9 Januari 2015
Pasar saham Amerika Serikat melanjutkan rally nya seiring pernyataan The Fed yang tidak akan terburu-buru menaikan suku bunganya.Presiden Federal Reserve Chicago, Charles Evans, mengatakan ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda per-tumbuhan yang kuat, namun tingkat suku bunga AS yang rendah dan mel-ambatnya ekonomi di negara-negara lain seharusnya memberikan lebih banyak waktu untuk menentukan kapan dan berapa besar kenaikan suku bunga. Harga minyak yang mulai stabil juga menjadi sentiment positif. Indek Dow Jone Industri-al Avg ditutup naik signifikan sebesar 323 poin atau 1.84% ke level 17,907 se-menatara Nasdaq dan S&P Indek naik 1.84% dan 1.79% masing-masing ke level 4,736 dan 2,062.
Sementara itu dari kawasan eropa, pernyataan Presiden ECB Mario Draghi mem-buat indek pasar saham eropa naik hingga 3%. Pada hari Kamis kemarin Mar-io Draghi menyatakan bahwa ECB siap untuk memulai quantitative easing skala penuh. Dalam surat untuk publik, Draghi mengatakan Dewan Kebijakan akan me-mantau secara seksama resiko terhadap outlook perkembangan harga dalam jangka menengah. Sentimen juga ditopang oleh data dari zona euro pada hari Rabu yang menunjukkan laju inflasi zona euro anjlok ke area negatif untuk per-tamakalinya sejak 2009. Data tersebut menambah tekanan pada ECB untuk me-luncurkan program pembelian obligasi seperti Federal Reserve. FTSE di Inggris naik 2.34% sementara DAX Jerman dan CAC naik 3.36% dan 3.59%.
PLN mengajukan penundaan tarif listrik penyesuaian untuk dua dari 12 golongan pelanggan yang sedianya diberlakukan mulai 1 Januari 2015 kepada pemerintah. Kedua golongan tersebut adalah rumah tangga R1 dengan daya 1.300 VA dan R1 berdaya 2.200 VA. Alasan penundaan adalah mempertimbangkan daya beli kedua golongan pelanggan tersebut. Dengan penundaan tersebut, maka pelang-gan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA masih memakai tarif non-subsidi pada November 2014 sebesar Rp1.352 per kWh. IHSG hari ini kami prediksi akan ber-gerak dalam range 5150 - 5250.
IHSG Statistics
Chg (%) Close 5,,211 +4.71 +0.09% Volume (Miliar Lembar) 8,044
Value (Rp Triliun) 6,435
Year to Date (YTD) -0.28% Quarter to Date (QTD) -0.28% Month to date (MTD) -0.28% PE 16.17 x Div Yld 1.99%
Market Indices
Last Chg (%) Amerika Dow Jones 17,907 +323.35 +1.84% Nasdaq 4,736 +85.72 +1.84% S&P 500 2,062 +36.24 +1.79% Eropa FTSE 100 6,569 +150.13 +2.34% DAX 9,837 +319.43 +3.36% CAC 4,260 +147.46 +3.59% Asia Nikkei 17,167 +281.77 +1.67% Hang Seng 23,835 +154.27 +0.65% Straits Times 3,345 +46.75 +1.42%Top Volume
Stock Sector Price Chg (%)
CPRO FISHERY 116 -4 -3.33%
BUMI MINING 92 +8 +9.52%
SIAP BASIC INDUSTRY 424 0 0.00% TRAM TRANSPORTATION 284 0 0.00%
INVS TELEKOMUNIKASI 163 -12 -6.86%
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) belum juga menunjukkan
perbai-kan kinerja. Rugi bersih BRMS bertambah lebih dari dua kali lipat, dari US$ 33,6 juta menjadi US$ 87,39 juta pada periode Kuartal III-2014. Makin me-rahnya laporan keuangan BRMS disebabkan oleh naiknya beban bunga dan keuangan akibat dari penumpukan utang. Beban tersebut naik dari US$ 44,25 juta menjadi US$ 94,6 juta. Di sisi lain, BRMS juga membukukan rugi bersih entitas asosiasi sebesar US$ 65,35 juta atas kepemilikan sahamnya di New-mont Nusa Tenggara (NNT). Kerugian juga diperparah dari pendapatan BRMS yang merosot sebesar 14,5% menjadi US$ 13,06 juta. Sehingga, rugi per 1.000 saham dasar membengkak menjadi US$ 3,38 per saham dari sebelumnya US$ 1,2 per saham.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil mengumpulkan kontrak baru sebesar Rp
9,2 triliun di tahun 2014. Realisasi kontrak baru ADHI tahun lalu lebih rendah dari perkiraan awal sebesar Rp 10,5 triliun. Kontrak baru ADHI antara lain be-rasal dari proyek engineering, procurement, and construction (EPC) pem-bangunan pabrik Ammonia-Urea II di Gresik, Jawa Timur sebesar Rp 1,1 tri-liun, proyek Construction Services – Work Unit Rate (CS-WUR) Next G Pack A sebesar Rp 855,6 miliar. Ada juga proyek pembangunan gedung New Spare Part Centre Astra di Karawang, Jawa Barat sebesar Rp 237,3 miliar, serta proyek pengembangan gedung Universitas Negeri Semarang senilai Rp 228,7 miliar. Kontrak baru ADHI didominasi oleh pihak swasta sebesar 52%, disusul kontrak dari Badan Usaha Milik Negara/Daerah 24%, serta proyek pemerintah yang dibiayai Anggan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD) 24%. Dari segi pekerjaan, kontrak baru ADHI berasal dari proyek gedung 43%, jalan dan jembatan 19%, dan sisanya proyek infra-struktur lain.
Top Value
Stock Sector Price Chg (%)
BBRI PERBANKAN 11,975 +200 +1.70%
ASII OTOMOTIF 7,075 -75 -1.05%
SIAP BASIC INDUSTRY 424 0 0.00%
ADHI KONSTRUKSI 3,605 +30 +0.84% BMRI PERBANKAN 10,950 +100 +0.92%
Market Review
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 8 Januari 2015 ditutup naik. Indeks men-guat sebesar 4 poin (0.09%) ke 5,211 setelah bergerak di antara 5,208 - 5,230. Sebanyak 148 saham naik, 138 saham turun, 100 saham tidak bergerak. Investor membukukan transaksi sebesar Rp 6,43 triliun, sementara investor asing mem-bukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 135,53 milyar.
Market Outlook
News Emiten
IHSG berhasil menguat terbatas, hanya 4 point menguji resistance di level 5233. Candle dengan body kecil dimana ada shadow di atas, mengindikasikan bahwa buyer gagal mempertahankan penguatan yang didapat. IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5200 sampai 5175 dan resistance di level 5233 sampai 5247.
IHSG Teknikal Chart
Trading Idea
Stock
Last
Rekomendasi
Price
Stop Loss
WSKT 1455 BELI 1350 – 1400 1340
VIVA 440 BELI 434 - 440 418
AKRA 4575 JUAL 4630 – 4575 -
Teknikal View dari Trading Idea
PT Waskita Karya, Tbk
WSKT menguat, tetapi candle mengindikasikan konsolidasi. Lakukan akumulasi beli di level 1350 – 1400, dengan level cut loss di 1340. Area target kita ke level 1550 – 1600.
PT Visi Media Asia, Tbk
VIVA memberikan indikasi penguatan, lakukan akumulasi beli di area 434 sampai 440. Area cut loss di level 418 dan target penguatan ke level 474 – 477.
Teknikal View dari Trading Idea
PT AKR Corporindo, Tbk
AKRA Konsolidasi pertimbangkan jual dulu di level 4630 – 4575. Area buy back jika terjadi penguatan di level 4750 dan target penurunan ke level 4275 – 4300.
PT Alam Sutera Realty, Tbk
ASRI Konsolidasi di dekat resistance, pertimbangkan SOS dulu di level 590 – 580 area buy back jika terjadi penguatan adalah di level 610 dan tar-get penurunan ke level 520 - 540.
Matrik Analisis Teknikal Saham
PENJELASAN MATRIKS SAHAM :
W&S = Wait and See
HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual
We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or war-ranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the in-formation of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.