• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kansei Enggineering dalam Desain Website Profil Perguruan Tinggi (Studi Kasus : STMIK Sumedang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Kansei Enggineering dalam Desain Website Profil Perguruan Tinggi (Studi Kasus : STMIK Sumedang)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 39

Implementasi Kansei Enggineering dalam Desain

Website Profil Perguruan Tinggi

(Studi Kasus : STMIK Sumedang)

Muhamad Nurdin Abdul Muhaemin Program Studi Teknik Informatika

STMIK Sumedang, Jl. Angkrek Situ No. 19, Sumedang, 45323 Indonesia email : noordiens89@stmik-sumedang.ac.id

ABSTRACT

Literatur yang ada telah mengidentifikasi bahwa telah terjadi transisi besar dalam paradigma desain website. Dari konsentrasi desain yang dititikberatkan untuk functionality dan usability, penelitian telah mengakibatkan peningkatan minat dalam aspek emotional user experience terhadap desain antarmuka website. Kesenjangan dalam hal kebutuhan emotional design untuk pembangunan website yang menanamkan sasaran aspek psikologis sudah sangat jelas. Penelitian ini membahas adopsi potensi Kansei Engineeering. Kansei Engineering merupakan suatu teknik untuk mengeksplorasi secara sistematis perasaan manusia terhadap suatu produk dan mewujudkannya ke dalam parameter desain produk. Kansei diartikan sebagai kesan subjektif seseorang terhadap sekitarnya yang ditangkap dengan panca indera. Dalam penelitian ini metodologi Kansei Engineering Type I (KEPack) diadopsi untuk memungkinkan rekayasa emosi terhadap desain antarmuka website profil STMIK Sumedang. Metode ini digunakan untuk menganalisis semua aspek desain antarmuka yang terkandung dalam Human Computer Interaction (HCI). Penelitian ini menghasilkan beberapa konsep emosi yang masing-masing mengandung elemen-elemen emosi, elemen-elemen desain yang berpengaruh terhadap masing-masing elemen emosi dan pedoman desain. Penelitian ini menghasilkan 2 (lima) konsep emosi yang mengandung 6 (enam) elemen emosi elemen-elemen desain yang berpengaruh terhadap masing-masing elemen emosi, dan usulan pedoman desain untuk desain antarmuka antarmuka website profil STMIK Sumedang

Kata Kunci : Website Profil, Desain Web, HCI, Kansei Engineering, KEPack

1. Introduction

Ketika seseorang bekerja dengan komputer, ia akan melakukan interaksi menggunakan cara-cara tertentu baik pada saat memberikan masukan atau menginginkan suatu keluaran. Dalam hal ini komputer dan manusia berinteraksi melalui antarmuka perangkat lunak, baik yang berbasis desktop, mobile, web, dan sebagainya. Dalam aspek Interaksi Manusia dan Komputer (IMK), studi tentang pengalaman pengguna dalam evaluasi website dan penggunaan secara luas telah difokuskan pada fungsi kognitif dan kegunaan.

Organisasi standar internasional dalam ISO 9241, mendefinisikan usability sebagai “efektivitas, efisiensi dan kepuasan yang ditetapkan pengguna untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan tertentu”. Untuk menciptakan model baru, Whitney (2001) memperluas ISO 9241 tentang karakteristik usability (efisien, efektif, dan memuaskan) kepada lima dimensi : efektif, efisien, menarik, toleransi kesalahan, dan mudah dipelajari.

Dalam literatur pembangunan situs e-Commerce, quality dan usefullness telah menerima perhatian utama peneliti, terutama yang didasarkan pada karya yang dipelopori oleh Nielsen dan rekan-rekannya sejak pertengahan 1990-an. Sejak itu, web designer bersaing untuk menyediakan fungsionalitas yang lebih tinggi dan fitur untuk mensimulasikan lingkungan belanja fisik. Namun, seperti situs e-Commerce mengintensifkan upaya mereka untuk menyediakan pengalaman belanja persuasif bagi pengguna

(2)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 40 mereka, maka perlu untuk mengembangkan situs melampaui usefulness dan functional usability (Lokman dan Laila, 2006). Demikian pula website profil yang usability dituntut dapat menawarkan konektifikas emosional dalam menggambarkan pengalaman positif dalam lingkungan website profil perguruan tinggi.

2. Research Method

2.1. Kansei Engineering

Kansei diartikan sebagai kesan subjektif seseorang terhadap sekitarnya yang ditangkap dengan

panca indera (Schütte, 2005). Kansei Engineering ini sudah digunakan untuk desain kansei dari beragam produk di seluruh dunia, Kansei Engineering merupakan teknologi yang memungkinkan penggabungan emosi manusia dalam persyaratan desain. Memiliki perspektif bahwa kansei sifatnya unik untuk berbagai domain yang berbeda dan juga unik untuk kelompok sasaran pengguna yang berbeda, dan menggunakan instrumen pengukuran verbal dalam metodologinya (Lokman, dkk, 2013).

Kansei Engineering dirancang untuk menangkap wawasan pengguna secara subyektif, menganalisa

mereka dengan elemen desain produk yang sebenarnya, memetakan kansei apa yang terkait dengan suatu elemen, sehingga desain produk baru menanamkan wawasan konsumen. Hasilnya, produk dapat memprediksi bahwa seorang konsumen akan merasa terhubung dengan produk tersebut dapat diwujudkan. Selanjutnya, karena karakteristik budaya dan adat, tampaknya memungkinkan Kansei

Engineering dapat diterapkan untuk aplikasi lain yang membutuhkan penggabungan aspek emosional

untuk mencerminkan atau meningkatkan unsur keinginan produk (Lokman, dkk, 2013).

Metode ini memungkinkan kuantifikasi tanggapan multidimensi afektif pengguna dan menghubungkannya dengan atribut desain. Meskipun sebagian besar pengembangan produk oleh

Kansei Engineering pada perusahaan berbasis Jepang, namun pergerakan ke negara lain juga telah

muncul. Bisnis yang berbasis di negara lain, peneliti akademis dan praktisi juga telah menunjukkan minat dalam metodologi Kansei Engineering. Emosi memainkan peran penting dalam pengalaman pengguna dengan sistem interaktif, dan menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek-aspek emosional dalam proses desain.

Ketika sebagian orang menyatakan emosi yang tidak dapat dirancang, para peneliti menegaskan pentingnya menurunkan metode untuk mengenali emosi pengguna dari prosedur evaluasi emosional. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi respon emosional desain anatarmuka pengguna sistem informasi berbasis web, dan pengembang sistem tersebut ke dalam pengetahuan tentang bagaimana kombinasi dari elemen desain mempengaruhi emosi. Dengan disposisi dari literatur tersebut, Kansei Engineering dipandang sebagai metode potensial untuk mencapai tujuan penelitian. Gambar 1 menunjukkan konsep Kansei Engineering dalam desain website.

(3)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 41

2.2. KEPack

Kansei Engineering Type I adalah teknik kansei yang paling banyak digunakan dalam ekplorasi kansei engineering. Tipe ini yang dikenal sebagai KEPack. Metode peneltian ini dikembangkan untuk mengimplementasikan pengukuran respon emosional pengguna ke desain antarmuka sistem informasi koperasi berbasis web, identifikasi elemen desain dari sudut pandang pengguna, investigasi hubungan yang mendasari antara respon emosional dan elemen desain, dan pengembangan serta validasi pedoman untuk desain Kansei Website. Adapun alur dari KEPack ditunjukan pada gambar berikut :

Gambar 2. Alur KEPack 3. Result and Analysis

Kansei Words dihimpun dari hasil wawancara dengan calon pengguna sistem, web designer, hasil

observasi dari internet dan literatur yang sudah ada sebelumnya, adapun Kansei Words yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 1 :

Tabel 1. Kansei Words

No Kansei Word No Kansei Word

1 Simpel 11 Cerah

2 Easy to use 12 Formal

3 Calm 13 Elegan 4 Serasi 14 Ceria 5 Menarik 15 Colorful 6 Kreatif 16 Dinamis 7 Lucu 17 Nyaman 8 Maskulin 18 Fresh 9 Informatif 19 Unik 10 Impresif 20 Modern

Lima specimen website perguruan tinggi pada penelitian ini ditunjukan pada tabel 2. Tabel 2. Lima specimen website

No Nama Sekolah Tinggi Alamat Website 1 Universitas Indonesia www.ui.ac.id/ 2 Institut Teknologi Bandung www.itb.ac.id/ 3 Universitas Gadjah Mada www.ugm.ac.id/ 4 Universitas Diponegoro www.undip.ac.id/ 5 Universitas Riau www.unri.ac.id/

(4)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 42 Keduapuluh kansei word bersama dengan lima specimen website perguruan tinggi kemudian diformulasikan dalam bentuk kuesioner, yang kemudian dianalisa oleh 104 partisipan responden. Responden mengisi data ke dalam lembar kansei word yang sudah distrukturisasi ke dalam skala SD (Semantic Differensial). Hasil rekapitulasi data hasil kuesioner dirata-ratakan secara manual menggunakan Ms Excel 2013, hasilnya seperti nampak pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Rata-Rata Hasil Kuesioner

1. Hasil Analisis Multivariate Statistical Methods

Dari data hasil rata-rata kuesioner dilakukan analisis menggunakan metode statistik multivariat yaitu Principal Component Analysis (PCA) dan Factor Analysis (FA).

a. Principal Component Analysis (PCA)

Penelitian ini melakukan Principal Component Analysis (PCA) dengan menggunakan XLSTAT versi 2016.18.06. Dalam penelitian ini, PCA dilakukan untuk mengurangi 20 variabel emosi, menjadi jumlah yang jauh lebih kecil. Proses ini memungkinkan untuk memahami struktur emosi dengan jelas dan deskripsi respon subjek yang lebih konstruktif. PCA juga digunakan untuk membantu mengidentifikasi ruang yang tumpang tindih nilai-nilai positif dalam setiap komponen, yang dapat digunakan untuk strategi konsep target baru desain website melalui perspektif emosi. Tabel 4 menunjukkan hasil kontribusi varians dengan sumber data yang digunakan yaitu Rata-Rata Data Hasil Kuesioner yang telah ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 4. PCA Contribution Table

Hasil Scree Plot dari PCA Contribution pada gambar 3 dari rata-rata data hasil kuesioner menunjukkan koefisien korelasi berupa linear sehingga dapat disimpulkan bahwa data-data tersebut boleh dihitung. Penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalah fahaman penafsiran bahwa dalam perangkat lunak XLSTAT Principal Component dituliskan dalam F1, F2 dan seterusnya, menunjukkan Principal Component pertama, kedua, dan seterusnya. Untuk emosi dari kansei words disebutkan sebagai variable.

(5)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 43 Gambar 3. Scree Plot dari PCA Contribution

Seperti dapat dilihat pada gambar 3, Principal Component (PC) pertama (F1) memiliki

varians (eigenvalue) 11.734 dan menyumbang 58,670 % dari total varians. PC kedua (F2)

memiliki varian 4,525 dan menyumbang 22,624% dari variabilitas data. Dua urutan PC pertama mewakili 81,294. Dengan demikian, sebagian besar struktur data dapat ditangkap dalam satu atau dua PC. Hal ini menunjukkan bahwa struktur emosi sangat dipengaruhi oleh satu atau dua PC pertama. PC tersisa dengan proporsi yang sangat kecil dari variabilitas dianggap tidak penting. Ini berarti bahwa PC tersisa kurang berpengaruh terhadap struktur emosi dan dapat diabaikan.

Menentukan jumlah PC dieksplorasi lebih jauh dengan PCA untuk menganalisis lebih lanjut tentang struktur emosi. Tiga jenis PCA dikalkulasi untuk mematangkan jumlah PC. Tiga jenis PCA tersebut adalah:

1. PC Loading, yang digunakan untuk menganalisis ruang semantik emosi untuk menunjukkan berapa banyak evaluasi emosi mempengaruhi variabel. PCA mengkalkulasikan untuk PC 1 dan PC 2 untuk mengidentifikasi kekuatan dan pengaruh dari dua komponen terhadap struktur dari emosi, menjelaskan hubungan antara emosi dengan spesimen dan arah dari strategi untuk konsep baru dari desain website. gambar 4 menampilkan hasil dari PC Loading untuk PC 1 dan PC 2.Dalam gambar 4, distribusi dari variabel untuk kedua sumbu dapat diamati, membuktikan bahwa pengukuran berhasil. Hal ini terbukti dari plot bahwa emosi yang dihasilkan PC Loading pertama bernilai positif yang besar (sumbu x) yang seperti "Impresif", "Serasi", "Menarik", "Fresh", "Colorfull", "Modern", "Cerah", "Ceria" dan "Kreatif. Dengan demikian, penelitian PC ini dapat dikatakan oleh peneliti secara subjektif sebagai sumbu "Impressiveness".

Gambar 4. Scree Plot dari PCA Contribution

0 20 40 60 80 100 0 2 4 6 8 10 12 14 F1 F2 F3 F4 Cu m u la ti v e v a ri a b il it y % ) Ei g e n v a lu e axis Scree plot

(6)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 44 2. PC Score, yang digunakan untuk menentukan hubungan antara emosi dan spesimen.

Gambar 5. Hasil dari PC Score

3. PC Vector, yang digunakan untuk memvisualisasikan arah dan kekuatan emosi terhadap struktur emosi, dan menentukan konsep baru dari desain website profil perguruan tinggi (studi kasus : STMIK Sumedang). Gambar 6 menunjukkan hasil PC Vektor, yang memvisualisasikan hubungan antara spesimen dengan emosi untuk PC 1 dan PC 2. Grafik tersebut menampilkan 5 sumbu spesimen terhadap 20 sumbu emosi dalam ruang 2 dimensi. Hal ini terbukti dalam grafik tersebut bahwa sebagian besar spesimen sangat baik untuk disidtribusikan ke semua vektor emosi dan memiliki pengaruh yang tinggi terhadap emosi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa PC 1 dan 2 yang sangat penting menjadi faktor komponen penentu dalam desain website. Hasilnya juga menunjukkan nilai yang besar pada PC 1 dan PC 2. Lingkaran putus-putus menunjukkan suatu area. Ini adalah daerah dimana konsep desain baru harus diidentifikasi dan diusulkan untuk dipertimbangkan sebagai strategi baru untuk membangun desain website profil perguruan tinggi (studi kasus : STMIK Sumedang). Gambar 4, 5 dan 6 telah memberikan bukti bahwa menentukan struktur emosi atas PC 1 dan PC 2 sangat penting.

(7)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 45 b. Factor Analysis (FA)

FA dilakukan untuk menemukan faktor yang signifikan dari emosi untuk menentukan konsep emosi untuk desain website profil perguruan tinggi (studi kasus : STMIK Sumedang).. Hasilnya juga digunakan untuk memperbaiki hasil analisis yang telah dilakukan dalam PCA. Tabel 5 menunjukkan hasil Factor Analysis (FA) setelah varimax rotation dengan sumber data yang digunakan yaitu Rata-Rata Data Hasil Kuesioner yang telah ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 5. Hasil Analisis Faktor dengan Varimax Rotation

Tabel 5 menunjukkan hasil Factor Analysis (FA) setelah Varimax Rotation, ada 4 faktor dengan nilai yang berbeda-beda. F1 dan F2 memberikan kontribusi faktor terbesar dan menunjukkan bahwa faktor tersebut memiliki pengaruh dominan terhadap emosi. Sehingga dengan data yang didapat dari tabel 5, dapat diperkirakan ada dua konsep dari emosi. Dengan demikian penelitian ini mempertimbang-kan untuk menyertakan kedua faktor tersebut untuk meningkatkan proporsi yang mewakili sebagian besar data, sedangkan sisa faktor yang lain diabaikan. Variabel yang memiliki skor tertinggi dianggap sebagai faktor terpenting dalam penentuan persyaratan desain website. Penelitian ini telah menetapkan nilai > 0.9 sebagai nilai referensi dengan tujuan agar hasil analisis yang dilakukan lebih terfokus.

Tabel 6. Factor Loadings untuk Emosi setelah proses sorting

Nilai referensi yang dipakai adalah > 0.9 maka seperti yang terlihat dalam tabel 6 ada 2 faktor sesuai dengan jumlah faktor yang menjadi mayoritas kontribusi faktor dan memiliki pengaruh dominan terhadap emosi. Faktor 1 terdiri dari “Unik”, ”Ceria” dan “Kreatif”. Penelitian ini memberi label Faktor 1 sebagai konsep dari emosi dengan label “Creativeness”. Faktor 2 terdiri dari “Calm”, ” Easy to Use dan “Nyaman”. Penelitian ini memberi label Faktor 2 sebagai konsep dari emosi dengan label “Calmness”.

(8)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 46 2. Interpretasi Data Hasil Analisis kepada Elemen Desain

Dalam menganalisis persyaratan desain, Partial Least Square (PLS) Analysis dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan dari emosi dan elemen desain. Analisis PLS dilakukan dengan menggunakan XLSTAT versi 2014.3.07. PLS, untuk menemukan hubungan antara emosi dan elemen desain dari spesimen. Hal ini juga digunakan untuk menemukan pengaruh elemen desain di setiap emosi, nilai yang terbaik dan terburuk untuk setiap elemen desain, dan jenis emosi yang ditimbulkan oleh masing-masing spesimen. Dalam penelitian ini, tiga set data yang digunakan untuk analisis ini, dan mereka:

a. Dependent variabels / Y, yaitu 20 set rata-rata data hasil kuesioner oleh 104 responden. b. Spesimen, Observation Labels, yaitu 5 spesimen.

c. Explanatory variabels, X, 27 elemen desain dengan 65 sub elemen desain, namun yang diproses hanya 38 karena sisa elemen desain yang lain sudah menunjukan 1 pilihan sehingga tidak perlu disertakan.

Tabel berikut menunjukkan hasil elemen desain yang berpengaruh pada emosi pada konsep

Creativeness.

Tabel 7. Pengaruh Elemen Desain terhadap Emosi pada konsep Creativeness Variable Unik Ceria Kreatif

BBC-White 0,005 0,012 0,007 BBC-Gray -0,007 -0,018 -0,011 BBC-Steel Blue 0,004 0,010 0,006 BBS-Sharp Image 0,005 0,012 0,007 BBS-Solid Color -0,009 -0,024 -0,014 ... ... ... ...

Sedangkan untuk Tabel berikut menunjukkan hasil elemen desain yang berpengaruh pada emosi pada konsep Calmness.

Tabel 8. Pengaruh Elemen Desain terhadap Emosi pada konsep Calmness

Variable Calm Easy to

Use Nyaman BBC-White 0,004 0,007 0,010 BBC-Gray -0,007 -0,011 -0,015 BBC-Steel Blue 0,004 0,006 0,008 BBS-Sharp Image 0,004 0,007 0,010 ... ... ... ...

3. Pedoman desain yang diusulkan.

Hasil struktur emosi dari FA dan PCA digunakan untuk membuat konsep dari emosi, dan hasil dari PLS digunakan untuk menyusun pedoman desain.Tabel berikut menunjukkan hasil pedoman desain yang diusulkan untuk konsep emosi Calmness.

Tabel 9. Pedoman Desain untuk Konsep Emosi Calmness

ELEMEN DESAIN Unik Ceria Kreatif

Body BgColor White White White

Body Background Syle Pattern & Texture

Pattern & Texture

Pattern & Texture

Header Existence Yes Yes Yes

Header BgColor Bluemine Blue Mine Bluemine

Header BgStyle Solid Color Solid Color Solid Color

Header FontSize Small Small Small

(9)

ISSN : 1978-3310 INFOMAN’S | 47

ELEMEN DESAIN Unik Ceria Kreatif

Header Font Family SansSerif SansSerif SansSerif

Main Content BgColor White White White

Main Content BgStyle Solid Color Solid Color Solid Color

... ... ... ...

Pedoman desain ini tidak bersifat mutlak melainkan harus dipadukan dengan kreatifitas desainer dalam mendesain website perguruan tinggi (studi kasus : STMIK Sumedang) yang berhasil. Keberhasilan dalam desain bergantung pada dua faktor, yaitu ide yang tersirat pada pedoman desain dan kombinasi keahlian teknis desainer. Dalam proses mendesain, pedoman desain tersebut harus dirujuk, dan spesifikasi teknis harus diperhatikan oleh desainer.

4. Conclusion

Penelitian ini telah mengimplementasikan Kansei Engineering dalam desain antarmuka website perguruan tinggi STMIK Sumedang dan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terbukti bahwa Kansei Enginnering dapat digunakan oleh desainer website yang melibatkan aspek emosional atau ranah afektif pengguna yang diidentifikasi melalui studi empiris. Studi empiris dilakukan dengan melakukan analisis yang menggunakan metode Multivariate Analysis, diantaranya Principal Component Analysis (PCA), Factor Analysis (FA) dan Partial Least Square (PLS) Analysis. Penelitian ini menghasilkan 2 (lima) konsep emosi yang mengandung 6 (enam) elemen emosi (hasil dapat dilihat pada tabel 6), elemen-elemen desain yang berpengaruh terhadap masing-masing elemen emosi (hasil dapat dilihat pada tabel 7 dan 8), dan usulan Pedoman Desain / Kansei Web Design Guideline (hasil dapat dilihat pada tabel 9).

References

[1] Lokman, Anitawati Mohd., and Nor Laila Md Noor. Kansei Engineering conncept in e-Commerce Website. Proceedings of the International Conference on Kansei Engineering and Intelligent Systems 2006 (KEIS '06). Aizu-Wakamatsu, Japan. 2006.

[2] Lokman, Anitawati Mohd. Emotional User Experience In Web Design: The Kansei Engineering Approach. Universiti Teknologi Mara (Uitm), Malaysia. 2009.

[3] Lokman, Anitawati Mohd., Khairul K. l. Ana Hadiana. Premo and Kansei: A Comparative Analysis. Insan Akademika Publications, Indonesia. 2013.

[4] Schütte, Simon. Engineering Emotional Values in Product Design. Linkopings Universitet, Department of Mechanical Engineering, Sweden. 2005.

[5] Whitney, Quesenbery. What Does Usability Mean : Looking Beyond Ease Of Use. Presented at society for technical communications Annual Conference. 2001.

Gambar

Gambar 1 menunjukkan konsep Kansei Engineering dalam desain website.
Gambar 2. Alur KEPack 3.  Result and Analysis
Tabel 3. Rata-Rata Hasil Kuesioner
Gambar 4. Scree Plot  dari PCA Contribution
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari data diatas bahwa perbedaan konstruksi penaju alat tangkap Fyke net ( Hari ami ), tidak berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan, karena dapat dilihat dengan jelas

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa padang lamun dan hutan mangrove pada lokasi yang tersebar di bagian dalam Teluk Kotania merupakan habitat pemijahan

Kitab Upanisad akan membantu manusia agar mampu mengantisipasi perselingkuhan dari isinya yang membahas mengenai pengetahuan Brahman, Atman, Moksa, Karma

Upacara Manoe Pucok ini bukan hanya sekedar untuk acara memandikan pengantin atau anak yang disunat, bukan juga sebagai kegiatan yang biasa sering dilakukan

Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu : 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) hasil observasi,

Untuk sudut-sudut yang tidak istimewa, menghitung nilai fungsi trigonometrinya bisa dengan mengukur besar sudut kemudian mengukur panjang sisi-sisi segitiga sehingga bisa

Generally, this research aimed to analyze the effectiveness of Info Remaja Book toward the intention of behavior of female teenagers concerning the health of

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara kepesertaan JKN Mandiri dengan pengetahuan, pendapatan, persepsi, dan akses terhadap pelayanan kesehatan pada Suku Sakai di