• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Koro pedang (Canavalia ensiformis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manfaat Koro pedang (Canavalia ensiformis)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

#1. Sebagai Obat Kanker , di Taiwan di

hargai Rp 1,5 juta per Kg

#2. Sebagai Bahan Baku Tempe,Tahu,

Snack dll

#3. Sebagai Campuran Abon daging sapi

membuat gurih dan lezat.

(2)

::Sebagai Obat Kanker, di Taiwan di hargai Rp 1,5 juta per Kg:: kacang koro BAIFENG atau paifeng bikin sensasi di Taiwan. Setelah disebut-sebut mengandung zat antikanker, kacang koro polong yang di Indonesia dikenal dengan nama kacang koro parang atau kacang koro pedang itu harganya di Taiwan kini melonjak 145 kali, dari US$1 menjadi US $ 145 per kilogram. Itu berarti setara dengan Rp 1,5 juta, harga sebuah televisi 17 inci.

Adalah ahli gizi dari National Taiwan University Hospital dan Taipei Medical College, Prof. Tung Ta Chen, yang membuat paifeng (Canavalia ensiformis atau jack bean) diperebutkan orang. Kisahnya bermula dari berita di harian China News edisi 24

September 1998, media tempat Prof. Tung mengungkapkan hasil penelitiannya terhadap 20 orang pasien.

Selama sepekan, para pasien diberi satu miligram Concanavaline A — disingkat Con A — setiap hari. Con A merupakan lektin tumbuhan yang berasal dari sari kacang koro baifeng. Zat tersebut bisa mengaktifkan sel antikanker atau sel-T pada tubuh manusia. Dan memang, jumlah sel-T di badan 20 pasien itu meningkat drastis. Akibatnya, tentu saja kekebalan tubuh mereka terhadap serangan kanker menjadi semakin tinggi. Sejak itulah, kacang koro baifeng dipercaya dapat mencegah kanker. Masyarakat Taiwan pun memburunya. Namun, benarkah kacang koro yang panjangnya dua

sentimeter–hampir dua kali kacang koro kedelai–dan berwarna putih dengan setrip merah itu sedemikian ampuh membabat sel kanker?

Departemen kesehatan Taiwan menyatakan bahwa manfaat kacang koro baifeng masih perlu diteliti lebih lanjut dan diuji coba secara klinis. Prof. Tung juga memastikan bahwa kacang koro tersebut hanya manjur untuk mencegah kanker, bukan menyembuhkannya. Ternyata, bagi banyak orang Indonesia, kacang koro baifeng bukanlah barang asing. Tanaman kacang koro yang dulunya didatangkan dari Amerika itu banyak ditemukan di daerah Jawa, Sumatra, dan Maluku. Ia dikenal dengan nama kacang koro parang, kacang koro pedang, atau koro bendo. Tanaman itu tumbuh liar, batangnya merambat satu sampai dua meter. Bunganya berwarna merah keungu-unguan. Meski aromanya kurang sedap, penduduk acap merebus daun muda tanaman kacang koro parang tersebut untuk pelengkap lauk nasi.

Tapi jangan coba-coba untuk langsung mengonsumsi biji kacang koro parang. Sebab, ―Ia mengandung racun sianida,‖ ujar Nisyawati, Ph.D., Staf Pengajar dan Peneliti dari

(3)

di antaranya Tumbuhan Berguna Indonesia II dan Taxonomy of Angiosperms, juga tak pernah menyebut-nyebut khasiat kacang koro parang sebagai penangkal penyakit kanker. Buku Medical Herb Index Indonesia hanya menyatakan bahwa kacang koro tersebut bisa digunakan sebagai obat asma, demam, dan penyakit eksim.

Mungkin karena itu pula, Nisyawati dan ahli pengobatan tradisional Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma mengaku terkejut atas penemuan Prof. Tung. Memang sampai kini belum ada penelitian di Indonesia tentang kegunaan kacang koro parang bagi kesehatan. Dari keluarga tanaman kacang koro-kacang koroan, menurut Hembing, yang pernah diteliti dan terbukti berpotensi mengandung zat antikanker barulah kacang koro buncis. Tumbuhan lain yang juga biasa digunakan Hembing untuk mengobati pasien pengidap kanker adalah sambiloto.

Hembing, yang memahami khasiat berbagai tumbuhan, meragukan keampuhan kacang koro parang dalam membasmi kanker. Lagi pula, belum ada penelitian yang memastikan bahwa dengan mengonsumsi kacang koro parang, orang bisa terhindar dari penyakit yang mengerikan itu.

Bagaimanapun, penelitian Prof. Tung tampaknya bisa dijadikan acuan sementara untuk merangsang penelitian kacang koro pedang di sini. Atau penelitian terhadap tumbuhan lain yang banyak tumbuh liar di hutan tropis Indonesia, dan khasiatnya bisa dikembangkan lebih dari yang sekadar diketahui oleh penduduk asli di Kalimantan ataupun Irian.(sumber: Majalah trubus bulan mei 2008)

::SEBAGAI BAHAN BAKU TEMPE,TAHU,SNACK DLL::

DI MEJA ITU TERHIDANG 7 JENIS PENGANAN SEPERTI TEMPE GORENG, PISANG GORENG, DAN TAHU ISI. SRI SUPARJINI, SANG TUAN RUMAH, MENYAJIKAN 120 POTONG TEMPE DI BEBERAPA PIRING. DALAM SEKEJAP TEMPE-TEMPE ITU HABIS TERSANTAP. ‗RASANYA LEBIH GURIH,‘ UJAR SURYANI, SEORANG TAMU.

Sri Suparjini, herbalis di Kulonprogro, Yogyakarta, menyajikan tempe yang tak biasa. Lazimnya penganan tradisional itu terbuat dari kedelai. Namun, Sri Suparjini mengolah tempe asal biji koro pedang Canavalia ensiformis. Kini kian banyak produsen yang membuat tempe asal koro pedang. Dr Ir Enny Harmayani MSc dari Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada mengatakan koro pedang cocok sebagai bahan baku

(4)

tempe. ‗koro pedang sumber protein nabati yang potensial untuk bahan baku susu, tahu, dan tempe,‘ kata Enny.

Kandungan protein koro pedang mencapai 27,4%, kedelai 35%, kacang tanah 23%. Edeh Rodiah, produsen tempe di Desa Cintamekar, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, 1,5 tahun terakhir rutin memproduksi tempe berbahan baku koro pedang. Dari sisi pemasaran, tempe koro pedang bukan masalah. Konsumen bisa menerima kehadiran tempe ‗baru‘ itu. Setiap pekan Edeh memproduksi 60 kg tempe – yang didapat dari 100 kg koro pedang. Ia membuat tempe pada Ahad dan Rabu yang dipasarkan pada Senin dan Kamis.

Obat kanker

Dibanding ukuran kedelai, biji koro pedang memang relatif besar. Satu kilogram terdiri atas 740 biji setara dengan 37 – 74 polong. Sebuah polong rata-rata terdiri atas 10 – 20 biji. Oleh karena itu produsen tempe memotong-motong biji koro pedang menjadi 2 – 3 bagian. Pemotongan itu dilakukan setelah koro pedang direndam semalam. Tujuannya untuk mengendapkan zat toksik yang terkandung dalam biji seperti kholin, asam hidrozianine, dan trogonelin.

koro pedang juga mengandung senyawa con-canavalia A. Industri farmasi memerlukan senyawa itu sebagai obat kanker. Astanto Kasno, ahli koro dari Balai Penelitian Kacang- kacangan dan Umbi-umbian, mengatakan senyawa canavalin B , enzim urease, asam amino canavalin, dan kandungan protein tinggi digunakan industri farmasi sebagai bahan kosmetik dan pangan.

Produsen tempe dan tahu yang memanfaatkan koro pedang cukup banyak. Di Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Heru Triyanto rutin memasok koro pedang kepada 4 produsen tempe. Heru memperoleh koro pedang dari pengepul di Madura dan Situbondo – keduanya di Provinsi Jawa Timur – serta Bandarlampung. Heru memasok 58 ton sebulan. ‗Permintaan lebih dari 100 ton,‘ katanya.

Selain sebagai bahan baku tempe, koro pedang juga menjadi bahan pembuatan tahu, susu, dan campuran abon. Beberapa industri mengolah koro pedang sebagai camilan. Kulit ari biji koro pedang sumber protein dalam pakan ternak. Karena multifungsi, banyak orang menyebut-nyebut koro pedang sebagai substitusi kedelai. Maklum, impor kedelai Indonesia mencapai 1,2-juta ton setahun. ‗koro pedang potensial mengurangi devisa impor kedelai kita,‘ ujar RM Purwadi yang kekurangan pasokan koro pedang berton-ton.

(5)

koro pedang yang kini digadang-gadang sebagai substitusi kedelai itu sejatinya bukan komoditas baru. Pada 1970 – 1980 koro pedang banyak ditanam di pekarangan. Namun, saat itu hampir tak pernah dikebunkan secara komersial. Baru pada 2006 hingga kini,

para pekebun di berbagai daerah seperti Kabupaten Bandung, Garut, Lampung Tengah membudidayakan koro pedang.

Disebut koro pedang lantaran bentuknya seperti pedang dengan panjang 30 cm. Ada juga yang menyebut koro bendo dan kacang parang. Embel-embel bendo, parang, atau pedang – semua alat potong – mengacu pada bentuk polong. Sebutan lain adalah koro dongkrak. Sebab, polongnya tegak lurus menyentuh permukaan tanah, mirip dongkrak. Namun, sebutan yang paling lazim adalah koro pedang. Bahkan masyarakat Perancis pun menyebutnya pois sabre (pois = kacang, sabre = pedang).

Menurut Astanto Kasno ada 2 jenis koro pedang. Yang pertama koro pedang tegak Canavalia ensiformis yang berbiji putih. Masyarakat internasional menyebutnya jackbean. Sedangkan koro pedang Canavalia gladiata tumbuh merambat. Tipe kedua sohor sebagai swordbean yang berbiji merah. Yang kini banyak dibudidayakan oleh para pekebun adalah koro pedang tipe tegak berbiji putih.

‗koro pedang memiliki daya adaptasi yang luas di lahan kering masam, mudah dibudidayakan secara tunggal atau tumpangsari, cepat menghasilkan, mengandung protein tinggi,‘ kata Astanto. Tanaman anggota famili Leguminoceae itu adaptif di dataran rendah hingga 2.000 m di atas permukaan laut. ‗Ditanam di lahan marginal, koro pedang tetap tumbuh,‘ ujar Ir Kankan Cukanda Abdurrahman, pekebun di Cijapati, Kabupaten Bandung.

Pada umur 4 bulan, koro panen perdana. Panen kedua dan ketiga dengan interval sebulan. Total jenderal pekebun memanen 5 – 6 ton kering per ha. Usai panen ketiga pada umur 6 bulan, pekebun mencabut tanaman. Beberapa perusahaan besar seperti PT Great Giant Pineapple yang mengebunkan nanas, menghancurkan tanaman koro muda – sebelum berproduksi – sebagai sumber nitrogen. (Sardi Duryatmo/Peliput: Faiz Yajri)

::SEBAGAI CAMPURAN ABON DAGING SAPI::

Tangan 3 pekerja di pabrik abon milik Suyati di Salatiga, Boyolali, Jawa Tengah, trengginas memasukan tumpukan koro pedang ke mesin penggiling. Di sudut lain 3 pekerja lagi sibuk mencampur daging sapi , hasil gilingan koro pedang, dan bumbu dalam sebuah wadah berdiameter 80 cm. koro pedang Canavalia ensiformis digunakan sebagai

(6)

campuran utama pada pembuatan abon.

Industri abon lazim mencampurkan kacang-kacangan untuk menekan harga jual. ‗Supaya terjangkau seluruh lapisan masyarakat,‘ kata Suyati. Ia menggambarkan untuk membuat 1 kg abon dibutuhkan 3,3 kg daging sapi yang harganya Rp55.000/kg. ‗Kalau tidak ada campuran harga abon minimal Rp181.500/kg. Terlalu mahal,‘ imbuhnya. koro pedang

dipilih selain harganya relatif murah Rp4.500/kg, juga abon lebih mengembang. Suyati yang mewarisi pabrik abon dari sang ayah, Kukoh Suwanto, itu menambahkan 15 kg koro pedang pada 3 kg daging.

Suyati pernah menggunakan kacang tanah Arachis hypogaea, kacang tunggak Vigna unguiculata, kluwih Artocarpus altilis, dan ubijalar Ipomea batatas sebagai campuran abon. Namun, keempat bahan campuran ini tidak memberikan hasil terbaik pada abon. Kacang tanah yang sekilonya Rp10.000 – Rp12.000, misalnya, membuat abon

berminyak.

Menurut Prof Dr Ir Sri Handajani MSc dari Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, kacang tanah kaya kandungan lemak. Ketika kacang tanah digoreng, lemak keluar dan diserap oleh daging sapi. Akibatnya tekstur abon yang seharusnya bulky alias mengembang malah basah berminyak.

Ubijalar membuat abon lembek. Begitu juga kluwih, menyebabkan abon kaku tak renyah. Sedangkan kacang tunggak cepat basi. Adonan yang sudah dibuat harus segera dicampur dengan abon. Berbeda dengan koro pedang, ‗Disimpan 1 hari juga tidak apa-apa, asal direbus matang,‘ ungkap Suyati yang menggeluti pembuatan abon sejak 21 tahun lampau. Tempe

Selain dijadikan campuran abon, menurut Prof Dr Ir Imas Siti Setiasih SU dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, koro pedang potensial dijadikan sumber bahan baku tempe yang selama ini menggunakan kedelai. koro pedang kaya protein yang dibutuhkan untuk regenerasi sel dan pembentukan sel baru bagi anak-anak. Tempe 100% terbuat dari kacang kara itulah yang disajikan Hj Evan Sofiah di Bandung, kepada para tamu dan sebagai lauk untuk anak-anaknya ketika

makan. ‗Tempe dari bahan dasar koro pedang lebih gurih,‘ kata Sofiah.

Toh nada sumbang masih kerap terdengar, karena koro pedang mengandung racun asam sianida (HCN). Namun, kekhawatiran itu ditepis oleh Prof Dr Ir Iyan Sofyan MSc dari Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Parahyangan Bandung. Riset Iyan dan Rika Sartika membuktikan tempe berbahan koro pedang aman dikonsumsi, asalkan prosesnya benar. ‗Biji koro pedang direndam dan direbus sebelum digunakan,‘ kata Iyan.

(7)

Dengan perendaman, terjadi hidrolisis: ikatan glukosa sianida dari glukosida sianogenik dipecah menjadi asam sianida bebas. Pun perebusan berfungsi untuk menguapkan asam sianida dari molekul linamarin. Biji koro pedang yang melunak akibat perebusan menjadi tempat yang nyaman bagi pertumbuhan kapang Rhizopus oligosporus. Kapang yang berperan memfermentasi bahan baku tempe itu tak dapat tumbuh pada biji yang keras. Selama proses fermentasi koro pedang mengalami perubahan fisik dan kimia: menjadi lunak dan mudah dicerna serta bau langu pun hilang.

Aman

Riset Iyan menunjukkan perendaman selama 4 hari alias 96 jam menurunkan kadar sianida dalam koro pedang. Jika awalnya dalam kara terdapat 71,23 mg/kg sianida, dengan perendaman 96 jam hanya tersisa 9,369 mg/kg. Perendaman 48 jam menurunkan kadar sianida menjadi 11,907 mg/kg; 72 jam, 10,06 mg/ kg. Sementara perebusan selama 1 jam menurunkan kadar sianida 14,742 mg/kg; 2 jam, 11,340 mg/kg; dan 3 jam, 5,670 m/kg. Penurunan kadar sianida semakin besar jika koas – sebutan koro pedang di Jawa Barat – dipotong kecil-kecil terlebih dahulu.

Yang terbaik menurut Iyan perendaman 96 jam dan perebusan selama 1 jam serta pemberian kapang 0,4% dari total bobot koro pedang. Hasilnya selain kadar sianida rendah, juga diperoleh aroma, rasa, serta tekstur tempe yang optimal. Jika proses tersebut dilakukan dengan benar, kandungan sianida yang tadinya 73 ppm menyusut menjadi 0,02 ppm. Angka itu jauh di bawah batas aman konsumsi 45 – 54 ppm. Kepastian aman itulah yang membuat ruangan berukuran 8 m x 6 m tempat pembuatan abon milik Suyati berdenyut hingga sekarang.

Nah seluruh pabrik Abon di surakarta,boyolali,salatiga, banten dah mulai menggunakan koro pedang. bagaimana dengan pabrik abon yang lain??silahkan mengikuti.

SILAHKAN KUNJUNGI

Referensi

Dokumen terkait

Analisis kimia yang dilakukan terhadap melorin kacang koro pedang dengan konsentrasi minyak kelapa sebesar 10 % (formula terpilih) meliputi analisis kadar air, kadar abu, kadar

Banyaknya jumlah koloni yang tumbuh dapat membuktikan bahwa pati resisten yang berasal dari fermentasi kacang koro pedang mampu menjadi sumber prebiotik bagi bakteri asam

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar asam fitat koro benguk ( Mucuna pruriens ), koro glinding ( Phaseolus lunatus ), dan koro pedang

Kajian Nutrisional Protein Rich Flour (PRF) Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.); Puspa Dewi Augustine, 031710101119; 2007: banyak hal 59; Jurusan Teknologi. Hasil Pertanian

4.2 Perbandingan kadar pati, total gula, serta kadar amilosa dan amilopektin tepung fungsional koro pedang terfermentasi dibandingkan dengan kontrol

Dengan demikian kegunaan PRF koro pedang sebagai bahan pangan untuk meningkatkan asam amino metionin dan sistein perlu dilakukan penganekaragaman terhadap konsumsi bahan

menunjukkan bahwa substitusi tepung kacang koro pedang berpengaruh terhadap kadar protein, volume pengembangan dan karakteristik organoleptik atribut aroma, tekstur,

panggang substitusi tepung koro pedang termodifikasi disebabkan karena koro pedang memiliki kadar sianida yang cukup tinggi, sehingga semakin banyak tepung koro