ("##3% menguraikan bahwa keberadaan lahan pertanian dari aspek lingkungan memberikan lima jenis manfaat! yaitu 2 kontribusinya dalam mencegah banjir! pengendali keseimbangan tata air! mencegah terjadinya erosi! mengurangi pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah rumah tangga dan mencegah pencemaran udara yang berasal dari gas buangan. eluruh jenis manfaat dapat dinikmati oleh masyarakat umum dengan cakupan wilayah yang lebih luas! karena "7
masalah lingkungan yang ditimbulkan dapat bersifat lintas daerah. 1lih fungsi lahan pertanian akan mengakibatkan tidak hanya hilangnya potensi produksi pangan nasional! tetapi mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya multifungsi
lahan pertanian tersebut.
#.6. +erangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang masalah! maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut
7ambar #.1. +erangka Pemikiran
")
Permasalahan Lahan
0mplikasi Kebijakan Permintaan terhadap Lahan &eningkat! Persediaan Lahan
Luas Lahan Berkurang
>aktor Pendorong >aktor Penghambat
0nternal − Lokasi lahan − Produkti8ita lahan − aluran irigasi − &utu tanah Lluas lahan − Biaya produksi. − isiko usaha tani
− Peningkatan
pendapatan ma5.
− Perubahan perilaku masy. − Penanganan pasca panen − Pemenuhan kebutuhan ksternal − Pertambahan penduduk − -arga lain − Pihak swasta − 9ilai jual
− Kebutuhan tempat tinggal − Pembangunan sarana prasarana − Peluang kerja − >luktuasi harga − Pajak − ubsidi pemerintah − 'enaga kerja − Kesempatan membeli 0nternal − -arisan − Kepercayaan masyarakat − Kondisi saluran irigasi − Kondisi lahan masih subur − Kesempatan kerja di
sektor lain
ksternal
− egulasi pemerintah
tentang jalur hijau
− ubsidi pemerintah − Kepastian harga hasil
pertanian
− Kompensasi dari
pemerintah Pertumbuhan
#.9. Hipotei Penelitian
=ipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian yang akan dilakukan oleh sipeneliti. Oleh karena itu jawaban sementara yang menjadi hipotesis dari penelitian ini adalah2
=a2 1da pengaruh jumlah penduduk! pendapatan perkapita! produksi padi
sawah! dan produksi padi ladang terhadap luas lahan perta nian padi sawah di umatera 8tara.
=#2 'idak ada pengaruh jumlah penduduk! pendapatan perkapita! produksi padi
sawah! dan produksi padi ladang terhadap luas lahan perta nian padi sawah di umatera 8tara.
BAB ///
-ET:DE PENEL/T/AN
Pada bagian ini akan diuraikan ruang lingkup penelitian! jenis dan sumber data dan metode alat analisis yang digunakan. Penelitian ini akan menguji signifikansi ariabel*ariabel penelitian berdasarkan teori ekonometrika sesuai dengan hipotesis.
).1. (uang Lingkup Penelitian
ecara spesifik penelitian ini mengidentifikasi pengaruh jumlah penduduk (M$%! pendapatan (M"%! produksi padi sawah (M,%! dan produksi padi ladang (M4% terhadap luas lahan pertanian padi sawah (+% di umatera 8tara.
).#. Jeni dan !umber Data
Dalam melaksanakan penelitian! data yang dipergunakan adalah data sekunder dengan jenis data yang digunakan dalam bentuk runtun waktu ( time series% pada kurun waktu ", tahun ($;;# N "#$"%! yang bersifat kuantitatif yaitu berbentuk angka*angka.
Data bersumber dari Badan Pusat tatistik (BP%! Dinas Pertanian umatera 8tara! dan sumber lain yaitu2 jurnal dan hasil*hasil penelitian. Data yang dikumpulkan mencakup semua ariabel yang relean untuk keperluan estimasi.
).). Bataan :peraional
8ntuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dan ariabel yang digunakan dalam penelitian ini! maka perlu diberikan batasan operasional sebagai berikut2
$. Luas lahan pertanian padi sawah merupakan besarnya lahan pertanian padi sawah dalam satuan hektar yang bersumber dari data Badan Pusat tatistik (BP%! Dinas Pertanian umatera 8tara tahun $;;# N "#$".
". <umlah penduduk merupakan banyaknya penduduk yang tinggal dan menetap di umatera 8tara. <umlah ini terdiri dari gabungan antara penduduk laki*laki dan perempuan yang sudah tercatat oleh pemerintah umatera 8tara. atuan jumlah penduduk yang digunakan adalah per jiwa. Data jumlah penduduk bersumber dari data Badan Pusat tatistik (BP%! Dinas Pertanian umatera
8tara tahun $;;# N "#$".
,. Pendapatan perkapitan adalah gambaran rata*rata pendapatan dalam satuan rupiah yang diterima setiap penduduk. Data pendapatan perkapitan bersumber dari data Badan Pusat tatistik (BP%! Dinas Pertanian umatera 8tara tahun $;;# N "#$".
4. Produksi padi sawah adalah produktiitas padi sawah setiap tahun dalam satuan ton. Data produksi padi sawah bersumber dari data Badan Pusat tatistik (BP%! Dinas Pertanian umatera 8tara tahun $;;# N "#$".
3. Produksi padi ladang adalah produktiitas padi ladang setiap tahun dalam satuan ton. Data produksi padi ladang bersumber dari data Badan Pusat tatistik (BP%! Dinas Pertanian umatera 8tara tahun $;;# N "#$".
).. -etode Analii Data
)..1. -etode (egrei Linier Berganda &
Multiple Linier Regression'
egresi merupakan metode estimasi yang mempelajari bagaimana pengaruh satu ariabel independent bebas% terhadap ariabel dependent (tidak bebas%. Dalam penegertian modern regresi merupakan studi mengenai bagaimana
ariabel dependent dipengaruhi oleh satu atau lebih dari ariabel indepent dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi nilai rata*rata ariabel dependent didasarkan pada nilai ariabel independen yang diketahui.
&etode regresi dibedakan menjadi metode regersi linier sederhana dan metode regeresi linier berganda. Perbedaanya adalah pada regresi sederhana hanya menggambarkan hubungan antara satu ariabel dependent dengan saru ariabel indepent . ecara matematis bentuk umum hubungan tersebut dapat dirumuskan sebgai berikut2
Y i=
;
$< ;
1=
i<>
i;
1? $
(egrei populai
@
i3 ;
$< ;
1=
i<>
i;
1? $
(egrei ampel
edangkan pada regresi berganda menggambarkan hubungan antara satu ariabel depedent dengan lebih dari satu ariabel independent . ecara matematis bentuk umum hubungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut 2
i3 ;
$<;
1=
1i< ;
#=
#i< ... <;
k=
ki<>
i(egrei Populai
@
i3 ;
$< ;
1=
1i<;
#=
#i< ... < ;
k=
ki< >
i(egrei ampel
Pada metode regresi untuk menganalisis bentuk hubungan anatara ariabel.dependent dengan ariabel !dependent digunakan fungsi regresi sampel (Sampel "e#ression $unction%S"$) yang ditentukan berdasarkan fungsi regresi ,$
populasi ( Population "e#ression $unction% P"$ %. =al ini dikarenakan pengestimasian fungsi populasi sulit dilakukan. Oleh karena itu digunakan fungsi sampel yang dapat menggambarkan kondisi populasi dengan tingkat keslahan (error A% yang minimum. alah satu metode yang dapat digunakan adalah &rdinary 'east S(uare (OL%.
Dengan metode OL diupayakan agar garis regresi sampel dapat mengambbarkan garis regresi yang baik! yang mendekati garis regresi populasinya! dengan asumsi dari metode OL yang digunakan dalam regresi berganda yaitu 2
$. =ubungan antara Hariabel dependent dengan ariabel !ndependent adalah linier dalam parameter.
". 9ilai ariabel independent tetap untuk obserasi yang berulang*ulang (non stochastic). Karena ariabel yang digunakan lebih dari satu! maka diasumsikan bahwa tidak ada hubungan linier antar ariabel !ndpendent yang satu dengan lainnya.
,. 9ilai =arapan (e*pected +alue) atau rata*rata dari ariabel gangguan $adalah
nol.
4. Harian dari ariabel gangguan i adalah sama (homoskedastitas%.
3. 'idak ada serial kolerasi antara ariabel gangguan yang satu dengan yang lainnya.
7. Hariabel gangguan i berdistribusi normal.
<ika keenam asumsi tersebut terpenuhi! maka metode OL akan mampu memberikan garis regresi sampel yang sedekat mungkin dengan data aktualnya. &odel regresi dikatakan menghasilkan penaksiran yang tidak bias! linier dan ,"
mempunyai arian yang minimum atau bersifat BL8 ( Best 'inier Unibased ,stimator %.
)..#. Pengu*ian Aumi +laik
>ormulasi regresi berganda dipergunakan karena secara teoritis ariabel dependen yang diteliti dianggap mempunyai kecenderungan hubungan linier dengan masing*masing ariabel independennya. egresi linier berganda mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model yang telah dimasukkan ke dalam serangkaian data! masalah ini disebut dengan pengujian asumsi klasik yang di dalamnya termasuk pengujian normalitas! multikolinieritas! heterokedastisitas.
1. U*i Normalita
&enurut hoGali ("##3%! uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah ariabel independen dan ariabel dependen berdistribusi normal. &odel regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 8ntuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. 9ormalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik% pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah2
a. <ika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistibusi normal! maka model regresi memenuhi asumsi normalitas!
b. <ika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal! maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Dalam penelitian ini! Peneliti menggunakan uji -olmo#oro+Smirno+ (K* % untuk menguji normalitas data. 8ji K* dibuat dengan membuat hipotesis2
=o 2 data residual berdistribusi normal! =a 2 data residual tidak berdistribusi normal.
Bila signifikasi Q #!#3 dengan @ A 35! berarti distribusi data normal dan =o diterima! sebaliknya bila nilai signifikansi ? #!#3 berarti distribusi data tidak normal dan =a diterima. Data yang tidak terdistribusi secara tidak normal dapat ditransformasikan agar menjadi normal. <ika data tidak normal ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut <ogiyanto ("##4%! yaitu2
a. Dengan melakukan transformasi data ke bentuk lain! yaitu Logaritma 9atural! akar kuadrat! dan Logaritma lo!
b. Lakukan trimmin# ! yaitu mengubah obserasi yang bersifat outlier !
c. Lakukan insori/in# ! yaitu mengubah nilai*nilai data outlier menjadi nilai* nilai minimum atau maksimum yang diiGinkan supaya distribusinya menjadi normal.
#. U*i -ultikolinearita
&enurut hoGali ("##3%! Euji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar ariabel independen.F &odel regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara ariabel independen.
&ultikolinearitas adalah situasi adanya korelasi ariabel*ariabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.
<ika terjadi korelasi sempurna diantar sesama ariabel bebas! maka konsekuensinya adalah2
a. Koefisien*koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir!
b. 9ilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.
1da tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan +ariance inflation factor (H0>%! serta dengan menganalisis matriks korelasi ariabel*ariabel independen. 9ilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai H0> tidak lebih dari $# dan nilai tolerance tidak kurang #!$ maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
1da dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas! yaitu2 a. &engeluarkan salah satu ariabel! misalnya ariabel independen 1 dan B
saling berkolerasi kuat! maka bisa dipilih 1 atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
b. &enggunakan metode lanjut seperti egresi Bayesian atau egresi idge.
). U*i Heterokedatiita
&enurut hoGali ("##3%! Euji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan ariabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.F uatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 1da beberapa cara untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam arian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini menggunakan metode chart (Diagram Scatterplot %! dengan dasar pemikiran bahwa2
a. <ika ada pola tertentu seperti titik*titik (poin*poin%! yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang! melebar! kemudian menyempit%!
maka terjadi heteroskedastisitas.
b. <ika ada pola yang jelas! serta titik*titik menyebar keatas dan dibawah # pada sumbu + maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
. U*i Autokorelai
1utokorelasi adalah hubungan antara nilai*nilai yang dipisahkan satu sama lain dengan jeda waktu tertentu. Pada saat melakukan deteksi 1utokorelasi! tidak akan terlepas dengan tabel Durbin -atson. 'abel Durbin -atson menjadi alat pembanding terhadap nilai Durbin -atson hitung. 8ji Durbin -atson adalah sebuah test yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual ( prediction errors% dari sebuah analisis regresi.
Jara membaca 'abel Durbin -atson ' 2 <umlah sampel (n%
K 2 <umlah ariabel
dL 2 Batas Bawah Durbin -atson d8 2 Batas 1tas Durbin -atson
Jara menentukan atau kriteria pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut2 Deteksi 1utokorelasi Positif2
a. <ika d ? dL maka terdapat autokorelasi positif!
b. <ika d Q d8 maka tidak terdapat autokorelasi positif!
c. <ika dL ? d ? d8 maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.
Deteksi 1utokorelasi 9egatif2
a. <ika (4 * d% ? dL maka terdapat autokorelasi negatif!
b. <ika (4 * d% Q d8 maka tidak terdapat autokorelasi negatif!
c. <ika dL ? (4 * d% ? d8 maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.
8ntuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual ( prediction errors% dari sebuah analisis regresi
dapat diketahui dari hasil Durbin
Watson Hitung. Apabila hasil Durbin Watson Hitung terletak
antara -2 sampai +2, maka tidak ada autokorelasi.
)..). Pengu*ian Hipotei Penelitian
1. Peramaan (egrei Berganda
1nalisis ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dari ariabel independen (M$! M"! M,! M4% terhadap ariabel dependen (+%
dengan model regresi sebagai berikut2
+A a R b$M$R b"M"R b,M,R b4M4R e
Dimana 2
+ A Luas lahan pertanian padi sawah a A Konstanta
b A Koefisien regresi
M$ A <umlah penduduk dalam satuan jiwa M" A Pendapatan perkapita penduduk
M, A Produksi padi sawah dalam satuan ton. M4 A Produksi padi ladang dalam satuan ton. e A ,rror
#. +oeiien Determinai
8ji Koefisien Determinasi " bertujuan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh ariabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang ,)
terjadi pada ariabel dependen. <ika " yang diperoleh dari hasil perhitungan
mendekati $ (satu%! maka semakin kuat model tersebut dapat menerangkan ariabel tergantungnya.
). U*i !imultan &U*i 0'
8ji ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua ariabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap ariabel dependen. Pada uji > ini ditentukan nilai > tabel dapat dilihat pada tabel > dengan menggunakan rumus2
$ ( : % $ ( : " " − − − = k n " k " $ b Dimana 2
" A koefisien korelasi berganda
k A jumlah ariabel independen n A jumlah sampel
Dalam hal ini @ A #!#3 atau onfidence !nter+al (J0% A ;35.
. U*i Parial &U*i%t'
8ji parsial (uji t% dilakukan untuk mencari tingkat dominansi pengaruh setiap ariabel bebas terhadap ariabel terikat dengan rumus2
% ( $ " " s r n "s t − − = Dimana 2
r s A korelasi parsial yang ditemukan
n A jumlah sampel t A besarnya nilai thitung