• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyambut Sang Raja. Semarang, 1 Desember 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menyambut Sang Raja. Semarang, 1 Desember 2012"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Hanya oleh pertolongan dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus sajalah, maka kita bisa tiba di bulan Desember 2012 ini. Sepanjang bulan ini kita akan kembali mengingat kasih Allah Bapa yang telah memberikan Putera Tunggal-Nya bagi kita. Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Natal selalu memiliki arti khusus dalam kehidupan kita, karena di situlah kita melihat kasih Allah dinyatakan.

Kehadiran Yesus Kristus di dalam dunia ini adalah sebagai Raja. Itulah sebabnya para majus rela menempuh perjalanan yang cukup jauh, dengan mengikuti Bintang Betlehem, agar dapat menjumpai Yesus Kristus, Sang Raja.

Dengan mengenal Yesus Kristus sebagai Raja, maka kita akan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Kehidupan kita tidak ditentukan oleh diri kita lagi, melainkan Kristus yang bertahta di hati kita. Di samping itu kita juga akan memiliki sikap suka memuji dan menyembah-Nya. Setiap kali kita datang kepada-Nya, tidak dengan tangan hampa. Sebagaimana orang majus membawa emas, kemenyan dan mur, maka kita juga akan mempersembahkan roh, jiwa, dan tubuh kita bagi hormat dan kemuliaan-Nya.

Selamat Natal 2012 dan selamat menyongsong Tahun baru 2013. Sang Imanuel akan selalu menyertai kita dan membawa kita dari kemuliaan kepada kemuliaan, dari kemenangan kepada kemenangan. 

Menyambut Sang Raja

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut,

Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP

Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara

dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Desember 2012 email : renungan _sk@yaho o.com webs ite : www .sinarkas ih.net Ruang T anya J awab :

sinarkasihsm ash@gma il.com Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo 

Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati  Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito  Sekretaris : Bibit Gunawan  Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH), Pdm. Yurianto (YR), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdt. Daud Wenny (DW)  Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

(2)

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-Pembayaran dapat melalui:

Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135

Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos. Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah

bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________ Alamat : _____________________________________________ _____________________________________________ Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP : _____________________________________________

Kedatangan Kristus memberikan pengharapan

kekal.

Agar setiap orang mengalami kehadiran

Kristus.

Tuhan telah menyatakan kasih-Nya sesuai janji-Nya yaitu menyelamatkan manusia yang berdosa. Ia membuktikan kasih-Nya itu melalui kelahiran Kristus di dunia ini. Janji tersebut sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya yang menyatakan bahwa kedatangan Mesias akan memberikan pengharapan bagi umat-Nya. Dalam keadaan yang terpuruk akibat dosa, kedatangan-Nya memberikan terang dan melepaskan manusia dari segala belenggu dosa. Ada dua hal penting yang nabi Yesaya katakan sehubungan dengan janji tersebut.

Pertama, Tuhan Yesus adalah manusia sejati. Hal ini sesuai dengan firman Tuhan yang mengatakan, “Seorang anak telah lahir untuk kita.” Kelahiran-Nya telah dinubuatkan dengan cara yang unik dan menakjubkan. Kedua, Tuhan Yesus adalah Allah sejati. Dengan nama ilahi yang Ia sandang: Sebagai Penasihat Ajaib dengan segala hikmat yang sempurna, Dialah yang menyingkapkan rencana keselamatan sempurna; sebagai Allah yang perkasa membuktikan Dia adalah Mesias yang seluruh kepenuhan ke-Allah-an akan berdiam secara jasmani; sebagai Bapa yang kekal bagi umat-Nya karena kasih-Nya, perlindungan-Nya dan pemeliharaan-Nya atas kebutuhan umat-Nya; dan sebagai Raja Damai, Yesus membawa damai Allah untuk memperdamaikan manusia dengan Allah.

Kedatangan-Nya ke dunia ini telah memberikan kepada manusia yang berdosa sebuah pengharapan. Tanpa kelahiran-Nya, tidak mungkin manusia selamat. Sambil menantikan kedatangan-Nya yang kedua kalinya, biarlah kita terus memancarkan kehadiran-Nya yang memberikan pengharapan kekal. (AS)

2 Korintus 10-13

Bacaan Alkitab Setahun

sabtu, 1 desember 2012

D

O

A

r e n u n g a n

Janji Kedatangan Sang Raja

Yesaya 8:23-9:6

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,

seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yesaya 9:5

(3)

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-Pembayaran dapat melalui:

Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135

Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos. Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah

bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________ Alamat : _____________________________________________ _____________________________________________ Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP : _____________________________________________

Kedatangan Kristus memberikan pengharapan

kekal.

Agar setiap orang mengalami kehadiran

Kristus.

Tuhan telah menyatakan kasih-Nya sesuai janji-Nya yaitu menyelamatkan manusia yang berdosa. Ia membuktikan kasih-Nya itu melalui kelahiran Kristus di dunia ini. Janji tersebut sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya yang menyatakan bahwa kedatangan Mesias akan memberikan pengharapan bagi umat-Nya. Dalam keadaan yang terpuruk akibat dosa, kedatangan-Nya memberikan terang dan melepaskan manusia dari segala belenggu dosa. Ada dua hal penting yang nabi Yesaya katakan sehubungan dengan janji tersebut.

Pertama, Tuhan Yesus adalah manusia sejati. Hal ini sesuai dengan firman Tuhan yang mengatakan, “Seorang anak telah lahir untuk kita.” Kelahiran-Nya telah dinubuatkan dengan cara yang unik dan menakjubkan. Kedua, Tuhan Yesus adalah Allah sejati. Dengan nama ilahi yang Ia sandang: Sebagai Penasihat Ajaib dengan segala hikmat yang sempurna, Dialah yang menyingkapkan rencana keselamatan sempurna; sebagai Allah yang perkasa membuktikan Dia adalah Mesias yang seluruh kepenuhan ke-Allah-an akan berdiam secara jasmani; sebagai Bapa yang kekal bagi umat-Nya karena kasih-Nya, perlindungan-Nya dan pemeliharaan-Nya atas kebutuhan umat-Nya; dan sebagai Raja Damai, Yesus membawa damai Allah untuk memperdamaikan manusia dengan Allah.

Kedatangan-Nya ke dunia ini telah memberikan kepada manusia yang berdosa sebuah pengharapan. Tanpa kelahiran-Nya, tidak mungkin manusia selamat. Sambil menantikan kedatangan-Nya yang kedua kalinya, biarlah kita terus memancarkan kehadiran-Nya yang memberikan pengharapan kekal. (AS)

2 Korintus 10-13

Bacaan Alkitab Setahun

sabtu, 1 desember 2012

D

O

A

r e n u n g a n

Janji Kedatangan Sang Raja

Yesaya 8:23-9:6

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,

seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yesaya 9:5

(4)

Menurut tradisi raja-raja zaman dahulu, apabila seorang raja akan mengunjungi sebuah negeri, terlebih dahulu ia menyuruh seorang hamba atau utusan untuk berjalan mendahului dia ke negeri itu untuk mempersiapkan kebutuhannya. Demikian juga tugas Yohanes Pembaptis, ia harus mempersiapkan jalan untuk kedatangan Raja di atas segala raja, yaitu TuhanYesus Kristus.

Yohanes adalah orang yang berseru-seru di padang gurun dan berkata, “Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Meskipun Yohanes tahu bahwa sebagian orang Yahudi, terutama bagi para pemimpin agama Yahudi yang hidupnya merasa dekat dengan Tuhan, kata-kata itu keras dan menyakitkan. Tetapi sebagai seorang nabi Tuhan, Yohanes tetap berani dan dengan tegas menyampaikan pesan itu kepada orang Yahudi. Jalan yang dimaksud oleh Yohanes adalah, pertama, pertobatan dari perbuatan dosa dan membuka hati bagi Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat dalam hidup. Kedua, menerima baptisan air sebagai bukti kerelaan untuk menguburkan segala dosa dan siap menjalani hidup baru di dalam Kristus Yesus. Ketiga, menerima pengampunan dari Allah, sebagai wujud kesiapan untuk hidup berdamai dengan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan siap memuliakan nama-Nya.

Mempersiapkan diri sebagai jalan untuk menyambut kedatangan Tuhan sejak zaman Yohanes sampai sekarang bahkan sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali tetap penting bagi keselamatan manusia. Oleh karena itu terimalah Tuhan Yesus, tinggalkan dosa dan terimalah pengampunan dari Tuhan. (ADL)

Tidak ada jalan menuju kasih karunia Allah, selain

menyambut Tuhan Yesus Kristus.

Orang-orang yang belum bersedia menyambut kehadiran Tuhan Yesus mau

membuka hati dan menyambut-Nya Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Markus 1:4

Jalan Bagi Tuhan

Markus 1:1-8 Galatia 1-3

Bacaan Alkitab Setahun minggu, 2 desember 2012

Natal adalah hasil pengharapan orang

percaya.

Pasien di rumah atau rumah sakit, agar mempunyai pengharapan

sejati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.

Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan

penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya. Lukas 2 :25

Pengharapan yang Besar

Lukas 2:21–32

Tiap orang memiliki pengharapan dalam hidupnya. Ada orang yang mengharapkan sekedar untuk menikmati hidup lebih baik. Ada juga yang mengharapkan hari tua dapat tetap sehat dan berkecukupan. Namun seorang yang saleh dan hidup benar seperti Simeon, memiliki pengharapan yang jauh lebih mulia. Dia menanti-nantikan Sang Mesias. Dia terus mengharapkan kedatangan-Nya sampai masa tuanya.

Mengapa pengharapan Simeon mulia? Simeon menanti-nantikan Sang Mesias. Saat Sang Mesias hadir berarti keselamatan yang dibutuhkan manusia telah datang. Mesias datang menjadi terang yang diberikan kepada bangsa-bangsa. Betapa besar kerinduan hati Simeon. Besarnya kerinduan hati Simeon terungkap ketika dia benar-benar melihat bahkan menatang (menggendong) Sang Anak itu yaitu bayi Yesus. Simeon berkata, “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera…” Cukup bagi Simeon jikalau dia sudah menyaksikan Mesias dalam hidupnya. Tidak ada hal lain yang lebih berarti dibanding dengan pengharapan akan datangnya Mesias yang telah digenapi.

Kini kita hidup di zaman yang disebut zaman anugerah! Mengapa? Karena Sang Mesias sudah datang. Kita tidak lagi hidup dalam penantian akan Dia. Sudahkah Saudara menerima Dia? Orang yang telah menerima Yesus Kristus dalam hidupnya, memiliki sukacita dan damai sejahtera yang sesungguhnya. Dia tahu hidupnya yang sia-sia dan tanpa harapan telah dijadikan hidup yang berarti dan terjamin dalam keselamatan yang sejati. Orang yang telah menerima Yesus Kristus tidak lagi menjadi takut, bahkan dia bisa berkata: “Kapanpun kematian menjemput, aku siap. Aku pasti akan berjumpa dengan Tuhan di sorga selama-lamanya.” (LB)

Galatia 4-6

Bacaan Alkitab Setahun

senin, 3 desember 2012

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(5)

Menurut tradisi raja-raja zaman dahulu, apabila seorang raja akan mengunjungi sebuah negeri, terlebih dahulu ia menyuruh seorang hamba atau utusan untuk berjalan mendahului dia ke negeri itu untuk mempersiapkan kebutuhannya. Demikian juga tugas Yohanes Pembaptis, ia harus mempersiapkan jalan untuk kedatangan Raja di atas segala raja, yaitu TuhanYesus Kristus.

Yohanes adalah orang yang berseru-seru di padang gurun dan berkata, “Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Meskipun Yohanes tahu bahwa sebagian orang Yahudi, terutama bagi para pemimpin agama Yahudi yang hidupnya merasa dekat dengan Tuhan, kata-kata itu keras dan menyakitkan. Tetapi sebagai seorang nabi Tuhan, Yohanes tetap berani dan dengan tegas menyampaikan pesan itu kepada orang Yahudi. Jalan yang dimaksud oleh Yohanes adalah, pertama, pertobatan dari perbuatan dosa dan membuka hati bagi Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat dalam hidup. Kedua, menerima baptisan air sebagai bukti kerelaan untuk menguburkan segala dosa dan siap menjalani hidup baru di dalam Kristus Yesus. Ketiga, menerima pengampunan dari Allah, sebagai wujud kesiapan untuk hidup berdamai dengan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan siap memuliakan nama-Nya.

Mempersiapkan diri sebagai jalan untuk menyambut kedatangan Tuhan sejak zaman Yohanes sampai sekarang bahkan sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali tetap penting bagi keselamatan manusia. Oleh karena itu terimalah Tuhan Yesus, tinggalkan dosa dan terimalah pengampunan dari Tuhan. (ADL)

Tidak ada jalan menuju kasih karunia Allah, selain

menyambut Tuhan Yesus Kristus.

Orang-orang yang belum bersedia menyambut kehadiran Tuhan Yesus mau

membuka hati dan menyambut-Nya Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Markus 1:4

Jalan Bagi Tuhan

Markus 1:1-8 Galatia 1-3

Bacaan Alkitab Setahun minggu, 2 desember 2012

Natal adalah hasil pengharapan orang

percaya.

Pasien di rumah atau rumah sakit, agar mempunyai pengharapan

sejati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon.

Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan

penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya. Lukas 2 :25

Pengharapan yang Besar

Lukas 2:21–32

Tiap orang memiliki pengharapan dalam hidupnya. Ada orang yang mengharapkan sekedar untuk menikmati hidup lebih baik. Ada juga yang mengharapkan hari tua dapat tetap sehat dan berkecukupan. Namun seorang yang saleh dan hidup benar seperti Simeon, memiliki pengharapan yang jauh lebih mulia. Dia menanti-nantikan Sang Mesias. Dia terus mengharapkan kedatangan-Nya sampai masa tuanya.

Mengapa pengharapan Simeon mulia? Simeon menanti-nantikan Sang Mesias. Saat Sang Mesias hadir berarti keselamatan yang dibutuhkan manusia telah datang. Mesias datang menjadi terang yang diberikan kepada bangsa-bangsa. Betapa besar kerinduan hati Simeon. Besarnya kerinduan hati Simeon terungkap ketika dia benar-benar melihat bahkan menatang (menggendong) Sang Anak itu yaitu bayi Yesus. Simeon berkata, “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera…” Cukup bagi Simeon jikalau dia sudah menyaksikan Mesias dalam hidupnya. Tidak ada hal lain yang lebih berarti dibanding dengan pengharapan akan datangnya Mesias yang telah digenapi.

Kini kita hidup di zaman yang disebut zaman anugerah! Mengapa? Karena Sang Mesias sudah datang. Kita tidak lagi hidup dalam penantian akan Dia. Sudahkah Saudara menerima Dia? Orang yang telah menerima Yesus Kristus dalam hidupnya, memiliki sukacita dan damai sejahtera yang sesungguhnya. Dia tahu hidupnya yang sia-sia dan tanpa harapan telah dijadikan hidup yang berarti dan terjamin dalam keselamatan yang sejati. Orang yang telah menerima Yesus Kristus tidak lagi menjadi takut, bahkan dia bisa berkata: “Kapanpun kematian menjemput, aku siap. Aku pasti akan berjumpa dengan Tuhan di sorga selama-lamanya.” (LB)

Galatia 4-6

Bacaan Alkitab Setahun

senin, 3 desember 2012

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(6)

Ada sebuah acara televisi yang sangat menarik perhatian pemirsa yaitu “Jakarta Lawyers Club”. Acara tersebut dihadiri oleh para ahli hukum. Mereka berdebat sengit dan tajam guna mengurai peradilan di Indonesia yang dipandang masih belum berjalan dengan baik. Para pencari keadilan khususnya kaum miskin atau terpinggirkan seperti menghadapi jalan buntu. Tetapi mereka tidak perlu berkecil hati karena penegakan keadilan masih terus diupayakan oleh pemerintah, misalnya menyelenggarakan acara “Justice Day” bersama Bank Dunia untuk memperingati 130 tahun Pengadilan Agama dan 10 tahun program

“Justice for the Poor”, yakni program Bank Dunia untuk membuka akses terhadap keadilan bagi masyarakat miskin (www.worldbank.org).

Seadil-adilnya manusia memerintah tidak ada yang dapat berlaku adil seperti Allah kita seperti dikatakan oleh pemazmur, “Tuhan adalah Allah yang adil” (Mazmur 30:18). Manusia tidak dapat memungkiri keterbatasan dan ketidaksempurnaannya. Di atas peradilan manusia ada Allah yang memiliki otoritas atas dunia ini. Allah adalah Pemimpin di atas semua pemimpin di dunia ini. Pemazmur berharap semua suku bangsa bersyukur dan bersukacita penuh sorak sorai karena Allah memerintah bangsa-bangsa dengan adil. Bahkan Allah menuntun bangsa-bangsa pada kebenaran-Nya yang membawa pada kehidupan kekal. Ia juga memberkati kehidupan umat manusia dengan hasil bumi untuk memenuhi kebutuhan jasmani.

Mari kita sambut Sang Raja Keadilan yaitu Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dunia ini dan akan datang lagi yang kedua kali untuk mengadili dan memerintah dunia ini. (LL)

Tuhan adalah hakim yang adil.

Ajar aku untuk tunduk di bawah otoritas Allah. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab

Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Mazmur 67:5

Pemerintahan Yang Adil

Mazmur 67:1-8

selasa, 4 desember 2012 Efesus 1-3

Bacaan Alkitab Setahun rabu, 5 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Efesus 4-6

Jadikan Yesus Kristus sebagai Raja dalam

hatimu.

Agar generasi muda belajar mengenal dan menghormati Tuhan dalam

hidup mereka. “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?”

“TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Mazmur 24:10

Raja Kemuliaan

Mazmur 24:1-10

Pada suatu hari seorang pengusaha muda mengadakan pesta karena pencapaian keuntungan yang besar yang berhasil diraih perusahaannya. Dalam acara itu ia mengundang seorang bapak yang senior; juga seorang pengusaha, yang jauh lebih berhasil. Sang pengusaha muda mengundangnya ke depan dan di panggung ia memeluk pengusaha senior itu sambil berkata, “Terima kasih. Karena dulu bapak telah memberi saya kesempatan, maka saya menjadi seperti sekarang ini!”

Ketika Daud berhasil duduk menjadi raja atas bangsa Israel, ia tidak lupa kepada Tuhan yang telah mengangkatnya sedemikian rupa. Ia berkata bahwa Raja yang sesungguhnya adalah Tuhan Allah sendiri, yang empunya bumi dengan segala isinya (ayat 1). Setiap orang hendaknya menaruh hormat kepada Allah, Sang Raja Kemuliaan (ayat 3-4). Mereka yang takut akan Dia akan menerima berkat dan keadilan dari pada-Nya (ayat 5-6). Pintu gerbang hati yang mungkin tertutup sekian lama seharusnya terbuka agar Tuhan, Sang Raja Kemuliaan dapat masuk dan bertakhta di sana (ayat 7).

Pengakuan akan kedaulatan Tuhan Allah sebagai Raja Kemuliaan akan membuat kita menjadi orang yang selalu rendah hati. Kita akan selalu menyadari bahwa pencapaian apa pun yang telah berhasil kita lakukan semata-mata karena anugerah-Nya. Dengan penuh sukacita kita mengembalikan segala puji dan hormat kepada-Nya. Orang yang mengenal Tuhan sebagai Raja akan selalu sujud menyembah dan memuji Dia. Biarlah Tuhan saja yang bertakhta di hati kita sebagai Raja! (PF)

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(7)

Ada sebuah acara televisi yang sangat menarik perhatian pemirsa yaitu “Jakarta Lawyers Club”. Acara tersebut dihadiri oleh para ahli hukum. Mereka berdebat sengit dan tajam guna mengurai peradilan di Indonesia yang dipandang masih belum berjalan dengan baik. Para pencari keadilan khususnya kaum miskin atau terpinggirkan seperti menghadapi jalan buntu. Tetapi mereka tidak perlu berkecil hati karena penegakan keadilan masih terus diupayakan oleh pemerintah, misalnya menyelenggarakan acara “Justice Day” bersama Bank Dunia untuk memperingati 130 tahun Pengadilan Agama dan 10 tahun program

“Justice for the Poor”, yakni program Bank Dunia untuk membuka akses terhadap keadilan bagi masyarakat miskin (www.worldbank.org).

Seadil-adilnya manusia memerintah tidak ada yang dapat berlaku adil seperti Allah kita seperti dikatakan oleh pemazmur, “Tuhan adalah Allah yang adil” (Mazmur 30:18). Manusia tidak dapat memungkiri keterbatasan dan ketidaksempurnaannya. Di atas peradilan manusia ada Allah yang memiliki otoritas atas dunia ini. Allah adalah Pemimpin di atas semua pemimpin di dunia ini. Pemazmur berharap semua suku bangsa bersyukur dan bersukacita penuh sorak sorai karena Allah memerintah bangsa-bangsa dengan adil. Bahkan Allah menuntun bangsa-bangsa pada kebenaran-Nya yang membawa pada kehidupan kekal. Ia juga memberkati kehidupan umat manusia dengan hasil bumi untuk memenuhi kebutuhan jasmani.

Mari kita sambut Sang Raja Keadilan yaitu Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dunia ini dan akan datang lagi yang kedua kali untuk mengadili dan memerintah dunia ini. (LL)

Tuhan adalah hakim yang adil.

Ajar aku untuk tunduk di bawah otoritas Allah. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab

Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Mazmur 67:5

Pemerintahan Yang Adil

Mazmur 67:1-8

selasa, 4 desember 2012 Efesus 1-3

Bacaan Alkitab Setahun rabu, 5 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Efesus 4-6

Jadikan Yesus Kristus sebagai Raja dalam

hatimu.

Agar generasi muda belajar mengenal dan menghormati Tuhan dalam

hidup mereka. “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?”

“TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Mazmur 24:10

Raja Kemuliaan

Mazmur 24:1-10

Pada suatu hari seorang pengusaha muda mengadakan pesta karena pencapaian keuntungan yang besar yang berhasil diraih perusahaannya. Dalam acara itu ia mengundang seorang bapak yang senior; juga seorang pengusaha, yang jauh lebih berhasil. Sang pengusaha muda mengundangnya ke depan dan di panggung ia memeluk pengusaha senior itu sambil berkata, “Terima kasih. Karena dulu bapak telah memberi saya kesempatan, maka saya menjadi seperti sekarang ini!”

Ketika Daud berhasil duduk menjadi raja atas bangsa Israel, ia tidak lupa kepada Tuhan yang telah mengangkatnya sedemikian rupa. Ia berkata bahwa Raja yang sesungguhnya adalah Tuhan Allah sendiri, yang empunya bumi dengan segala isinya (ayat 1). Setiap orang hendaknya menaruh hormat kepada Allah, Sang Raja Kemuliaan (ayat 3-4). Mereka yang takut akan Dia akan menerima berkat dan keadilan dari pada-Nya (ayat 5-6). Pintu gerbang hati yang mungkin tertutup sekian lama seharusnya terbuka agar Tuhan, Sang Raja Kemuliaan dapat masuk dan bertakhta di sana (ayat 7).

Pengakuan akan kedaulatan Tuhan Allah sebagai Raja Kemuliaan akan membuat kita menjadi orang yang selalu rendah hati. Kita akan selalu menyadari bahwa pencapaian apa pun yang telah berhasil kita lakukan semata-mata karena anugerah-Nya. Dengan penuh sukacita kita mengembalikan segala puji dan hormat kepada-Nya. Orang yang mengenal Tuhan sebagai Raja akan selalu sujud menyembah dan memuji Dia. Biarlah Tuhan saja yang bertakhta di hati kita sebagai Raja! (PF)

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(8)

Misi damai yang dibawa Yesus ke dunia tidak sama dengan apa yang dipikirkan oleh bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi mengharapkan seorang Mesias yang membawa damai bagi bangsanya sehingga mampu memimpin dan membawa mereka pada kebebasan secara politik, sedangkan misi damai yang dibawa oleh Yesus adalah misi untuk mendamaikan semua manusia di dunia ini dengan Allah. Mengapa Yesus harus menjadi pendamai antara manusia dengan Allah?

Pertama, karena sejak manusia jatuh di dalam dosa, manusia menjadi musuh Allah (Roma 5:10) dan sudah dapat dipastikan bahwa upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Hanya melalui kehadiran Yesus di dunia yang rela menanggung hukuman dosa semua umat manusia, maka manusia bisa diperdamaikan dengan Allah (ayat 18,19).

Kedua, supaya manusia menjadi ciptaan yang baru (ayat 17).

Gambar Allah dalam diri manusia yang semula rusak oleh dosa, dipulihkan kembali melalui Kristus. Manusia “dicipta” ulang dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10). Dia rindu setelah kita menjadi manusia baru (Efesus 4:24), kita hidup di dalam kasih karunia-Nya dan tidak kembali pada cara hidup kita yang lama. Yang dulu suka marah sekarang mulai menjadi ramah, yang dulu suka dusta sekarang mulai berkata jujur, yang dulu suka mencuri sekarang bekerja keras dengan melakukan pekerjaan yang baik, dan sebagainya (Efesus 4:25-32).

Ketiga, agar manusia menjadi pelayan pendamaian, artinya membawa berita damai kepada semua orang yang belum mengenal Kristus agar mereka juga didamaikan dengan Allah (ayat 18-20). Dengan demikian, mereka juga menerima keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. (LP)

Hidup damai didapat saat Raja Damai bertakhta di

hati.

Kerukunan umat beragama di Indonesia. ...yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya... 2 Korintus 5:18

Yesus Raja Damai

2 Korintus 5:16-21

kamis, 6 desember 2012 Filipi 1-4

Bacaan Alkitab Setahun

Hosana, pujilah Dia selalu!

Agar setiap orang mengenal Tuhan Yesus Kristus dengan

sesungguhnya dan memuji-Nya. "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang

datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" Matius 21:9

Hosana

Matius 21:1-11

Sebuah nubuatan di Zakharia 9:9 yang mengatakan, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda,” telahtergenapi ketika sejumlah besar orang mengelu-elukan Yesus yang menaiki seekor keledai muda memasuki kota Yerusalem. Saat itu pelayanan Yesus di dunia sudah hampir selesai sebelum akhirnya Ia disalibkan. Orang-orang itu mengiringi Yesus dengan kegembiraan yang besar. Mereka bersorak-sorak sambil memuji Yesus, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" Apa arti dan makna pujian tersebut?

Kata Hosana berasal dari bahasa Ibrani “Hosyi'ana”, yang berarti “berilah kiranya keselamatan, kami berdoa”. Doa permohonan ini kemudian menjadi ungkapan sukacita kemenangan (Mazmur 118:25-26).

Itu sebabnya orang-orang bersorak-sorai menyambut Yesus. Sedangkan maknanya, yang pertama, memberikan pujian kepada Yesus, yang telah melakukan banyak mukjizat (Yohanes 12:16-18). Kedua, memberikan penghormatan kepada Yesus sebagai Allah yang Mahatinggi dan Raja yang akan membebaskan dan memulihkan kondisi mereka. Orang yang datang kepada-Nya akan diberkati, memperoleh keselamatan, damai dan sukacita abadi.

Sementara orang banyak bersukacita, Yesus menangisi kota Yerusalem karena sesungguhnya mereka tidak mengerti bahwa Yesus yang mereka elu-elukan itu tidak lama lagi akan mereka salibkan (Lukas 19:41-44). A p a tujuan Saudara memuji Tuhan Yesus? Sudahkah Saudara mengenal Dia dengan sesungguh-Nya? Pujilah Dia sebagai Tuhan dan Raja yang layak dipuji dan dihormati (AS/LL)

jumat, 7 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Kolose 1-4

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(9)

Misi damai yang dibawa Yesus ke dunia tidak sama dengan apa yang dipikirkan oleh bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi mengharapkan seorang Mesias yang membawa damai bagi bangsanya sehingga mampu memimpin dan membawa mereka pada kebebasan secara politik, sedangkan misi damai yang dibawa oleh Yesus adalah misi untuk mendamaikan semua manusia di dunia ini dengan Allah. Mengapa Yesus harus menjadi pendamai antara manusia dengan Allah?

Pertama, karena sejak manusia jatuh di dalam dosa, manusia menjadi musuh Allah (Roma 5:10) dan sudah dapat dipastikan bahwa upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Hanya melalui kehadiran Yesus di dunia yang rela menanggung hukuman dosa semua umat manusia, maka manusia bisa diperdamaikan dengan Allah (ayat 18,19).

Kedua, supaya manusia menjadi ciptaan yang baru (ayat 17).

Gambar Allah dalam diri manusia yang semula rusak oleh dosa, dipulihkan kembali melalui Kristus. Manusia “dicipta” ulang dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10). Dia rindu setelah kita menjadi manusia baru (Efesus 4:24), kita hidup di dalam kasih karunia-Nya dan tidak kembali pada cara hidup kita yang lama. Yang dulu suka marah sekarang mulai menjadi ramah, yang dulu suka dusta sekarang mulai berkata jujur, yang dulu suka mencuri sekarang bekerja keras dengan melakukan pekerjaan yang baik, dan sebagainya (Efesus 4:25-32).

Ketiga, agar manusia menjadi pelayan pendamaian, artinya membawa berita damai kepada semua orang yang belum mengenal Kristus agar mereka juga didamaikan dengan Allah (ayat 18-20). Dengan demikian, mereka juga menerima keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. (LP)

Hidup damai didapat saat Raja Damai bertakhta di

hati.

Kerukunan umat beragama di Indonesia. ...yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya... 2 Korintus 5:18

Yesus Raja Damai

2 Korintus 5:16-21

kamis, 6 desember 2012 Filipi 1-4

Bacaan Alkitab Setahun

Hosana, pujilah Dia selalu!

Agar setiap orang mengenal Tuhan Yesus Kristus dengan

sesungguhnya dan memuji-Nya. "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang

datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" Matius 21:9

Hosana

Matius 21:1-11

Sebuah nubuatan di Zakharia 9:9 yang mengatakan, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda,” telahtergenapi ketika sejumlah besar orang mengelu-elukan Yesus yang menaiki seekor keledai muda memasuki kota Yerusalem. Saat itu pelayanan Yesus di dunia sudah hampir selesai sebelum akhirnya Ia disalibkan. Orang-orang itu mengiringi Yesus dengan kegembiraan yang besar. Mereka bersorak-sorak sambil memuji Yesus, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" Apa arti dan makna pujian tersebut?

Kata Hosana berasal dari bahasa Ibrani “Hosyi'ana”, yang berarti “berilah kiranya keselamatan, kami berdoa”. Doa permohonan ini kemudian menjadi ungkapan sukacita kemenangan (Mazmur 118:25-26).

Itu sebabnya orang-orang bersorak-sorai menyambut Yesus. Sedangkan maknanya, yang pertama, memberikan pujian kepada Yesus, yang telah melakukan banyak mukjizat (Yohanes 12:16-18). Kedua, memberikan penghormatan kepada Yesus sebagai Allah yang Mahatinggi dan Raja yang akan membebaskan dan memulihkan kondisi mereka. Orang yang datang kepada-Nya akan diberkati, memperoleh keselamatan, damai dan sukacita abadi.

Sementara orang banyak bersukacita, Yesus menangisi kota Yerusalem karena sesungguhnya mereka tidak mengerti bahwa Yesus yang mereka elu-elukan itu tidak lama lagi akan mereka salibkan (Lukas 19:41-44). A p a tujuan Saudara memuji Tuhan Yesus? Sudahkah Saudara mengenal Dia dengan sesungguh-Nya? Pujilah Dia sebagai Tuhan dan Raja yang layak dipuji dan dihormati (AS/LL)

jumat, 7 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Kolose 1-4

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(10)

Kelahiran Yesus Kristus sangat istimewa dibanding kelahiran

bayi-bayi lainnya. Kelahiran-Nya di dunia sudah dinubuatkan oleh para nabi ratusan bahkan ribuan tahun sebelum Ia lahir. Dan saat kelahirannya tiba, para malaikat menampakkan diri dan memberitakan kepada kawanan gembala. Sementara itu orang-orang Majus dari negeri Timur yang meneliti bintang, meyakini bahwa bayi Yesus adalah hadirnya Sang Raja.

Para majus rela menempuh perjalanan yang jauh dalam waktu berbulan-bulan lamanya. Mereka berfikir bahwa seorang raja tentu akan dilahirkan di Yerusalem. Mereka berjalan terus dituntun oleh sebuah bintang. Akhirnya bintang itu menjadi penunjuk tempat di mana Yesus berada.

Ekspresi yang sangat gembira dinyatakan oleh para majus dengan cara mereka bersujud menyembah Yesus. Kemudian mereka memberikan persembahan kepada-Nya yaitu emas, kemenyan dan mur. Benda-benda yang dipersembahkan itu telah dipersiapkan dan barang-barang tersebut memiliki nilai mulia. Apa yang telah mereka lakukan merupakan kesadaran dan penghormatan kepada satu pribadi yang patut menerima hormat.

Di bulan Natal ini, sudahkah Saudara menyiapkan hati dengan baik? Bulan ini menjadi kesempatan baik untuk mengingat bahwa satu pribadi yang agung mulia, dari sorga asalnya telah datang ke dunia. Dia datang mengambil rupa bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan. Dia datang sebagai Juruselamat, dan saat ini kita tahu bahwa Dia telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa isi dunia. Namun Dia telah bangkit dari kematian, naik ke sorga dan kita sedang menanti kedatangan-Nya yang kedua. Nyatakan rasa hormat Saudara kepada-Nya. (LB)

Berbahagialah setiap orang yang menyambut Sang

Natal.

Untuk dunia agar mereka mengenal sang Natal

secara benar. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Matius 2:11a

Matius 2:1-11

sabtu, 8 desember 2012 1 Tesalonika 1-4

Bacaan Alkitab Setahun

Layak Terima Hormat

minggu, 9 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun 1 Tes. 5 - 2 Tes. 3

Yesus adalah Raja segala raja yang satu-satunya,

tidak ada yang lain.

Tuhan, bertakhtalah dalam hatiku dan jadilah Raja

dalam hidupku. Yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa

yang satu-satunya dan yang penuh bahagia,

Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. 1 Timotius 6:15 1 Timotius 6:13-21

Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Ia disebut Raja orang Yahudi

oleh orang-orang majus (Matius 2:2). Ketika Yesus disalib, di atas kepala-Nya terpasang tulisan: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi"(Matius 27:37).

Memang, orang-orang yang menerima Yesus mengharapkan Yesus menjadi raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Tetapi Yesus sendiri pernah katakan, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini” (Yohanes 18:26).

Apa arti pernyataan-pernyatan di atas? Yesus bukan hanya raja seperti raja-raja yang memerintah di dunia ini, tetapi Ia adalah Raja di atas segala raja. Semua raja-raja di dunia ini takluk di bawah kuasa-Nya karena Ia penguasa sorga dan bumi seperti yang Ia katakan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”(Matius 28:18).

Paulus dalam suratnya menjelaskan kepada Timotius tentang ikrar yang benar dari Yesus di hadapan Pontius Pilatus. Apakah ikrar yang benar itu? Renungkan pertanyaan Pilatus, “Jadi Engkau adalah raja?" dan apa jawaban Yesus? Yesus menjawab: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja”(Yohanes 18:37). Paulus menandaskan bahwa Yesus adalah Penguasa yang satu-satunya, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut. Ia bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Jelaslah bahwa Yesus adalah Allah dan disebut “Raja segala raja” yang bertakhta di sorga dan sinar kemuliaan meliputi-Nya.

Bukalah hati dan rendahkan diri di hadapan-Nya, biarkan Yesus menjadi Raja yang memerintah hidup kita, maka terang-Nya menyinari hati kita yang gelap sehingga kegelapan itu sirna berganti dengan terang-Nya yang ajaib. (LL)

Raja Di Atas Segala Raja

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(11)

Kelahiran Yesus Kristus sangat istimewa dibanding kelahiran

bayi-bayi lainnya. Kelahiran-Nya di dunia sudah dinubuatkan oleh para nabi ratusan bahkan ribuan tahun sebelum Ia lahir. Dan saat kelahirannya tiba, para malaikat menampakkan diri dan memberitakan kepada kawanan gembala. Sementara itu orang-orang Majus dari negeri Timur yang meneliti bintang, meyakini bahwa bayi Yesus adalah hadirnya Sang Raja.

Para majus rela menempuh perjalanan yang jauh dalam waktu berbulan-bulan lamanya. Mereka berfikir bahwa seorang raja tentu akan dilahirkan di Yerusalem. Mereka berjalan terus dituntun oleh sebuah bintang. Akhirnya bintang itu menjadi penunjuk tempat di mana Yesus berada.

Ekspresi yang sangat gembira dinyatakan oleh para majus dengan cara mereka bersujud menyembah Yesus. Kemudian mereka memberikan persembahan kepada-Nya yaitu emas, kemenyan dan mur. Benda-benda yang dipersembahkan itu telah dipersiapkan dan barang-barang tersebut memiliki nilai mulia. Apa yang telah mereka lakukan merupakan kesadaran dan penghormatan kepada satu pribadi yang patut menerima hormat.

Di bulan Natal ini, sudahkah Saudara menyiapkan hati dengan baik? Bulan ini menjadi kesempatan baik untuk mengingat bahwa satu pribadi yang agung mulia, dari sorga asalnya telah datang ke dunia. Dia datang mengambil rupa bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan. Dia datang sebagai Juruselamat, dan saat ini kita tahu bahwa Dia telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa isi dunia. Namun Dia telah bangkit dari kematian, naik ke sorga dan kita sedang menanti kedatangan-Nya yang kedua. Nyatakan rasa hormat Saudara kepada-Nya. (LB)

Berbahagialah setiap orang yang menyambut Sang

Natal.

Untuk dunia agar mereka mengenal sang Natal

secara benar. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Matius 2:11a

Matius 2:1-11

sabtu, 8 desember 2012 1 Tesalonika 1-4

Bacaan Alkitab Setahun

Layak Terima Hormat

minggu, 9 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun 1 Tes. 5 - 2 Tes. 3

Yesus adalah Raja segala raja yang satu-satunya,

tidak ada yang lain.

Tuhan, bertakhtalah dalam hatiku dan jadilah Raja

dalam hidupku. Yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa

yang satu-satunya dan yang penuh bahagia,

Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. 1 Timotius 6:15 1 Timotius 6:13-21

Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Ia disebut Raja orang Yahudi

oleh orang-orang majus (Matius 2:2). Ketika Yesus disalib, di atas kepala-Nya terpasang tulisan: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi" (Matius 27:37).

Memang, orang-orang yang menerima Yesus mengharapkan Yesus menjadi raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Tetapi Yesus sendiri pernah katakan, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini” (Yohanes 18:26).

Apa arti pernyataan-pernyatan di atas? Yesus bukan hanya raja seperti raja-raja yang memerintah di dunia ini, tetapi Ia adalah Raja di atas segala raja. Semua raja-raja di dunia ini takluk di bawah kuasa-Nya karena Ia penguasa sorga dan bumi seperti yang Ia katakan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”(Matius 28:18).

Paulus dalam suratnya menjelaskan kepada Timotius tentang ikrar yang benar dari Yesus di hadapan Pontius Pilatus. Apakah ikrar yang benar itu? Renungkan pertanyaan Pilatus, “Jadi Engkau adalah raja?" dan apa jawaban Yesus? Yesus menjawab: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja”(Yohanes 18:37). Paulus menandaskan bahwa Yesus adalah Penguasa yang satu-satunya, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut. Ia bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Jelaslah bahwa Yesus adalah Allah dan disebut “Raja segala raja” yang bertakhta di sorga dan sinar kemuliaan meliputi-Nya.

Bukalah hati dan rendahkan diri di hadapan-Nya, biarkan Yesus menjadi Raja yang memerintah hidup kita, maka terang-Nya menyinari hati kita yang gelap sehingga kegelapan itu sirna berganti dengan terang-Nya yang ajaib. (LL)

Raja Di Atas Segala Raja

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(12)

Dengan berakhirnya Olimpiade London 2012 yang lalu, setiap atlit yang berhasil mencapai prestasi dielu-elukan sebagai pahlawan bangsa. Mereka memperoleh kemenangan dalam pertandingan dan perlombaan yang diwajibkan bagi mereka. Pujian diberikan kepada orang-orang yang menang dan memperoleh medali.

Namun apa yang dilihat oleh Yohanes di Pulau Patmos berbeda. Ada sekumpulan pememang, yaitu mereka yang menjadi pengikut setia Tuhan Yesus Kristus, yang berhasil mengalahkan Antikris (ayat 1-2). Mereka mengelu-elukan Yesus Kristus, Raja segala raja, Tuhan segala tuan. Dialah Pemenang sejati. Ada nyanyian Musa yang dinaikkan, yaitu nyanyian kemenangan dari perbudakan Mesir sebagai lambang kehidupan lama. Ada nyanyian Anak Domba, yaitu kidung bagi Tuhan Yesus Kristus, yang telah membebaskan umat-Nya dari perbudakan dosa (ayat 5). Inti dari pujian itu adalah keadilan dan kebenaran Allah (ayat 3-4).

Dengan mengaku bahwa Tuhan kita adalah Raja segala bangsa, berarti yang menjadi patokan atau pedoman untuk setiap keadilan dan kebenaran yang kita tegakkan bukan dari undang-undang atau peraturan negara tertentu, melainkan firman Sang Raja yang tertulis dalam Alkitab. Kita hidup dalam tatanan masyarakat yang berbuat segala sesuatu menurut kehendak sendiri. Kita sebagai warga Kerajaan Sorga tidak boleh demikian, melainkan harus melaksanakan hanya kehendak Allah. Hanya dengan demikian kita dapat disebut pengikut Yesus Kristus, yaitu menjadi pelaku kehendak Allah, sebagaimana Yesus Kristus sendiri datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya

(Yohanes 4:34). (PF)

Yesus Kristus adalah Raja segala bangsa. Ia datang

untuk melakukan kehendak Bapa!

Agar semua orang percaya hidup melakukan kehendak

Bapa!

“Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!”

Wahyu 15:3 Wahyu 15:1-4

senin, 10 desember 2012 1 Timotius 1-6

Bacaan Alkitab Setahun

Raja Segala Bangsa

Menyelamatkan

Datang Untuk

Hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat menghapuskan dosa dan menyelamatkan

manusia.

Orang-orang yang mencari keselamatan berjumpa dengan Kristus Yesus, Sang

Juruselamat. Yesus mendengarnya dan berkata:

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Matius 9:12

Matius 9:9-13

Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, maka penderitaan, kesengsaraan dan kematian merupakan bagian yang harus dialami manusia. Begitu seriusnya masalah dosa, sehingga Rasul Paulus perlu menyampaikan kepada Jemaat di Roma bahwa upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Maut berarti kematian kekal. Betapa mengerikan kematian akibat dosa!

Dosa tidak dapat diselesaikan dengan cara apa pun oleh manusia kecuali Allah sendiri yang menyelesaikannya. Dan satu-satunya cara adalah Allah mengutus Putera-Nya yang tunggal, yaitu Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa yang seharusnya menerima hukuman kekal atas dosa-dosa yang diperbuatnya.

Kehadiran Yesus di rumah Matius, si pemungut cukai untuk makan bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa ditentang oleh orang Farisi. Mengapa? Karena bagi orang Farisi, pemungut cukai adalah orang berdosa. Sementara orang Farisi sendiri menganggap dirinya suci. Mereka merasa risih melihat Yesus mau duduk bersama orang-orang berdosa. Mereka juga penasaran ingin tahu mengapa Yesus mau melakukan hal itu. Segera Yesus menjawab, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” Apa maksudnya? Yang dimaksud Yesus dengan “orang sakit” adalah orang yang sakit rohani karena dosa. Dan Yesus sebagai “tabib” datang untuk membangkitkan manusia dari “kematian rohani” sehingga manusia mendapatkan keselamatan. Jika orang Farisi menyadari bahwa dirinya juga orang berdosa, maka mereka akan menerima kehadiran Yesus seperti Matius yang bersedia mengikut Yesus. Jika kita menyadari diri kita “sakit” karena dosa, segera datang kepada Tuhan Yesus yang mau menyelamatkan dan memulihkan hidup kita. (ADL/LL)

selasa, 11 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun 2 Timotius 1-4

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(13)

Dengan berakhirnya Olimpiade London 2012 yang lalu, setiap atlit yang berhasil mencapai prestasi dielu-elukan sebagai pahlawan bangsa. Mereka memperoleh kemenangan dalam pertandingan dan perlombaan yang diwajibkan bagi mereka. Pujian diberikan kepada orang-orang yang menang dan memperoleh medali.

Namun apa yang dilihat oleh Yohanes di Pulau Patmos berbeda. Ada sekumpulan pememang, yaitu mereka yang menjadi pengikut setia Tuhan Yesus Kristus, yang berhasil mengalahkan Antikris (ayat 1-2). Mereka mengelu-elukan Yesus Kristus, Raja segala raja, Tuhan segala tuan. Dialah Pemenang sejati. Ada nyanyian Musa yang dinaikkan, yaitu nyanyian kemenangan dari perbudakan Mesir sebagai lambang kehidupan lama. Ada nyanyian Anak Domba, yaitu kidung bagi Tuhan Yesus Kristus, yang telah membebaskan umat-Nya dari perbudakan dosa (ayat 5). Inti dari pujian itu adalah keadilan dan kebenaran Allah (ayat 3-4).

Dengan mengaku bahwa Tuhan kita adalah Raja segala bangsa, berarti yang menjadi patokan atau pedoman untuk setiap keadilan dan kebenaran yang kita tegakkan bukan dari undang-undang atau peraturan negara tertentu, melainkan firman Sang Raja yang tertulis dalam Alkitab. Kita hidup dalam tatanan masyarakat yang berbuat segala sesuatu menurut kehendak sendiri. Kita sebagai warga Kerajaan Sorga tidak boleh demikian, melainkan harus melaksanakan hanya kehendak Allah. Hanya dengan demikian kita dapat disebut pengikut Yesus Kristus, yaitu menjadi pelaku kehendak Allah, sebagaimana Yesus Kristus sendiri datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya

(Yohanes 4:34). (PF)

Yesus Kristus adalah Raja segala bangsa. Ia datang

untuk melakukan kehendak Bapa!

Agar semua orang percaya hidup melakukan kehendak

Bapa!

“Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!”

Wahyu 15:3 Wahyu 15:1-4

senin, 10 desember 2012 1 Timotius 1-6

Bacaan Alkitab Setahun

Raja Segala Bangsa

Menyelamatkan

Datang Untuk

Hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat menghapuskan dosa dan menyelamatkan

manusia.

Orang-orang yang mencari keselamatan berjumpa dengan Kristus Yesus, Sang

Juruselamat. Yesus mendengarnya dan berkata:

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Matius 9:12

Matius 9:9-13

Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, maka penderitaan, kesengsaraan dan kematian merupakan bagian yang harus dialami manusia. Begitu seriusnya masalah dosa, sehingga Rasul Paulus perlu menyampaikan kepada Jemaat di Roma bahwa upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Maut berarti kematian kekal. Betapa mengerikan kematian akibat dosa!

Dosa tidak dapat diselesaikan dengan cara apa pun oleh manusia kecuali Allah sendiri yang menyelesaikannya. Dan satu-satunya cara adalah Allah mengutus Putera-Nya yang tunggal, yaitu Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa yang seharusnya menerima hukuman kekal atas dosa-dosa yang diperbuatnya.

Kehadiran Yesus di rumah Matius, si pemungut cukai untuk makan bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa ditentang oleh orang Farisi. Mengapa? Karena bagi orang Farisi, pemungut cukai adalah orang berdosa. Sementara orang Farisi sendiri menganggap dirinya suci. Mereka merasa risih melihat Yesus mau duduk bersama orang-orang berdosa. Mereka juga penasaran ingin tahu mengapa Yesus mau melakukan hal itu. Segera Yesus menjawab, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” Apa maksudnya? Yang dimaksud Yesus dengan “orang sakit” adalah orang yang sakit rohani karena dosa. Dan Yesus sebagai “tabib” datang untuk membangkitkan manusia dari “kematian rohani” sehingga manusia mendapatkan keselamatan. Jika orang Farisi menyadari bahwa dirinya juga orang berdosa, maka mereka akan menerima kehadiran Yesus seperti Matius yang bersedia mengikut Yesus. Jika kita menyadari diri kita “sakit” karena dosa, segera datang kepada Tuhan Yesus yang mau menyelamatkan dan memulihkan hidup kita. (ADL/LL)

selasa, 11 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun 2 Timotius 1-4

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(14)

Dalam tatanan masyarakat, kita mengenal adanya lapisan-lapisan masyarakat atau yang disebut dengan istilah “strata sosial”. Dalam strata sosial, masyarakat dikelompokkan berdasarkan pada ukuran tertentu seperti tingkat kekayaan, kekuasaan, kehormatan atau kepandaian. Biasanya kaum terpelajar bergaul dengan orang yang terpelajar pula; bangsawan atau raja-raja bergaul dengan kaumnya dan bukan dengan rakyat jelata; dan sebagainya.

Jika pemimpin dunia seperti presiden dan raja-raja mengunjungi suatu tempat tertentu, secara otomatis mereka akan disambut dan dilayani oleh pejabat-pejabat tinggi dan orang-orang terbaik setempat dengan suguhan pelayanan yang sangat istimewa. Namun berbeda halnya dengan Tuhan Yesus. Yesus yang adalah Raja di atas segala raja itu datang ke dunia tidak untuk dilayani tetapi sebaliknya Dia datang untuk melayani. Tuhan Yesus mau menyambut kita apa adanya tanpa memandang status atau strata sosial. Dia datang untuk mengampuni orang-orang yang berdosa dan menguduskannya. Ia mau menjamah serta menyembuhkan orang-orang yang sakit dan yang kerasukan setan. Ia menghiburkan orang-orang yang sedih dan terluka. Ia membangkitkan orang mati dan juga mengasihi anak-anak. Yesus datang ke dunia untuk memberikan diri-Nya sendiri bagi keselamatan jiwa manusia dan melingkupi semua golongan masyarakat.

Dalam nama Yesus ada kekuatan, kuasa, kasih dan pengharapan. Itulah semua yang diberikan-Nya bagi kita. Sungguh suatu teladan yang mulia dan berharga bagi kita umat-Nya untuk melayani Tuhan dan sesama kita dengan giat dan tulus tanpa membeda-bedakan seperti yang Dia ajarkan. (YH)

Tuhan Yesus adalah Juruselamat bagi semua

orang, apa pun keadaannya.

Pelayanan misi untuk menjangkau orang-orang

terabaikan. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28 Matius 20:20-28

rabu, 12 desember 2012 Titus 1 - Filemon 1

Bacaan Alkitab Setahun

Bila Tuhan Yesus telah kembali, kita akan menikmati persekutuan

kekal dengan Dia.

Supaya anak-anak Tuhan diberi keberanian untuk

memberitakan Injil. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga

sudah dekat.” Matius 3:2 2 Petrus 3:1-16

Kadangkala kita bertanya, “Kapan kejahatan akan berakhir di muka bumi ini?” Kita merindukan Tuhan segera menyatakan Diri-Nya agar semua ciptaan Tuhan dipulihkan. Malahan kita melihat orang jahat dan fasik semakin merajalela. Amoralitas dan berbagai jenis perbuatan dosa seakan marak tanpa ada yang mengekang. Di satu sisi, ini adalah tanda-tanda kedatangan Tuhan segera tiba. Di sisi lain, kita bertanya-tanya bagaimana kehidupan orang percaya.

Petrus mengingatkan kita bahwa ada penyesat yang mengolok-olok pengharapan orang percaya mengenai Tuhan yang akan datang menghakimi dunia ini karena segala kejahatan manusia. Bagi para penyesat janji Tuhan adalah omong kosong. Waktu berlalu, banyak orang jahat tidak mengalami kutuk Allah. Jadi, untuk apa percaya kepada akhir zaman. Dengan sikap yang arogan seperti itu mereka meneruskan hidup dalam kesesatan dan terus menyesatkan orang lain. Mereka lupa bahwa pada zaman dulu Tuhan pernah menghukum dunia ini dengan air bah. Tidak ada orang berdosa yang luput dari kuasa dan keadilan-Nya. Apa yang pernah Ia lakukan, satu hari kelak akan Ia lakukan lagi yang jauh lebih dahsyat (ayat 10). Alkitab mengingatkan kita bahwa kalau Tuhan belum datang kembali, itu karena Dia panjang sabar, memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Hal ini juga berarti bahwa kesempatan memberitakan Injil masih terbuka. Kelak apabila Dia sudah datang, penghakiman dahsyat tidak terelakkan. Siapa pun yang kedapatan hidup di dalam dosa, tidak akan dapat melarikan diri dari murka Allah.

Bersyukurlah bahwa berita anugerah telah disampaikan oleh Yohanes untuk menyambut kedatangan Tuhan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.” Sambutlah Natal dengan sukacita karena Dia datang untuk memperbaharui hidup kita. (YR)

kamis, 13 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Ibrani 1-3

Datang Untuk Melayani

Memperbaharui

Datang Untuk

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(15)

Dalam tatanan masyarakat, kita mengenal adanya lapisan-lapisan masyarakat atau yang disebut dengan istilah “strata sosial”. Dalam strata sosial, masyarakat dikelompokkan berdasarkan pada ukuran tertentu seperti tingkat kekayaan, kekuasaan, kehormatan atau kepandaian. Biasanya kaum terpelajar bergaul dengan orang yang terpelajar pula; bangsawan atau raja-raja bergaul dengan kaumnya dan bukan dengan rakyat jelata; dan sebagainya.

Jika pemimpin dunia seperti presiden dan raja-raja mengunjungi suatu tempat tertentu, secara otomatis mereka akan disambut dan dilayani oleh pejabat-pejabat tinggi dan orang-orang terbaik setempat dengan suguhan pelayanan yang sangat istimewa. Namun berbeda halnya dengan Tuhan Yesus. Yesus yang adalah Raja di atas segala raja itu datang ke dunia tidak untuk dilayani tetapi sebaliknya Dia datang untuk melayani. Tuhan Yesus mau menyambut kita apa adanya tanpa memandang status atau strata sosial. Dia datang untuk mengampuni orang-orang yang berdosa dan menguduskannya. Ia mau menjamah serta menyembuhkan orang-orang yang sakit dan yang kerasukan setan. Ia menghiburkan orang-orang yang sedih dan terluka. Ia membangkitkan orang mati dan juga mengasihi anak-anak. Yesus datang ke dunia untuk memberikan diri-Nya sendiri bagi keselamatan jiwa manusia dan melingkupi semua golongan masyarakat.

Dalam nama Yesus ada kekuatan, kuasa, kasih dan pengharapan. Itulah semua yang diberikan-Nya bagi kita. Sungguh suatu teladan yang mulia dan berharga bagi kita umat-Nya untuk melayani Tuhan dan sesama kita dengan giat dan tulus tanpa membeda-bedakan seperti yang Dia ajarkan. (YH)

Tuhan Yesus adalah Juruselamat bagi semua

orang, apa pun keadaannya.

Pelayanan misi untuk menjangkau orang-orang

terabaikan. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28 Matius 20:20-28

rabu, 12 desember 2012 Titus 1 - Filemon 1

Bacaan Alkitab Setahun

Bila Tuhan Yesus telah kembali, kita akan menikmati persekutuan

kekal dengan Dia.

Supaya anak-anak Tuhan diberi keberanian untuk

memberitakan Injil. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga

sudah dekat.” Matius 3:2 2 Petrus 3:1-16

Kadangkala kita bertanya, “Kapan kejahatan akan berakhir di muka bumi ini?” Kita merindukan Tuhan segera menyatakan Diri-Nya agar semua ciptaan Tuhan dipulihkan. Malahan kita melihat orang jahat dan fasik semakin merajalela. Amoralitas dan berbagai jenis perbuatan dosa seakan marak tanpa ada yang mengekang. Di satu sisi, ini adalah tanda-tanda kedatangan Tuhan segera tiba. Di sisi lain, kita bertanya-tanya bagaimana kehidupan orang percaya.

Petrus mengingatkan kita bahwa ada penyesat yang mengolok-olok pengharapan orang percaya mengenai Tuhan yang akan datang menghakimi dunia ini karena segala kejahatan manusia. Bagi para penyesat janji Tuhan adalah omong kosong. Waktu berlalu, banyak orang jahat tidak mengalami kutuk Allah. Jadi, untuk apa percaya kepada akhir zaman. Dengan sikap yang arogan seperti itu mereka meneruskan hidup dalam kesesatan dan terus menyesatkan orang lain. Mereka lupa bahwa pada zaman dulu Tuhan pernah menghukum dunia ini dengan air bah. Tidak ada orang berdosa yang luput dari kuasa dan keadilan-Nya. Apa yang pernah Ia lakukan, satu hari kelak akan Ia lakukan lagi yang jauh lebih dahsyat (ayat 10). Alkitab mengingatkan kita bahwa kalau Tuhan belum datang kembali, itu karena Dia panjang sabar, memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Hal ini juga berarti bahwa kesempatan memberitakan Injil masih terbuka. Kelak apabila Dia sudah datang, penghakiman dahsyat tidak terelakkan. Siapa pun yang kedapatan hidup di dalam dosa, tidak akan dapat melarikan diri dari murka Allah.

Bersyukurlah bahwa berita anugerah telah disampaikan oleh Yohanes untuk menyambut kedatangan Tuhan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.” Sambutlah Natal dengan sukacita karena Dia datang untuk memperbaharui hidup kita. (YR)

kamis, 13 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Ibrani 1-3

Datang Untuk Melayani

Memperbaharui

Datang Untuk

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(16)

Komunikasi suami istri yang buruk bisa berdampak pada keharmonisan rumah tangga. Banyak perselisihan terjadi bahkan memuncak sampai terjadi perceraian akibat komunikasi yang buruk antara suami istri. Maria yang mendapat pernyataan Tuhan dan mengandung dari Roh Kudus ternyata tidak mempercakapkannya kepada Yusuf tunangannya. Sementara secara diam-diam Yusuf mengamat-amati perubahan fisik Maria dan yakin bahwa tunangannya ini sedang hamil.

Yusuf sudah membulatkan tekad untuk mengakhiri hubungannya dengan Maria. Nampaknya Yusuf terpukul menghadapi kenyataan bahwa sang tunangan telah hamil. Dia bergumul dalam pemikirannya sendiri. Tetapi ketika sedang tertidur, malaikat Tuhan menampakkan diri dalam mimpi dan menjelaskan apa yang terjadi pada Maria adalah kehendak Tuhan. Malaikat itu juga menguatkan Yusuf agar jangan takut mengambil Maria menjadi istrinya.

Bangun dari tidur, Yusuf mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Maria. Ia memutuskan mengambil Maria yang dalam kondisi hamil menjadi istrinya sambil terus menjaga kekudusan mereka sampai bayi Yesus dilahirkan. Tindakan Yusuf sangat luar biasa! Tidak mudah seorang laki-laki bisa berkeputusan seperti Yusuf. Betapa sulitnya mengerti apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan. Pikiran bisa berontak dan berkata: “Mana mungkin seorang perempuan bisa hamil tanpa seorang laki-laki?” Tetapi ternyata Yusuf memilih taat pada perkataan malaikat Tuhan itu.

Yusuf memiliki kerendahan hati yang patut diteladani. Kerendahan hati yang sejati itu dimiliki karena hidupnya yang saleh dan tulus. Yusuf juga memiliki hidup rohani yang baik. Dan hidup rohani yang baik membuat dia menjadi pribadi yang rendah hati.(LB)

Bangun hidup rohani dengan tekun, karakter rendah hati akan muncul.

Ketekunan orang tua untuk beribadah dan membina anak-anaknya dalam iman. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Matius 1:24 Matius 1:18–25

jumat, 14 desember 2012 Ibrani 4-7

Bacaan Alkitab Setahun

Yesus Kristus adalah pemberian kasih Allah terbesar bagi dunia ini.

Mereka yang tersisih dan terbuang agar tetap merasakan kasih Allah. Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang

sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang, … Yakobus 1:17

Yakobus 1:12-18

Setiap Natal tiba kebanyakan orang bersukacita. Penyebabnya beragam. Ada yang bersukacita karena memperoleh libur panjang di mana ia dapat berekreasi atau bertamasya. Yang lain lagi karena bisa pulang kampung atau mudik untuk berkumpul bersama keluarga. Ada pula yang bersukacita karena bisa tampil di acara Natal setelah sekian lama berlatih, atau karena memperoleh hadiah yang diidamkannya selama ini.

Alkitab menyatakan bahwa hadiah atau pemberian yang terbesar dalam kehidupan kita, yang dapat membuat kita patut bersukacita adalah sebagai berikut. Pertama, ketika kita memperoleh mahkota kehidupan setelah kita mampu bertahan dalam pencobaan dan tahan uji (ayat 12). Kedua, ketika kepada kita diberi kesadaran bahwa Allah tak pernah mencobai kita. Pencobaan itu berasal dari keinginan kita sendiri. Kesadaran semacam ini sangat menolong kita untuk tidak kecewa terhadap Allah, melainkan lebih mengadakan introspeksi diri ketika kita mengalami pencobaan (ayat 13-14). Ketiga, ketika Allah Bapa memberikan Putera-Nya Yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus kepada kita, manusia berdosa. Ia adalah Juruselamat kita yang datang ke dalam dunia ini untuk menanggung segala dosa kita di kayu salib. Ia rela datang dalam kesederhaan agar kita diselamatkan (ayat 17). Keempat, kepada kita diberi kesempatan untuk bertumbuh dan mengalami pemulihan, bahkan dibawa ke tingkat tertentu menjadi yang utama (ayat 18).

Menyadari segala pemberian Allah di atas dalam kehidupan kita, mari kita selalu bersyukur sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan untuk Dia! (PF)

sabtu, 15 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Ibrani 8-10

Teladan Kerendahan Hati

Hadiah Terindah

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

(17)

Komunikasi suami istri yang buruk bisa berdampak pada keharmonisan rumah tangga. Banyak perselisihan terjadi bahkan memuncak sampai terjadi perceraian akibat komunikasi yang buruk antara suami istri. Maria yang mendapat pernyataan Tuhan dan mengandung dari Roh Kudus ternyata tidak mempercakapkannya kepada Yusuf tunangannya. Sementara secara diam-diam Yusuf mengamat-amati perubahan fisik Maria dan yakin bahwa tunangannya ini sedang hamil.

Yusuf sudah membulatkan tekad untuk mengakhiri hubungannya dengan Maria. Nampaknya Yusuf terpukul menghadapi kenyataan bahwa sang tunangan telah hamil. Dia bergumul dalam pemikirannya sendiri. Tetapi ketika sedang tertidur, malaikat Tuhan menampakkan diri dalam mimpi dan menjelaskan apa yang terjadi pada Maria adalah kehendak Tuhan. Malaikat itu juga menguatkan Yusuf agar jangan takut mengambil Maria menjadi istrinya.

Bangun dari tidur, Yusuf mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Maria. Ia memutuskan mengambil Maria yang dalam kondisi hamil menjadi istrinya sambil terus menjaga kekudusan mereka sampai bayi Yesus dilahirkan. Tindakan Yusuf sangat luar biasa! Tidak mudah seorang laki-laki bisa berkeputusan seperti Yusuf. Betapa sulitnya mengerti apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan. Pikiran bisa berontak dan berkata: “Mana mungkin seorang perempuan bisa hamil tanpa seorang laki-laki?” Tetapi ternyata Yusuf memilih taat pada perkataan malaikat Tuhan itu.

Yusuf memiliki kerendahan hati yang patut diteladani. Kerendahan hati yang sejati itu dimiliki karena hidupnya yang saleh dan tulus. Yusuf juga memiliki hidup rohani yang baik. Dan hidup rohani yang baik membuat dia menjadi pribadi yang rendah hati.(LB)

Bangun hidup rohani dengan tekun, karakter rendah hati akan muncul.

Ketekunan orang tua untuk beribadah dan membina anak-anaknya dalam iman. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Matius 1:24 Matius 1:18–25

jumat, 14 desember 2012 Ibrani 4-7

Bacaan Alkitab Setahun

Yesus Kristus adalah pemberian kasih Allah terbesar bagi dunia ini.

Mereka yang tersisih dan terbuang agar tetap merasakan kasih Allah. Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang

sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang, … Yakobus 1:17

Yakobus 1:12-18

Setiap Natal tiba kebanyakan orang bersukacita. Penyebabnya beragam. Ada yang bersukacita karena memperoleh libur panjang di mana ia dapat berekreasi atau bertamasya. Yang lain lagi karena bisa pulang kampung atau mudik untuk berkumpul bersama keluarga. Ada pula yang bersukacita karena bisa tampil di acara Natal setelah sekian lama berlatih, atau karena memperoleh hadiah yang diidamkannya selama ini.

Alkitab menyatakan bahwa hadiah atau pemberian yang terbesar dalam kehidupan kita, yang dapat membuat kita patut bersukacita adalah sebagai berikut. Pertama, ketika kita memperoleh mahkota kehidupan setelah kita mampu bertahan dalam pencobaan dan tahan uji (ayat 12). Kedua, ketika kepada kita diberi kesadaran bahwa Allah tak pernah mencobai kita. Pencobaan itu berasal dari keinginan kita sendiri. Kesadaran semacam ini sangat menolong kita untuk tidak kecewa terhadap Allah, melainkan lebih mengadakan introspeksi diri ketika kita mengalami pencobaan (ayat 13-14). Ketiga, ketika Allah Bapa memberikan Putera-Nya Yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus kepada kita, manusia berdosa. Ia adalah Juruselamat kita yang datang ke dalam dunia ini untuk menanggung segala dosa kita di kayu salib. Ia rela datang dalam kesederhaan agar kita diselamatkan (ayat 17). Keempat, kepada kita diberi kesempatan untuk bertumbuh dan mengalami pemulihan, bahkan dibawa ke tingkat tertentu menjadi yang utama (ayat 18).

Menyadari segala pemberian Allah di atas dalam kehidupan kita, mari kita selalu bersyukur sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan untuk Dia! (PF)

sabtu, 15 desember 2012 Bacaan Alkitab Setahun Ibrani 8-10

Teladan Kerendahan Hati

Hadiah Terindah

D

O

A

r e n u n g a n

D

O

A

r e n u n g a n

Gambar

Gambar Allah dalam diri manusia yang semula rusak oleh dosa, dipulihkan  kembali melalui Kristus
Gambar Allah dalam diri manusia yang semula rusak oleh dosa, dipulihkan  kembali melalui Kristus

Referensi

Dokumen terkait

Ha l yang perlu diingat apabila anda berniat untuk menggunakan algorit ma yang akan saya berikan nanti, yang dkenal sebagai algorit ma standar Bellman-Fort tanpa me

Pada fitur group user dan pengaturan penugasan, dari skala 1 – 5, point penilaian ini memiliki hasil penilaian rata-rata 3.8, hal ini berarti bahwa secara umum, dari 10

Berbeda dengan Heriyatno (2009), Apriani (2011) menjelaskan bahwa selain faktor pemberian pakan ternyata faktor suhu udara juga berpengaruh terhadap produksi susu, hal ini

Perancangan dan pembuatan “Rancang Bangun Pintu Masuk Perpustakaan menggunakan Scanning Barcode” yang kami buat ini menggunakan basis mikrokontroler ATmega32,

Untuk mengetahui harapan dari pelanggan diperlukan suatu alat yang dapat menangkap dengan jeli keinginan konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, dan

Pada tahun 2011, rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi Papua Barat memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.. Kondisi

Bersama ini diumumkan daftar nama peserta yang dinyatakan memenuhi syarat tes fisik dan berhak mengikuti tes laboratorium dan penunjang Rekrutmen Umum Lokasi :

Arah, kebijakan, dan strategi yang ditetapkan dalam dokumen ini hendaknya digunakan sebagai acuan bagi seluruh personel Deputi Bidang Akreditasi - BSN dalam menetapkan dan