• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI INDAH AYU MUSTIKA SARI. PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN PEROKSIDA (H ) 5% v/v PADA PINSET ANATOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI INDAH AYU MUSTIKA SARI. PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN PEROKSIDA (H ) 5% v/v PADA PINSET ANATOMI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

INDAH AYU MUSTIKA SARI

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP

EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN

PEROKSIDA (H

2

0

2

) 5% v/v PADA PINSET ANATOMI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP

EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN

PEROKSIDA (H

2

O

2

)5% v/v PADA PINSET ANATOMI

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh :

INDAH AYU MUSTIKA SARI 201010410311033

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Muh. Agus Syamsur Rijal, SSi.,Msi.

Pembimbing II

(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP

EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN

PEROKSIDA (H

2

O

2

)5% V/V PADA PINSET ANATOMI

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan Didepan Tim Penguji pada Tanggal 14 Juni 2014

Oleh :

INDAH AYU MUSTIKA SARI 201010410311033

Disetujui Oleh :

Penguji I

Muh. Agus Syamsur Rijal, SSi.,Msi.

Penguji II

Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt

Penguji III

Drs. H. Achmad Inoni, Apt

Penguji IV

(4)

iv KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dan terimakasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) 5% v/v

PADA PINSET ANATOMI” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. M. Agus Syamsur Rijal, Ssi., Msi., Apt. sebagai Pembimbing I dan Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Dra. Uswatun Chasanah, Apt., sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep, Sp. Kom. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Nailis syifa, M.Sc. Apt, selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.

6. Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Biomedik : Mba Evi dan Mbak Fat yang banyak membantu saya.

7. Mama, Papa dan Keluarga. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang, perjuangan, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan moral

(5)

v maupun materi dan doa yang telah diberikan. Saya akan terus berusaha untuk membuat kalian bahagia.

8. Teman-teman skripsi Steril: Putri, Maya, Eko, Nikmah. Terimakasih untuk kerjasama, suka duka perjuangan kita, semangat, dukungan, masukan, kritikan juga doa. Tetap menjadi keluarga selamanya.

9. Sahabat-sahabatku tersayang Desy, Diah, Vety, Jupe, Niar. Terimakasih sudah menjadi keluarga baru yang menemani dan membantu belajar, memberi semangat dan dukungan selama di Malang.

10. Imam Suhaji, yang selalu meluangkan waktu untuk saya, mengingatkan, serta memberi dukungan.

11. Teman-teman angkatan 2010 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan kita selama 4 tahun ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih .

Malang, Juni 2014

(6)

vi

RINGKASAN

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) 5% v/v

PADA PINSET ANATOMI

Rumah sakit merupakan sumber infeksi, yaitu infeksi nosokomial. Adanya kontaminasi mikroba pada surgical instrument saat pembedahan menyebabkan terjadinya infeksi. Pinset merupakan salah satu jenis surgical instrument yang merupakan suatu alat yang termasuk dalam kategori high risk atau disebut juga sebagai suatu instrumen kritis (critical instrument / critical item) karena alat tersebut digunakan hingga menembus jaringan steril dan kontak langsung dengan membran mukosa. Surgical instrument sebagai critical item dipersyaratkan bebas mikroba (steril) karena adanya kontaminasi mikroba akan menyebabkan penularan atau transmisi penyakit. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada pembedahan, maka harus mempergunakan peralatan yang steril dengan melakukan sterilisasi. Untuk memperoleh jaminan keberhasilan sterilisasi, maka dilakukan suatu proses dekontaminasi yang dilakukan sebelum sterilisasi. Salah satu jenis dari surgical instrument yaitu pinset anatomi.

Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan pengaruh waktu perendaman 3 menit, 4 menit, 5 menit, dan 6 menit terhadap efektivitas desinfektan hidrogen peroksida (H2O2) 5% v/v menggunakan pinset anatomi. Proses pengolahan pada

surgical instrument meliputi beberapa tahap, yaitu dekontaminasi, pencucian, pengeringan, pengemasan dan sterilisasi.

Uji batas mikroba dilakukan dengan menggunakan metode uji yang tercantum pada Farmakope Indonesia IV yaitu metode angka lempeng total (ALT). Metode ALT dilakukan dengan mengencerkan suspensi bakteri dan ditanam pada media, selanjutnya diinkubasi pada suhu 35 ± 2oC selama 24 – 48 jam. Sedangkan untuk pengambilan bakteri pada pinset dilakukan dengan metode pencelupan. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali, tiap replikasi diuji 5 pinset. Dilakukan perendaman dengan larutan hidrogen peroksida 5% pada 4 pinset selama 3 menit, 4 menit, 5 menit, dan 6 menit. Sedangkan 1 pinset terakhir tidak dilakukan perendaman. Media uji dan larutan pengencer yang digunakan adalah

Nutrient Agar (NA) dan larutan peptone water. Kontrol yang dilakukan saat

pengujian adalah uji sterilitas media, uji fertilitas media, uji sterilitas larutan pengencer, uji sterilitas pinset, uji sterilitas cairan pembilas dan uji lingkungan LAFC.

Hasil penelitian surgical instrument yang didekontaminasi dengan larutan hidrogen peroksida 5% menunjukkan adanya penurunan jumlah mikroba, setelah dilakukan perendaman selama 3 – 6 menit. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa Waktu optimal perendaman proses dekontaminasi menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) 5% adalah 6 menit, sehingga diperoleh suau jaminan sterilitas

(7)

vii

ABSTRAK

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIVITAS DESINFEKTAN HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) 5% v/v

PADA PINSET ANATOMI

Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi di rumah sakit. Penularan dapat terjadi pada saat pembedahan melalui pinset anatomi sebagai

surgical instrument. Sebagai upaya pencegahan infeksi, pinset anatomi harus

bersifat steril. Dilakukan dekontaminasi sebagai jaminan keberhasilan proses sterilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan pengaruh waktu perendaman 3 menit, 4 menit, 5 menit, dan 6 menit terhadap efektivitas desinfektan hidrogen peroksida (H2O2) 5% v/v menggunakan pinset anatomi. Pengambilan bakteri

pada sampel dilakukan dengan metode pencelupan. Sebanyak 5 pinset dilakukan perendaman dengan larutan hidrogen peroksida 5% pada 4 alat selama 3, 4, 5, dan 6 menit, dan 1 pinset tidak dilakukan perendaman. Pinset kemudian diberi larutan pengencer (peptone water) dan ditanam pada media uji Nutrient Agar (NA). Selanjutnya diinkubasi pada suhu 35 ± 20C selama 24 – 48 jam. Dilakukan metode hitungan cawan untuk menghitung jumlah koloni per ml. Berdasarkan hasil yang didapat, pinset yang didekontaminasi dengan larutan hidrogen peroksida (H2O2) 5% menunjukkan adanya penurunan jumlah mikroba setelah

dilakukan perendaman selama 3 – 6 menit, dan didapat waktu optimalnya adalah 6 menit.

Kata kunci : Waktu Perendaman, Efektivitas Desinfektan, Hidrogen Peroksida, Pinset Anatomi.

(8)

viii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SUBMERSION TIME TO THE DISINFECTANT EFFECTIVENESS OF HIDROGEN PEROXIDE (H2O2) 5% v/v TO

PINCERS ANATOMY

Nosokomial infection is infection that occurs in hospital. The spreading can occur in the surgical process through anatomy pincers as surgical instrument. As an effort to prevent the infection, anatomy pincers must be sterile. It is conducted by decontamination as the guarantee of successful sterilization process. This research aimed to establish the influence of submersion time for 3 minutes, 4 minutes, 5 minutes, and 6 minutes to the effectiveness of hidrogen peroxide (H2O2) 5% v/v disinfectant uses anatomy pincers. Bacteria are taken by dyeing

method. For 5 pincers treated by submersion with hidrogen peroxide solution 5% for 4 pincers conducted for 3, 4, 5, and 6 minutes and 1 pincer not submerged. Pincers then given by diluents (peptone water) and planted to the Gelatin Nutrient (NA-Nutrient Agar). And then it is incubated in the 35 ± 20C for 24-48 hours. Crucible calculation method conducted to calculate the amount of colony per ml. Based on obtained result, pincers that decontaminated with hidrogen peroxide (H2O2) 5% shows the decrease of microbe after conducted by submersion for 3-6

minutes, and the optimal time obtained in 6 minutes.

Keywords: Submersion Time, Disinfectant Effectiveness, Hidrogen Peroxide, Anatomy Pincers.

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... ... vi

ABSTRAK ... ... vii

ABSTRACT ... ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Hipotesis ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Tentang Desinfektan ... 5

2.1.1 Definisi Desinfektan ... 5

2.1.2 Penggolongan Desinfektan ... 5

2.1.3 Mekanisme Kerja Desinfektan ... 7

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Desinfektan ... 8

2.1.5 Pengujian Desinfektan ... 8

2.2 Tinjauan Desinfektan Hidrogen Peroksida ... 10

2.3 Tinjauan Tentang Instumen Bedah ... 11

2.3.1 Pengenalan Alat Bedah ... 11

(10)

x

2.4 Tinjauan Tentang Proses Pencegahan Infeksi ... 13

2.4.1 Definisi ... 13

2.4.2 Tinjauan Teknik Aseptik ... 13

2.5 Tinjauan Tentang Mikroorganisme ... 16

2.5.1 Infeksi Nosokomial ... 16

2.5.2 Sumber Infeksi ... 17

2.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme ... 18

2.5.4 Metode Pembiakan Mikroorganisme ... 20

2.5.5 Jenis Mikroorganisme yang Umum Terdapat Sebagai Kontaminan ... 21

2.6 Metode Pengujian Sampel ... 21

2.6.1 Metode Sampling ... 21

2.6.2 Larutan Pengencer Sampel ... 21

2.6.3 Mikroba Uji ... 22

2.6.4 Kinetika Inaktivasi Bakteri ... 22

2.6.5 Metode Perhitungan Mikroba ... 23

2.6.6 Media Uji ... 25

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 26

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 26

3.2 Skema Kerangka Konseptual ... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ... 28

4.1 Desain Penelitian ... 28

4.2 Lokasi Penelitian ... 28

4.3 Waktu Penelitian ... 28

4.4 Alat dan Bahan ... 28

4.4.1 Alat ... 28

4.4.2 Bahan ... 29

4.5 Kerangka Operasional ... 30

4.6 Prosedur Penelitian ... 31

4.6.1 Persiapan Penelitian ... 31 4.6.2 Penyiapan Larutan Kadar Hidrogen Peroksida

(11)

xi

(H2O2) 5% v/v... 32

4.6.3 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ... 33

4.6.4 Uji Sterilisasi Media ... 33

4.6.5 Kontrol Teknik Aseptik ... 33

4.6.6 Uji Kontrol Lingkungan ... 34

4.6.7 Penyiapan Sampel ... 34

4.6.8 Uji Penurunan Jumlah Mikroba... 35

BAB V HASIL PENELITIAN ... 38

5.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan pada Laminar Air Flow Cabinet (Lingkngan tempat pengujian sterilitas) ... 39

5.2 Hasil Uji Fertilitas Media ... 39

5.3 Hasil Uji Sterilitas Media ... 40

5.4 Hasil Uji Sterilitas Larutan Peptone Water ... 41

5.5 Hasil Uji Sterilitas Cairan Pembilas ... 41

5.6 Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomis ... 42

5.7 Hasil perhitungan Jumlah Mikroba pada Desinfektan Hidrogen Peroksida (H2O2) konsentrasi 5% v/v ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 44

BAB VII KESIMPULAN ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 54

(12)

xii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi Ruangan Bersih ... 14

II.2 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia ... 15

II.3 Batas Mikroba yang disarankan untuk Pemantauan Area Bersih Selama Kegiatan Berlangsung ... 16

V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan pada Laminar Air Flow Cabinet (Lingkngan tempat pengujian sterilitas) ... 39

V.2 Hasil Uji Fertilitas Media ... 40

V.3 Hasil Uji Sterilitas Media ... 40

V.4 Hasil Uji Sterilitas Larutan Peptone Water ... 41

V.5 Hasil Uji Sterilitas Cairan Pembilas ... 42

V.6 Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomis ... 42

V.7 Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat Pada Pinset anatomi yang telah Didesinfeksi Oleh Desinfektan Hidrogen Peroksida (H2O2) Konsentrasi 5% ... 43

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 27 4.1 Skema Kerangka Operasional ... 30

(14)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 54

2. Surat Pernyataan ... 55

3. Sertifikasi Analisis Desinfektan Hidrogen Peroksida (H2O2) 50% .. 56

4. Sertifikat Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus ... 57

5. Komposisi Media dan Larutan Homogenizer (Pepton Water) ... 58

6. Proses Pengolahan Pinset Anatomi ... 59

7. Skema Kerja Pembuatan Media Padat PCA ... 60

8. Skema Kerja Pengenceran Sampel dengan Metode ALT ... 62

9. Foto Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat Pada Pinset Anatomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Hidrogen Peroksida (H2O2) Konsentrasi 5% v/v Menggunakan Media padat PCA ... 64

10. Foto Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet ... 67

11. Foto Hasil Kontrol Teknik Aseptik... 68

12. Foto Kontrol Suhu dalam LAFC ... 70

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ADN : Acid Deoxyribonucleic ALT : Angka Lempeng Total

AOHC : American Occupational Health Conference APHA : American Public Health Association BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan CFU : Coloni Form Unit

CL : Clorin

CPOB : Cara Pembuatan Obat Yang Baik Depkes : Departemen Kesehatan

DTT : Desinfektan Tingkat Tinggi FDA : Food and Drug Administration IAOP : Infeksi Aliran Darah Primer ILO : Infeksi Luka Operasi ISK : Infeksi Saluran Kemih

ISO : Internasional Organisation of Standadisation LAFC : Laminar Air Flow Cabinet

MIC : Minimun Inhibor Concentration MPN : Most Probable Number

PCA : Plate Count Agar pH : Potential of Hydrogen SH : Sulfhidril

TNTC : Too Numerous To Count UV : Ultraviolet

(16)

xvi DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Amatulloh. 2012. Daya Kerja Desinfektan Untuk Disinfeksi Botol Pengemas Yogurt Berdasarkan Perbedaan Bahan Aktif Dan Konsentrasi. Bogor.

Agoes, Goeswin. Seri Farmasi Industri : Sediaan Farmasi Steril. Bandung: Penerbit ITB. (hal 24)

Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim). Edisi keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (hal : 404 - 405, 410 - 418, 423, 426, 433)

Arif Muttaqin, Kumala Sari. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperaktif : Konsep, Proses dan Aplikasi. Penerbit Salemba Medika, Jakarta (hal 73). Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat

yang Baik, Jakarta : Badan POM (hal : 126 – 129).

Bauman, Robert. W. 2004. Microbilogy. San Fransisco Education. Inc. Szeged: Innovariant Ltd.

Bouwhuizen, M. 1996. Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde ZV). Penerjemah Moelia Radja Siregar. Jakata: Penerbit Buku Kedokteran EGC (hal : 201-203).

British Medical Association, 1989. Petunjuk Prektis Sterilisasi Instrumen Dan Pengendalian Infeksi Silang. Penerjemah Basuki Supartono. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC (hal 13).

Brooks, G.F., Butel, J.S., and Morse, S.A., 2004. Medical Microbiology, 23th Ed.

USA: The McGraw-Hill Company, Inc.

Brown, John Stuart., 1995. Buku Ajar dan Atlas Bedah Minor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC (hal : 32-33).

Buchanan, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Coccolin L., Manzano M., Cantur C., & Comi G., 2001. App. Environ

Microbiology x.nov. 67 (11).

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial : Problematika Dan Pengendaliannya. Jakarta: Penerbit Salemba Medika (hal 4-72).

(17)

xvii Denyer, S.P. and Baird, R.M., 2007. Guide to Microbiological Control in

Pharmaceuticals and Medical Devices, 2nd Ed., Boca Raton: CRC Press,

Taylor & Francis Group.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Bakteriologi Klinik, Pusat Pendidikan Kesehatan. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1992. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 986/Menkes/Per/XI/1992 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Petunjuk Penyusunan Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah sakit. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit. Ditjen PPM & PPL. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1997. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Indonesia. Ditjen PPM dan PPI. Ditjen Yanmedik. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Steril Supply Departement / CSSD) Di Rumah Sakit. Ditjen BPM. Jakarta.

Efendi & Ronal. 1998. Masalah Infeksi Dalam Pembekalan, Fakultas Kedokteran USU, Medan.

Fardiaz S, Jenie BSL. 1989. Uji Sanitasi Dalam Industri Pangan. Ed ke-2. Bogor.

Filetoth, Zsolt. 2003. Hospital Acquired Ifection Causes and Control. London and Philadelphia, England: Whurr Publishers Ltd.

Goff, Douglas. 2009. Dairy Science and Technology Education. Canada: University of Guelph.

Hoffman, P., Bradley, C. and Ayliffe, G., 2004. Disinfection in Healthcare 3rd

(18)

xviii Jawetz, Melnick dan Adelberg’s, 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Penerjemah Bagian Mikrobiologi Universitas Airlangga. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Kozol, Robert A., Farmer, Diana L., Tennenberg, Steven D., Mulligan, Michael., 1999. Instruments and Sutures. In: Surgical Pearls. Philadelphia: F.A. Davis Company, 8-12. Lachman. L, Lieberman H.A, Kanig. J.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi ketiga. Jakarta : Universitas Indonesia Press (hal 1292).

Lambert, Peter A. 2004. Mechanisms of action of biocides. In : Russel, Hugo & Ayliffe’s Principles and Practice of disinfection, Preservation, and Sterilization. Edited by Adam P. Fraise, Peter A. Lambert, Jean-Yves Mailard 4th ed. Australia : Blackwell Publishing Ltd.

Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mazzola, dkk. 2003. Determination of Decimal Reduction Time (D-value) of Chemical Agents Used in Hospitals for Disinfection Purposes. Brazil : Department of Biochemical and Pharmaceutical Technology, School of Pharmaceutical Sciences, University of Sao Paulo.

Nealon, Thomas F. 1996. Peralatan Bedah. Dalam: Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. Ed 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. (hal : 8-19)

Pelczar, M.J., dan Chan, E.C.S. Dasar-dasar Mikrobiologi 2. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UIPress), 2009.

Pratiwi Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga (hal :2).

Provincial Infectious Diseases Advisory Committee (PIDAC), 2010. Best Practices For Cleaning, Disinfection and Sterilization of Medical Equipment/Devices In All Health Care Settings. Canada : Provincial Infectious Diseases Advisory Committee

Russel DA, Mcdonnell G. 1999. Antiseptics and Desinfectants : activity, action, and resistance. Clin Microbiol Rev. (hal 147-149)

Rutala , W.A. and Weber, D.J., 2008. Guideline for Desinfectan and Sterilization in Healthcare Facilities. Departement of Human Service, USA.

Schaffer, Garzon, Heroux, dan Korniewicz, 2000. Pencegahan Infeksi Dan Praktik yang Aman. Penerjemah Setiawan, S.Kp. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.(hal 122-136)

Silvia I. Acosta-Gnass, Valeska de Andrade Stempliuk. 2009. Steriization manual for health centers. Washington. (hal : 61-62)

(19)

xix Sjamsuhidajat, R, dan de jong, W. 2004. Pembedahan. Dalam: Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W.,ed 2., Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. (hal: 9)

Somani, B. Sunil and Nitin W. Ingole. 2012. Formulation of Kinetic Model to

Predict Desinfection of Water by Using Natural Herbs- International Journal Inviromental Science Vol. 2, No. 3. Amravati: Sant Gadge Baba

Amravati University.

Sugiartono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABeta. (hal :72)

Taylor JH, Rogers SJ, Holah JT. 1999. A Comparison of the Bactericidal Efficacy of 18 Disinfectants used in the food industry againts

Eschrchia coli O157:H7 and Pseudomonas aeruginosa at 10 and 20 °C. J Appl Microbiol (hal 87: 718-725).

Tietjen, Linda dkk. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Harjodan JNPKKR atau POGI dan JHPIEGO.

Voigt, R. 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, (hal 764 – 769).

Von Woedtke, T., Kramer, A. 2008. The limits of Sterility Assurance. GMS Krankenhaushhygiene Interdisziplinar, Vol. 3(3), ISSN 1863-5245.

Waluyo, Lud., 2010. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: UMM Press.

Wheeler, F.M and Volk, A.W. 1989. Basic Microbiology. Diterjemahkan oleh Markham. Cetakan V. Penerbit Erlangga. Jakarta.

World Health Organization, Regional Office for South-East Asia and Regional Office for Western Pacific., 2004. Practical Guidelines for Infection Control in Health Care Fasilities. New Delhi: World Health Organization.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi metode perlakuan mekanik total melalui work hardening , SMAT sebagai metode perlakuan

Hal tersebut dapat diketahui dari uji Chi Square yang telah dilakukan dengan program SPSS versi 17.0, diketahui bahwa nilai chi square (X 2 ) hitung

Diagram pengendali standar dengan asumsi normalitas nampak memberikan lebar batas pengendali yang sempit sehingga akan menyebabkan peningkatan jumlah sampel yang

Jamkrindo dalam menjalankan penugasanya untuk menyalurkan penjaminan kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan bulan oktober 2020 mencapai volume 78,47 triliun jika

Akan tetapi manusia juga tidak bisa menyangkal bahwa dia selalu mengalami objek dalam relasi kausalitas, sehingga menurut Kant, kategori- kausalitas harus dimiliki

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai T- Statistics 5,081 lebih besar dari 1,64 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif signifikan antara perilaku

Dari analisis tersebut dapat dilihat berapa rupiah penerimaan yang akan diperoleh petani dari setiap rupiah yang dikeluarkan petani dalam usahatani tersebut

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Struktur Pengendalian Manajemen Dan Proses Pengendalian