• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ini 26 Korban Tewas Akibat Minuman Oplosan di Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ini 26 Korban Tewas Akibat Minuman Oplosan di Yogyakarta"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

7/26/2016 Ini 26 Korban Tewas Akibat Minuman Oplosan di Yogyakarta

http://www.viva.co.id/prancis2016/read/733348-ini-26-korban-tewas-akibat-minuman-oplosan-di-yogyakarta 1/2

PRANCIS 2016

Ini 26 Korban Tewas Akibat

Minuman Oplosan di Yogyakarta

Dibuat dari fermentasi salak dan obat anti serangga cair.

SHARE

VIVA.co.id

- Minuman keras oplosan kembali menebar bencana di Yogyakarta. Sedikitnya sudah 26 orang meninggal dunia akibat menenggak minuman oplosan yang banyak dikenal warga dengan nama 'angkatan laut' dan banyu gendeng atau air gila. Belasan lainnya, hingga kini masih menjalani perawatan akibat minuman ini.

Minuman keras oplosan itu diracik pasangan suami istri berinisial SK dan SB , warga

Ambarukmo, Caturtunggal, Depok Sleman. Pedagang lain yang juga ikut ditangkap polisi adalah pasangan suami istri 

Warjono dan Watinem,  warga Dusun Klaci, Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman.

"Kita terus menggencarkan operasi miras oplosan dengan harapan tidak ada lagi korban yang tewas. Hingga kini masih banyak korban yang dirawat diberbagai rumah sakit di Yogyakarta," kata Kapolres Sleman, AKPB Yulianto kepada

VIVA.co.id.

Mantan Kapolres Kulonprogo ini mengimbau masyarakat untuk segera melapor bila ada penjual minuman racikan ini. Selain itu, warga diminta tidak mengonsumsi miras yang sangat berbahaya isi racikannya.

(2)

7/26/2016 Ini 26 Korban Tewas Akibat Minuman Oplosan di Yogyakarta

http://www.viva.co.id/prancis2016/read/733348-ini-26-korban-tewas-akibat-minuman-oplosan-di-yogyakarta 2/2 yang masih belum dapat diidentifikasi jenisnya.

"Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi miras racikan ini. Bahan-bahan yang digunakan sangat membahayakan," katanya.

Dari pendataan yang telah dilakukan polisi, berikut data korban tewas akibat miras oplosan.

Korban Meninggal dunia di TKP pertama yang diracik di wilayah Ambarukmo :

1. Arzani wanimbo (19), warga Tolikara, Papua 2. Marcelius Melky ( 23), warga Edara, Papua 3. Mikison Kogaya (20), warga Puncak Jaya, Papua 4. Johanes Auri Chosby (23), warga Papua

5. Yakison Telenggen, warga Puncak Jaya, Papua

6. Tendinus Tabuni (22), warga jayapura Selatan, Papua. 7. Fajar Bayu Putra (20), warga Sukaraja Seluma, Bengkulu 8. Nur Bahri Nur Rifai (18), warga Ternate, Malut

9. M. Rivaldi Syahputra (21), warga Medan

10. Muhammad Hi. Hasan (19), warga Tidore, Malut

11. AlQurni Nur Ramadhan (26), warga Gondokusuman, Yogyakarta 12. Suwasono (51), warga Klitren, Yogyakarta

13. Hendra Sayogya (48), warga Klitren, Yogyakarta 14. Endro Sriharjanto (32), warga Umbulharjo, Yogyakarta 15. Stephanus Dony Tamtomo, (38) warga Banguntapan, Bantul 16. Madiyo Saroyo (57), warga Moyudan, Sleman

17. Veris Luber Joko Isdianto (28) warga Umbulharjo, Yogyakarta 18.  Hengky Wonda, warga Puncak Jaya, Papua

19. Manggun Kogoya, warga Tolikara, Papua

20. Sitti Nur Dayantikaaba(21), warga ternate, maluku utara (wanita) 21. Novrillah Gamawati (23), warga Ternate, Maluku Utara (wanita) 22. Daeron Daikon Wonda (39th), warga Papua

Sedangkan korban yang meninggal dunia di lokasi kedua di Sayegan :

Referensi

Dokumen terkait

Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter.

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak sebagai berikut: (1) Menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid menggunakan

153 seseorang adalah melalui proses, dimana sebelumnya mereka tidak tahu-menahu tentang hal tersebut sehingga dalam kognitifnya dapat dikatakan sebagai proses

Melalui sejumlah data yang berserakan dalam sejumlah karya yang dimunculkan tiga feminis muslim Indonesia yakni Ratna Megawangi, Husain Muhammad, dan Muchith Muzadi

Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang akan memberi makna bagi

Leo Agustino (2014:155) menjelaskan bahwa, pelaksanaan suatu kebijakan juga harus didukung oleh sumberdaya-sumberdaya yang mendukung agar pelaksanaannya berjalan dengan

Metafora dalam bentuk simile memperoleh padanan berbentuk simile juga, dengan menyebutkan topik, citra dan titik kemiripannya. Hasil penerjemahannya antara Tsu dan Tsa sudah masuk

Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak dari sebuah program, maka diturunkan