ANALISIS UJI POTENSI ANTIBIOTIK
Dipersiapkan dan disusun oleh Litha F. Makatita
15020130067
telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal ...
Telah disetujui oleh:
Asisten Pendamping,
Astra Prio Cahyono tanggal,...
Litha F.Makatita1 dan Astra Prio Cahyono2
1 Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI
Email: [email protected] ABSTRAK
Antibiotika sudah banyak digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan berbagai penyakit terutama penyakit infeksi. Akan tetapi akibat pemakaian yang tidak rasional dan pemakaian yang tidak tuntas dari antimikroba malah dapat membahayakan bagi pasien. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menjadi resistensi terhadap pengobatan dengan antimikroba. Adapun tujuan analisis potensial antibiotik ini adalah untuk melihat potensi antibiotik dari Novachlor® terhadap bakteri uji
Eschericia coli, berdasarkan pembentukan zona hambatan pada medium Nutrien Agar. Metode pengujian ini dilakukan dengan experimental dengan rancangan praktikum One-Shot Case Study. Hasil Uji potensi antibiotik kloramfenikol menunjukkan adanya zona bening pada daerah pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada ke-5 seri pengenceran baku, dimana S1, S2, S4, S5 dan U3 berturut-turut sebesar
12,55;11,05;11,44;9,165 dan 11,49. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa Novaclor®
berpotensi sebagai antibiotik karena terdapat zona hambat terhadap bakteri Eschericia coli, pada medium Nutrien Agar
Kata Kunci: Antibiotika, metode experimental, bakteri Eschericia coli, Nutrien Agar, Novachlor®.
Antibiotik adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang pada konsentrasi rendah dapat memusnahkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Pengujian potensi antibiotik dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa kualitas dan mutu antibiotik yang digunakan dalam pengobatan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan1.
Antibiotik digunakan untuk membasmi mikroba penyebab terjadinya infeksi. Gejala infeksi terjadi akibat gangguan langsung oleh mikroba dan berbagai zat toksik yang dihasilkan mikroba. Pada dasarnya suatu infeksi dapat ditangani oleh sistem pertahanan tubuh, namun adakalanya sistem ini perlu ditunjang oleh penggunaan antibiotik. Antibiotik yang digunakan untuk membasni mikroba penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif. Artinya antibiotik harus bersifat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk hospes. Toksisitas selektif tergantung kepada struktur yang dimiliki sel bakteri dan manusia misalnya dinding sel bakteri yang tidak dimiliki oleh sel manusia, sehingga antibiotik dengan mekanisme kegiatan pada dinding sel bakteri mempunyai toksisitas selektif relatif tinggi2.
Prinsip penetapan potensi antibiotik dalam sediaan obat adalah membandingkan dosis larutan sediaan uji terhadap dosis larutan baku pembanding yang menghasilkan derajat hambatan yang sama pada mikroorganisme uji3.
Pada umumnya, pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi menggunakan dua metode, yaitu metode turbidimetri dan metode lempeng silinder atau difusi agar. Prinsip metode turbidimetri adalah berdasarkan hambatan pertumbuhan biakan mikroorganisme dalam media cair yang mengandung larutan antibiotik sedangkan prinsip metode lempeng silinder adalah membandingkan zona hambatan pertumbuhan mikroorganisme uji oleh dosis senyawa antibiotik yang diuji terhadap zona hambatan oleh dosis antibiotik baku pembanding pada media lempeng agar4.
Keampuhan (kekuatan) kandungan antibiotik dalam sampel (jumlah antibiotik murni) dapat ditentukan secara kimiawi, fisik dan biologis. Uji biologis adalah yang
termudah untuk melakukan penetapan semacam itu. Cara penetapan secara mikrobiologis yang digunakan adalah cara penetapan difusi (lempeng) yaitu zat yang diperiksa berdifusi dari pencadang (reservoir) kedalam medium agar yang telah diinokulasikan jasad renik, setelah diinkubasikan maka hambatan pertumbuhan mikroba diukur dan dibandingkan hasilnya5.
Keberhasilan penggunaan sediaan-sediaan farmasi yang mengandung senyawa antibiotika dan vitamin tergantung (1) ketepatan diagnosis dokter, (2) mutu antibiotika dan vitamin tersebut. Mutu sediaan terutama antibiotika, mulai dalam bahan baku, selama dalam proses pembuatannya sampai diedarkan, biasanya potensi masih tinggi, setelah diedarkan beberapa waktu sering mengalami penurunan potensi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengawasan mutunya perlu diperhatikan, agar penggunaan dapat dipertanggung jawabkan. Demikian juga halnya dengan sediaan vitamin perlu diperlakukan seperti halnya dengan sediaan antibiotika6.
Tujuan dari proses uji sensisitivitas ini adalah untuk mengetahui obat-obat yang paling cocok (paling poten) untuk kuman penyebab penyakit terutama pada kasus-kasus penyakit yang kronis dan untuk mengetahui adanya resistensi terhadap berbagai macam antibiotik. Penyebab kuman resisten terhadap antibiotik yakni memang kuman tersebut resisten terhadap antibiotik yang diberikan, akibat pemberian dosis dibawah dosis pengobatan dan akibat penghentian obat sebelum kuman tersebut betul-betul terbunuh oleh antibiotik7.
METODE PRAKTIKUM
Jenis dan Rancangan Praktikum
Praktikum dilakukan di Laboratorium Mikrobilogi Farmasi Universitas Muslim Indonesia. Pada praktikum ini disiapkan sediaan obat antibiotic Novachlor®
yang akan digunakan melihat potensi antibiotic terhadap bakteri uji Eschericia coli, berdasarkan pembentukan zona hambatan pada medium Nutrien Agar. Jenis metode yang dilakukan pada praktikum ini yaitu metode eksperimental. Metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkendalikan.
Variabel
Variabel pada praktikum ini adalah zona hambatan mikroorganisme, bakteri dan medium.
Bahan dan Alat Penelitian
Pada praktikum ini bahan yang digunakan yaitu medium NA (No. seri 1.05450. 0500. merck KG o A, 64271 Darmstock), obat antibiotik Novachlor®,
suspensi bakteri Eschericia coli, plastik wrap dan tissue. Alat yang digunakan yaitu autoklaf, cawan petri, erlenmeyer, inkubator, lampu spiritus, paper disk, pinset, spoit, vial, spidol, mistar dan ose bulat.
Sample Praktikum
Sampel yang digunakan yaitu medium obat antibiotik Novachlor® dan bakteri
Eschericia coli. Cara Kerja
Dimasukan satu ose suspensi bakteri Eschericia coli ke dalam vial yang berisi medium NA 10 mL. Kemudian dihomogenkan lalu dituang ke dalam cawan petri yang telah dipatrol enam. Setelah medium memadat, diletakkan 3 paper disk dengan dosis tengah baku (S3) dan 3 paper disk dari tiap pengenceran S1, S2, S3, S4 serta
larutan baku, yang mana diisi secara selang seling. Sedangkan untuk sediaan uji dosis, 3 paper disk dengan dosis tengah baku (S3) dan 3 paper disk dengan
pengenceran larutan uji obat antibiotik Novachlor® (U
3). Kemudian diinkubasi 1x24
jam pada suhu 37oC. Diamati dan diukur zona hambatan yang terbentuk, lalu dihitung
hasil pengukurannya. Analisis Hasil
Analisis ini dilaksanakan bulan November 2016 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi UMI Makassar. Untuk mengetahui hasil dari praktikum analisis potensi antibiotik ini maka dilakukan pengujian terhadap obat antibiotik Novachlor® yang digunakan untuk melihat potensial antibiotiknya terhadap
bakteri uji Eschericia coli, berdasarkan pembentukan zona hambatan pada medium Nutrien Agar dan kemudian dimasukkan dalam tabel.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Hasil Zona Hambat Sediaan Obat Antibiotik Novachlor® Terhadap Bakteri Uji Eschericia coli.
No. Parameter Zona Hambatan (mm)
Baku Pembanding Sampel
Uji S1 S3 S2 S3 S4 S3 S5 S3 U3 S3 1 12 12 9 11 9 14 8 7 8 12 2 14 12 8 11 9 15 8 7 8 10 3 14 12 8 12 9 13 9 6 8 11 4 12 12 9 13 8 17 9 9 14 17 5 12 13 8 12 8 15 10 9 12 16 6 13 13 8 12 8 15 9 9 13 16 7 9 14 9 18 9 13 11 11 10 10 8 10 17 10 16 10 12 10 11 10 11 9 10 15 10 15 9 13 10 12 10 11 Jumlah 106 120 79 120 79 127 84 81 93 114 Rata-Rata 11, 77 13,3 3 8,77 13,3 3 8,77 14,1 1 9,3 3 9 10,3 3 12, 66 Korektor 0,78 2,28 2,67 0,165 2,33 Hasil Korektor 12,55 11,05 11,44 9,165 11,49
Gambar 1. Hasil Zona Hambat Sediaan Obat Antibiotik Novachlor® Terhadap Bakteri Uji Eschericia coli.
A (B) (C) (D) (E) Keterangan : A : S1 dan S3 B : S2 dan S3 C : U3 dan S3 D : S4 dan S3 E : S5 dan S3 PEMBAHASAN
Antibiotik adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang pada konsentrasi rendah dapat memusnahkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Pengujian potensi antibiotik dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa kualitas dan mutu antibiotik yang digunakan dalam pengobatan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yang beragam.
Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotik.
Percobaan ini bertujuan adalah untuk melihat potensi antibiotik dari Novachlor® terhadap bakteri uji Eschericia coli, berdasarkan pembentukan zona
Pada praktikum ini digunakan DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2016 “Penuntun Praktikum Analisis Mikrobiologi Farmasi”. Universitas Muslim Indonesia : Makassar.
2. Djidje, M.N., Sartini., 2005, “Instrumentasi Mikrobiologi Farmasi”, Lab. Mikrobiologi Farmasi, Jurusan Farmasi, UNHAS, Makassar.
3. Neneng, L., 2009. Isolasi dan Karakteristik Bakteri Penghasil Antibiotik Inhibitori β-Laktamase Tipe TEM-1 dari Ekosistem Air Hitam.
4. Pratiwi, S.T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga, Jakarta.
5. Waluyo, lud, 2008, Teknik Metode Dasar Mikrobiologi, penerbit UMM Press, Malang
6. Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007, “Obat-Obat Penting”, Edisi VI, PT Elex Media Komputindo, Gramedia,Jakarta.