66
PENGARUH MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT DAN
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN 6 KAYUMALUE NGAPA
Viviantini1) Amram Rede dan Sahrul Saehana2)
1
(Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)
2
(Staf Pengajar Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)
Abstract
The objective of the study was to determine the effect of instructional video media toward the interest and students learning outcomes. This study is descriptive quantitative by quasy experiment. The subject of the study ware the students of sixth grade, it’s a number 25 of A-class as a treatment and 25 of B-class as a control research. The data was collected by questioner and achievement test. The data analysis by used simple regression, which begins prerequisite test, normality and homogeneity at trusty level at 95%. Based on the results, It’s obtained tcount = 4.56 with ttable = 0.140. The study findings was a difference in student learning outcomes were taught by using video media with the conventional class. They differ in learning outcomes and interest because the effect of using video media at sixth grade SDN 6 Kayumalue Ngapa.
Keywords: Instructional video Media, Interest, Learning Outcomes
Keberhasilan tujuan pendidikan
nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa maka dibutuhkan beberapa komponen pendukung yang secara intergrasi mampu mengupayakan ketercapain tujuan pendidikan
yang dimaksud. Komponen-komponen
tersebut antara lain sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran, program pemutuan kurikulum sebagai standar acuan pendidikan dan kualitas tenaga pendidik yang handal. Salah satu komponen pendukung yang disebutkan adalah peran guru selaku tenaga pendidik mampu mengaktualisasikan diri dan kemampuannya dalam menciptakan kualitas pendidik. Oleh karena itu guru yang profesional tidak saja dituntut untuk mampu mengajar dengan baik namun lebih dari itu peran guru dituntut untuk dapat memahami karakter peserta secara komprehensif guna mengetahui kemampuan tiap peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran.
Guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai perkembangan ilmu Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran
adalah penggunan media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat membantu
meningkatkan minat sehinga konsentrasi
terhadap pembelajaran lebih terfokus
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan.
Profesionalsme guru tersebut
diharapkan dapat membawa peserta didik kepada situasi belajar yang menyenangkan serta kreatif tidak membosankan. Hal ini karena pada proses pembelajaran masih banyak guru menggunakan metode ceramah yang monoton dan berpusat pada guru dan hasil akhir yaitu perolehan nilai siswa belum seperti yang diharapkan.
Kenyataan yang terjadi setelah
pembelajaran dengan menggunakan metode yang berpusat pada guru, serta penguasaan materi yang masih kurang ditambah dengan tidak menggunakan fasilitas yang ada, siswa yang mulanya tidak menyukai pelajaran IPA bahkan hasil diperoleh pun tidak maksimal, maka pembelajaran yang diharapkan guru tidaklah sesuai dengan kenyataan di sekolah, untuk itu perlu diadakannya suatu perubahan dalam proses pembelajaran.
media pembelajaran yang bermakna. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk menarik minat siswa dalam memperhatikan atau peroses pembelajaran,selain itu juga guru dapat melihat hasil akhir dari proses pembelajaran dalam bentuk peningkatan nilai
setelah dievaluasi. Pengunaan internet
merupakan teknologi yang sekarang ini sedang berkembang yang bisa diambil manfaatnya dalam memperoleh informasi
khusuanya berkaitan dengan bidang
pendidikan. Informasi tersebut dapat dikemas dalam media video.
Guru haruslah lebih kraetif dalam mengemas atau dapat merancang suatu gaya mengajar dengan menggunakan informasi yang ada, problematika yang dihadapi guru harus dapat teratasi demi peningkatan mutu pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk menarik minat siswa selama
proses pembelajaran berlangsung maka
dibutuhkan pula kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran ke arah yang lebih baik, artinya desain pembelajaran yang dikembangkan benar-benar mampu untuk
mendorong peserta didik secara
berkesinambungan.
Pembelajaran akan berhasil sesuai yang diinginkan tergantung bagaimana kerja keras guru untuk merubah suasana belajar yang lebih menyenangkan, salah satu cara atau upaya guru untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan menggunakan fasilitas yang tersedia seperti penggunaan media yang ada dan dapat dikemas atau dirancang sesuai dengan pembelajaran atau materi yang berkaitan dengan media yang guru siapkan. Merancang media pembelajaran akan lebih efektif bila dikaitkan dengan situasi yang ada misalnya mengambil contoh yang ada di lingkungan sekitar sekolah karena sesuai dengan situasi di mana siswa lebih mengenal apa yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
berjalannya proses kegiatan mengajar
khususnya IPA di SDN 6 Kayumalue Ngapa menunjukkan 60% siswa memiliki minat
belajar IPA yang masih rendah. Kondisi demikian ditenggarai sebagai akibat dari
kurangnya kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran yang efektif, serta memberikan makna bagi siswa dalam hal tersebut perlu adanya suatu perubahan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki metodenya
Guru dituntut untuk rajin dan kreatif mencari dan mengumpulkan data serta bahan-bahan yang diperlukan dalam pembelajaran.
Keberhasilan seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran tergantung pada wawasan, pengetahuan, pemahaman dan tingkat kreativitas dalam mengelola bahan
ajar. Semakin lengkap bahan yang
terkumpulkan dan semakin luas wawasan pemahaman guru.
Samodra, dkk (2009) mengemukakan bahwa pembelajaran sangat menarik dan efesien sehingga materi yang disampaikan mudah dipahami dalam bentuk multimedia
pembelajaran memenuhi unsur-unsur
informasi materi, teori, visualisasai, latihan soal, serta evaluasi ketika meteri tersebut disajikan dalam bentuk CD pembelajaran, video pembelajaran, animasi akan terjadi peningkatan motivasi dibandingkan dengan materi yang disajikan secara sederhana. Media video ini diperoleh dari internet kemudian dikemas menjadi tayangan yang
menarik. sehingga pembelajaran akan
semakin baik.
METODE
media video (eksperimen) sedangkan untuk kelas VI B diberikan materi gerhana bulan dan matahari yang tidak diberikan perlakuan (kontrol), di mana model pembelajaran yang
selama ini digunakan, dalam proses
pembelajaran berpusat pada guru (teaching
centered).
Putra (2013), memberikan pengertian tentang populasi, yaitu keseluruhan objek yang akan diteliti, sedangkan Sugiyono (2013) memberi pengertian bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuatitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Berdasarkan dua pendapat
tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa pengertian populasi dalam penelitian meliputi segala aspek yang akan dijadikan subjek atau objek penelitian yang dikehendaki peneliti. Sehingga dengan penelitian ini, maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa yang terdaftar pada Tahun
Ajaran 2014/2015. Siswa kelas A berjumlah 25 orang dan siswa kelas B 25 orang.
Variabel penelitian ini berupa variabel bebas (variabel independen), variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas adalah video pembelajaran sedangkan variabel terikat adalah minat dan hasil belajar siswa. Untuk menguji seberapa besar, pengaruh media video pembelajaran terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa. Setelah perlakuan, pemanfaatan media vidio, maka data yang diperoleh dianalisis dengan uji t test (uji kesamaan dua rata-rata).
Kriteria pengujian yakni terima Ho jika -t(
1-0,5
)< t < t( 1-0,5
) pada taraf nyata
= 0,05dan dk = n1 + n2– 2 serta untuk harga-harga t
lainnya H0 ditolak (Sudjana 2005).
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Uji NormalitasHasil uji normalitas data minat belajar diringkas pada Tabel
Tabel 1. Hasil uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) Data Minat Belajar
Kelas Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic df Sig.
Minat Belajar Eksperimen 0,166 25 0,074
Kontrol 0,159 25 0,105
a.
Lilliefors Significance Correction
terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) minat
belajar pada kelas eksperimen sebesar 0,074 dan kelas kontrol sebesar 0,105. Masing-masing nilai probabilitas tersebut lebih besar
dari α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data minat belajar siswa berdistribusi normal.
Tabel 2. Hasil uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) Data Hasil Belajar Siswa
Kelas Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic df Sig.
Hasil Belajar Eksperimen 0,164 25 0,080
Kontrol 0,158 25 0,107
a.
Berdasarkan rata-rata (Based on Mean) yang tertera pada tabel diperoleh nilai probabilitas 0,140 yang lebih besar 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi data setiap sampel sama (homogen).
1. Jika nilai probabilitas (signifikansi) yang
diperoleh > α, maka variansi setiap sampel
sama (homogen)
2. Jika nilai probabilitas (signifikansi) yang
diperoleh < α, maka variansi setiap sampel
tidak sama (tidak homogen)
Berdasarkan rata-rata (Based on Mean)
yang tertera pada, diperoleh nilai probabilitas 0,533 yang lebih besar 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi data setiap sampel sama (homogen). Terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig. 2-tailed) = 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa probabilitas (ρ) < 0,05,
maka hipotesis statistik (H0) ditolak. Dengan
demikian terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas VI yang diajar menggunakan Terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig. 2-tailed) = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
probabilitas (ρ) < 0,05, maka hipotesis
statistik (H0) ditolak. Dengan demikian
terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas VI yang diajar menggunakan media video dengan yang tidak diajar menggunakan media video di SDN 6 Kayumalue Ngapa. Perbedaan hasil belajar tersebut akibat dari pengaruh penggunaan media video dalam pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media video terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa.
Media video dengan yang tidak diajar menggunakan media video di SDN 6 Kayumalue Ngapa. Perbedaan minat belajar tersebut akibat dari pengaruh penggunaan media video dalam pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media video terhadap minat belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa.
PEMBAHASAN
Pengaruh Penggunaan Media Video terhadap Minat Belajar Siswa
Berdasarkan data dan analisis penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media video pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa. Penggunaan video pembelajaran merupakan metode yang sangat luar biasa di tengah kemajuan dan perkembangan teknologi sekarang ini.
Media video pembelajaran memiliki beberapa manfaat di antaranya adalah media
pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan minat belajar (Arsyad, 2003). Hasil menonton film bersuara (video) lebih baik hasilnya dibandingkan dengan yang nonton film tidak bersuara (bukan video), sehingga meningkatkan minat motivasi belajar (Wilkinson,1984). Minat dan motivasi dapat melibatkan emosi, kecemasan ataupun sikap yang membangkitkan semangat untuk berusaha atau berbuat dan dapat menimbulkan beberapa pengaruh dalam kegiatan belajar seperti mendorong dan meningkatkan proses
belajar melalui peningkatan perhatian,
kesiapan belajar serta kegiatan belajar; berpengaruh besar pada pada peningkatan dan pengurangan retensi (ingatan) dan reproduksi (menyatakan kembali) terhadap apa yang pernah dikuasainya (Sukmadinata, 2004).
Minat dan motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengusaan konsep terhadap salah satu materi yang diajarkan. Seseorang yang memiliki
minat dan motivasi cenderung dapat
mencurahkan segala kemampuannya untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Yustina, 2011). Semakin tinggi minat dan motivasi yang dimiliki siswa akan mendorong siswa belajar lebih giat dan meningkatkan
frekwensi belajarnya menjadi semakin
meningkat. Minat dan motivasi siswa
berberapa faktor seperti cita-cita, tingkat
kemampuan, kondisi siswa, kondisi
lingkungan.
Pengaruh Penggunaan Media Video terhadap Hasil Belajar Siswa
Hasil penelitian melalui angket minat dan hasil belajar yang telah dilakukan untuk melihat seberapa besar penggaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gerhana, maka diperoleh bahwa siswa mengalami kemajuan dan peningkatan hasil belajar IPA sebelum pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Media pembelajaran
adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran, Yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar siswa (Arsyad, 2011). Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang berperan bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa, jika program media itu dapat didesain dan dikembangkan secara baik oleh guru bahkan akan lebih menarik lagi bila dimasukkan animasi atau efek yang menarik.
Pengunaan media tersebut telah
mendorong guru untuk memanfaatkan media pembelajaran, sebagai salah satu acuan atau komponen pendukung dalam proses belajar
mengajar. Adam, (2004) menyatakan
“learning outcome is a writen statement of what the successful student/learner is expected to be able to do at the module/ cuors unit, or qualification”. Hasil belajar adalah pernyataan tertulis tentang kemampuan atau kualifikasi apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa untuk mencapai kesuksesan pada akhir materi. Penelitian tentang manfaat
penggunaan media pembelajaran yang
disimpulkan bahwa penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas belajar serta hasil belajar (Nadilah, 2011).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1) Pembelajaran menggunakan media video
berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa.
2) Pembelajaran mengunakan media video
pembelajaran berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar siswa kelas VI SDN 6 Kayumalue Ngapa.
3) Pembelajaran menggunakan media video
pembelajaran berpengaruh signifikan
terhadap minat dan hasil.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kebesaran dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Indonesia.
Arsyad, 2013. Media Pembelajaran. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, Indonesia.
Nadilah, I. 2011. Penerapan Media
Pembelajaran Bervariasi Dapat
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Materi saling Ketergantungan dalam Ekosistim pada Siswa Valid SMPN 40
Semarang. Jurnal Penelitian
Pendidikan. Vol. 28 Nmor I. Semarang LP2M Unnes.
Putra, N. 2013. Researt & Development.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Statistik. Bandung: Sinar
Baru.
Samodra, Suhartono, dan Stevanus. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi
Manusia. Jurnal Teknologi Informasi
Vol.5 No. 2 Oktober 2009. ISSN 1414-9999.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004.
Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi. Kesuma Karya, Bandung, Indonesia.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta.
Wilkinson L., Gene. 1984. Media dalam
Pembelajaran: Penelitian Selama 60
Tahun. Terjemahan Oleh: Tim
Pustekkom Dikbud. Pustekkom Dikbud
dan CV. Rajawali, Jakarta, Indonesia.
Yustina. 2011. Peningkatan Motifasi Belajar