• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENYULUHAN METODE PERMAINAN EDUKATIF DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA MURID SD DI KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI ipi421371

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENYULUHAN METODE PERMAINAN EDUKATIF DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA MURID SD DI KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI ipi421371"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PENYULUHAN M ETODE PERM AINAN EDUKATIF DAN M ETODE CERAM AH TERHADAP

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE

PADA M URID SD DI KECAM ATAN POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2015

Dita Anugrah Pratiwi1 Nani Yuniar2 Putu Eka M eiyana Eraw an3

Fakult as Kesehat an M asyarakat Universit as Halu Oleo123

dit aanugrah29@gmail.com1 naniyuniar@yahoo.co.id2 put u_eka87@yahoo.com3

ABSTRAK

Penyakit diar e mer upakan penyum bang angka kesakit an dan kemat ian anak di berbagai negara. Pada t ahun 2010 hingga t ahun 2014 Puskesmas Poasia masuk dalam t iga besar puskesmas dengan kasus diar e t ert inggi di Kot a Kendari. Dat a Puskesmas Poasia menunj ukan bahw a pada t ahun 2014 pr evalensi diare sebesar 2900 per 100.000 penduduk, dan hingga Sept em ber 2015 kasus diare m encapai 375 kasus. Anak usia sekolah dasar rent an t erkena penyakit diare, karena sebagian besar ber per ilaku beresiko t er kena penyakit diar e. Kur angnya penget ahuan dapat m em pengar uhi perilaku seseorang. Pember ian penget ahuan kepada anak sekolah dasar dapat dilakukan dengan cara penyuluhan kesehat an. Penelit ian ini bert ujuan unt uk menget ahui pengar uh penyuluhan met ode permainan edukat if dan m et ode ceramah t erhadap penget ahuan, sikap dan t indakan t ent ang pencegahan penyakit diare pada m urid SD di Kecamat an Poasia Kot a Kendari Tahun 2015. Jenis penelit ian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Cont rol Group Design dengan populasi selur uh m urid SDN 11 Poasia kelas V dan SDN 07 Poasia kelas V yang berjumlah 93 orang. Sam pel sebanyak 76 orang, masing-masing 38 orang di SDN 11 Poasia sebagai kelompok eksperimen, dan 38 orang di SDN 07 Poasia sebagai kelompok kont rol yang dit ent ukan berdasarkan Purposive Sampling dengan krit eria insklusi dan eksklusi. Analisis yang digunakan yakni analisis bivariat dengan uji M c Nemar danuji Chi Square dengan alt er nat ifuji Fisher Exact. Hasilpenelit ian t er dapat peningkat an penget ahuan, sikap, dan t indakan sebel um dan sesudah penyuluhan pada kelompok eksperimen (

ρ value

= 0.008 unt uk penget ahuan,

ρ value

= 0.031 unt uk sikap, dan

ρ value

=0.021 unt uk t indakan). Sedangkan, pada kelom pok kont r ol t erdapat peningkat an penget ahuan sebel um dan sesudah penyuluhan (

ρ value

= 0.031) nam un t idak ada peningkat an si kap dan t i ndakan sebelum dan sesudah penyuluhan (p val ue= 0.500unt uk sikap, p value= 0.125 unt uk t indakan). Terdapat perbedaan penget ahuan dan sikap ant ara kelompok eksper imen dengan kelompok kont rol sesudah penyuluhan (p value= 0.028 unt uk penget ahuan, p value= 0.050 unt uk sikap) sert a t idak ada perbedaan t indakan ant ara kelompok eksperimen dan kelompok kont rol sesudah penyuluhan (p value= 0.084).

Kat a Kunci : Pencegahan Penyakit Diare, Penyuluhan, Permainan Edukat if, Ceramah, Penget ahuan, Sikap, Tindakan.

ABSTRACT

Diarrheal disease is a cont ribut or t o mor bi dit y and mort alit y of children in various count ries. In 2010 t o 2014, PHC of Poasia ent er ed t he t op t hree public healt h cent ers w it h t he hi ghest cases of diarrhea in Kendari. The dat a of Poasia’s PHC show t hat in 2014 t he pr evalence of diar rhea w er e at 2900 per 100,000 populat ion, and unt il Sept em ber 2015 reached 375 cases of diarrhea. The children at t he Elem ent ar y school age are vulnerable t o diarrheal disease, due largely t o behave at risk of diarrheal disease. The lack of know ledge can affect a person's behavior. A know ledge can be given t o elem ent ary school children t hrough healt h counseling. This st udy int end t o det ermine t he ef fect s of educat ive gam e ext ension met hod and discourse met hods t o know ledge, at t it ude and disease prevent ion m easures of diar rhea on elem ent ary school st udent s in poasia dist rict kendari 2015. The research is a Quasi Experiment w it h t he desi gn of t he Non Equivalent Cont rol Group w it h t he ent ire populat ion is all of st udent s in DES (Domest ic Elem ent ary School) 11 Poasia grade V and DES 07 Poasia grade V class as much as 93 peopl e. A sample of 76 people, respect ively 38 peopl e at DES 11 Poasia as t he experim ent al group, and 38 in DES 07 Poasia as t he cont rol group w er e det ermi ned by pur posive sam pling w it h i ncl usion and exclusion crit er ia. The analysis used for bivariat e analysis is using M c Nem ar t est and chi square t est w it h Fisher Exact t est as alt ernat ives. The r esearch result show s t hat t here is an increased know ledge, at t it udes, and act ions before and

after the extension of the experimental group (ρ value = 0.008 for knowledge, ρ value = 0.031 for attitude, and ρ

value = 0.021 f or t he act ion). M eanw hile, in t he cont rol group t here w as an increase of know ledge before and

after counseling (ρ value = 0.031), but there was no increase in the attitudes and actions before and after

counseling (p value = 0.500 f or at t it ude, p value = 0.125 f or t he act ion). There ar e f ew diff erences in know ledge and at t it udes bet w een t he experiment al gr oup and cont rol group aft er counseling (p value = 0.028 f or know ledge, p value = 0.050 for t he at t it ude) and t her e is no difference bet w een t he experiment al group and cont rol groups aft er counseling (p value = 0084).

(2)

2

PENDAHULUAN

Dew asa ini berbagai jenis penyakit m enular t elah dapat diat asi t erut ama pada negara-negara maju, akan t et api sebagian besar penduduk dunia yang mendiami negara-negara berkembang, masih t erancam dengan berbagai jenis penyakit menular, salah sat unya adalah penyakit diare. Penyakit diare adalah penyakit yang sam pai saat ini masih m enjadi salah sat u masalah kesehat an masyarakat yang pent ing karena sering m enimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan jika penanganannya t idak t epat dapat berujung pada kemat ian. Selain it u, penyakit diare juga m erupakan penyum bang angka kesakit an dan kemat ian anak di ber bagai negara.

M enur ut dat a Unit ed Nat ions Children’s Funs (UNICEF) dan World Healt h Organizat ion (WHO) t ahun 2009, diare merupakan penyebab kemat ian urut an kedua pada balit a di dunia, ur ut an ket iga pada bayi, dan ur ut an kelima bagi segala um ur. Ber dasarkan dat a UNICEF bahw a 1,5 jut a anak meninggal dunia set iap t ahunnya karena diare. Angka t ersebut bahkan masih lebih besar kejadiannya dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), malaria, dan cacar. Selain it u, di beberapa negara berkem bang hanya 39% penderit a mendapat kan penanganan yang serius1.

Penyakit diare di Indonesia ber dasarkan Survei M orbidit as yang dilakukan ol eh Subdit Diare Depart emen Kesehat an Republik Indonesia dari t ahun 2000 sam pai dengan t ahun 2010 t erlihat kecenderungan insidens naik. Pada t ahun 2000 insiden rat e penyakit diare 301 per 1000 penduduk, t ahun 2003 naik m enjadi 374 per 1000 penduduk, t ahun 2006 naik menjadi 423 per 1000 penduduk dan t ahun 2010 menjadi 411 per 1000 penduduk2.

Kejadian Luar Biasa (KLB) diare j uga masih sering t erjadi, dengan CFR yang masih t inggi. Pada t ahun 2008 t er jadi KLB di 69 Kecamat an dengan jumlah kasus 8133 orang, kemat ian 239 or ang (CFR 2,94%). Tahun 2009 t erjadi KLB di 24 Kecamat an dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kemat ian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan t ahun 2010 t erjadi KLB diare di 33 kecamat an dengan j umlah penderit a 4204 dengan kemat ian 73 orang (CFR 1,74 %)2.

Insidensi penyakit diare di Indonesia unt uk selur uh kelompok um ur pada t ahun 2013 adalah 3,5% dan angka prevalensi sebesar 7,0%. Lima provinsi dengan insidensi dan pr evalensi diare t ert inggi adalah Papua (6,3% dan 14,7%), Sulaw esi Selat an (5,2% dan 10,2%), Aceh (5,0% dan 9,3%), Sulaw esi Barat (4,7% dan 10,1%), dan Sulaw esi Tengah (4,4% dan 8,8%). Insidensi dan prevalensi penyakit diare di Indonesia pada t ahun 2013 unt uk kelompok um ur 5 – 14 t ahun adalah 3,0% dan 6,2%3.

Penyakit diare harus t erus menerus diw aspadai karena disam ping sering menim bulkan KLB juga karena sifat nya yang akut dan sangat rent an t erjadi pada set iap lapisan masyarakat di sem ua usia, t erut ama masyarakat menengah ke baw ah yang merupakan golongan mayorit as, khususnya di Sulaw esi Tenggara. Ti nggi rendahnya kasus diare juga m encerminkan kualit as hidup suat u masyarakat di daer ah t ert ent u4. Dat a Dinas Kesehat an Provinsi Sulaw esi Tenggara m enunjukan bahw a pada t ahun 2012 prevalensi penyakit diare di Sulaw esi Tenggara sebesar 4.182 per 100.000 penduduk, pada t ahun 2013 sebesar 2.139 per 100.000 penduduk, dan pada t ahun 2014 sebesar 1.753 per 100.000 penduduk5.

Dat a Dinas Kesehat an Kot a Kendari menunjukan bahw a prevalensi penyakit diare di Kot a Kendar i pada t ahun 2012 yait u 1.974 per 100.000 penduduk, pada t ahun 2013 yait u 1.664 per 100.000 penduduk, pada t ahun 2014 yait u 1.607 per 100.000 penduduk, dan pada pada t ahun 2015 bulan Januari hingga Juni m encapai 2.273 kasus. Tahun 2010 hingga t ahun 2014 Puskesmas Poasia masuk dalam t iga besar puskesmas dengan kasus diare t ert inggi di Kot a Kendari6.

Dat a Puskesmas Poasia menunjukan bahw a di Puskesmas Poasia pada t ahun 2012 prevalensi penyakit diar e sebesar 5738 per 100.000 penduduk, pada t ahun 2013 sebesar 2915 per 100.000 penduduk, pada t ahun 2014 sebesar 2900 per 100.000 penduduk, dan hi ngga Sept ember 2015 kasus diare di Puskesmas Poasia mencapai 375 kasus. Pada t ahun 2012 hingga 2014 penyakit diare masuk dalam 10 besar penyakit di Puskesmas Poasia7.

Kejadian diare dapat t erjadi pada sem ua kelompok umur . Nam un, kelompok usia anak-anak adalah kelom pok usia yang paling m enderit a akibat diare karena daya t ahun t ubuhnya yang masih lemah8 Pada usia anak sekolah dasar dit emukan banyak permasalahan kesehat an yang akan menent ukan kualit as anak di masa yang akan dat ang. Anak usia sekolah dasar rent an t erkena penyakit diare, karena sebagian besar berperilaku yang beresiko t erkena penyakit diare. Diar e dapat menyebar m elalui pr akt ik-prakt ik yang t idak hygi enis sepert i menyiapkan makanan dengan t angan yang belum dicuci, set elah buang air besar at au m em bersihkan t inja seseorang anak sert a mem biarkan seseorang anak bermain di daerah dimana ada t inja yang t erkont aminasi bakt eri-bakt eri penyebab diare9.

(3)

3

merupakan masa anak memper oleh dasar-dasar penget ahuan unt uk keberhasilan penyesuaian diri

pada kehidupan dew asa dan m em peroleh

ket eram pilan t ert ent u. Anak usia sekolah dasar

berada dalam t ahap pert um buhan dan

perkem bangan sehingga m udah unt uk dibim bing, diarahkan, dan dit anamkan kebiasaan-kebiasaan baik11.

Kurangnya penget ahuan dapat mempengaruhi perilaku seseorang t erm asuk perilaku kesehat an, sehingga bisa menjadi penyebab t ingginya angka penyebaran suat u penyakit t ermasuk penyakit diare yang m em punyai r esiko penularan dan penyebaran yang cukup t inggi. Penyakit diare dipengar uhi oleh keadaan kebersi han baik perorangan maupun kebersi han lingkungan per umahan. Sanit asi yang mem enuhi syarat kesehat an sert a di dukung oleh kebersi han perorangan yang baik akan dapat mengurangi r esiko m unculnya suat u penyakit t ermasuk diant aranya penyakit diare. Kebersihan perorangan dan sanit asi lingkungan sekolah yang baik bisa t erw ujud apabila didukung oleh perilaku murid sekolah yang baik at au perilaku yang

mendukung t erhadap pr ogram-program

pembangunan kesehat an t ermasuk program pemberant asan dan pr ogram penanggulangan penyakit diare12.

Pemberian penget ahuan kepada anak sekolah dasar dapat dilakukan dengan cara penyuluhan kesehat an. Penyuluhan m erupakan upaya bant uan yang diberikan pada pesert a di dik agar m ereka mem peroleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, unt uk dimanf aat kan olehnya dalam mem perbaiki t ingkah lakunya pada masa yang akan dat ang13

Penyuluhan kesehat an dapat dilakukan dengan berbagai met ode. Secara garis besar m et ode dibagi menjadi dua, yait u m et ode didakt if dan m et ode sokrat ik. M et ode didakt if yait u met ode yang dilakukan secara sat u arah. M isalnya ceramah, film, leaflet , buklet , dan post er. Selanjut nya, met ode sokrat ik yait u met ode yang dilakukan secara dua arah. M isalnya, diskusi kelom pok, debat , ber main peran, sosiodrama, perm ai nan dan demonst rasi13. Dalam penyul uhan kesehat an, m et ode penyuluhan

yang akan digunakan adalah bagian yang

mem pengar uhi t ercapainya hasil penyul uhan yang opt imal.

Penyuluhan kesehat an sejak dini t ent ang pencegahan penyakit diar e kepada anak usia sekolah dasar, mer upakan salah sat u langkah unt uk menurunkan angka kesakit an dan kemat ian anak akibat penyakit diare yang masih t inggi. Dalam penyuluhan kesehat an, met ode ceramah adalah met ode yang sering digunakan, sedangkan m et ode permainan edukat if adalah m et ode yang baru dalam penyuluhan kesehat an. Pem berian penget ahuan

lebih menarik jika disampaikan dengan m et ode dan

media yang menarik pula. Ber dasarkan

permasalahan yang t erjadi, maka penelit i t ert arik unt uk m engangkat judul “ Pengaruh Penyuluhan M et ode Per mainan Edukat if dan M et ode Ceramah t erhadap Penget ahuan, Sikap dan Ti ndakan t ent ang Pencegahan Penyakit Diare pada M urid SD di Kecamat an Poasia Kot a Kendar i Tahun 2015” .

M ETODE

Penelit ian ini m erupakan jenis penelit ian Quasi Eksperiment al dengan menggunakan rancangan Non Equivalent Cont rol Group Design. Pada jenis penelit ian ini t idak adanya randomisasi, hal ini berar t i pengelom pokkan t erhadap anggot a sam pel pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol t idak dilakukan dengan random, kem udian kont rol t erhadap variabel-var iabel yang ber pengaruh t erhadap eksperimen t idak dilakukan, karena eksperimen ini biasanya dilakukan di masyarakat14.

Penelit ian ini dilaksanakan pada bulan Desem ber 2015 hingga Februari 2016 di SD Negeri 11 Poasia dan SD Negeri 07 Poasia Kecamat an Poasia Kot a Kendari Tahun 2015. Alasan pemilihan t em pat penelit ian ini dikarenakan kedua SD ini berakredit asi yang sama yait u B, m emiliki jumlah murid kelas V yang hampir sama pada t ahun 2015. Selain it u, akses m enuju kedua sekolah t ersebut t idak bisa dicapai dengan m enggunakan alat t ransport asi um um karena t erlet ak bukan dalam jalur angkut an um um.

Populasi pada penelit ian ini adalah selur uh murid SD Negeri 11 Poasia kelas V w ilayah Kecamat an Poasia Kot a Kendari yait u sebanyak 49 orang dan selur uh sisw a SD Negeri 07 Poasia kelas V w ilayah Kecamat an Poasia Kot a Kendari yait u sebanyak 44 orang dengan t ot al populasi 93 orang. Unt uk menet ukan jumlah sam pel, digunakan r um us Slovin dan diperoleh jumlah sam pel sebanyak 76

responden, dengan sam pel pada kelompok

eksperimen sebanyak 38 m urid dan kelompok kont r ol sebanyak 38 m urid. Teknik sam pel yang digunakan adalah Purposive Sampling sesuai dengan krit eria inklusi dan eksklusi yang har us dipenuhi responden, yait u : um ur 9-11 t ahun; duduk di kelas V; dapat berkomunikasi dengan baik, dapat mem baca, dan m enulis; dan bersedia unt uk dijadikan responden selama penelit ian berlangsung. Sedangkan, krit eria eksklusinya adalah m urid yang mem enuhi krit eria inklusi, t et api saat penelit ian t idak masuk karena sakit , izin, at au sedang diskors.

(4)

4

unt uk melihat pengaruh penyuluhan dengan met ode per mainan edukat if dan m et ode ceramah t erhadap per bedaan proporsi penget ahuan, sikap dan t indakan respoden m enggunakan uji Chi Square

dengan uji alt er nat if Fisher Exact . Derajat kepercayaan 95%.

HASIL

Umur Responden

Um ur

Kelompok

Eksperimen Kont rol

(n) (%) (n) (%)

9 tahun 3 7,9 3 7,9

10 t ahun 29 76,3 25 65,8

11 t ahun 6 15,8 10 26,3

Total 38 100 38 100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

Tabel 1 diat as m enunjukan hasil bahw a um ur responden pada kelom pok eksperimen paling banyak t er dapat pada um ur 10 t ahun dengan present ase 76,3% dan paling sedikit berada pada um ur 9 t ahun dengan present ase 7,9%. Pada kelompok kont rol, um ur responden paling banyak t erdapat pada um ur 10 t ahun dengan present ase 65,8% dan paling sedikit berada pada um ur 9 t ahun dengan pr esent ase 7,9%.

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Kelompok Eksperim en Kontrol

(n) (%) (n) (%)

Laki-laki 16 42,1 14 36,8

Perem puan 22 57,9 24 63,2

Tot al 38 100 38 100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

Tabel 2 diat as m enunj ukan hasil bahw a j enis kelamin responden pada kelom pok eksperimen paling banyak yait u perempuan dengan pr esent ase 57,9%, dan paling sedikit yait u laki-laki dengan present ase 42,1%. Pada kelom pok kont rol, jenis kelamin responden paling banyak yait u perempuan dengan present ase 63,2% dan paling sedikit yait u laki-laki dengan pr esent ase 36,8%.

Analisis Univariat

Pengetahuan tentang Pecegahan Penyakit Diare

1. Kelompok Eksperimen

Penget a huan

Hasil

Total

Pre Test Post Test

(n) (%) (n) (%) n (%)

Cukup 29 76,3 37 97,4 66 86,8

Kurang 9 23,7 1 2,6 10 13,2

Total 38 100 38 100 76 100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

Tabel 3 diat as menunjukkan bahw a m urid yang berpenget ahuan cukup pada saat pre t est adalah

sebanyak 29 r esponden (76,3%) dan pada saat post t est bert am bah m enjadi 37 responden (97,4%). Sedangkan m urid yang ber penget ahuan kurang pada saat pre t est adalah sebanyak 9 responden ( 23,7%) dan pada saat post t est berkurang m enjadi 1 responden (2,6%).

2. Kelompok Kont rol

Penget a huan

Hasil

Total

Pre Test Post Test

(n) (%) (n) (%) n (%)

Cukup 24 63,2 30 78,9 54 71,1

Kurang 14 36,8 8 21,1 22 28,9

Total 38 100 38 100 76 100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

Tabel 4 diat as menunj ukan bahw a murid yang berpenget ahuan cukup pada saat pre t est adalah sebanyak 24 r esponden (63,2%) dan pada saat post t est bert am bah m enjadi 30 responden (78,9%). Sedangkan m urid yang ber penget ahuan kurang pada saat pre t est adalah sebanyak 14 responden ( 36,8%) dan pada saat post t est berkurang m enjadi 8 responden (21,1%).

Sikap Pencegahan Penyakit Diare 1. Kelompok Eksperimen

Sikap

Hasil

Total

Pre Test Post Test

(n) (%) (n) (%) n (%)

Posit if 30 78,9 36 94,7 66 86,8

Negat if 8 21,1 2 5,3 10 13,2

Total 38 100 38 100 76 100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

Tabel 5 diat as menunj ukan bahw a murid yang bersikap posit if pada saat pre t est adalah sebanyak 30 responden (78,9%) dan pada saat post t est bert ambah m enjadi 36 responden (94,7%). Sedangkan m urid yang bersikap negat if pada saat pre t est adalah sebanyak 8 responden (21,1%) dan pada saat post t est berkurang menjadi 2 r esponden (5,3%).

2. Kelompok Kont rol

Sikap

Hasil

Total

Pre Test Post Test

(n) (%) (n) (%) n (%)

Posit if 27 71,1 29 76,3 56 73,3

Negat if 11 28,9 9 23,7 20 26,3

Total 38 100 38 100 76 100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

(5)

5

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

Tabel 7 diat as menunj ukan bahw a murid yang

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016

Tabel 8 diat as menunj ukan bahw a murid yang tentang Pencegahan Penyakit Diare pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol responden yang m emiliki penget ahuan cukup sebelum maupun sesudah di berikan penyuluhan sebanyak 29 responden dan t idak ada responden yang m emiliki penget ahuan cukup sebel um penyuluhan dan m emiliki penget ahuan kurang sesudah diberikan penyuluhan. Selanjut nya,

responden yang m emiliki penget ahuan kurang sebelum diberikan penyuluhan dan set elah diberikan penyuluhan m emiliki penget ahuan cukup sebanyak 8 responden, sedangkan responden yang memiliki penget ahuan kurang sebelum maupun

sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 1

responden. pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN 11 Poasia Tahun 2015.

2. Kelompok Kont rol responden yang m emiliki penget ahuan cukup sebelum maupun sesudah di berikan penyuluhan sebanyak 24 responden dan t idak ada responden yang m emiliki penget ahuan cukup sebel um penyuluhan dan m emiliki penget ahuan kurang sesudah diberikan penyuluhan. Selanjut nya, responden yang m emiliki penget ahuan kurang sebelum diberikan penyuluhan dan set elah diberikan penyuluhan m emiliki penget ahuan cukup sebanyak 6 responden, sedangkan responden yang memiliki penget ahuan kurang sebelum maupun

sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 8

responden.

Analisis dengan uji M c Nemar diperoleh p value (0,031)

< α (0,05), maka H0

dit olak dan H1

dit erima. Ini dapat disimpulkan bahw a Ada pengaruh penyuluhan met ode ceramah t er hadap penget ahuan m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN 07 Poasia Tahun 2015.

Per bedaan hasil pre t est penget ahuan responden m engenai pencegahan penyakit diare pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol

(6)

6

Dari hasil analisis uji Chi Square diat as diperoleh bahw a sebel um di berikan penyuluhan t erdapat 9 responden (23,7%) yang ber penget ahuan kurang pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kont rol t erdapat 14 responden (36,8%) yang berpenget ahuan kurang. Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,318 maka dapat disimpulkan bahw a t idak ada per bedaan proporsi penget ahuan responden pada kedua kelompok sebelum diber ikan int ervensi.

Per bedaan hasil post t est penget ahuan responden m engenai pencegahan penyakit diare pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016

Dari hasil analisis uji Fisher Exact diat as diperoleh bahw a t er dapat 1 responden (2,6%) yang berpenget ahuan kurang pada kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan dengan m et ode permainan edukat if, sedangkan pada kelompok kont r ol yang diberikan penyuluhan dengan m et ode ceramah t erdapat 8 r esponden (21,1%) yang berpenget ahuan kurang. Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,028 maka t erdapat perbedaan proporsi penget ahuan responden ant ara kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan met ode per mainan edukat if dengan kelompok kont r ol yang di berikan penyul uhan dengan m et ode ceramah. Sehingga disimpulkan, Ada per bedaan penget ahuan responden t ent ang pencegahan penyakit diar e ant ara kelompok eksperimen dengan

kelompok kont rol sesudah penyuluhan di

Kecamat an Poasia Kot a Kendar i Tahun 2015.

Hasil Pre test dan Post test Sikap M urid tentang Pencegahan Penyakit Diare pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016

Tabel 13 diat as m enunjukkan bahw a dari 38 responden yang m emiliki sikap posit if sebel um maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 30 responden dan t idak ada responden yang m emiliki

sikap posit if sebelum penyuluhan dan m emiliki sikap negat if sesudah diber ikan penyuluhan. Selanjut nya, responden yang m emiliki sikap negat if sebel um diberikan penyul uhan dan set elah diberikan penyuluhan m emiliki sikap posit if sebanyak 6 responden, sedangkan responden yang m emiliki sikap negat if sebelum maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 2 r esponden. maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 27 responden dan t idak ada responden yang m emiliki sikap posit if sebelum penyuluhan dan m emiliki sikap negat if sesudah diber ikan penyuluhan. Selanjut nya, responden yang m emiliki sikap negat if sebel um diberikan penyul uhan dan set elah diberikan penyuluhan m emiliki sikap posit if sebanyak 2 responden, sedangkan responden yang m emiliki sikap negat if sebelum maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 9 responden.

Analisis dengan uji M c Nemar diperoleh p value (0,500)

> α (0,05), maka H0

dit erima dan H1

dit olak. Ini dapat disim pulkan bahw a t idak ada pengaruh penyuluhan met ode ceramah t er hadap sikap m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN 07 Poasia Tahun 2015.

(7)

7

Dari hasil analisis uji Chi Square diat as diperoleh bahw a sebel um di berikan penyuluhan t erdapat 8 responden (21,1%) yang bersikap negat if pada kelom pok eksperimen, sedangkan pada kelompok kont rol t erdapat 11 responden (28,9%) yang bersikap negat if . Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,596 maka dapat disim pulkan bahw a t idak ada perbedaan proporsi sikap responden pada kedua kelom pok sebelum di berikan int er vensi.

Per bedaan hasil post t est sikap responden mengenai pencegahan penyakit diare pada kelompok eksperimen dan kelompok kont rol dapat

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016

Dari hasil analisis uji Chi Square diat as diperoleh bahw a t er dapat 2 responden (5,3%) yang bersikap negat if pada kelom pok eksperimen yang diberikan penyuluhan dengan m et ode permainan edukat if , sedangkan pada kelom pok kont rol yang diberikan penyuluhan dengan m et ode ceramah t erdapat 9 responden (23,7%) yang bersikap negat if. Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,050 maka t erdapat per bedaan propor si sikap responden ant ara kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan m et ode permainan edukat if dengan kelompok kont r ol yang di berikan penyuluhan dengan m et ode ceramah. Sehi ngga disim pulkan, Ada per bedaan sikap responden t ent ang pencegahan penyakit diare ant ara kelompok eksperimen dengan kelom pok kont rol sesudah penyuluhan di Kecamat an Poasia Kot a Kendari Tahun 2015.

Hasil Pre test dan Post test Tindakan M urid tentang Pencegahan Penyakit Diare pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 25 responden dan 1 responden yang m emiliki t indakan baik sebelum penyuluhan dan memiliki t indakan

bur uk sesudah di berikan penyuluhan. Selanjut nya, responden yang m emiliki t indakan bur uk sebel um diberikan penyul uhan dan set elah diberikan penyuluhan memiliki t indakan baik sebanyak 9 responden, sedangkan responden yang m emiliki t indakan bur uk sebelum maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 3 r esponden. maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 23 responden dan t idak t er dapat responden yang memiliki t indakan baik sebelum penyuluhan dan memiliki t indakan bur uk sesudah diberikan penyuluhan. Selanjut nya, responden yang m emiliki t indakan buruk sebelum diberikan penyuluhan dan set elah diberikan penyuluhan memiliki t indakan baik sebanyak 4 responden, sedangkan responden yang memiliki t indakan bur uk sebelum maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 11 responden.

Analisis dengan uji M c Nemar diperoleh p value (0,125)

> α (0,05), maka H0

dit erima dan H1

dit olak. Ini dapat disim pulkan bahw a t idak ada pengaruh penyuluhan met ode ceramah t er hadap t indakan m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN 07 Poasia Tahun 2015.

Per bedaan hasil pre t est t indakan responden mengenai pencegahan penyakit diare pada kelompok eksperimen dan kelompok kont rol dapat

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016

(8)

8

t erdapat 12 responden (31,6%) yang m emiliki t indakan bur uk pada kelom pok eksperimen, sedangkan pada kelom pok kont rol t erdapat 15 responden (39,5%) yang m emiliki t indakan bur uk. Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,596 maka dapat disimpulkan bahw a t idak ada perbedaan proporsi t indakan responden pada kedua kelompok sebelum diberikan int ervensi.

Per bedaan hasil post t est t indakan responden mengenai pencegahan penyakit diare pada kelompok eksperimen dan kelompok kont rol dapat dilihat dalam t abel 20 berikut .

Kelom pok

Tindakan (Post Test)

Total P

value

Baik Buruk

(n) (%) (n) (%) n (%)

Eksperi

m en 34 89,5 4 10,5 38 100

0.084

Kontrol 27 71,1 11 28,9 38 100

Total 61 80,3 15 19,7 76 100

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016

Dari hasil analisis uji Chi Square diat as diperoleh bahw a t er dapat 4 responden (10,5%) yang memiliki t indakan bur uk pada kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan dengan m et ode permainan edukat if, sedangkan pada kelompok kont r ol yang diberikan penyuluhan dengan m et ode ceramah t erdapat 11 responden (28,9%) yang memiliki t indakan buruk. Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,084 maka t idak ada perbedaan proporsi t indakan responden ant ara kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan met ode per mainan edukat if dengan kelompok kont r ol yang di berikan penyul uhan dengan m et ode ceramah. Sehingga disimpulkan, Tidak ada perbedaan t indakan r esponden t ent ang pencegahan penyakit diar e ant ara kelompok eksperimen dengan

kelompok kont rol sesudah penyuluhan di

Kecamat an Poasia Kot a Kendar i Tahun 2015.

DISKUSI

Peningkatan Pengetahuan pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Dalam penelit ian ini t erdapat dua perlakuan pada dua kelom pok yang ber beda. Pada kelompok eksperimen diberikan penyuluhan m enggunakan met ode permainan edukat if, sedangkan pada

kelompok kont rol diber ikan penyuluhan

menggunakan met ode ceramah. Kedua kelom pok ini sama-sama diberi pre t est dan post t est unt uk mengukur t ingkat keber hasilan int ervensi yang diberikan. Penyuluhan kesehat an yang diberikan pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol dilakukan sat u kali di w akt u yang t elah disepakat i oleh pi hak sekolah khususnya kepala sekolah dan w ali kelas, agar hendaknya t idak m engganggu proses belajar mengajar. Int ervensi unt uk kelompok

eksperimen dilakukan di ruang kelas dan di halaman depan kelas V SD Negeri 11 Poasia, hal ini karena alat permainan edukat if ular t angga m em but uhkan t em pat yang cukup agar dapat digunakan oleh responden. Sedangkan int ervensi unt uk kelompok kont r ol dilakukan di ruang kelas V SD Negeri 07 Poasia.

Dalam prosesnya, penyuluhan yang diberikan pada kelom pok eksperimen berlangsung selama ±2 jam dengan menggunakan m et ode permainan edukat if ular t angga yang t elah dimodifikasi dan mem uat mat eri t ent ang pencegahan penyakit diare, kem udian di berikan sesi t anya jaw ab pada akhir pert em uan. Sedangkan pada kelompok kont rol

penyuluhan m enggunakan met ode ceramah

diberikan selama ±1 jam. Penyuluhan dilakukan menggunakan met ode cer amah dengan alat bant u lapt op dan pow er point dengan animasi yang menarik, dan diakhiri dengan sesi t anya jaw ab. Int ervensi yang dilakukan pada kedua kelompok t ersebut diberikan set elah responden m engerjakan

pre-t est selama ±30 menit .

Pada kelom pok eksperimen, hasil pre t est dan

post t est menunjukan bahw a t er dapat peni ngkat an penget ahuan respoden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan m et ode permainan edukat if ular t angga t ent ang pencegahan penyakit diare. Hal ini juga t erjadi pada kelom pok kont rol, dimana hasil pre t est dan post t est m enunjukan bahw a t erdapat peningkat an penget ahuan respoden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan met ode ceramah t ent ang pencegahan penyakit diare.

Peningkat an penget ahuan pada kedua kelompok ini t erjadi set elah diberikan penyuluhan kesehat an, dimana penelit i selaku komunikat or (penyuluh kesehat an) m em ber ikan mat eri pembelajaran mengenai pencegahan penyakit diare pada m urid yang t elah m em enuhi kr it eria sebagai responden penelit ian sebanyak 76 orang dengan dua kelompok penyuluhan m enggunakan m et ode yang berbeda. Peningkat an penget ahuan pada responden dikarenakan adanya kemauan responden unt uk m enget ahui lebi h rinci mengenai pencegahan penyakit diar e, sehi ngga mer eka ant usias m engikut i penyuluhan kesehat an t er sebut .

Sem ent ara it u, hasil uji Chi Square unt uk melihat perbedaan t ingkat penget ahuan ant ara kelompok eksper imen dan kelom pok kont rol di saat

(9)

9

Hal ini dimungkinkan karena ket epat an pemilihan m et ode penyuluhan yang di gunakan pada kelompok eksperimen sehi ngga sesuai dengan karakt er ist ik responden, yait u anak sekolah dasar. Penggunaan met ode permainan edukat if ular t angga

yang m enarik dan suasana belajar yang

menyenangkan sehi ngga dapat m em buat responden lebih m udah menerim a inf ormasi yang di berikan. Permainan edukat if ular t angga m erupakan m et ode penyuluhan yang mengajak bermain, berger ak dan belajar. M et ode ini dipilih dan disesuaikan dengan responden yait u m urid SD. Anak SD akan lebih senang belajar dengan cara bermai n, bergerak, bekerja dalam kelom pok, dan m elakukannya secara langsung15.

Pada dasarnya, selama bert ahun-t ahun bermain per mainan bahkan t anpa koneksi ke kont en pendidikan t er t ent u t elah dianggap sebagai salah sat u bent uk dasar pem belajaran16 dan kar ena it u t idak mengherankan bahw a permainan t erkait erat

dengan pengalaman pendidikan int rinsik.

Pembelajar an berbasis permainan biasanya mem erlukan beberapa derajat pemahaman sisw a t ent ang permainan m ekanik dan at uran dan dengan demikian sebelum t erlibat dengan proses belajar it u sendiri, sisw a harus belajar bagaimana cara unt uk bermain permainan t ersebut17. Dalam prosesnya, sebelum bermain ular t angga para murid diberikan informasi cara ber main per mai nan edukat if ular t angga t ersebut selama beberapa menit .

Alat yang digunakan dalam permainan edukat if ular t angga berupa alas ular t angga seluas 2 x 3 m sebanyak 2 buah yang berisikan informasi t ent ang pencegahan penyakit diar e disert ai dengan gam bar-gam bar yang m enarik, sert a 4 buah dadu w arna-w arni berukuran 30 x 30 cm. Per mai nan edukat if ular t angga dicet ak dalam ukuran 2 x 3 m, sehingga responden dapat t erlibat langsung dalam permainan t ersebut , pada prosesnya responden melihat informasi yang t er dapat pada ular t angga, responden m em baca dengan lant ang informasi yang t erdapat pada ular t angga, responden mem prakt ekkan perint ah yang t erdapat di ular rangga, dan r esponden m elihat dan m endengar informasi yang dilakukan dan diucapkan oleh responden lain. Penget ahuan yang ada pada set iap manusia dit angkap at au dit erim a melalui panca indera. Semaki n banyak indera yang digunakan unt uk m enerima sesuat u maka semakin banyak dan semakin jelas penget ahuan yang di perolehnya18.

Permainan edukat if ular t angga dimodifikasi berw arna-w ar ni dan diberikan gam bar-gam bar menarik sehingga mem buat r espoden t ert arik dan sangat ant usias ket ika bermai n. Responden pada kelompok eksperimen di bagi m enjadi 8 kelompok yang t er diri dari 3-5 responden, karena idealnya ular t angga dimai nkan oleh 2-5 orang19. Set iap kelompok

t ersebut bermain secara ber gant ian. Selama melakukan permainan edukat if ular t angga responden juga secara langsung belajar mat eri-mat eri t ent ang pencegahan penyakit diare.

Pada penelit ian sebelumnya oleh Zam zami (2014) digunakan m et ode ular t angga unt uk meningkat kan penget ahuan sisw a SD t ent ang pencegahan penyakit PES. Hasil dari penelit ian t ersebut bahw a, ada pengar uh pendidikan kesehat an dengan m et ode ular t angga t er hadap penget ahuan sisw a SD t ent ang pencegahan penyakit PES (p-value=0,000)20.

Hasil ini juga didukung oleh penelit ian Put ri (2013)yang juga m enggunakan m et ode permainan edukat if ular t angga dan m et ode ceramah pada penyuluhan t ent ang keamanan makanan jajanan sekolah t er hadap penget ahuan anak sekolah dasar. Pada penelit ian t ersebut m enunj ukkan hasil bahw a ada per bedaan penget ahuan t ent ang keam anan makanan jajanan sekolah set elah diberikan

penyuluhan dengan m et ode cemarah dan

permainan edukat if ular t angga (p-value=0,024)21. Pada penelit ian Daloukas dkk. (2012) dalam

Int ernat ional Journal of Game-Based Learning

penelit ian ini melihat bagaimana pot ensi menggunakan per mainan kasual ular t angga elekt ronik unt uk penilaian sisw a. Hasil penelit ian menunjukan bahw a permainan ini dit erima posit if oleh sisw a, sert a gur u yang ber part isipasi dalam evaluasi yang m engarah ke kesim pulan bahw a

permainan kasual dengan kem udahan dan

fleksibilit as yang mereka t aw arkan mem berikan pot ensi yang menarik unt uk dit em pat kan di lingkungan pendidikan22.

Sejalan dengan hasil dari penelit ian-penelit ian t ersebut , maka penyuluhan dengan m et ode permainan edukat if baik digunakan unt uk meningkat kan penget ahuan kesehat an t er khusus anak usia sekolah dasar.

Peningkatan Sikap pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Sikap adalah kesiapan at au kesediaan seseorang unt uk bert ingkah laku at au m erespon sesuat u baik t erhadap rangsangan posit if maupun rangsangan negat if dari suat u objek r angsangan23. Sikap adalah reaksi at au respon seseorang yang masih t ert ut up t er hadap st imulus at au obyek. M anifest asi sikap t idak dapat dilihat secara langsung, t et api hanya dapat dit af sirkan dari perilaku yang t er t ut up. Sikap secara nyat a merupakan konot asi adanya kesesuaian reaksi t erhadap st imulus t ert ent u24.

(10)

10

penyuluhan met ode permainan edukat if

berpengar uh t erhadap sikap responden t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah int ervensi.

Penyuluhan t ent ang pencegahan penyakit diare yang t elah diberikan kepada r esponden melalui m et ode permainan edukat if ular t angga mem pengar uhi per ubahan sikap r esponden sehingga m engalami peningkat an sebel um dan sesudah int ervensi. Penget ahuan yang m ereka

peroleh mam pu m em unculkan pemahaman

t erhadap diri mereka bahw a m ereka m em but uhkan dan harus melakukan upaya pencegahan penyakit diare. Selain it u, perubahan sikap responden set elah mendapat kan penyuluhan dikarenakan m et ode permainan edukat if ular t angga yang digunakan

menyenangkan bagi responden sehingga

mem udahkan proses penerimaan informasi t ent ang pencegahan penyakit diare.

Salah sat u kom ponen dalam sikap manusia adalah kom ponen afekt if yang m erupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional subjekt if seseorang t erhadap suat u objek sikap. Kom ponen ini mer upakan perasaan individu t er hadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi25.

Bermain game dapat bermanfaat bagi sisw a dan dapat berdam pak posit if t erhadap perkem bangan emosional dan int elekt ual m ereka, yang mem ungkinkan mer eka unt uk berlat ih kemampuan m em ecahkan masalah pada lingkungan yang t idak m em bahayakan, mem berikan kont ribusi unt uk kesejaht eraan dan harga diri mereka, dan mem bant u mer eka unt uk belajar unt uk m engelola perasaan m ereka26.

Pada kelom pok kont rol, t erjadi peningkat an sikap posit if pada responden set elah diberikan int ervensi melalui penyuluhan m et ode ceramah. Namun, secara st at ist ik t idak ada pengar uh yang bermakna t erhadap penyuluhan dengan m et ode ceramah t er hadap sikap responden t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah int ervensi.

Sem ent ara it u, hasil uji Chi Square menunjukan t idak ada perbedaan sikap r esponden saat pre t est

ant ara kelompok eksperimen dan kelom pok kont rol, sehingga dapat dikat akan sikap aw al seluruh responden ham pir sama. Sedangkan hasil analisis saat post t est menunj ukan ada perbedaan sikap t ent ang pencegahan penyakit diare pada r esponden set elah diberikan penyuluhan ant ara m et ode permainan edukat if dan m et ode ceramah. M aka dapat disimpulkan bahw a peningkat an sikap pada kelompok eksper imen dikar enakan per bedaan perlakuan penyuluhan.

Sejalan dengan penelit ian sebelumnya oleh Zamzami (2014) digunakan m et ode ular t angga unt uk meni ngkat kan sikap sisw a SD t ent ang

pencegahan penyakit PES. Hasil dari penelit ian t ersebut bahw a, ada pengar uh pendidikan kesehat an dengan m et ode ular t angga t er hadap sikap sisw a SD t ent ang pencegahan penyakit PES ( p-value=0,000)20.

Peningkatan Tindakan pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kont rol

Penyuluhan mer upakan ser angkaian kegiat an yang dilakukan secara sist emat ik dan peran secara sist emat ik dengan m elibat kan peran sert a akt if individu maupun kelompok guna m em ecahkan suat u masalah masyarakat dengan cara merubah perilaku manusia it u sendir i27.

Pada kelompok eksperimen t erjadi

peningkat an t indakan set elah pem ber ian penyuluhan dengan m et ode permainan edukat if ular t angga, w alaupun masih t er dapat r esponden yang m emiliki t indakan bur uk. Penggunaan m et ode permainan edukat if ular t angga m erupakan salah sat u f akt or yang m enyebabkan t erjadinya perubahan t indakan pada responden, dimana permainan edukat if ular t angga mengharuskan responden bergerak dan m em prakt ikan cara pencegahan penyakit diare secara langsung selain mem baca, mendengar dan mengingat . Pem ber ian informasi dengan permai nan ular t angga yang menarik dan suasana belajar yang m enyenangkan dapat m em buat responden lebih m udah menerima informasi yang t elah diberikan. Permainan ini cukup menyenangkan sesuai dengan t ahap perkem bangan anak usia sekolah yang mayorit as respondennya berum ur 10 t ahun berada dalam t ahap operasional yang konkrit28.

Sejalan dengan penelit ian yang dilakukan oleh Sari, dkk (2012) menyat akan bahw a, pendidikan kesehat an gosok gigi dengan m et ode permainan simulasi ular t angga dapat m eningkat kan nilai aplikasi t indakan gosok gigi pada r esponden kelompok perlakuan. Hasil penelit ian ini menguat kan hasil-hasil penelit ian sebelum nya yang menyat akan dengan adanya penyuluhan kesehat an menggunakan m et ode permainan edukat if dapat

mem perbaiki dan meningkat kan t indakan

responden t ent ang pencegahan penyakit diare,

nam un di perlukan pem berian penyuluhan

kesehat an secara rut in sehingga r esponden dapat selalu berperilaku mencegah penyakit diare29.

Sedangkan, pada kelompok kont rol t idak t erjadi per ubahan t indakan r esponden sebelum dan sesudah penyul uhan dengan m et ode ceramah. Hal

ini dimungkinkan karena responden hanya

(11)

11

unt uk dapat m eningkat kan penget ahuan masyarakat30.

Sem ent ara it u, hasil uji Chi Square unt uk melihat perbedaan t indakan responden ant ara kelompok eksperimen dan kelom pok kont rol menunjukan t i dak ada perbedaan t indakan responden saat pre t est ant ara kelompok eksperimen dan kelom pok kont rol, sehingga dapat dikat akan t indakan aw al seluruh responden ham pir sama. Sem ent ara it u, hasil analisis saat post t est

menunjukan ada perbedaan t indakan r esponden pada kedua kelom pok ini. Namun, secara st at ist ik t idak bermakna, maka disimpulkan t idak ada perbedaan t indakan t ent ang pencegahan penyakit diare set elah diber ikan penyul uhan dengan m et ode permainan edukat if dan met ode ceramah.

Dari hasil-hasil st udi yang dilakukan oleh WHO dan para ahli pendi dikan kesehat an t erungkap bahw a penget ahuan masyarakat t ent ang kesehat an sudah t inggi, nam un prakt ik mereka yang masih rendah. Hal ini berar t i bahw a perubahan at au peningkat an penget ahuan masyarakat t ent ang kesehat an sering kali t idak diimbangi dengan peningkat an at au per ubahan perilakunya24.

SIM PULAN

1. Ada pengar uh penyuluhan m et ode permainan edukat if t erhadap penget ahuan m ur id SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN 11 Poasia Tahun 2015.

2. Ada pengar uh penyuluhan m et ode permainan edukat if t erhadap sikap m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyul uhan di SDN 11 Poasia Tahun 2015. 3. Ada pengar uh penyuluhan m et ode permainan

edukat if t erhadap t indakan m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyul uhan di SDN 11 Poasia Tahun 2015. 4. Ada pengar uh penyuluhan met ode ceramah

t er hadap penget ahuan m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyul uhan di SDN 07 Poasia Tahun 2015. 5. Tidak ada pengaruh penyuluhan met ode

ceramah t erhadap sikap m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyul uhan di SDN 07 Poasia Tahun 2015. 6. Tidak ada pengaruh penyuluhan met ode

ceramah t erhadap t indakan m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah penyul uhan di SDN 07 Poasia Tahun 2015. 7. Ada per bedaan penget ahuan responden t ent ang

pencegahan penyakit diare ant ara kelom pok eksperimen dengan kelom pok kont rol sesudah penyul uhan di Kecamat an Poasia Kot a Kendari Tahun 2015.

8. Ada perbedaan sikap responden t ent ang pencegahan penyakit diare ant ara kelom pok eksperimen dengan kelom pok kont rol sesudah penyul uhan di Kecamat an Poasia Kot a Kendari Tahun 2015.

9. Tidak ada per bedaan t indakan r esponden t ent ang pencegahan penyakit diar e ant ara kelompok eksperimen dengan kelompok kont rol sesudah penyuluhan di Kecamat an Poasia Kot a Kendari Tahun 2015.

SARAN

1. Bagi inst ansi kesehat an, sebaiknya pet ugas kesehat an bersama kader-kader kesehat an dapat lebih m elakukan penyuluhan kesehat an dan m em berikan informasi-informasi kesehat an t er kait pencegahan penyakit -penyakit menular salah sat unya adalah penyakit diare, t idak hanya kepada masyarakat akan t et api bisa m elalui inst it usi pendidikan dasar sebagai program pendi dikan sejak di ni kepada m urid sekolah dasar dengan l ebih mengem bangkan met ode permainan edukat if sebagai salah sat u bent uk inovasi met ode penyuluhan.

2. Bagi pi hak sekolah, sebaiknya senant iasa

mem bangun kerjasama dengan puskesmas

t er dekat guna m elakukan kegiat an penyuluhan kesehat an minimal semi nggu sekali, sehingga dapat m enanamkan pemahaman sejak dini kepada m urid-m urid sekolah dasar t ent ang pent ingnya kesehat an dan ber bagai cara pencegahan penyakit .

3. Bagi orang t ua, hendaknya selalu

mem perhat ikan kesehat an dan m engaplikasikan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) di rumah pada anak agar t erhindar dari penyakit -penyakit menular yang rent an t erjadi di kalangan anak-anak.

4.

Bagi penelit i selanjut nya, diharapkan adanya

penelit ian lebih m endalam t erkait met

ode-met ode penyuluhan lainnya, misalnya

mem bandingkan pengar uh met ode permainan edukat if dengan pem ut aran video. Dengan kemajuan t eknologi saat ini, penelit i lain dapat mengaplikasikan permainan edukat if ular t angga ini dalam bent uk aplikasi permainan komput er.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rahmadi, Renggani. 2010. Hubungan Sarana Sanit asi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balit a di Pemukiman Tidak Terencana Kebon Singkong Kel. Klender Jakart a Timur Tahun 2002.

Skripsi. Jurusan Kesehat an Lingkungan Fakult as Kesehat an M asyarakat , Universit as Indonesia. 2. Kement erian Kesehat an RI. 2011. Sit uasi Diare di

Indonesia. Jakart a.

(12)

12

ow nload/ pusdat in/ bul et in/ bulet in-diare.pdf ) Diakses t anggal 20 November 2015

3. Kement erian Kesehat an RI. 2013. Riset Kesehat an Dasar (Riskesdas). Jakart a.

4. Dinas Kesehat an Provinsi Sulaw esi Tenggara, 2013. Profil Kesehat an Sulaw esi Tenggara. Kendari.

5. Dinas Kesehat an Provinsi Sulaw esi Tenggara. 2014. Dat a Kesehat an Sulaw esi Tenggara. Kendari.

6. Dinas Kesehat an Kot a Kendari. 2015. Dat a Kesehat an Kot a Kendari. Kendari.

7. Puskemas Poasia. 2015. Dat a Diare Puskesm as Poasia. Kendari.

8. Widoyono. 2011. Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan Pencegahan, dan Pemberant asan.

Jakart a : Erlangga.

9. Depart emen Kesehat an RI. 2008. M anajemen Terpadu Balit a Sakit . Jakart a.

10.M oehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakar ta: Papas Si nar Sinant i.

11.Lucie, Permana Sari, dkk. 2006. Hubungan ant ara Alat Perm ainan Edukat if dan Perkembangan M ot orik Anak pada Tam an Penit ipan Anak. M ajalah Kedokt er an Nusant ara Volum e 39 No. 1 M aret 2006: 27-34.

12.Sanusi, Anw ar,. 2011. M et ode Penelit ian Bisnis. Jakart a : Salemba Em pat .

13.M aulana, Heri D. J. 2012. Promosi Kesehat an. Jakart a : EGC.

14.Riyant o, A., 2011, Aplikasi M et odologi Penelit ian Kesehat an. Yogyakart a : Nuha M edika.

15.M arsudi S., Rubiyant o R., Hart ini S. 2008.

Perkembangan Pesert a Didik. Sur akart a : BP-FKIP UM S.

16.Huizinga, J. (1949). Homo Ludens. London, UK: Rout ledge & Kegan Paul.

17.Peir ce, N., & Wade, V. (2010, Oct ober 21-22). Per sonalised learning for casual gam es: The ‘ Language Trap’ Online Language Learning Game. In Proceedings of t he 4t h European Conference on Game Based Learning, Copenhagen, Denmark (pp. 306-315).

18.Not oat modjo, S. 2011. Kesehat an M asyarakat Ilmu dan Seni Edisi Revisi 2011. Jakart a: Rineka Cipt a

19.Green R. 2013. Brain Pow er SD: Akt ivit as, Permainan, dan Ide Pr akt is Belajar Ilmu Sosial.

Jakart a : Erlangga.

20.Zamzami, M uham mad, dkk. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehat an dengan M et ode Ular Tangga t ent ang Pencegahan Penyakit Pes t erhadap Tingkat Penget ahuan dan Sikap Sisw a SD Negeri 1 Selo Boyolali. Program St udi Kesehat an M asyar akat Fakult as Ilmu Kesehat an. Universit as M uhammadiyah Sur akart a. (ht t p:/ / eprint s.ums.ac.id/ 31199/ 1/ HALAM AN_A

WAL.pdf) Diakses pada t anggal 5 Novem ber 2015

21.Put ri, Apr ina Ria. 2013. Perbedaan Penget ahuan Anak Sekolah Dasar t ent ang Keam anan M akanan Jajanan Sekolah set elah M endapat Penyuluhan dengan M enggunakan St rat egi Berbeda (M edia Permainan Edukat if Ular Tangga Dan M et ode Ceramah) di SD N Soropadan Karangasem Surakart a. Fakult as Ilm u Kesehat an Universit as M uhammadiyah Sur akart a. (ht t p:/ / Eprint s.Um s.Ac.Id/ 27258/ 19/ Naskah_Pu blikasi_Aprin.Pdf) Diakses t anggal 8 Novem ber 2015.

22.Daloukas, Vasilis, M aria Rigou, Spiros Sirmakessis. 2012. “Is t here a Place f or Casual Games in Teaching and Learning? The Snakes and Ladders Case. Int ernat ional Jour nal of Game-Based Lear ning, 2(1), 16-32, January-M arch 2012 23.Sarw ono, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Perilaku.

Jakart a: Rineka Cipt a.

24.Not oat modjo, S. 2010. Promosi Kesehat an Teori dan Aplikasi. Jakart a : Rineka Cipt a.

25.Not oat modjo, S. 2005. Prom osi Kesehat an Teori dan Aplikasi. Jakart a : Rineka Cipt a.

26.Pet sche, Jennifer. 2011. Engage and Excit e St udent s w it h Educat ional Games. Amer ican Librar y Associat ion. Know ledge Quest , 09/ 2011, Volum e 40, Issue 1.

27.Sulist yoni ngsi h, H. 2010. Gizi Unt uk Kesehat an Ibu dan Anak. Yogyakart a: Graha Ilmu.

28.Saput ri, Krist iaw ati & Krisnana. 2010. Peningat an Penget ahuan & Sikap dalam Pemelihan Jajajan Sehat M enggunakan Alat Permainan Edukat if Ular Tangga. Fakult as Keperaw at an. Universit as Air langga.

29.Sari, Ernit a Kurnia., dkk. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehat an Gosok Gigi Dengan M et ode Permainan Simulasi Ular Tangga Terhadap Perubahan Penget ahuan, Sikap dan Aplikasi Tindakan Gosok Gigi Anak Usia Sekolah di SD Wilayah Paron Ngaw i. Art ikel Penelit ian. Fakult as Keperaw at an. Universit as Airlangga. Surabaya.

(ht t p:/ / jour nal.unair.ac.id/ f ilerPDF/ Ernit a%20K.d ocx) Diakses pada Febr uari 2016.

Gambar

Tabel 1 diatas menunjukan hasil bahwa umur
Tabel 8 diatas menunjukan bahwa murid yang
Tabel 13 diatas menunjukkan bahwa dari 38
Tabel 18 diatas menunjukkan bahwa dari 38

Referensi

Dokumen terkait

(4) Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

4. Bahan makanan tersebut tersedia di daerah di mana keluarga tinggal dan harganya terjangkau. Siklus menu adalah rangkaian menu yang disusun dalam kurun waktu

Romaulina Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Beras Raskin Di Palembang ( Studi Kasus: Bulog Sumsel), 2004... Romaulina Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Beras Raskin

Letak Kabupaten Klaten cukup strategis karena berbatasan langsung dengan kota Surakarta, yang merupakan salah satu pusat perdagangan dan Daerah.. Istimewa Yogyakarta

Variabel Tingkat Kedisiplinan Belajar memberikan Sumbangan Relatif (SR) sebesar 77% dan Sumbangan Efektif (SE) sebesar 15,785% (3) Pengaruh positif dan signifikan

No part of this publication may be reproduced by any means without the prior permission of the New Zealand Qualifications Authority.. Check that this sheet is printed on the

Perhitungan rasio keuangan ini meliputi rasio likuditas, aktivitas, profitabilitas, dan leverage dengan menggunakan analisis time series berdasarkan periode

Grafik hubungan antara panjang bentang dan sudut puntir pada tampang persegi panjang (a/b = 5) dengan cara analitis dan ANSYS. Untuk tegangan geser total maksimum, dengan

Metode PCR berdasarkan pada sekuen pelacak gen-gen tdh dan trh juga telah digunakan dalam pengujian non isotopik pada piringan mikrotiter yang dapat dibaca secara