• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN SYSTEM DYNAMICS UNTUK ALIRAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI: SEBUAH STUDI KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMODELAN SYSTEM DYNAMICS UNTUK ALIRAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI: SEBUAH STUDI KASUS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017

PEMODELAN SYSTEM DYNAMICS UNTUK ALIRAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI: SEBUAH STUDI KASUS

Rudi Waluyo1

1

Program Studi/ Jurusan Teknik Sipil, Universitas Palangka Raya, Jl.Hendrik Timang, Palangka Raya Email: rudiwaluyo30@gmail.com

ABSTRAK

Perusahaan konstruksi memiliki sumber daya berwujud seperti tanah, peralatan, material, dan mesin. Selain itu, sumber daya tak berwujud seperti pengetahuan juga dimiliki perusahaan konstruksi tetapi belum dikelola dengan baik. Dengan knowledge management yang merupakan konsep pengelolaan pengetahuan di organisasi, diharapkan dapat membantu organisasi dalam mengelola aset pengetahuan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model system dynamics untuk aliran knowledge management di perusahaan konstruksi. Dengan model ini diharapkan dapat membantu dalam menerapkan knowledge management yang cocok bagi perusahaan konstruksi. Metode yang digunakan adalah system dynamics. Penelitian dilakukan pada konsultan proyek konstruksi bidang perencanaan. Aliran knowledge management memuat knowledge codification,

transfer, application and development. Penelitian ini memberikan perhatian yang besar terhadap

usaha untuk pengembangan dan evaluasi terhadap model aliran knowledge management dan variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja perusahaan secara efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pengelolaan aliran KM yang baik dan benar memberikan pengaruh yang positif terhadap knowledge development, knowledge codification, knowledge sharing dan knowledge application. Jumlah knowledge semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, pengelolaan aliran KM juga berpengaruh terhadap akurasi perencanaan dan kinerja perusahaan. Kata kunci: model, system dynamics, knowledge management, aliran, perusahaan konstruksi.

1.

PENDAHULUAN

Dalam beberapa tahun terakhir, pengetahuan bertumbuh dengan pesat. Teknologi dan pengetahuan terus dihasilkan dan jumlahnya meningkat dengan cepat seiring perkembangan zaman. Perkembangan ini memunculkan sikap baru untuk menangani dan mengelola pertumbuhan pengetahuan dengan nama knowledge management. Knowledge management adalah istilah modern, rasional dan argumentatif dan memiliki berbagai deskripsi. American Productivity and Quality Center mendefinisikan knowledge management sebagai taktik dan aliran untuk mengidentifikasi dan menangkap dan berbagi pengetahuan (Atefeh et al., 1999). Hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa aliran pengetahuan dalam knowledge management melibatkan empat aktivitas. Aktivitas-aktivitas ini adalah creation atau generation, storage atau retrieval, transfer atau sharing, utilization application (Alavi dan Leinder, 2001).

Di industri konstruksi Indonesia, knowledge management sudah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Aktivitas-aktivitas knowledge management sudah dilakukan oleh konsultan perencana proyek konstruksi. Kegiatan ini sangat berguna untuk menghasilkan detail engineering design (DED) dan rencana anggaran biaya (RAB). Walaupun demikian, pengelolaan yang teratur dan sistematis belum dilakukan (Waluyo, 2017). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membangun model system dynamics untuk aliran knowledge management di perusahaan konstruksi khususnya konsultan perencana proyek konstruksi. Dengan adanya model ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk membangun sistem knowledge management di konsultan perencana.

2.

TINJAUAN PUSTAKA

Knowledge management

Beragam definisi tentang tentang knowledge management (KM) dari beberapa peneliti disajikan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Katsoulakos dan Zevgolis (2004) menyatakan bahwa KM adalah tentang perlindungan terhadap pengembangan dan eksploitasi aset knowledge (pengetahuan). Sedangkan Kasali (2010) berpendapat bahwa dalam KM, perusahaan menerapkan cara-cara untuk mengidentifikasi, menciptakan, mengoreksi, mentabulasi, mendistribusikan, dan memperkuat upaya untuk mengadopsi segala wawasan dan pengalaman berharga. Rasli (2005) mengungkapkan bahwa KM merupakan sebuah proses yang luas untuk menciptakan, mengorganisasi, menempatkan, mendistribusi dan berbagi pengetahuan untuk mencapai tujuan

(2)

organisasi. Secara lebih eksplisit Azhari dan Wardoyo (2005) mendefinisikan KM sebagai proses sistematis dari penemuan, penciptaan, pemilihan, pengorganisasian, penyaringan, dan penyajian data, informasi dan pengetahuan dengan cara lebih terpola secara komprehensif sehingga karyawan mampu memanfaatkan dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik, untuk selanjutnya mampu menginstitusionalkan pengetahuan yang dimiliki menjadi pengetahuan organisasi (Muggenhuber, 2006; Ellitan dan Anatan, 2009; Thakur dan Sinha, 2013). Penelitian-penelitian di industri konstruksi juga memberikan hasil yang serupa. Chen (2007) menyatakan bahwa di dalam KM terdapat beberapa aktivitas seperti responsiveness to knowledge, knowledge

acquisition, knowledge dissemination dan knowledge utilisation. Aktivitas-aktivitas ini saling berinterkoneksi untuk

mengelola pengetahuan di dalam perusahaan konstruksi. Selain itu Waluyo (2014) menyatakan bahwa KM merupakan konsep, cara dan sistem untuk mengelola pengetahuan dengan berbagai aktivitas. Aktvitas-aktivitas KM dalam perusahaan konstruksi, yaitu: menciptakan, berbagi, mendokumentasikan, mengaplikasikan, menyebarkan, mentransfer, menyerap dan responsif terhadap knowledge baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.

Dari beragam sudut pandang tentang KM di atas ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu terdapat proses dari yang sederhana sampai yang sistematis, dari proses yang sedikit sampai yang luas atau banyak, melibatkan banyak individu dalam aktivitasnya dan memberikan manfaat yang besar dan dari seluruh aktivitas KM tersebut memperlihatkan bahwa ada aliran pengetahuan didalamnya.

Aliran knowledge management

Menurut Nielsen (2006) aliran KM berbasis delapan aktivitas substansial. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah

knowledge creation, knowledge acquisition, knowledge capture, knowledge assembly, knowledge sharing, knowledge integration, knowledge leverage dan knowledge exploitation. Setahun kemudian, Zaim (2007)

menyatakan bahwa aliran KM berisi empat aktivitas dan memuat knowledge creation dan development, knowledge

codification dan storage, knowledge transfer dan sharing, dan knowledge utilization dan application. Jika melihat

lebih dalam ada empat aktivitas yang berkaitan dengan penelitian ini, yang kemudian akan dijelaskan secara singkat.

a. Knowledge development

Knowledge development organisasi mencakup pengembangan organisasi secara modern. Knowledge development berkaitan dengan perluasan pengetahuan di perusahaan. Sebenarnya knowledge creation harus

menjadi pusat dan jantung, taktik dan strategi perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya (Zaim, 2007). Sedangkan Hendrik (2003) menyatakan bahwa knowledge creation merupakan tahap memasukkan segala pengetahuan yang baru ke dalam sistem, termasuk juga pengembangan pengetahuan dan penemuan pengetahuan. Hal yang hampir sama juga diungkapkan Sangkala (2007) bahwa pada tingkatan yang paling dasar, pengetahuan sebenarnya diciptakan (creation) oleh individu yang ada dalam organisasi. Organisasi pada dasarnya tidak dapat menciptakan pengetahuan tanpa individu-individu yang ada di dalam organisasi. Fungsi organisasi adalah memberi dukungan kepada kreativitas individu yang ada di dalam organisasi atau menyediakan suatu konteks bagi individu untuk menciptakan pengetahuan. Zuhal (2010) menyatakan bahwa proses knowledge creation dapat dijelaskan sebagai berikut: pengetahuan tentang apa yang diinginkan oleh pelanggan (tacit knowledge) dapat kita konversikan menjadi suatu konsep produk baru (explicit knowledge) melalui proses sosialisasi dan eksternalisasi. Pengetahuan yang sudah terkonsepsi tersebut kemudian dijadikan petunjuk untuk sistemisasi yang dilakukan lewat proses kombinasi antara explicit knowledge yang telah ada dengan komponen-komponen teknologi baru kemudian dari situ lahirlah explicit knowledge baru.

b. Knowledge codification

Menurut Alavi (2000), knowledge development saja tidak cukup bagi perusahaan. Siklus pengetahuan yang baik di dalam perusahaan dibutuhkan untuk menyimpan akumulasi pengetahuan dan kemudian menangkapnya kembali bila diperlukan. Memori organisasi dibutuhkan untuk mengatasi hal ini. Dalam kondisi nyata,

knowledge codification harus terhubung ke dalam memori organisasi. Hal ini melibatkan banyak faktor seperti

data base perusahaan yang berbentuk elektronik atau kertas, informasi terstruktur, pengetahuan karyawan dan metode kerja yang berbasis organisasi. Untuk melindungi pengetahuan, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan: membatasi akses ke pengetahuan dengan menggunakan user ID dan kata kunci, memberi penghargaan terhadap pengetahuan khusus dengan cepat, memberi perlindungan terhadap pengetahuan tacit dan eksplisit dan yang terpenting adalah mengkomunikasikan nilai perlindungan pengetahuan organisasi secara besar-besaran (Probast et al., 2000)

c. Knowledge sharing

Menurut Setiarso (2009), knowledge sharing merupakan salah satu kegiatan dalam KM yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Munir (2008) menyatakan bahwa sasaran knowledge sharing adalah menyebarkan pengetahuan yang dikuasai oleh satu orang ke sebanyak mungkin orang di organisasi. Penyebaran pengetahuan dari satu orang ke orang lain, atau dari satu unit kerja ke

(3)

unit kerja yang lain diharapkan akan meningkatkan kualitas pengetahuan yang dimiliki oleh individu, unit kerja dan akhirnya organisasi. Dengan kombinasi pengetahuan baru dan pengetahuan yang telah dimiliki akan menghasilkan inovasi-inovasi.

d. Knowledge application

Poin dasar dalam KM adalah memastikan bahwa pengetahuan yang ada dapat memberikan keuntungan bagi organisasi. Penerapan pengetahuan yang efektif membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya (Davenport dan Klahr, 1998). Seleim dan Khalil (2007) menyatakan bahwa knowledge application mengacu pada kegiatan-kegiatan organisasi untuk menggunakan pengetahuan yang tersedia untuk memperbaiki proses, produk, dan pelayanan juga kinerja organisasi. Ellitan & Anatan (2009) menyatakan bahwa knowledge

application mencakup aplikasi pengetahuan dalam skenario yang baru dan belajar dari skenario tersebut yang

mencakup analisis dan evaluasi kritis. Aplikasi (penerapan) pengetahuan yang menekankan pengetahuan harus diterapkan dalam produk, proses dan jasa. Hal ini dikarenakan jika organisasi tidak menemukan tempat yang tepat untuk menempatkan pengetahuan, organisasi akan kesulitan untuk menciptakan keunggulan kompetitif, artinya organisasi mengembangkan pengetahuan lebih aktif dan relevan untuk meningkatkan nilai.

Knowledge application meliputi operasi pemanfaatan dan pemecahan masalah yang pada akhirnya dapat

menghasilkan pengembangan pengetahuan (knowledge development). Knowledge application menjadi bagian terpenting dalam aliran KM ini. Semua manfaat pada tahap awal seperti acquisition dan dissemination harus dikumpulkan dalam kerangka aliran pemanfaatan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan (Salojarvi et al., (2010). Keterkaitan aktivitas KM dapat dilihat pada kerangka teori aliran KM yang ditampilkan pada Gambar 1.

System Dynamics

System dynamics pertama kali diperkenalkan oleh Jay W. Forrester di MIT pada dekade lima puluhan adalah suatu

metode pemodelan (modelling method) yang penggunaannya erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu. Asumsi utama dalam paradigma system dynamics adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik yang persistent pada setiap sistem yang kompleks bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena itulah model-model system dynamics diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal.

System dynamics adalah model mental yang menggambarkan bagian-bagian dalam sistem yang kompleks dengan

menyatakan keterkaitan antar bagian, umpan balik, informasi, waktu tunda, sifat non linearitas dalam sub sistem. Manfaat system dinamics adalah untuk mensimulasikan sistem guna mendalami dan menguji perilakunya, serta dampak dari kebijakan, sehingga diharapkan dapat dihasilkan kebijakan yang berkualitas. Penggunaan system

dynamics lebih ditekankan kepada tujuan-tujuan peningkatan pemahaman kita tentang bagaimana tingkah laku

muncul dari struktur kebijaksanaan dalam sistem itu. Pemahaman ini sangat penting dalam perancangan kebijakan yang efektif (Nagara, 2009).

Asumsi utama dalam paradigma system dynamics adalah bahwa struktur fenomena di atas merupakan suatu kumpulan (assembly) dari struktur-struktur kausal yang melingkar dan tertutup (causal loop structure). Keberadaan struktur ini sebagai suatu konsekuensi logis dari adanya kendala-kendala fisik dan tujuan-tujuan sosial, penghargaan dan tekanan yang menyebabkan manusia bertingkah laku dan membangkitkan secara kumulatif tendensi-tendensi dinamik yang dominan dari sistem secara keseluruhan. Sesuai dengan namanya, system dynamics erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu (Samudra, 2008). Dalam system

dynamics ada 3 (tiga) hal yang sangat berpengaruh, yaitu: causal loop diagram, stock flow diagram dan persamaan

matematis KM Enabler Aliran KM Knowledge application Knowledge development Knowledge codification Knowledge sharing

(4)

Bersamaan dengan perkembangan fondasi teoritis, berkembang pula sejumlah software yang ikut mendukung sehingga penggunaan metodologi system dynamics sebagai salah satu pemodelan menjadi lebih efisien. Saat ini berkembang software-software yang bukan cuma memudahkan pemakai untuk membangun model, tetapi juga melakukan simulasi dan berbagai uji sensitivitas model, antara lain: Ithink, Stella, Powersim dan Vensim.

3.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada sebuah konsultan perencana proyek (CV. ABC) di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dari maret – agustus 2016. Penelitian ini menggunakan metode system dynamics dan dilaksanakan dalam empat tahapan. Tahap pertama adalah review literatur dan membangun model konseptual. Tahap kedua adalah observasi dan wawancara secara lebih mendalam untuk mendapatkan data penelitian. Tahap ketiga adalah membangun causal loop diagram dan stock flow diagram. Tahap keempat adalah analisis dan kesimpulan. Analisis system dynamics menggunakan software Powersim 2.5. Hasil simulasi aliran KM ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Tahapan penelitian ditampilkan pada Gambar 2.

4.

ANALISIS DATA

Model konseptual

Model konseptual aliran KM dibangun berdasarkan kajian literatur dan penelitian terdahulu. Nielsen (2006) menyatakan aliran KM berbasis delapan aktivitas substansial, yaitu: knowledge creation, knowledge acquisition,

knowledge capture, knowledge assembly, knowledge sharing, knowledge integration, knowledge leverage dan knowledge exploitation. Zaim (2007) menyatakan bahwa aliran KM berisi empat aktivitas dan memuat knowledge creation dan development, knowledge codification dan storage, knowledge transfer dan sharing, dan knowledge utilization dan application. Chen (2007) menyatakan bahwa di dalam KM terdapat beberapa aktivitas seperti responsiveness to knowledge, knowledge acquisition, knowledge dissemination dan knowledge utilisation.

Aktivitas-aktivitas ini saling berinterkoneksi untuk mengelola pengetahuan di dalam perusahaan konstruksi. Selain itu Waluyo (2014) menyatakan bahwa KM merupakan konsep, cara dan sistem untuk mengelola pengetahuan dengan berbagai aktivitas. Aktvitas-aktivitas KM dalam perusahaan konstruksi, yaitu: menciptakan, berbagi, mendokumentasikan, mengaplikasikan, menyebarkan, mentransfer, menyerap dan responsif terhadap pengetahuan baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Gambar 3 menampilkan tentang model konseptual aliran KM.

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Review literatur dan membangun konseptual model Observasi dan wawancara Membangun causal loop diagram (CLD) dan stock flow diagram (SFD) Analisis dan kesimpulan Output Model konseptual Output Data penelitian Output Model dynamics Output Kesimpulan dan saran Tahapan Proses Output

Gambar 2. Tahapan penelitian

Kinerja organisasi Aliran KM Knowledge application Knowledge development Knowledge codification Knowledge sharing

(5)

Causal loop diagram aliran knowledge management

Causal loop diagram (CLD) digunakan untuk menangkap model mental dan menyajikan keterkaitan antar komponen dan umpan baliknya dalam sebuah sistem. CLD aliran KM dibangun dari model konseptual dan kondisi pada konsultan perencana proyek konstruksi (CV. ABC). CLD aliran KM memuat 1 loop reinforcing atau memperkuat (R) dan 1 loop balancing atau menyeimbangkan (B). Gambar 4 menyajikan CLD aliran KM di konsultan perencana proyek konstruksi dan keterkaitan antar komponen yang ada didalamnya.

Gambar 4. Causal loop diagram aliran KM

CLD aliran KM pada Gambar 4. memuat satu loop positif (R1) dan satu loop negatif (B2). Dengan membentuk loop, masing-masing unsur memberikan umpan balik (feedback). Pada loop R1 mengambarkan bahwa knowledge

development yang diakibatkan secara positif (hubungan searah) oleh kinerja perusahaan, perbandingan dengan

kompetitor, setelah proyek selesai dan informasi yang terkonfirmasi. Knowledge development menyebabkan pertambahan knowledge codification. Sedangkan knowledge codification diakibatkan secara positif oleh dokumen berbasis kertas, dokumen berbasis elektronik dan knowledge development. Knowledge sharing diakibatkan secara positif oleh berbasis internet, rapat, pelatihan dan knowledge codification. Knowledge application diakibatkan secara positif oleh knowledge sharing, selanjutnya mengakibatkan secara positif kinerja perusahaan dan kinerja perusahaan mengakibatkan secara positif knowledge development. Dengan demikian hubungan knowledge development sampai kinerja perusahaan pada loop R1 adalah saling menguatkan atau reinforcing.

Pada loop B2 mengambarkan bahwa knowledge development yang diakibatkan secara positif (hubungan searah) oleh kinerja perusahaan, perbandingan dengan kompetitor, setelah proyek selesai dan informasi yang terkonfirmasi.

Knowledge development menyebabkan pertambahan knowledge codification. Sedangkan knowledge codification

diakibatkan secara positif oleh dokumen berbasis kertas, dokumen berbasis elektronik dan knowledge development.

Knowledge sharing diakibatkan secara positif oleh berbasis internet, rapat, pelatihan dan knowledge codification. Knowledge application diakibatkan secara positif oleh knowledge sharing, selanjutnya mengakibatkan secara

negative (hubungan negatif atau berlawanan arah) kesalahan perencanaan. Penurunan kesalahan perencanaan mengakibatkan secara positif kinerja perusahaan dan kinerja perusahaan mengakibatkan secara positif knowledge

development. Dengan demikian hubungan knowledge development sampai kinerja perusahaan pada loop B2 adalah

saling menyeimbangkan atau balancing.

Stock flow diagram aliran knowledge management

Stock flow diagram aliran KM dibangun berdasarkan CLD yang sudah ditampilkan pada Gambar 3.

Variabel-variabel dalam CLD diterjemahkan menjadi stok dan flow yang menunjukkan hubungan antar Variabel-variabel. Stock flow

diagram aliran KM dapat dilihat pada Gambar 5. Knowledge codification Knowledge development Knowledge sharing Knowledge application Kinerja Perusahaan + + + + + Setelah proyek selesai + Perbandingan dengan kompetitor Inovasi yang terkonfirmasi + + Dokumen berbasis elektronik Dokumen berbasis kertas + + Berbasis internet Rapat Pelatihan + + + -Kesalahan perencanaan + R1(+) B2(-)

(6)

Rasio_sharing Penambahan_development Knowledge_development Rasio_application Knowledge_application Rasio_kesalahan Knowledge_sharing Penambahan_application Setelah_proyek_selesai Inovasi_terkonfirmasi Dokumen_berbasis_kertas Penambahan_codification Knowledge_codification Kesalahan_perencanaan Kinerja_perusahaan Penambahan_sharing Rasio_development Perbandingan_dengan_kompetitor Berbasis_internet Rasio_codification Dokumen_berbasis_elektronik Rapat Pelatihan

Gambar 5. Stock flow diagram aliran KM

Simulasi aliran knowledge management

Simulasi dilakukan terhadap stock flow diagram aliran KM pada Gambar 4. Hasil simulasi ditunjukkan dalam bentuk perilaku aliran KM yang dapat dilihat melalui tabel dan grafik pada Gambar 6.

Tahun Knowledge development Knowledge codification Knowledge sharing Knowledge application

(knowledge) (knowledge) (knowledge) (knowledge)

2013 500 500 500 500 2014 753 2500 2125 650 2015 1007 4753 5750 1288 2016 1260 7260 11628 3013 2017 1513 10020 20013 6501 2018 1767 13033 31158 12505 2019 2020 16300 45317 21853 2020 2273 19820 62742 35448 2021 2527 23593 83687 54270 2022 2780 27620 108405 79376 2023 3033 31900 137150 111898 2024 3287 36433 170175 153043 2025 3540 41220 207733 204095

Gambar 6. Hasil simulasi aliran KM

Berdasarkan hasil simulasi aliran KM Gambar 6. menunjukkan bahwa peningkatan knowledge development,

knowledge codification, knowledge sharing, dan knowledge application. Jumlah knowledge pada knowledge development dan knowledge codification mengalami peningkatan secara signifikan (linier) dari tahun 2013-2025.

Selain itu, jumlah knowledge pada knowledge sharing dan knowledge application mengalami peningkatan secara signifikan (eksponensial) dari tahun 2013-2025. Perencanaan dan pengelolaan aliran KM yang baik dan benar memberikan pengaruh yang positif terhadap knowledge development, knowledge codification, knowledge sharing dan knowledge application. Hal ini terlihat dari jumlah knowledge yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pengelolaan aliran KM yang baik ini tentu saja akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan.

(7)

5.

KESIMPULAN

Pemodelan system dynamics aliran KM pada konsultan perencana proyek konstruksi memberikan hasil bahwa perencanaan dan pengelolaan aliran KM yang baik dan benar memberikan pengaruh yang positif terhadap

knowledge development, knowledge codification, knowledge sharing dan knowledge application. Hal ini terlihat dari

jumlah knowledge yang meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Dan tentu saja ini berpengaruh terhadap akurasi perencanaan dan kinerja perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Atefeh, S., McCamble, L., Moorchead, C. dan Gitters, S. H. (1999). “Knowledge management: the new challenge for the 21 century”, Journal of Knowledge Management, 3(3), 172-179.

Alavi, B. (2000). Human resource management information system. Tadbir Magazine, (I.M.O), 105.

Alavi, M. dan Leinder, D. (2001). “Review: Knowledge Management and Knowledge Management systems: Conceptual Foundations and Research Issues”, MIS Quarterly, Vol.24 No 1, pp.107 136.

Azhari, dan Wardoyo, R. (2005). Rancangan Model Manajemen Pengetahuan Untuk Mendukung Proses Pembentukan Tim Proyek Teknologi Informasi, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), pp.E71-E80.

Chen, L. (2007). Linking Knowledge Management To Organizational Business Performance in Construction, Disertasi, Dr, Griffith University Gold Goast Campus.

Davenport, T., dan Klahr, P. (1998). Managing customer support knowledge. California

Ellitan, L., dan Anatan, L. (2009). Manajemen Inovasi Transformasi Menuju Organisasi Kelas Dunia, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Hendrik, (2003). Sekilas tentang Knowledge Management, Artikel Populer Ilmu Komputer.com, pp.1-7.

Kasali, R. (2010). Myelin Mobilisasi Intangibles Menjadi Kekuatan Perubahan, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Katsoulakos, P dan Zevgolis, D. (2004). Knowledge Management Review, @ K- Net 2004, pp.1-16.

Rasli, A.M. (2005). Knowledge Management Framework For The Malaysian Construction Consulting Companies, IRPA Project vote no.7, Faculty of Management and Human Resources Development, Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia.

Muggenhuber, G. (2006). Knowledge Management as a useful tool for implementing projects, The FIG Workshop

on eGovernance, Budapest, Hungary, pp.215-222.

Munir, N. (2008). Knowledge Management Audit, Pedoman Evaluasi Kesiapan Organisasi Mengelola

Pengetahuan, Penerbit PPM, Jakarta.

Nagara, C. (2009). Analisis Hubungan Kelembagaan Antar Institusi Teknis Pengelola Jalan Dalam Penanganan Kerusakan Jalan Nasional Dengan Pendekatan System Dynamics, Tesis, MT, Universitas Indonesia, Jakarta. Nielsen A.P. (2006). “ Understanding Dynamic Capabilities through Knowledge Management”, Journal of

Knowledge Management. Vol.10 No.4, pp.59 71.

Probst, G., Raub, S. dan Romhardt, K. (2000). Managing Knowledge: Building Blocks for Success, New York : John Wiley & Sons

Salojarvi et al. (2010). Organizational factors enhancing customer knowledge utilization in the management of key account relationship. Industrial Marketing Management.

Samudra, A. A. (2008). Kinerja Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dengan Pendekatan System Thinking dan System Dynamics, Disertasi, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta.

Sangkala, (2007). Knowledge Management, Suatu Pengantar Memahami Bagaimana Organisasi Mengelola

Pengetahuan Sehingga Menjadi Organisasi Yang Unggul, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Setiarso, B., Harjanto, N., Triyono, dan Subagyo, H. (2009). Penerapan Knowledge Management pada Organisasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Seleim, A., and Khalil, O. (2007). “Knowledge Management and Organizational Performance in the Egyptian Software Firms”, International Journal of Knowledge Management, Vol.3, No.4, pp.37-66.

Thakur, V., and Sinha, S. (2013). “Knowledge Management in an Indian Perspective, The SIJ Transactions on Industrial, Financial & Business Management (IFBM)”, Vol. 1, No. 1, pp.7-12.

Waluyo, R. (2014). Model Hubungan Antara Culture, Knowledge Management Dan Performance Di Perusahaan

Konstruksi, Disertasi, Program Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang

Waluyo, R. (2017). Identifikasi Praktik Knowledge Management Pada Konsultan Proyek Konstruksi, Seminar Nasional ke-2: Sains, Rekayasa & Teknologi UPH, Tangerang, 17-18 mei 2017, pp.IV-167 – IV-171

Zaim H. et al. (2007). “ Performance of Knowledge Management Practices: a causal analysis”. Journal of Knowledge Management. Vol.11 No.6, pp. 54 67.

(8)

Gambar

Gambar 1. Kerangka teori aliran KM
Gambar 2. Tahapan penelitian
Gambar 4. Causal loop diagram aliran KM
Gambar 5. Stock flow diagram aliran KM  Simulasi  aliran knowledge management

Referensi

Dokumen terkait

Diagram Alir Model Pengelolaan Materi Ajar pada Portal berbasis Knowledge Management System di Program Studi Teknik Informatika1. Alur penelitian yang

signifikansi sebesar 0,016<0,05. Maka dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa secara parsial Knowledge Management berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Penelitian ini dilakukan untuk menyusun suatu model manajemen pengetahuan yang diharapkan mampu membantu Perguruan Tinggi dalam meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien

Dapat disimpulkan bahwa perbandingan berpasangan yang diberikan responden memiliki rasio inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sehingga perhitungan data dinilai

Permasalahaan hanya fokus pada analisa knowledge management system di LEMIGAS terutama pada analisa komponen People, Process dan Technology terhadap peningkatan kinerja karyawan, dan

Metode studi literatur digunakan untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada knowledge management, selanjutnya faktor-faktor tersebut akan dijadikan

Knowledge management system sebagai suatu sistem yang dikembangkan untuk mendukung dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpanan, penyebarluasan, dan penggunaan kembali pengetahuan

01, Januari 2023 52 JITKOM Penerapan Maynard Operation Sequence Technique Untuk Membangun Knowledge Management System Pada CV XYZ Studi Kasus: Katering Makanan Sehat Zahrani