• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan data langsung yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan data langsung yang"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan data langsung yang tertera pada Bibliografi Nasional Indonesia (selanjutnya disebut BNI) yaitu pada bagian klasifikasi. Pada bagian klasifikasi ini, cantuman data bibliografis dari sebuah buku di kelas 297 (Agama Islam) ditampilkan secara lengkap. Melalui penjelasan pada bagian Prakata BNI, tampilan cantuman bibliografis pada BNI ini mengikuti Anglo American Cataloging Rules edisi Kedua (AACR2). Adapun cantuman bibliografis tersebut adalah nomor klasifikasi, tajuk nama pengarang, judul buku, keterangan penanggungjawab termasuk di antaranya adalah pengarang asli, penerjemah atau alih bahasa maupun editor atau penyunting, kota tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit, deskripsi fisik, ISBN, serta jejakan berupa tajuk subjek, tajuk judul atau penanggung jawab kedua.

Data yang digunakan pada skripsi ini meliputi judul buku, keterangan penanggungjawab termasuk di antaranya adalah pengarang asli (penerjemah) alih bahasa maupun editor (penyunting), kota tempat terbit, nama penerbit, serta tajuk subjek.

4.1.1 Deskripsi Karakteristik Data 4.1.1.1 Judul

Jumlah judul yang dihimpun berdasarkan pada penghitungan langsung setiap entri judul buku yang terdapat pada BNI yang diteliti. Maka, didapatlah

(2)

jumlah 828 judul buku sebagai sampel penelitian ini. Jumlah tersebut adalah hasil penyaringan dari jumlah keseluruhan entri judul yaitu 981 judul. Namun, 981 entri judul tersebut masih berupa judul buku, judul hasil penelitian (disertasi dan thesis), juga nama majalah serta jurnal. Selain itu, terdapat duplikasi judul pada BNI. Yang dimaksud duplikasi adalah suatu judul buku yang telah terdapat pada satu edisi BNI berulang atau muncul kembali pada edisi BNI lainnya. Berdasarkan perhitungan, jumlah judul yang berulang mencapai 58 judul buku. Untuk mendapatkan data yang valid, penulis hanya menggunakan setiap judul buku yang ada tanpa pengulangan. Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data. 4.1.1.2 Subjek Islam (Kelas 297)

Subjek Islam yang didapat pada entri tajuk subjek BNI dihimpun, diberi kode kelas, dan subjek tersebut dikategorikan pada 10 kelas besar 297 sesuai dengan Klasifikasi Islam PNRI (2006). Kemudian, didapatkan jumlah 1200 subjek Islam pada 828 buku. Adanya jumlah tersebut dikarenakan pada satu judul buku memiliki tajuk subjek lebih dari satu. Berdasarkan penghitungan, tajuk subjek pada satu judul buku berkisar satu hingga tiga tajuk subjek. Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data.

4.1.1.3 Nama Pengarang

Nama pengarang yang dihimpun sebanyak 828 nama. Hal ini diperlakukan satu judul buku ditulis oleh satu pengarang tunggal. Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data.

(3)

4.1.1.4 Kebangsaan Pengarang

Kebangsaan pengarang ditentukan berdasarkan pada jumlah nama pengarang. Nama pengarang yang telah dihimpun berdasarkan kebangsaannya lalu dimasukkan pada kategori pengarang Indonesia, pengarang berkebangsaan Asing, dan pengarang dengan kebangsaan yang rancu. Hal yang disebutkan terakhir adalah pengarang yang tidak diketahui dengan pasti berkebangsaan apa. Penulis menggunakan data yang tertera pada BNI dan informasi dari internet (search engines: www.google.com; http://catalog.loc.gov/) sebagai sumber informasi kategorisasi kebangsaan ini. Maka, hasil yang didapatkan adalah pengarang berkebangsaan Indonesia berjumlah 488 nama (58,94%), pengarang berkebangsaan Asing berjumlah 336 nama (40,58%), dan pengarang dengan kebangsaan rancu berjumlah 4 nama (0,48%). Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data.

4.1.1.5 Jenis Terbitan

Jenis terbitan ditentukan berdasarkan pada jumlah entri judul yang digunakan. Judul buku yang telah dihimpun dan dimasukkan pada kategori jenis terbitan yang berupa karya asli, karya terjemahan, dan karya rancu. Maka, hasil yang didapatkan adalah karya asli berjumlah 473 judul buku (57,13%), karya terjemahan berjumlah 351 judul buku (42,39%), dan karya rancu sebanyak 4 judul buku (0,48%). Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data.

4.1.1.6 Nama Penerbit

Dari 828 entri judul didapatkan 266 nama penerbit buku komersial. Penerbit-penerbit tersebut merupakan penerbit yang secara khusus menerbitkan

(4)

buku-buku Islam serta penerbit buku umum yang turut menerbitkan buku-buku Islam. Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data.

4.1.1.7 Kota Penerbit

Dari 266 nama penerbit yang telah dihimpun, didapatkan 32 kota di Indonesia. Kota penerbit yang dimaksud adalah tempat dimana penerbit-penerbit tersebut berlokasi. Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data. 4.1.1.8 Tahun Terbit

Tahun terbit yang dimaksud adalah tahun dimana judul-judul buku tersebut didaftarkan pada BNI. Tahun terbit BNI yang digunakan adalah tahun 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005. Keterangan dapat dilihat pada tabel 2 : karakteristik data.

Tabel 2 Karakteristik Data

Karakteristik data Jumlah Persentase

1. Judul Sampel: 828

Duplikasi: 58 Total jumlah entri

judul: 886

93,45 % 6,55%

100%

2. Subjek Islam (Kelas 297) - 297 - 297.1 - 297.2 - 297.3 - 297.4 - 297.5 - 297.6 - 297.7 - 297.8 - 297.9 Jumlah Total Subjek: 1200 subjek Jumlah Buku 255 53 52 162 200 133 141 132 8 64 TOTAL: 828 21% 5% 2% 13% 18% 10% 13% 12% 1% 6% TOTAL: 100%

(5)

3. Nama Pengarang 828 100% 4. Kebangsaan Pengarang : - Indonesia - Asing/Luar Negeri - Rancu 488 336 4 TOTAL: 828 58,94% 40,58% 0,48% TOTAL: 100% 5. Jenis Terbitan - Asli - Terjemahan - Rancu 473 351 4 TOTAL: 828 57,13% 42,39% 0,48% TOTAL: 100% 6. Nama Penerbit TOTAL: 266 TOTAL:100%

7. Kota Penerbit TOTAL: 32 TOTAL:100%

8. Tahun Terbit - 2000 - 2001 - 2002 - 2003 - 2004 - 2005 Jumlah Buku 90 203 129 169 117 120 TOTAL: 828 10,87% 24,25% 15,58% 20,41% 14,13% 14,49% TOTAL:100% ( Sumber: Hasil olah data)

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Perkembangan Subjek Islam (kelas 297)

Dari hasil penelitian ternyata subjek Islam yang terbanyak pada BNI terbitan tahun 2000-2005 adalah subjek mengenai Islam secara umum (kelas 297) yaitu sebanyak 21%. Selanjutnya adalah subjek mengenai Fikih (kelas 297.4) yaitu sebanyak 17%. Di urutan selanjutnya adalah subjek mengenai Sosial Budaya (kelas 297.6) dan subjek mengenai Aqaid & Ilmu Kalam (297.3) sebanyak 14% diikuti subjek mengenai Sosial Budaya (kelas 297.6) sebanyak 12%. Subjek Perkembangan (kelas 297.7) serta Akhlak dan Tasawuf (297.5) masing-masing

(6)

memiliki persentase 11%. Subjek mengenai Sejarah Islam dan Biografi (297.9) sebanyak 5%. Subjek mengenai Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1) serta subjek mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2) masing-masing sebanyak 4%. Sedangkan yang terakhir adalah subjek mengenai Aliran dan Sekte (297.8) sebanyak 1%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Diagram 1 di bawah ini.

Diagram 1

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persebaran subjek Islam pada buku-buku yang terbit dan yang telah didaftarkan pada BNI tidaklah merata. Persebaran subjek tersebut dapat dikategorisasi menjadi, besar, sedang, dan kecil. Subjek dengan jumlah besar yaitu di atas 10% adalah subjek-subjek mengenai Islam secara umum (21%), Fikih (17%), Aqaid dan Ilmu Kalam (14%), Sosial Budaya (12%), Akhlak dan Tasawuf (11%) dan Perkembangan (11%). Sedangkan subjek dengan jumlah sedang yaitu 5%-10% adalah subjek mengenai Sejarah

(7)

Islam dan Biografi (5%). Subjek dengan jumlah kecil yaitu di bawah 5% adalah subjek-subjek mengenai Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (4%), Hadis dan ilmu yang berkaitan (4%) serta subjek mengenai Aliran dan Sekte (1%).

Adapun peringkat subjek Islam berdasarkan penjelasan di atas adalah sebagai berikut:

1. Islam (297) -- 21% 2. Fikih (297.4) -- 17%

3. Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3) --14% 4. Sosial Budaya (297.6) -- 12%

5. Akhlak dan Tasawuf (297.5) -- 11% 6. Perkembangan (297.7) -- 11%

7. Sejarah Islam dan Biografi (297.7) -- 5% 8. Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1) -- 4% 9. Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2) -- 4% 10. Aliran dan Sekte (297.8) -- 1%

Jika dirunut, sejak periode 1980-an peningkatan jumlah penerbitan buku-buku Islam terjadi pada hampir semua disiplin keilmuan, seperti Al Quran dan Hadis, syariah dan fikih, ibadah, kalam dan teologi, tasawuf, pendidikan Islam, sejarah dan biografi, sosial budaya dan pembangunan, politik Islam, ekonomi dan bisnis, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian, dan sebagainya. Namun, melihat kecenderungan buku-buku Islam terlaris, setidaknya dalam dua bidang, yaitu fikih dan tasawuf.16 Hal ini tercermin dari hasil penelitian pada BNI

16

(8)

2000-2005 bahwa memang subjek fikih dan tasawuf termasuk dalam peringkat 5 besar subjek terbanyak pada buku-buku yang terbit di Indonesia dan tercantum di BNI.

4.2.2 Pengarang buku-buku Islam

Pada pembahasan ini dapat dijawab pertanyaan misalnya, apakah buku-buku Islam yang terbit di Indonesia ditulis oleh orang Indonesia atau orang asing (luar negeri)? Selain itu juga menjawab pertanyaan, kepengarangan jenis apakah yang mendominasi buku-buku Islam? Apakah pengarang asli, penerjemah, ataupun editor?

4.2.2.1 Kebangsaan pengarang

Dari hasil penelitian ternyata sebagian besar kebangsaan dari pengarang yang paling banyak terdapat pada BNI terbitan tahun 2000-2005 adalah pengarang berkebangsaan Indonesia yang berjumlah 488 orang yaitu sebanyak 58,94%. Sedangkan pengarang berkebangsaan asing berjumlah 336 orang sebanyak 40,58%. Selain itu juga terdapat pengarang dengan kebangsaan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam jenis berkebangsaan Indonesia maupun kebangsaan asing. Hal ini dikarenakan nama pengarang tersebut seperti pseudonym. Misal, pada data bibliografis tertera judul buku “Jauhkan diri dari maksiat” yang pengarangnya bernama Imam Muslim. Penulis tidak dapat menentukan pengarang tersebut adalah Imam Muslim perawi hadis shohih termasyhur. Hal ini dikarenakan, pada data bibliografis tersebut tidak tercantum keterangan judul asli atau adanya keterangan penanggungjawab lainnya seperti nama penerjemah atau alih bahasa. Sehingga, penulis menetapkan pengarang dengan kasus serupa dimasukkan pada

(9)

jenis pengarang yang berkebangsaan rancu. Pengarang dengan kebangsaan rancu berjumlah 4 orang yaitu sebanyak 0,48% dari total keseluruhan pengarang pada penelitian ini.

Diagram 2

Perkembangan Pengarang Buku Islam Berdasarkan Kebangsaan

Dari hasil penelitian diperoleh, bahwa perkembangan pengarang buku Islam berdasarkan kebangsaan pada BNI 2000-2005 adalah pengarang berkebangsaan Indonesia yaitu sebanyak 50% sampai dengan 74%. Sedangkan, pengarang berkebangsaan asing sebanyak 26% sampai dengan 49%. Selain itu, pengarang dengan kebangsaan rancu terdapat pada 2001, 2003, dan 2004 masing-masing sebanyak 1%.

(10)

Diagram 3

Hal tersebut menunjukkan bahwa pengarang Indonesia mendominasi sebagai penghasil karya buku Islam pengarang buku-buku Islam setelah tahun 2000. Namun keadaan tersebut tetap diiringi oleh pengarang-pengarang berkebangsaan Asing yang tetap memiliki andil dalam memberi mainstream awal terhadap karya buku Islam di Indonesia.

Hasil penelitian di atas ternyata senada dengan pendapat para praktisi perbukuan Islam di Indonesia. Salah satu contohnya adalah, Kusmanto (Direktur Pemasaran Penerbit Gema Insani Press/GIP) yang mengatakan bahwa sekarang ini sudah banyak pengarang-pengarang lokal yang menulis tentang Islam. Dan, mutunya pun tidak kalah dengan karya penulis dari Mesir. Buku Zakat karangan Didin Hafidudin salah satunya. Buku ini telah mencapai cetak ulang tiga kali dalam setahun.17 Pernyataan tersebut didukung oleh kebijakan penerbit GIP itu

17

(11)

sendiri, yaitu melalui Umar Basyarahil (direktur PT Gema Insani Press) yang menyatakan antara terbitan buku terjemahan dan buku penulis dalam negeri seimbang dengan porsi 50:50.18 Selain itu, menurut Amar Faishal (Bagian Promosi Mizan) Mizan menetapkan proporsi penerbitan buku-buku terjemahan dengan karya penulis lokal berbanding 40:60. Artinya, 40 persen buku terjemahan dan 60 persen penulis lokal (dalam negeri). Meskipun demikian, tidak mudah menjaring penulis lokal. Namun, Mizan telah menerbitkan Seri Cendekiawan Muslim selama tahun 1983-1993. Meski berupa kumpulan tulisan, seri ini menampung wacana pemikiran Islam para intelektual Muslim Indonesia, seperti Azyumardi Azra, M Amien Rais, Kuntowijoyo, Nurcholish Madjid, A Syafii Maarif, Jalaluddin Rakhmat, M Dawam Rahardjo, Deliar Noer, dan lain-lain.19

4.2.2.2 Jenis kepengarangan

Jenis kepengarangan yang dimaksud di sini termasuk di antaranya adalah pengarang asli, penerjemah atau alih bahasa maupun editor atau penyunting.

Dari hasil penelitian diperoleh, bahwa perkembangan pengarang buku Islam berdasarkan jenis kepengarangan pada BNI 2000-2005 bahwa yang terbanyak adalah pengarang asli sebanyak 94% sampai dengan 97%. Sementara editor berkisar 2% sampai dengan 4%. Penerjemah atau alih bahasa hanya 1% dan itupun hanya pada 4 tahun yaitu tahun 2001, 2002, 2003, dan 2004. Lalu, jenis

18

Umar Basyarahil (Direktur PT Gema Insani Press) pada seminar "Melacak Akar Intelektualisme Islam di Indonesia " Senin, 15 Oktober 2007

19

(12)

kepengarangan yang rancu sebanyak 1% pada 3 tahun yaitu tahun 2001, 2003, dan 2004.

Diagram 4

Hasil di atas menunjukkan bahwa karya buku Islam didominasi oleh karya yang dibuat oleh pengarang asli. Dengan demikian produktivitas pengarang buku Islam yang menghasilkan karya intelektual orisinal sangatlah tinggi.

4.2.3 Jenis karya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis karya buku Islam pada BNI 2000-2005 yang terbanyak adalah jenis karya asli yang berjumlah 473 karya yaitu sebanyak 57,13%. Sementara, jenis karya terjemahan berjumlah 351 karya sebanyak 42,39%. Jenis karya dari pengarang yang berkebangsaan rancu berjumlah 4 karya yaitu sebanyak 0,48% dari total keseluruhan karya pada penelitian ini. Pada hasil penelitian ini ditemui perbedaan hasil dengan apa yang terdapat pada Diagram 2: Jumlah Kebangsaan Pengarang Buku Islam pada BNI

(13)

2000-2005. Hal ini dikarenakan terdapat ada judul buku tanpa keterangan pengarang asli, namun di sana tercantum nama penerjemah yaitu seseorang yang berkebangsaan Indonesia. Maka kebangsaan yang ditentukan pada daftar adalah kebangsaan Indonesia padahal karya tersebut merupakan jenis karya terjemahan. Sehingga, jumlah jenis karya asli lebih sedikit (56,98%) dibanding dengan jumlah pengarang berkebangsaan Indonesia (58,85%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Diagram 5 di bawah ini.

Diagram 5

Perkembangan Pengarang Buku Islam Berdasarkan Jenis Karya

Dari hasil penelitian diperoleh, bahwa perkembangan jenis karya buku Islam pada BNI 2000-2005 yang terbanyak adalah karya asli sebanyak 47% sampai dengan 73%. Sementara karya terjemahan sebanyak 27% sampai dengan 47%. Karya dari pengarang berkebangsaan rancu hanya 1% dan itu hanya pada 3 tahun yaitu tahun 2001, 2003, dan 2004. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Diagram 6 di bawah ini.

(14)

Diagram 6

Hasil di atas menunjukkan bahwa karya buku Islam didominasi oleh karya yang dibuat oleh pengarang asli, yaitu karya yang dihasilkan oleh pengarang-pengarang yang langsung mencurahkan analisa intelektualitas dan semangat pribadinya. Sehingga pada karya asli ini memuat keunikan masing-masing sesuai dengan kecakapan seorang pengarang dalam suatu bidang dan bagaimana ia mengkomunikasikan idenya kepada masyarakat melalui tulisan yang mencerahkan.

4.2.4 Penerbit yang menerbitkan buku Islam

Hasil penelitian menunjukkan penerbit buku Islam dimana buku-bukunya didaftarkan pada BNI 2000-2005 berjumlah 266 penerbit. Pada daftar penerbit, tersebutlah penerbit dengan buku-buku Islam yang diterbitkannya paling banyak, yaitu Pustaka Al Kautsar-Jakarta berjumlah 67 buku sebanyak 8,09%. Selanjutnya, Pustaka Azzam-Jakarta dan Raja Grafindo Persada-Jakarta

(15)

masing-masing sebanyak 4,11% (34 buku). Penerbit Remaja Rosdakarya-Bandung (29 buku) sebanyak 3,5%. Penerbit Gema Insani Press-Jakarta yang bukunya terdaftar pada BNI 2000-2005 berjumlah 28 buku sebanyak 3,41%. Pustaka Pelajar-Yogyakarta berjumlah 21 buku sebanyak 2,54%. Gramedia Pustaka Utama-Jakarta 19 buku yaitu sebanyak 2,29%. Mizan-Bandung (18 buku) sebanyak 2,17%, Tiara Wacana-Yogyakarta (17 buku) sebanyak 2,05%. Serta, Pustaka Tarbiatuna-Jakarta (14 buku) sebanyak 1,69%. Maka di luar penerbit yang disebutkan berjumlah 547 penerbit yang merupakan 66,06% dari total keseluruhan penerbit pada penelitian ini.

(16)

Hasil di atas sangatlah menarik bila mengetahui profil dari beberapa penerbit tersebut seperti Pustaka Al Kautsar, Pustaka Azzam, RajaGrafindo Persada, Remaja Rosdakarya.

Pustaka Al-Kautsar adalah penerbit buku Islami yang sudah 18 tahun (sekitar tahun 1990) menerbitkan buku-buku bertemakan Islam. Dengan mengusung motto sebagai Penerbit Buku Islam Utama, Pustaka Al-Kautsar berdiri untuk semua umat Islam dan independen. Tidak milik suatu kelompok/golongan/aliran tertentu, dan tidak berafiliasi ke organisasi mana pun. Sedangkan tema buku-buku yang diterbitkan sangat beragam. Tema-tema tersebut adalah akidah, tafsir, hadits, akhlak, sejarah Islam, sirah Nabi, biografi sahabat dan para ulama, kisah-kisah Islami, pendidikan, ekonomi Islam, politik, kewanitaan dan keluarga, tips pengembangan diri, manajemen, maupun buku-buku pemikiran kontemporer. Kini sudah lebih dari 500 judul buku-buku berhasil diluncurkan.

Pustaka Azzam adalah penerbit buku yang mendedikasikan dirinya untuk penyebaran buku Islam Ahlus sunnah wal jama'ah. Berdiri sejak tahun 1997 dengan jumlah personel yang masih sangat sedikit. Lambat laun seiring dengan meningkatnya daya baca masyarakat khususnya umat Islam, Pustaka Azzam semakin berkembang dan memantapkan langkahnya menerbitkan buku-buku Turats Islam, yaitu buku-buku Islam yang disusun oleh ulama-ulama besar dari zaman ke zaman yang merupakan pegangan utama umat Islam di seluruh dunia. Tercatat telah diterbitkan beberapa terjemah tafsir, buku-buku hadits dan syarahnya, buku-buku Fiqih dari berbagai madzhab, buku-buku muamalah dan

(17)

ekonomi Islam, buku sejarah, dan tak lupa juga buku-buku Islam bermutu lainnya yang berkenaan dengan keluarga, akhlaq, muamalah, dan lain sebagainya.

PT RajaGrafindo Persada merupakan sentra manajemen untuk empat unit kegiatan penerbitan (divisi) yang bergerak pada bidang-bidang khusus dalam ranah studi yang sarat informasi Divisi pertama, Rajawali Press adalah unit kegiatan induk (1980) yang berkiprah menerbitkan buku-buku teks perguruan tinggi ilmu-ilmu sosial dan agama. Srigunting yang lahir kemudian (1995) mengambil lahan buku-buku agama praktis tanpa meninggalkan kedalaman isi yang dikemas dalam format saku sehingga mudah dibawa kemana saja dan dapat dibaca dengan enak. Buku-buku agama praktis tanpa meninggalkan kedalaman isi yang dikemas dalam format saku sehingga penerbit ini bisa banyak menerbitkan buku Islam untuk selanjutnya.

Remaja Rosdakarya bermula hanya berstatus sebagai penerbit buku pelajaran dan bacaan Bahasa Indonesia SD yang dicetakkan kepada perusahaan lain. Dalam upaya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), tahun 1970, CV Remaja Karya mengembangkan usahanya dengan mendirikan unit percetakan sehingga memantapkan keberadaan CV Remaja Karya dalam dunia penerbitan dan percetakan di Indonesia. Termasuk di antaranya adalah menerbitkan buku-buku bertema keislaman.

Dari hasil penelitian dan profil penerbit dapat disimpulkan bahwa penerbit-penerbit komersial yang menerbitkan buku Islam di Indonesia ada dua jenis yaitu penerbit yang secara khusus menerbitkan buku Islam dan penerbit buku umum namun turut menerbitkan buku Islam. Penerbit-penerbit yang khusus

(18)

menerbitkan buku Islam seperti Pustaka Al Kautsar, Pustaka Azzam, Gema Insani Press, Mizan dan Pustaka Tarbiatuna. Sementara itu, penerbit buku umum yang seringkali menerbitkan buku Islam yaitu Gramedia Pustaka Utama, Raja Grafindo Persada, dan Remaja Rosdakarya.

Pustaka Al Kautsar cukup banyak jumlah bukunya yang terbit dan terdaftar dalam BNI salah satunya karena buku-bukunya banyak yang best seller, terutama karya-karya Yusuf Al-Qaradhawi, seperti Bagaimana Berinteraksi dengan Alquran, Bagaimana Berinteraksi dengan Peninggalan Ulama Salaf dan Perserikatan Daulah dalam Perspektif Alquran.20

Menurut paparan Sulaiman Budiman (Direktur TB. Gramedia Matraman), Agama dan ketenangan batin merupakan salah satu tema yang membuat suatu buku menjadi best seller.21 Berdasarkan riset yang dilakukan oleh TB Gramedia, buku-buku Islam saat ini pasarnya masih bagus melihat kecenderungan masyarakat yang resah dan butuh suatu hal yang menenangkan dan itu didapat dari religi. Seperti contohnya buku yang masih dan paling best seller adalah Laa Tahzan karya DR. Aidh al Qarni.

Selain itu, Pustaka Al Kautsar mampu memenuhi banyak kebutuhan hampir seluruh subjek kebutuhan pasar buku-buku Islam. Begitu pula pada penerbit buku Islam lainnya yang memiliki omzet tinggi karena buku-bukunya berkualitas dan bestseller, adanya manajemen penerbitan yang baik, perhatian terhadap pemasaran, serta biasanya beberapa penerbit tertentu memiliki pangsa pasar yang sudah mengenal baik penerbit tersebut. Penerbitan buku Islam saat ini

20

“Mengintip Buku-buku Best Seller”. Republika. Minggu, 27 Juni 2004

21

(19)

bukan hanya monopoli penerbit Islam, tapi juga penerbit umum seperti Gramedia, Ikhtiar Baru-van Hoeve, Rajawali, Grafitipres, Pustaka Sinar Harapan, ikut pula menerbitkan buku-buku yang berkaitan dengan disiplin-disiplin keislaman.22 Bahkan, Kanisius, yang terang merupakan penerbit Katolik, pada penelitian ini menerbitkan buku Dzikir Al Ma’tsurat yang disusun oleh Hasan Al Banna. Tak hanya itu, Kanisius juga menerbitkan buku-buku mengenai wacana Islam serta ragam busana Muslim. Hal ini dikarenakan adanya keterbukaan publik, pasar yang menjanjikan jelas merupakan tantangan menggiurkan dan penerbit umum dapat memanfaatkan peluang pasar buku Islam. Dengan demikian, adanya fakta seperti itu dapat dijadikan sebagai dorongan motivasi bagi para penerbit yang khusus menerbitkan buku Islam agar dapat meningkatkan kualitas buku-buku yang diterbitkan.

4.2.5 Kota tempat terbit buku-buku Islam

Hasil penelitian menunjukkan kota penerbit buku Islam dimana buku-bukunya didaftarkan pada BNI 2000-2005 berjumlah 32 kota. Adapun kota penerbit yang buku Islam banyak yang diterbitkan adalah Jakarta yaitu berjumlah 505 buku sebanyak 60,99%. Kota berikutnya adalah Yogyakarta yaitu berjumlah 114 buku sebanyak 13,77%. Kota Bandung yaitu berjumlah 100 buku sebanyak 12,08%. Kota Surabaya yaitu berjumlah 23 buku sebanyak 2,78%. Kota Solo/Surakarta yaitu berjumlah 17 buku sebanyak 2,05%. Palembang, berjumlah 10 buku dengan jumlah persentase sebanyak 1,21%. Kota lainnya yaitu Semarang

22

(20)

dan Bandar Lampung masing-masing 8 buku dengan jumlah persentase sebanyak 0,97%. Bangil, berjumlah 5 buku yaitu sebanyak 0,6%. Serta Bogor, berjumlah 4 buku sebanyak 0,48%. Dikarenakan tidak semua kota penerbit dapat ditampilkan, maka terdapat 22 penerbit lainnya yang menerbitkan 34 buku dengan jumlah persentase sebanyak 4,11%.

Diagram 8

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persebaran kota-kota penerbit buku Islam tidaklah merata dan berkembang di kota-kota besar di Indonesia. Sebaran terbitan buku Islam pada kota-kota tersebut dapat dikategorisasi menjadi, besar, sedang, dan kecil.

Kota dengan jumlah terbitan buku Islam terbesar yaitu di atas 50 % adalah Jakarta (60,99%). Kemudian kota dengan jumlah terbitan buku Islam kategori besar adalah 50%-15% dimana tidak ada penerbit pada diagram di atas yang memiliki persentase demikian. Sedangkan kota dengan jumlah terbitan buku Islam

(21)

sedang yaitu 15%-10% adalah Yogyakarta (13,77%) dan Bandung (12,08%). Selanjutnya, kota dengan jumlah terbitan buku kecil yaitu di bawah 5% adalah Surabaya (2,78%), Solo (2,05%), Palembang (1,21%), Semarang (0,97%), Bandar Lampung (0,97%), Bangil (0,6%), dan Bogor (0,48%).

Tujuh dari sepuluh kota terbanyak menerbitkan buku-buku Islam adalah kota besar dan kebanyakan adalah ibukota provinsi. Hal ini menunjukkan lahirnya penerbit-penerbit di titik-titik konsentrasi kependudukan masyarakat. Selain itu, pada kota-kota besar terdapat berbagai fasilitas penunjang yang memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut banyak yang ditujukan untuk kepentingan pendidikan, yaitu seperti sekolah, universitas, perpustakaan, toko buku. Dengan adanya aktivitas pendidikan, maka peran penerbit sangatlah penting dalam hal penyediaan buku-buku. Dengan demikian, masyarakat perkotaan yang berpendidikan kini dapat mengakses buku-buku yang tak hanya berkualitas namun juga memberikan wawasan intelektual serta mencerahkan religiusitas spiritualitas, seperti buku-buku mengenai Islam.

Penerbit buku Islam terus meningkat dari tahun ke tahun. Rata-rata pertumbuhannya mencapai 10 persen. Dewasa ini jumlah penerbit buku Islam mencapai sekitar 50 perusahaan. Sekitar 60 persen berada di Jabotabek. Sisanya tersebar di Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. Di luar Jawa juga terdapat beberapa penerbit buku Islam, namun jumlahnya relatif sedikit.23

23

Sumber ini diperoleh dari keterangan Iwan Setiawan, Wakil Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta, dalam www.republika.co.id

(22)

4.2.6 Jumlah Terbitan Buku Islam Tahun 2000-2005

Hasil penelitian menunjukkan jumlah buku Islam yang terbit di Indonesia dan terdaftar dalam BNI 2000-2005 sebanyak 828 judul buku. Adapun jumlah tiap tahunnya adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2000 terdapat 90 judul buku Islam dengan jumlah persentase sebesar 10,87%. Tahun 2001, judul buku Islam berjumlah 203 dengan persentase 24,52%. Kemudian, pada tahun 2002 terdapat 129 judul buku Islam yang persentasenya sebesar 15,58%. Tahun 2003, judul buku Islam berjumlah 169 dengan persentase 20,41%. Selanjutnya, pada tahun 2004 terdapat 117 judul buku Islam yang persentasenya sebesar 14,13%. Dan, pada tahun 2005 terdapat 120 judul buku Islam yang persentasenya sebesar 14,49%. Gambaran hal di atas dapat dilihat pada Diagram 9.

(23)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perkembangan jumlah buku Islam pada BNI 2000-2005 Islam pada buku-buku yang terbit di Indonesia dan yang telah didaftarkan pada BNI adalah bervariasi tiap tahunnya. Perkembangan jumlah terbitan buku tersebut dapat dikategorisasi menjadi, besar dan sedang

Tahun dengan jumlah terbitan buku Islam dengan kategori besar yaitu di atas 20 % adalah tahun 2001 (24,52%) dan tahun 2003 (20,41%). Sedangkan tahun dengan jumlah terbitan buku Islam dengan kategori sedang yaitu 15%-20% adalah tahun 2002 (15,58%).Tahun dengan jumlah terbitan buku Islam dengan kategori kecil yaitu di bawah 10%-15% adalah tahun 2005 (14,49%), tahun 2004 (14,13%), serta tahun 2000 (10,87%).

Berikut di bawah ini adalah tabel mengenai perkembangan jumlah buku Islam yang terdaftar pada BNI 2000-2005.

Tabel 3

Perkembangan Jumlah Buku Islam pada BNI 2000-2005 Tahun Kelas 2000 2001 2002 2003 2004 2005 TOTAL 297 71 69 28 35 24 28 255 297.1 24 5 4 13 5 2 53 297.2 6 31 3 2 5 5 52 297.3 35 50 21 30 19 7 162 297.4 59 26 24 37 28 26 200 297.5 23 41 27 17 14 11 133 297.6 50 18 18 20 9 26 141 297.7 24 18 27 26 19 18 182 297.8 1 1 2 2 0 2 8 297.9 14 7 9 12 10 12 64 Jumlah Buku 90 203 129 169 117 120 828 Persentase 10,87% 24,25% 15,58% 20,41% 14,13% 14,49% 100%

(24)

Selanjutnya akan dibahas mengenai perkembangan jumlah buku Islam pada BNI pertahun dimulai dari tahun 2000 hingga tahun 2005.

4.2.6.1 Tahun 2000

Berdasarkan hasil penelitian, jumlah buku Islam terbanyak pada subjek Islam (kelas 297) pada tahun 2000 adalah subjek mengenai Islam secara umum (297) yang berjumlah 71 buku sebanyak 23%. Selanjutnya adalah subjek mengenai Fikih (297.4) yang berjumlah 59 buku sebanyak 19%. Berturut-turut adalah subjek terbanyak berikutnya yaitu subjek mengenai Sosial dan Budaya Islam (297.6) yang berjumlah buku sebanyak 16%, subjek mengenai Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3) yang berjumlah 35 buku sebanyak 11 %. Subjek mengenai Al-Qur’an dan ilmu yang terkait (297.1) dan yang mengenai Perkembangan Islam (297.7) memiliki jumlah yang sama yaitu 24 buku sebanyak 8%. Subjek berikutnya adalah mengenai Akhlak dan Tasawuf (297.5) berjumlah 23 buku sebanyak 7%, subjek Sejarah Islam dan Biografi (297.9) berjumlah 14 buku sebanyak 5%, serta subjek mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan berjumlah 6 buku sebanyak 2%. Pada tahun 2000 ini, tidak terdapat terbitan buku yang bersubjek mengenai Aliran dan Sekte (297.8). Gambaran hal di atas dapat dilihat pada Diagram 10.

(25)

Diagram 10

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, urutan subjek dengan jumlah buku Islam terbanyak pada tahun 2000 adalah sebagai berikut:

1. Islam 2. Fikih

3. Sosial dan Budaya 4. Aqaid dan Ilmu Kalam 5. Al Qur’an

6. Perkembangan 7. Akhlak 8. Sejarah 9. Hadis

(26)

4.2.6.2 Tahun 2001

Berdasarkan hasil penelitian, jumlah buku Islam terbanyak pada subjek Islam (kelas 297) pada tahun 2001 adalah subjek mengenai Islam secara umum (297) yang berjumlah 69 buku sebanyak 26%. Selanjutnya adalah subjek mengenai Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3) yang berjumlah 50 buku sebanyak 19%. Berturut-turut adalah subjek terbanyak berikutnya yaitu subjek mengenai Akhlak dan Tasawuf (297.5) yang berjumlah 41 buku sebanyak 15%, subjek mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan yang berjumlah 31 buku sebanyak 12 %, subjek mengenai Fikih (297.4) yang berjumlah 26 buku sebanyak 10%.

Subjek mengenai Sosial Budaya (297.6) dan yang mengenai Perkembangan Islam (297.7) memiliki jumlah yang sama yaitu 18 buku sebanyak 7%. Subjek berikutnya adalah mengenai subjek Sejarah Islam dan Biografi (297.9) berjumlah 7 buku sebanyak 3% serta subjek mengenai Al Qur’an dan ilmu terkait (297.1) berjumlah 5 buku sebanyak 2%. Pada tahun 2001 ini, hanya terdapat satu judul terbitan buku yang bersubjek mengenai Aliran dan Sekte (297.8).

(27)

Diagram 11

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, pada tahun 2001 banyak terjadi penurunan jumlah buku Islam yang terdaftar pada BNI. Jumlah penurunan itu terdapat pada subjek-subjek mengenai Islam (297), Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1), Fikih (297.4), Sosial dan Budaya (297.6), Perkembangan (297.7), dan Sejarah Islam dan Biografi (297.9).

4.2.6.3 Tahun 2002

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa subjek Islam yang memiliki jumlah terbanyak pada tahun 2002 yaitu subjek mengenai Islam secara umum (297) yang berjumlah 28 buku sebanyak 17%, subjek mengenai Akhlak dan Tasawuf (297.5) dan Perkembangan (297.7) masing-masing berjumlah 27 buku sebanyak 17%. Selanjutnya adalah subjek mengenai Fikih (297.4) yang berjumlah 24 buku sebanyak 15%. Subjek mengenai Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3) yang

(28)

berjumlah 21 buku sebanyak 13%. Berikutnya adalah subjek mengenai Sosial Budaya (297.6) yang berjumlah 18 buku sebanyak 11%

Subjek berikutnya secara berturut-turut adalah yaitu subjek mengenai Sejarah Islam dan Biografi (297.9) yang berjumlah 9 buku sebanyak 6%, subjek mengenai Al Qur’an dan ilmu terkait (297.1) yang berjumlah 4 buku sebanyak 2 %, subjek mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2) yang berjumlah 3 buku sebanyak 2%. Pada tahun 2002 ini, hanya terdapat satu judul terbitan buku (1%) yang bersubjek mengenai Aliran dan Sekte (297.8). Gambaran hal di atas dapat dilihat pada Diagram 12.

Diagram 12

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, pada tahun 2002 banyak terjadi penurunan jumlah buku Islam yang terdaftar pada BNI. Jumlah penurunan itu terdapat pada subjek-subjek mengenai Islam (297), Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1), Fikih (297.4), dan Sejarah Islam dan Biografi (297.9).

(29)

4.2.6.4 Tahun 2003

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa subjek Islam yang memiliki jumlah terbanyak pada tahun 2003 yaitu subjek mengenai Fikih (297.4) yang berjumlah 37 buku sebanyak 19%. Kemudian subjek Islam (secara umum) kelas 297 yang berjumlah 35 buku sebanyak 18%, subjek mengenai Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3) dan Sosial dan Budaya Islam (297.7) masing-masing berjumlah 26 buku sebanyak 13%. Selanjutnya adalah subjek mengenai Sosial dan Budaya Islam (297.6) yang berjumlah 20 buku sebanyak 10%. Berikutnya adalah subjek mengenai Akhlak dan Tasawuf (297.5) yang berjumlah 17 buku sebanyak 9%

Subjek berikutnya secara berturut-turut adalah subjek mengenai Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1) yang berjumlah 13 buku sebanyak 7%, subjek mengenai Sejarah Islam dan Biografi (297.9) yang berjumlah 12 buku sebanyak 6%. Pada tahun 2003 ini, hanya terdapat dua judul terbitan buku (1%) yang bersubjek mengenai Aliran dan Sekte (297.8) dan yang bersubjek mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2). Gambaran hal di atas dapat dilihat pada Diagram 13.

(30)

Diagram 13

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, pada tahun 2003 banyak terjadi peningkatan jumlah buku Islam yang terdaftar pada BNI mengenai Islam (297), Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1), Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3), Fikih (297.4), Akhlak dan Tasawuf (297.5), Sosial dan Budaya (297.6), dan Sejarah Islam dan Biografi (297.9).

4.2.6.5 Tahun 2004

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa subjek Islam yang memiliki jumlah terbanyak pada tahun 2004 yaitu subjek mengenai Fikih (297.4) yang berjumlah 28 buku sebanyak 21%. Kemudian subjek Islam (secara umum) kelas 297 yang berjumlah 24 buku sebanyak 18%, subjek mengenai Perkembangan (297.7) dan Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3) masing-masing yang berjumlah 19 buku sebanyak 14%. Subjek berikutnya secara berturut-turut adalah yaitu subjek mengenai Sejarah Islam dan Biografi (297.9) yang berjumlah 10 buku sebanyak

(31)

8%, subjek mengenai Sosial dan Budaya (297.6) yang berjumlah 9 buku sebanyak 7%. Kemudian adalah subjek Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1) serta Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2) masing-masing yang berjumlah 5 buku sebanyak 4%. Pada tahun 2004 ini, tidak terdapat judul terbitan buku (0%) yang bersubjek mengenai Aliran dan Sekte (297.8). Gambaran hal di atas dapat dilihat pada Diagram 14.

Diagram 14

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, pada tahun 2004 banyak terjadi penurunan jumlah buku Islam yang terdaftar pada BNI hampir di semua kelas subjek yang ada. Satu-satunya subjek yang mengalami peningkatan adalah subjek yang mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2).

4.2.6.6 Tahun 2005

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa subjek Islam yang memiliki jumlah terbanyak pada tahun 2004 yaitu subjek mengenai Islam (secara umum)

(32)

kelas 297 yang berjumlah 28 buku sebanyak 20%. Kemudian subjek mengenai Fikih (297.4) dan Sosial dan Budaya (297.6) masing-masing berjumlah 26 buku sebanyak 19%. Selanjutnya adalah subjek mengenai Perkembangan (297.7) yang berjumlah 18 buku sebanyak 13%.

Berikutnya adalah subjek mengenai Sejarah Islam dan Biografi (297.9) yang berjumlah 12 buku sebanyak 9%. Subjek berikutnya secara berturut-turut adalah subjek mengenai Akhlak dan Tasawuf (297.5) yang berjumlah 11 buku sebanyak 8%, subjek mengenai Aqaid dan Ilmu Kalam (297.3) yang berjumlah 7 buku sebanyak 5%, subjek mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2) yang berjumlah 5 buku sebanyak 4%. Serta, subjek mengenai Al-Qur’an dan ilmu yang berkait (297.1) dan subjek mengenai Aliran dan Sekte (297.8) masing-masing berjumlah 2 buku yaitu 1%. Gambaran hal di atas dapat dilihat pada Diagram 15.

(33)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, pada tahun 2005 banyak terjadi penurunan jumlah buku Islam yang terdaftar pada BNI. Jumlah penurunan itu terdapat pada subjek-subjek mengenai Hadis dan ilmu yang berkaitan (297.2), Fikih (297.4), Akhlak dan Tasawuf (297.5) dan Perkembangan (297.7).

Gambar

Tabel 2  Karakteristik Data

Referensi

Dokumen terkait

Hasil bordir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu seni berupa benda yang dihasilkan melalui proses atau cara dengan menambah hiasan menggunakan

Penyelenggaraan pemberi masukan-masukan yang membangun kepada bidang-bidang pendapatan dalam bidang tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan kebijakan yang

Meningkatkan kemampuan pejabat negara- negara ASEAN and sejumlah negara Afrika dalam hal perlindungan pekerja migran: Melalui kerja sama dengan Pusat Pelatihan Deplu di

laporan kerja praktek pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang yaitu. dimulai dari bulan Juli 2010 sampai dengan bulan

Hal ini juga berlaku terhadap gula diabetes yang dihasilkan Tropicana Slim, mereka juga membutuhkan informasi dari orang lain yang telah menggunakan produk

kematian harus meningkat, sehingga angka pertumbuhan melambat hingga nol (zero) • Populasi sebaiknya mengikuti suatu kurva berbentuk-S.. Kurva

Hasil uji analisis korelasi peason produck moment yang dilakukan, ternyata harga (X2) memiliki hubungan yang sedang terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.