L E V E L O F S E R V I C E
D I S U S U N O L E H :
B A G U S V I R M A N K U R N I A W A N ( 2 1 1 9 1 0 5 0 1 0 3 7 ) A U L I A F A U H A N F I R D A U S Y ( 2 1 1 9 1 0 5 0 1 0 4 3 )
I N D R A A D I N A G A R A ( 2 1 1 9 1 0 5 0 1 0 5 9 ) D O S E N P E N G A M P U :
R A T I H N O V I L I S T Y A W A T I S . T . , M . E N G I R . R I N D A N G A L F I A H S . T . , M . T
W I L A Y A H S T U D I : K O R I D O R J A L A N K H . W A H I D H A S Y I M D A N
J A L A N J A K S A A G U N G S U P R A P T O , S A M P A N G , M A D U R A
M A J A L A H P E R H I T U N G A N L E V E L O F S E R V I C E
H A L A M A N 0 1
K O T A
Dalam menunjang kegiatan manusia agar dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya, peran dari infrastruktur-infrastruktur dasar sangatlah penting sebagai penyedia pelayanan dasar yang nantinya akan dikonversi kedalam berbagai elemen kehidupan di perkotaan.
Kota adalah suatu sistem ruang majemuk berisikan penduduk yang berkarakteristik heterogen dengan jumlah kepadatan yang tinggi dan mayoritas memiliki kebervariasian dalam jenis pekerjaan. Kota adalah output dari kedinamisan peradaban manusia dimana segala elemen kehidupan dan roda perekonomian kebanyakan berputar di dalam kota, itulah yang menjadikan kota bersifat kompleks.
Kota yang dihuni oleh kapasitas manusia yang begitu besar turut terbebani dengan tingkat pelayanan yang harus lengkap. Kota yang dinamis harus terkonsep dan terstruktur dengan matang dan ditunjang oleh beberapa aspek infrastruktur yang baik dan memadai guna menunjang segala aktivitas dan menjamin kesejahteraan dalam kehidupannya di perkotaan. Adapun infrastruktur tersebut diantaranya: jaringan jalan, drainase, jaringan air bersih, jaringan listrik, dan lain-lain.
Salah satu elemen infrastruktur di perkotaan ialah jaringan jalan. Jaringan jalan memainkan peran yang sangat krusial bagi kehidupan perkotaan. Bagaimana tidak?
Jalan adalah sarana mobilitas penduduk agar dapat melakukan pergerakan, perpindahan, dan interaksi antar sesama manusia. Sehingga, aksesibilitas dan kondisi jalan yang baik akan sangat menopang aspek mobilitas agar aspek sosial kemasyarakatan dan ekonomi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
segala bagian jalan, termasuk di dalamnya bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas.
Dalam melakukan suatu pergerakan dan perpindahan, manusia semakin dimudahkan dengan bermunculannya moda-moda transportasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu massive. Menurut MKJI (1997) moda- moda transportasi tersebut, terbagi lagi menjadi 3 jenis yaitu sepeda motor (MC) mencakup segala jenis sepeda motor, kendaraan ringan (LV), dan kendaraan berat (HV).
M O D A
T R A N S P O R T A S I
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Pasal 8, pengelompokan jalan dibagi atas beberapa fungsi, diantaranya:
1. Jalan Arteri, dibagi menjadi 2 macam, yakni arteri primer dan arteri sekunder. Jalan arteri memiliki ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
2. Jalan Kolektor, dibagi menjadi 2 macam layaknya jalan arteri. Bercirikan perjalanan jarak menengah, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
3. Jalan Lokal, melayani angkutan setempat dengan ciri melayani perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
4. Jalan Lingkungan, berfungsi untuk melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan dekat dan kecepatan rata-rata rendah. Jalan dengan jenis ini memiliki asas yang tidak dibatasi.
P E R M A S A L A H A N
Arus pertumbuhan penduduk yang begitu pesat juga memaksa peningkatan penggunaan moda transportasi kian bertambah. Mengingat jika elemen jalan adalah aspek yang berkomposisi tetap, maka dalam pembangunan ataupun pelebarannya memerlukan waktu yang tidak sebentar.
M A J A L A H P E R H I T U N G A N L E V E L O F S E R V I C E
H A L A M A N 0 3
Oleh karena persoalan tersebut, maka perlu dilakukan perhitungan level of service guna mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi suatu jalan agar terjadi suatu kesesuaian antara perbandingan arus lalu lintas terhadap kapasitas jalan.
M A J A L A H P E R H I T U N G A N L E V E L O F S E R V I C E
Jalan KH. Wahid Hasyim dan Jalan Jaksa Agung Suprapto merupakan jalan penghubung utama di pulau Madura.
Arus lalu lintas di jalan ini lumayan padat, dibuktikan dengan adanya kendaraan yang berlalu lalang bahkan diluar jam kerja. Jalan ini juga merupakan gerbang masuk ke kecamatan Sampang. Di koridor jalan ini terdapat berbagai fasilitas seperti fasilitas pendidikan, gedung-gedung pemerintahan, fasilitas perdagangan dan jasa, dan lain-lain.
Jalan ini memiliki total panjang 3,5 kilometer terhitung dari jalan KH. Wahid Hasyim hingga jalan Jaksa Agung. Jalan ini merupakan jalan provinsi sekaligus dalam hierarki jalan menempati posisi sebagai jalan arteri.
H A L A M A N 0 4
M A J A L A H P E R H I T U N G A N L E V E L O F S E R V I C E
Bagian Jalan
Menurut PP PU Nomor 34 Tahun 2006, Ruang Manfaat Jalan (Rumaja) mencakup badan jalan, median jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Pada koridor yang dipilih, pembangunan jalan telah sesuai dengan PP tersebut.
Bahu jalan adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas yang berfungsi dan biasanya digunakan sebagai ruang untuk tempat berhenti sementara kendaraan yang sedang mogok atau sekedar untuk beristirahat.
Disamping itu, bahu jalan juga berfungsi sebagai space jika dilakukan pelebaran jalan. Pada gambar disebelah kiri yakni potret bahu jalan di koridor jalan KH.
Wahid Hasyim.
Sedangkan pada gambar disebelah kanan adalah potret kerb di koridor jalan KH. Wahid Hasyim.
Kerb merupakan penonjolan atau peninggian tepi perkerasan yang dimaksudkan untuk keperluan drainase dan mencegah ketegasan tepi perkerasan. Umumnya kerb digunakan pada jalan-jalan di daerah perkotaan, sedangkan untuk jalan antar kota, kerb hanya digunakan jika jalan tersebut direncanakan untuk lalu lintas dengan kecepatan tinggi atau apabila melintasi perkampungan.
H A L A M A N 0 5
Rumus
DS=Q/C
DS= Derajat Kejenuhan
Q = Rasio Lalu Lintas (smp/jam) C=Kapasitas
HV (Kendaraan Berat) = 1,3 smp/jam LV (Kendaraan Ringan) = 1,0 smp/jam MC (sepeda motor) = 0,40 smp/jam
Rumus Kapasitas
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan terbagi
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/krebs
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota
H A L A M A N 0 7