• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Perjalanan Haji dari Makah menuju Arafah untuk wukuf, menuju Mudzdalifa untuk mabit, dilanjutkan

(3)

Arafah, terbentang padang pasir bergunung batu, terik mentari tanpa pernah terhalang awan apalagi mendung.

Berselimut dingin di tengah malam, menunggu hari yang Kau

ijabahi, setengah dari hari dalam bilangan setahun berjuta tangan tengadah memanjatkan pinta…

(4)

Delapan dzulhijjah bersiap dengan berpakaian ihrom, dan memulai perjalanan ke Arafah dengan mengucap Ihlal haji sebelum naik kendaraan

(5)

YA Allah aku penuhi panggilan-Mu,

tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Segala puji dan kenikmatan Milik-Mu

segala Kekuasaan kepunyaan-Mu tiada sekutu bagi-Mu

Ya Allah, ….. berilah kesejahteraan

(6)

.

Ya Allah berilah kami kesejahteraan di dunia maupun diakherat dan jauhkanlah kami dari api neraka YA Allah sesungguhnya kami memohon keridlaan

(7)
(8)
(9)

Perjalanan menuju Arafah dimulai dengan selalu mengumadangkan talbiyah,

Saat adzan maghrib sampailah di arofah yang telah penuh dengan tenda-tenda yang berjajar rapi

dipersiapkan untuk menerima tamu-tamu Allah

Setiap rombongan menempati satu tenda untuk bermalam menunggu datangnya tanggal sembilan

(10)

Tenda yang lapang dan cukup nyaman, menikmati apapun yang telah disediakan akan menjadikan kita lebih tenang dan dapat memahami makna syukur atas apa yang pernah dan akan

(11)
(12)
(13)

Tiada haji tanpa wukuf,

tafakur dan berdoa di padang

arafah,, tatlaka mentari dengan sinarnya menerpa bumi, saat

mustajab untuk memohonkan ampunan atas dosa-dosa selama kehidupan yang telah berjalan, bermunajat kepada-Mu tiada berbatas, ketika manusia

mendzikirkan asma-Mu di atas arafah malaikat mengaminkan segala doa yang terucap,

Ya Allah sebegitu angung

Betapa keingkaran masih selalu menyerta dalam setiap tapak langkah, di hari Kau buka pintu maghfirah, di hari Kau limpahkan rahmat di padang ini, ampunkan dan terimalah ibadah hamba, kabulkan

harapan-harapan yang Engkau ridloi untuk perjalanan menuju haribaanMu, padaMu aku

(14)

Ya Allah….. Peringatkan hamba ketika

hari arafah ini bertabur debu dalam hati, kami, biarkan arafah senantiasa ada dan menjadi penanda jiwa dalam kepasrahan, keikhlasan dan keyakinan atas tiadanya kekuatan selain-Mu, Biarkan tetap mengada dan sanggup menjadi benteng atas kelemahan manusia di

(15)

, Menjelang senja

andai dapat menghentikan sejenak mentari untuk bertahan di atas arafah

akan kubiarkan sore ini menjadi lebih panjang hingga puaskan jiwa dengan bersimpuh di atas pasir berdebu. Yakin Engkau melihatku, menatapku dan mendengar setiap untai doa yang kuhaturkan pada-Mu. Dan

kedamaian karena setiap kata terucap akan harapan,.. pasti akan Kau iringkan menyerta rahman dan rahimMu Berat langkah kaki berjalan meninggalkan tempat yang Engkau rahmati dan waktu yang Kau Ijabahi

Subhanallah, beri kesempatan aku untuk kembali

(16)

Waktu setelah senja mengharuskan perjalanan untuk ke Mudzdalifah, Mabit semalam dan mengambil jamarat untuk dilemaprkan di mina.

(17)

Mudzdalifa,

(18)

Malam yang dingin di mudzdalifa… berjuta manusia menghadap-Mu di atas padang berdebu dan berpasir, tinggalkan baju duniawi yang tanpa arti di tampat ini, Berbalut lembaran kain putih tiada beda antara manusia dan hanya Engkau yang sanggup membedakan apa yang sesungguhnya ada dalam hati dan jiwa kami, entah kepasrahan,

keikhlasan, kesabaran ataukah

(19)

Allah Maha Besar 3x,

Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia kuasa atas sesuatu. Ya Allah berilah kami kesejahteraan di Dunia maupun

(20)

Mudzdalifa…. Padang berpagar negahnya gunung batu dan malam dingin berselimut benderang cahaya lampu, debu yang menhambur terbang bersama angin dan menyatu dengan udara YA .. Allah tak sanggup akal dan jiwa kami

(21)

menjelang dini hari perjalanan dilanjutkan menuju MINA, kesabaran teruji kembali, kepenatan dalam keyakinan

(22)

Sepuluh Dzulhijah dini hari memasuki mina, pagi yang dingin

tenda yang berjajar rapi,

adalah bagian dari karunia-Mu jika sanggup menikmati

(23)
(24)

Bak menuju peperangan, melintas terowongan menggenggam

berbutir kerikil, sanggupkah memaknakan kerikil sebagai simbol senjata pengusir syetan dalam nafsu diri yang senantiasa

membelenggu..

Gema takbir dan talbiyah yang berkumandang, menggemuruh,

menghentak dalam dada dan jiwa… sanggupkan aku ya.. Allah

(25)

Subhanallah berjuta manusia memenuhi perintah-Mu, Bila hakikat yang Kau ajarkan sanggupkan aku

(26)
(27)
(28)

Jamarat yang terlempar adalah simbol.. Bahwa manusia memiliki kekuatan untuk

berperang melawan nafsu diri, emosi dan ambisi yang terbayangi oleh kekuatan sang “penggoda…”

(29)
(30)

12 Dzulhijjah 1521 Hijrah Mina diguyur hujan lebat dan banjir, peristiwa yang sangat langka untuk terjadi, Allah pun

(31)

Seusai melempar jumrah ke tiga di tanggal 13

Dzulhijjah, bermalam di mina selesai sudah, dan

(32)

Nafar Tsani, sampai 13 Dzulhijah

bermalam di mina Dan kembali ke Makah

untuk

(33)
(34)

Ya Allah,

(35)

Sesaat memasuki masjid dan menuju sudut hajar aswad

Lambaikan tangan kearahnya Bila memungkinkaan

mencium hajar aswad

Dan mulailah thawaf Ifadhah berjalan mengelilingi ka’bah

(36)
(37)

DITERUSKAN MEMBACA DO’A DI ULANG-ULANG SAMPAI RUKUN YAMANI

“Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, Tiada Tuhan selain Allah.

Allah Maha Besar. Tiada kekuatan selain dari Allah”

YANG MENGUSAP RUKUN YAMANI MEMBACA

(38)

SELESAI PUTARAN KE TUJUH TERUS MENUJU

MULTAZAM ANTARA HAJAR ASWAD DAN PINTU KA’BAH UNTUK

BERDO’A KEMUDIAN MENUJU MAQAM

IBRAHIM

SAMBIL MEMBACA:

“Dan jadikanlah Maqam

Ibrahim sebagai tempat

(39)

Kemudian shalat dua rakaat di dekat tempat tersebut

atau yang searah.

Rakaat pertama membaca surat Al-Kafirun

(40)

Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tiada Tuhan selain Engkau, Yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu.

Dan aku atas janji/kepastian-Mu akan berusaha dengan segenap tenaga. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku kerjakan.

Aku laporkan pada-Mu atas ni’mat-Mu yang Kau berikan padaku, aku menyerah atas dosa-dosaku,

maka ampunilah daku.

Maka sesungguhnya tiada ada yang mengampuni dosa selain Engkau”

(41)

Tempat minum Air zam-zam

(42)

MENUJU BUKIT SHAFA UNTUK SAI

(berlari antara shafa dan marwa)

Setiap naik bukit shafa dan Marwa

membaca ayat

“Sesungguhnya Safa dan Marwa itu sebagian dari syiar Allah, maka barang siapa beribadah haji atau „umrah tiada dosa untuk mengerjakan Sa‟i antara keduanya. Dan barang

siapa mengerjakan kebaikan dengan ikhlas, maka

sesungguhnya Allah Maha Penerima kebaikan lagi Maha

(43)

Memulai Sa’I dengan membaca doa

(44)

Allah Maha Besar 3x Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia kuasa atas sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah, Yang Esa, Yang menetapi janji-Nya, Yang menolong hamba-Nya, dan Yang menghancurkan musuh-Nya

dengan kekuasaan-Nya”

DIATAS SHAFA ATAU MARWA

Menghadap Kiblat, mengangkat dan

(45)

Setiap diantara dua pilar hijau, bagi laki-laki berlari-lari kecil dan bagi wanita berjalan biasa sambil berdoa:

(46)

Shafa - marwa tujuh kali sebagaimana ibunda Hajar memperjuangkan putranya agar mendapatkan setitik tanda kehidupan, doa ditengah perjuangan terkabul sudah dan memancarlah zam-zam air sumber

kehidupan

Pijakan kaki di marwa pada ketujuh kali mengakhiri Sai dan menyelesaikah thawaf ifhadhah

(47)
(48)

Jika memang pantas ya Allah…

(49)

empat puluh hari terlewat sudah……..

berat langkah kaki dan tangan untuk melambai

namun thawaf wada mengharuskan kami meninggalkan tempat yang telah mengambil sepenuh isi hati dan jiwa kami…….

Biarlah jiwa kami tertinggal di sini, biar selalu tertambat, terikat dan lekat sepanjang hayat…

Bila jasad kami melangkah kembali ke negeri kami tinggal, semata karena tambatan hati dan jiwa … mengharuskan untuk melanjutkan perjalanan yang tersisa

Semua ini adalah bagian perjalanan menuju-Mu Iringkan selalu setiap langkah kami

(50)

Semoga dapat aku langkahkan kaki

kembali di tanah haram ini, berkemas

(51)

MAdinatul Hujjaj, penginapan

terakhir bagi Jamaah Indonesia

(52)

Monumen sepeda dan Unta di Jeddah,

Jamaah Indonesia menyebutnya sepeda

(53)

Laut Merah, mencatat sejarah Nabi Musa..

(54)
(55)

MAsjid Qishosh, Jeddah

(56)
(57)

Salah satu

monumen di

Jeddah, yang

menggambarkan

peredaran

(58)
(59)
(60)

Jeddah, suatu sore dan esok ku kan

terbang pulang ke kampung

(61)

King Abdul Aziz, selamat tinggal,

(62)

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul Institusionalisasi Gerakan Sosial (Studi Deskriptif Tentang Pelembagaan Gerakan Sosial Anti Penambangan di Desa

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Instrumen Ukur Kadar Kebutuhan Pupuk Urea Pada Tanaman Jagung Menggunakan Metode Fuzzy Logic ”

Situbondo); Siti Fatimah, 060910302088; 2012:71 halaman; Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Penelitian ini difokuskan untuk

mitos, penalaran deduktif, induktif, pendekatan ilmiah sebagai pangkal kelahiran IPA..  Metode ilmiah sebagai ciri IPA : metode ilmiah,

Sehubungan dengan Pengumuman Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi pada tanggal 08 Nopember 2015 s/d 11 Nopember 2015 melalui SPSE LPSE Kabupaten Paser, yang dilaksanakan oleh

Sedangkan siswa hanya mendengarkan saja (way one communication), dan dapat aktif sendiri dengan menggunakan media lainnya. Sedangkan metode hafalan sangat populer di

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan seluruh kuesioner atau instrumen

Jika V CE sangat kecil maka transistor dalam keadaan jenuh sehingga arus sinyal basis tidak akan menghasilkan sinyal yang sesuai pada V CE , namun jika V CE