• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit jaringan keras gigi.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyakit jaringan keras gigi.docx"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. Pengertian jaringan keras gigiPengertian jaringan keras gigi

Jaringan keras gigi adalah penyakit jaringan pada gigi yang sering dijumpai. Penyakit tersebut Jaringan keras gigi adalah penyakit jaringan pada gigi yang sering dijumpai. Penyakit tersebut  biasanya

 biasanya ditandai dditandai dengan keengan kerusakan parusakan pada jaringada jaringan keras gn keras gigi (lubang igi (lubang pada gigpada gigi)i)..

Adanya bakteri dalam mulut merupakan sesuatu hal yang wajar. Namun, jika bakteri tersebut berlebihan Adanya bakteri dalam mulut merupakan sesuatu hal yang wajar. Namun, jika bakteri tersebut berlebihan akan menjadi masalah kesehatan tersendiri terutama pada gigi. Bakteri mampu mengubah semua sisa-sisa akan menjadi masalah kesehatan tersendiri terutama pada gigi. Bakteri mampu mengubah semua sisa-sisa makanan khususnya gula menjadi asam. Asam yang terbentuk akibat bakteri tersebut akan memicu

makanan khususnya gula menjadi asam. Asam yang terbentuk akibat bakteri tersebut akan memicu  penumpuka

 penumpukan lapisan dn lapisan dan melekan melekat di gigat di gigi yang biai yang biasa disebusa disebut dengan t dengan plak.plak.

Plak akan biasanya akan terbentuk kurang lebih 20 menit setelah mengkonsumsi makanan. Zat asam Plak akan biasanya akan terbentuk kurang lebih 20 menit setelah mengkonsumsi makanan. Zat asam lemak yang terdapat pada plak mampu melarutkan jaringan keras pada gigi sehingga terjadilah lemak yang terdapat pada plak mampu melarutkan jaringan keras pada gigi sehingga terjadilah karies.

karies.Streptococcus mutansStreptococcus mutansdisebut-sebut sebagai bakteri yang sangat berperan dalam pembentukandisebut-sebut sebagai bakteri yang sangat berperan dalam pembentukan karies.

karies.

Anatomi Gigi Anatomi Gigi

(2)
(3)

b.

b. srtuktur srtuktur jaringan Kjaringan Karies Gigaries Gigii

Pengetahuan tentang struktur gigi merupakan salah satu pengetahuan dasar yang wajib diketahui dalam Pengetahuan tentang struktur gigi merupakan salah satu pengetahuan dasar yang wajib diketahui dalam kedokteran gigi. Struktur jaringan gigi terdiri dari

kedokteran gigi. Struktur jaringan gigi terdiri dari :: 1. Email atau Enamel

1. Email atau Enamel 2. Dentin 2. Dentin 3. Cementum 3. Cementum 4. Pulpa 4. Pulpa

Selama berada dalam rongga mulut jaringan gigi ini akan terus

Selama berada dalam rongga mulut jaringan gigi ini akan terus

 – 

 – 

menerus mengalami perubahan yangmenerus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh proses lingkungan baik lingkungan didalam maupun diluar rongga mulut.

dipengaruhi oleh proses lingkungan baik lingkungan didalam maupun diluar rongga mulut. 1. Enamel

1. Enamel

Merupakan lapisan terluar dari gigi serta merupakan struktur terkeras pada tubuh manusia. Enamel Merupakan lapisan terluar dari gigi serta merupakan struktur terkeras pada tubuh manusia. Enamel diselubungi oleh cuticula dentis yang berfungsi sebagai barrier terhadap keadaan asam rongga mulut diselubungi oleh cuticula dentis yang berfungsi sebagai barrier terhadap keadaan asam rongga mulut ataupun rangsangan profiolysis.

ataupun rangsangan profiolysis.

Enamel terbentuk dari sel ameloblast dari lapisan ectoderm, berwarna semi translusen yang terdiri dari Enamel terbentuk dari sel ameloblast dari lapisan ectoderm, berwarna semi translusen yang terdiri dari  prismata

 prismata ( ( batangbatang

 – 

 – 

batang yang panjanngya kurang lebih 1 mm dan berjalan tegak agak lurus, tetapibatang yang panjanngya kurang lebih 1 mm dan berjalan tegak agak lurus, tetapi kadang adapula yang sudutnya menyimpang berjalan parallel dengan permukaan gigi atau 30o. Ketebalan kadang adapula yang sudutnya menyimpang berjalan parallel dengan permukaan gigi atau 30o. Ketebalan enamel berfariasi pada permukaan gigi Pada incisal ridge ketebalan enamel sekitar 2 mm, pada cusp gigi enamel berfariasi pada permukaan gigi Pada incisal ridge ketebalan enamel sekitar 2 mm, pada cusp gigi  premolar sekitar 2,3

 premolar sekitar 2,3

 – 

 – 

2,5 mm sedangkan pada cusp gigi moar sekitar 2,52,5 mm sedangkan pada cusp gigi moar sekitar 2,5

 – 

 – 

3,0 mm. Enamel terdiri dari3,0 mm. Enamel terdiri dari  bahan anorganik sebanyak 93% bahan

 bahan anorganik sebanyak 93% bahan organic 4 % organic 4 % dan air dan air sekitar 3 %. sekitar 3 %. Bagian an oranik Bagian an oranik enamel terdirienamel terdiri dari : Po4 (55,5%) Ca (37,%), CO3 ( 3,5%) Na (0,5 %) serta mineral lainyang terikat /tersusun dari : Po4 (55,5%) Ca (37,%), CO3 ( 3,5%) Na (0,5 %) serta mineral lainyang terikat /tersusun dalambentuk Hydroxyl Apatit dengan bentuk Hexagonal, permukaan yang lebih luar dari enamel dalambentuk Hydroxyl Apatit dengan bentuk Hexagonal, permukaan yang lebih luar dari enamel cenderung mengandung bahan organik

cenderung mengandung bahan organik lebih tinggi dari lebih tinggi dari bagian yang bagian yang lebih dalam.lebih dalam. 2. Dentin

2. Dentin

Merupakan struktur yang terbanyak dari gigi, pada bagian mahkota gigi dentin dilapisi oleh Enamel Merupakan struktur yang terbanyak dari gigi, pada bagian mahkota gigi dentin dilapisi oleh Enamel sedangkan pada akar gigi dentin ini dilapisi oleh Cementum. Dentin terbentuk dari sel odontoblast dan sedangkan pada akar gigi dentin ini dilapisi oleh Cementum. Dentin terbentuk dari sel odontoblast dan  berasal

(4)
(5)

organic 20% dan air 5 %. Bahan anorganic yang utam adalah hydroxyl apatit sedangkan bahan organik  organic 20% dan air 5 %. Bahan anorganic yang utam adalah hydroxyl apatit sedangkan bahan organik  adalah kolagen . dalam perjalannya dentin dapat mengalami perubahan

adalah kolagen . dalam perjalannya dentin dapat mengalami perubahan

 – 

 – 

perubahan yang berakibatperubahan yang berakibat terbentuk lapisan dentin yang berbeda, ada beberapa macam dentin yang pertama adalah Dentin Primer, terbentuk lapisan dentin yang berbeda, ada beberapa macam dentin yang pertama adalah Dentin Primer, yaitu dentin yang terbentuk pertama kali sewaktu berada dalam kandungan, kemudian ada Dentin yaitu dentin yang terbentuk pertama kali sewaktu berada dalam kandungan, kemudian ada Dentin Sekunder, yaitu dentin yang terbentuk karena adanya rangsangan terhadap sel odontoblast, rangsangan itu Sekunder, yaitu dentin yang terbentuk karena adanya rangsangan terhadap sel odontoblast, rangsangan itu dapat berupa mekanis, kimia, fisik misalnya karies gigi, gigi abrasi, dll. Dan yang ketiga adalah Dentin dapat berupa mekanis, kimia, fisik misalnya karies gigi, gigi abrasi, dll. Dan yang ketiga adalah Dentin Tertier, yaitu dentin yang terbentuk kerena adanya rangsangan pada odontoblast oleh obat

Tertier, yaitu dentin yang terbentuk kerena adanya rangsangan pada odontoblast oleh obat

 – 

 – 

obatan yangobatan yang diberikan pada saat perawatan gigi misalnya perawatan Pulpa Capping.

diberikan pada saat perawatan gigi misalnya perawatan Pulpa Capping. 3.Sementum

3.Sementum

Sementum adalah jaringan terkalsifikasi yang menutupi akar gigi dan melekat pada serat-serat ligamen Sementum adalah jaringan terkalsifikasi yang menutupi akar gigi dan melekat pada serat-serat ligamen  periodontal g

 periodontal gigi. Semigi. Sementum dibententum dibentuk secara uk secara berkesinaberkesinambungan mbungan pada permupada permukaan akar kaan akar gigi yang bgigi yang berkontak erkontak 

dengan ligamen periodontal atau serat gingiva.

dengan ligamen periodontal atau serat gingiva.

4. Pulpa 4. Pulpa

Pulpa berada dalam kamar berdinding keras (dentin) dan hanya berhubungan dengan jaringan lain melalui Pulpa berada dalam kamar berdinding keras (dentin) dan hanya berhubungan dengan jaringan lain melalui foramen apikalis. Bila terjadi peradangan, maka akan ditemukan hal serupa dengan jaringan lunak. foramen apikalis. Bila terjadi peradangan, maka akan ditemukan hal serupa dengan jaringan lunak. Kelainan pulpa dapat dibagi atas:

Kelainan pulpa dapat dibagi atas: c. Penyakit jaringan Keras Gigi c. Penyakit jaringan Keras Gigi `1. Karies

`1. Karies Definisi karies Definisi karies a.

a. Karies gigi merupakan penyakit yang Karies gigi merupakan penyakit yang telah menyebar luas dan telah menyebar luas dan dapatdapat dicegah tetapi sebagian besar penduduk dunia pernah

dicegah tetapi sebagian besar penduduk dunia pernah

terserang penyakit ini. Karies berasal dari bahasa Latin yaitu terserang penyakit ini. Karies berasal dari bahasa Latin yaitu Caries

Caries yang berarti lubang gigi (f-buzz.com, 2009)yang berarti lubang gigi (f-buzz.com, 2009)  b. Karies g

 b. Karies gigi adalaigi adalah proses h proses demineralisdemineralisasi yang asi yang disebabkadisebabkan oleh suatn oleh suatuu interaksi antara produk-produk mikroorganisme, ludah, bagian-bagian interaksi antara produk-produk mikroorganisme, ludah, bagian-bagian

(6)
(7)

dari makanan dan email ( Houwink, 1993 ). dari makanan dan email ( Houwink, 1993 ). c.

c. Kehilangan ion-ion mineral secara Kehilangan ion-ion mineral secara kronis dan berkelanjutan dari kronis dan berkelanjutan dari emailemail mahkota atau permukaan akar yang dirangsang terutama oleh kehadiran mahkota atau permukaan akar yang dirangsang terutama oleh kehadiran flora bakteri tertentu dengan produknya (Fatmasari, 2004).

flora bakteri tertentu dengan produknya (Fatmasari, 2004). d.

d. Proses pembusukan pada gigi Proses pembusukan pada gigi yang menimbulkan lubang pada gigiyang menimbulkan lubang pada gigi (Depkes RI, 1983).

(Depkes RI, 1983). e.

e. Penyakit jaringan gigi Penyakit jaringan gigi dengan tanda-tanda kerusakan jaringan dimulaidengan tanda-tanda kerusakan jaringan dimulai daripermukaan gigi ( pit fisur dan daerah interproximal meluas kearah daripermukaan gigi ( pit fisur dan daerah interproximal meluas kearah  pulpa (Brav

 pulpa (Braver ).er ). f.

f. Penyakit jaringan keras gigi Penyakit jaringan keras gigi ( email, dentin, dan ( email, dentin, dan sementum ) sementum ) disebabkandisebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang akan diragikan, ditandai oleh aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang akan diragikan, ditandai adanya proses demineralisasi jaringan keras gigi diikuti kerusakan adanya proses demineralisasi jaringan keras gigi diikuti kerusakan unsur-unsur organik (Sally Joyston Bechal ).

unsur organik (Sally Joyston Bechal ). g.

g. Suatu proses kronis, regresif dimulai Suatu proses kronis, regresif dimulai dengan larutnya mineral dengan larutnya mineral emailemail akibat gangguan keseimbangan antara email dan sekelilingnya

akibat gangguan keseimbangan antara email dan sekelilingnya

disebabkanoleh pembentukan asam mikrobial kemudian terjadi destruksi disebabkanoleh pembentukan asam mikrobial kemudian terjadi destruksi komponen-komponen organik, dan akhirnya terjadi kavitas (Schuurs). komponen-komponen organik, dan akhirnya terjadi kavitas (Schuurs). 2. Teori Karies Gigi

2. Teori Karies Gigi a.

a. Miller ( Miller ( 1989 1989 )) Karies gigi merupakan

Karies gigi merupakan chemico Parasiticchemico Parasitic yang di awali dengan perlunakan email dan dentin sehinggayang di awali dengan perlunakan email dan dentin sehingga terjadi pelarutan sisa-sisa jaringan yang telah dilunakkan, terkenal dengan teori Kemoparasiter atau terjadi pelarutan sisa-sisa jaringan yang telah dilunakkan, terkenal dengan teori Kemoparasiter atau Asidogenik.

Asidogenik.  b.

 b. Gottlieb ( 1944 )Gottlieb ( 1944 )

Karies gigi pada pokoknya adalah suatu proses proteolisis oleh produk bakteri bahan organik di dalam Karies gigi pada pokoknya adalah suatu proses proteolisis oleh produk bakteri bahan organik di dalam  jaringan ke

 jaringan keras gigi.ras gigi. c.

c. Kerr Kerr ( ( 1960 1960 ))

Karies gigi adalah yang menyerang bagian keras gigi yang menghadap ke rongga mulut dan ditandai Karies gigi adalah yang menyerang bagian keras gigi yang menghadap ke rongga mulut dan ditandai dengan adanya desintegrasi.

(8)
(9)

d.

d. Agnew Agnew ( ( 1965 1965 ))

Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang mengalami kalsifikasi dan disebabkan oleh hasil kerja Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang mengalami kalsifikasi dan disebabkan oleh hasil kerja mikroorganisme pada karbohidrat dan diikuti oleh dekalsifikasi dari bagian anorganik serta pemecahan mikroorganisme pada karbohidrat dan diikuti oleh dekalsifikasi dari bagian anorganik serta pemecahan komponen organik gigi.

komponen organik gigi. e.

e. Keyes Keyes dan dan FitzgeFitzgerald rald (1960- (1960- 1962)1962)

Karies gigi adalah proses infeksi gigi, sebagai hasil akhir proses ini adalah larutnya komponen anorganik  Karies gigi adalah proses infeksi gigi, sebagai hasil akhir proses ini adalah larutnya komponen anorganik  yang disusul oleh komponen organik jaringan gigi yang mengalami kalsifikasi.

yang disusul oleh komponen organik jaringan gigi yang mengalami kalsifikasi. f.

f. Prof. Prof. G. G. V. V. Black Black 

Menyatakan bahwa urutan frekuensi dari karies gigi dimulai dari daerah gigi pada permukaan paling Menyatakan bahwa urutan frekuensi dari karies gigi dimulai dari daerah gigi pada permukaan paling tinggi sampai yang paling rendah adalah sebagai berikut :

tinggi sampai yang paling rendah adalah sebagai berikut : 1). Karies yang terjadi pada daerah

1). Karies yang terjadi pada daerah  pit  pit dandan fissure. fissure.

2). Pada daerah permukaan interproksimal karies kelas II dan kelas III ( daerah sela gigi yang berbatasan 2). Pada daerah permukaan interproksimal karies kelas II dan kelas III ( daerah sela gigi yang berbatasan dengan gigi sebelahnya).

dengan gigi sebelahnya). 3). Karies pada

3). Karies pada gingival third  gingival third bagian fasial danbagian fasial dan lingual lingual ( karies terjadi pada daerah sepertiga gigi dari tepi( karies terjadi pada daerah sepertiga gigi dari tepi gusi pada bagian permukaan depan dan belakang ).

gusi pada bagian permukaan depan dan belakang ). 4). Karies terjadi pada permukaan rata / halus. 4). Karies terjadi pada permukaan rata / halus.

Daerah yang sukar tejadinya karies disebut daerah imun karies. Daerah yang sukar tejadinya karies disebut daerah imun karies. 3. Klasifikasi karies Gigi

3. Klasifikasi karies Gigi (Prof. G. V. (Prof. G. V. Black, Black, ))

Karies gigi di klasifkasikan dalam beberapa klasifikasi : Karies gigi di klasifkasikan dalam beberapa klasifikasi : a. Klasifikasi I

a. Klasifikasi I 1). Karies Primer : 1). Karies Primer :

Karies yang terjadi saat serangan pertama pada gigi. Karies yang terjadi saat serangan pertama pada gigi. 2). Karies Sekunder 

2). Karies Sekunder  / Recurre / Recurrent Cariesnt Caries ::

Karies yang terjadi pada tepi restorasi gigi yang dikarenakan permukaan yang kasar, tepi menggantung Karies yang terjadi pada tepi restorasi gigi yang dikarenakan permukaan yang kasar, tepi menggantung ((overhanging marginoverhanging margin), pecahnya bagian-bagian gigi), pecahnya bagian-bagian gigi posterior  posterior yang mempunyai kecenderungan kariesyang mempunyai kecenderungan karies karena sulit di

karena sulit di bersihkan.bersihkan.

 b. Klasifik  b. Klasifikasi IIasi II

1). Karies

(10)
(11)

Karies yang prosesnya berjalan cepat dan meliputi sejumlah besar gigi geligi. Karies yang prosesnya berjalan cepat dan meliputi sejumlah besar gigi geligi. 2). Karies Khronis :

2). Karies Khronis :

Karies yang prosesnya berjalan lambat, mengenai beberapa gigi saja dan lesinya juga kecil / sempit. Karies yang prosesnya berjalan lambat, mengenai beberapa gigi saja dan lesinya juga kecil / sempit. Badan masih bisa membuat pertahanan tubuh ( sekunder dentin dan daerah berwarna kehitaman ).

Badan masih bisa membuat pertahanan tubuh ( sekunder dentin dan daerah berwarna kehitaman ). c. Klasifikasi III

c. Klasifikasi III 1).

1). Pit  Pit dandan Fissure Fissure karies :karies :

Karies yang mengenai permukaan kasar gigi yaitu pada bagian

Karies yang mengenai permukaan kasar gigi yaitu pada bagian  pit  pit dandan fissure. fissure. 2).

2). Smooth Surface CavitySmooth Surface Cavity ::

Karies yang mengenai bagian halus gigi yaitu bagian

Karies yang mengenai bagian halus gigi yaitu bagian lingual lingual (dekat lidah), palatal (dekat langit-langit),(dekat lidah), palatal (dekat langit-langit),  bukal (deka

 bukal (dekat pipi), dat pipi), dan labian labial (dekat bl (dekat bibir).ibir). d. Klasifikasi IV

d. Klasifikasi IV Senile Caries

Senile Caries : Karies yang terletak di atas: Karies yang terletak di atas  gingival  gingival (( supra gingival  supra gingival ) dan sering terjadi pada orang yang) dan sering terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.

sudah lanjut usia. e.

e. KlasifikaKlasifikasi si V.V.  Recidual Ca

 Recidual Cariesries : : Jaringan karies Jaringan karies yang yang tersisa sesudah tersisa sesudah dilakukan dilakukan preparasi kavitas preparasi kavitas (penambalan (penambalan gigi).gigi). f. Klasifikasi VI

f. Klasifikasi VI 1).

1). Simple CariesSimple Caries : Karies yang mengenai satu permukaan gigi, misal karies mengenai bagian: Karies yang mengenai satu permukaan gigi, misal karies mengenai bagian lingual lingual sajasaja (bagian gigi dekat lidah).

(bagian gigi dekat lidah). 2).

2). Compound CariesCompound Caries : Karies yang mengenai / melibatkan dua permukaan gigi, misalnya: Karies yang mengenai / melibatkan dua permukaan gigi, misalnya karies

karies mesiomesio oklusal, kariesoklusal, karies distodisto oklusal.oklusal. 3).

3). Complex CariesComplex Caries : Karies yang mengenai / melibatkan tiga permukaan atau lebih, misalnya: Karies yang mengenai / melibatkan tiga permukaan atau lebih, misalnya karies

karies mesiomesio oklusal distal atau kariesoklusal distal atau karies distal distal oklusal bukal.oklusal bukal.

g. Klasifikasi VII. g. Klasifikasi VII.

Klasifikasi karies menurut Prof GV. Black. Klasifikasi karies menurut Prof GV. Black. Dibagi dalam lima kelas.

Dibagi dalam lima kelas. 1). Karies Kelas I

1). Karies Kelas I a). Semua karies pada

(12)
(13)

(1). Permukaan oklusal

(1). Permukaan oklusal posterior  posterior (permukaan (permukaan pengunyahan pengunyahan gigi gigi geraham)geraham)

(2). 2/3 bagian oklusal, permukaan bukal dan lingual/palatal gigi posterior ( bagian pengunyahan, (2). 2/3 bagian oklusal, permukaan bukal dan lingual/palatal gigi posterior ( bagian pengunyahan,  permukaa

 permukaan dekat pipn dekat pipi dan dei dan dekat lidah/kat lidah/langit-langlangit-langit gigi geit gigi geraham)raham) (3). Permukaan palatal incisal insisivus rahang atas.

(3). Permukaan palatal incisal insisivus rahang atas.  b). Karies

 b). Karies pada permpada permukaan halus ukaan halus yang terjayang terjadi pada 2di pada 2/3 oklusal /3 oklusal atau incatau incisal semisal semua gigi.ua gigi. 2). Karies kelas II.

2). Karies kelas II.

Karies pada permukaan proksimal gigi

Karies pada permukaan proksimal gigi posterior  posterior (sela antar gigi geraham).(sela antar gigi geraham). 3). Karies kelas III.

3). Karies kelas III.

Karies pada permukaan proksimal

Karies pada permukaan proksimal incicivusincicivus dandan caninuscaninus (sela antar gigi depan), belum melibatkan sudut(sela antar gigi depan), belum melibatkan sudut atau tepi

atau tepi incisal.incisal. 4). Karies Kelas IV. 4). Karies Kelas IV.

Karies pada permukanan proksiamal

Karies pada permukanan proksiamal incicivusincicivus dandan caninuscaninus (sela antar gigi depan), sudah melibatkan(sela antar gigi depan), sudah melibatkan sudut

sudut incisal.incisal. 5). Karies kelas V 5). Karies kelas V Karies pada 1/3 gusi (

Karies pada 1/3 gusi ( gingival thir gingival third d ) permukaan labial (dekat bibir), lingual (dekat lidah) atau permukaan) permukaan labial (dekat bibir), lingual (dekat lidah) atau permukaan  bukal (deka

 bukal (dekat pipi) semt pipi) semua gigi.ua gigi.

4. Karies Gigi Menurut Kedalamannya (Djuita, 1983 4. Karies Gigi Menurut Kedalamannya (Djuita, 1983 ). ). a. Karies

a. Karies SuperfisialisSuperfisialis yaitu kedalaman karies baru mengenai email saja (sampai dentino enamelyaitu kedalaman karies baru mengenai email saja (sampai dentino enamel  junction),

 junction), sedangkan sedangkan dentin bedentin belum terkenlum terkena.a.  b. Karies

 b. Karies Media Media yaitu karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.yaitu karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin. c. Karies

c. Karies Profunda Profunda yaitu karies yang sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadangyaitu karies yang sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa.

sudah mengenai pulpa.

5. Bentuk Penampilan Khusus Karies (Houwink, 1993) 5. Bentuk Penampilan Khusus Karies (Houwink, 1993) a. Karies Sika (

a. Karies Sika ( SiccaSicca ))

Suatu bentuk yang mendapat sebutan karies sika, dijumpai sebenarnya dalam keadaam khusus. Pada gigi Suatu bentuk yang mendapat sebutan karies sika, dijumpai sebenarnya dalam keadaam khusus. Pada gigi geligi depan sulung sering dilihat bahwa bagian bukal pada gigi molar setelah jatuhnya dinding-dinding geligi depan sulung sering dilihat bahwa bagian bukal pada gigi molar setelah jatuhnya dinding-dinding kavitas mempunyai sedikit retensi plak. Hal ini dapat terjadi pada gigi tetap/permanen terutama dijumpai kavitas mempunyai sedikit retensi plak. Hal ini dapat terjadi pada gigi tetap/permanen terutama dijumpai  pada

 pada orang orang tua. tua. Karena Karena biasanya biasanya timbul timbul setelah setelah rusaknya rusaknya atau atau larutnya larutnya email, email, karies karies sika sika sebetulnyasebetulnya menyangkut dentin. Pada umumnya merupakan suatu keadaan hitam, kenyal seperti kulit, stabil dan menyangkut dentin. Pada umumnya merupakan suatu keadaan hitam, kenyal seperti kulit, stabil dan sedikit progresif. Meskipun menyangkut kerusakan besar, pasien tidak merasakan sakit, tapi hanya sedikit progresif. Meskipun menyangkut kerusakan besar, pasien tidak merasakan sakit, tapi hanya masalah estetik.

(14)
(15)

 b. Karies B  b. Karies Botolotol

Suatu bentuk khusus lain karies adalah karies botol. Karies yang berkembang sangat cepat pada Suatu bentuk khusus lain karies adalah karies botol. Karies yang berkembang sangat cepat pada anak-anak balita yang

anak balita yang selalu minum susu atau selalu minum susu atau minuman manis lainya minuman manis lainya (di tempat tidur) (di tempat tidur) dari botol. Biasanyadari botol. Biasanya  banyak g

 banyak gigi yang tigi yang terkena.erkena. c. Karies Tukang Roti c. Karies Tukang Roti

Merupakan salah satu kelainan

Merupakan salah satu kelainan dalam mulut yang dalam mulut yang timbul akibat pekerjaannya dan sedikit dijumpai.timbul akibat pekerjaannya dan sedikit dijumpai.

Bahan tepung dan gula pada tukang roti, pada pekerja produksi dalam industri barang dagangan Bahan tepung dan gula pada tukang roti, pada pekerja produksi dalam industri barang dagangan manis-masis yang banyak makan makanan kecil (manis) menyebabkan orang

masis yang banyak makan makanan kecil (manis) menyebabkan orang

 – 

 – 

orang ini mempunyai banyak orang ini mempunyai banyak  karies. Terutama pada tukang roti karies terdapat pada permukaan bukal semua gigi.

karies. Terutama pada tukang roti karies terdapat pada permukaan bukal semua gigi. d. Karies Sementum atau karies leher gigi.

d. Karies Sementum atau karies leher gigi. Terjadi bila

Terjadi bila gingiva gingiva terletak pada batas email- sementum terjadi biasanya pada usia 40 sampai dengan 50terletak pada batas email- sementum terjadi biasanya pada usia 40 sampai dengan 50 tahun terutama pada permukaan bukal dan aproksimal.

tahun terutama pada permukaan bukal dan aproksimal.

Karies ini juga dapat terjadi karena faktor letak dan anatomis gigi yang sukar untuk dilakukan perawatan Karies ini juga dapat terjadi karena faktor letak dan anatomis gigi yang sukar untuk dilakukan perawatan  penambala

 penambalan / restoran / restoratif tif .. D.

D. Faktor PenyFaktor Penyebab Kariebab Karies Gigi.es Gigi. 1.

1. Faktor Faktor Dari Dari DalamDalam

Menurut (Miller, 1989): Tiga komponen pencetus / penyebab karies yaitu : Menurut (Miller, 1989): Tiga komponen pencetus / penyebab karies yaitu : a.

a. Gigi Gigi :: Host  Host  b.

b. Bakteri Bakteri / / mikroorganismikroorganisme me :: Agent  Agent  c.

c. Diet Diet :: Environme Environmet t  d.

d. WaktuWaktu

Faktor resiko dari dalam mulut adalah faktor yang langsung berhubungan dengan karies. Yaitu Faktor resiko dari dalam mulut adalah faktor yang langsung berhubungan dengan karies. Yaitu a.

a. Host  Host yaitu : gigiyaitu : gigi 1).

1). Komposisi gKomposisi gigi (struktuigi (struktur gigi)r gigi)

Struktur gigi pada permukaan email yang cacat akan memudahkan plak melekat dan terbentuk (Djuita, Struktur gigi pada permukaan email yang cacat akan memudahkan plak melekat dan terbentuk (Djuita, 1983

1983 ). ).

Komposisi gigi terdiri dari email dan dentin. Struktur email sangat menentukan proses terjadinya karies. Komposisi gigi terdiri dari email dan dentin. Struktur email sangat menentukan proses terjadinya karies. Struktur email gigi terdiri dari susunan kimia kompleks dengan gugus kristal yang terpenting, yaitu Struktur email gigi terdiri dari susunan kimia kompleks dengan gugus kristal yang terpenting, yaitu hidroksil apatit; rumus kimianya: Ca

hidroksil apatit; rumus kimianya: Ca1010(PO(PO44))66(OH)(OH)22((Volker dan Russel, 1973; Newbrun, 1978; Konig danVolker dan Russel, 1973; Newbrun, 1978; Konig dan

 Hoogendoorn, 1982).

 Hoogendoorn, 1982). Elemen kimia lain yang lebih terdapat di permukaan email adalah F, Cl, zn, Pb daElemen kimia lain yang lebih terdapat di permukaan email adalah F, Cl, zn, Pb da Fe : kandungan karbonat dan magnesium lebih sedikit dibandingkan email dibawahnya (

Fe : kandungan karbonat dan magnesium lebih sedikit dibandingkan email dibawahnya ( Newbrun, 1978 Newbrun, 1978).). Volker dan Russel, 1973 mengemukakan, mineralisasi email tidak hanya melalui pulpa dan dentin saja, Volker dan Russel, 1973 mengemukakan, mineralisasi email tidak hanya melalui pulpa dan dentin saja,

(16)
(17)

tetapi ion-ion dari saliva secara tetap meletakkan komposisi mineral langsung ke permukaan gigi atau tetapi ion-ion dari saliva secara tetap meletakkan komposisi mineral langsung ke permukaan gigi atau email (maturasi pasca erupsi).

email (maturasi pasca erupsi).

Ion kimia paling penting yang diharapkan banyak diikat oleh hidroksil apatit adalah ion fluor. Dengan Ion kimia paling penting yang diharapkan banyak diikat oleh hidroksil apatit adalah ion fluor. Dengan  penambah

 penambahan an fluor, fluor, hidroksil apatit hidroksil apatit akan akan berubah menjadi berubah menjadi fluor fluor apatit, yang apatit, yang lebih lebih tahan tahan terhadap asam,terhadap asam, lihat persamaan sebagai berikut :

lihat persamaan sebagai berikut : Ca

Ca1010(PO(PO44))66(OH)(OH)22+ F + F CaCa1010(PO(PO44))66(OHF)(OHF)

2). Morfologi gigi / Anatomi gigi 2). Morfologi gigi / Anatomi gigi

Variasi morfologi gigi juga mempengaruhi resistensi gigi terhadap karies. Morfologi gigi dapat ditinjau Variasi morfologi gigi juga mempengaruhi resistensi gigi terhadap karies. Morfologi gigi dapat ditinjau dari dua permukaan yaitu permukaan oklusal dan permukaan halus.

dari dua permukaan yaitu permukaan oklusal dan permukaan halus.

Pada permukaan gigi yang cembung, daerah yang terlindung di bawahnya akan terjadi pengumpulan sisa Pada permukaan gigi yang cembung, daerah yang terlindung di bawahnya akan terjadi pengumpulan sisa makanan dan plak sehingga jika tidak dibersihkan akan mempermudah terjadinya karies (Djuita, 1983). makanan dan plak sehingga jika tidak dibersihkan akan mempermudah terjadinya karies (Djuita, 1983). 3). Susunan gigi /

3). Susunan gigi / Posisi gigiPosisi gigi

Posisi gigi yang terletak tidak dalam lengkung rahang yang baik, gigi geligi akan tumbuh berjejal Posisi gigi yang terletak tidak dalam lengkung rahang yang baik, gigi geligi akan tumbuh berjejal (crowding) dan saling tumpang tindih (overlapping) hal ini akan memungkinkan sisa makanan dan plak  (crowding) dan saling tumpang tindih (overlapping) hal ini akan memungkinkan sisa makanan dan plak  lebih mudah tertinggal diantara gigi tersebut sehingga akan mendukung timbulnya karies, karena daerah lebih mudah tertinggal diantara gigi tersebut sehingga akan mendukung timbulnya karies, karena daerah tersebut sulit dibersihkan (Djuita, 1983).

tersebut sulit dibersihkan (Djuita, 1983).  b.

 b. Bakteri / Bakteri / MikroorganisMikroorganisme :me : Agent  Agent 

Mikroorganisme menempel pada gigi bersama dengan plak atau debris. Plak gigi adalah endapan lunak  Mikroorganisme menempel pada gigi bersama dengan plak atau debris. Plak gigi adalah endapan lunak  yang menempel pada permukaan gigi berwarna transparan seperti agar-agar mengandung banyak kuman. yang menempel pada permukaan gigi berwarna transparan seperti agar-agar mengandung banyak kuman. Plak akan tumbuh dan melekat pada permukaan gigi bila kita mengabaikan kebersihan gigi dan Plak akan tumbuh dan melekat pada permukaan gigi bila kita mengabaikan kebersihan gigi dan mulut

mulut (Houwink,1993(Houwink,1993). Plak merupakan media lunak non mineral yang menempel erat di gigi. Plak terdiri). Plak merupakan media lunak non mineral yang menempel erat di gigi. Plak terdiri dari mikroorganisme 70 % dan bahan antar sel 30 % (

dari mikroorganisme 70 % dan bahan antar sel 30 % ( Newbrun, 1 Newbrun, 1978978).).

Proses pembentukan plak yaitu, beberapa menit setelah permukaan gigi bersih akan terbentuk pelikel Proses pembentukan plak yaitu, beberapa menit setelah permukaan gigi bersih akan terbentuk pelikel (selaput tipis) yang menempel erat di permukaan gigi. Pelikel

(selaput tipis) yang menempel erat di permukaan gigi. Pelikel tersebut adalah glukoprotein, yang berasaltersebut adalah glukoprotein, yang berasal dari saliva dan mempunyai kecenderungan untuk mengikat mikrooraganisme tertentu. Setelah 24 jam dari saliva dan mempunyai kecenderungan untuk mengikat mikrooraganisme tertentu. Setelah 24 jam terbentuk koloni mikroorganisme di pelikel serta akan terikat bahan lain misalnya karbohidrat dan terbentuk koloni mikroorganisme di pelikel serta akan terikat bahan lain misalnya karbohidrat dan unsur-unsur yang ada dalam saliva; lalu terbentuklah plak,

unsur yang ada dalam saliva; lalu terbentuklah plak, Newbrun (1982)Newbrun (1982) menjelaskan bagaimana prosesmenjelaskan bagaimana proses karies terjadi dalam hubungannya dengan substrat dan mikroorganisme di dalam plak. Fase pertama karies terjadi dalam hubungannya dengan substrat dan mikroorganisme di dalam plak. Fase pertama adalah proses penempelan Streptokokus di pelikel, yaitu antara

adalah proses penempelan Streptokokus di pelikel, yaitu antara Iunidentifie Iunidentified d  protein  protein (glikoprotei(glikoprotein) n) didi  pelikel dengan permukaan Streptokok

 pelikel dengan permukaan Streptokokus. Fase us. Fase kedua ialah proses menjadi banyaknya Streptokokkedua ialah proses menjadi banyaknya Streptokokus yangus yang menempel dan terjadi sintesis ekstraseluler glukan dengan mediator sel-sel lain. Streptokokus bertambah menempel dan terjadi sintesis ekstraseluler glukan dengan mediator sel-sel lain. Streptokokus bertambah  banyak

 banyak dan dan sukrosa sukrosa menjadi menjadi padat. padat. Metabolisme Metabolisme glukan glukan oleh oleh streptokokstreptokokus us melaluimelalui enzim

enzim glikociltran glikociltransferasesferase menghasilkan energi dan asam laktat dan akan terus terbentuk selama adamenghasilkan energi dan asam laktat dan akan terus terbentuk selama ada sukrosa. Energi ini diperlukan mikroorganisme.

sukrosa. Energi ini diperlukan mikroorganisme. c. Diet Karbohidrat / substrat :

c. Diet Karbohidrat / substrat : Environmen Environment t  1). Diet Karbohidrat

1). Diet Karbohidrat

Subrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dimakan sehari-hari yang menempel di Subrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dimakan sehari-hari yang menempel di  permukaa

(18)
(19)

dibandingkan dengan jenis makanan yang yang lunak. Jenis makanan yang asin juga menghambat dibandingkan dengan jenis makanan yang yang lunak. Jenis makanan yang asin juga menghambat terbentuknya plak dibandingkan dengan makanan yang manis, karena makanan manis merupakan energi terbentuknya plak dibandingkan dengan makanan yang manis, karena makanan manis merupakan energi  bagi

 bagi kuman. kuman. Begitu Begitu juga juga dengan dengan makanamakanan n yang yang cair cair dapat dapat menghamenghambat mbat terbentukterbentuknya nya plak, plak, sedangkasedangkann makanan yang melekat dapat mempercepat pertumbuhan plak yang beresiko pada karies (Nio, 1992). makanan yang melekat dapat mempercepat pertumbuhan plak yang beresiko pada karies (Nio, 1992). Para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang berhubungan dengan proses karies adalah polisakarida, Para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang berhubungan dengan proses karies adalah polisakarida, disakarida dan monosakarida; dan sukrosa terutama mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap disakarida dan monosakarida; dan sukrosa terutama mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap  pertumbuha

 pertumbuhan n mikroorganismikroorganisme me asidogenik asidogenik dibandingkdibandingkan an karbohirat karbohirat lainya. lainya. Pada Pada percobaanpercobaan inin vitro

vitro membuktikan plak akan tumbuh bila ada karbohidrat, sedangkan karies akan terjadi bila ada plak membuktikan plak akan tumbuh bila ada karbohidrat, sedangkan karies akan terjadi bila ada plak  dan karbohidrat. Bila plak tebal dan terlihat jelas yang disebut debris. Debris lebih banyak mengandung dan karbohidrat. Bila plak tebal dan terlihat jelas yang disebut debris. Debris lebih banyak mengandung sisa makanan dan plak lebih banyak mengandung mikroorganisme / bakteri asidogenik dan proteolitik ( sisa makanan dan plak lebih banyak mengandung mikroorganisme / bakteri asidogenik dan proteolitik ( Yuwono, 1993).

Yuwono, 1993). 2). Saliva

2). Saliva

Saliva memegang peranan penting lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi; saliva juga merupakan Saliva memegang peranan penting lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi; saliva juga merupakan media yang baik untuk kehidupan mikroorganisme tertentu yang berhubungan dengan karies gigi.

media yang baik untuk kehidupan mikroorganisme tertentu yang berhubungan dengan karies gigi.  Flow Flow  Rate

 Rate atau saliva istirahat mempunyai ritme tertentu dalam sehari. Viskositas dari saliva yang kental danatau saliva istirahat mempunyai ritme tertentu dalam sehari. Viskositas dari saliva yang kental dan tidak jernih akan menghambat pembersihan sel (

tidak jernih akan menghambat pembersihan sel ( agglutinationagglutination). Sedangkan Jika kemampuan). Sedangkan Jika kemampuan buffer buffer   saliva

 salivaturun/berkurang, mulut akan asam sehingga remineralisasi hilang dan demineralisasi meningkatturun/berkurang, mulut akan asam sehingga remineralisasi hilang dan demineralisasi meningkat akhirnya terjadi perlunakan email gigi (Hand Out, analisa saliva), ( Amirongen, V. N, 1991).

akhirnya terjadi perlunakan email gigi (Hand Out, analisa saliva), ( Amirongen, V. N, 1991). d.

d. Waktu Waktu : : frekuensi frekuensi makanmakan

Waktu disini dimaksudkan kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat menempel di Waktu disini dimaksudkan kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat menempel di  permukaa

 permukaan n gigi gigi (( Newbrun,  Newbrun, 1978; 1978; Konig Konig dan dan HoogendoornHoogendoorn, , 19821982). Faktor waktu menonjol setelah). Faktor waktu menonjol setelah Vipeholm (1954) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karies dengan frekuensi diet Vipeholm (1954) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karies dengan frekuensi diet makanan dan minuman kariogenik. Ternyata ada hubungannya di antara ke duanya (Suwelo, 1992).

makanan dan minuman kariogenik. Ternyata ada hubungannya di antara ke duanya (Suwelo, 1992). 2. Faktor Luar 

2. Faktor Luar 

Faktor luar merupakan faktor predisposisi dan faktor penghambat Faktor luar merupakan faktor predisposisi dan faktor penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses terjadinya karies. yang berhubungan tidak langsung dengan proses terjadinya karies. a. Usia

a. Usia

Sejalan dengan bertambah usia seseorang, jumlah karies pun akan bertambah. Anak yang pengaruh Sejalan dengan bertambah usia seseorang, jumlah karies pun akan bertambah. Anak yang pengaruh terjadinya karies kuat akan menunjukkan jumlah karies lebih besar dibandingkan yang kurang kuat terjadinya karies kuat akan menunjukkan jumlah karies lebih besar dibandingkan yang kurang kuat  pengaruhnya

 pengaruhnya (Finn, 197(Finn, 1977; Powell, 7; Powell, 1980; Wyc1980; Wycott, 1980).ott, 1980).  b. Jenis k

 b. Jenis kelaminelamin

Volker dan Russel (1973), finn (1977), Powel, 1980 dan Wycoff (1980)

Volker dan Russel (1973), finn (1977), Powel, 1980 dan Wycoff (1980) cit cit Suwelo (1992) mengatakanSuwelo (1992) mengatakan  bahwa prev

 bahwa prevalensi kaalensi karies gigi teries gigi tetap, pada tap, pada wanita lebwanita lebih tinggi ih tinggi dibandingkdibandingkan pria.an pria. c. Gizi

c. Gizi

Jika kekurangan gizi, maka gigi geligi mudah terserang karies. Jadi gizi merupakan salah satu faktor yang Jika kekurangan gizi, maka gigi geligi mudah terserang karies. Jadi gizi merupakan salah satu faktor yang  penting da

(20)
(21)

d. Keturunan d. Keturunan

Kebersihan gigi dan mulut yang buruk akan mengakibatkan prosentase karies lebih tinggi. Faktor  Kebersihan gigi dan mulut yang buruk akan mengakibatkan prosentase karies lebih tinggi. Faktor  keturunan/genetik merupakan faktor yang mempunyai pengaruh terkecil dari faktor penyebab karies gigi. keturunan/genetik merupakan faktor yang mempunyai pengaruh terkecil dari faktor penyebab karies gigi. Walaupun demikian, dari suatu penelitian melibatkan 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi baik, Walaupun demikian, dari suatu penelitian melibatkan 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi baik, ternyata anak-anak dari pasangan orang tua tersebut sebagian besar memiliki gigi baik. Sedangkan ternyata anak-anak dari pasangan orang tua tersebut sebagian besar memiliki gigi baik. Sedangkan  penelitian yang

 penelitian yang melibatkmelibatkan an 46 46 pasang orang pasang orang tua tua dengan dengan persentapersentase se karies yang karies yang tinggi, didapat tinggi, didapat hanya 1hanya 1  pasang yang

 pasang yang memilikmemiliki i anak dengan anak dengan gigi baik, gigi baik, 5 5 pasang dengan pasang dengan persentase karies sedang persentase karies sedang dan dan 40 (40 (empatempat  puluh) pasan

 puluh) pasang dengan g dengan persentase persentase karies tingkaries tinggi gi (Suwelo, (Suwelo, 1992).1992). e. Hormonal

e. Hormonal

Faktor dapat menjadi pemicu karies karena wanita saat hamil terjadi ketidak seimbangan hormon yang Faktor dapat menjadi pemicu karies karena wanita saat hamil terjadi ketidak seimbangan hormon yang mengakibatkan terjadinya peradangan gusi, sehingga memudahkan perlekatan dari plak, dan mengakibatkan terjadinya peradangan gusi, sehingga memudahkan perlekatan dari plak, dan memperbesar kemungkinan terjadinya karies (Kesel

memperbesar kemungkinan terjadinya karies (Kesel cit cit Yuwono, 1993).Yuwono, 1993). f. Suku bangsa

f. Suku bangsa

Beberapa peneliti menunjukkan ada perbedaan pendapat tentang hubungan suku bangsa dengan Beberapa peneliti menunjukkan ada perbedaan pendapat tentang hubungan suku bangsa dengan  prevalensi

 prevalensi karies; karies; semua semua tidak tidak membanmembantah tah bahwa bahwa perbedaaperbedaan n ini ini karena karena keadaan keadaan sosial sosial ekonomi,ekonomi,  pendidikan, makanan, cara

 pendidikan, makanan, cara pencegahapencegahan n karies dan karies dan jangkauajangkauan n pelayanapelayanan n kesehatakesehatan n gigi gigi yang berbeda yang berbeda didi setiap wilayah tersebut (Finn, 1977; Powel, 1980; Wycoff, 1980

setiap wilayah tersebut (Finn, 1977; Powel, 1980; Wycoff, 1980 cit cit Yuwono, 1993).Yuwono, 1993). g. Letak geografis / Lingkungan

g. Letak geografis / Lingkungan

Faktor-faktor yang ditimbulkan akibat letak geografis adalah kemungkinan karena perbedaan lamanya Faktor-faktor yang ditimbulkan akibat letak geografis adalah kemungkinan karena perbedaan lamanya matahari bersinar, suhu, air, cuaca, keadaan tanah dan jarak dari laut (Yuwono,1993).

matahari bersinar, suhu, air, cuaca, keadaan tanah dan jarak dari laut (Yuwono,1993). h. Kultur sosial penduduk :

h. Kultur sosial penduduk :

Faktor yang mempengaruhi perbedaan kultur sosial penduduk adalah pendidikan dan penghasilan yang Faktor yang mempengaruhi perbedaan kultur sosial penduduk adalah pendidikan dan penghasilan yang  berhubungan

 berhubungan dengan dengan diet diet kebiasaakebiasaan n merawat merawat gigi gigi dan dan lain-lain. lain-lain. Perilaku Perilaku sosial sosial dan dan kebiasakebiasaan an akanakan menyebabkan perbedaan jumlah karies (Davies 1963

menyebabkan perbedaan jumlah karies (Davies 1963 cit cit Suwelo, 1992).Suwelo, 1992).

E. Patogenesis / Patofisiologi Karies Gigi E. Patogenesis / Patofisiologi Karies Gigi 1.

1. Proses terjadinya karies Proses terjadinya karies Menurut Teori Kimia Menurut Teori Kimia parasit (WD. parasit (WD. Miller)Miller)

Enzim dalam air ludah seperti amilase, maltose akan mengubah polisakarida menjadi glukose dan Enzim dalam air ludah seperti amilase, maltose akan mengubah polisakarida menjadi glukose dan maltose. Glukosa akan menguraikan enzim

maltose. Glukosa akan menguraikan enzim

 – 

 – 

enzim yang dikeluarlan oleh mikroorganisme terutamaenzim yang dikeluarlan oleh mikroorganisme terutama laktobasilus dan streptokokus akan menghasilkan asam susu dan asam laktat, maka pH rendah dari asam laktobasilus dan streptokokus akan menghasilkan asam susu dan asam laktat, maka pH rendah dari asam susu ( pH 5,5

susu ( pH 5,5 ) akan merusak bahan) akan merusak bahan

 – 

 – 

 bahan anorganik dari ema bahan anorganik dari email ( 93 % ) sehingga terbil ( 93 % ) sehingga terbentuk lubang kentuk lubang kecilecil (Yuwono, 1993)

(Yuwono, 1993)

Predisposisi untuk terjadinya karies gigi yaitu : Predisposisi untuk terjadinya karies gigi yaitu : a.

a. Keadaan Keadaan gigi gigi yang yang porus, porus, lunak lunak ( ( Hipoplasia Hipoplasia ))  b.

(22)
(23)

c.

c. Posisi gigi Posisi gigi yang yang tidak tidak teratur teratur  d.

d. Pada Pada wanita wanita hamilhamil e.

e. Penderita penyakit Penderita penyakit Diabetus Diabetus militus, militus, rematik rematik dan dan lain lain lain.lain.

2.

2. Teori Teori endogen-pulpoendogen-pulpogene gene phospatase phospatase ( ( CSERNYEI CSERNYEI 1932 1932 )) Proses karies gigi terjadi :

Proses karies gigi terjadi : Kerusakan

Kerusakan dentin dentin Cairan Cairan limpe limpe terganggu terganggu keseimbangannya, keseimbangannya, terbentuk terbentuk asam asam phosphphosphor or lebihlebih  banyak

 banyak dentin dentin dan dan lamela lamela email email rusak rusak terjadi terjadi lubang lubang pada pada email email bakteri bakteri dan dan enzimenzim  phosphatase

 phosphatase dari air dari air ludah ludah masuk mmasuk menyebabkaenyebabkan pembusukn pembusukan an karies mkaries membesar.embesar. Keterangan :

Keterangan :

Karena ada kerusakan pada pulpa maka keseimbangan fluor dan magnesium pada dentin terganggu ( Karena ada kerusakan pada pulpa maka keseimbangan fluor dan magnesium pada dentin terganggu ( normal perbandingan fluor dan magnesium adalah 1 : 6, keadaan karies 1 : 28 ).

normal perbandingan fluor dan magnesium adalah 1 : 6, keadaan karies 1 : 28 ).

Gangguan penyerapan dentin akan mengakibatkan gangguan aliran limpe dari pulpa kearah batas email Gangguan penyerapan dentin akan mengakibatkan gangguan aliran limpe dari pulpa kearah batas email dentin. Kerusakan

dentin. Kerusakan diawali dari tubulus dentin diawali dari tubulus dentin kemudian lamela email. kemudian lamela email. Karena kerusakan unsur organisKarena kerusakan unsur organis dari dentin dan email, maka akan

dari dentin dan email, maka akan terbentuk ulkus ( lubang ), kemudian terbentuk ulkus ( lubang ), kemudian bakteri akan masuk pada ulkusbakteri akan masuk pada ulkus dan proses perusakan lebih lanjut akan terjadi. Kerusakan dimulai terutama oleh endogen pulpogen yang dan proses perusakan lebih lanjut akan terjadi. Kerusakan dimulai terutama oleh endogen pulpogen yang mengakibatkan disregulasi dari sistem limpa gigi ( karena asam phosphor) yang memecah email dan mengakibatkan disregulasi dari sistem limpa gigi ( karena asam phosphor) yang memecah email dan dentin (Yuwono, 1990).

dentin (Yuwono, 1990).

3. Proses Karies Secara Sederhana Dapat di Gambarkan sebagai berikut (Depkes RI, 1983) : 3. Proses Karies Secara Sederhana Dapat di Gambarkan sebagai berikut (Depkes RI, 1983) : Karbohidra

Karbohidrat t dari dari makanan makanan diubah diubah bakteri bakteri pada pada plak plak AsamAsam Proses

Proses demineralisasi demineralisasi Email Email Menjadi Menjadi Kropos Kropos Terjadi Terjadi gigi gigi berlubangberlubang Keterangan :

Keterangan :

Makanan terutama karbohidrat diolah menjadi sukrosa, sehingga mudah diserap oleh bakteri-bakteri pada Makanan terutama karbohidrat diolah menjadi sukrosa, sehingga mudah diserap oleh bakteri-bakteri pada  plak,

 plak, Kemudian Kemudian hasil hasil olahan olahan (sukrosa) (sukrosa) diubah diubah bakteri bakteri menjadi menjadi asam. asam. Karena Karena sifat sifat asam asam melarutkmelarutkanan mineral dari email sehingga terjadi proses demineralisasi yaitu proses pelepasan Calsium (Ca) dan mineral dari email sehingga terjadi proses demineralisasi yaitu proses pelepasan Calsium (Ca) dan Phospat (PO4) menyebabkan email keropos dan akhirnya terjadi gigi berlubang.

Phospat (PO4) menyebabkan email keropos dan akhirnya terjadi gigi berlubang. 2. Hipersensitivitas Dentin

2. Hipersensitivitas Dentin

Hipersensitif dentin merupakan suatu kondisi gigi yang umum terjadi dan menyakitkan. Hipersensitif  Hipersensitif dentin merupakan suatu kondisi gigi yang umum terjadi dan menyakitkan. Hipersensitif  dentin digambarkan sebagai rasa nyeri yang berlangsung singkat dan tajam yang timbul akibat dentin dentin digambarkan sebagai rasa nyeri yang berlangsung singkat dan tajam yang timbul akibat dentin yang terpapar terkena rangsangan seperti panas, dingin, uap, sentuhan, atau kimiawi, yang tidak dapat yang terpapar terkena rangsangan seperti panas, dingin, uap, sentuhan, atau kimiawi, yang tidak dapat dianggap berasal dari kerusakan gigi atau keadaan patologis gigi lainnya (Karies, fraktur, atau trauma dianggap berasal dari kerusakan gigi atau keadaan patologis gigi lainnya (Karies, fraktur, atau trauma karena oklusi). Secara klinis, didefinisikan sebagai rasa nyeri yang akut, terlokaliser, cepat menyebar, dan karena oklusi). Secara klinis, didefinisikan sebagai rasa nyeri yang akut, terlokaliser, cepat menyebar, dan  berdurasi sin

 berdurasi singkat. Wagkat. Walaupun rangslaupun rangsangan yaangan yang memicng memicu rasa nyeu rasa nyeri tersebut ri tersebut bisa bebisa bermacam-marmacam-macam, tetacam, tetapipi rangsangan dingin merupakan pemicu yang paling sering dikeluhkan. Secara makroskopis tidak terlihat rangsangan dingin merupakan pemicu yang paling sering dikeluhkan. Secara makroskopis tidak terlihat adanya perbedaan antara dentin yang hipersensitif dengan dentin yang tidak sensitif.

(24)
(25)

Tidak setiap rasa ngilu disebabkan oleh hipersensitivitas. Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga Tidak setiap rasa ngilu disebabkan oleh hipersensitivitas. Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga dapat menimbulkan keluhan ngilu saat gigi berkontak dengan makanan/minuman dingin atau manis dan dapat menimbulkan keluhan ngilu saat gigi berkontak dengan makanan/minuman dingin atau manis dan asam. Selain itu bisa juga karena gigi patah, karies sekunder yang terjadi di bawah tambalan.

asam. Selain itu bisa juga karena gigi patah, karies sekunder yang terjadi di bawah tambalan.

Agar mekanisme gigi hipersensitif dapat dipahami, ada Agar mekanisme gigi hipersensitif dapat dipahami, ada  baiknya k

 baiknya kita melihaita melihat lagi ant lagi anatomi gigatomi gigi. Gigi terdi. Gigi terdiri dariiri dari

lapisan-lapisan. Struktur gigi terluar adalah yang paling keras, lapisan-lapisan. Struktur gigi terluar adalah yang paling keras, disebut email. Email bisa keras karena tersusun oleh kristal disebut email. Email bisa keras karena tersusun oleh kristal hidroksi apatit. Di bawah email terdapat dentin yang terdiri hidroksi apatit. Di bawah email terdapat dentin yang terdiri dari tubuli atau pori, dan jauh lebih lunak daripada email. dari tubuli atau pori, dan jauh lebih lunak daripada email. Dentin berbatasan dengan ruang pulpa yang berisi serabut Dentin berbatasan dengan ruang pulpa yang berisi serabut syaraf. Ujung serabut syaraf ini ada yang terletak di ujung syaraf. Ujung serabut syaraf ini ada yang terletak di ujung tubuli dentin. Bila ada rangsangan, serabut syaraf yang tubuli dentin. Bila ada rangsangan, serabut syaraf yang terletak di ujung tubuli dentin akan terstimulasi, maka terletak di ujung tubuli dentin akan terstimulasi, maka timbullah rasa ngilu. Rangsangan ini contohnya rangsangan timbullah rasa ngilu. Rangsangan ini contohnya rangsangan

thermal (suhu panas/dingin), terutama dingin. Gigi juga dapat menjadi hipersensitif setelah prosedur  thermal (suhu panas/dingin), terutama dingin. Gigi juga dapat menjadi hipersensitif setelah prosedur   pemutihan g

 pemutihan gigi/dental igi/dental bleachinbleaching.g.  Ngilu sesa

 Ngilu sesaat yang taat yang tajam saajam saat gigi samt gigi sama sekali a sekali tidak ada tidak ada karies akaries atau kelaitau kelainan gigi lanan gigi lainnya adainnya adalah ciri dlah ciri dariari hipersensitivitas dentin. Biasanya, daerah yang paling sering mengalami hipersensitif adalah daerah leher  hipersensitivitas dentin. Biasanya, daerah yang paling sering mengalami hipersensitif adalah daerah leher  gigi terutama pada permukaan gigi yang menghadap bibir. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, gigi terutama pada permukaan gigi yang menghadap bibir. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, dentin di daerah leher gigi lebih tipis. Di daerah akar tidak tertutup lapisan email. Jadi bila email di daerah dentin di daerah leher gigi lebih tipis. Di daerah akar tidak tertutup lapisan email. Jadi bila email di daerah leher gigi mengalami abrasi, otomatis dentin akan terbuka dan dapat mengarah ke hipersensitivitas dentin. leher gigi mengalami abrasi, otomatis dentin akan terbuka dan dapat mengarah ke hipersensitivitas dentin.

Kalkulus/karang gigi awalnya menumpuk di daerah leher gigi, dan lama kelamaan gusi dapat menjadi Kalkulus/karang gigi awalnya menumpuk di daerah leher gigi, dan lama kelamaan gusi dapat menjadi resesi/menurun karena penumpukan kalkulus semakin banyak. Setelah dilakukan scaling (pembersihan resesi/menurun karena penumpukan kalkulus semakin banyak. Setelah dilakukan scaling (pembersihan karang gigi), biasanya gigi terasa ngilu, karena permukaan akar yang tadinya tertutup oleh karang gigi karang gigi), biasanya gigi terasa ngilu, karena permukaan akar yang tadinya tertutup oleh karang gigi sekarang bersih dan dentin menjadi terbuka.

sekarang bersih dan dentin menjadi terbuka.

Hipersensitivitas dentin juga dapat terjadi secara Hipersensitivitas dentin juga dapat terjadi secara fisiologis (alamiah), yaitu pada orang tua di mana fisiologis (alamiah), yaitu pada orang tua di mana umumnya gusinya menurun atau resesi gingiva. Resesi umumnya gusinya menurun atau resesi gingiva. Resesi gingiva ini semakin bertambah seiring dengan

gingiva ini semakin bertambah seiring dengan  pertambah

 pertambahan usia. Daan usia. Dapat dilihpat dilihat pada gat pada gambar, peambar, permukaanrmukaan gusi yang seharusnya menutupi akar menurun sehingga gusi yang seharusnya menutupi akar menurun sehingga akar terbuka. Gigi jadi terlihat seolah-olah lebih panjang. akar terbuka. Gigi jadi terlihat seolah-olah lebih panjang. Pencegahan dentin hipersensitif 

Pencegahan dentin hipersensitif 

Bahan makanan yang bersifat erosif seperti buah-buahan Bahan makanan yang bersifat erosif seperti buah-buahan yang asam, jus buah yang asam, dan minuman beralkohol mempunyai pengaruh besar dalam dentin yang asam, jus buah yang asam, dan minuman beralkohol mempunyai pengaruh besar dalam dentin hipersensitif. Asam lambung pada orang dengan masalah pencernaan juga rentan untuk mengalami dentin hipersensitif. Asam lambung pada orang dengan masalah pencernaan juga rentan untuk mengalami dentin

(26)
(27)

hipersensitif. Disamping itu, menyikat gigi dengan pasta gigi yang abrasif juga dapat mengikis hipersensitif. Disamping itu, menyikat gigi dengan pasta gigi yang abrasif juga dapat mengikis  permukaa

 permukaan dentin di n dentin di daerah ledaerah leher gigi. her gigi. Oleh kareOleh karena itu, tidna itu, tidak dianjurkak dianjurkan untuk an untuk menyikat menyikat gigi langgigi langsungsung setelah mengkonsumsi makanan/minuman yang asam untuk mengurangi efek merusak dari asam dan setelah mengkonsumsi makanan/minuman yang asam untuk mengurangi efek merusak dari asam dan abrasi. Menyikat gigi juga tidak perlu dengan tekanan berlebihan dan lakukan dengan arah vertikal dari abrasi. Menyikat gigi juga tidak perlu dengan tekanan berlebihan dan lakukan dengan arah vertikal dari atas ke bawah.

atas ke bawah.

Perawatan dentin hipersensitif  Perawatan dentin hipersensitif 

Hipersensitif dentin mempunyai beberapa gejala yang sama dengan penyakit gingiva dan karies gigi. Oleh Hipersensitif dentin mempunyai beberapa gejala yang sama dengan penyakit gingiva dan karies gigi. Oleh karena itu, diagnosa dan penyebab hipersensitif dentin harus ditegakkan dengan tepat agar perawatan karena itu, diagnosa dan penyebab hipersensitif dentin harus ditegakkan dengan tepat agar perawatan yang diberikan memberikan efek yang tepat pula.

yang diberikan memberikan efek yang tepat pula.

Ada dua cara utama perawatan hipersensitif dentin yaitu pertama menghalangi syaraf merespon rasa nyeri Ada dua cara utama perawatan hipersensitif dentin yaitu pertama menghalangi syaraf merespon rasa nyeri dan yang kedua menutup tubulus dentin. Perawatan tersebut juga harus dapat menghilangkan dan yang kedua menutup tubulus dentin. Perawatan tersebut juga harus dapat menghilangkan faktor-faktor predisposisi penyebab hipersensitif dentin, sekaligus mencegah terjadinya rekurensi. Perawatan faktor predisposisi penyebab hipersensitif dentin, sekaligus mencegah terjadinya rekurensi. Perawatan hipersensiti

hipersensitif dentin f dentin bisa bersifat invasif dan non-invasif.bisa bersifat invasif dan non-invasif.

Perawatan non-invasif bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah, dan bisa pula dilakukan oleh dokter  Perawatan non-invasif bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah, dan bisa pula dilakukan oleh dokter  gigi. Perawatan yang dilakukan yang dirumah meliputi penggunaan pasta gigi desensitisasi, obat kumur  gigi. Perawatan yang dilakukan yang dirumah meliputi penggunaan pasta gigi desensitisasi, obat kumur  dan permen karet. Pasta gigi desensitisasi mengandung potassium nitrate, potassium chloride atau

dan permen karet. Pasta gigi desensitisasi mengandung potassium nitrate, potassium chloride atau  potassium

 potassium citrate.citrate.

Banyak pasta gigi yang juga mengandung bahan aktif lain seperti fluoride dan bahan antiplak. Aplikasi Banyak pasta gigi yang juga mengandung bahan aktif lain seperti fluoride dan bahan antiplak. Aplikasi fluor topikal membuat adanya penghalang di permukaan gigi dengan terbentuknya presipitat kalsium fluor topikal membuat adanya penghalang di permukaan gigi dengan terbentuknya presipitat kalsium florida (CaF2) sehingga tubuli dentin tertutup. Akibatnya hipersensitivitas dentin dapat berkurang. Cara florida (CaF2) sehingga tubuli dentin tertutup. Akibatnya hipersensitivitas dentin dapat berkurang. Cara menyikat gigi juga patut diperhatikan. Kebanyakan orang banyak berkumur-kumur setelah menggosok  menyikat gigi juga patut diperhatikan. Kebanyakan orang banyak berkumur-kumur setelah menggosok  gigi. Sebetulnya kumur-kumur tidak perlu terlalu banyak karena kumur dengan air dapat menyebabkan gigi. Sebetulnya kumur-kumur tidak perlu terlalu banyak karena kumur dengan air dapat menyebabkan  bahan ak

 bahan aktif menjadi tif menjadi larut dan telarut dan terbuang dari rbuang dari mulut sehmulut sehingga efeingga efektifitas daktifitas dari pasta ri pasta gigi megigi menjadi berkurannjadi berkurang.g.

Perawatan hipersensitivitas dentin oleh dokter gigi di klinik, yaitu dengan mengaplikasikan bahan Perawatan hipersensitivitas dentin oleh dokter gigi di klinik, yaitu dengan mengaplikasikan bahan desensitisasi yang tujuannya untuk menutup tubuli dentin sehingga mengurangi hipersensitifitas. Bahan desensitisasi yang tujuannya untuk menutup tubuli dentin sehingga mengurangi hipersensitifitas. Bahan tersebut dapat mengandung fluoride, atau potassium nitrate, atau bahan aktif lainnya. Namun, agen tersebut dapat mengandung fluoride, atau potassium nitrate, atau bahan aktif lainnya. Namun, agen desensitisasi tersebut biasanya tidak bertahan terlalu lama, efeknya hanya sementara.

desensitisasi tersebut biasanya tidak bertahan terlalu lama, efeknya hanya sementara.

Selain itu bisa juga dilakukan perawatan invasif dengan menggunakan bahan adhesive, atau bagian dentin Selain itu bisa juga dilakukan perawatan invasif dengan menggunakan bahan adhesive, atau bagian dentin yang terbuka di daerah leher dan akar gigi ditutup dengan bahan tambal. Karena resesi gingiva dan

yang terbuka di daerah leher dan akar gigi ditutup dengan bahan tambal. Karena resesi gingiva dan terpaparnya permukaan akar gigi merupakan faktor utama terjadinya hipersensitif dentin, maka dapat terpaparnya permukaan akar gigi merupakan faktor utama terjadinya hipersensitif dentin, maka dapat dilakukan cangkok gingiva sebagai

dilakukan cangkok gingiva sebagai rencana perawatan, terutama rencana perawatan, terutama pada resesi pada resesi yang progresif. yang progresif. KetikaKetika terpaparnya permukaan akar yang sensitif juga diikuti dengan kehilangan permukaan akibat abrasi, erosi, terpaparnya permukaan akar yang sensitif juga diikuti dengan kehilangan permukaan akibat abrasi, erosi, dan abfraksi, maka dipertimbangkan pula pemberian bahan restorasi resin atau ionomer kaca (glass dan abfraksi, maka dipertimbangkan pula pemberian bahan restorasi resin atau ionomer kaca (glass ionomer). Restorasi tersebut akan mengembalikan kontur gigi dan menutup tubulus dentin yang terbuka. ionomer). Restorasi tersebut akan mengembalikan kontur gigi dan menutup tubulus dentin yang terbuka. 3. Hiperemi Pulpa

3. Hiperemi Pulpa

Hiperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti Hiperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti vaskular. Hiperemi pulpa ada dua tipe:

(28)
(29)

1. Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredaran darah arteri. 1. Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredaran darah arteri. 2. Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah vena. 2. Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah vena.

Jadi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak dapat dibebani iritasi lagi untuk dapat Jadi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak dapat dibebani iritasi lagi untuk dapat  bertahan se

 bertahan sebagai suabagai suatu pulpa ytu pulpa yang tetap ang tetap sehat.sehat.

Hiperemi pula dapat disebabkan oleh: Hiperemi pula dapat disebabkan oleh:

1. Trauma, seperti oklusi traumatik, syok termal sewaktu preparasi kavitas, dehidrasi akibat penggunaan 1. Trauma, seperti oklusi traumatik, syok termal sewaktu preparasi kavitas, dehidrasi akibat penggunaan alkohol atau kloroform, syok galvanik, iritasi terhadap dentin yang terbuka di sekitar leher gigi.

alkohol atau kloroform, syok galvanik, iritasi terhadap dentin yang terbuka di sekitar leher gigi.

2. Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi terhadap bahan tumpatan silikat atau akrilik, 2. Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi terhadap bahan tumpatan silikat atau akrilik,  bahan ste

 bahan sterilisasi derilisasi dentin (fenol, ntin (fenol, H2O2, alkH2O2, alkohol, klorofoohol, kloroform).rm).

3. Bakteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke pulpa, jadi dalam hal ini 3. Bakteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke pulpa, jadi dalam hal ini sebelum bakterinya masuk ke jaringan pulpa, tetapi baru toksin bakteri.

sebelum bakterinya masuk ke jaringan pulpa, tetapi baru toksin bakteri.

Gejala Gejala

Hiperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu tanda bahwa ketahanan pulpa yang normal Hiperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu tanda bahwa ketahanan pulpa yang normal telah ditekan sampai kritis. Hiperemi pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umumnya telah ditekan sampai kritis. Hiperemi pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umumnya rasa sakit timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan yang manis rasa sakit timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan yang manis atau asin. Rasa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanjut jika rangsangan dihilangkan.

atau asin. Rasa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanjut jika rangsangan dihilangkan.

Diagnosis Diagnosis

Hiperemi pulpa didiagnosis melalui gejalanya dan pemeriksaan klinis. Rasa sakit tajam dan berdurasi Hiperemi pulpa didiagnosis melalui gejalanya dan pemeriksaan klinis. Rasa sakit tajam dan berdurasi  pendek, be

 pendek, berlangsung brlangsung beberapa deberapa detik sametik sampai kira-kpai kira-kira 1 meira 1 menit, umumnnit, umumnya hilang ya hilang jika rangsanjika rangsangangan disingkirkan. Pulpa yang hiperemi, peka terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin. disingkirkan. Pulpa yang hiperemi, peka terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin. Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.

Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.

Pemeriksaan visual dan riwayat sakit pada gigi tersebut harus diperhatikan, misalnya apakah terdapat Pemeriksaan visual dan riwayat sakit pada gigi tersebut harus diperhatikan, misalnya apakah terdapat karies, gigi pernah ditumpat, terdapat fraktur pada mahkota gigi, atau oklusi traumatik. Pada pemeriksaan karies, gigi pernah ditumpat, terdapat fraktur pada mahkota gigi, atau oklusi traumatik. Pada pemeriksaan  perkusi, gig

 perkusi, gigi tidak pei tidak peka walauka walaupun kadangpun kadangkadang akadang ada respons da respons ringan. Haringan. Hal ini disel ini disebabkan olebabkan oleh vasodilh vasodilatasiatasi kapiler di dalam pulpa. Terhadap tes elektrik, gigi menunjukkan kepekaan yang sedikit lebih tinggi

kapiler di dalam pulpa. Terhadap tes elektrik, gigi menunjukkan kepekaan yang sedikit lebih tinggi daripada pulpa normal. Gambaran radiografi menunjukkan ligamen periodontal dan lamina dura yang daripada pulpa normal. Gambaran radiografi menunjukkan ligamen periodontal dan lamina dura yang normal dan pada gambaran ini dapat dilihat kedalaman karies.

(30)
(31)

Hiperemi pulpa harus dibedakan dengan hipersensitivitas dentin walaupun keduanya termasuk pulpitis Hiperemi pulpa harus dibedakan dengan hipersensitivitas dentin walaupun keduanya termasuk pulpitis reversibel. Hipersensitivitas dentin disebabkan oleh dua faktor, yaitu:

reversibel. Hipersensitivitas dentin disebabkan oleh dua faktor, yaitu: a. Transmisi rasa sakit melalui tubulus dentin yang terbuka.

a. Transmisi rasa sakit melalui tubulus dentin yang terbuka.  b. Amban

 b. Ambang rasa sakg rasa sakit yang rendait yang rendah akibat h akibat vasodilatavasodilatasi kapilesi kapiler yang kronr yang kronis atau peis atau peradangan loradangan lokal.kal.

Hipersensitif dentin, kadang-kadang disebut juga dengan iritatio pulpa. Hipersensitif dentin, kadang-kadang disebut juga dengan iritatio pulpa. 4. Pulpitis

4. Pulpitis Definisi

Definisi

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri, merupakan reaksi terhadap

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri, merupakan reaksi terhadap

toksin bakteri pada karies gigi.

toksin bakteri pada karies gigi.

Penyebab

Penyebab

Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan gigi, penyebab kedua adalah cedera.

Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan gigi, penyebab kedua adalah cedera.

Pulpa terbungkus dalam dinding yang keras sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk 

Pulpa terbungkus dalam dinding yang keras sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk 

membengkak ketika terjadi peradangan. Yang terjadi hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi.

membengkak ketika terjadi peradangan. Yang terjadi hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi.

Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen.

Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen.

Peradangan yang berat bisa mematikan pulpa. Meningkatnya tekanan di dalam gigi bisa mendorong pulpa

Peradangan yang berat bisa mematikan pulpa. Meningkatnya tekanan di dalam gigi bisa mendorong pulpa

melalui ujung akar, sehingga bisa melukai tulang rahang dan jaringan di sekitarnya.

melalui ujung akar, sehingga bisa melukai tulang rahang dan jaringan di sekitarnya.

Gambaran Klinis

Gambaran Klinis

 Gigi yang mengalami pulpitis akan nyeri berdenyut, terutama malam hari. Nyeri ini mungkinGigi yang mengalami pulpitis akan nyeri berdenyut, terutama malam hari. Nyeri ini mungkin menjalar sampai ke daerah sinus dan pelipis (pulpitis gigi atas) atau ke daerah telinga (pulpitis gigi

menjalar sampai ke daerah sinus dan pelipis (pulpitis gigi atas) atau ke daerah telinga (pulpitis gigi

 bawah).

 bawah).

 Bila kemasukan makanan, karena rangsangan asam, manis, atau dingin akan terasa sakit sekali.Bila kemasukan makanan, karena rangsangan asam, manis, atau dingin akan terasa sakit sekali. Sakit saat mengunyah menunjukkan bahwa peradangan telah mencapai jaringan periapikal.

Sakit saat mengunyah menunjukkan bahwa peradangan telah mencapai jaringan periapikal.

 Gigi biasanya sudah berlubang dalam dan pulpa terbuka.Gigi biasanya sudah berlubang dalam dan pulpa terbuka.

Diagnosis

Diagnosis

 Nyeri dan

 Nyeri dan tanda peratanda peradangan.dangan.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

 Bila tidak ada tenaga dental, lubang gigi dbersihkan dengan ekskavator dan semprit air, laluBila tidak ada tenaga dental, lubang gigi dbersihkan dengan ekskavator dan semprit air, lalu dikeringkan dengan kapas dan dijejali pellet kapas yang ditetesi eugenol.

dikeringkan dengan kapas dan dijejali pellet kapas yang ditetesi eugenol.

 Berikan analgetik bila perlu :Berikan analgetik bila perlu :

- Parasetamol 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa.

- Parasetamol 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa.

- Parasetamol 3 x 250 mg/hari pada anak-anak.

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Titik kritis pada tahapan ini yang tidak dilakukan/tidak sesuai dan kemudian menyebabkan permasalahan Kontrak, yaitu tidak dilaksanakannya rapat persiapan pelaksanaan Kontrak

Karya tulis ilmiah merupakan karya sendiri/orisinal dari mahasiswa yang bersangkutan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya di media manapun, belum pernah diikutkan

Reaksi Oksidasi Enzymatis yang terjadi dalam proses fermentasi adalah merupakan reaksi kimia antara oksigen dengan polifenol teh dengan bantuan enzym yang

(ii) Memberikan kuasa kepada pihak independen yang ditunjuk Perseroan atau pihak yang ditunjuk Pemegang Saham dengan mengisi formulir Surat Kuasa yang dapat

Gaya Bahasa Pramudya Ananta Toer Dalam Novel Rumah Kaca: Sebuah kajian Stilistika.. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa: tidak

Sedangkan penjumlahan dengan aturan jajargenjang yaitu dengan memperte mukan kedua awal vektor, kemudian membuat vektor kembarannya pada masing- masing ujung kedua

Prosentase pertambahan masa kayu (MPG) dengan perlakuan colloidal silica, asam borat, boraks dan garam metaborat dapat dilihat pada Gambar 2.. Pada gambar tersebut terlihat