• Tidak ada hasil yang ditemukan

CEKUNGAN BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CEKUNGAN BENGKULU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

CEKUNGAN BENGKULU CEKUNGAN BENGKULU

Cekungan Bengkulu adalah salah satu cekungan muka busur di Indonesia. Cekungan Cekungan Bengkulu adalah salah satu cekungan muka busur di Indonesia. Cekungan muka busur artinya cekungan yang berposisi di depan busur magmatik atau jalur volkanik. muka busur artinya cekungan yang berposisi di depan busur magmatik atau jalur volkanik. Berdasarkan berbagai kajian geologi, disepakati bahwa Pegunungan Barisan sebagai busur  Berdasarkan berbagai kajian geologi, disepakati bahwa Pegunungan Barisan sebagai busur  magmatik mulai naik di sebelah barat Sumatra pada Miosen engah. Pengaruhnya kepada magmatik mulai naik di sebelah barat Sumatra pada Miosen engah. Pengaruhnya kepada Cekungan Bengkulu adalah bahwa sebelum Miosen engah berarti tidak ada cekungan muka Cekungan Bengkulu adalah bahwa sebelum Miosen engah berarti tidak ada cekungan muka  busur

 busur Bengkulu Bengkulu sebab sebab pada pada saat saat itu itu busur busur itu itu sendiri sendiri belum belum ada. ada. Begitulah Begitulah yang yang selama selama iniini diyakini, yaitu bahwa pada sebelum Miosen engah, atau Paleogen, Cekungan Bengkulu diyakini, yaitu bahwa pada sebelum Miosen engah, atau Paleogen, Cekungan Bengkulu masih merupakan bagian paling barat Cekungan Sumatera Selatan. !alu pada periode setelah masih merupakan bagian paling barat Cekungan Sumatera Selatan. !alu pada periode setelah Mio

Miosen sen enengah gah atau atau "eo"eogengen, , setsetelah elah PegPegunuunungangan n BarBarisan isan nainaik, k, CekCekungungan an BenBengkugkululu dipisahkan dari Cekungan Sumatera Selatan. Mulai saat itulah, Cekungan Bengkulu menjadi dipisahkan dari Cekungan Sumatera Selatan. Mulai saat itulah, Cekungan Bengkulu menjadi cekungan muka busur dan Cekungan Sumatera Selatan

cekungan muka busur dan Cekungan Sumatera Selatan menjadi cekungan belakang busur.menjadi cekungan belakang busur.

Sej

Sejarah arah penpenyayatuan tuan dan dan pempemisahisahan an CekCekungungan an BenBengkugkulu lu dardari i CekCekungungan an SumSumateaterara Selatan dapat dipelajari dari stratigra#i Paleogen dan "eogen kedua cekungan itu. $apat Selatan dapat dipelajari dari stratigra#i Paleogen dan "eogen kedua cekungan itu. $apat di

diamamati ati babahwhwa a papada da PaPaleoleogegen, n, strstratatigigrara#i #i kekedudua a cekcekunungagan n hahampmpir ir samsama. a. %e%eduduananyaya mengembangkan sistem graben di beberapa tempat. $i Cekungan Bengkulu ada &raben mengembangkan sistem graben di beberapa tempat. $i Cekungan Bengkulu ada &raben Pag

Pagarjaarjati, ti, &ra&raben ben %ed%eduraurang'ng'ManManna, na, &rab&raben en IpuIpuh h (pa(pada da saat saat yayang ng samsama a di di CekCekungunganan Sumatera Selatan saat itu ada graben'graben )ambi, Palembang, !ematang, dan %epahiang*. Sumatera Selatan saat itu ada graben'graben )ambi, Palembang, !ematang, dan %epahiang*. 

etetapi api setesetelah lah "eo"eogengen, , CekCekungungan an BenBengkugkulu lu masmasuk uk kepkepada ada cekcekunungan gan yayang ng leblebih ih daldalamam darip

daripada ada CekunCekungan gan SumaSumatera tera SelataSelatan, n, dibudibuktikaktikan n oleh oleh berkemberkembangnybangnya a terumterumbu'terubu'terumbumbu karbo

karbonat yang nat yang masi# pada Miosen +tas yang masi# pada Miosen +tas yang hamphampir ir ekivalekivalen secara en secara umur dengan karbonumur dengan karbonatat Parigi di )awa Barat. Pada saat yang sama, di Cekungan Sumatera Selatan lebih banyak  Parigi di )awa Barat. Pada saat yang sama, di Cekungan Sumatera Selatan lebih banyak  die

diendandapkapkan n sedsedimeimen'sen'sedimdimen en regregresiresi# # orormasmasi i +i+ir r BenBenakaakat t dan Muara -nim karendan Muara -nim karenaa cekungan sedang mengalami pengangkatan dan inversi.

cekungan sedang mengalami pengangkatan dan inversi. Sec

Secara ara tektektontonik, ik, perperbedbedaan aan strastratigtigra#i ra#i padpada a "eo"eogen gen di di CekCekungungan an BenBengkugkulu lu yayaituitu Cek

Cekungungan an BenBengkugkulu lu daldalam am #ase #ase penpenengenggelgelamaaman n semsemententara ara CekCekungungan an SumSumateatera ra SelSelatanatan sedang terangkat. Pada "eogen, Cekungan Bengkulu menjadi diapit oleh dua sistem sesar  sedang terangkat. Pada "eogen, Cekungan Bengkulu menjadi diapit oleh dua sistem sesar   besar

(2)

daratan dan Sesar Mentawai di wilayah o##shore, sedikit di sebelah timur pulau'pulau busur  luar Sumatera (Simeulue'-nggano*. %edua sesar ini bersi#at detral. Si#at pergeseran (slip* yang sama dari dua sesar mendatar yang berpasangan (couple strike'slip atau duple* akan  bersi#at trans'tension atau membuka wilayah yang diapitnya. $engan cara itulah semua cekungan muka busur di sebelah barat Sumatera yang diapit dua sesar besar ini menjadi terbuka oleh sesar mendatar (trans'tension pull'apart opening* yang mengakibatkan cekungan'cekungan ini tenggelam sehingga punya ruang untuk mengembangkan terumbu karbonat "eogen yang masi# dan tidak terlalu dalam.

$i cekungan'cekungan muka busur utara Bengkulu (Mentawai, Sibolga, Meulaboh*  pun berkembang terumbu'terumbu "eogen yang masi# akibat pembukaan dan  penenggelaman cekungan'cekungan ini. $an, dalam dunia perminyakan terumbu'terumbu inilah yang sejak akhir /012'an telah menjadi target'target pemboran eksplorasi. Sayangnya, sampai saat ini belum berhasil ditemukan cadangan yang komersial, hanya ditemukan gas  biogenik dan oil show ($obson et al., /003 dan 4ulihanto, 5222*. Cekungan Bengkulu merupakan salah satu dari dua cekungan muka busur di Indonesia yang paling banyak  dikerjakan operator perminyakan (satunya lagi Cekungan Sibolga'Meulaboh*. Meskipun  belum berhasil menemukan minyak atau gas komersial, tidak berarti cekungan'cekungan ini tidak mengandung migas komersial. Sebab, target'target pemboran di wilayah ini (total sekitar 62 sumur* tak ada satu pun yang menembus target Paleogen dengan sistem graben'nya yang telah terbukti produkti# di Cekungan'Cekungan Sumatera engah dan Sumatera Selatan. Cekungan Bengkulu akan menjadi harapan pertama untuk penemuan minyak di sistem Paleogennya. Sumur terdalam di cekungan ini yang dibor oleh operator ina pada tahun /005 (+rwana'/* menemukan oil shows dan menembus sedimen 7ligo'Miosen yang berkualitas  baik sebagai batuan induk minyak. %emudian, berdasarkan data sumur ini pula, diketahui  bahwa termal cekungan ini panas (8,9'9 :/22 #t* sebuah anomali bagi ;cool basin< yaitu

sebutan yang terkenal untuk Cekungan'cekungan muka busur.

&radient geothermal yang besar ini merupakan anomali pada sebuah cekungan muka  busur yang rata'rata di Indonesia sekitar 5.9 :/22 #t atau di bawahnya ("etherwood, 5222*. Bila dibandingkan cekungan muka busur lain, memang banyak publikasi menyebutkan thermal Cekungan Bengkulu di atas rata'rata. Itu pula yang dipakai sebagai salah satu  pemikiran bahwa Cekungan ini dulunya bersatu dengan Cekungan Sumatera Selatan pada

Paleogen dengan pemikiran yang juga didukung oleh tatanan tektonostratigra#inya. &radient geothermal dipengaruhi konduktivitas termal masing'masing lapisan pengisi cekungan dan heat#low dari basement di bawah cekungan. +pabila basementnya kontinen, maka ia akan  punya heat#low yang relati# lebih tinggi daripada basement intermediat dan oseanik. Selain itu, kedekatan dengan busur volkanik akan mempertinggi thermal background di wilayah ini dan berpengaruh kepada konduktivitas termal. &radient geothermal yang diluar kebiasaan ini, tentu saja baik bagi pematangan batuan induk dan generasi hidrokarbon.

Sekuen syn'ri#t dan post'ri#t di cekungan ini belum tertembus, di situlah harapan akumulasi migas berada. $iperlukan data seismik yang lebih baik untuk target dalam dan diperlukan sumur'sumur dalam untuk menembus target'target Paleogen. Selain data seismik, rembesan minyak dipermukaan juga menjadi data yang sangat berharga apabila bisa diplot di  peta geologi permukaan yang cukup detail, lalu dilihat penampang geologinya. "anti akan diketahui dari batuan mana rembesan itu berasal. 4ang tak kalah penting adalah melakukan serangkaian analisis geokimia kepada rembesan minyak itu, hal ini akan memberi tahu kita si#at batuan induk yang telah menggenerasikan minyak tersebut.

(3)

CEKUNGAN SIMEULUE

Cekungan muka busur Simeulue merupakan cekungan hasil konvergensi dari lempeng Indo = +ustralia yang menunjam ke lempang +sian. >ona subduksi terbentuk akibat gabungan proses'proses yang terjadi pada tepian kerak samudera, tepian kerak benua dan  proses penunjaman itu sendiri. Sebagai konsekuensi dari proses'proses tektonik tepian akti#, maka muncul ciri'ciri proses yang mungkin terjadi diantaranya, sesar'sesar mendatar, sesar' sesar normal yang biasanya membentuk horst dan graben, serta intrusi (hot spot?* membentuk tinggian menyerupai gunungapi (seamount?* namun di luar busur volkanik, tinggian (ridge* dan cekungan busur muka seperti cekungan Simeulue'Sibolga.

Berdasarkan interpretasi seismik stratigra#i, umur sedimen pengisi cekungan ini relati#  muda (Miocene* sehingga sedikit kemungkinan terjadi proses pematangan sebagai source rock hidrokarbon (IP+, 5225*. Selain itu, tingkat pematangan (maturitas* batuan reservoar  relati# rendah karena laju pengendapan di laut dalam relati# cepat. $emikian pula dengan kemungkinan proses pematangan diagenesa dari volcanic arc pengaruhnya relati# kecil karena  jaraknya yang terlalu jauh.

Pulau

Simeulue bukan merupakan pulau'pulau vulkanik yang tersusun dari hasil letusan gunung  berapi, tetapi merupakan pulau yang tersusun atas batuan alluvial, dan batu kapur. Sampai

saat ini tidak ada yang dapat membuktikan bahwa cekungan muka busur Simeulue memiliki cadangan hidrokarbon raksasa, yakni /@2 = 652 milyar barrel. "amun cekungan busur muka Simeulue berpotensi terdapat hidrokarbon, karena dari data = data hasil penelitian menunjukan adanya indikasi kandungan hidrokarbon. Cekungan Simeulue telah menjadi target eksplorasi potensi hidrokarbon sejak tahun /013 hingga /0@3 ketika perusahaan Anion 7il melakukan kontrak kerjasama eksplorasi. Selama itu telah melakukan beberapa pemboran eksplorasi terutama didekat pantai pada kedalaman laut kurang dari 522 m. iga sumur  mengindikasikan adanya akumulasi gas dalam batuan karbonat, tetapi tidak satupun yang mengindikasikan nilai ekonomis.

Secara geologis, sebagian besar pulau Simeulue ditutupi oleh batuan'batuan berumur  Miosen dan sisanya ditutupi oleh batuan berumur 7ligosen dan batuan berumur %uarter. erlihat pada 6 sesar'sesar berkembang cukup baik di pulau ini dan umumnya memiliki arah tenggara = barat laut atau timur laut = barat daya. erjadinya konvergensi di sepanjang busur  Sunda yang semakin ke arah utara dalam skala besar, menyebabkan terjadi sesar mendatar 

(4)

dengan arah menganan di sepanjang cekungan muka busur Sumatra. Pulau Simeulue bukan merupakan pulau'pulau vulkanik yang tersusun dari hasil letusan gunung berapi, tetapi merupakan pulau yang tersusun atas batuan alluvial, dan batugamping. Batuan'batuan tersebut membentuk tanah dengan keasaman tinggi. Pada daerah pantai, tanahnya kebanyakan mengandung pasir serta berkarang.

ilayah %abupaten Simeulue termasuk ke dalam liputan Peta &eologi !embar  Sinabang. Berdasarkan Peta &eologi !embar Sinabang, batuan tertua yang tersingkap di daerah %abupaten Simeulue adalah batuan'batuan yang termasuk dalam $ampo Makmur   berumur 7ligo = Miosen yang terdiri dari bongkahan aneka bahan yang terdiri dari basal,

gabro, sedimen malih, #ilit, batusabak dan rijang. Selanjutnya di bagian atas batuan ini diendapkan batuan'batuan sedimen dari betumai berumur Miosen +wal yang terdiri dari kepingan batuan lewat basa, gabro, basal, kuarsa dan rijang, ormasi +run berumur Miosen engah terdiri dari batugamping koral, kalkarenit dan kalsirudit, berlapis sedang = tebal dengan sisipan batupasir, ormasi Sigulai berumur Miosen +wal = Miosen +khir yang terdiri dari napal dan batupasir kuarsa, ormasi Serula berumur Miosen +khir = Pliosen +wal yang terdiri dari batupasir tu#an, tu# dan batulempung tu#an, serta ormasi )ulu ayou berumur  Miosen +khir ' Pliosen. Selanjutnya adalah endapan'endapan batuan berumur %uarter dari Batugamping erumbu, -ndapan $anau, -ndapan awa, dan -ndapan +luvium.

Antuk penentuan potensi hidrokarbon di cekungan busur muka Simeulue, ternyata mengundang pro dan kontra. +da yang beranggapan bahwa cekungan busur muka Simeulue memiliki cadangan raksasa. Badan Pengkajian dan Penerapan eknologi (BPP* tahun 5223 mempublikasikan bahwa cadangan hidrokarbon di cekungan busur muka Simeulue diperkirakan mencapai /2@,9 hingga 652,@0 milyar barrel, sebagai perbandingan prediksi ini melebihi cadangan raksasa yang ada di Saudi +rabia yang mencapai 518,5/ milyar barrel. -kspedisi awal dilakukan BPP dan mitra dari )erman, Bundesanstalt #uer  &eowissenscha#ten und ohsto###e, pada tanggal 5/ )anuari = 59 ebruari 5221, dengan tujuan awal untuk mengetahui Dona patahan yang terjadi setelah peristiwa tsunami di +ceh tanggal 51 $esember 5228. Selama tahun 5221 &erman E S7""- melakukan penelitian di cekungan muka busur Simeulue, dengan luas area sekitar /922 km. $ata yang dikumpulkan  berupa, Multi Channel Seismic (MSC*, batrimetri, gravitasi, dan magnetik. $ata MSC

diperoleh dari 582 channel, dan di setiap 6 km di pasang sreamer dan airgun dengan kapasitas total /2,1 !. Selain itu, sampel sedimen dalam bentuk core dikumpulkan untuk menganalisis kandungan hidrokarbon. empat pengambilan sampel ditentukan berdasarkan interpretasi seismik terlebih dahulu, terutama yang berada di daerah paparan karbonat.

Fasil dari ekspedisi ini ditemukan beberapa #akta, diantaranya dari hasil pemetaan  bawah laut melalui data seismik, ditemukan adanya batas lempeng di bawah Pulau Simeulue yang merupakan Dona patahan. etapi Dona patahan ini terbentuk bukan akibat dari tsunami di +ceh, melainkan telah terbentuk sebelumnya. %emudian terdapat kemungkinan migrasi hidrokarbon dengan jarak 52 = 59 km, hidrokarbon tersebut bermigrasi dari sumbernya ke  paparan karbonat. %edalaman air di atas paparan karbonat diperkirakan //22 km, dan

kedalaman struktur ke dasar laut 322 = 922 km. $ari beberapa hasil riset tersebut, maka dibuatlah pemodelan petroleum. $engan tujuan untuk menentukan apakah hasil migrasi hidrokarbon mendukung terbentuknya hidrokarbon di paparan karbonat. Berdasarkan  penjelasan = penjelasan di atas, belum dapat di simpulkan bahwa cekungan busur muka

(5)

PEMBUKAAN

Cekungan muka busur artinya cekungan yang posisinya berada di depan jalur  volkanik. Cekungan ini terbentuk akibat dari proses subduksi, dimana lempeng samundra menunjam terhadap lempeng benua. %edalaman cekungan atau palung tergantung dari kecepatan penunjaman lempeng samudra. Sistem petroleum merupakan suatu sistem alami yang meliputi batuan induk yang masih akti#, termasuk yang berhubungan dengan minyak  dan gas yang mencakup aspek geologi dan proses'proses penting dalam akumulasi hidrokarbon.

Suatu cekungan yang memiliki cadangan hidrokarbon, tentunya telah memenuhi  persyaratan pembentukan hidrokarbon. +da yang cekungan sebagai sumber batuan induknya,  jadi cekungan tersebut sebagai tempat pembentukan hidrokarbon. +da yang cekungan sebagai trap atau perangkap, dimana hidrokarbon yang terbentuk di tempat lain tetapi terakumulasi di cekungan tersebut setelah mengalami migrasi.

Sampai saat ini cekungan belakang busur merupakan cekungan yang banyak terdapat kandungan hidrokarbon, alasannya cekungan belakang busur temperaturnya lebih hangat dibandingkan cekungan muka busur. etapi ini tidak menutup kemungkinan bahwa di cekungan busur muka terdapat hidrokarbon. Antuk pembuktian bahwa suatu cekungan muka  busur memiliki cadangan hidrokarbon, ternyata mengundang pro dan kontra. Ini merupakan suatu hal yang wajar, karena pada kenyataannya telah ada yang terbukti bahwa suatu cekungan muka busur juga memiliki cadangan hidrokarbon. Fanya saja untuk jumlah cekungan muka busur yang terbukti masih sedikit.

Ciri'Ciri %has Cekungan Muka Busur 

Berdasarkan penemuan'penemuan karakteristik cekungan muka busur di dunia ($ickinson dan Seely,/0@0* serta re#erensi lain yang berkaitan dengan kondisi batuan sumber dan batuan reservoar cekungan busur muka adalah sbb.G

/. Sedimen yang berada pada prisma akresi umumnya tersusun oleh sedimen'sedimen yang over compacted sehingga mereduksi porositas sebagai batuan reservoar.

5. Source rock di bagian barat cekungan kurang berperan sebagai batuan sumber sebab  banyak diendapkan endapan turbidit dan trench #ill deposit sehingga bukan merupakan  batuan reservoar yang baik.

6. Sedimen pengisi cekungan busur muka dominan berasal dari kontinen dan umurnya relati#  muda (Miocene* sehingga kurang memungkinkan berperan sebagai batuan sumber (source rock* terbentuknya hidrokarbon. ingkat pematangan (maturitas* batuan reservoir juga relati#  rendah karena sumber termal berada jauh dari letak cekungan itu sendiri.

8. $iskontinuitas batuan reservoar tinggi karena ketidak'stabilan tektonik dan pergeseran sedimentasi selama pengendapan, sehingga tidak memungkinkan terbentuk batuan sumber  dalam lamparan yang luas.

(6)

CEKUNGAN NIAS

Pulau "ias selama ini dianggap sebagai bagian prisma akresi yang tersembul dari muka laut, merupakan bagian dari sistem Dona subduksi modern antara paparan sunda dengan kerak Samudra Findia. Sehingga batuan bancuh yang terdapat di Pulau "ias dianggap sebagai hasil dari suatu proses penunjaman. Batuan bancuh dapat dihasilkan dari dua proses, yaitu proses tektonik dalam Dona subduksi, menghasilkan melange tektonik dan proses lengseran yang menghasilkan olisostrom. Berdasarkan interpretasi citra adar Slar, kemunculan batuan bancuh di Pulau "ias adalah akibat pensesar'naikan batuan'batuan dasar  dan berdasarkan analisis penampang geologi didapatkan bahwa batuan bancuh yang terdapat di Pulau "ias merupakan olisostrom yang mengalamai tektonisasi secara intensi#, serta  berdasarkan analisis penampang seismik melintang Pulau "ias, disimpulkan Pulau "ias  bukan merupakan bagian dari Dona akresi tapi merupakan bagian dari muka busur sistem

subduksi modern.

$ari korelasi stratigra#i Pulau "ias dengan $aerah "atal disimpulkan bahwa seri  batuan tebal dari &rup oyla di "atal ekivalen dengan batuan'batuan yang ada di Pulau  "ias. Batuan bancuh di Pulau "ias dapat ditelusuri sampai ke daratan Pulau Sumatra, dibawah sedimen dari cekungan muka busur sekarang dan berarah " ' S-. -volusi tektonik  Pulau "ias dimulai sejak Daman %apur sebuah blok yang tidak dikenal a#initasnya (apakah oseanik atau kontinental*, datang masuk dalam kolisi dengan tepian Blok Sunda. %olisi ini membawa batuan dari &rup oyla masuk dalam Dona suture dan menjadi awal de#ormasi di Pulau "ias. %emudian diikuti oleh loncatan Dona subduksi pada palung yang sekarang.

Pada Paleosen ' -osen, penujaman kerak oseanik pada tepian Blok Sunda ini menyebabkan terbentuknya Dona akresi, jalur volkanik dan sebuah cekungan muka busur  yang baru. Pengisian sedimen pada cekungan ini, di barat ( Pulau "ias*, dimulai oleh seri sedimen detritik bawah dimana banyak terdapat konglomerat alas, dan di bagian timur (di  "atal, Pulau Sumatra* dimulai oleh seri sedimen turbidit, yaitu ormasi Sikumbu. Cekungan ini dipengaruhi kompresi pada Miosen engah. $i Pulau "ias %ompresi ini mensesarkan seri dari cekungan -osen'7ligosen dan di daerah "atal menyebabkan sesar Simpang &ambir.

Referensi

Dokumen terkait

Warung Internet Inbox Jepara merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa dengan mengutamakan kepuasan konsumen, selama beberapa bulan data pelanggan konsumen yang ada

signifikansinya lebih besar dari taraf nyata signifikansi, yaitu 0,735 &gt; 0.05, artinya terdapat pengaruh dan signifikan antara sosialisasi perpajakan dan

Fungsi sosial cerita rakyat Batu Bujang Lengong di nagarai Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, yaitu sebagai legenda kutukan seorang anak laki-laki

Kholifah Ali dipilih dan diangkat oleh Jamaah kaum muslimin di Madinah dalam suasana yang sangat kacau, dengan pertimbangan muslimin di Madinah dalam suasana yang sangat kacau,

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak

 Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Pasir Gunung Lubuk Alung, pasir tersebut dapat digunakan sebagai bahan adukan campuran beton.  Beton yang

&lt;ujuan dari analisa sikuen seismik adalah untuk menginterpretasikan sikuen* sikuen pengendapan dan sistim track pada penampang seismik, dengan cara mengidentifikasikan

Hasil penerapan pelayanan informasi obat di Apotek wilayah Kota Tangerang Selatan adalah hasil data pengisian kuisioner yang diberikan kepada Apoteker yang hadir