KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
TOPIK :
TOPIK :
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL MELALUI
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL MELALUI
KONSOLIDASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN
KONSOLIDASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN
KONSOLIDASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN
KONSOLIDASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN
KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH
KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH
Disampaikan Pada
Disampaikan Pada
I. LATAR BELAKANG
Industri Agro dan Kimia (Agrokim) memiliki peranan strategis dalam struktur
industri dan ekonomi Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi industri
agro dan kimia dalam PDB, ekspor, penyerapan tenaga kerja. Peranan lainnya
adalah dalam hal mendukung ketahanan pangan, dan mendukung
pengembangan ekonomi dan pemerataan pembangunan industri keseluruh
wilayah Indonesia
wilayah Indonesia.
Perkembangan industri agro dan kimia selama ini telah menunjukkan
kemajuan-kemajuan, namun belum optimal sebagaimana diharapkan. Hal ini
kemajuan kemajuan, namun belum optimal sebagaimana diharapkan. Hal ini
disebabkan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi antara lain
(1) masih berbasis comparative advantage (2) kelangkaan bahan baku karena
banyak diekspor dalam bentuk produk primer (3) persaingan yang semakin
banyak diekspor dalam bentuk produk primer (3) persaingan yang semakin
ketat (4) adanya hambatan tarif dan non tarif, sehingga masih diperlukan
upaya pengembangan melalui berbagai kebijakan dan program yang efektif.
2 2
II. ARAH PENGEMBANGAN
“mewujudkan industri agro dan kimia (AGROKIM) yang berdaya saing kuat,
A. V i s i
j
g
(
) y
g
y
g
,
berwawasan lingkungan dan mampu meningkatkan ketahanan pangan dan
kesejahteraan rakyat”.
B. M i s i
¾
Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional.
¾
Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional.
¾
Memperkuat struktur industri agro dan kimia.
¾
Meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri.
¾
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi.
C Tujuan
Memperkuat struktur industri agro dan kimia berdasarkan klaster
C. Tujuan
Memperkuat struktur industri agro dan kimia berdasarkan klaster
industri.
Meningkatkan utilisasi kapasitas produksi industri agro dan kimia.
Meningkatkan penguasaan pasar produk industri agro dan kimia di
Meningkatkan penguasaan pasar produk industri agro dan kimia di
DN & ekspor.
Meningkatkan penggunaan bahan baku yang berasal dari SDA dalam
negeri
negeri.
Meningkatkan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri
agro & kimia.
Meningkatkan penguasaan teknologi dan kemampuan SDM untuk
mewujudkan produk industri agro dan kimia yang memenuhi
ketentuan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
li
k
hid
lingkungan hidup.
Memperluas kesempatan kerja dan berusaha.
4 4
D Sasaran Tahun 2005 2009
Berdasarkan peranannya dalam perekonomian nasional serta visi dan
D. Sasaran Tahun 2005-2009
Berdasarkan peranannya dalam perekonomian nasional, serta visi dan
misi yang diemban, maka sasaran pengembangan industri agrokim
tahun 2005-2009 adalah :
1. Pertumbuhan PDB industri agrokim sebesar 7,63 %/tahun
2. Pertumbuhan nilai ekspor produk industri agrokim pada tahun
2005-2009 rata-rata sebesar 7,87 %, sehingga pada tahun 2005-2009 dapat
2009 rata rata sebesar 7,87 %, sehingga pada tahun 2009 dapat
mencapai US$ 28,6 milyar
3. Utilisasi kapasitas produksi rata-rata industri agro dan kimia pada
tahun 2009 mencapai 79,4 %
tahun 2009 mencapai 79,4 %
4. Penyerapan tenaga kerja industri agro dan kimia pada tahun
2005-2009 sebesar 85 ribu orang/tahun, sehingga total tenaga kerja
III. PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
III. PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
BERDASARKAN KAWASAN
BERDASARKAN KAWASAN
BERDASARKAN KAWASAN
BERDASARKAN KAWASAN
NO.
NO.
NAMA KLASTER
NAMA KLASTER
LOKASI
LOKASI
KAWASAN BARAT INDONESIA (KBI) KAWASAN BARAT INDONESIA (KBI)
1.
1. Klaster FurnitureKlaster Furniture Jawa TengahJawa Tengah 2.
2. Klaster Buah dan Pulp KertasKlaster Buah dan Pulp Kertas Jawa BaratJawa Barat 3.
3. Klaster PetrokimiaKlaster Petrokimia BantenBanten 4.
4. Klaster Gula Klaster Gula Jawa TimurJawa Timur 5.
5. Klaster KopiKlaster Kopi LampungLampung 6.
6. Klaster Karet dan CPOKlaster Karet dan CPO Sumatera UtaraSumatera Utara 7.
7. Klaster SemenKlaster Semen Sumatera BaratSumatera Barat
KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI) KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI) KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI) KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI)
1.
1. Klaster KelapaKlaster Kelapa Sulawesi UtaraSulawesi Utara 2.
2. Klaster KakaoKlaster Kakao Sulawesi SelatanSulawesi Selatan 3
3 Klaster TembakauKlaster Tembakau Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara Barat 3.
3. Klaster TembakauKlaster Tembakau Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara Barat 4.
4. Klaster Ikan Klaster Ikan MalukuMaluku 5.
5. Klaster PetrokimiaKlaster Petrokimia Kalimantan TimurKalimantan Timur 6
6 KlKl tt KK ikik K liK li tt bb tt
6 6
6.
6. Klaster KeramikKlaster Keramik Kalimantan baratKalimantan barat
IV. PERMASALAHAN
1
1
Produk primer hasil pertanian masih banyak diekspor seperti
Produk primer hasil pertanian masih banyak diekspor seperti
A. Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
1.
1.
Produk primer hasil pertanian masih banyak diekspor seperti
Produk primer hasil pertanian masih banyak diekspor seperti
kopi, teh, daun tembakau dll, sehingga industri dalam negeri
kopi, teh, daun tembakau dll, sehingga industri dalam negeri
kekurangan bahan baku
kekurangan bahan baku
2.
2.
Teknologi pasca panen masih ketinggalan, sehingga m
Teknologi pasca panen masih ketinggalan, sehingga mutu dan
harga bahan baku menjadi kurang competitive
3
Mahalnya biaya distribusi dan tranportasi
3.
Mahalnya biaya distribusi dan tranportasi
4.
Kenaikan harga kemasan plastik.
5.
5.
Rendahnya minat investor karena ketidak pastian kelangsungan
Rendahnya minat investor karena ketidak pastian kelangsungan
5.
5.
Rendahnya minat investor karena ketidak pastian kelangsungan
Rendahnya minat investor karena ketidak pastian kelangsungan
pasokan bahan baku
pasokan bahan baku
6.
Permasalahan Lanjutan………
1.
Makin terbatasnya pasokan bahan baku, akibat makin turunnya
B. Industri Kayu dan Barang Kayu (termasuk rotan)
potensi sumber daya hutan alam dan maraknya illegal logging dan
illegal trade, sementara pasokan bahan baku dari HTI belum
mencukupi.
2.
Mesin/peralatan produksi yang sudah tua, sehingga menyebabkan
efisiensi produksi menjadi rendah.
3.
Adanya saingan produk sejenis dari China yang harganya lebih
murah (yang menurut informasi bahan bakunya berasal dari
praktek-praktek illegal logging dan illegal trade dari Indonesia).
4.
Kenaikan BBM menyebabkan meningkatnya biaya pengadaan bahan
baku
5.
Lemahnya design produk dan finishing, sehingga kalah bersaing di
pasaran internasional dengan negara produsen lainnya.
6.
Lemahnya promosi produk industri pengolahan di luar negeri.
7.
Masalah lingkungan (tuntutan ekolabel, dll).
8 8
Permasalahan Lanjutan………
1
Permasalahan utama industri pupuk saat ini adalah tidak
C. Industri Pupuk, Petrokimia dan Karet
1.
Permasalahan utama industri pupuk saat ini adalah tidak
terpenuhinya pasokan gas yang sampai saat ini belum
terselesaikan pada beberapa pabrik pupuk.
p
p p
p p
2.
Kenaikan harga minyak di pasar internasional yang pada
saat ini hampir mencapai US$. 100/barel berdampak pula
saat ini hampir mencapai US$. 100/barel berdampak pula
pada kenaikan harga bahan-bahan kimia dunia. Kenaikan
harga bahan-bahan kimia dunia juga mengakibatkan
terjadinya kenaikan harga produk petrokimia di dalam
negeri.
Permasalahan Lanjutan………
1
Permasalahan utama industri semen adalah terus
D. Industri Semen dan bahan Galian Non Logam Lainnya
1. Permasalahan utama industri semen adalah terus
meningkatnya harga energi.
2. Tarif bea masuk produk kaca masih rendah dibandingkan
p
g
dengan negara lain seperti Thailand, Philipina dan China
sehingga banyak produk kaca impor yang mengganggu pasar
DN, adanya tuduhan dumping dari negara pesaing, serta
pertumbuhan bidang konstruksi dan automotif yang masih
d h
rendah.
3. Banyaknya keramik impor dari China dengan harga murah
dan kurangnya pasokan gas (baik kualitas maupun
dan kurangnya pasokan gas (baik kualitas maupun
kuantitasnya) dari PGN
10 10
V KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
V KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
V. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
V. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
1.
1.
Pemanfaatan potensi SDA (bahan baku) yang didukung
Pemanfaatan potensi SDA (bahan baku) yang didukung
oleh infrastruktur yang memadai
oleh infrastruktur yang memadai
2.
2.
Penciptaan
Penciptaan iklim
iklim usaha
usaha yang
yang kondusif
kondusif melalui
melalui tarif,
tarif,
safeguard,
safeguard, standard
g
g
,
,
standard wajib,
wajib, penanganan
j ,
j , p
penanganan produk
p
g
g
produk ilegal
p
p
ilegal
g
g
dan
dan lain
lain--lain
lain
3
3
Antisipasi
Antisipasi dan
dan penanganan
penanganan permasalahan
permasalahan aktual
aktual sektor
sektor
3.
3.
Antisipasi
Antisipasi dan
dan penanganan
penanganan permasalahan
permasalahan aktual
aktual sektor
sektor
industri
VI STRATEGI PENGEMBANGAN
VI STRATEGI PENGEMBANGAN
VI. STRATEGI PENGEMBANGAN
VI. STRATEGI PENGEMBANGAN
M
k
k
i d
i b b i SDA
M
k
k
i d
i b b i SDA
1.
1.
Memperkuat struktur industri berbasis SDA
Memperkuat struktur industri berbasis SDA
2.
2.
Mengoptimalkan penguasaan pasar dalam negeri dan
Mengoptimalkan penguasaan pasar dalam negeri dan
ekspor
ekspor
ekspor
ekspor
3.
3.
Meningkatkan efisiensi proses produksi dan distribusi
Meningkatkan efisiensi proses produksi dan distribusi
M
i
k tk
k
di
i d
i t
i t k it d
M
i
k tk
k
di
i d
i t
i t k it d
4.
4.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan
asosiasi untuk mengantisipasi dan mengatasi
asosiasi untuk mengantisipasi dan mengatasi
permasalahan aktual di bidang industri agro dan kimia
permasalahan aktual di bidang industri agro dan kimia
p
g
g
p
g
g
12 12
VII PROGRAM PENGEMBANGAN
VII PROGRAM PENGEMBANGAN
VII. PROGRAM PENGEMBANGAN
VII. PROGRAM PENGEMBANGAN
1.
1. Pengembangan klaster (15 klaster di 13 Propinsi)
Pengembangan klaster (15 klaster di 13 Propinsi)
2
2 Pengembangan komoditi berbasis kompetensi inti daerah
Pengembangan komoditi berbasis kompetensi inti daerah
2.
2. Pengembangan komoditi berbasis kompetensi inti daerah
Pengembangan komoditi berbasis kompetensi inti daerah
(komoditi potensial/unggulan) yang mempunyai nilai
(komoditi potensial/unggulan) yang mempunyai nilai
tambah tinggi
tambah tinggi
gg
gg
3.
3. Penanganan masalah aktual di bidang industri agro dan
Penanganan masalah aktual di bidang industri agro dan
kimia (produk ilegal, standard, iklim usaha, dll)
kimia (produk ilegal, standard, iklim usaha, dll)
(p
(p
g ,
g ,
,
,
,
,
)
)
4.
PROGAM/KEGIATAN
PROGAM/KEGIATAN
TAHUN 2008 DAN RENCANA 2009
TAHUN 2008 DAN RENCANA 2009
TAHUN 2008 DAN RENCANA 2009
TAHUN 2008 DAN RENCANA 2009
KELOMPOK I
KELOMPOK I
JAWA TENGAH
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009 KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KLASTER KLASTER
Pengolahan Kayu
Pengolahan Kayu Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri pengolahan klaster industri pengolahan
Propinsi
Propinsi Dukungan Dukungan
pengembangan klaster pengembangan klaster klaster industri pengolahan
klaster industri pengolahan kayu.
kayu.
Fasilitasi dukungan Fasilitasi dukungan
pembangunan terminal bahan pembangunan terminal bahan
//
Kab. Kendal Kab. Kendal
pengembangan klaster pengembangan klaster industri pengolahan kayu. industri pengolahan kayu. Fasilitasi dukungan Fasilitasi dukungan pembangunan terminal pembangunan terminal // baku kayu/rotan baku kayu/rotan
Fasilitasi pusat desain furniture
Fasilitasi pusat desain furniture Kab. Jepara Kab. Jepara (Kayu)
(Kayu)
Kab. Cirebon Kab. Cirebon
bahan baku kayu/rotan bahan baku kayu/rotan Fasilitasi pusat desain Fasilitasi pusat desain furniture furniture Kab. Cirebon Kab. Cirebon (Rotan) (Rotan)
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Pengolahan Kayu
Pengolahan Kayugg yy Peningkatan mutu dan produktivitas Peningkatan mutu dan produktivitas Kab. Blora (KD & Kab. Blora (KD & --Industri Pengolahan Kayu Hilir
Industri Pengolahan Kayu Hilir (bantuan mesin dan alat)
(bantuan mesin dan alat)
mesin) mesin) Kab. Purworejo Kab. Purworejo (hand (hand--tools)tools) MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL Rokok/tembakau Rokok/tembakau Pengolahan susu Pengolahan susu Makanan ringan Makanan ringan
Penyuluhan penanganan rokok Penyuluhan penanganan rokok ilegal
ilegal
Rakor peningkatan daya saing Rakor peningkatan daya saing i d t i l h
i d t i l h
Pelaksanaan registrasi Pelaksanaan registrasi cigarette making machine cigarette making machine Rakor peningkatan daya Rakor peningkatan daya
i i d t i l h i i d t i l h industri pengolahan susu
industri pengolahan susu Sosialisasi kaji tindak Sosialisasi kaji tindak
saing industri pengolahan saing industri pengolahan susu
susu
16 16
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
Jamu
Jamu Sosialisasi kaji tindakSosialisasi kaji tindak Kab. BanyumasKab. Banyumas Kab. Wonogiri Kab. Wonogiri
Pembinaan peningkatan Pembinaan peningkatan kualitas produksi jamu kualitas produksi jamu g
g
(CPJB) (CPJB) Garam
Garam Kab. RembangKab. Rembang Peningkatan produksi Peningkatan produksi garam beryodium garam beryodium
LAIN
LAIN--LAINLAIN
Pengolahan Susu
Pengolahan Susu Pengadaan cooling unit susuPengadaan cooling unit susu Kab. BanyumasKab. Banyumas Tepung Terigu
Tepung Terigu -- Pengembangan tepung terigu Pengembangan tepung terigu alternatif substitusi tepung alternatif substitusi tepung terigu melalui bantuan alat terigu melalui bantuan alat
Pakan Ternak
Pakan Ternak -- Bantuan alat untuk pakan Bantuan alat untuk pakan t k di K b B l li t k di K b B l li ternak di Kab. Boyolali ternak di Kab. Boyolali
Percetakan
Percetakan Peningkatan mutu industri Peningkatan mutu industri percetakan (Bantuan mesin percetakan (Bantuan mesin
Kab. Pati Kab. Pati
JAWA BARAT
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KLASTER KLASTER
Pengolahan Buah
Pengolahan Buah Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri pengolahan klaster industri pengolahan
Propinsi
Propinsi Dukungan Dukungan
pengembangan klaster pengembangan klaster buah
buah
Rapat koordinasi klaster Rapat koordinasi klaster pengolahan buah
pengolahan buah
Peningkatan mutu industri Peningkatan mutu industri
Kab. Kuningan Kab. Kuningan
K b K i K b K i
industri pengolahan buah industri pengolahan buah Forum komunikasi klaster Forum komunikasi klaster pengolahan buah
pengolahan buah Peningkatan mutu industri
Peningkatan mutu industri pengolahan buah (pengadaan pengolahan buah (pengadaan alat)
alat)
Kab. Kuningan Kab. Kuningan
Pulp dan Kertas
Pulp dan Kertas Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan kl t i d t i l d k t kl t i d t i l d k t
Propinsi
Propinsi Dukungan Dukungan
b kl t b kl t klaster industri pulp dan kertas
klaster industri pulp dan kertas pengembangan klaster pengembangan klaster industri pulp dan kertas industri pulp dan kertas
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
--MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL
Rokok/tembakau
Rokok/tembakau Penyuluhan penanganan Penyuluhan penanganan rokok ilegal
rokok ilegal
Pelatihan HACCP 22000
Pelatihan HACCP 22000--20052005 Sosialisasi klaster gula
Sosialisasi klaster gula
Pelaksanaan registrasi Pelaksanaan registrasi cigarette making machine cigarette making machine
Sos a sas aste gu a Sos a sas aste gu a Sosialisasi kaji tindak Sosialisasi kaji tindak
18 18
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
Pengolahan Kayu
Pengolahan Kayu Fasilitasi pusat desain furnitureFasilitasi pusat desain furniture Fasilitasi pusat desain Fasilitasi pusat desain furniture
furniture
LAIN
LAIN--LAINLAIN
Pakan Ternak
Pakan Ternak Bantuan peralatan pengolahan Bantuan peralatan pengolahan pakan ternak pakan ternak Kab.Majalengka Kab.Majalengka Kab. Kuningan Kab. Kuningan Minyak Kelapa
Minyak Kelapa Bantuan alat untuk pengolahan Bantuan alat untuk pengolahan minyak kelapa
minyak kelapa
Kab. Ciamis Kab. Ciamis
Karet
Karet Peningkatan kualitas produk Peningkatan kualitas produk b
b bb kk
Kodya Bandung
Kodya Bandung Pembinaan dan Pembinaan dan
b d k
b d k
barang
barang--barang karet barang karet pengembangan mutu produk pengembangan mutu produk barang karet sebagai
barang karet sebagai monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi bantuan peralatan tahun bantuan peralatan tahun 2007 d 2008
2007 d 2008 2007 dan 2008 2007 dan 2008 Pengolahan Susu
Pengolahan Susu -- Peningkatan mutu susu Peningkatan mutu susu segar sebagai bahan baku segar sebagai bahan baku
D.I. YOGYAKARTA
D.I. YOGYAKARTA
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Pengolahan Kayu Pengolahan Kayu --MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL
•Rokok/Tembakau • Penyuluhan Penanganan Rokok Illegal
• Rapat koordinasi dalam
• Sosialisasi pedoman registrasi cigarette making machine • Makanan Ringan rangka kerjasama internasional
• Sosialisasi kaji tindak industri makanan
makanan
20 20
LAMPUNG
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KLASTER KLASTER
Kopi
Kopi Forum komunikasi klaster kopiForum komunikasi klaster kopi
--KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Pengolahan Pengolahan Jagung Jagung --Pengolahan Pengolahan T /P t T /P t --Tepung/Pasta Tepung/Pasta MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL Minyak Jarak
Minyak Jarak Pengembangan bahan bakar Pengembangan bahan bakar nabati
nabati
--LAIN
SUMATERA SELATAN
SUMATERA SELATAN
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Pengolahan Karet
Pengolahan Karet -- Penanganan limbah gas Penanganan limbah gas
(bau) pada industri crumb (bau) pada industri crumb rubber
rubber
Peningkatan kualitas dan Peningkatan kualitas dan produksi barang
produksi barang--barang barang karet (bantuan alat dan karet (bantuan alat dan pelatihan) untuk
pelatihan) untuk pelatihan) untuk pelatihan) untuk
mendukung program klaster mendukung program klaster karet karet MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL Makanan dan Makanan dan Mi Mi
Sosialisasi bahan tambahan Sosialisasi bahan tambahan
(PIPIMM) (PIPIMM)
--Minuman
Minuman pangan (PIPIMM)pangan (PIPIMM) Biodiesel
Biodiesel Pengembangan bahan bakar Pengembangan bahan bakar nabati
nabati
22 22
KELOMPOK II
KELOMPOK II
JAWA TIMUR
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KLASTER KLASTER
Industri Gula
Industri Gula Dukungan pengembanganDukungan pengembangan PropinsiPropinsi DukunganDukungan Industri Gula
Industri Gula Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri gula
klaster industri gula Sosialisasi klaster gula Sosialisasi klaster gula
Propinsi
Propinsi Dukungan Dukungan
pengembangan klaster pengembangan klaster industri gula
industri gula
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
--MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL
Rokok/tembakau
Rokok/tembakau Penyuluhan penanganan Penyuluhan penanganan rokok ilegal
rokok ilegal
Pelaksanaan registrasi Pelaksanaan registrasi cigarette making machine cigarette making machine Pengolahan Susu
Pengolahan Susu Sosialisasi peran PIPIMMSosialisasi peran PIPIMM Sosialisasi SNI Sosialisasi SNI Sosialisasi Codex Sosialisasi Codex Rapat koordinasi Rapat koordinasi kerjasama internasional kerjasama internasional P k O ik P k O ik PP bb hh K b BK b B ii Pupuk Organik
Pupuk Organik Pengembangan usaha Pengembangan usaha komersial industri pupuk komersial industri pupuk organik campuran
organik campuran
Kab. Banyuwangi Kab. Banyuwangi
--Minyak Jarak
Minyak Jarakyy Pengembangan bahan bakar Pengembangan bahan bakar gg gg --nabati
nabati
24 24
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
Garam
Garam Kab. Sampang, Kab. Sampang, Kab. Sumenep Kab. Sumenep
Optimalisasi penyerapan Optimalisasi penyerapan garam rakyat melalui garam rakyat melalui
bantuan pengolahan garam bantuan pengolahan garam rakyat kualitas rendah
rakyat kualitas rendah
menjadi garam bahan baku menjadi garam bahan baku (sesuai SNI)
(sesuai SNI)
LAIN
LAIN--LAINLAIN
Pengolahan Kayu
Pengolahan Kayu Pengembangan dan fasilitasi Pengembangan dan fasilitasi Pusat Pelatihan Industri
Pusat Pelatihan Industri P l h K
P l h K
Kab. Lumajang
Kab. Lumajang Pengembangan dan Pengembangan dan fasilitasi Pusat Pelatihan fasilitasi Pusat Pelatihan I d t i P l h K di I d t i P l h K di Pengolahan Kayu
Pengolahan Kayu Industri Pengolahan Kayu di Industri Pengolahan Kayu di Lumajang (lanjutan)
Lumajang (lanjutan)
Pengolahan Susu
Pengolahan Susu Peningkatan mutu susu segar Peningkatan mutu susu segar sebagai bahan baku industri sebagai bahan baku industri pengolahan (pengadaan alat) pengolahan (pengadaan alat)
DKI JAKARTA
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Pengolahan Kayu Pengolahan Kayu --Pengolahan Kayu Pengolahan Kayu MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL Pengolahan Susu
Pengolahan Susu Penyusunan roadmap industriPenyusunan roadmap industri Rapat teknisRapat teknis Pengolahan Susu
Pengolahan Susu Minuman Ringan Minuman Ringan
Penyusunan roadmap industri Penyusunan roadmap industri pengolahan susu.
pengolahan susu.
Penyusunan roadmap industri Penyusunan roadmap industri pengolahan buah
pengolahan buah
Rapat teknis Rapat teknis revisi/penyu
revisi/penyu--sunan SNI sunan SNI kopi instan, kopi bubuk. kopi instan, kopi bubuk. Penyusunan rancangan Penyusunan rancangan t d k t i SDM t d k t i SDM Rapat teknis revisi/penyusu
Rapat teknis revisi/penyusu--nan SNI kopi, susu dan gula nan SNI kopi, susu dan gula dalam kemasan 3in1, creamer dalam kemasan 3in1, creamer nabati bubuk, susu coklat nabati bubuk, susu coklat
standar kompetensi SDM standar kompetensi SDM untuk industri susu
untuk industri susu olahan.
olahan.
Koordinasi dengan Dinas Koordinasi dengan Dinas bubuk, makanan susu
bubuk, makanan susu fermentasi.
fermentasi.
Rakor penyusunan Kepmen Rakor penyusunan Kepmen Perindustrian tentang
Perindustrian tentang
Industri & Perdagangan Industri & Perdagangan DKI Jakarta dalam
DKI Jakarta dalam rangka Sosialisasi rangka Sosialisasi PIPIMM (Bahan PIPIMM (Bahan g g
ketentuan produksi minuman ketentuan produksi minuman beralkohol
beralkohol
Rakor penyusunan pedoman Rakor penyusunan pedoman registrasi cigarette making registrasi cigarette making
Tambahan Pangan) Tambahan Pangan) Pembinaan penerapan Pembinaan penerapan dan pengawasan CPKB dan pengawasan CPKB registrasi cigarette making
registrasi cigarette making machine.
machine.
26 26
R I A U
R I A U
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit Forum komunikasi klaster Forum komunikasi klaster industri CPO industri CPO Kelapa Kelapa --MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL Pengolahan Buah
Pengolahan Buah -- Sosialisasi peran PIPIMMSosialisasi peran PIPIMM Pakan Ternak
Pakan Ternak -- Pengembangan industri Pengembangan industri pakan ternak di Riau pakan ternak di Riau
KEPULAUAN RIAU
KEPULAUAN RIAU
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Hasil Laut Hasil Laut --MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL --28 28
SUMATERA UTARA
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KLASTER KLASTER
Karet
Karet Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan Propinsigg pp gg gg Propinsi Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri karet dan
klaster industri karet dan barang karet
barang karet
p
p gg pp gg gg
klaster industri karet dan klaster industri karet dan barang karet
barang karet
Peningkatan kualitas dan Peningkatan kualitas dan produksi barang
produksi barang--barangbarang produksi barang
produksi barang barang barang karet (bantuan alat, karet (bantuan alat, pelatihan)
pelatihan)
Penanganan limbah Gas Penanganan limbah Gas (bau) pada industri crumb (bau) pada industri crumb (bau) pada industri crumb (bau) pada industri crumb rubber
rubber Kelapa Sawit/CPO
Kelapa Sawit/CPO Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri CPO
klaster industri CPO
Propinsi
Propinsi Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri CPO
klaster industri CPO Working Group Industri
Working Group Industri CPO CPO Forum Komunikasi Forum Komunikasi Pengembangan Klaster Pengembangan Klaster Industri Turunan Kelapa Industri Turunan Kelapa
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL
Kayu kelapa sawit
Kayu kelapa sawit Pilot project pengolahan kayuPilot project pengolahan kayu
--Kayu kelapa sawit
Kayu kelapa sawit Pilot project pengolahan kayu Pilot project pengolahan kayu kelapa sawit sebagai bahan kelapa sawit sebagai bahan baku industri pengolahan kayu baku industri pengolahan kayu hilir di Sumut hilir di Sumut P l h b h P l h b h PP l hl h P l kP l k i ti t ii Pengolahan buah Pengolahan buah Kelapa sawit Kelapa sawit Makanan ringan Makanan ringan Penyuluhan penanganan Penyuluhan penanganan rokok ilegal rokok ilegal Sosialisasi SNI Sosialisasi SNI Sosialisasi Codex Sosialisasi Codex Pelaksanaan registrasi Pelaksanaan registrasi cigarette making cigarette making machine machine 30 30
KELOMPOK III
KELOMPOK III
SUMATERA BARAT
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KLASTER KLASTER
S S
Semen
Semen Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri semen klaster industri semen (pembentukan Pokja, (pembentukan Pokja, Diagnosis dan Mobilisasi) Diagnosis dan Mobilisasi)
Propinsi
Propinsi Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri semen klaster industri semen (Kolaborasi)
(Kolaborasi)
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Kakao
Kakao Bantuan mesin peralatanBantuan mesin peralatan Kab. PadangKab. Padang
--Kakao
Kakao Bantuan mesin peralatan Bantuan mesin peralatan pengolahan biji kakao pengolahan biji kakao
fermentasi dan peningkatan fermentasi dan peningkatan nilai tambah kakao.
nilai tambah kakao.
Kab. Padang Kab. Padang Pariaman Pariaman MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL Pengolahan Pengolahan
sayuran dan buah sayuran dan buah
Sosialisasi bahan tambahan Sosialisasi bahan tambahan pangan
pangan
--sayuran dan buah sayuran dan buah--buahan buahan pangan pangan 32 32
BANTEN
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KLASTER KLASTER
Petrokimia
Petrokimia Dukungan pengembanganDukungan pengembangan PropinsiPropinsi Dukungan pengembanganDukungan pengembangan Petrokimia
Petrokimia Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri petrokimia klaster industri petrokimia Working Group industri Working Group industri petrokimia
petrokimia
Propinsi
Propinsi Dukungan pengembangan Dukungan pengembangan klaster industri petrokimia klaster industri petrokimia Forum Komunikasi Forum Komunikasi Pengembangan Klaster Pengembangan Klaster Industri Petrokimia Industri Petrokimia Industri Petrokimia Industri Petrokimia Pengembangan Pusat Pengembangan Pusat Informasi Industri Informasi Industri Petrokimia di Banten Petrokimia di Banten
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
--MASALAH AKTUAL MASALAH AKTUAL
BANGKA BE ITUNG
BANGKA BELITUNG
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Hasil Laut
Hasil Laut
--LAIN
LAIN--LAINLAIN
Makanan ringan
Makanan ringan Bantuan mesin/peralatan Bantuan mesin/peralatan industri makanan ringan di industri makanan ringan di Prop. Babel.
Prop. Babel.
34 34
J A M B I
J A M B I
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Kelapa Sawit Kelapa Sawit --Karet Karet --Karet Karet
BENGKULU
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
--Hasil Laut Hasil Laut --Karet Karet --LAIN LAIN--LAINLAIN Pengolahan Kopi
Pengolahan Kopi -- Peningkatan mutu kopi Peningkatan mutu kopi (bantuan alat pengolahan (bantuan alat pengolahan (bantuan alat pengolahan (bantuan alat pengolahan kopi)
kopi) Kakao
Kakao Bantuan mesin/peralatan Bantuan mesin/peralatan pengolahan kakao
pengolahan kakao Kayu kelapa sawit
Kayu kelapa sawit -- Bantuan mesin/peralatan Bantuan mesin/peralatan pengolahan kayu kelapa pengolahan kayu kelapa sawit
sawit K k
K k BB tt i di d
Kakao
Kakao -- Bantuan mesin dan Bantuan mesin dan peralatan pengolahan peralatan pengolahan kakao. kakao. 36 36
NANGROE ACEH DARUSSALAM
NANGROE ACEH DARUSSALAM
KOMODITI
KOMODITI PROGRAM 2008PROGRAM 2008 KETERANGANKETERANGAN RENCANA 2009RENCANA 2009
KOMPETENSI INTI DAERAH KOMPETENSI INTI DAERAH
Hasil Laut Hasil Laut --Minyak Atsiri Minyak Atsiriyaya tsts --LAIN LAIN--LAINLAIN Kelapa
Kelapa Bantuan mesin pengolahanBantuan mesin pengolahan Kab Aceh BaratKab Aceh Barat Kelapa
Kelapa Bantuan mesin pengolahan Bantuan mesin pengolahan minyak kelapa
minyak kelapa
Kab. Aceh Barat Kab. Aceh Barat Daya
Daya
--Kopi
Kopi Peningkatan teknologi Peningkatan teknologi pengolahan kopi (bantuan pengolahan kopi (bantuan
Kab. Bener Kab. Bener Meriah Meriah --alat) alat)