• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lembaga Bimbingan Belajar Primagama 4.1.1. Sejarah Primagama dan Primagama Merdeka

Lembaga Pendidikan Primagama telah berdiri 28 tahun berkecimpung dan mengabdikan diri di dunia pendidikan. Sejak didirikan oleh Purdi E. Chandra di Yogyakarta pada tanggal 10 Maret 1982 hingga sekarang Primagama tetap berkembang dengan penuh keyakinan akan komitmennya di dunia pendidikan serta pengelolaan yang profesional. Kini Primagama tidak hanya eksis, tapi juga telah menjadi bimbingan belajar ternama sekaligus terbesar di Indonesia dan tercatat dalam daftar museum rekor Indonesia (MURI) pada tahun 1999 sebagai bimbingan belajar terbesar di Indonesia dan memiliki banyak outlet (www.primagama.co.id).

Salah satu outlet yang telah berdiri ± 11 tahun yaitu Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka yang berlokasi di Mall Merdeka B-26 Bogor. Sebagai knowledge institution, dalam konteks pendidikan Primagama tetap konsisten dengan positioning sebagai pendamping belajar sekaligus mitra sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sesuai dengan tugasnya pendidikan formal (sekolah) berupaya menerjemahkan kurikulum pendidikan dengan lebih berkonsentrasi pada transfer konsep-konsep dasar sementara Primagama lebih menitikberatkan pada penguatan konsep materi (reinforcement), perbaikan dan pengulangan materi pelajaran yang diberikan di sekolah (remedial), pengayaan dan pengembangan materi pelajaran sekolah (enrichment), penanganan terhadap masalah belajar baik kesulitan materi pelajaran maupun strategi belajar (consulting-conselling) dan pengerjaan variasi soal serta strategi belajar menuju proses pencapaian prestasi belajar yang optimal (accelerated learning).

Banyaknya muatan materi pendidikan yang harus dikuasai, pengulangan materi yang sepenuhnya belum dipahami bisa saja menjadikan siswa kewalahan dalam menyikapi dan mengorganisir cara belajar. Perubahan kebijakkan pemerintah dalam hal pendidikan sering menimbulkan keresahan dan kecemasan di kalangan para siswa maupun orang tua. Di sinilah Primagama mengambil peran

(2)

dengan penajaman sistem pengajaran Problem Solving yang pada implementasinya lebih menekankan pada pemecahan masalah secara universal.

Penambahan materi di luar jam bimbingan belajar diharapkan dapat mengatasi kebuntuan belajar siswa dalam hal materi pelajaran maupun strategi belajar (Instructional Guidance), informasi dan pengkajian arah kebijakkan pendidikan secara makro maupun lingkup otonomi daerah serta bagaimana menyikapi kebijakkan-kebijakkan dunia pendidikan (Educational Guidance) serta penanganan masalah pribadi baik yang berkaitan dengan psikomotorik maupun afektif siswa (Personal Guidance).

4.1.2. Lokasi Lembaga Pendidikan Primagama

Kantor pusat dari Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka bertempat di Graha Primagama Jalan Diponegoro 89 Yogyakarta 55231 telepon (0274) 520418, 520419. Lokasi Lembaga Pendidikan Primagama yang menjadi tempat penelitian berada di salah satu outlet di Bogor yaitu bertempat di Mall Merdeka B-26 telepon (0251) 8345787.

4.1.3. Visi, Misi dan Filosofi Lembaga Pendidikan Primagama

Visi dari Lembaga Pendidikan Primagama yaitu menjadi institusi pendidikan luar sekolah yang terkemuka, terunggul dan terbesar di Indonesia. Misi dari Lembaga Pendidikan Primagama sendiri, yaitu :

1. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai lembaga pendidikan luar sekolah yang terdepan dalam prestasi.

2. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai tempat bagi karyawan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dan bersama-sama mewujudkan kesejahteraan.

3. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai mitra kerja yang handal bagi relasi.

4. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai tempat bagi setiap insan untuk berprestasi, berkreasi dan mengembangkan diri. 5. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai aset pendidikan

nasional dan kebanggaan masyarakat. Filosofi dari Lembaga Pendidikan Primagama :

(3)

2. Senantiasa bekerjasama. 3. Berkarya sepanjang hayat.

4. Berkembang dalam keselarasan, keserasian dan kebanggaan.

4.1.4. Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka

Keberadaan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka selama ini juga didukung oleh SDM yang menjadi staf dan tenaga pengajar yang profesional yang mampu mentransformasikan produk-produk Primagama yang berkualitas mutunya sangat terjaga, karena itu Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka

Kepala Cabang : Drs. Siswandi,

M.Si

Staff. Adm. Cabang Humas/Marketing :

Abdul Martin, S.Pd.

Staff. Adm. Cabang Keuangan : Dini

Widianti, A.md

Tentor Berikat Manajemen (TBM):

1. Bagian Akademik : Eka Ainun Cahya, S.Si

2. Bagian Kesiswaan : Wulandari, S.E

T-Smart

(4)

Keterangan:

Kepala Cabang Tujuan jabatan:

1. Menyelengarakan operasional kantor cabang secara mandiri, efisien, efektif dan produktif.

2. Menyelengarakan Proses Belajar Mengajar secara optimal dan teratur. Tugas Utama:

1. Merancang dan menyelenggarakan even pemasaran secara professional. 2. Merekrut dan membina tentor serta karyawan secara berkelanjutan. 3. Merancang dan menciptakan aliran kas keuangan secara sehat dan

melaporkannya secara rutin kepada Departemen Keuangan.

4. Menciptakan sekaligus menjaga nama baik Lembaga Pendidikan Primagama.

Tugas Tambahan:

1 Menjalin hubungan kerja kepada relasi secara optimal (Media Cetak dan Elektronik, Percetakan, Sekolah, Depdiknas).

Tanggung jawab:

1. Tercapainya perolehan jummlah siswa dan pendapatan sesuai target. 2. Terkendalinya pembelajaan/biaya operasional kantor cabang.

3. Terciptanya hubungan kerja tentor dan karyawan yang harmonis. 4. Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di Sekolah Favorit dan PTN. Lain-lain:

1. Melaporkan kegiatan operasional kepada General Manajer.

2. Secara proaktif melakukan koordinasi kerja dengan Pimpinan Departemen dan Kepala Bidang.

3. Dapat mendelegasikan sebagian tugas kepada bawahan.  Staff. Adm. Cabang Humas/Marketing

Tujuan jabatan:

1. Menyelengarakan even promosi yang menarik, berkualitas dan bernuansa akademis.

(5)

2. Menciptakan negosiasi dan transaksi penjualan sebanyak mungkin. Tugas Utama:

1. Menyiapkan sarana publikasi berupa brosur, undangan, iklan radio, Koran dan lain-lain.

2. Menyiapkan ruang atau gedung secara prensentatif untuk even promosi beserta fasilitas pendukung lainnya.

3. Menyediakan narasumber yang menarik minat para siswa.

4. Melakukan direct mile kepada calon siswa secara berkala setelah even terselenggara.

5. Menjalin kerjasama yang baik kepada pihak Sekolah dan Depdiknas. Tugas Tambahan:

1. Mengarsip dengan baik alamat para siswa guna menciptakan pembelian berulang untuk kelas berikutnya ditahun yang akan datang.

2. Melaksanakan tugas lain atas pelimpahan tugas yang diberikan oleh Pimpinan cabang.

Tanggung jawab:

1. Tercapainya perolehan jummlah siswa yang diharapkan sesuai target. 2. Tercapainya jumlah pendapatan sesuai target.

3. Terciptanya citra lembaga yang baik dan prestisius. 4. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan proaktif. Lain-lain:

1. Melaporkan kegiatan operasional kepada Kepala Cabang.

2. Secara proaktif melakukan koordinasi kerja dengan Pimpinan Cabang dan Kepala Cabang Pembantu.

3. Dapat mendelegasikan sabagian tugas kepada bawahan.  Staff. Adm. Cabang Keuangan

Tujuan jabatan:

1. Memberikan pelayanan administrasi keuangan dan personalia di Kantor Cabang.

(6)

3. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan produktif. Tugas Utama:

1. Menyiapkan sarana administrasi keuangan dan personalia berupa kas bank, buku piutang, blanko penilaian kinerja, presensi karyawan, dll. 2. Membuat jadwal penarikan piutang secara optimal.

3. Menyiapkan jadwal pembayaran biaya operasional.

4. Menyiapkan buku besar angsuran pembayaran bimbingan.

5. Membuat laporan tertulis keuangan secara rutin ke Keuangan Pusat. Tugas Tambahan:

1. Melaporkan siswa yang mengundurkan diri.

2. Mengarsip dengan baik semua bukti pemasukan, pengeluaran, dan laporan keuangan bulanan.

3. Melaksanakan tugas lain atas pelimpahan tugas yang diberikan oleh Pimpinan cabang.

Tanggung jawab:

1. Tercapainya cash flow keuangan yang lancar, tercatat dan sehat sesuai RAPB.

2. Terkendalinya biaya operasional Kantor Cabang.

3. Penarikkan piutang yang efektif dan terkendali sisa piutang angsuran siswa di akhir tahun.

4. Terciptanya kesesuaian besarnya saldo dengan kondisi riil keuangan. 5. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan produktif.

Lain-lain:

1. Melaporkan kegiatan operasional kepada Kepala Cabang.

2. Secara proaktif melakukan koordinasi kerja dengan Pimpinan Cabang dan Kepala Cabang Pembantu.

(7)

Tentor Berikat Manajemen (TBM) Tujuan jabatan:

1. Menyelengarakan kegiatan atau proses belajar mengajar dengan lancer, profesional dan berkualitas sehingga siswa mampu menyerap dan menguasai pelajaran dengan baik.

Tugas Utama :

1. Mengajar sesuai bidang studinya dengan tepat waktu (sesuai jadwal), tepat materi (sesuai GBPP) dan menarik minat siswa.

2. Melaksanakan evaluasi belajar untuk para siswa sesuai jadwal.

3. Menginventarisir dan menguasai soal-soal CAWU, EBTANAS, UMPTN dan soal-soal lain yang ada pada modul atau Paket Soal Latihan (PSL).

4. Melakukan kooordinasi kerja dengan para tentor lainnya dalam rangka meningkatkan prestasi diri sendiri dan siswa secara keseluruhan. 5. Mampu menjadi kooordinator bidang studi dan Pembina bagi para

tentor honorer. Tugas Tambahan:

1. Mengganti kekosongan jam mengajar tentor lainnya yang berhalangan. 2. Berpatisipasi pada even evaluasi belajar siswa maupun even promosi

pemasaran.

3. Melaksanakan tugas lain atas pelimpahan tugas yang diberikan oleh kepala cabang.

Tanggung jawab:

1. Hadir untuk mengajar sesuai bidang studi dan jadwal yang disepakati. 2. Meningkatkannya nilai evaluasi belajar para siswa.

3. Meningkatnya jumlah kehadiran siswa secara berkualitas. 4. Menjaga sopan dan santun dan nama baik lembaga.

5. Menjamin kelancaran pengajaran yang meliputi perencanaan, proses dan evaluasi di kantor cabang.

(8)

Lain-lain:

1. Bersedia untuk tidak mengajar pada bimbingan belajar lain di dalam maupun di luar jam kerja selama berstatus tentor Primagama.

2. Bila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada kepala cabang paling lambat dua hari sebelumnya.

Tentor Smart (Tentor Honorer) Tujuan jabatan:

1. Menyelengarakan kegiatan atau proses belajar mengajar dengan lancer, profesional dan berkualitas sehingga siswa mampu menyerap dan menguasai pelajaran dengan baik.

Tugas Utama :

1. Mengajar sesuai bidang studinya dengan tepat waktu (sesuai jadwal), tepat materi (sesuai GBPP) dan menarik minat siswa.

2. Melaksanakan evaluasi belajar untuk para siswa sesuai jadwal.

3. Menginventarisir dan menguasai soal-soal CAWU, EBTANAS, UMPTN dan soal-soal lain yang ada pada modul atau Paket Soal Latihan (PSL).

4. Melakukan kooordinasi kerja dengan para tentor lainnya dalam rangka meningkatkan prestasi diri sendiri dan siswa secara keseluruhan.

Tugas Tambahan:

1. Mengganti kekosongan jam mengajar tentor lainnya yang berhalangan. 2. Berpatisipasi pada even evaluasi belajar siswa maupun even promosi

pemasaran. Tanggung jawab:

1. Hadir untuk mengajar sesuai bidang studi dan jadwal yang disepakati. 2. Meningkatkannya nilai evaluasi belajar para siswa.

3. Meningkatnya jumlah kehadiran siswa secara optimal. 4. Menjaga sopan dan santun dan nama baik lembaga.

5. Menjamin kelancaran pengajaran yang meliputi perencanaan, proses dan evaluasi di kantor cabang.

(9)

Lain-lain:

1. Bersedia untuk tidak mengajar pada bimbingan belajar lain di dalam maupun di luar jam kerja selama berstatus tentor Primagama.

2. Bila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada kepala cabang paling lambat dua hari sebelumnya.

3. Sifat hubungan kerja adalah kemitraan.

4. Tidak mendapatkan uang makan, uang transport dan THR, tetapi mendapatkan honorarium dan bingkisan hari raya.

Office Boy Tujuan Jabatan :

1. Memberikan pelayanan umum kepada seluruh karyawan guna kelancaran operasional kantor cabang.

2. Menjaga keamanan dan menata parkir kendaraan tamu dan siswa. Tugas Utama :

1. Menata peralatan kerja dan ruang kelas hingga Nampak nyaman dan rapih.

2. Membersihkan ruangan kerja dan ruang kelas setiap hari. 3. Menyiapkan ruang rapat untuk pertemuan karyawan tentor. 4. Merawat tanaman hias dan taman kantor.

5. Menyediakan minuman tamu, karyawan dan tentor.

6. Menjaga keselamatan dan keamanan kantor berikut peralatannya. 7. Melaksanakan foto copy dan kirim surat ke kantor pos.

Tugas Tambahan :

1. Turut menjaga keamanan di saat liburan Hari Raya Idul Fitri. 2. Membantu pekerjaan lain guna kelancaran tugas tim.

Tanggung Jawab :

1. Terciptanya kebersihan kantor cabang. 2. Tersedianya minuman karyawan setiap hari.

3. Terjaganya kendaraan parker disaat bimbingan belajar. 4. Terawatnya gedung dan peralatan kerja kantor.

(10)

Lain-lain :

1. Kendaraan hilang bukan tanggung jawab lembaga dan parkir tidak dipungut biaya.

2. Office Boy adalah putra daerah asal cabang.

4.2. Gambaran Program Belajar di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka

Perihal implementasi dari program Primagama sebagai “pendamping belajar utama siswa”, Primagama mengedepankan konsep Problem Solving yang telah dirumuskan silabusnya yang meliputi :

1. Instructional Guidance (Pendamping Belajar)

Program pendampingan dan perbantuan belajar kepada siswa baik menyangkut materi pelajaran atau teknis belajarnya.

2. Educational Guidance (Pendampingan Pendidikan)

Berupa Konsultasi dan penjelasan-penjelasan secara detail mengenai pendidikan secara makro, baik arah ataupun tujuan kebijakan-kebijakan pendidikan.

3. Personal Guide (Pendampingan pemecahan masalah pribadi)

Bertujuan membantu para siswa Primagama untuk mengatasi masalah-masalah yang bersifat pribadi sebagai akibat kekurangmampuan individu (siswa) dalam menyesuaikan diri dengan aspek-aspek perkembangan kepribadian, keluarga, persahabatan ataupun lingkungan. Metode Problem Solving dilakukan secara individu (face to face relationship) ataupun klasikal. Metode Klasikal dilakukan berbarengan dengan kegiatan belajar mengajar dengan konsep pengajaran R.E.C. Konsep pengajaran REC (Remedial, Enrichment, Consulting-Conseling) yang dikembangkan oleh Primagama sangat sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa saat ini.

R (Remedial) : memberikan materi pelajaran (mengulang, menambahkan sekaligus melengkapi materi pelajaran di Sekolah), karena banyaknya materi yang harus disampaikan oleh sekolah sementara alokasi dan target, baik target waktu maupun materi harus sesuai, sehingga mungkin ada sebagian materi yang tidak tersampaikan secara menyeluruh atau siswa kurang jelas maka Primagama

(11)

melengkapi atau siswa kurang jelas maka Primagama melengkapi dan memberikan penjelasan secara detail dan lengkap.

E (Enrichment) : Primagam memberikan pengayaan materi melaui latihan soal-soal ulangan harian, soal-soal semester, sola-soal UAS (Ujian Akhir Sekola)/ UN (Ujian Nasional), soal-soal SPSB (Soal Penerimaan Siswa Baru) dan soal-soal UMPTN (Ujian Masuk Pergutuan Tinggi Negeri)/ UM-UGM (Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada) dari tahun-tahun sebelumnya. Dan juga diberikan TUC (Tes Uji Coba) UAS/UN maupun UMPTN/UM-UGM secara berkala.

C (Consulting) : Setiap tentor Primagama siap melayani kesulitan dan keluhan siswa tentang masalah pelajaran dan belajar baik didalam kelas maupun diluar kelas. Konsultasi yang diberikan bisa masalah pelajaran, mengenai gambaran jenjang pendidikan yang lebih tinggi, masalah pemilihan jurusan, maupun masalah pribadi dan psikologi.

Penerapan metode belajar di Primagama, selain lebih memantapkan konsep materi juga menjadikan siswa lebih berpikir kreatif, inovatif dan akan mempengaruhi pola pikir serta kepribadian yang tidak mudah putus asa, tidak hanya sekedar menggunakan nalar atau logika semata.

Metode belajar “Smart Solution” yang dikembangkan Primagama adalah: S (Simple) : Membuat belajar dan penyelesaian soal-soal yang dirasa sulit menjadi mudah diselesaikan.

M (Mind) : Menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan rumus- rumus yang mudah diingat

A (Applicable) : Dapat dan dengan mudah rumus-rumus tersebut diterapkan untuk penyelesaian soal

R (Rational) : Penyelesaian soal-soal dengan masuk akal dan tetap sesuai dengan konsep dasar

(12)

Metode lainnya Lembaga Pendidikan Primagama yang membedakan dengan Lembaga Pendidikan yang lain yaitu: tes bakat dan minat dari siswa/i yang dilakukan melalui sidik jari sehingga tiap siswa/i dapat mengetahui arah bakat serta minat tiap siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka ; Fisika tanpa rumus, dimana metode pembelajaran yang diadopsi dari temuan Prof. Yohanes Surya (Gasing = Ga pusing) secara logika dapat memecahkan soal, setiap tentor primagama diberikan pelatihan secara khusus. Sistem serta jaringan bank soal terus dikembangkan oleh Primagama dan dipergunakan sebagai database dan bahan penelitian sebagai upaya peningkatan kualitas materi belajar siswa.

Materi pelajaran yang dikemas secara ringkas dan terpadu di dalam panduan belajar sebagai sarana belajar siswa, ditunjang oleh Paket Soal Latihan (PSL) yang meliputi latihan dan prediksi soal-soal Semester, UAN/UAS, PSB dan UMPTN maupun suplemen tambahan berisi soal-soal muatan lokal sangat membantu siswa dalam efektivitas belajar. Evaluasi rutin serta konsultasi dilakukan terutama pada saat pemilihan program studi di Perguruan Tinggi yang sesuai dengan kemampuan serta kemauan dengan mengacu pada data-data riil siswa. Pemantauan secara rutin oleh Bidang Pusdiklat terhadap tenaga pengajar (tentor), pelatihan-pelatihan materi standar serta materi terbaru baik dengan metode Quantum Learning maupun Quantum Teaching menjadikan tentor lebih akrab, lebih dapat memahami dan mengerti kebutuhan siswa.

Fasilitas-fasilitas tambahan diberikan kepada para siswa agar menjadikan mereka lebih tenang untuk belajar di Primagama meliputi Beasiswa Pendidikan bagi siswa yang mempunyai prestasi tinggi serta Dana Perlindungan Siswa (asuransi) yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa yang terkena musibah. Pada program kelas tiga ( kelas 12) Lembaga Pendidikan Primagama memiliki target yang sudah dibuat dalam satu paket dalam program bimbingan belajar. Berikut program Kelas 12 yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka disajikan pada Tabel 3.

(13)

Tabel 3. Bentuk Paket Program kelas Tiga SMU Program

Target Program Mata Pelajaran

3 SMU-IPA - Sukses Ulangan Harian - Sukses Ujian Semester - Sukses di UAN

- Diterima di prodi favorit - Peningkatan prestasi akademik di sekolah - PPKN - Bhs Indonesia - Matematika - Fisika, Kimia, Biologi - Bhs Inggris

3 SMU-IPS - Sukses Ulangan Harian - Sukses Ujian Semester - Sukses di UAN

- Diterima di prodi favorit - Peningkatan prestasi akademik di sekolah - PPKn - Bhs Indonesia - Matematika - Ekonomi, Sejarah, Sosial dan Geografi - Bhs Inggris

4.3. Bauran Promosi Primagama Merdeka

Kegiatan-kegiatan yang menghasilkan kesadaran konsumen akan adanya suatu produk, di samping juga pengetahuan tentang atribut-atributnya yang khas dan diinginkan. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Primagama Merdeka dari Tabel 4. Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siwa/i mengenal primagama dari bentuk promosi dari brosur/harga promosi yang ditawarkan sebesar 35,6 % dan terbesar kedua yaitu bentuk promosi dari pihak lain seperti dari teman, guru serta orang tua.

(14)

Tabel 4. Jumlah responden berdasarkan bentuk promosi

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Brosur/harga Promosi yang ditawarkan

88 35,6

Spanduk 30 12,05

Try out gratis 18 7,22

Kunjungan ke sekolah-sekolah

51 20,48

Pihak lain : teman,guru, orang tua dll

61 24,49

Program belajar gratis 2 0,08

Kegiatan yang

diselenggarakan : Seminar anti narkoba dan special event

2 0,08

Total 249 100

Keterangan : jawaban responden dapat lebih dari satu

4.4. Karakteristik Responden

Penelitian yang dilakukan terhadap siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama menghasilkan beberapa karakteristik yakni meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, asal sekolah, sumber biaya pendidikan serta pendapatan orang tua per bulan. Karakteristik tersebut merupakan gambaran keadaan/kondisi dari siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor.

1. Usia

Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini merupakan siswa/i kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berusia antara 16-18 tahun. Dimana pada bangku kelas tiga lebih banyak mengikuti

(15)

bimbingan belajar di luar sekolah dengan tujuan pencapaian nilai UAN dan persiapan memasuki perkuliahan dan memilih Perguruan Tinggi Negeri untuk kelanjutan studi.

2. Jenis kelamin

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner oleh 100 orang responden, diketahui bahwa perbandingan antara pria dan wanita yang menjadi siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor terdiri dari 40 persen laki-laki dan 60 persen perempuan.

Tabel 5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase

Laki-laki 40 40

Perempuan 60 60

Total 100 100

3. Pendidikan

Responden yang merupakan pendidikan SMA kelas tiga terdiri dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Tiap jurusan terbagi menjadi beberapa kelas yang dapat dilihat pada Tabel 6. Dari hasil dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pendidikan SMA lebih banyak dari jurusan IPA yang mengikuti bimbingan belajar yang dilakukan untuk memperdalam materi dari sekolah.

(16)

Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan jurusan Kelas jurusan Jumlah (orang)

3 IPS1 19 3 IPA 1 10 3 IPA 3 18 3 IPA 4 16 3 IPA 5 18 3 IPA 6 17 3 IPA Excelent 2 Total 100 4. Asal sekolah

Berdasarkan karakteristik asal sekolah, dari sampel yang diteliti asal sekolah dari siswa/i yang mengikuti bimbel di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka berasal dari sekolah di Bogor, yang dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini. SMA Negeri 5 yang paling dominan yang mengikuti program bimbingan belajar di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka sebanyak 32 orang. Yang paling terendah yaitu: SMA Negeri 6, SMA Regina Pacis, MAN, SMA Al-Ghazaly, SMA Insan Kamil, SMA Kornita dan SMA Mardi Yuana, dengan jumlah masing-masing satu orang.

(17)

Gambar 4. Jumlah responden berdasarkan asal sekolah

5. Sumber biaya pendidikan

Sumber biaya pendiikan dari hasil dari 100 orang mengisi lembar kuesioner, umumnya sumber biaya pendidikan responden berasal dari orang tua yakni sebanyak 90 persen, sedangkan untuk sumber biaya pendidikan dari keluarga dan beasiswa sebanyak 1 persen.

6. Pendapatan Orangtua per bulan

Karakteristik yang terakhir adalah pendapatan orang tua (Tabel 5), pendapatan terbanyak dari orangtua responden Rp. 2.000.000- Rp. 4.000.000 adalah 39 persen responden dan sebanyak 7 persen pendapatan orangtua responden di antara Rp. 500.000 sampai Rp. 1.000.000. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.

0 5 10 15 20 25 30 35 SMA Negeri 1 SMA Negeri 2 SMA Negeri 3 SMA Negeri 4 SMA Negeri 5 SMA Negeri 6 SMA Negeri 9 SMA Negeri 10 SMA Rimba Raya SMA Taruna Andigha SMA BBS

SMA Regina Pacis MAN

SMA Al-Ghazaly SMA INSAN KAMIL SMA KORNITA SMA Mardi Yuana

(18)

Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pendapatan orangtua per bulan Pendapatan orangtua perbulan Jumlah (orang)

Rp. 500.000- Rp. 1.000.000 7 Rp. 1.000.000- Rp. 2.000.000 37 Rp. 2.000.000- Rp 4.000.000 39 > Rp. 4.000.000 13 Tidak menjawab 4 Total 100

4.5. Hasil Pengolahan Data

Validitas adalah dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur sedang realibilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali (Umar, 2002). Hasil penelitian bahwa kuesioner dinyatakan valid karena nilai r untuk masing-masing atribut lebih dari nilai minimum r yang ditetapkan (Lampiran 3).

Hasil penelitian dinyatakan reliable jika nilali alphanya lebih dari 0,6. Hasil Pengujian kuesioner dengan n= 30 menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian dinyatakan andal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai alphanya 0,913 ( Lampiran 4).

4.6. EPIC Model

4.6.1. Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis ini data yang diperoleh dari keempat dimensi diubah ke bentuk prosentase (Lampiran5).

a. Dimensi Empathy

Dimensi Empathy (empati) digambarkan pada peryataan nomor 1 dan 4, yaitu (1) Promosi Primagama Merdeka sudah baik dan (4) Saya menyukai promosi Primagama Merdeka. Pada hasil yang

(19)

didapatkan (Tabel 8), sebesar 65 % pada peryataan (1) dan (4) sebesar 45 % memilih setuju terhadap kedua peryataan tersebut.

Tabel 8. Dimensi Empathy responden

Atribut Bobot Prosentase (%)

P1 P4 Sangat Setuju (SS) 5 10 6 Setuju (S) 4 65 45 Cukup (C) 3 21 47 Tidak Setuju (TS) 2 2 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0 TOTAL 100 100

b. Dimensi Persuasion responden

Dimensi Persuasion (persuasi) digambarkan pada peryataan nomor 3, 5 dan 7, yaitu (3) Promosi Primagama Merdeka menarik

perhatian saya, (5) Promosi Primagama Merdeka menjadikan saya ingin mengikuti program bimbel di Primagama Merdeka dan (7)

Promosi yang dilakukan Primagama Merdeka mendorong saya

untuk mengikuti program bimbel di Primagama Merdeka. Secara

keseluruhan menyetujui pernyataan tersebut. Berdasarkan hasil penyebaran (Tabel 9) kuesioner tersebut didapatkan bahwa responden menyatakan setuju terhadap peryataan yang diajukan pada peryataan (3), (5) dan (7) sebesar 46%, 62% dan 64% .

(20)

Tabel 9. Dimensi Persuasion responden

Atribut Bobot Prosentase (%)

P3 P5 P7

Sangat Setuju (SS) 5 10 9 8

Setuju (S) 4 46 62 64

Cukup (C) 3 44 29 28

Tidak Setuju (TS) 2 0 0 0

Sangat Tidak Setuju (STS)

1 0 0 0

TOTAL 100 100 100

c. Dimensi Impact

Dimensi Impact (dampak) digambarkan pada peryataan nomor 6 dan 9, yaitu : (6) Promosi yang dilakukan Primagama Merdeka lebih

kreatif dibanding yang lain dan (9) Promosi Primagama Merdeka lebih jelas dibandingkan dengan yang lain. Hasil yang diperoleh

penggambaran dimensi impact lebih tinggi yang ada yaitu berada di antara setuju dan cukup (Tabel 10). Pada peryataan (6) responden sebsar 47% menyatakan cukup sedagkan pada peryataan (9) menyatakan setuju terhadap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

(21)

Tabel 10. Dimensi Impact responden

Atribut Bobot Prosentase (%)

P6 P9

Sangat Setuju (SS) 5 7 9

Setuju (S) 4 39 48

Cukup (C) 3 47 42

Tidak Setuju (TS) 2 7 1

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0

TOTAL 100 100

d. Dimensi Communication responden

Dimensi Communication (komunikasi) digambarkan pada peryataan nomor 2,8,10,11 dan 12, yaitu (2) Promosi Primagama Merdeka mudah dimengerti, (8) Promosi Primagama Merdeka

mampu berkomunikasi dengan saya, (10) Promosi Primagama

Merdeka lebih jelas dibandingkan dengan yang lain, (11) Metode belajar “Smart Sollution” Primagama Merdeka dapat membantu anda dalam mengikuti pelajaran sekolah dan (12) Metode belajar

“Smart Sollution” sudah tercermin dari promosi yang dilakukan

Primagama Merdeka. Dari keseluruhan hasil prosentase, responden menyatakan cukup pada peryataan (2), (8), (10), (11) dan (12) yang diajukan dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 11.

(22)

Tabel 11. Dimensi Communication responden

4.6.2. Skor Rata-Rata

Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot (Lampiran 6).

a. Dari Tabel 8 diperoleh skor rata-rata respon dimensi Empathy, seperti pada Gambar 5. Hasil perhitungan skor rata-rata pada dimensi empathy menyatakan Efektif dengan nilai skor rata-rata yaitu : 3,66.

0,000 0.857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 XEmpathy

Gambar 5. Hasil pengukuran dimensi Empathy

Atribut Bobot Prosentase (%)

P2 P8 P10 P11 P12 Sangat Setuju (SS) 5 13 10 8 34 17 Setuju (S) 4 29 44 43 48 50 Cukup (C) 3 58 45 43 17 33 Tidak Setuju (TS) 2 0 1 6 2 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0 0 0 0 0 TOTAL 100 100 100 100 100

(23)

b.

Dari Tabel 9 diperoleh diperoleh skor rata-rata respon dimensi Persuasion. Nilai skor rata-rata untuk dimensi persuasion sebesar 3,75 yang dapat dinyatakan efektif (Gambar 7).

0,000 0.857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 XPersuasion

Gambar 6. Hasil pengukuran dimensi Persuasion

c. Dari Tabel 10 diperoleh skor rata-rata respon dimensi Impact. Berdasarkan hasil skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,56 yang berada pada rentang skala 3,428 - 4,285 dimana posisi pada rentang tersebut dapat dinyatakan efektif (Gambar 7).

0,000 0.857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 XImpact

Gambar 7. Hasil pengukuran dimensi Impact

d. Dari Tabel 11 diperoleh skor rata-rata respon dimensi Communication. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari skor rata-rata sebesar 3,65 yang berada pada rentang skala 3,428 - 4,285 yang dapat dinyatakan efektif dapat dilihat pada Gambar 8.

0,000 0.857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 XCommunication

(24)

Selanjutnya, rata-rata keseluruhan yaitu EPIC Rate : EPIC Rate = x Empahty + x Persuasion + x Impact + x Communicaton

4 = 3,66 + 3,75 + 3,56 + 3,65

4 = 14,62 = 3,66

4

Dari hasil perhitungan EPIC Model dari keempat dimensi, dimensi Empathy sebesar 3,66 yang menyatakan efektif. Dimensi Persuasion dinyatakan efektif dilihat dari jumlah skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,75. Dimensi berikutnya adalah dimensi Impact yang juga dinyatakan efektif berdasarkan perhitungan skor rata-rata yang menghasilkan nilai 3,56. Sedangkan dimensi yang terakhir yaitu dimensi Communication juga dikatakan efektif dengan nilai yang diperoleh sebesar 3,65. Secara keseluruhan EPIC Rate, rata-rata adalah 3,66, artinya promosi yang dilakukan Lembaga Primagama Merdeka efektif. Keseluruhan grafik dapat dilihat pada Gambar 9.

(25)

Empathy 6 5 4 3 2 1 Impact Persuasion 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Communication

Gambar 9. Gambar EPIC Model Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Rentang skala penilaian digunakan untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah :

STES STE TE CE E SE SES

0,000 0.857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 Gambar 10. Hasil pengukuran posisi keputusan

3,66 = efektif 3,75 = efektif 3,56 = efektif 3,65 = efektif

(26)

4.7. Saran dari responden

Dalam melaksanakan penelitian, beberapa responden juga aktif dalam memberi saran atau masukan bagi pihak Lembaga Primagama Merdeka Bogor. Responden memberikan masukan yaitu :

a. Membuat brosur dan selebaran yang berwarna sehingga orang yang membaca tidak bosan dan dengan warna yang menarik perhatian, juga mengurangi padatnya kata atau kalimat yang menjelaskan program yang ditawarkan kepada responden.

b. Menambah variasi dalam hal melakukan promosi dari Lembaga Primagama Merdeka Bogor sehingga informasi yang disebarkan tidak dirasakan kurang oleh siswa/i.

c. Mempertimbangkan tentang jumlah siswa/i dalam satu ruangan kelas sehingga kegiatan belajar dan mengajar lebih efektif lagi. Dan membuat suasana belajar yang nyaman bagi siswa/i.

d. Memperbanyak lagi program harga promosi yang menarik para siswa/i yang akan memilih Lembaga Primagama Merdeka Bogor sebagai tempat bimbingan belajar mereka.

4.8. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian dengan EPIC Model yang terdiri dari empat dimensi. Dimensi empathy yang memperoleh skor rata-rata sebesar 3,66 kemudian dimensi persuasion skor rata-rata yang diperoleh 3,75. Skor rata-rata dimensi impact yang diperoleh 3,56 dan dimensi communication memperoleh skor rata-rata 3,65. Dari hasil keempat dimensi tersebut berada pada rentang skala 3,428-4,285 yang dapat dinyatakan efektif. EPIC Rate yang diperoleh yaitu 3,66 yang masih dapat ditingkatkan menjadi 4,285 yang berada pada rentang skala sangat efektif dengan meningkatkan nilai skor rata-rata setiap dimensi dalam EPIC Model dalam melakukan promosi, khususnya pada dimensi impact (dampak) dan dimensi communication (komunikasi) yang mendapatkan skor rata-rata lebih kecil dibanding kedua dimensi yang lainnya, dengan melakukan komunikasi kepada konsumen melalui pesan-pesan yang mudah diingat, slogan yang menarik

(27)

perhatian, simbol produk yang dapat dihubungkan dengan mereknya, dan melakukan pengulangan untuk membentuk proses pengingatan. Pada tahap planning primagama merdeka melakukan promosi menggunakan brosur yang menarik dan berwarna kemudian melibatkan konsumen yang sudah mengikuti program bimbingan belajar di primagama merdeka sebagai bentuk promosi penjualan personal yang efektif dalam peningkatan jumlah siswa/i yang akan mengikuti bimbingan belajar di primagama merdeka.

Tahap organizing, primagama merdeka bekerja sama dengan primagama pusat di Yogyakarta. Primagama merdeka melakukan kegiatan promosi setiap tahun ajaran baru. Kepala cabang merancang dan menyelenggarakan even pemasaran secara profesional kemudian staff. adm. cabang humas/marketing yang melaksanakan even promosi yang menarik, berkualitas dan bernuansa akademis. Pada tahap actuating, primagama merdeka melakukan kegiatan try out gratis pada kunjungan ke sekolah-sekolah di kota Bogor dan mengenalkan metode Smart Sollution sehingga menumbuhkan ketertarikan siswa/i akan metode yang ditawarkan oleh primagama.

Controlling, tahap yang dilakukan dengan pengontrolan dan pengawasan yang dilakukan primagama merdeka terhadap kegiatan promosi. Berdasarkan perhitungan efektivitas pada dimensi impact (dampak) masih kurang maksimal sehingga primagama merdeka perlu melakukan pengontrolan terhadap dampak yang dapat dirasakan oleh konsumen melalui kegiatan promosi yang akan diselenggarakan. Nilai yang diperoleh dari perhitungan EPIC Model, Lembaga Primagama Merdeka masih belum maksimal sehingga perlu meningkatkan skor rata-rata untuk mencapai skor 4,285 dengan melakukan kegiatan promosi yang lebih memperhatikan pengaruh dari keempat dimensi yaitu emphaty, persuasion, impact dan communication.

Gambar

Gambar 3. Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka  Kepala Cabang : Drs
Tabel 3. Bentuk Paket Program kelas Tiga SMU  Program
Tabel 4. Jumlah responden berdasarkan bentuk promosi
Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan jurusan  Kelas jurusan  Jumlah (orang)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data di atas, salah satu kasus yang terjadi pada Oktober 2015 di lingkungan Pasar Raya Kota Solok adalah remaja yang melakukan hubungan seks dengan teman lawan

156 MI157 RIZKI AMALIA NURDINI MTs MA'HADUT THOLABAH 157 MI158 ATIKAH QOTRUN NADA MTs MA'HADUT THOLABAH 158 MI159 NOVIA IKA FITRIANA MTs MA'HADUT THOLABAH 159 MI160 DEVI FATIMATUZ

Berdasarkan data di atas, pertambahan penduduk Kota Yogyakarta yang disebabkan oleh mobilitas permanen relatif sedikit (+1.947 jiwa), sehingga dapat dipastikan bahwa

dan video pembelajaran psikolinguistik untuk perkuliahan yang telah di susun oleh penulis dalam aplikasi vinesa akan dicek kembali kelengkapannya sebelum memulai

Pengukuran IKI pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan Bank Indonesia untuk mengkombinasikan berbagai indikator sektor perbankan, sehingga pada akhirnya IKI dapat

Cai, Lixin 2010 “The Relationship between Health and Labour Force Participation: Evidence from a Panel Data Simultaneous Equation Model,” Labour Economics, Vol.. Cai, Lixin,

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti dari guru BK berdasarkan buku catatan kasus (permasalahan- permasalahan yang dialami peserta didik dalam belajar) yaitu masih

Tanaman selada yang ditanam di Ciwidey sering terserang hama, salah satunya yaitu ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat grayak menyerang tanaman dengan memakan