• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan prototipe buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik kelas IV SD semester genap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan prototipe buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik kelas IV SD semester genap"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD SEMESTER GENAP SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Evinda Tri Cahya NIM: 141134109. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD SEMESTER GENAP. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Karya ini peneliti persembahkan kepada: 1. Allah SWT yang selalu menjadi penolong, menemani, dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Kedua orang tuaku tercinta, Tugirman dan Suyanti yang memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Seluruh keluarga yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat. 4. Dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dan motivasi. 5. Sahabat-sahabat PGSD angkatan 2014 yang selalu memberiku dukungan dan keceriaan. 6. Almamater kebanggaan Universitas Sanata Dharma yang menjadi tempat peneliti untuk berproses menjadi seorang pendidik. 7. Segala pihak yang mendukung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Teruslah bersyukur kepada Allah, tetaplah berprasangka baiklah kepada Allah, happy ending is in the making .. (Evinda Tri Cahya). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 27 Mei 2019 Peneliti. Evinda Tri Cahya. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :. Nama. : Evinda Tri Cahya. Nomor Mahasiswa. : 141134109. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGEMBANGAN. PROTOTIPE. BUKU. PENERAPAN. PENDEKATAN. SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD SEMESTER GENAP” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 27 Mei 2018 Yang menyatakan. Evinda Tri Cahya. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK “PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD SEMESTER GENAP” Evinda Tri Cahya Universitas Sanata Dharma 2019 Latar belakang penelitian ini berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada empat guru kelas atas, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru mengalami kesulitan menerapkan pendekatan saintifik. Lembar kuisoner yang dibagikan kepada 8 guru kelas IV SD, memperoleh data bahwa guru membutuhkan contoh penerapan pendekatan saintifik. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD sekaligus untuk mengetahui kualitas dari buku prototipe tersebut. Prosedur pengembangan menggunakan 6 langkah penelitian pengembangan (R&D) menurut Sugiono (2012), meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dan mengetahui kualitas produk tersebut. Hasil validasi produk yang dilakukan oleh dua guru kelas IV memperoleh skor rata-rata “3,56”(rentang 1-4) dengan kategori “sangat baik”, sehingga prototipe buku tersebut dapat diuji coba dengan revisi sesuai saran. Uji coba produk dilakukan di SD Sumberwatu yang diikuti oleh 15 peserta didik.Peneliti mendapatkan hasil uji coba sebagai berikut: langkah mengamati mendapat skor 3,2 (sangat baik), langkahmenanya mendapat skor 1,86(sangat kurang), langkah mencoba mendapat skor 2,93(baik), langkah menalar mendapat skor 2,66(baik), dan langkah mengomunikasikan mendapat skor 3,46(sangat baik). Hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah pendekatan saintifik yang paling rendah yaitu menanya. Jadi guru perlu untuk memfasilitasi peserta didik agar bisa bertanya menggunakan aspek 5W+1H. Tujuannya supaya rasa ingin tahu peserta didik (yang menjadi kekhasan dari pendekatan saintifik) dapat dilatih/ diasah.. Kata Kunci: pengembangan, prototipe, pendekatan saintifik, kelas IV.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. DEVELOPING THE BOOK PROTOTYPE OF SCIENTIFIC APPROACH IN THEMATIC LEARNING FOURT GRADE ELEMENTARY SCHOOL EVEN SEMESTER. Evinda Tri Cahya Universitas Sanata Dharma 2019 The background of this study is based on the results of interviews conducted with upper class teachers, researchers get information about teachers which increases the difficulty of asking for scientific. The questionnaire which was distributed to 8 grade IV elementary school teachers, receiving data about the teacher requires an example of applying for scientific request. Therefore, researchers were encouraged to develop a scientific application book prototype in SD IV thematic learning at the same time to find out the quality of the prototype book. The development procedure is used to conduct the research. There are 6 steps of development research (R & D) by Sugiono (2012) in conducting the research. Those are 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision, 6) product trial. The purpose of this research is to develop a prototype book of the application of scientific approach in thematic learning and to know the quality of the product. The product of validation results which are performed by two teachers of fourth grade, earned an average score of "3.56" (range 1-4) with "very good" category, so the prototype of the book can be tested with suggested revisions. The product was tested at SD Sumberwatu which was attended by 15 students. The researcher got the result of the trial to follow: on the step of observing got a score of 3.20 "very good", the step of questioning got a score of 1.86 "very less", the step of trying a score of 2,96 "good", the step of reasoninggot got a score of 2,66 "good", and the step of communicating got a score of 3.46"very good”. The results showed that the lowest score of scientific approach is the step of questioning. So, the teacher needs to facilitate students to be able to ask questions usung the 5W+1H aspects. The goal is that students curiosity (which is a characteristic of the scientific approach) can be trained/ honed. Keywords: development, prototype, scientific approach, fourth grade.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kasih dan RahmatNya sehingga skripsi berjudul “PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD SEMESTER GENAP”ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh cinta perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD dan selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi Iyang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Y. Eka Harjono, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Sumberwatu yang telah memberikan ijin melakukan penelitian. 6. Peserta didik kelas IV SD Sumberwatu tahun ajaran 2018/2019 yang bersedia terlibat dalam penelitian. 7. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu proses perijinan penelitian skripsi. 8. Kedua orang tuaku tercinta, Tugirman dan Suyanti yang memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 9. Para keluargaku tersayang Saska Hendarti, Ryan Dwi Cahya, Samini, Dominixus Rendy K, Virendra Valendito yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Para sahabatku Obit, Yuvi, Iqbal, Sofi, Devi, Cacayang selalu memberikan keceriaan dan semangat dalam penyelesaian sksripsi. 11. Teman penelitian kolaboratif Puput, Monika, Yohana, Pinky, Nisa, Ayu yang saling bekerja sama dan mendukung. 12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti, sehingga peneliti memiliki motivasi yang baik dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di sekolah dasar dan para pembaca.. Yogyakarta, 27 Mei 2018 Peneliti. Evinda Tri Cahya. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv HALAMAN MOTTO .....................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .....................................................................................................x DAFTAR ISI................................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .........................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................3 1.3 Tujuan Penilitian ....................................................................................................3 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................4 1.5Definisi Operasional................................................................................................5 1.6Spesifikasi Produk ...................................................................................................5 BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................................7 2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................................7 2.1.1 Kurikulum 2013..............................................................................................7 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 ...................................................................7 2.1.1.2 Ciri-Ciri Kurikulum 2013 .......................................................................8 2.1.1.3 Keunggulan Kurikulum 2013 .................................................................8 2.1.2 Pendekatan Karakter .......................................................................................9. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................9 2.1.2.2 Fungsi Pendidikan Karakter ...................................................................9 2.1.2.3 Tujuan Pendidikan Karakter ................................................................10 2.1.3 Pelajaran Tematik di Kelas IV .....................................................................10 2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik ........................................................10 2.1.3.2 Ciri Khas Pembelajaran Tematik ..........................................................11 2.1.3.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik ....................................................11 2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 5 ......................................................................................12 2.1.4 Pendekatan Saintifik .....................................................................................15 2.1.4.1 Pengertian Pendekatan Saintifik ...........................................................15 2.1.4.2 Lima Langkah Pendekatan Saintifik .....................................................15 2.1.4.3 Kriteria Proses Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik ..................25 2.1.4.4Model-Model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik ....................25 2.1.5 Karakteristik Kelas IV ..................................................................................27 2.1.5.1 Tahap Perkembangan Anak ..................................................................27 2.2 Penelitian yang Relevan .......................................................................................30 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................30 2.4 Pertanyan Penelitian .............................................................................................33 BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................................34 3.1 Jenis Penelitian .....................................................................................................34 3.2 Setting Penelitian ..................................................................................................34 3.2.1 Tempat Penelitian .........................................................................................34 3.2.2 Subjek Penelitian ..........................................................................................35 3.2.3 Objek Penelitian ...........................................................................................35 3.2.4 Waktu Penelitian ..........................................................................................35 3.3 Prosedur Pengembangan ......................................................................................35 3.3.1 Potensi dan Masalah .....................................................................................37 3.3.2 Pengumpulan Data........................................................................................37 3.3.3 Desain Produk ..............................................................................................37 3.3.4 Validasi Desain .............................................................................................38 3.3.5 Revisi Desain ................................................................................................38 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.3.6 Uji Coba Produk ...........................................................................................39 3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................39 3.4.1 Wawancara ...................................................................................................39 3.4.2 Kuisoner .......................................................................................................40 3.5 Instrumen Penelitian.............................................................................................40 3.5.1 Intrumen Analisis Kebutuhan .......................................................................40 3.5.1.1 Pedoman Wawancara............................................................................40 3.5.1.2 Pedoman Kuisoner ................................................................................42 3.5.2 Instrumen Validasi Produk ..........................................................................42 3.5.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Terbatas ........................................................43 3.6.Teknik Analisis Data ............................................................................................44 3.6.1 Analisis Data Kualitatif ................................................................................44 3.6.2 Analisis Data Kuantitatif ..............................................................................45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................48 4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................................48 4.1.1 Prosedur Pengembangan ..............................................................................48 4.1.1.1 Potensi dan Masalah .............................................................................48 4.1.1.2 Pengumpulan Data ................................................................................49 4.1.1.3 Desain Produk .......................................................................................54 4.1.1.4 Validasi Desain .....................................................................................57 4.1.1.5 Revisi Desain ........................................................................................58 4.1.1.6 Hasil Uji Coba Produk ..........................................................................60 4.2 Pembahasan ..........................................................................................................66 4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk .....................................................................69 4.3.1 Kelebihan Prototipe Buku ............................................................................69 4.3.2 Kekurangan Prototipe Buku .........................................................................70 BAB V PENUTUP.........................................................................................................71 5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................71 5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................................71 5.3 Saran .....................................................................................................................72 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................73 LAMPIRAN...................................................................................................................75 xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Istilah Tempo Lagu .........................................................................................13 Tabel 2.2 Lima Langkah Pendekatan Saintifik ...............................................................21 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Buku ..............................................................38 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Pertama ........................................................................41 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Kedua ..........................................................................41 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisoner untuk Guru Kelas IV .......................................................42 Tabel 3.5 Aspek Penilaian Prototipe Buku .....................................................................42 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Uji Coba Terbatas ...........................................................................43 Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ..........................................................45 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Pertama ..........................................................49 Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Kedua ............................................................51 Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Kuisoner ............................................................................52 Tabel 4.4 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Buku ..............................................................54 Tabel 4.5Hasil Validasi Guru .........................................................................................57 Tabel 4.6 Rangkuman Komentar dan Saran Guru ..........................................................58. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1Lagu “Nenek Moyang” ................................................................................13 Gambar 2.2 Tangga Nada dengan Notasi Angka............................................................14 Gambar 2.3 Penelitian yang Relevan ..............................................................................32 Gambar 3.1Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development..........35 Gambar 3.2Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan Peneliti .............38 Gambar 4.1Sampul Prototipe Buku ................................................................................58 Gambar 4.2Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi ...........................................................58 Gambar 4.3 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ...........................................................59 Gambar 4.4 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi ..........................................................59 Gambar 4.5 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ...........................................................60 Gambar 4.6Kegiatan Mengamati ....................................................................................61 Gambar 4.7Kegiatan Menanya .......................................................................................62 Gambar 4.8Kegiatan Mencoba Menyanyi ......................................................................62 Gambar 4.9 Kegiatan Mencoba Memahami Makna Puisi ..............................................63 Gambar 4.10 Kegiatan Mencoba Mengisi Tabel Kegemran dan Cita-cita .....................63 Gambar 4.11 Kegiatan Mengkomunikasikan .................................................................64. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan Lampiran 1.1 Lembar Hasil Wawancara Pertama .........................................................74 Lampiran 1.2 Lembar Hasil Wawancara Kedua ............................................................76 Lampiran 1.3 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ...................................................77 Lampiran 1.4 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ...................................................78 Lampiran 1.5 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ...................................................79 Lampiran 1.6 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ...................................................80 Lampiran 1.7 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ...................................................81 Lampiran 1.8 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ...................................................82 Lampiran 1.9 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ...................................................83 Lampiran 1.10 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru .................................................84 Lampiran 2 Validasi Produk Lampiran 2.1 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.1 ................................................85 Lampiran 2.2 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.2 ................................................88 Lampiran 3 Uji Coba Produk Lampiran 3.1 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengamati .....................................91 Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menanya .........................................92 Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menalar ..........................................93 Lampiran 3.4 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mencoba .........................................94 Lampiran 3.5 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengomunikasikan ........................95 Lampiran 4 Penilaian Lampiran 4.1 Lembar Hasil Rekap Nilai Peserta Didik .................................................96 Lampiran 5 Surat Penelitian Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian ..................................................................................97 Lampiran 5.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................................98 Lampiran 6 Foto Uji Coba Lapangan Terbatas .......................................................99 Lampiran 7 Biodata Penulis ......................................................................................101 Lampiran 8 Produk yang Dikembangkan ................................................................102. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penetian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional. Peneliti akan menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut. 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum memiliki sifat yang dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan perkembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan perkembangan harus dilakukan secara sistematis dan terarah.Perubahan dan perkembangan kurikulum harus memiliki visi dan arah yang jelas.Mendikbud (dalam Mulyasa, 2013: 61) mengungkapkan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan persoalan yang penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan tuntutan zaman. Untuk mengatasi kekurangan tersebut kurikulum 2013 digulirkan. Pada kurikulum 2013 terdapat tiga kekhasan kurikulum yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu: pendidikan karakter, pembelajaran tematik, dan pendekatan saintifik. Pendidikan karakter merupakan salah satu ciri khas kurikulum 2013 yang berperan sebagai suatu sistem penanaman nilai karakter kepada peserta didik baik untuk diri sendiri maupun lingkungan yang melibatkan pengetahuan. Selanjutnya, pembelajaran tematik juga menjadi ciri khas kurikulum 2013. Tema yang dapat dikembangkan ke dalam anak tema atau subtema yang fungsinya mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam struktur kurikulum SD. Pemilihan tema lazimnya dikembangkan bergerak dari yang terdekat dengan lingkungan peserta didik hingga terjauh. Ciri khas yang terakhir yaitu pendekatan saintifik.Dari sisi pembelajaran, pembelajaran saintifik berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan pembelajaran yang khususnya menggunakan pendekatan yangyang membuat peserta didik lebih aktif di dalam kelas dengan meningkatkan aspek 5M. Pendekatan saintifikmerupakan ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013. Pada proses implementasi pendekatan saintifik akan memfokuskan pada lima aspek dalam pembelajaran mulai dari aspek mengamati, aspek menanya, aspek mencoba, aspek menalar, dan aspek mengkomunikasikan. Dengan proses 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pembelajaran yang demikian maka akan membuat peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan akfektif. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan empat guru kelas IV SD Negeri Nogopuro, SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun 2, SD Selomulyo sebanyak dua kali. Tahapan wawancara pertama, peneliti pergunakan untuk memenuhi analisis kebutuhan. Wawancara pertama dilakukan untuk mencari tahu aspek mana dari 3 aspek kekhasan kurikulum yang paling sulit dipahami oleh guru kelas atas (IV dan V). Tiga orang guru kelas IV mengemukakan bahwa dari 3 aspek kekhasan kurikulum 2013 pendekatan saintifik yang paling sulit dilakukan karena kurang menguasi cara mengajar menggunakan pendekatan saintifik. Satu orang guru kelas V juga menyatakan bahwa kesulitan dalam menerapkan. pendekatan saintifik karena membutuhkan persiapkan. mengajar yang lebih banyak, dan penialaian siswa menjadi lebih rumit sehingga butuh penyesuaian untuk menerapkannya dalam pembelajaran. Pada tahap wawancara kedua dilakukan untuk mencari tahu sejauh mana guru memahami tentang pendekatan saintifik.Ke empat guru kelas atas (IV dan V) mengemukakan masih merasa kesulitan dalam menerapkan kelima langkah pendekatan saintifik secara utuh seperti menalar, mencoba, mengomunikasikan, menanya, dan mengamati. Peneliti juga membagikan kuisoner kepada delapan guru kelas IV SD di empat SD yang berbeda, yaitu SD Budya Wacana I, SD Negeri Nogopuro, SD SD Selomulyo, dan SD Negeri Dukun 2. Kuisoner tersebut diberikan kepada guru untuk mengetahui kebutuhan guru dalam mengajar menggunakan lima langkah pendekatan saintifik. Dari kuisoner yang disebar, peneliti mengetahui bahwa guru membutuhkan buku panduan untuk mengajar menggunakan pendekatan saintifik. Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan Research and Development (R & D). Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran ke 5). Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD berisi dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian dua berisi penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 5. Prototipe buku tersebut terbukti dapat membantu guru dalam mengajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan mudah.. 2.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian termotivasi oleh penelitian sebelumnya terkait dengan pendekatan saintifikdalam pembelajaran tematik untuk guru kelas IV SD. Awe, Elisabeth (2016) telah melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik pada Subtema Bermain Di Lingkungan sekolah untuk siswa kelas Dua (II) Sekolah Dasar”.Penelitian tersebut menginspirasi peneliti untuk mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk guru kelas IV SD.Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan sintifik dalam pembelajaran tematik yang ditujukan untuk guru kelas IV SD.Penelitian untuk sampel uji coba terbatas dilaksanakan di SD Sumberwatu. Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dapat dipakai untuk seluruh guru kelas IV SD. Dengan adanya prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk guru kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 5) ini akan membantu guru dalam melakukan pembelajaran di kelas tidak hanya berpedoman terhadap buku guru dan buku siswa yang telah diberikan oleh Dinas. Hal tersebut akan membuat proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti fokus pada rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana pegembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 5? 1.2.2 Bagaimana kualitas. prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam. pembelajaran tematik kelas IV SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 5?. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1.3.1 Mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 5. 1.3.2 Mengetahui kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 5.. 3.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Bagi Guru Manfaat yang didapatkan oleh guru dari penelitian ini adalah guru dapat lebih memahami lima langkah pendekatan saintifik. Dengan demikian guru dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan lima langkah pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013. 1.4.2 Bagi Sekolah Manfaat yang didapatkan oleh sekolah dari penelitian ini adalah sekolah mendapatkan wawasan baru tentang pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 5.Selain itu, sekolah dapat mempertimbangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 5yang dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar sehingga berjalan dengan lancar.. 1.4.3 Bagi Peserta Didik. Manfaat yang didapatkan oleh peserta didik dari penelitian ini adalah pada saat pembelajaran peserta didik akan lebih mendalami proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan akan merasa pembelajaran lebih mengedepankan keaktifan peserta didik bukan guru.. 1.4.5 Bagi Peneliti Manfaat yang didapatkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah memperoleh pengalaman. baru. serta. dapat. memberikan. motivasi. agar. dapat. mengembangkanpembelajaranuntuk guru yang inovatif dan kreatif.. 4.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4 Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Prototipe adalah produk berupa buku yang belum dipublikasikan secara luas dan belum didaftarkan secara resmi sehingga penulis belum memiliki hak cipta atas produk yang dibuat. 1.5.2 Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai karakter kepada peserta didik baik untuk diri sendiri maupun lingkungan yang melibatkan pengetahuan 1.5.3 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran menjadi sebuah tema. 1.5.4 Pendekatansaintifik adalah suatu pendekatan ilmiah dalam proses kegiatan belajar yang menekankan pada keaktifan siswa daripada guru dengan menggunakan lima langkah. yang. meliputi. mengamati,. menanya,. mencoba,. menalar,dan. mengkomunikasikan. 1.5.5 Peserta didik kelas IV adalah peserta didik pada usia 9-12 tahun yang melaksanakan proses pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar .. 1.6 Spesifikasi Produk Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD tema 6, subtema 1, pembelajaran 5 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1.6.1 Produk berupa prototipe buku yang berjudul “Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SDTema 6, Subtema 1, Pembelajaran 5” terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian dua berisi penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 5. 1.6.2 Prototipe buku terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, bagian pertama, pendahuluan, pengertian pendekatan saintifik, lima langkah pendekatan saintifik, kekhasan pendekatan saintifik, model pembelajaran inkuiri, dan pembelajaran tematik kelas IV semester genap. Bagian kedua, pendahuluan, materi kelas IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 5, tabel pemetaan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran 5, tabel aktivitas belajar lima langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran 5, penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam. 5.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pembelajaran tematik kelas IV, penilaian lima langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran 5, rubrik, daftar referensi, dan biodata penulis. 1.6.3 Produk prototipe buku dibuat berbentuk landscape dengan kertas ivory 230 gram sebagai cover dan kertas HVS 80 gram untuk bagian isi. Jenis font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran font 12. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh guru.. 6.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut. 2.1 Kajian Pustaka Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian. Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah kurikulum 2013, pendidikan karakter, pembelajaran tematik dikelas IV SD, pendekatan saintifik, model pembelajaran inkuiri, dan karakteristik kelas IV SD. 2.1.1 Kurikulum 2013 Pada subbab ini menguraikan mengenai pengertian kurikulum 2013, ciri-ciri kurikulum 2013, dan keunggulan kurikulum 2013. 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 Mulyasa (2013: 6-7) mengatakan kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya, melalui poengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dan masyarakatnya memiliki nilai tambah dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada bangsa di dunia. Hal ini dimungkinkan kalau implementasi Kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Menurut Fadlillah (2014: 16) Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis dari tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja yang ditekankan pada Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan dan penyeimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Berdasarkan definisi kurikulum 2013 tersebut dapatlah penulis kemukakan bahwa kurikulum 2013 adalah kurikulum yang meningkatan pendidikan karakter peserta didik dan. 7.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengembangkan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dari peserta didik. 2.1.1.2 Ciri-Ciri Kurikulum 2013 Kurniasaih dan Sani (2014: 22) berpendapat bahwa kurikulum 2013 memiliki ciri-ciri antara lain: menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya; peserta didik lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan, interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis: memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif, dan efektif, khusus untuk tingkat SD pendekatan tematik integrative member kesempatan peserta didik untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran; pelajaran IPA dan SBdP diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia secara integratif. Berdasarkan pendapat tersebut ciri khas kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui kegiatan belajar yang akan menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif. 2.1.1.3 Keunggulan Kurikulum 2013 Menurut Kurniasih dan Sani (2014: 40-41) keunggulan kurikulum 2013 antara lain: peserta didik lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah; adanya penilaian dari semua langkah; munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi; adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; banyak sekali kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan; dan hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Berdasarkan pendapat tersebut keunggulan kurikulum 2013 menekankan padapeserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung, peserta didik menjadi pribadi yang lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif.. 8.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2 Pendidikan Karakter Pada subbab ini akan menguraikan mengenai pengertian pendidikan karakter, fungsi pendidikan karakter, dan tujuan pendidikan karakter. 2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Wibowo (Kurniawan, 2013: 31) mengatakan bahwa pendidikan karakter yaitu pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur pada peserta didik sehingga mereka memiliki karakter luhur tersebut, menerapkannya dan mempraktikkan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara. Hal tersebut sejalan dengan pendapat menurut Prasetyo dan Rivasintha (Kurniawan, 2013: 30) mengemukakan bahwa pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanam nilai-nlai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melakukan niali-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Selain itu, menurut Suyanto (Kurniawan, 2013:31) berpendapat bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti plus yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (felling), dan tindakan (action). Berdasarkan pendapat tersebut pengertian pendidikan karakter adalah sistem pendidikan yang menanamkan karakter-karakter luhur dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (felling), dan tindakan (action).. 2.1.2.2 Fungsi Pendidikan Karakter Pendidikan karakter memiliki fungsi yang sama dengan fungsi pendidikan nasional yang dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara khusus, pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama (Desain Induk Pendidikan Karakter Kementrian Pendidikan Nasional, 2010: 5) yaitu: 1. Pembentukan dan pengembangan potensi Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga Negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai dengan filsafah hidup Pancasila . 2. Perbaikan dan penguatan Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusiaatau warga Negara Indonesia yang bersifat negatif dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, 9.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi manusia atau warga negara menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera. 3. Penyaring Pendidikan karakter berfungsi untuk memilah nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan memilai nilai-nilai budaya asing yang positif untuk menjadi karakter manusia dan warga Negara Indonesia agar menjadi bangsa yang bertabat.. 2.1.2.3 Tujuan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertnggungjawab (Desain Induk Pendidikan Karakter Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). 2.1.3 Pembelajaran Tematik di Kelas IV SD Pada sub bab ini akan membahas tentang pengertian pembelajaran tematik, ciri khas pembelajaran tematik, karakteristik pembelajaran tematik, dan materi pembelajaran kelas IV tema 6, subtema 1, pembelajaran 5. 2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Menurut Rusman (2011: 254) pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam. pembelajaran. terpadu. yang. merupakan. suatu. sistem. pembelajaran. yang. memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Sutirjo dan Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.Selanjutnya Margaretha dan Windayana (2005: 1) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan. beberapa pokok bahasan/sub pokok. bahasan/topik dalam atau antar bidang studi, yang pemanduaanya dipayungi oleh sebuah tema.. 10.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu model dalam pembelajaran yang mengintegrasikan atau menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi sebuah tema.. 2.1.3.2 Ciri Khas Pembelajaran Tematik Jaskarti (2007: 45) juga menyebutkan ciri khas pembelajaran tematik antara lain: pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, kegiatan yang dipilih dalam proses pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, membantu mengarahkan keterampilan berpikir siswa, dan mengembangakan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Jadi pembelajaran tematik memberikan pengalaman kepada peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.Pembelajaran tematik juga melatih peserta didik untuk mampu menghubungkan satu kejadian dengan kejadian lainnya, karena mata pelajaran saling berkaitan atau berhubungan.Melalui pembelajaran tematik ini peserta didik diharapkan lebih mampu mengembangkan keterampilan yang dimilikinya dan karakter peserta didik terbentuk lebih kuat, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan pengertian ahli dapat disimpulkan bahwa ciri khas pembelajaran tematik adalah suatu pengalaman dan kegiatan belajar yang membantu, mengarahkan dan mengembangkan cara berpikir siswa dalam proses pembelajaran.. 2.1.3.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik Kemendikbud (2014: 56) juga menyebutkan karateristik pembelajaran tematik yang diterapkan di sekolah dasar ibtidaiyah, yaitu: berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran bersifat fleksibel, menggunakan prinsip belajar sambil bermain menyenangkan. Selanjutnya, karakteristik pembelajaran tematik menurut Rusman (2011: 259) adalah berpusat kepada peserta didik, memberikan pengalaman langsung, terdapat pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Berdasarkan beberapa pendapat tentang karakteristik tematik di atas, peneliti menyimpulkan karakteristik pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memberikan 11.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pengalaman kepada peserta didik dengan memberikan pengalaman pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.Pembelajaran tematik dipahami oleh guru dan siswa, terlebih oleh guru sehingga dapat membuat dan merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak di tingkat Sekolah Dasar.. 2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 5 Pada materi pembelajaran kelas IV tema 6, subtema 1, pembelajaran 5 terdapat tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia mengenai menjelaskan makna puisi, SBdP mengenai tanda tempo dan tinggi rendah nada, dan PPKn mengenai kegemaran dan cita-cita. Peneliti akan menguraikan satu persatu materi dari ketiga mata pelajaran tersebut. 1. Menjelaskan makna puisi Makna puisi dapat diketahui setelah membaca atau mendengar pembacaan puisi. Untuk menentukan makna puisi. Hal yang diperlukan adalah membaca dan mengamadi dengan sungguh-sungguh sehingga isi dari puisi tersebut dapat menghayati, memikirkan, dan berangan-angan tentang puisi yang telah dibaca atau didengarkan.(Intan, 2017). 2. Menyanyi dengan Tempo dan Tinggi Rendah Nada yang Tepat. Menyanyi dengan baik membutuhkan teknik menyanyi seperti intonasi dan tempo. lntonasi merupakan ketepatan bunyi flap nada. Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara yang tidak sumbang dan enak didengar. Untuk mendapatkan intonasi yang baik kamu dapat menyanyikan nada-nada benikut secara berulang. Nada-nada tersebut dapat dinyanyikan dengan tempo lambat, sedang, dan cepat. (Intan, 2017). Kecepatan lagu diukur dengan alat pengukur yang disebut Metronome atau disingkat MM. Metronome yang akan memberikan petunjuk seberapa cepat atau Iambatnya lagu dinyanyikan. (Intan, 2017).. 12.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.1 Lagu “Nenek Moyang” Dalam lagu tersebut terdapat tanda tempo dan tinggi rendah nada.Apa yang dimaksud tempo dan tinggi rendah nada? Mari kita bahas bersama.Tempo adalah cepat lambatnya ketukan lagu dinyanyikan.Tempo dibedakan menjadi tiga, yaitu tempo cepat, tempo sedang, dan tempo lambat.Istilah tempo biasanya ditulis dalam bahasa Itali.Namun, ada pula yang ditulis dalam bahasa Indonesia.(Kemendikbud, 2016: 12). Berikut contoh istilah tempo Tabel 2.1 Istilah Tempo Lagu No. Istilah. Keterangan. 1.. Largo. Lambat sekali. 2.. Lento. Lebih lambat. 3.. Adagio. Lambat. 4.. Andante. Sedang. 5.. Moderato. Sedang agak cepat. 6.. Allegro. Cepat. 7.. Vivace. Lebih cepat. 8.. Presto. Cepat sekali. 13.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Tempo lambat: adagio, lento, dan largo 2. Tempo sedang: andante dan moderato 3. Tempo cepat: allegro, presto, dan vivace Sementara itu, tinggi rendah nada merupakan cara menyanyikan lagu sehingga menghasilkan nada tinggi ataupun nada rendah sesuai dengan notasi lagu. Berikut urutan tinggi rendah nada yang disebut tangga nada dengan notasi angka.. Gambar 2.2 Tangga Nada dengan Notasi Angka. Semakin ke kanan, nada semakin tinggi.Sebaliknya, semakin ke kiri, nada semakin rendah.Nada bertitik di bawah berarti nada rendah.Nada tidak bertitik nada sedang.Selanjutnya, nada bertitik di atas berarti nada tinggi.Nada yang bertitik di bawah disebut tangga nada oktaf rendah.Nada-nada yang tidak bertitik disebut juga nada oktaf sedang.Sementara itu, nada-nada yang bertitik di atas disebut juga oktaf tinggi.Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang.Susunan nada disebut tangga nada jika memiliki delapan tingkatan, misalnya 1 2 3 4 5 6 7 1. (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).(Intan, 2017). 3. Keberagaman Pekerjaan dan Karakteristiknya Keberagaman pekerjaan yang ada dilingkungan kita sangatah banyak.Dari mulai petani, pedagang, guru, dan lain-lain. Pada dasarnya setiap pekerjaan memiliki kerakteristik yang berbeda-beda, baik dari jenis pekerjaanya, dimana tempat kerjanya, bagaimana cara kerjanya. Dari kerakteristik tersebut kita dapat mengerti tentang pekerjaan tersebut lebih dalam. Jadi, kita dapat menyesuaikan pekerjaan apa dan pekerjaan yang bagaimana yang akan kita cita-citakan. Ada perbedaan kegemaran antarteman dan antaranggota keluarga merupakan hal yang wajar. Perlu diingat bahwa setiap orang mempunyai hak sejak dilahirkan ke dunia, salah satunya hak memiliki kegemaran. Setiap orang wajib menghargai dan menghormati hak orang lain termasuk hak memiliki kegemaran yang berbeda. Dengan demikian tetap akan terjalin kerukunan serta persatuan dan kesatuan dalam kehidupan. bermasyarakat,. berbangsa,. dan. bernegara.. Selain. itu. untuk. 14.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mencapaicita-cita maka kewajiban untuk selalu berusaha dan berjuang untuk mencapai cita-cita yang diinginkan 2.1.4 Pendekatan Saintifik Pada subbab ini menguraikan mengenai pengertian pendekatan saintifik, lima langkah pendekatan saintifik, kekhasan pendekatan saintifik, dan model pembelajaran dalam pendekatan saintifik.. 2.1.2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik Definisi pendekatan saintifik menurut peneliti mengemukakan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang dilakukan guru kepada peserta didiknya untuk meningkatkan dan mendahulukan keaktifan peserta didik saat pembelajaran berlangsung dengan mengarahkan peserta didik untuk mencari tahu apa yang menjadi pertanyaan peserta didik melalui berbagai sumber. Hal ini sesuai dengan pendapat Kurniasih dan Sani (2014: 50) yang menyatakan bahwa pendekatan saintifik pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau pengumpulan data. Menurut Shoimin (2014: 165) proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan (psikomotor). Selain itu, menurut pendapat tersebut juga sejalan dengan pendapat menurut Majid (2014: 193) yang mengemukakan. bahwa. pendekatan. saintifik memberikan pengalaman langsung pada. peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi, menggunakan pendekatan ilmiah, informasi berasal dari mana saja dan kapan saja sehingga tidak bergantung pada guru. 2.1.2.2 Lima Langkah Pendekatan Saintifik Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi: menggali informasi. melalui. pengamatan. (observing),. bertanya. (questioning),. percobaan. (experimenting), kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar (associating), kemudian menyimpulkan, dan mencipta serta membentuk jaringan (networking) (Hosnan, 2014: 37). Langkah-langkah pendekatan saintifik dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Mengamati (Observing) Mengamati yaitu kegiatan peserta didik mengidentifikasi melalui indera penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat bantu. Bentuk hasil belajar 15.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dari kegiatan mengamati adalah peserta didik dapat mengidentifikasi masalah. (Kemendikbud, 2016) Mengamati merupakan kegiatan yang merangsang rasa keingintahuan peserta didik menggunakan lima indera melalui pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari. Kegiatan mengamati dapat dilakukan peserta didik melalui kegiatan melihat, mendengar, menyimak, dan membaca (tanpa dan dengan alat). Guru menfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Tujuan pengamatan adalah mendeskripsikan makna dari suatu objek yang diamati dan diambil kesimpulannya. (Hosnan, 2014: 39-41). Menurut Abidin (2014: 133) mengamati merupakan kegiatan yang mengajak peserta didik untuk menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah antara lain menentukan objek apa yang akan diobservasi, pembuatan pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi, menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder, menentukan dimana tempat objek yang kan diobservasi, menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar, menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2014: 16) menyatakan berapa peserta didik dikatakan terampil apabila melakukan hal-hal berikut: a) Menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek atau material. b) Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara objek/material. c) Mengidentifikasi perbedaan yang relevan dan detail antara objek-objek atau materi dan mengidentifikasi persamaan antara objek-objek yang perbedaannya lebih jelas dari persamaannya. d) Menggunakan indera dengan bantuan alat bantu untuk meningkatkan jangkauan pengamatan. e) Membuat tahapan pengamatan yang memadai untuk menjawab pertanyaan atau menguji prediksi yang sedang diselidiki.. 16.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. f) Melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil pengamatan akurat, logis, dan reliabel. Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah kegiatan mengamati merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik menggunakan lima inderanya untuk melakukan kegiatan melihat, mendengar, menyimak, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Peserta didik dikatakan terampil mengamati jika mereka mampu menggunakan berbagai indera untuk memperoleh informasi. Semakin banyak indera yang terlibat, maka peserta didik akan mampu memperoleh pengetahuan. 2. Menanya (Questioning) Menanya yaitu kegiatan siswa mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu. (Kemendikbud, 2016). Menanya (questioning) merupakan kegiatan mengajukkan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Bertanya merupakan salah satu pintu masuk untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu, bertanya dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir peserta didik. Selain itu, guru mengajukan pertanyaan agar peserta didik dapat memikirkan hasilnya. Demikian pula, bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran inquiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Aktivitas peserta didik dalam langkah menanya dapat melakukan kegiatan membuat dan mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang hipotesis; diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan) (Hosnan, 2014: 39-49). Menurut Abidin (2014: 136-137) menjelaskan bahwa menanya merupakan kegiatan membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Dalam kegiatan bertanya, ada beberapa kriteria pertanyaan 17.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang digunakan untuk membina peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, antara lain singkat dan jelas, menginsprirasi jawaban, memilih fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses interaksi. Menurut Limiansih (2015: 19) pertanyaan yang diajukan peserta didik bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu dan memperjelas hal-hal yang kurang dipahami serta mencari informasi baru yang terkait dengan struktur pengetahuannya. Pertanyaan memberikan pandangan tentang bagaimana siswa secara selektif dapat mengetahui kebutuhan belajarnya dengan cara mengidentifikasi informasi yang relevan dan tidak relevan dan memantau pemahamannya sendiri. Dalam kegiatan bertanya peserta didik mampu melakukan tanya jawab dengan peserta didik lainnya dan dapat berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui. Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah kegiatan menanya merupakan aktifitas belajar yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dalam diri peserta didik dan mengembangkan kemampuan mereka untuk memahami suatu materi. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga terdapat petunjuk bagi siswa untuk membuat pertanyan dengan berbagai kata tanya secara tertulis ataupun lisan berdasarkan objek yang diamati. 3. Menalar (Associating) Menalar yaitu kegiatan peserta didik mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. (Kemendikbud, 2016). Menalar adalah proses berpikir logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan beberapa pengetahuan. Associating/ “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas hasil kegiatan mengumpulkan informasi (Hosnan, 2014: 67-68). Menurut Abidin (2014: 139) menalar adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas peserta didik dalam langkah menalar dapat melakukan kegiatan menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen), mengumpulkan data. 18.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Daya menalar peserta didik dapat ditingkatkan melalui delapan cara berikut: 1) guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap seperti tuntutan kurikulum, 2) guru tidak banyak menerapkan metode ceramah, tetapi memberi intruksi singkat yang jelas, seperti contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi, 3) bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hirarkis, dimulai sederhana sampai yang kompleks, 4) kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5) setiap kesalahan atau kekeliruan segera dikoreksi atau diperbaiki, 6) perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasan peserta didik, 7) evaluasi atau penilaian didasarkan atas perilaku yang nyata atau autentik, 8) guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan (Abidin, 2014: 139-140). Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah menalar merupakan kemampuan mengolah informasi melalui berpikir rasional. Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi yang lain.. Sehingga peserta didik dapat mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dandapat menganalisis data dalam bentuk membuat kategori. Selain itu, peserta didik dapat mengasosiasikan atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola dan menyimpulkannya. Sehingga aktivitas guru dalam pembelajaran dapat memantau proses berpikir peserta didik. 4. Mencoba (Exsperimenting) Mencoba yaitu kegiatan siswa mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. (Kemendikbud, 2016). Mencoba merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Kegiatan yang dilakukan dalam langkah mencoba adalah mengumpulkan informasi/ eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/ aktifitas, wawancara dengan nara sumber. Selain itu peserta didik dapat mengumpulkan data dari narasumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ mengembangkan/. menambahi.Kompetensi. yang. dikembangkan. adalah. mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar 19.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sepanjang hayat. Pada langkah pembelajaran ini, setiap siswa dituntut untuk mencoba mempraktikan apa yang dipelajari Hosnan (2014: 58). Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada pembelajaran, peserta didik harus memahami konsep-konsep dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didikpun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan maslah-masalah yang dihadapinya sehari-hari Abidin (2014: 140).Aktivitas peserta didik dalam langkah mencoba dapat melakukan kegiatan menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hubungan data/ kategori, menyimpulkan dari hasil analisis data; dimulai dari unstructured- uni structure- multistructure- complicated structure (Hosnan, 2014: 39). Peserta didik harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangakan pengetahuan tentang aneka keberagaman kegemaran, serta mampu bersikap ilmiah untuk masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari, seperti peserta didik mampu mengerti tentang aneka keberagaman kegemaran agar peserta didik dapat mengetahui amacam-macam kegemaran dan mampu bertoleransi berbedaan kegemaran dengan orang lain. menyanyikan sebuah lagu agar mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada, dan membuat sebuah puisi yang sesuai dengan cita-cita yang diinginkan. Jadi dapat disimpulkan mencoba merupakan kegiatan peserta didik menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu masalah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tahap mencoba yaitu (1) persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan, (2) usahakan siswa terlibat. langsung sewaktu. mengadakan. kegiatan. eksperimen,. (3). sebelum. dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah kegiatan eksperimen yang akan dilakukan, (4) lakukan pengelompokkan atau masing- masing individu melakukan percobaan yang telah direncanakan. Bila hasilnya belum memuaskan, dapat diulangi lagi untuk membuktikan kebenanrnya, (5) setiap individu atau kelas dapat melaporkan hasil pekerjaanya secara tertulis (Fathurrahman, dalam Hosnan, 2014: 62). 5. Mengomunikasikan Pembelajaran Dalam proses mengkomunikasikan dalam pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pada tahapan ini, diharapkan peserta didik dapat 20.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Selain itu, Peserta didik mampu menyajikan laporan dalam bentuk tabel dan dapat menyusun laporan tertulis. Peserta didik juga dapat menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan yang disampaikan secara lisan maupun tulisan. Menurut Abidin (2014: 141) kemampuan mengomunikasikan adalah kemampuan menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini, siswa harus mampu menulis dan berbicara secara komunikatif dan efektif. Berikut ini kesimpulan langkah-langkah 5M dalam pendekatan saintifik yang akan digunakan peneliti dalam mengembangkan produk adalah sebagai berikut:. 2.2 Lima langkah pendekatan saintifik Pengertian Langkah 5M. Mengamati. (Kemendikbud 2016). (Hosnan, 2014: 39). Aktivitas Proses Pembelajaran. Mengamati merupakan penggunaan 1. Peserta didik melihat panca indera untuk memperoleh sebuah video yang informasi. sudah disediakan oleh guru. Mengamati yaitu Mengamati adalah 2. Peserta didik membaca kegiatan siswa salah satu strategi suatu puisi berjudul mengidentifikasi pembelajaran yang “pelaut sejati pasti ‘kan melalui indera menggunakan pulang!”. penglihat media dalam (membaca, rangka menyimak), membelajarkan pembau, peserta didik pendengar, sehingga peserta pengecap dan didi akan meras peraba pada tertantang dan lebih waktu mengamati mengeksplorasi suatu objek rasa ingin dengan ataupun keingintahuannya tanpa alat bantu. dalam proses Bentuk hasil belajar. belajar 21.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. darikegiatan mengamati adalah siswa dapat mengidentifikasi masalah Menanya merupakan aktifitas belajar yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dalam diri siswa dan mengembangkan kemampuan mereka untuk memahami suatu materi.. Menanya. Menanya yaitu kegiatan siswa mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu.. Menanya merupakan kegiatan yang menuntut peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati.. Mencoba merupakan melakukan aktifitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu masalah. Mencoba. Menalar. Mencoba yaitu kegiatan siswa mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan.. 1. Peserta didik mampu membuat dan mengajukan pertanyaan. 2. Peserta didik mampu berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui atau mengenai pertanyaan yang ingin diselesaikan. 3. Peserta didik dapat berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui. 1. Peserta didik dapat membaca sumber lain selain buku teks. 2. Peserta didik dapat mengumpulkan data dari memodifikasi/ mengembangkan/ menambahi.. Mencoba merupakan kegiatan seperti elsperimen, membaca sumber lain untuk memperoleh data untuk menjawab pertanyaan atau masalah. Menalar merupakan kemampuan 1. Peserta didik dapat mengolah informasi melalui berpikir mengolah informasi rasional. Informasi yang diperoleh dari yang sudah pengamatan atau percobaan yang dikumpulkan. dilakukan harus diproses untuk 2. Peserta didik dapat menemukan keterkaitan satu informasi menghubungkan dengan informasi yang lain.. informasi yang terkait dan Menalar yaitu Menalar adalah 22.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kegiatan siswamengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu.. Mengomuni kasikan. memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan eksperimen maupun hasil kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.. menyimpulkannya. 3. Peserta didik dapat mengasosiasikan atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola dan menyimpulkannya.. Mengkomunikasikan merupakan 1. Peserta didik dapat kemampuan untuk membangun jaringan menyusun laporan dan berkomunikasi dalam tertulis. menyampaikan pengetahuan, 2. Peserta didik dapat ketrampilan, dan pengalaman. menyajikan Bekerjasama dalam kelompok laporan meliputi merupakan salah satu cara membentuk proses, hasil, dan kemampuan siswa untuk dapat kesimpulan yang membangun komunikasi dengan orang disampaikan secara lain. lisan. Mengomunikasi Mengomunikasikan kan yaitu merupakan kegiatan siswa menyampaikan hasil mendeskripsikan pengamatan, baik dan melalui menuliskan menyampaikan atau menceritakan hasil temuannya apa yang ditemukan dari kegiatan dalam kegiatan mengamati, mencari informasi, menanya, mengasosialisai, dan mengumpulkan menemukan pola. dan mengolah data, serta mengasosiasi yangditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi 23.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. informasi dan komunikasi. 2.1.2.3 Kriteria Proses Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik Menurut Hosnan (2014: 38) pendekatan saintifik mempunyai kriteria proses pembelajaran sebagai berikut: 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira khayalan legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon peserta didik dan interkasi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam meliat perbedaan kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Kriteria proses pembelajaran tersebut akan digunakan peneliti dalam mengembangkan produk. Materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira khayalan legenda, atau dongeng semata.Hal tersebut sesuai dengan materi keanekagaraman kegemaran dan cita-cita yang terdapat dikehidupan sehari-hari. Guru juga dapat membantu dengan cara menginspirasi siswa berpikir secara kritis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan menerapkan materi pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada kegiatan 2 yaitu guru meminta 24.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. peserta didik untuk mengidentifikasi makna puisi dan mengajak peserta didik untuk membuat puisi dengan tema cita-cita yang mereka inginkan.Selain itu, guru dapat mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon pembelajaran.Hal tersebut sesuai dengan materi yang diajakan mulai belajar bernyanyi sesuai dengam tinggi rendahnya nada, mampu mengidentifikasi makna puisi dan mampu memahami aneka ragman kegemaran dan cita-cita sehingga akhirnya belajar membuat puisi sesuai dengan cita-cita.Materi pembelajaran. berbasis. pada. konsep,. teori,. dan. fakta. empiris. yang. dapat. dipertanggungjawabkan.Hal tersebut sesuai dengan materi yang ada pada prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 5) yang didapatkan dari sumber terpercaya yaitu buku kelas IV SD.. 2.1.2.4 Model-Model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik Berikut ini adalah contoh model-model pembelajaran dalam pendekatan saintifik : 1. Model Pembelajaran Inkuiri Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan Jumanta dalam Sufairoh (2016: 132). Langkah-langkah dalam model pembelajaran inkuiri terdiri atas: 1.) Observasi/mengamati berbagai fenomena alam. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu. 2.) Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi. Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain. 3.) Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasikan atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 4.) Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga pada kegiatan tesebut peserta didik dapat memprediksi. 25.

Gambar

Gambar 2.2 Tangga Nada dengan Notasi Angka
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development Potensi dan
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan Peneliti Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 5)
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Kedua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ini merupakan pendekatan saling memberi dan menerima (give-and-take approach) dari pihak-pihak yang terlibat.Kompromi cocok digunakan untuk menangani masalah yang

Bagaimana hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran IPA dengan memggunakan metode

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang dilakukan di Desa Boncah Kesuma Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 23 Desember 2008, panitia pemilihan

Hasil pengujian stabilitas menunjukkan bahwa jumlah kantong yang terseret pada puncak susunan dipengaruhi oleh kemiringan struktur.. Pada susunan dan bentuk kantong sama,

Mempersiapkan sumberdaya manusia agar berkualitas tinggi merupakan tanggung jawab dan kewajiban kita semua. Semua jenjang lembaga pendidikan harus mampu memprediksi trend

Data primer yaitu Berat Badan (kg), Tinggi Badan (cm), karakteristik siswa-siswi (umur dan jenis kelamin), karakteristik orang tua (ibu) (tingkat pendidikan dan

Dari uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana tingkat efisiensi pengeluaran pemerintah daerah dari pengeluaran sektor pendidikan dan

karyawan dalam suatu perusahaan memiliki motivasi yang rendah, maka.. sebuah perusahaan akan sulit untuk mencapai cita-cita dan tujuan dari. perusahaan.