• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTISARI. Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI, 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, 3 Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTISARI. Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI, 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, 3 Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS

PERAWATAN KELUA KABUPATEN TABALONG Tri Yusna Sari1;Erna Prihandiwati2; Enggar Suswati3

KB (Keluarga Berencana) bagi keluarga sangat besar manfaatnya terutama bagi ibu. KB dan kontrasepsi menjamin bahwa bayi akan mendapat nutrisi yang cukup untuk waktu tertentu, dengan mencegah kehamilan lain yang terlalu dini. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas yang paling baik untuk bayi. Masalah dalam KB khususnya ibu menyusui adalah pemilihan kontrasepsi yang kurang tepat. Sedangkan kontrasepsi suntik 1 bulan mengandung hormon estrogen dan progesteron dimana hormon estrogen dapat mengganggu fungsi hormon prolaktin dalam memproduksi ASI. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui ASI eksklusif yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan di Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari responden secara langsung (data primer) dengan kuisioner.

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong pada bulan Desember 2015 – Januari 2016, berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji pearson didapatkan data r = 0,407 dan nilai p value = 0,003, maka p value mempunyai nilai < 0,05.Sehingga berdasarkan hasil analisis data tersebut diketahui bahwa ada pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong. Dengan rata-rata volume ASI ibu menyusui yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan adalah 120 ml dan yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan adalah 168,7 ml.

Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI,

1,2

Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin,

3

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE USE OF 1 MONTH AND 3 MONTHS INJECTION CONTRACEPTIVE TO MOTHER’S MILK PRODUCTION IN PUSKESMAS

PERAWATAN KELUA DISTRICT TABALONG Tri Yusna Sari1;Erna Prihandiwati2;Enggar Suswati3

KB ( Family Planning ) for families is very beneficial , especially for mothers . Family planning and contraception guarantee that the baby will get enough nutrients for a certain time , to prevent another pregnancy too soon . Mother's Milk ( ASI ) is a source of nutrition and immunity is best for babies . Problems in planning , especially nursing mothers is the lack of proper contraceptive . While the 1 -month injection contraceptives containing estrogen and progesterone hormone estrogen which can disrupt prolactine hormone’s function in producing milk. The purpose of this study is to determine the effect of the use of 1 month and 3 months injection contraceptives on the production of breast milk in Puskesmas Perawatan Kelua District Tabalong.

This research uses descriptive analytic method . Samples taken in this research is all mothers breastfed exclusively using the injected contraceptive 1 month and 3 months at Puskesmas Perawatan Kelua District Tabalong . Data collected by collecting data from respondents directly ( primary data ) by questionnaire .

Results of research conducted at Puskesmas Perawatan Kelua District Tabalong in December 2015 - January 2016 , based on a statistical test by using chi square count data obtained r = 0.407 and p value = 0,003. So we can conclude that p value ≤ 0.05 so that based on the results of the data analysis known that there is the use of 1 month and 3 months injectable contraceptives influence on the production of breast milk in Puskesmas Perawatan Kelua District Tabalong. With an average volume of milk of breastfeeding mothers who use injectable contraception 1 month is 120 ml and using the injected contraceptive 3 months is 168.7 ml.

Keywords: Contraceptive Injection, Production Of Mother’s Milk,

1,2

Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin,

3

(3)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penduduk Indonesia makin hari makin terus meningkat. Pada tahun 2015 penduduk Indonesia mencapai 252.370.792 jiwa, laju pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,21% per tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali jelas merupakan beban negara, yang harus terus menambah subsidi, menyediakan sarana dan prasaranan kehidupan, diantaranya pendidikan dan lapangan kerja yang memadai bagi rakyatnya. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan mengakibatkan penurunan indeks kebutuhan minimum rakyat Indonesia (Kompasiana, 2011).

Usaha pemerintah untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk dilaksanakan melalui program Keluarga Berencana (KB), sebab jika tidak meningkatkan peserta KB, jumlah penduduk Indonesia akan mengalami ledakan yang luar biasa. Program KB juga dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan penduduk terutama ibu dan anak, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama peningkatan derajat kesehatan akan berpengaruh menurunkan tingkat kematian, terutama kematian bayi dan anak (Anggraini & Martini, 2012).

KB bagi keluarga sangat besar manfaatnya terutama bagi ibu. KB dan kontrasepsi menjamin bahwa bayi akan mendapat nutrisi yang cukup untuk waktu tertentu, dengan cara mencegah kehamilan lain yang terlalu dini atau cepat setelah melahirkan. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat menunda fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi jika menyusui dilaksanakan berdasarkan permintaan atau kebutuhan bayinya dan dilaksanakan secara teratur sepanjang hari. Ibu menyusui juga harus mengetahui bahwa

(4)

melaksanakan pola laktasi yang ketat, tetap ada 3-12% wanita akan menjadi hamil lagi sebelum kembalinya haid pertama setelah melahirkan. Masalah dalam KB khususnya ibu menyusui adalah pemilihan atau penggunaan KB yang kurang tepat dan ketepatan menggunakan alat KB yaitu Ibu menyusui harus memilih alat kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi dan ketepatan waktu untuk menggunakan KB. Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain KB alamiah, kontrasepsi hormonal berisi progestin, kondom, kontrasepsi mantap (Hartanto, 2004).

Menurut (Saifuddin, 2013), metode atau jenis kontrasepsi yang akan digunakan harus memperhatikan status kesehatan, efek samping, konsekuensi kegagalan. Faktor penting yang mempengaruhi pengetahuan dalam pemakaian alat kontrasepsi antara lain sosial ekonomi, kultur, tingkat pendidikan dan pengalaman (Soekanto, 2002).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang berjudul Kajian Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Lama Ibu Menyusui di Sukoharjo oleh Indarwati, Dosen program studi ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta, bahwa lama ibu menyusui memiliki hubungan yang erat dengan penggunaan kontrasepsi hormonal. Dalam jurnal tersebut dijelaskan, beberapa metode kontrasepsi hormonal dapat menurunkan produksi Air Susu Ibu (ASI) seperti pil kombinasi atau injeksi tiap bulan yang berisi estrogen dan progesteron, sehingga selama ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan metode kontrasepsi hormonal tersebut (WHO, 1993).

Dan menurut penelitian oleh Endah Purwaningsih dan Rita Susilowati yang berjudul Pengaruh Kontrasepsi Suntik Terhadap Pengeluaran ASI Eksklusif di BPS Triparyati Kemalang Kemalang Kabupaten Klaten, pemakaian kontrasepsi suntik yang mengandung hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi pengeluaran ASI, hal ini didukung dari 53 responden yang tidak lancar pengeluaran ASInya sebanyak 29 orang (54,7%).

(5)

jumlah wanita pasca melahirkan yang menggunakan kontrasepsi juga semakin meningkat dari tahun ke tahun terutama kontrasepsi suntik, karena selain persentasi keberhasilan 99%, wanita yang menggunakan kontrasepsi suntik tidak perlu mengingat waktu minum (untuk kontrasepsi pil) setiap hari yang kadang bisa terlewat. Sehingga pemakaian kontrasepsi suntik ini kemungkinan dapat berpengaruh pada produksi ASI ibu yang sedang dalam masa menyusui.

Hal ini dikarenakan hormon yang ada dalam kontrasepsi suntik mempengaruhi produksi ASI (Saifuddin, 2003). Hormon prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian depan otak berfungsi untuk merangsang kelenjar produksi ASI. Kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki kandungan 150 mg Depo Medroxyprogesteron Asetat dan kontrasepsi suntik 1 bulan memiliki kandungan kombinasi antara hormon 25 mg Medroxyprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat. Dan hormon Estradiol Sipionat atau estrogen ini dapat menghambat kerja dari hormon prolaktin yang berpengaruh besar dalam memproduksi ASI (BKKBN, 2007).

Bagi Ibu yang dalam masa menyusui, tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi suntik yang memiliki kandungan estrogen atau estradiol sipionat karena hal ini dapat menurunkan jumlah produksi ASI, sehingga menghambat kelancaran pengeluaran ASI selama masa laktasi (Hanafi, H.2004).

Berdasar uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong.

Referensi

Dokumen terkait

terdapat dalam keyboard untuk menambah nuansa musikal dalam konteks gendang guro-guro aron...melalui berbagai kreasi dan eksperimen yang dilakukan oleh seniman Karo terhadap

Situasi pandemi Covid-19 seperti ini, pembelajaran daring diatur melalui Surat Edaran Kemdikbud mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19 terdapat

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok (group). Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu maupun

Hal ini dapat berpengaruh pada laju produksi yang dihasilkan unit dan meningkatnya pengeluaran perusahaan untuk biaya pemeliharaan (maintenance) apabila breakdown

Nilai kualitas ini tidak berbeda dengan hasil yang diperoleh dari reviewer pada penelitian I yang mengahasilkan kualitas Baik dari 4 aspek penilaian, yaitu

Ekstrak metanol daging dan jeroan keong ipong-ipong memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar dari dua ekstrak yang lainnya, ditandai dengan nilai IC 50 yang

Hidrograf aliran Sub-DAS Cijurey Hulu yang didominasi hutan jati dari berbagai kelas umur menunjukkan respon hidrologi Sub-DAS tersebut kurang baik yang ditandai

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pelaksanaan standar asuhan keperawatan dalam tindakan pemasangan infus merupakan masalah yang serius dan perawat diharapkan