• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN ULANG DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED) UNTUK PERKERASAN KAKU PROYEK JALAN LINGKAR NAGREG STA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN ULANG DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED) UNTUK PERKERASAN KAKU PROYEK JALAN LINGKAR NAGREG STA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN ULANG DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)

UNTUK PERKERASAN KAKU PROYEK JALAN LINGKAR NAGREG

STA 2+675 – 4+225

REDESIGN OF A DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED) FOR

RIGID PAVEMENT ON NAGREG RING ROAD

STA 2+675 – 4+225

TUGAS AKHIR DIPLOMA 4

Oleh :

AULIA RAHADIAN SAPUTRA NIM 07104001

TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012                

(2)

PERKERASAN

KAKII

PROYEK

JALAI\

LII\GKAR

NAGREG

sTA

2+675

-

STA

4+225

REDESTGN OF

A DETATLED ENGINEERING

DESIGN {DED)

FOR

RTGTD

PAVEMENT

ON IVAGREG

ftIITG ROAD

sTA2+675

-

STA

4+225

NAMA

NIM

: ATTLIA RAHADIAN SAPUTRA : 07104001

Telah Dilaksanakan Sidang Akhir Pada Hari Senin,Tanggal22 April 2013

Menyetujui: PemLrimbing 1, Pembimbing 2,

M

/

Syahri! BSCE.. MT., Dr. NIP: 19630609 199203 1 001 Angga Marditama S. S" ST.,MT. NIP : 19840306 200912 1 004                

(3)

PERKER.ASAIi{

KAKTI PROYEK JALAN

LII\GKAR

I{AGREG

sTA

2+675

-

STA

4+225

REDES/61vr OF

A

DETAILED

ENGINEERIT',G DESIGN {DED)

FOR

RTGID

PAVEMENT

ON A{AGREG RING

RAAD

sTA

2+675

-

STA

4+22,5

Telah Dil aksanakan Sidang Akhir Pada Hari Senin,Tang gal 22 April 20 I 3

Menyetqiui

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

04#

Angga Marditama S. S. ST.'I1{T.

NIP : 19840306 200912 1 044 NAMA

NIM

: AULLA RAHADIAN SAPUTRA : 071040t11 Syahril BSCE., MT., Dr.

NiP:

19630609 199203 1 001                

(4)

ABSTRAK

Ruas jalan Lingkar Nagreg merupakan jalan provinsi yang menghubungkan antara Bandung dengan Tasikmalaya dan Garut yang merupakan rangkaian jalur lintas selatan Jawa. Setelah dibangunnya jalan Lingkar Nagrek diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan lalu lintas di wilayah Jawa Barat. Perencanaan jalan ini meliputi perencanaan geometrik, perencanaan perkerasan kaku, perencanaan drainase, perencanaan bangunan pelengkap jalan dan perhitungan rencana anggaran biaya. Pada perencanaan perkerasan kaku digunakan metoda AASHTO 1993, lalu untuk merencanakan dimensi saluran samping menggunakan metode Departemen Pekerjaan Umum Pd. T-02-2006, dan Perencanaan bangunan pelengkap jalan berupa lampu penerang jalan mengacu pada SNI 7391:2008, bangunan pengaman tepi mengacu pada SNI 03-2446-1991, rambu jalan menggunakan metode Bina Marga NO. 01/ P/ BNKT/ 1991, marka jalan menggunakan metode Bina Marga NO : 012 / S / BNKT / 1990 dan analisis rencana anggaran biaya (RAB) menggunakan metode Bina Marga tahun 2010. Setelah dilakukan analisa data, perencanaan perkerasan dengan panjang jalan dari Sta 2+675 s.d Sta 4+225 dengan lebar jalan 7 meter diperoleh tebal pelat beton 11 inc (27,94 cm), dengan beton kurus (lean concrete) setebal 10 cm. saluran

samping diperoleh dimensi 0,8 x 1,40 m. Biaya yang diperlukan untuk pembangunan jalan Lingkar Nagreg ini sebesar Rp 61.074.800.000.000

Kata kunci : Perkerasan Kaku, Perencanaan Drainase, Perencanaan Geometrik, Jalan Lingkar Nagreg

               

(5)

ABSTRACT

Nagreg Ring Road is a province road connected Bandung to Tasikmalaya and Garut, which crosses the Southern part of Java. The construction of this road was expected to be the solution of the traffic problem in West Java. This road planning covered geometric, rigid pavement, drainage system, complementary building roads design planning and budget plan calculation. Rigid pavement plan used AASHTO 1993 method, while side drainage system dimension used Public Works method that is Pd. T-02-2006. Complementary building roads design such as road lamp design referred to SNI 7391:2008, while guardrail design referred to SNI 03-2446-1991. For road signs design, Bina Marga method NO. 01/ P/ BNKT/ 1991 was used. For the design of road markings, Bina Marga method NO : 012 / S / BNKT / 1990 was used. After the data was analyzed, the calculation results for rigid pavement with the road length from sta 2+675 to sta 4+225 in 7 meter wide is that the 11 inc (27.94 cm) concrete layer, with the lean concrete of 10 cm thick. Drainage dimension is 0,8 x 1,40 m. The cost used for this Nagred ring Road was Rp 61,074, 800,000,000.

keywords: Rigid pavement, Drainage system design, Geometric design, Nagreg Ring Road

               

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan karunia dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul

PERENCANAAN ULANG DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)

UNTUK PERKERASAN KAKU PROYEK JALAN LINGKAR NAGREG

STA 2+675 – STA 4+225” dengan baik.

Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Politeknik Negeri Bandung khususnya program studi Diploma IV. Secara umum, tujuan dari Tugas Akhir adalah mahasiswa dapat merancang solusi penanganan terhadap permasalah yang terjadi dilapangan, agar dapat diterapkan di lapangan.

Proses penyusunan laporan Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini Penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Taufik Hamzah., Ir., MSA., MBA. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

2. Bapak R. Desutama Rachmat BP., ST., MT. selaku Ketua Program Studi D4 TPJJ Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung.

3. Bapak Angga Marditama S.S., ST., MT. selaku koordinator pelaksana Tugas akhir D4-TPJJ skaligus pembimbing 2.

4. Bapak Syahril., BSCE., MT.,Dr. selaku pembimbing 1 Tugas Akhir atas masukannya kepada penulis.

5. Bapak Suherman Sulaiman Ir., M.Eng., Ph.D. selaku penguji Tugas Akhir atas masukannya kepada penulis.

6. Ibu Ruth Ester Ambat Dra., MT. selaku penguji Tugas Akhir atas masukannya kepada penulis.

7. Ayah dan ibu, yang telah memberikan bantuan doa, motivasi, arahan dan bimbingan, serta dukungan moril maupun materil.

8. Rekan-rekan D-IV TPJJ 2007 lainnya yang telah banyak memberi semangat dan dukungannya.

               

(7)

9. Pihak-pihak lain yang telah banyak membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala kebaikan dan bantuannya selama ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian semua.

Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini belum sepenuhnya sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan yang Penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan demi perbaikan laporan ini kelak.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan khususnya bagi penulis.

Bandung, 22 April 2013

Aulia Rahadian Saputra Nim. 07104001                

(8)

DAFTAR ISI

Abstrak…..……….i

Kata Pengantar………...……… iii

Daftar Isi…….……….. v

Daftar Gambar………...…… viii

Daftar Tabel………... x

Daftar Istilah………..… xiii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang………... I-1

1.2Tujuan……… I-4

1.3Ruang Lingkup……….. I-5

1.4Sistematika Penulisan……… I-5

BAB 2 DASAR TEORI

2.1Perencanaan Geometrik………. II-1

2.1.1 Parameter Perencanaan……….. II-1

2.1.2 Kendaraan Rencana………... II-1

2.1.3 Kecepatan Rencana……… II-2

2.1.4 Alinemen Horizontal……….. II-3

2.1.5 Alinemen Vertikal……….. II-16

2.1.6 Kelandaian………. II-17

2.1.7 Lengkung Vertikal………. II-19

2.1.8 Menghitung Volume Galian Dan Timbunan………. II-24 2.2Perencanaan Perkerasan Kaku Metoda AASHTO 93……… II-24

2.2.1 Tanah Dasar………... II-25

2.2.2 Faktor ESAL………. II-26

2.2.3 Faktor Distribusi……… II-31

2.2.4 Reliabilitas………. II-32

2.2.5 Koefisien Drainase……… II-34

2.2.6 Penentuan Modulus Reaksi Tanah Dasar Efektif (K)…….. II-36

2.2.7 Penentuan Tebal Plat………. II-38

2.2.8 Koefisien Transver Beban (J)……… II-38

2.2.9 Penyalur Beban……….. II-39

2.2.10 Perhitungan Kebutuhan Tulangan………..II-42

               

(9)

2.3Perencanaan Drainase Jalan………... II-43

2.3.1 Limpasan (Runoff)………. II-44

2.3.2 Komponen Sistem Drainase………... II-45

2.3.3 Curah Hujan………... II-45

2.3.4 Bangunan Pematah Arus……… II-53

2.4Bangunan Pelengkap Jalan……… II-54

2.4.1 Rambu Lalu-lintas……….. II-55

2.4.2 Penempatan Rambu Petunjuk……… II-56

2.4.3 Penempatan Rambu Peringatan………. II-56

2.4.4 Penempatan Rambu Larangan………... II-57

2.4.5 Penempatan Rambu Perintah………. II-57

2.4.6 Penentuan Rambu Petunjuk………... II-58

2.4.7 Marka Jalan……… II-58

BAB 3 METODOLOGI

3.1Metodologi Penyusunan……….III-1

3.2Metodologi Perencanaan……… III-2

3.2.1 Metodologi Perencanaan Perkerasan Kaku Metoda

AASHTO 93……… III-3

3.2.2 Perencanaan Drainase……… III-4

3.2.3 Metodologi perencanaan Geometrik……….. III-5 3.2.4 Metodologi Rencana Anggaran Biaya (RAB)……….. III-6 3.2.5 Metoda Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkar Nagreg... III-7 BAB 4 PERANCANGAN

4.1Kondisi Eksisting……….. IV-1

4.1.1 Kondisi Tata Guna Lahan……….. IV-3

4.1.2 Kondisi Lalu-lintas……….IV-3

4.2Perencanaan Geometrik

4.2.1 Alinemen Horizontal……… IV-3

4.2.2 Alinemen Vertikal………. IV-17

4.2.3 Diagram Super Elevasi………. IV-21

4.2.4 Potongan Melintang……….. IV-21

               

(10)

4.3Perencanaan Lapis Perkerasan……… IV-24

4.3.1 Data Masukan……… IV-24

4.3.2 Perhitungan Tebal Plat Beton……… IV-30

4.3.3 Perhitungan Tulangan……… IV-39

4.4Perencanaan Drainase Permukaan………. IV-42

4.4.1 Analisa Distribusi Hujan Metoda Gumble……… IV-43

4.4.2 Perhitungan Dimensi Drainase……….. IV-48

4.5Penempatan Rambu Dan Marka……… IV-57

4.6Metoda Pelaksanaan……….. IV-59

4.7Rencana Anggaran Biaya……… IV-65

BAB 5 PENUTUP

5.1Kesimpulan……… v-1

5.2Saran……….. v-2

Daftar Pustaka……… xvii Lampiran……… xviii                

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Ruas jalan lingkar Nagreg yang menunjukan tidak terdapatnya saluran drainase pada kedua sisinya……….. I-2 Gambar 1.2Alignement vertical lingkar Nagreg………..………. I-3

Gambar 1.3 Peta lokasi pembahasan………. I-3 Gambar 1.4 Ruas jalan lingkar Nagreg ………... I-4

Gambar 2.1 Grafik Nilai (f), Untuk emaks = 6%, 8%, dan 10%

(Menurut AASTHO)... II-4 Gambar 2.2 Komponen FC... ... II-5 Gambar 2.3 Komponen SCS... II-8 Gambar 2.4 Komponen SS……….... II-10 Gambar 2.5 Perubahan Kemiringan Melintang Pada Tikungan... II-12 Gambar 2.6a Metoda Pencapaian Superelevasi Pada Tikungan Tipe SCS (Contoh Untuk Tikungan Ke Kanan)... II-15 Gambar 2.6b Metoda Pencapaian Superelevasi Pada Tikungan Tipe FC (Contoh Untuk Tikungan Ke Kiri)... II-15 Gambar 2.6c Metoda Pencapaian Superelevasi Pada Tikungan Tipe SS (Contoh Untuk Tikungan Ke Kanan)... II-16 Gambar 2.7 Kelandaian Jalan……… II-17 Gambar 2.8 Tipikal Lengkung Vertikal Cembung……… II-20 Gambar 2.9 Lengkung Vertikal Cekung……… II-22 Gambar 2.10 Jenis Lengkung Vertikal Dilihat Dari Titik Perpotongan……… II-23 Gambar 2.11 Lapis Perkerasan Kaku……… II-24 Gambar 2.12 Koreksi modulus tanah dasar efektif untuk memperhitungkan potensi kehilangan daya dukung pondasi………... II-37 Gambar 2.13 Proses penyaluran beban kendaraan pada plat beton………... II-39

               

(12)

Gambar 2.14 Batang pengikat pada sambungan memanjang……… II-40 Gambar 2.15 Sambungan memanjang dengan pengunci………... II-41 Gambar 2.16 Nomogram penentuan Tie Bars....... II-41

Gambar 2.17 Penutup sambungan... II-42 Gambar 2.18 Pematah arus……… II-54 Gambar 2.19 Rambu peringatan……… II-55 Gambar 2.20 Rambu Petunjuk……….. II-56 Gambar 2.21 Petunjuk Pemasangan Rambu………..………… II-58 Gambar 3.1 Bagan alir proses penyusunan tugas akhir………. III-2 Gambar 3.2 Bagan alir perencanaan perkerasan kaku metoda AASHTO 93……… III-3 Gambar 3.3 Bagan alir perencanaan drainase jalan………... III-4 Gambar 3.4 Bagan alir perencanaan Geometrik……… III-5 Gambar 3.5 Bagan alir perkiraan biaya………. III-6 Gambar 3.6 Bagan alir penentuan metoda pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan lingkar Nagreg………...……… III-7 Gambar 4.1 Tanjakan 14% lingkar Nagreg pada Sta 2+450 – Sta 2+700………… IV-1 Gambar 4.2 Bronjong berangkur pada daerah timbunan………... IV-2 Gambar 4.3 Alinemen Horizontal dan posisi koordinat yang ditinjau………….…. IV-4 Gambar 4.4 Koreksi Modulus Reaksi Tanah Dasar Efektif……….…. IV-28 Gambar 4.5 Nomogram AASHTO 93……….. IV-39 Gambar 4.6 Nomogram AASHTO 93……….. IV-40 Gambar 4.7 Penampang melintang jalan lingkar Nagreg………. IV-49 Gambar 4.8 Contoh penempatan pematah arus………. IV-56 Gambar 4.9 Marka Pada Jalan Lurus dan Berbelok……….…………. IV-58

               

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dimensi Kendaraan Rencana………. II-2 Tabel 2.2 Kecepatan Rencana (VR) Sesuai Klasifikasi Fungsi dan Klasifikasi Medan

Jalan………... II-2 Tabel 2.3 Panjang Bagian Lurus Maksimum... II-3 Tabel 2.4 Panjang Jari-Jari Minimum (dibulatkan) Untuk emak = 10%... II-4

Tabel 2.5 Jari-Jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan... II-6 Tabel 2.6 Panjang Lengkung Peralihan Minimum dan Superelevasi yang diperlukan, untuk emak = 10 % dan fmak = 0,153... II-13

Tabel 2.7 Landai Relatif Maksimum (Untuk 2/2 TB)... II-14 Tabel 2.8 Kelandaian Yang diijinkan (%)……….… II-18 Tabel 2.9 Panjang Kritis (m)………. II-19 Tabel 2.10 Panjang Minimum Lengkung Vertikal (m)………/ II-23 Tabel 2.11 Indeks pelayanan akhir berdasar volume lalu lintas……… II-27 Tabel 2.12 Beban Sumbu Kendaraan……….II-28 Tabel 2.13 Penggolongan masing masing jenis kendaraan... II-29 Tabel 2.14 Golongan Kendaraan………..………. II-29 Tabel 2.15 Faktor Distribusi lajur (DL)………..… II-32

Tabel 2.16 Hubungan reliabitas (R) dengan fungsi jalan……….. II-33 Tabel 2.17 Nilai standard normal deviate (ZR) untuk tingkat Reliabilitas (R)

tertentu………...… II-33 Tabel 2.18 Kualitas drainase………. II-35 Tabel 2.19 Koefisien pengaliran……… II-35

Tabel 2.20 Koefisien drainase (Cd)……… II-36

Tabel 2.21 Faktor kehilangan daya dukung (LS)………...II-37 Tabel 2.22 Koefisien transfer beban untuk berbagai tipe perkerasan kaku……...… II-39

               

(14)

Tabel 2.23 Ukuran dan jarak batang Ruji (Dowel)……… II-40

Tabel 2.24 Koefisien gesek μ………. II-43 Tabel 2.25 Nilai K berdasarkan lama pengamatan………...………. II-46 Tabel 2.26 Durasi hujan Jakarta... II-48 Tabel 2.27 Standar Koefisien Lapisan (C) Berdasarkan Kondisi Permukaan

Tanah………..II-50 Tabel 2.28 Koevisien hambatan (nd)………. II-51 Tabel 2.29 Kecepatan aliran air yang diizinkan berdasarkan jenis material... II-52 Tabel 4.1 kordonat x dan y……… IV-4 Tabel 4.2 Perhitungan sudut Azimut………. IV-6 Tabel 4.3a Perhitungan sudut azimuth PI1……… IV-12 Tabel 4.3b Perhitungan sudut azimuth PI2……… IV-12 Tabel 4.3c Perhitungan sudut azimuth PI3……… IV-12 Tabel 4.3d Perhitungan sudut azimuth PI4……… IV-13 Tabel 4.3e Perhitungan sudut azimuth PI5……… IV-13 Tabel 4.3f Perhitungan sudut azimuth PI6……… IV-13 Tabel 4.3g Perhitungan sudut azimuth PI7……….. IV-14 Tabel 4.3h Perhitungan sudut azimuth PI8……… IV-14 Tabel 4.4 Hasil perhitungan alinemen horizontal……….. IV-15 Tabel 4.5 Hasil evaluasi antar tikungan……… IV-16 Tabel 4.6 Data Elevasi Rencana……… IV-17 Tabel 4.7 Resume hasil perhitungan alinemen vertical………. IV-20 Tabel 4.8 Volume galian dan timbunan untuk setiap Sta……….. IV-23 Tabel 4.9 LHR jalan lingkar Nagreg………. IV-24 Tabel 4.10 Faktor distribusi lajur………... IV-25 Tabel 4.11 CBR tanah dasar jl lingkar Nagreg……….. IV-26 Tabel 4.12 Nilai CBR yang mewakili……… IV-27 Tabel 4.13 Faktor kehilangan daya dukung (Ls)………...……… IV-28 Tabel 4.14 Beban sumbu kendaraan……….. IV-31 Tabel 4.15 Hasil perhitungan faktor ESAL (LEF) sumbu depan……….…………. IV-34 Tabel 4.16 Hasil perhitungan faktor ESAL (LEF) sumbu belakang…….………… IV-35

               

(15)

Tabel 4.17 Hasil perhitungan lalu-lintas rencana ESAL……….………….. IV-37 Tabel 4.18 Data Hasil perhitungan perencanaan………...……… IV-38

Tabel 4.19 hasil perhitungan W18……….………. IV-39

Tabel 4.20 Ukuran dan jarak batang ruji………..………. IV-42 Tabel 4.21 Perhitungan dengan cara Gumbel……… IV-44 Tabel 4.22 Nilai K berdasarkan lama pengamatan……… IV-44 Tabel 4.23 Resume hasil perhitungan metoda Gumbel……….……… IV-45 Tabel 4.24 Resume perhitungan intensitas durasi 240 menit……… IV-46 Tabel 4.25 Durasi hujan Jakarta... IV-46 Tabel 4.26 Intensitas hujan metoda Van Breen (mm/jam)……… IV-47 Tabel 4.27 Perencanaan periode ulang hujan (PUH) = 2 tahun... IV-47 Tabel 4.28 Hubungan kemiringan dasar saluran (S) dan jarak pematah arus (L)…..IV-56 Tabel 4.29 Jenis dan jumlah rambu yang digunakan………. IV-58 Tabel 4.30 Rekapitulasi rencana anggaran biaya………...……… IV-93

               

(16)

DAFTAR ISTILAH

Badan Jalan : adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu lintas, median, dan bahu jalan.

Bahu Jalan : adalah bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis permukaan.

Batas Median : Jalan adalah bagian median selain jalur tepian, yang biasanya ditinggikan dengan batu tepi jalan.

Damaja : Daerah Manfaat jalan adalah daerah yang meliputi seluruh badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengaman.

Damija : Daerah Milik Jalan adalah daerah yang meliputi seluruh daerah manfaat jalan dan daerah yang diperuntukkan bagi pelebaran jalan dan penambahan jalur lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruangan untuk pengaman jalan.

Dawasja : Daerah Pengawasan Jalan adalah lajur lahan yang berada di bawah pengawasan penguasa jalan, ditujukan untuk penjagaan terhadap terhalangnya pandangan bebas pengemudi kendaraan bermotor dan untuk pengamanan konstruksi jalan dalam hal ruang daerah milik jalan tidak mencukupi.

Emp : Ekivalen Mobil Penumpang adalah faktor dari berbagai kendaraan dibandingkan terhadap mobil penumpang sehubungan dengan pengaruhnya kepada kecepatan mobil penumpang dalam arus lalu lintas campuran.                

(17)

Jr : Jarak Pandang adalah, jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata pengemudi ke suatu titik di muka pada garis yang sama yang dapat dilihat oleh pengemudi. Jd : Jarak Pandang Mendahului adalah, jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata pengemudi ke suatu titik di muka pada garis yang sama yang dapat dilihat oleh pengemudi.

Jp : adalah jarak pandang ke depan untuk berhenti dengan aman bagi pengemudi yang cukup mahir dan waspada dalam keadaan biasa.

Jalur : adalah suatu bagian pada lajur lalu lintas yang ditempuh oleh kendaraan bermotor (beroda 4 atau lebih) dalam satu jurusan.

VR : adalah kecepatan maksimum yang aman dan dapat dipertahankan di sepanjang bagian tertentu pada jalan raya tersebut jika kondisi yang beragam tersebut menguntungkan dan terjaga oleh keistimewaan perencanaan jalan.

Mobil Penumpang : adalah kendaraan beroda 4 jenis sedan atau van yang berfungsi sebagai alat angkut penumpang dengan kapasitas tempat duduk 4 sampai 6.

LHR ; adalah volume total yang melintasi suatu titik atau ruas pada fasilitas jalan untuk kedua jurusan, selama satu tahun dibagi oleh jumlah hari dalam satu tahun.

Tie Bar : sepotong baja ulir yang dipasang pada sambungan

memanjang dengan maksud untuk mengikat pelat agar tidak bergerak horizontal

Ruji (Dowel) : sepotong baja polos lurus yang dipasang pada setiap

jenis sambungan melintang dengan maksud sebagai                

(18)

sistem penyalur beban, sehingga pelat yang berdampingan dapat bekerja sama tanpa terjadi perbedaan penurunan yang berarti.

BBTT : Beton Bersambung Tanpa Tulangan adalah jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat tanpa tulangan dengan ukuran pelat mendekati bujur sangkar, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungansambungan melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan ini berkisar antara 4-5 meter.

BBDT : Beton Bersambung Dengan Tulangan adalah jenis perkerasan jalan beton semen yang dibuat dengan tulangan dengan ukuran pelat berbentuk empat persegi panjang, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan ini berkisar antara 8-15 meter BMDT : Beton Menerus Dengan Tulangan adalah jenis

perkerasan jalan beton semen yang dibuat dengan tulangan dan dengan panjang pelat yang menerus yang hanya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan muai melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan ini lebih besar dari 75 meter.

Perkerasan Beton Semen : suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis beton semen dengan atau tanpa tulangan.

Daerah Layanan : Daerah layanan (catchment area) adalah suatu kesatuan

tata air yang terbentuk secara alami ataupun buatan terutama dibatasi pegunungan atau elevasi tertinggi segmen jalan yang ditinjau.

Drainase : Adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan air.                

(19)

Drainase Bawah Permukaan : sarana untuk mengalirkan air yang berada di bawah permukaan dari suatu tempat ke tempat lain dengan tuiuan melindung bangunan yang berada diatasnya. Drainase Jalan : prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke

badan air atau ke bangunan resapan air.

Intensitas Hujan : ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu dimana air tersebut berkonsentras.

Saluran Samping : Saluran yang dibangun di sisi kiri dan kanan perkerasan jalan.                

(20)

DAFTAR PUSTAKA

AASHTO, Guide For Design Of Pavement Structures, AASHTO, 1993.

Departemen Pemukiman Dan Prasarana Wilayah, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-14-2003), BSN 2003.

Departemen Pekerjaan Umum, Perencanaan Sistem Drainase Jalan (Pd T-02-2006 B). 2006.

Direktorat Jendral Bina Marga, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (No 038/TBM/1997). 1997.

Direktorat Jendral Bina Marga,”Tata Cara Pemasangan Rambu Dan Marka Jalan Perkotaan (No 01/P/BNKT/1991). 1991.

Hendarsin, Shirley L., 2000. “Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya”. Bandung: Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung,2000.

Ibrahim, Bachtiar., 2007. “Rencana Dan Estimasi Real Of Cost”. Jakatra: Bumi Aksara 2007.

Saodang, Hamirhan., 2010. “Konstruksi Jalan Raya (Buku 1 Geometrik Jalan)”. Bandung: NOVA 2010.

Saodang, Hamirhan., 2005. “Konstruksi Jalan Raya (Buku 2 Perancangan Perkerasan Jalan Raya)”. Bandung: NOVA 2005.

Sukirman, Silvia. 1994. “Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan”. Bandung: NOVA 1994.                

(21)

Lampiran

LAMPIRAN 1

1. Surat Kesedian Membimbing 2. Surat Selesai Tugas Akhir 3. Lembar Asistensi

4. Lembar Revisi Sidang 70% 5. Lembar Revisi Sidang 100%

LAMPIRAN 2

1. Data Lalu Lintas Harian 2. Data Tanah

LAMPIRAN 3

1. Denah Lingkar Nagreg

2. Detail Penulangan Perkerasan 3. Detai Penulangan Drainase 4. Potongan Melintang                

Gambar

Gambar  1.1  Ruas  jalan  lingkar  Nagreg  yang  menunjukan  tidak  terdapatnya  saluran  drainase pada kedua sisinya……………………………………………………….
Gambar 2.14 Batang pengikat pada sambungan memanjang……………………… II-40  Gambar 2.15 Sambungan memanjang dengan pengunci…………………………..
Tabel 2.1 Dimensi Kendaraan Rencana……………………………………………. II-2  Tabel 2.2 Kecepatan Rencana (V R )  Sesuai Klasifikasi Fungsi dan Klasifikasi Medan  Jalan………………………………………………………………………………..
Tabel 2.23 Ukuran dan jarak batang Ruji (Dowel)………………………………… II-40  Tabel 2.24 Koefisien gesek μ………………………………………………………
+2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk keperluan ini pokok permasalahan harus diuraikan dahulu menjadi beberapa aspek yang akan dibagikan kepada tiap kelompok (tiap kelompok menyelesaikan satu aspek

Agar produksi hijauan pakan ternak dapat kontinyu dan memenuhi kebutuhan kawasan sapi perah, maka diperlukan strategi pengembangan pola penyediaan hijauan pakan sesuai

Namun, implementasi FRBR akan memberikan lebih banyak manfaat karena FRBR mampu mengurangi beban kerja kataloger, mengurangi biaya operasional, menjamin keakurasian temu balik

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir Skripsi (TAS) dengan judul “Kemampuan

Ketidakadilan terhadap perusahaan yang prospektif terletak pada syarat kepailitan yang tidak memuat syarat kemampuan debi- tor, selanjutnya pembuktian dalam kepaili- tan

Metode ini dianggap mampu menutupi kelemahan dari metode yang lebih dulu ada yaitu metode akuntansi biaya tradisional.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Oleh karena itu dalam penelitian ini dipelajari pengaruh perubahan komposisi bahan pembentuk gelas dalam hal ini pengaruh perubahan kadar SiO2 dalam bahan pembentuk gelas

Mereka berpandangan bahwa peperangan adalah suatu dosa yang telah diorganisir untuk mana Gereja dan para pengikut Kristus tidak akan terlibat dalam kejahatan ini.. Hal ini