ALINEMEN VERTIKAL
ALINEMEN VERTIKAL
ALINEMEN VERTIKAL
Alinemen vertikal adalah
• proyeksi dari sumbu jalan pada suatu bidang
vertikal yang melalui sumbu jalan tersebut, atau
• bidang tegak melalui sumbu jalan, atau
• disebut juga proyeksi tegak lurus bidang gambar.
Profil ini menggambarkan perencanaan
terhadap adanya jalan naik dan turun untuk
memberikan pertimbangan akan kemampuan
kendaraan bermuatan penuh melalui rencana
jalan yang akan dibuat
2
ALINEMEN VERTIKAL
ALINEMEN VERTIKAL
Alinemen vertikal harus direncanakan
dengan sebaik-baiknya dengan semaksimal
mungkin mengikuti kondisi medan
sehingga dapat menghasilkan keindahan
jalan yang harmonis dengan alam di
sekitarnya.
Kelandaian Jalan
Alinemen vertikal sering disebut juga
penampang memanjang jalan yang terdiri dari
garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Garis
lurus tersebut dapat berupa kondisi jalan datar,
mendaki, atau menurun. Jalan mendaki atau
menurun disebut dengan landai jalan dan
dinyatakan dalam persen (%).
Kelandaian
Kelandaian
Jalan
Jalan
Pada umumnya gambar rencana jalan
dibaca dari kiri ke kanan, maka landai jalan
diberi tanda positif (+) untuk pendakian
permukaan jalan dari kiri ke kanan, dan
negatif (-) untuk penurunan permukaan
jalan dari kiri ke kanan.
Dalam menetapkan kelandaian jalan harus
diingat bahwa sekali suatu jalan digunakan maka
jalan tersebut sukar diubah menjadi landai yang
lebih kecil tanpa perubahan yang mahal. Maka
penggunaan landai maksimum sedapat mungkin
dihindari
.
Kelandaian
Kelandaian
Jalan
Jalan
+ (%)
- (%)
Landai positif
Jalan naik
Landai negatif
Jalan turun
4
Landai
Landai
maksimum
maksimum
Landai maksimum adalah landai vertikal maksimum
dimana truk dengan muatan penuh masih mampu
bergerak dengan penurunan kecepatan tidak lebih dari
setengah kecepatan awal tanpa penurunan gigi atau
pindah ke gigi rendah.
Panjang kritis adalah panjang landai maksimum yang
harus disediakan agar kendaraan dapat
mempertahankan kecepatannya sedemikian rupa
sehingga penurunan kecepatan tidak lebih dari
kecepatan rencana. Lama perjalanan tersebut tidak
boleh lebih dari satu menit.
Landai
Landai
maksimum
maksimum
Apabila pertimbangan biaya pembangunan terbatas,
panjang
kritis
tersebut
boleh
dilampaui. Dengan
ketentuan bahwa bagian jalan di atas landai kritis pada
bagian sampingnya harus ditambahkan suatu lajur
pendakian khusus untuk kendaraan berat atau dengan
pemasangan
rambu
dan
marka
untuk
larangan
menyiap. Lajur pendakian juga dimaksudkan untuk
menampung
truk
yang bermuatan
penuh
atau
kendaraan lain yang berjalan lambat agar supaya
kendaraan lain tidak terganggu untuk mendahului tanpa
menggunakan lajur lawan.
Landai
Landai
maksimum
maksimum
Tabel Kelandaian Maksimum
Kelandaian Maksimum (%)
Luar Kota
Kecepatan
Rencana (km/j)
Dalam Kota
Standar
Mutlak
100
3
-
-
80
4
4
8
60
5
5
9
50
6
6
10
40
7
7
11
30
8
8
12
20
9
9
13
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
• Pada setiap pergantian landai harus dibuat
suatu lengkung vertikal yang memenuhi
keamanan, kenyamanan, dan drainase yang
baik. Lengkung vertikal direncanakan untuk
merubah secara bertahap dari dua macam
kelandaian arah memanjang jalan pada lokasi
yang diperlukan. Ini dimaksudkan untuk
mengurangi goncangan akibat perubahan
kelandaian dan menyediakan jarak pandang
henti yang cukup. Lengkung vertikal terdiri
dari dua jenis, yaitu: lengkung vertikal
cembung, dan lengkung vertikal cekung.
6
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Lengkung Vertikal
Lengkung Cembung
Lengkung Cekung
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Lengkung vertikal cembung adalah lengkung dimana titik
perpotongan antara kedua tangen berada di atas
permukaan jalan.
Sedangkan lengkung vertikal cekung adalah lengkung
dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada di
bawah permukaan jalan
Garis lengkung vertikal dapat dibuat dengan bentuk: busur
lingkaran, parabola (y = m.x
2
), atau parabola pangkat 3 (y =
m.x
3
). Pemilihan bentuk tersebut tergantung dari:
ü volume pekerjaan tanah
ü panjang jarak pandangan yang dapat disediakan
ü kenyamanan
ü kesederhanaan hitungan
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Lengkung vertikal yang sering digunakan
adalah lengkung persamaan parabola
sederhana yang mempunyai sifat
sebagai berikut:
Pergeseran vertikal setiap titik pada lengkung
terhadap tangen adalah sebanding dengan
kuadrat jarak horizontalnya yang diukur dari
ujung lengkung.
8
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
EV =
800
* LV
A
LV
PTV
PLV
YA
EVx
PPV
½ LV ½ LVNotasi :
PPV
è Pusat Perpotongan vertikal
PLV
è Permulaan Lengkung Vertikal
PTV
è Permulaan Tangen Vertikal
EV
è Pergeseran Vertikal PPV ke permukaan jalan rencana (m)
A
è Perbedaan aljabar Landai (%)
Y =
LV
x
A
*
200
*
2Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Panjang
Panjang
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Panjang lengkung vertikal didasarkan atas
kecepatan rencana, jarak pandang (khususnya
jarak pandang henti), dan perbedaan aljabar
kemiringan.
Untuk bentuk lengkung cembung didasarkan atas
keamanan, kenyamanan, drainase, dan estetika
dengan mempertimbangkan jarak pandang yang
dapat dicapai.
Sedangkan untuk lengkung vertikal cekung perlu
diperhatikan jarak lampu sorot dan drainase. Jika
jarak pandang dinyatakan dengan S, h1 adalah
tinggi mata pengemudi (125 cm), h2 adalah tinggi
halangan (10 cm), serta A adalah selisih aljabar
kelandaian, maka beberapa rumus dapat digunakan
untuk menentukan lengkung vertikal sebagai
berikut:
Panjang
10
Panjang
Panjang
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Panjang
Panjang
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
Panjang
Panjang
Lengkung
Lengkung
Vertikal
Vertikal
PERTIMBANGAN KENYAMANAN
PERTIMBANGAN KENYAMANAN
Selama kendaraan berjalan sepanjang
alinemen vertikal di lengkungan maka
kendaraan akan mengalami (seolah-olah)
terjadi kehilangan atau penambahan berat
kendaraan, yang hal ini akan terasakan oleh
pengemudi sebagai gaya sentrifugal yang
bekerja searah atau berlawanan arah
dengan gaya gravitasi bumi.
Untuk itu panjang lengkung vertikal juga
sebaiknya ditentukan dengan
mempertimbangkan adanya kenyamanan
yang cukup walaupun ada gaya-gaya tadi.
12
Koordinasi
Koordinasi
Alinemen
Alinemen
a. Alinemen horizontal dan vertikal terletak
dalam
satu
phase, dimana
alinemen
horizontal sedikit lebih panjang daripada
alinemen vertikal, demikian juga tikungan
horizontal harus satu phase dengan tanjakan
vertikal.
b. Tikungan tajam yang terletak di atas
lengkung vertikal cembung atau di bawah
lengkung vertikal cekung harus dihindari
karena akan menghalangi pandangan mata
pengemudi pada saat memasuki tikungan dan
jalan akan terkesan putus.
Koordinasi
Koordinasi
Alinemen
Alinemen
c. Pada bagian yang lurus dan panjang
sebaiknya tidak dibuat lengkung vertikal
cekung karena pandangan pengemudi akan
terhalang oleh puncak alinemen vertikal
sehingga
sulit
untuk
memperkirakan
alinemen dibalik puncak tersebut.
d. Lengkung vertikal dua atau lebih pada satu
lengkung horizontal sebaiknya dihindari.
e. Tikungan tajam yang terletak di antara
bagian jalan yang lurus dan panjang harus
dihindarkan.
•Coordination of horizontal and vertical alignment
should begin with preliminary design
•Easier to make adjustments at this stage
•Designer should study long, continuous stretches of
Coordination of Horizontal and Vertical
Alignment
highway in both plan and
profile and visualize the
whole in three
dimensions (FHWA,
Chapter 5)
Coordination of Horizontal and Vertical
Alignment
14
Coordination of Horizontal and Vertical
Alignment
Source: FHWA,
Chapter 5
• Should be consistent with the
topography
• Preserve developed properties along
the road
• Incorporate community values
• Follow natural contours of the land
Good Coordination of Horizontal and
Vertical Alignment
Source: FHWA,
Chapter 5
• Does not affect
aesthetic, scenic,
historic, and cultural
resources along the
way
• Enhances attractive
scenic views
– Rivers
– Rock formations
– Parks
– Historic sites
– Outstanding buildings
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of
16
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.
There are 2 problems with this alignment. What are they?
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of
18
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway
20
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway
22
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed. Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway
Which is a better design?
A or B?
A
24
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.A
B
Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.Source: A Policy on Geometric Design of Highways and Streets (The Green Book). Washington, DC. American Association of State Highway and Transportation Officials, 2001 4th Ed.