PSIKOLOGI MARAH 1. Pengertian marah
Secara bahasa pengertian marah seperti di tulis dalam kitab Aafaatun “Alath-thariq jarya sayyid muhammad nuh ( 1993 ) marah dapat diartikan sebagai berikut:
• Marah berarti tidak rela terhadap sesuatu dan iri dari sesuatu. “ hilaba ‘alaihi ghadaban wamagdhabatan”.
• Menggigit sesuatu. “Ghodibat al-khailu ‘alal lujami” yang artinya kuda menggigit besi kendali.
• Memberengut, “naqatun ghadub, imra’atun ghadub”. Artinya unta itu membrengut, wanita itu muram
• Bengkak di sekitar sesuatu. “ ghadibat ‘ainuhu waghudibat”. Artinya bengkak disekitar mata.
• Kemurungan dalam hal pergaulan dan perilaku. ‘Hadza ghudhabi”. Artinya murung dalam pegaulan dan perilakunya.
Penghalang yang terbuat dari kulit unta, yang biasa dipakai untuk berperang, “Al-ghadabah”. Menurut istilah, marah adalah perubahab internal atau emosional yang menimbulkan
penyerangan dan penyiksaan guna mengobati apa yang ada di dalam hati. Peubahan yang keras di sebut “ al Ghaizh” sebaai kemarahan yang hebat.
Marah merupakan kekuatan setan yang disimpa oleh Allah swt didalam diri manusia. Al Ghszali (Najar,2001 ) mengatakan adanya marah didalam didirinya manusia untuk menjaga dari kerusakan dan untuk menolakkehancuran.
Al-jurjani (2001) menjelaskan marah adalah perbuatan yang terjadi pada waktu
mendidihnyadarah didalam hati untuk memperoleh kepuasan apa yang terdapat didalam dada. Sedangkan Imam nawawi mendefinisikan marah dari perspektif ilmu tassawuf, sebagai tekanan nafsu dari hati yang menalirkan darahpada bagian wajahyang menimbulkan
kebencian pada diri seseorang.
Dalam pandangan ilmu psokologi manusia adalah makhluk yang mempunyai emosi seperti di jelaskan oleh william james (gie 1999) emosi adalah keadaan jiwa yang menampakan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada tubuh (the state of mind that manifest it self by a perceptible change in the body).
Emosi manusia dapat dibedakan dalam dua macam: pertama emosi yang halus, misalnya kasih sayang, kedua emosi yang kasar seperti marah , ini akan menghambat dalam mencapai kesuksesan.
Charles rycroft (1979) memberikan definisi marah sebagai suatu reaksi emosional kuat yang didatangkan oleh ancaman, campur tangan, serangan kata-kata, penyerangan jelas, atau frustasi dan dicirikan dengan reaksi gawat dari sistem syaraf yang bebas dengan balasa-balasan serangan atau tersembunyi.
Chaplin (1998) dalam dictionary of psychology, bahwa marah adalah reaksi emosional akut yang timbul kareana sejumlah situasi yang merangsang, termasuk ancman, agresi lahiriyah, pengekangandiri, serangan lisan, kekecewaan, atau frustasi dan dicirikan kuat oleh reaksi pada sistem otomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik, dan secara emplisit disebabkan oleh reaksi seragam, baik baik yang bersifat somatis atau jasmaniyah maupun yang verbal atau lisan.
DAVIDOFF (1991) mendefinisikan marah sebagai suatu emosi yang mempunyai ciri aktivitas sistem sistem syaraf simpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat disebabkan adanya kesalahan. Stuart dan sundeen (1987) memberikan pengertianmengenai marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.
Maxwell maltz (1977) marah adalah frustasi, suatu jenis frustasi yang meledak dimana seseorang mengubah suatu perasaan terluka yang fasif menjadi menjadi suatu tindakan penghancur disengaja yang aktif.
2. Macam-macam dan tingkatan marah
Menurut imam al ghojali bahwa banyak tingkatan dalam kemarahan, seperti lekas marah sekali, cepat marah dan cepat tenangnya, lambat marah namun lambat cepat habis marahnya.
Gymnastiar (2002) menjelaskan mengenai marah yang yang di ungkapka oleh imam al ghazali, yang ternyaa orang itu dapa dikelompokan dalam empat golongan sebagai berikut; • Orang yang lamabat marah dan lambat reda dan lama bermusuhanya.
• Cepat marah dan lambat redanya • Cepa marah dan cepat redanya • Lambat marah dan lamba redanya.
Mengenai tingkatan marah , manusia dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu, berlebih-lebihan, biasa-biasa saja dan berkekuranga,
3. RESFON DAN PROSES KEMARAHAN
Kemarahan atau tidak setuju yang dinyatakan atau diungkapkan tanpa menyakiti orang lain akan memberikan kegelapan pada individu dan akan menimbulkan masalah, frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagalnya mencapai tujuan yang tidak relistis atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan. Agrasif adalah prilaku yang menyertai marah dan
merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk destruktif dan masih terkontrol. Ngamuk juga merupakan perasaan marah dan permusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol.
Adapun proses respons terhadap kemarahan dapat diungkap melalui tiga cara, yang pertama mengungkap secara perbal, kedua, menekan, ketiga, menentang.
4. CIRI-CIRI MARAH
• Asfek biologi,respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem syaraf otonam bereaksi terhadap sekresi epinerpin sehingga tekanan darah meningkat, takidarki ( frekuensi denyut jantung meningkat ) wajah memerah, pupil membengkak, frekuensi pembuangan urin meningkat.
• Asfek emosional, merasa tidak berdaya, putus asa, frustasi, ngamuk, ingin berkelahi, dendam, bermusuhan, sakit hati, menyalahkan dan menuntut. Prilakunya selalu ingin menarik perhatian orang lain, membuat kegaduhan, kebakaran,melarikan diri, mencuri dan penyimpangan seksual.
• Asfek intelektual, akan terus mencair penyebab kemarahannya
• Asfek sosial, meliputi inter aksi sosial, budaya, konsep percaya dan ketergantungan, emosi marah akan menimbulkan kemarahan orang lain serta penolakan dari orang lain. • Asfek spiritual, keyakinan, nilai dan moral mempengaruhi terhadap ungkapan
lingkungan dengan tidak mempedulikan moral. Hamzah ( 2001 ) juga menjabarkan terhadap ciri-ciri orang yang sedang marah, yaitu:
1. a. Ciri pada wajah, berupa perubahan pada kulit menjadi warna kuning pucat, tubuh bergetar keras, timbul buih pada sudut mulut, bola mata mmerah, hidung kembung kempis gerakan tidak terkendali.
2. b. Ciri pada lidah, meluncurnya makian, celaan, kata-kata yang menyakitakan, dn ucapan-ucapan yang keji yang membuat orang yang berakal sehat merasa risih untuk mendengarkanya.
3. c. Ciri pada anggota tubuh. Timbulnya keinginan untuk memeukul, melukai, merobek, bahkan membunuh.
4. d. Ciri pada hati, didalam hati akan timbul rasa kebencian, dendam, dan dengki, menyembunyikan keburukan, merasa gembiradalam dukanya. Dan merasa sedih atas gembiranya, memutuskan hubungan dan menjelek-jelekanya.
Nuh ( 1993 ) menjelaskan secara gamblang beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat apabila seseorang marah, diantaranya:
- Membesarnya pembuluh darah urat leher serta memerahnya wajah . - Merengut dan mengerutkan wajah
- Permusuhan kepihak lain
- Membalas permusuhan orang lain E. PENYEBAB MARAH
ada beberapa penyebab dari kemarahan yaitu : 1. 1. Faktor Fisik
• Kelelahan yang berlebihan
• Adanya zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan marah, seperti kurangnya zat asamdi otak.
• Hormon kelamin, seperti pada waktu menstruasi pada wanita 1. 2. Faktor psikis
• Rendah hati, menilai dirinya selalu merasa dirinya rendah dari yang sebenarnya. • Sombong, menilai dirinya melebihi dari yang sebenarnya
• Egoistis, akan selalu mementingkan diri sendiri
Menurut Nuh, Hamzah, Hawwa ( 1993) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kemarahan yaitu :
ü Lingkungan,
ü Pertengkaran dan perdebatan ü Senda gurau dengan cara yang batil ü Memusuhi orang lain dengan segala cara
ü Congkak dan sombong di muka bumi yanpa hak ü Lupa mengendalikan diri
ü Orang lain tidak melaksanakan kewajibannya kepada sipemarah ü Penjelasan orang lain terhadap aibnya
ü Mengingat permusuhan dan dendam lama ü Lalai terhadap akibat ditimbulkan oleh marah. F. BAHAYA-BAHAYA MARAH
Ada beberapa akibat yang ditimbulakan dari marah, yang bisa mambahayakan diantaranya: Pendekatan Agama
Allah swt berfirman, “ ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati merka kesombongan ( yaitu ) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada rosul nya. Dan kepada….” ( QS. Al-Fath:26). Ayat diatas merupakan penjelasan mengenao celaan terhadap oeng-orang kafir karena menampakan pembelaanya yang terbit dari amarah dalam kebatialan dan fanatismesebaliknya memuji orang0orang yang beriman dengan nikmat ketenangan yang diturunkan-nya kepada mereka.
1. 1. Membahayakan tubuh
Dalam keadaan marah darah bergejolak dan akan naik ke rongga kepala yang bisa memerahkan wajah dan kedua mata, dan jika berulang-ulang ini akan mengakibatkan hipertensi, bahkan bisa menimbulkan terpecahnya pembuluh darah serta bisa menyebabkan kelumpuhan.
1. 2. Menodai Agama
Untuk menumpahkan kekesalan orang marah suka mengumpat orang, dan melecehkan kehormatanya, merampas hartanya bahkan menumpahkan darahya.
1. 3. Tidak mampu mengendalikan diri
Pada saat marah akal seolah-olah tertutup dan terhalang, maka manusia menjadi tidak mampu untuk mengendalikan diri.
1. 4. Terjerumus kedalam dalih yang hina
Orang marah suka melakukan apa ayng tidak diketahui dan tidak didasarinya. Nabi Muhammad saw melarang pelaksanaan setiap perkara yang menjerumuskan kedalam alasan yang hina, sabda beliau, “ Jauhkanlah dirimu dari setiap perkara yan menuntut pemberian alasan”.
Amarah akan menimbulkan banyak kesalahan serta membawa seseorang terjerumus kedakam berbagai kemaksiatan dan keburukan, maka ia akan mendapatkan azab yang berat baik di dunia maupun di akhirat.
Nuh ( 1993 ) lebih spesifik mengingatkan bahayanya amarah terhadap aktivitas islam. Pertama, minimnya pembelaan dan pendukung. kedua, berpecah belah dan bercerai berai. Ketiga,
lamanya perjalanan dan beratnya beban. Pendekatan Psikologi
Gie ( 1999 ) mengatakan bahwa “amarah merupakan suatu reaksi emosional yang terbiasakan dalam kehidupan sehari-hari seseorang”. Sesungguhnya ragam emosi yang kasar dapat di singkirkan dan sekurang-kurangnya dapat dikendalikan. Sehingga tidak dapat menimbulkan bahaya yang lebih parah yang ditimbulkan dari amarah tersebut.
1. 1. Bahaya fisiologi
Amarah dan kekecewaa yang terjadi akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Hal tersebut akan menimbulkan hipertensi, stres, depresi, maag, gangguan pungsi jantung, insomnia kelelahan, bahkan serangan jantung. Bahkan amarah seorang ibu yang sedang menyusui dapat
mengakibatkan peracunan yang berbahaya didalam air susunya.
Mardin ( 1990 ) mereka yang memiliki mental lemah harus menyadari bahwa beberpa
kekecewaan dapat mengorbankan hidupnya. Mereka mungkin tidak mengetahui, ternyata banyak manusia akibat dari marah yang berlebihan sehingga ia mati karena serangan jantung. Amarah juga bisa menyababkan berkurangnya nafsu makan, serta terganggunya otot dan saraf selam berjam-jam bahkan berhari-hari.
1. 2. Bahaya psikologi
Secara psikologis amarah dapat membahayakan terhadap manusia kareana akan berimfikasi negatif, amarah juga bisa merusak pola pemikiran menjadi lebih pendek, bahkan dengan marah bisa memutuskan cinta kasih seseorang.
1. 3. Bahaya sosial
Watak pemarah akan mengakibatkan terjadinya disharmonis, seperti putusnya jalinan cinta kasih, putusnya persahabatan, kehilangan pekerjaan, terkena hukuman pedana, bahkan dengan
permusuhan bisa menimbulkan penganiayaan dan pembunuhan. G. KEUTAMAAN MENAHAN MARAH
v nasihat dan contoh dari rosulullahsaw.
Allah swt berfirman “ dan orang – orang yang menahan amarahnya dan memanfaatkan ( kesalahanya ) orang..’ ( QS. Al imran 134 ) allah menyebutkanya melalu ayat ini dengan
kontek pujian dan sanjungan , Rosulullah bersabda, “siapa yang mengekang amarahnya niscaya allah menerima alasanya. Dan barang siapa yang menjaga lidahya, niscaya allah akan menutup auratnya” ( H.R. Thabrani )
v Nasihat dan contoh dari para sahabat rosulullah.
Seperti perkataan lukmanul hakim as yang bekata kepada putranya” wahai anaku, jangan sampai hilang mukamu dengan meminta-minta, jangan engkau lampiaskan marahmu dengan menjelekan namamu, kenalilah dirimu; tentu akan berguna untukmu dalam hidupmu”. Ayub as berkata, “ bersikaf santun akan menolak banyak keburukan”.
H. TERAPI AMARAH a. terapi agama
Al quran mengingatkan kita untuk selalu mengendalikan amarah, karena dengan marah
pemikiran kita akan macet dan kehilangan kemampuan penilan yang benar. Menurut Najati dan Said hawa, pertama pengendalian amarah mempunyai beberapa manfaat yaitu, memelihara kemampuan berpikir manusia dan pengambilan keputusan yang benar. Kedua, memelihara keseimbangan fisik manusia, ketiga pengendalian marah dan tindakan tidak musuhi orang lain.
Ke empat, pengendalian emosi juga akan bermanfaat untuk kesehatan.
Hasan ( ( 2002 ) ada dua lah mendasr yang harus dilakukan untuk menangguklangi amarah yaitu: - Membelaki diri dengan seperangkat pengetahuan yang membaas tenatang bahaya amarah dan dampaknya serta pengetahuan keutamaan bagi mereaka yangdapat mengendalikan dari gejolak marah.
- Memohon perlindungan diri Allah swt sebagai mana yang diajarkan Rasulullah saw. Dengan membaca doa allohumma robba nabiyyi muhammadinighfirly dzanbi wa adzhib ghoiho qolbi wa qiini min mudhilat finah.
Selain itu juga Gymnastiar (2004) dalam bukunya “mengatsi penyakit hati” memberikan solusi dalam mengendalikan amarah, caranya;
• kita harus menanamkan tekad di dalam diri untuk tidak akan marah.
• Saat marah datang, maka bersegeralah memohon perlindungan kepada Allah swt dari godaan setan yang akan menjerumuskan.
Sayyid M.nuh (1993) merumuskan tentang cara menatasi marah, yaitu; • mewaspadai dampak dari marahbaik bagi dir maupun orang lain • semaksimalkan berusaha membersihkan lingkunga
• mengobati penyakit perengkaran dan perdebatan dan penyakit bersenda gurau • menghilangkan permusuhan dengan orang lain
• membebaskan diri dari kecongkakan dan kesombongan di muka bumi. • umat wajib memberikan nasihat kepada orang yang pemarah.
• menempatkan orang sesuai dengan kedudukanya. • tidak mengobarkan permusuhan kembali.
1. b. Terapi Psikologi
Banyak terapi yang disuguhkan oleh para ahli psikologi yang berkenaan untuk menanggulangi kemarahan yang diantaranya dikemukakan oleh ahli psikosibernetika Maxwell maltz ( 1980 ) menyarankan tiga langkah untuk menceah kemarahan
1. Pandanglah cermin lihat wajah sendiri yang sedang marah dan eksperikan bagai mana kelihatanya.
2. Hilangkan energi yang meledak itu dalam suatu aktifitas
3. Menulisnya surat yang keji denga kata-kata kasar sebagaimana layaknya kita marah. Wayne Dyer ( 1977 ) mengemukakan sejumlah strategi untuk mengatasi kemarahan pada berbagai situasi yang mencakup 18 cara, yaitu;
1. Selalu mengingatkan diri bahwa tidak perlu marah.
2. Berusaha menunda kemarahan selama 15 detik 30 detik dan seterusnya 3. Apabila sedang mengajari anak diperlukan kemarahan yang berpura-pura 4. Tidak perlu marah terhadap yang tidak disukai
5. Kita harus sadar bahwa orang lain berhak apa yang disukainya, dan kita tak perlu memarahinya
6. Selalu meminta orang lain untuk selalu menasihati kita. 7. Mempunyai buku catatan kemarahan.
8. Mau mengumumkan bahwa anda telah marah.
9. Untuk menetrralisir dekatkanlah diri anda dengan yang dicintai 10. Apabila setelah tenang bicarakan dengan orang yang anda marahi 11. Gemboskan kemarahan anda pada detik pertama kemarahaan anda.
12. Anda perlu ingat bahwa 50% orang tidak akan suka terhadap keputusan anda, jadi anda tidak perlu marah
13. Mau menceritakan kemarahanya kepada orang lain
14. Singkirkan pengharapan-pengaharapan kepada orang lain yang anda miliki
15. Ingatkanlah diri anda bahwa anak-anak akan selalu aktif dan berisik jadi tidak perlu marah karena itu.
16. Cintilah diri anda sendiri
17. Dalam kemacetan lalulintas anda selalu mengecek seberapa lama anda tiidak marah.
18. Daripada anda menjadi budak emosional lebih baik anda berpikir untuk membuatnya sebagai suatu tantangan untuk merubahnya.
1. c. Terafi relaksasi
Burn dalam Utami :2002 mengatakan beberapa hasil dari reelaksasi diantaranya:
1. Dengan relaksasi anda akan terhindar dari reaksi yang berlebihan karena adanya stress. 2. Masalah-masalah yang berkaitan dengan stress seperti, hipertensi, sakit kepala,
imsomnia, dapat dikurangi dengan cara rileksasi. 3. Dapat mengurangi tingkat kecemasan.
4. Mengurangi gangguan yang bergubungan dengan stress
5. Penelitian menunjukan bahwa perilaku tertentu dapat lebih sering selama periode stress. Macam-macam relaksasi
1. a. Relaksasi otot
- Relaxation via tension- relakation - Relaxation via letting go
- Differential relaxation
1. b. Relaksasi kesadaran indra
2. c. Relaksasi melalui hipnose, yoga dan meditasi - Mengendorkan urat leher
- Mengendorkan urat lengan - Memejamkan mata
- Menyibukan diri
- Memeriksa kepalan tangan - Melatih pernafasan
- Berbicaa dengan tenang