• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN PADA PT (PERSERO) KAWASAN BERIKAT NUSANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN PADA PT (PERSERO) KAWASAN BERIKAT NUSANTARA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN BERKELANJUTAN PADA PT (PERSERO)

KAWASAN BERIKAT NUSANTARA

Albert Napitupulu

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

DAN SUMBER INFORMASI

Saya yang tertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa disertasi yang berjudul: Pengembangan Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Pada PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bogor, April 2009

Albert Napitupulu P062054714

(3)

ABSTRACT

Albert Napitupulu. 2009. Develop Policy Model of Sustainable Environment Management at PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara. Supervised by: Syamsul Ma’arif as chairman, Suryono H. Sutjahjo, and Etty Riani as members.

This research aim are resulting policy model of sustainable environmental management of PT KBN through activities such as examining existing conditions of environment quality in the zone of PT KBN and determining sustainable status of environment management in PT KBN: activily analyzing key factors of environment management of PT KBN; and formulating applicable policy scenario of environment management in PT KBN to create PT KBN that owns sustainable, environmental orientation. Research indicates that (1). The condition of environment in PT KBN still shows the existence of polluted liquid waste from the activities of the company and society in it’s surrounding areas; (2). Enviroment management of PT KBN has not sustainable yet. Of the five analyzed dimensions to determine sustainable status of PT KBN, three dimensions are unsustainable namely economy, social, and technology. Dimensions classified unsustainable is ecology. Institutional dimensions is the sustainable one; (3). There are fiveteen factors contributing to environment management of PT KBN, four of them are key factors: technology of liquid waste management, participation of entrepreneurs in environment management, technology of solid waste management, and the use of chemical in production process: and (4). The sustainable scenario of environment management of PT KBN based on the choice of stakeholders an expert is business development by improvement of environment

Key words: model, policy, environment management, waste, PT Kawasan Berikat Nusantara.

(4)

RINGKASAN

Albert Napitupulu. 2009. Pengembangan Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Pada PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara. Dibawah bimbingan Syamsul Ma’arif sebagai ketua dan Suryono H. Sutjahjo, dan Etty Riani sebagai anggota.

PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara mengelola kawasan industri terpadu berstatus berikat (export processing zone), kawasan industri non berikat, jasa logistik yang meliputi jasa angkutan, mekanik dan dokumen (forwarding), pergudangan (warehousing) serta layanan jasa lain kepada investor di dalam kawasan. Untuk pengembangan kedepan, PT KBN juga melakukan beberapa Strategi Bisnis Unit (SBU), yakni SBU Kawasan Cakung, SBU Kawasan Marunda dan Tanjung Priuk, SBU Logistik, SBU Bengkel, SBU Pelayanan Kesehatan, SBU Kebersihan Kawasan, SBU Pengelolaan Air Bersih, SBU Properti Non Industri, SBU Teknologi Informasi (TI), SBU Kepelabuhanan, SBU Instalasi Karantina Impor Komoditas Pertanian dan SBU Instalasi Fumigasi Kontainer Ekspor. Oleh karenanya maka PT KBN berkewajiban untuk mengelola lingkungan kawasan secara berkelanjutan.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model kebijakan pengelolaan lingkungan PT KBN yang berkelanjutan melalui beberapa tahapan kegiatan yakni: Mengkaji kondisi eksiting kualitas lingkungan di kawasan PT KBN dan menentukan status keberlanjutan pengelolaan lingkungan di PT KBN; Menganalisis faktor kunci pengelolaan lingkungan PT KBN secara partisipatif; dan Merumuskan skenario kebijakan pengelolaan lingkungan yang mudah diaplikasikan di kawasan PT KBN dalam rangka menciptakan PT KBN yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sistem partisipatif dengan menggunakan studi kasus di PT KBN. Pendekatan sistem digunakan untuk merumuskan strategi dan rekomendasi pengembangan kawasan berikat nusantara secara berkelanjutan yang bersifat strategis, multi aspek, melibatkan berbagai stakeholders, dan lintas sektor. Penelitian dimulai dengan menganalisis kondisi dan kualitas lingkungan PT KBN berdasarkan laporan instansi terkait. Pada penelitian ini dianalisis kualitas limbah cair unit IPAL, dan dilihat sampai sejauh mana pengolahan limbah yang dilakukan pihak pengelola kawasan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap status keberlanjutan pengelolaan lingkungan kawasan PT KBN dengan mengkaji kondisi lima dimensi pengelolaan lingkungan yakni dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan. Hasil analisis ini diperoleh faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN untuk setiap dimensi. Faktor ini penting untuk diperhatikan dalam rangka mencapai pengelolaan lingkungan berkelanjutan pada PT KBN. Pada penelitian ini juga diidentifikasi faktor-faktor kunci yang berpengaruh pada pengelolaan lingkungan kawasan PT KBN pada kondisi saat ini dengan menggunakan analisis prospektif. Faktor-faktor kunci hasil analisis tersebut kembali di analisis tingkat pengaruh dan kebergantungannya, yang selanjutnya dijadikan sebagai variabel untuk membangun model pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Dan akhir dari rangkaian ini adalah membangun pengembangan model kebijakan pengelolaan lingkungan berkelanjutan pada PT KBN.

(5)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua perusahaan di Kawasan PT KBN sudah melakukan pencegahan terhadap pencemaran udara dengan memasang filter pada cerobong asapnya dan memasang peredam suara untuk menghindari kebisingan yang berasal dari kawasan PT KBN. Berdasarkan hal tersebut dan berdasarkan data pencemaran udara dan kebisingan (kebisingan yang melebihi baku mutu hanya di dua lokasi), maka pencemaran udara di kawasan PT KBN dapat dikatakan; sudah ditangani dengan baik. Hal yang sama juga terjadi pada pencemaran tanah, karena di PT KBN relatif tidak ada kegiatan yang dapat mencemari tanah, kecuali sedikit ceceran oli bekas dan bahan bakar minyak, maka diasumsikan bahwa pencemaran tanah juga dapat ditangani dengan baik. Berbeda dengan pencemaran tanah dan udara, di kawasan PT KBN masih menghasilkan limbah cair yang mengakibatkan terjadinya pencemaran air. Hasil pengukuran kualitas air badan air pada Kanal Utara (I, II, III, IV) dan Kanal Selatan (I, II, III, IV) pada 2 periode waktu yang berbeda (Juli 2007 dan Desember 2007) memperlihatkan bahwa sebagian besar parameter kualitas badan air yakni temperatur, residu terlarut (TDS), residu tersuspensi (TSS), pH, total fosfat, nitrat NO3-), arsen (As), selenium (Se), kadmium (Cd), krom (Cr), tembaga (Cu), timbal (Pb), air raksa (Hg) dan H2S masih di bawah

baku mutu. Namun untuk parameter BOD dan COD, amonia (NH3), besi (Fe),

mangan (Mn), seng (Zn), khlorida (Cl), nitrit (NO3-), sulfat, minyak dan lemak, deterjen serta fenol yang terdapat pada kedua kanal melebihi baku mutu.

Berdasarkan analisis keberlanjutan pengelolaan lingkungan di PT KBN dengan menggunakan model multi dimensional scaling memperlihatkan bahwa dari lima dimensi yang dianalisis untuk menentukan status keberlanjutan PT KBN, terdapat tiga dimensi yang tergolong belum berkelanjutan (skor 50 – 75) yakni dimensi ekonomi dengan nilai indeks 61,5; dimensi sosial (53,4) dan dimensi teknologi (60,8). Sedangkan dimensi yang tergolong tidak berkelanjutan (skor < 50) adalah ekologi dengan nilai indeks 49,1. Dimensi kelembagaan merupakan dimensi yang telah berkelanjutan dengan nilai indeks 78,4. Dimensi ekologi menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam kegiatan pembangunan kawasan PT KBN karena memiliki skor yang paling rendah dan masih relatif jauh dari kondisi keberlanjutan. Berdasarkan hasil analisis MDS juga diperoleh 15 faktor pengungkit kegiatan pengelolaan lingkungan PT KBN secara berkelanjutan. Ke 15 faktor ini harus diperhatikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas kegiatan perusahaan. Karena secara operasional, faktor-faktor ini memiliki keterkaitan dalam bentuk pengaruh dan ketergantungan antar faktor, sehingga perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan kawasan secara berkelanjutan. Namun demikian, dalam proses implementasinya diperlukan pemilihan faktor yang paling berpengaruh dan memiliki keterkaitan dengan faktor lainnya yang paling tinggi sehingga kegiatan perusahaan dapat mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh PT KBN.

Selanjutnya dilakukan penentuan faktor kunci dengan melibatkan semua

stakeholder yang terkait dengan kegiatan pengelolaan lingkungan di PT KBN

dengan menggunakan analisis prospektif yang dilakukan secara partisipatif. Berdasarkan hasil analisis prospektif diperoleh empat faktor kunci keberhasilan pengelolaan lingkungan di PT KBN yaitu: (1) teknologi pengelolaan limbah cair, (2) partisipasi pengusaha dalam pengelolaan lingkungan, (3) ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat, (4) penggunaan bahan kimia dalam proses produksi.

Berdasarkan faktor kunci tersebut, para stakeholder yang terlibat pada penelitian ini menyetujui skenario yang dapat diterapkan dalam pengelolaan lingkungan PT KBN di masa mendatang. Skenario-skenario tersebut merupakan alternatif pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, dan terdapat lima

(6)

skenario strategi pengelolaan lingkungan PT KBN yaitu: pengembangan usaha tanpa peningkatan kinerja lingkungan, perbaikan kinerja lingkungan secara konsisten, perbaikan kinerja lingkungan dengan memperhatikan kepentingan usaha, pengembangan usaha dengan tetap memperhatikan perbaikan lingkungan, dan perbaikan kinerja lingkungan dan kemajuan usaha secara simultan. Skenario ini dirumuskan dari hasil memasangkan berbagai kondisi

(state) setiap faktor yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dalam

pengelolaan lingkungan PT KBN.

Selanjutnya dibuat rumusan rancangan kebijakan pengelolaan lingkungan PT KBN yakni: pengembangan usaha tanpa peningkatan kinerja lingkungan, perbaikan kinerja lingkungan secara konsisten, perbaikan kinerja lingkungan dengan tetap memperhatikan kepentingan usaha, pengembangan usaha dengan tetap memperhatikan perbaikan lingkungan, dan perbaikan kinerja lingkungan dan kemajuan usaha secara simultan.

Pada penelitian ini juga digunakan model AHP untuk memilih kebijakan pengelolaan lingkungan yang penting untuk dilaksanakan dan lebih aspiratif dari lima alternatif skenario yang telah dirumuskan sebelumnya.

Pada level 2 (aktor) diperoleh hasil analisis yaitu manajemen PT KBN (bobot 0,454) merupakan aktor yang paling berperan dalam pengelolaan lingkungan PT KBN. Hal ini menujukkan bahwa aspirasi manajemen PT KBN menjadi fokus perhatian dalam pengelolaan lingkungan. Aktor yang menjadi prioritas kedua adalah pengusaha (bobot 0,291). Pada level 3, tujuan pengelolaan lingkungan yang menjadi prioritas utama adalah: pertumbuhan ekonomi (0,364), penguatan kelembagaan (0,276). Pada level empat, kriteria dari setiap tujuan pengelolaan lingkungan, diperoleh hasil bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, aspek yang harus diprioritaskan adalah kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat (0,232) dan permintaan produk ramah lingkungan (0,094). Aspek ekologi yang menjadi prioritas adalah pencemaran air (0,098) dan penggunaan bahan kimia (0,058). Aspek sosial yang menjadi prioritas adalah frekuensi konflik antar masyarakat (0,026) dan rasio tenaga kerja (0,015). Aspek teknologi yang menjadi prioritas adalah teknologi pengelolaan limbah cair (0,049) dan teknologi pengelolaan limbah padat (0,042). Aspek kelembagaan yang menjadi prioritas adalah partisipasi pengusaha dalam pengelolaan lingkungan (0,207). Selanjutnya berdasarkan judgement semua stakeholder dan pakar pada setiap level diperoleh bobot dan prioritas alternatif kebijakan pengelolaan lingkungan PT KBN.

(7)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009 Hak cipta dilindungi

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau

seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(8)

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN BERKELANJUTAN PADA PT (PERSERO)

KAWASAN BERIKAT NUSANTARA

Oleh:

Albert Napitupulu

P062054714

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)

Penguji Luar Komisi

Ujian Tertutup :

1. Dr. Ir. Aji Hermawan, M.Eng 2. Dr. Ir. Sri Mulatsi, MSc

Ujian Terbuka :

1. Dr. Ir. Rudy Tambunan, MS 2. Dr. Ir. Irwandi Idris, MS

(10)

Judul Disertasi : Pengembangan Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Pada PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara Nama : Albert Napitupulu

NIM : P062054714

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Syamsul Ma’arif, M.Eng. Ketua

Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S. Anggota

Dr. Ir. Etty Riani, M.S. Anggota

Ketua Program Studi PSL Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S. Prof. Dr Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME karena atas semua berkat dan kasih-Nya yang telah diberikan, maka penulisan disertasi ini dapat terselesaikan dengan baik. Disertasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Syamsul Maarif, M.Eng sebagai ketua komisi pembimbing; Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo dan Dr. Ir. Etty Riani masing-masing sebagai anggota komisi pembimbing, yang telah berkenan membimbing, memberikan masukan kepada penulis serta memberikan dorongan moril mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian hingga selesainya disertasi ini.

Terimakasih juga disampaikan kepada jajaran Direksi PT KBN beserta staf, kepada bapak dan ibu pengelola PT KBN terutama yang ada di Divisi Lingkungan, Bapak Walikota Jakarta Utara, Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Bapak Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta beserta staf, Bapak Kepala BPLHD Jakarta Utara beserta staf yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT KBN dan telah banyak membantu selama penulis melakukan penelitian.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para pengusaha di Kawasan PT KBN dan LSM di Jakarta Utara yang telah ikut serta membantu pelaksanaan penelitian. Kepada Bapak Hermanus Rumajomi, Bapak Zulkifli Rangkuti dan teman-teman PS-PSL angkatan VI yang telah banyak memberikan semangat dan juga membantu pada pelaksanaan penelitian dan penulisan disertasi penulis juga menghaturkan terimakasih. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para responden masyarakat, para stakeholder serta instansi terkait yang telah memberikan berbagai keterangan (data primer) pada saat FGD dan pada saat diwawancara serta telah memberikan berbagai data sekunder yang diperlukan pada penelitian ini juga dihaturkan terimakasih.

Tidak ada gading yang tidak retak, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandung, 29 September 1944 sebagai anak ke enam dari delapan bersaudara, pasangan Theopulus Napitupulu dan Bensina Siahaan. Pendidikan Sarjana strata satu ditempuh di Jurusan Ekonomi Perusahaan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia dan lulus pada tahun 1971. Pendidikan Pascasarjana diselesaikan pada tahun 1996 pada Program Studi Administrasi dan Kebijakan Bisnis, Universitas Indonesia. Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana IPB.

Penulis mulai bekerja pada tahun 1969 pada inspektorat wilayah daerah Pemda DKI Jakarta. Pada tahun 1971, menjadi pemeriksa keuangan pada Itwilda, Kepala Sub Inspektorat Pembangunan Itwilda tahun 1977–1987, dan Irban Pembangunan pada Itwilda tahun 1981–1987. Pada tahun 1974–1987 sebagai Staf pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia; pada tahun 1987-1996 penulis bekerja sebagai Kepala Biro Perekonomian Provinsi DKI Jakarta; pada tahun 1992-1996 sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol; pada tahun 1993-1996 sebagai Komisaris Bank DKI Jakarta; pada tahun 1996–1997 sebagai Dirut PD Pasar Jaya; pada tahun 1997-2001 sebagai Ketua Umum Badan Kerjasama Badan Usaha Milik Daerah Seluruh Indonesia (BKS BUMDSI); pada tahun 1998-2001 sebagai Kepala Badan Kerjasama Penanaman Modal Daerah DKI Jakarta dan mulai tahun 2002 sampai sekarang penulis diangkat sebagai Komisaris PT Kawasan Berikat Nusantara

Pada tahun 1980 penulis menikah dengan Sri Nesiaty S. dan telah dikaruniai satu orang putra yakni Bram Marolop dan seorang putri yang bernama Christianty Valentine Dameria.

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Kerangka Pemikiran ... 8 1.4 Tujuan Penelitian ... 10 1.5 Manfaat Penelitian ... 11 1.6 Novelty... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan ... 12

2.2 Industrialisasi dan Kawasan Industri ... 14

2.3 Pengelolaan Lingkungan ... 37

2.4 Analisis Kebijakan ... 42

2.5 Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 45

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 50

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

3.2 Pendekatan Penelitian... 50

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 52

3.4 Metode Analisis Data ... 53

IV. KONDISI UMUM KAWASAN PT KBN... 62

4.1 Sejarah PT KBN ... 62

4.2 Kondisi Fisik Kawasan... 63

4.3 Kependudukan dan Sosial... 65

4.4 Perekonomian Kawasan... 67

4.5 Kesehatan Masyarakat Kawasan ... 69

4.6 Sistem Pengelolaan Lingkungan Kawasan ... 70

V. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 76

5.1 Kualitas Lingkungan Kawasan ... 76

5.2 Status Keberlanjutan Pengelolaan Lingkungan PT. KBN ... 104

5.3 Faktor Kunci Keberlanjutan Pengelolaan Lingkungan... 119

5.4 Skenario Pengelolaan Lingkungan Kawasan ... 122

5.5 Implikasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan ... 129

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 150

6.1 Kesimpulan ... 150

6.2 Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 152

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Perkembangan kawasan industri di beberapa negara ... 24

2 Kawasan industri yang didirikan sebelum diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 ... 26

3 Jumlah perusahaan dan luas kawasan industri di setiap provinsi (sampai dengan Desember 2000) ... 28

4 Jenis dan sumber data ... 52

5 Dimensi ekologi keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN ... 55

6 Dimensi ekonomi keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN ... 55

7 Dimensi sosial keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN ... 55

8 Dimensi teknologi keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN ... 56

9 Dimensi kelembagaan keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN ... 56

10 Matriks pengaruh langsung antar faktor dalam sistem pengembangan Kawasan Berikat Nusantara yang berkelanjutan ... 58

11 Skala perbandingan berpasangan ... 60

12 Mata pencaharian penduduk tahun 1996 dan 2006... 66

13 Kualitas air badan air di kanal PT KBN UUK Cakung tahun 2007 ... 78

14 Kadar maksimum logam-logam yang bersifat toksik dalam air bagi kepentingan air minum dan organisme air menurut WHO ... 84

15 Standar baku mutu air terhadap logam berat... 88

16 Parameter kualitas limbah cair perusahaan yang tidak memenuhi baku mutu limbah cair ... 90

17 Hasil pengujian limbah cair dari perusahaan di kawasan PT KBN UUK Cakung tahun 2008 ... 91

18 Kualitas udara di kawasan PT KBN Cakung ... 96

19 Tingkat kebisingan di kawasan PT KBN tahun 2007-2008 ... 99

20 Hasil analisis MDS beberapa dimensi keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN... 105

21 Hasil analisis Monte Carlo untuk nilai masing-masing dimensi pengelolan lingkungan PT KBN ... 106

22 Faktor pengungkit dari setiap dimensi pengelolaan lingkungan PT KBN... 118

23 Prospektif faktor kunci dalam pengelolaan lingkungan PT KBN ... 123

24 Incompatible antar keadaan (state) dari keempat faktor kunci dalam pengelolaan lingkungan PT KBN jangka waktu lima tahun... 123

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Kerangka pemikiran... 10

2 Segitiga konsep pembangunan berkelanjutan... 13

3 Tahapan penelitian ... 51

4 Proses aplikasi MDS... 54

5 Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam sistem .. 58

6 Persentase pertumbuhan penduduk Kelurahan Sekapura tahun 1995-2005 ... 65

7 Tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Sekapura tahun 2007 ... 66

8 Perkembangan penerimaan dan laba PT KBN tahun 2001 – 2005.... 67

9 Jenis penyakit yang banyak diderita masyarakat Kecamatan Cilincing tahun 2005 ... 69

10 Persentase pendapat masyarakat tentang keberadaan vektor penyakit di sekitar kawasan KBN Cakung ... 70

11 Instalasi pengelolaan air limbah ... 74

12 Konsentrasi debu di kawasan PT KBN Cakung ... 97

13 Tingkat kebisingan di kawasan PT KBN Cakung ... 99

14 Limbah di sekitar drainase di kawasan PT KBN... 102

15 Status keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN ... 105

16 Atribut ekologi yang menjadi faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN... 107

17 Atribut ekonomi yang menjadi faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN... 110

18 Atribut sosial yang menjadi faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN... 112

19 Atribut teknologi yang menjadi faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN... 113

20 Atribut kelembagaan yang menjadi faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan PT KBN... 115

21 Pemetaan faktor pengungkit pengelolaan lingkungan PT KBN... 120

22 Bobot faktor-faktor pada setiap level penentuan kebijakan ... 126

23 Bobot masing-masing alternatif kebijakan pengelolaan lingkungan ... 127

24 Model kebijakan pengelolaan lingkungan PT KBN... 130

25 Air buangan dari IPAL PT KBN... 132

26 Kondisi air setelah ditampung dalam kolam penampungan... 133

27 Limbah padat di sekitar kawasan PT KBN ... 135

28 Limbah pada proses produksi... 141

29 Rencana area komersial Lahan C 04 Marunda PT KBN... ... 143

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Struktur organisasi... 162

2 Hasil analisis udara ambien... 163

3 Hasil analisis limbah cair investor... 165

4 Hasil analisis air limbah di kanal utara dan selatan ... 167

5 Hasil pengujian Balai Besar Pengelolaan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Jakarta di Kawasan PT KBN ... 169

6 Kontribusi PT KBN atas penyetoran dividen dan pajak tahun 2000-2008... 198

7 Hasil analisis MDS pengelolaan lingkungan PT KBN... 199

8 Kuesioner AHP ... 202

9 Hasil AHP pengelolaan lingkungan PT KBN ... 216

10 Foto IPAL... 217

11 Pemantauan kualitas udara ... 218

Referensi

Dokumen terkait

Elvina Djalal: Rate-Based End-to End Closed Loop Control for ABR Traic Management.. Elkawnie: Journal of Islamic Science and

Saya akan bertanya kepada teman-teman untuk mengisi kuesioner, kemudian saya akan melakukan pemeriksaan indeks plak lalu akan dibagikan obat kumur, sikat gigi dan

Pada dasarnya jaminan atas keselamatan dan kesehatan kerja merupakan upaya perusahaan untuk memberikan dukungan setiap aktivitas yang dilakukan para karyawan. Adanya

Konsepsi negara hukum Pancasila artinya suatu sistem hukum yang dibangun berdasarkan asas-asas dan kaidah atau norma-norma yang terkandung dan atau tercermin

[r]

Berdasarkan analisis dari kedua faktor prasyarat membaca yang memiliki esensi kuat terhadap kesiapan membaca khususnya pada aspek kesadaran bunyi fonem dan

Bahwa seleksi umum kegiatan pengembangan distribution center mendukung sistem logistik ikan nasional tidak dapat dilanjutkan dan dinyatakan GAGAL karena tidak

Konsep dasar statistika, statistik, Fungsi statistika, data statistik, sumber dan jenis data, skala pengukuran data, ukuran kecenderungan pusat/tendensi sentral (mean, median,