Pengantar
Akuntansi 1
Sejarah Perkembangan
Akuntansi
1. Sejarah Lahirnya Praktik Akuntansi dalam Kehidupan Manusia Pada hakikatnya, pencatatan akuntansi sudah di mulai sejak terjadinya transaksi bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial ekonomi manusia. Pada tahun 3200 SM, dikenal 2 jenis teknik akuntansi secara simultan. Pertama, sejenis koin bentuk tertentu dimasukan ke amplop. Kedua, sejenis token yang disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih kompleks di banding koin.
2. Sejarah Sistem Pencatatan Akuntansi
Sistem pencatatan akuntansi pertama kali di temukan pada tahun 1494 oleh Lucas Paciolo, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia. Awal pencatatan dimulai dari dua kegiatan, yaitu kegiatan pencatatan penarikan pajak/pendapatan sewa dan kegiatan pencatatan perjalanan perdagangan per satu kali jalan. Kedua pencatatn ini disebut dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry).
3. Perkembangan Ilmu Akuntansi
Semenjak ditemukannya sistem pencatatan berpasangan oleh Paciolo, akuntansi terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi. Pada tahun 1776, terjadinya revolusi industri yang menimbulkan dampak positif terhadap perkembangan akuntansi. Perusahaan dibentuk oleh sekumpulan orang yang bekerja bersama-sama dalam satu badan. Pada tahun 1845 dikeluarkanlah undang-undang perusahaan pertama di Inggris. Perkembangan ekonomi Inggris menulai ke Amerika sehingga ilmu akuntansi mulai berkembang dan membentuk Security Exchange Commisions (SEC) sebagai salah satu lembaga yang banyak mendorong tercapainya suatu prinsip akuntansi yang baku.
4. Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Perkembangan akuntansi di Indonesia tentu tidak bisa lepas dari perkembangan akuntansi di negara asal perkembangannya. Dengan kata lain, negara luarlah yang membawa akuntansi itu ke Indonesia, namun tidak bisa disangkal masyarakat indonesia memiliki sistem akuntansi atau sistem pencatatan pelaporan tersendiri. Sejak zaman Belanda, pencatatan ini di kenal dengan sistem tata buku. Setelah kemerdekaan, masuk modal asing yang berasal dari Amerika yang membawa sistem pencatatan sendiri. Saat itu, muncullah dualisme sistem akuntansi di Indonesia yakni sistem tata buku (single entry) dan sistem berpasangan (double entry).
Pengertian Akuntansi
Menurut America Accounting Association, akuntansi merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengulur, dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pihak yang menggunakan informasi tersebut. Pengetian akuntansi bukan hanya sebagai suatu proses, seni dan seperangkat
pengetahuan, tetapi ada juga beberapa ahli yang berpendapat bahwa pengertian akuntansi dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
1. Akuntansi sebagai Ideologi
Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi mengatakan bahwa akuntansi merupakan alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan polotik.
2. Akuntansi sebagai Bahasa
Akuntansi merupakan bahasa perusahaan yang dapat berbicara sendiri tentang suatu perusahaan/organisasi yang di laporkan. Sebagai bahasa, akuntansi memiliki ciri-ciri :
a) Simbol atau Sifat Lexical
3.
Akuntansi sebagai Catatan Historis
Akuntansi telah menjadi sejarah
di masa lalunya.
Transaksi dicatat, dibukukan dan dilaporkan melalui laporan
keuangan. Data dan laporan historis inilah yang dijadikan
analisis dan dapat dijadikan alat prediksi keuangan untuk
memahami kemungkinan-kemungkinan yang timbul di masa
mendatang.
4.
Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi Saat Ini
Akuntansi diangaap dapat
memberikan
gambaran
realitas ekonomi perusahaan pada saat ini. Sistem akuntansi
saat ini mengacu pada International Financial Report Standards
(IFRS).
5.
Akuntansi sebagai Sistem Informasi
Akuntansi merupakan sistem informasi yang memiliki
siklus yang disebut accounting cycle yang memroses bukti
transaksi menjadi bentuk-bentuk yang dikenal sebagai laporan
keuangan.
6.
Akuntansi sebagai Komoditi
Komoditi
merupakan
barang
yang
dijual
kepada
konsumen. Output akuntansi yang berbentuk informasi adalah
produk dari suatu “pabrik” dalam konteks ini merupakan
“sistem akuntansi”. Output ini dubutuhkan oleh masyarakat
karena memberikan manfaat yang besar, terutama bagi para
pemakainya dalam proses pengambilan keputusan.
7.
Akuntansi sebagai Sistem Pertanggungjawaban
Akuntansi
juga
dapat
dijadikan
sebagai
media
mempertanggungjawabkan pengelolaan suatu perusahaan atau
lembaga kepada principal (pemilik).
Bidang Pengetahuan
Akuntansi
Perangkat pengetahuan akuntansi terus berkembang mengikuti kemajuan ekonomi serta teknologi dan informasi, sehingga materi-materi yang di pelajari dalam bidang studi akuntansi mencangkup hal-hal berikut ini : a) Akuntansi Keuangan b) Akuntansi Biaya c) Akuntansi Manajemen d) Auditing e) Sistem Akuntansi f) Akuntansi Pajak g) Manajemen Biaya
h) Sistem Pengendalian Manajemen
i) Akuntansi Pemerintah dan Akuntansi Lembaga Non-Profit j) Akuntansi Sosial
Pekerjaan Akuntan
Ada berbagai
pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang akuntan, yang secara garis besar dapat di
kelompokkan menjadi :
a.
Akuntan Publik/Akuntan Eksternal
b.
Akuntan Manajemen/Akuntan Internal
c.
Akuntan Pendidik
Pemakai Informasi Akuntansi
Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan informasi ekonomi dan melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi yakni :1.
InvestorInvestor merupakan orang-orang atau lembaga yang akan menambahkan modalnya dalam suatu perusahaan biasanya dalam bentuk uang atau aset lainnya. Informasi yang dibutuhkan oleh investor mencangkup laba usaha yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir dan pertumbuhan kekayaan perusahaan.
2.
Karyawankaryawan merupakan orang yang bekerja dalam perusahaan dan memperoleh imbalan jasa dari perusahaan tersebut. Informasi yang dibutuhkan karyawan berupa laba perusahaan yang diperoleh dan besarnya balas jasa yang diberikan perusahaan.
3. Kreditor
Kreditor merupakan orang atau perusahaan yang memberikan pinjaman dana kepada perusahaan untuk berbagai keperluan usaha. Informasi yang diperlukan kreditor mencangkup :
a) Besarnya kekayaan perusahaan. b) Kemampuan menghasilkan laba.
c) Perbandingan utang dengan kekayaan perusahaan.
4. Pemasok supplier
Pemasok merupakan orang atau perusahaan yang menjual berbagai barang kepada perusahaan. Informasi yang dibutuhkan oleh pemasok untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut mampu membayar kredit yang diberikan berupa :
a) Besarnya kekayaan perusahaan. b) Kemampuan menghasilkan laba.
5. Pemerintah
Pemerintah merupakan lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan usaha dan hal-hal yang terkait dengannya informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah berupa :
a) Laba usaha yang diperoleh.
b) Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.
6. Masyarakat
Masyarakat merupakan orang-orang yang mendapat dampak dari keberadaan suatu perusahaan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui kecenderungan dan perkembangan kemakmuran perusahaan serta segala aktivitasnya.
Konsep-Konsep dalam
Penyusunan Keuangan
Penyusunan laporan keuangan harus menggunakan konsep-konsep dasar laporan keuangan sehingga menjamin adanya keseragaman penyajian dalam interpretasi atas laporan keuangan untuk pihak eksternal/diluar manajemen konsep-konsep itu adalah sebagai berikut :
a)
Konsep entitas usaha (business entity principle) merupakan konsep yangmenghpemisahan secara tegas antara perusahaan dengan pemilik.
b)
Konsep kelangsungan usaha (continuity principle) merupakan menghendaki adanya dasar pemikiran bahwa suatu perusahaan didirikan untuk jangka waktu tak terbatas.c)
Konsep dasar keuangan (monetary principle) konsep ini menghendakiagar penyusunan laporan keuangan menggunakan kesatuan unit pelaporan sehingga ada kesatuan pemahaman dari pembaca laporan keuangan.
d)
Konsep realisasi penghasilan (revenue realization principle) konsep inimenyatakan bahwa realisasi penghasilan adalah ketika adanya penjualan atau penyerahan jasa bukan saat pembayarannya.
e) Konsep harga pokok (cost principle) konsep ini menghendaki adanya pengukuran aset sebesar nilai perolehan awal dan pengakuan kewajiban sebesar nilai yang harus dibayar ketika jatuh tempo.
f) Konsep menandingkan antara penghasilan dan biaya (matching
principle) konsep ini menghendaki adanya ketetapan dalam
menandingkan penghasilan satu periode buku dengan biaya untuk memperoleh penghasilan tersebut.
g) Konsep tidak memibak/objektivitas konsep ini menghendaki bahwa semua pos yang dicantumkan dalam laporan keuangan harus didukung oleh bukti-bukti yang objektif.
h) Konsep konsistensi (consistency principle) konsep ini menghendaki penggunaan metode-metode secara tepat dari satu periode ke periode selanjutnya.
i) Konsep penjelasan/pengungkapan (declosure principle) konsep ini menghendaki agar laporan keuangan mencakup informasi yang diperlukan untuk penyajian dan terbuka sehingga tidak membuat pembaca keliru menafsir laporan keuangan tersebut.
j) Konsep materialitas (materiality principle) merupakan pelengkap dari konsep penjelasan dalam konsep ini dikehendaki bahwa hal-hal yang material baik jumlah maupun keadaannya memerlukan penjelasan yang memadai.
k) Konsep hati-hati (conservatism principle) dalam laporan keuangan tidak diperkenalkan menunjukkan aset diatas harga pokoknya demikian juga kewajiban konsep ini menghendaki kecenderungan minimalisasi pencantuman modal yaitu dengan menetapkan bahwa laba atau penghasilan tidak dapat diakui sebelum direalisasi sedangkan kerugian kewajiban harus diakui begitu bisa diperkirakan.
Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan
Karakteristik merupakan ciri khas yang memberikan
informasi laporan keuangan berguna bagi pemakai laporan
keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan harus
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan tersebut sesuai dengan itu ada
beberapa standar kualitas yang harus dipenuhi yaitu :
1.
Dapat dipahami
2.
Relevan
3.
Keandalan reliabilitas
4.
Dapat dibandingkan komparabilitas
5.
Netral
6.
Tepat waktu
Laporan Keuangan dan
Unsur-unsurnya
Laporan keuangan merupakan hasil dari aktivitas
akuntansi. Laporan ini mengikhtisarkan letak transaksi
dalam bentuk yang berguna bagi pengambilan keputusan.
Secara umum laporan keuangan terdiri dari hal-hal yang
dibahas berikut ini :
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Merupakan laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode waktu tertentu misalnya satu bulan atau satu tahun. Format laporan laba rugi secara sederhana sebagai berikut :
a) Pendapatan merupakan kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk atau jasa dalam rangka menjalankan kegiatan usaha perusahaan.
b) Beban merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang digunakan dalam usaha perusahaan dan bermanfaat pada suatu periode tertentu.
Laporan Ekuitas Pemilik (Statement Of
Owners Equity)
Laporan ekuitas pemilik adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu. Format laporan perubahan ekuitas sebagai berikut :
a) Modal/ekuitas adalah aset yang ditanamkan pemilik perusahaan ke dalam
perusahaan yang dimilikinya.
b) Laba merupakan selisih antara pendapat dan beban dimana pendapatan
lebih besar dari beban
c) Rugi merupakan selisih antara pendapatan dan beban dimana beban lebih
besar dari pendapatan
d) Prive merupakan pengambilan uang atau barang perusahaan untuk
Neraca (Balance Sheet)
Neraca Balance sheet adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Bentuk laporan neraca secara sederhana sebagai berikut :
a) Aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu periode
tertentu.
b) Kewajiban/utang adalah klaim atau hak dari pihak ketiga atas aset
perusahaan atau kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.
c) Ekuitas adalah klaim perusahaan terhadap pemilik perusahaan atau harta
Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow)
Laporan
arus
kas
merupakan
Laporan
yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar. Terkait
dengan laporan arus kas tersebut aktivitas perusahaan dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok aktivitas utama yaitu :
a)
Aktivitas operasi merupakan berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan
produk sekaligus semua upaya untuk menjual produk
tersebut.
b)
Aktivitas investasi merupakan berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset perusahaan
yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan.
c)
Aktivitas pembiayaan merupakan semua aktivitas yang
berkaitan dengan upaya
untuk
mendukung
operasi
perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari
berbagai sumber
Jenis dan Bentuk Perusahaan
Dalam sudut pandang ekonomi perusahaan merupakan
wadah untuk mencapai tujuan bersama para pendirinya dengan
melakukan
kegiatan
ekonomi
dalam
suatu
masyarakat.
Perusahaan digolongkan menjadi tiga jenis usaha utama yaitu :
a)
Perusahaan jasa merupakan suatu perusahaan yang
bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan yang
memberi kemudahan, kenyamanan, atau kenikmatan kepada
masyarakat
yang
memerlukannya.
Contohnya
adalah
perusahaan telepon, travel, hotel, salon, bengkel, dan
lain-lain.
b)
Perusahaan dagang merupakan suatu perusahaan yang
bergerak dalam bidang pembelian dan penjualan produk
tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan.
a) Perusahaan industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengolahan bahan baku yang menghasilkan produk jadi melalui proses produksi.
Penggolongan perusahaan berdasarkan jenis usaha, perusahaan juga diklasifikasikan atas dasar bentuk usaha penggolongan perusahaan atas dasar bentuk usaha. akan menentukan hak dan kewajiban pihak yang terlibat dalam perikatan dengan perusahaan penggolongan perusahaan berdasarkan bentuk perusahaan yang mempunyai arti penting dalam akuntansi yaitu dalam konteks menentukan isi dan cara penyajian pos-pos ekuitas berdasarkan bentuknya perubahan digolongkan menjadi :
1. Perusahaan perorangan merupakan perusahaan yang memiliki dan dijalankan oleh satu orang dengan tanggung jawab penuh atas segala risiko perusahaan dengan kata lain pemilik perusahaan ini sekaligus bertind.ak sebagai manajer.
1. Perusahaan persekutuan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang bersama-sama sepakat untuk bekerjasama menjalankan usaha dan membagi keuntungan atas dasar perjanjian yang telah disepakati bersama. perusahaan persekutuan terbagi menjadi persekutuan firma dan persekutuan komanditer.
2. Perseroan terbatas merupakan persekutuan berbadan hukum dengan tanggung jawab pemilik terbatas pada modal yang disetorkannya pemilikan persekutuan disajikan dalam bentuk saham yang merupakan tanda bukti penyetoran modal ke perseroan besarnya kepemilikan sebanding dengan persentase kepemilikan saham