Click to edit Master subtitle style
4/29/12
TOYOTA - JIT
Manajemen Operasi – Produksi
Reference :1. TOYOTA
2.Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE, Msi
3. Asep Mulyana, SE, Dipl. Koop.oek
Area Cakupan
Supply Change
Management
Bagian Cakupan kegiatan antara lain
Pengembangan
Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru
Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier
Perencanaan dan
Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
4/29/12
Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar
• Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk
mencari titik temu antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa yang dibuat dan
dikirim oleh supply chain.
• Melakukan survey pasar untuk mendapatkan
model produk apa yang disukai oleh
pelanggan pada suatu musim jual, merancang produk yang mencerminkan keinginan pasar tersebut, meramalkan tingkat permintaan dan pelayanan purna jual merupakan aktivitas
media pasar.
• Kegiatan mediasi sangat penting bagi supply
chain yang memproduksi produk inovatif.
• Kegiatan fisik dan mediasi pasar harus
berjalan dengan sinergis di dalam supply chain.
Aktivitas Fisik Aktivitas mediasi pasar
u sourcing (mencari bahan baku)
u penyimpanan material/produk
u distribusi / transportasi
u pengembalian produk (return)
u riset pasar
u pengembangan produk
u penetapan harga diskon
u pelayanan purna jual
Fungsi Fisik dan Mediasi
Pasar
4/29/12
Pengertian Operasi
•
Produksi/Operasi :
setiap kegiatan yang menciptakan
kegunaan ( nilai tambah )atau utility
Utility :
Kemampuan produk untuk
Util ity Time Utility Place Utility Ownership / Possession Utility Form Utility
4/29/12
Manajemen Operasi
Manajer
Operasi OperasiProses
Proses Pengarahan Dan Pengendalian Yang sistematis Dalam merubah Sumberdaya Menjadi Barang Jadi Manajer yang Bertanggungjawab Atas Produksi Persediaan, Dan Pengendalian Mutu Menentukan Metode Dan Teknologi Yang digunakan Dalam Produksi Barang/jasa
Jenis-jenis Proses Operasi
1.Transformation Technology
a.Chemical Process
b.Fabrication Process
c.Assembly Process
d.Transport Process
Clerical process
4/29/12
Proses berdasarkan sifat
2.
Analytic Process
Proses produksi di mana sumber daya
diuraikan menjadi beberapa komponen
untuk menciptakan barang jadi.
3.
Synthetic Process
Proses produksi dimana sumberdaya
dikombinasikan untuk menciptakan
Jenis-jenis Proses Produksi
4. Production Flow Pattern
a.
Continuous Process: misalnya
pupuk , baja makanan
b.
Intermittent (Job-Shop) Process,
misalnya : Garmen
c.
Routing (unik), misalnya :
4/29/12 Operations Planning 1. Forecastin g 2. Capacity Planning 3. Location Planning a. Raw Material oriented b. Market oriented 4.
Lay out Planning
a. Process layout b. Product Layout c. Cellular Layout 5. Quality Planning 6 Methods Planning
Operation Scheduling
•
MIS master Production schedule,
yang menunjukkan produk mana
yang akan diproduksi
•
Alat-alatnya:
1.Gantt Chart
2.
PERT Chart (Program Evaluation and
4/29/12
Operation Control
•
Proses pemantauan kinerja produksi
dengan cara membandingkan hasil
dengan rincian rencana dan
jadwal/schedule.
•
Koreksi dilakukan apabila terjadi
ketidak cocokan.
Follow UP
Kegiatan pengendalian produksi
untuk memastikan bahwa keputusan
produksi diterapkan
Material Management
•
Perencanaan, pengorganisasian
dan pengendalian arus bahan Baku
sebelum produksi dimulai .
•
Manajemen bahan baku meliputi:
a.Transportasi
4/29/12
Inventory Control
•
Proses penerimaan, penyimpanan,
penyampaian dan perhitungan
seluruh bahan baku, bahkan sampai
barang jadi
Purchasing
•
Pembelian bahan Baku yang tepat
pada jumlah yang di butuhkan
dengan harga yang wajar dan
waktu yang tepat.
•
Faktor yang perlu diperhatikan:
a.Biaya Penimpanan
4/29/12
Pengertian Just In Time
(JIT)
• Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah
sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta
sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
•
Konsep just in time adalah suatu konsep di
mana bahan baku yang digunakan untuk
aktifitas produksi didatangkan dari
pemasok atau suplier tepat pada waktu
bahan itu dibutuhkan oleh proses
produksi, sehingga akan sangat
menghemat bahkan meniadakan biaya
persediaan barang / penyimpanan
4/29/12
•
Just In Time adalah suatu keseluruhan
filosofi operasi manajemen dimana
segenap sumber daya, termasuk bahan
baku dan suku cadang, personalia, dan
fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.
Tujuannya adalah untuk mengangkat
produktifitas dan mengurangi
pemborosan. Just In Time didasarkan pada
konsep arus produksi yang berkelanjutan
dan mensyaratkan setiap bagian proses
produksi bekerja sama dengan
komponen-komponen lainnya
•
Jus
In
Time
(JIT)
adalah
filofosi
manufakturing
untuk
menghilangkan
pemborosan waktu dalam total prosesnya
mulai dari proses pembelian sampai
proses distribusi. Fujio Cho dari Toyota
mendefinisikan
pemborosan
(waste)
sebagai: Segala sesuatu yang berlebih, di
luar kebutuhan minimum atas peralatan,
bahan, komponen, tempat, dan waktu
kerja yang mutlak diperlukan untuk proses
nilai tambah suatu produk. Kemudian
diperoleh rumusan yang lebih sederhana
pengertian pemborosan: Kalau sesuatu
4/29/12
7 (tujuh) jenis pemborosan
disebabkan karena
•
Over produksi
•
Waktu menunggu
•Transportasi
•
Pemrosesan
•
Tingkat persediaan barang
•Gerak
B. Konsep Dasar Just In
Time
Konsep dasar JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas dipenuhi dengan mengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua proses, baik itu pada proses manufaktur suku cadang maupun pada lini rakit akhir. Proses manufaktur suku cadang
4/29/12
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan Just In Time (JIT):
1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi
apa yang dibutuhkan hanya pada saat
dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
2. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian
cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah
mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.
4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran
Guna mencapai empat konsep ini maka
diterapkan sistem dan metode sebagai
berikut :
• Sistem kanban untuk mempertahankan produksi
Just In Time (JIT).
• Metode pelancaran produksi untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.
• Penyingkatan waktu penyiapan untuk
mengurangi waktu pesanan produksi.
• Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk
konsep tenaga kerja yang fleksibel.
• Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil dan
4/29/12
C. Elemen-elemen Just In
Time
•
Pengurangan waktu set up
•
Aliran produksi lancar (layout)
•
Produksi tanpa kerusakan mesin
•
Produksi tanpa cacat
•
Peranan operator
•
Hubungan yang harmonis dengan
pemasok
•
Penjadwalan produksi stabil dan
terkendali
1. Pengurangan Waktu set up dan
ukuran lot
a.
Pemilahan kegiatan set up
Kegiatan set up bisa dipilah menjadi:
1)
Kegiatan eksternal set up: persiapan
cetakan & alat bantu, pemindahan
cetakan, dan lain-lain.
2)
Kegiatan internal set up: bongkar
pasang pada mesin, penyetelan mesin,
dan lain-lain.
4/29/12
b. Langkah mengurangi waktu set
up:
1. Memisahkan pekerjaan set up yang harus
diselesaikan selagi mesin berhenti (internal set
up) terhadap pekerjaan yang dapat dikerjakan
selagi mesin beroperasi (eksternal set up).
2. Mengurangi internal set up dengan mengerjakan
lebih banyak eksternal set up, contohnya: persiapan cetakan, pemindahan cetakan, peralatan, dan lain-lain.
3. Mengurangi internal set up dengan mengurangi
kegiatan penyesuaian (adjustment),
menyederhanakan alat bantu dan kegiatan
bongkar pasang, menambah personil pembantu, dan lain-lain.
4. Mengurangi total waktu untuk seluruh pekerjaan
Contoh:
• Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa
disingkat menjadi 6 menit. Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya 3000 buah yang setiap unitnya memakan waktu 1 menit, maka waktu produksinya = 1 jam + (3000 x 1 menit) = 3060 menit = 51 jam.
• Setelah waktu set up dikurangi menjadi 6 menit,
maka waktu produksinya menjadi = 6 menit + (3000 x 1 menit) = 3006 menit.
• Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit)
dapat dibuat lot sebanyak 300 buah dari berbagai jenis, yang diulang sebanyak 10 kali, yaitu: {6
4/29/12
2. Aliran produksi lancar
(layout)
a. Pemborosan yang berkaitan dengan process
Layout
Pada layout proses ditemukan berbagai pemborosan, yaitu:
1. Kesulitan koordinasi dan jadwal produksi
2. Pemborosan transportasi dan material handling
3. Akumulasi persediaan dalam proses
4. Penanganan material berganda bahkan beberapa
kali
5. Lead time produksi yang sangat panjang
6. Kesulitan mengenali penyebab cacat produksi
7. Arus material dan prosedur kerja sulit dibakukan
8. Sulitnya perbaikan kerja karena tidak ada
4/29/12
b. Menuju ke Product Layout
Gambar 2. Aliran Produksi pada Product
Layout
c. Aliran Produksi
1. Proses layout. Waktu simpan komponen lama,
tingkat persediaan tinggi, dan prioritas kerja sulit ditentukan.
2. Ketidakseimbangan jalur. Jika proses tidak
terkoordinir maka komponen akan terakumulasi sebagai persediaan, dan pengaturan kerja akan sulit dilakukan.
3. Set up atau penggantian alat yang makan waktu.
Persediaan komponen akan menumpuk, sementara proses berikutnya akan tertunda.
4. Kerusakan dan gangguan mesin. Jalur akan
berhenti dan akan terjadi penumpukan barang dalam proses.
5. Masalah kualitas. Kalau cacat produksi
4/29/12
3. Produksi tanpa kerusakan
mesin
a. Preventive Maintenance
1)
Pendekatan untuk mencegah
kerusakan dan gangguan mesin
dapat dilihat pada gambar 3.
2)
Faktor penyebab gangguan mesin
dapat dilihat pada gambar 4.
3)
Gangguan mesin dan
penanggulangannya dapat dilihat
pada gambar 5.
b. Total Productive Maintenance
1.
Belajar bagaimana melakukan
pemeliharaan rutin mesin, misalnya:
pelumasan, pengencangan baut, dan
sebagainya. Guna mencegah penurunan
daya kerja mesin.
2.
Melaksanakan petunjuk penggunaan
mesin secara wajar.
3.
Mengembangkan kesadaran dan
4/29/12