BAGIAN-BAGIAN JALAN DAN
BAHAN PERKERASAN JALAN
XI DPIB
1. Bagian yang bermanfaat langsung bagi lalu lintas a. jalur lalu lintas;
b. lajur lalu lintas;
c. bahu jalan;
d. trotoar; dan e. median.
2. Bagian yang bermanfaat bagi drainase jalan a. saluran samping;
b. kemiringan melintang jalur lalu lintas;
c. kemiringan melintang bahu; dan d. talud/ kemiringa
A. BAGIAN-BAGIAN JALAN
3. Bagian yang bermanfaat sebagai Pelengkap Jalan a. Kereb; dan
b. Pengaman Tepi.
4. Bagian yang bermanfaat sebagai Konstruksi Jalan a. lapisan perkerasan jalan;
b. lapisan fondasi atas;
c. lapisan fondasi bawah; dan d. lapisan tanah dasar.
5. Daerah Manfaat Jalan (damaja) 6. Daerah Milik Jalan (damija)
7. Daerah Pengawasan Jalan (dawasja)
a. Jalur Lalu lintas
Jalur lalu lintas/ Traveled way adalah semua bagian perkerasan jalan yang dipergunakan untuk arus lalu lintas angkutan
b. Lajur Lalu lintas
Dalam sebuah jalan yang memiki 2 arah, yaitu jalur arah pergi, dan arah pulang, berarti jalan ini memiliki 1 jalur dengan 2 lajur, 2 arah. Di jalan tol banyak juga terdapat sebuah jalan dengan 1 jalur, dengan 2 atau lebih lajur meskipun mempunyai arah yang sama.
c. Kemiringan Melintang Jalur Lalu Lintas
Adapun yang dimaksud dengan kemiringan melintang jalur lalu lintas adalah kemiringan lajur lalu lintas yang berguna untuk kepentingan drainase jalan supaya dapat segera
mengalirkan air yang ada dipermukaan jalan ke dalam saluran pembuangan.
d. Bahu Jalan
Bahu jalan merupakan ruang yang berada di samping jalur lalu lintas yang berguna untuk:
1) Tempat yang digunakan untuk pemberhentian sementara, biasanya
untuk kendaraan yang mengalami kerusakan atau parkir sementara.
2) Tempat untuk mengelak pada saat-saat genting, sehingga dapat menghindarkan kecelakaan.
3) Sebagai jalur untuk kendaraan khusus seperti: kendaraan patroli, ambulans, ataupun pemadam kebakaran yang sangat dibutuhkan pada keadaan darurat.
e.. Kemiringan Melintang Bahu jalan
kemiringan melintang bahu jalan mempunyai fungsi mengalirkan air dari perkerasan Pada bahu jalan kemiringan melintangnya dibuat lebih miring dibandingkan kemiringan melintang pada jalur perkerasan jalannya.
f. Trotoar/ Jalur Pejalan Kaki/ Side walk
Trotoar merupakan jalur yang dipergunakan untuk pejalan kaki
(pedestrian) yang berada berdampingan dengan jalur lalu lintas. Antara trotoar dengan jalur lalu lintas biasanya dibuat terpisah dengan
menggunakan pemisah berupa kereb. Hal ini agar lebih meningkatkan faktor keamanan dan kenyamanan pejalan kaki yang menggunakan trotoar tersebut. Lebar untuk trotoar biasanya dibuat dengan ukuran yang bervariasi antara 1,5 sampai 3,0 meter.
g. Median
Median merupakan jalur yang dibuat ditengah-tengah jalan, yang berguna untuk memisah jalan sesuai dengan masing-masing arahnya.
Median ini sangat penting dan vital diperlukan pada jalan dengan arus lalu lintas yang tinggi yang berfungsi untuk memisahkan arus yang saling
berlawanan.
h. Saluran Samping
Saluran samping adalah saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air yang berasal dari jalan dan badan jalan, untuk dibuang ke tempat tempat pembuangan air. Saluran samping ini bisa terbuka dan tertutup.
Saluran samping ini pada umumnya berada di kiri dan kanan badan jalan.
i. Talud/ Kemiringan Lereng
Talud atau bisa juga disebut dinding penahan tanah adalah bangunan yang
dibangun untuk menjaga dan meningkatkan kestabilan tanah agar lebih besar dan stabil. Talud dibangun pada daerah daerah dengan kondisi
tanah
yang labil
j. Kereb
Kereb adalah Peninggian tepi perkerasan atau bahu jalan. kereb dipakai sebagai bangunan pelengkap yang diperuntukkan untuk
memisahkan bagian badan jalan dengan fasilitas jalan yang lain, seperti:
median, trotoar, sparator, area parkir, dan lain lain.
k. Pengaman Tepi
Bangunan yang berfungsi sebagai sistem pengaman bagi kendaraan ataupun orang agar tidak terjatuh ketika melewati jalan yang dianggap berbahaya, seperti pada jalan bebas hambatan, jalan di dekat perairan sungai, jalan di daerah pegunungan, jalan di pinggir jurang, dan lain-lain
l. Deaerah Manfaat Jalan (DAMAJA)
Daerah Manfaat Jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Badan jalan meliputi jalur lalu lintas, dengan atau tanpa jalur pemisah dan bahu jalan.
m. Daerah Milik Jalan (DAMIJA)
Daerah milik jalan adalah ruang disepanjang jalan dan dibatasi dengan lebar dan ketinggian yang telah ditentukan. Ruang ini berguna untuk mencukupi persyaratan keluasan keamanan bagi pemakai jalan dan dipergunakan bagi keperluan pelebaran Daerah Manfaat Jalan dilain waktu. Daerah ini berada di luar daerah manfaat jalan dan berada di dalam daerah milik jalan.
n. Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)
Daerah Pengawasan Jalan merupakan ruang yang berada di luar daerah milik jalan. Daerah ini mempunyai tujuan agar konstruksi bangunan yang berada di daerah milik jalan yang kurang cukup luasnya tidak mengganggu pandangan pengemudi.
• Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras
dengan lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan
beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman.
Definisi perkerasan
Jalan
Jenis perkerasan jalan
Perkeras an
jalan kaku
Perkeras an
jalan lentur
Perkeras
an jalan
komposit
Perkerasan kaku
Perkerasan kaku atau perkerasan beton semen adalah suatu konstruksi (perkerasan) dengan bahan
baku agregat dan menggunakan semen sebagai bahan
ikatnya.
Perkerasan lentur
Perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang
diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipampatkan
dan menggunakan aspal sebagai bahan ikatnya.
Perkerasan komposit
Perkerasan komposit adalah kombinasi antara perkerasan kaku dengan
perkerasan lentur.
• 1. Lapis Permukaan (LP)
Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan dapat meliputi:
a. Struktural :
Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh perkerasan, baik beban vertikal maupun beban horizontal (gaya geser).
b. Non Struktural, dalam hal ini mencakup :
1) Lapis kedap air, mencegah masuknya air ke dalam lapisan perkerasan yang ada di bawahnya.
2) Menyediakan permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan dan memperoleh kenyamanan yang cukup.
3) Membentuk permukaan yang tidak licin, sehingga tersedia koefisien gerak (skid resistance) yang cukup untuk menjamin tersedianya keamanan lalu lintas.
4) Sebagai lapisan aus, yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya dapat diganti lagi dengan yang baru.
Fungsi Lapis
Perkerasan
• 2. Lapis Pondasi Atas (LPA) atau Base Course
Lapis pondasi atas adalah bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah atau dengan tanah apabila tidak menggunakan lapis pondasi bawah. Fungsi lapis ini adalah :
a. Lapis pendukung bagi lapis permukaan.
b. Pemikul beban horizontal dan vertikal.
c. Lapis perkerasan bagi pondasi bawah.
3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) atau Subbase Course
Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis ini adalah : a. Penyebar beban roda.
b. Lapis peresapan.
c. Lapis pencegah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi.
d. Lapis pertama pada pembuatan perkerasan.
Fungsi Lapis
Perkerasan
• 4. Tanah Dasar (TD) atau Subgrade
Tanah dasar (subgrade) adalah permukaan tanah semula, permukaan tanah galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan permukaan tanah dasar untuk perletakan bagian-bagian
perkerasan lainnya. (Fakhrul).
Fungsi Lapis
Perkerasan
B. SPESIFIKASI BAHAN PERKERASAN JALAN
Jenis-jenis material perkerasan jalan yang kita kenal dapat di lihat di bawah ini:
a. Tanah
merupakan material yang tersusun dari agregat mineral-mineral padat yang tanpa disertai adanya ikatan secara kimia satu sama lain, agregat ini berasal dari bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan ditambah dengan zat air dan gas sebagai pengisi ruang?ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut
b. Pasir
merupakan agregat yang mempunyai dimensi butiran antara 0,0625 milimeter sampai 2 milimeter. Agregat jenis ini dihasilkan dari silicon dioksida yang bersumber dari batuan kapur.
B. SPESIFIKASI BAHAN PERKERASAN JALAN
Jenis-jenis material perkerasan jalan yang kita kenal dapat di lihat di bawah ini:
c. Aspal
merupakan bahan hidrikarbon yang bersifat melekat, material ini berwarna hitam ataupun coklat gelap, berfungsi sebagai perekat. Aspal akan menjadi cair ketika dipanaskan dan memadat ketika didinginkan.
Material ini merupakan hasil senyawa hidrokarbon, yang diperoleh dari alam langsung ataupun melalui proses pemanasan.
d. Semen
mempunyai sifat hidrolis, dimana bahan ini akan mengeras bila dicampur dengan larutan asam ataupun air. Bahan dasar dari semen sendiri meliputi clinker semen (70% sampai dengan 95%), Gypsum (5%), dan
material tambahan lain antara lain batu kapur, abu terbang, pezzolon dan lain sebagainya
B. SPESIFIKASI BAHAN PERKERASAN JALAN
Jenis-jenis material perkerasan jalan yang kita kenal dapat di lihat di bawah ini:
e. Agregat
merupakan material granuler seperti kerikil, pasir, kerak tungku, dan batu pecah dan dipakai secara bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
Agregat juga dapat diklasifikasikan menurut ukurannya yakni agregat kasar dan agregat halus.
•
Agregat Halus
Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dapat berupa pasir alam hasil dari desintegrasi alami dari batuan-batuan atau pasir buatan yang dihasilkan oleh stone crusher. Agregat halus memiliki ukuran0,063 mm – 4,76 mm yang meliputi pasir halus (Fine Sand) dan pasir kasar (Coarse Sand).
•