• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Kinerja Prioritas (SPM) Dinas Kesehatan Kab Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Indikator Kinerja Prioritas (SPM) Dinas Kesehatan Kab Jember"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS KESEHATAN

Alamat : Jl. Srikoyo I / 3 Telp. (0331) 487577 Fax. (0331) 426624

JEMBER Kode Pos 68113

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN NOMOR : 440/ 4624 /414/2017

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS UNTUK MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA DI PUSKESMAS

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER,

Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan kualitas pelayanan di unit pelayanan

publik Puskesmas yang transparan dan akuntabel serta efektif dan

efisien perlu disusun penetapan indikator prioritas monitoring dan

penilaian kinerja;

b. bahwa perubahan rencana operasional dimungkinkan apabila terjadi

perubahan kebijakan pemerintah tentang program kegiatan

Puskesmas maupun dari hasil monitoring dan pencapaian program

kegiatan Puskesmas. Revisi terhadap rencana harus dilakukan

dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaian yang optimal

dari kinerja Puskesmas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud perlu adanya

mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas

dan Penanggungjawab Program/Upaya Puskesmas untuk menjamin

bahwa pelaksana akan melaksanakan kegiatan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a,b dan c

perlu ditetapkan Keputusan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Jember;

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan;

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah ;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun

2014 tentang Pusat kesehatan Masyarakat;

(3)

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2016 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;

6. Peraturan Bupati Jember Nomor 36 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan: KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TENTANG PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS UNTUK

MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA DI PUSKESMAS.

PERTAMA : Penilaian Kinerja Puskesmas adalah upaya yang dilakukan untuk menilai

hasil kerja/prestasi Puskesmas sebagai Intrumen untuk Mawas Diri.

KEDUA : Penetapan indikator prioritas monitoring dan penilaian kinerja

dilaksanakan sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan yang

merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.

KETIGA : Penetapan indikator prioritas monitoring dan penilaian kinerja yang

digunakan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat di Puskesmas sebagai evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : JEMBER

Pada Tanggal : 31 Januari 2017

Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

ttd

Drs. SLAMET URIP SANTOSO, MSi Pembina Utama Muda

(4)

Lampiran I :

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember

Nomor : 440/ 4624 /414/ 2017

Tanggal : 31 Januari 2017

PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS UNTUK MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA DI PUSKESMAS

1. PENGERTIAN MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA

a. Monitoring adalah aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan

dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara mengamati

perkembangan kegiatan tersebut.

b. Kegiatan monitoring meliputi proses pengumpulan dan analisis informasi dari

penerapan suatu program termasuk mengecek secara regular untuk melihat

apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang

dilihat atau ditemui dapat diatasi.

c. Evaluasi adalah proses pengumpulan data, menganalisis informasi, efektivitas

dan dampak dari suatu tahap keseluruhan program, termasuk menilai

pencapaian program, mendeteksi dan menyelesaikan masalah serta

merencanakan kegiatan yang akan datang.

d. Proses monitoring dan evaluasi ini ditujukan untuk peningkatan mutu pelayanan

kesehatan di Puskesmas serta untuk menilai perkembangan dan kemajuan yang

telah dicapai Puskesmas menuju visi dan tujuan yang ingin dicapai.

e. Penilaian Kinerja Puskesmas adalah upaya yang dilakukan untuk menilai hasil

kerja/prestasi Puskesmas yang digunakan sebagai Instrumen mawas diri artinya

setiap Puskesmas melakukan Penilaian Kinerjanya secara mandiri, Penilaian

Kinerja Puskesmas meliputi Penilaian Upaya Program Wajib dan Pengembangan

serta Penilaian Manajemen Puskesmas. Penilaian Kinerja Puskesmas di evaluasi

tiap semester.

f. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas dan

Penanggungjawab pelayanan dan program.

g. Monitoring dan evaluasi upaya kesehatan Puskesmas dilakukan oleh Kepala

Puskesmas terhadap Penanggungjawab pelayanan dan program dalam

pertemuan bulanan dan konsultasi

h. Monitoring dan evaluasi kegiatan dalam unit upaya kesehatan Puskesmas

dilakukan oleh Penanggungjawab pelayanan dan program terhadap pelaksana

kegiatan dalam rapat program/ pelayanan dan konsultasi.

(5)

Puskesmas dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.

j. Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki hasil

kegiatan agar sesuai dengan target yang telah ditentukan

2. TUJUAN MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA

a. Memperoleh informasi terutama tentang kegiatan apakah telah dilaksanakan

sesuai dengan rencana dan memberikan umpan balik.

b. Mempertanggung jawabkan tugas atau kegiatan yang telah dilakukan.

c. Sebagai bahan untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan program

atau kegiatan dan tindak lanjut dari aktifitas monitoring.

d. Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten.

e. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan

serta manajemen Puskesmas

f. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam

penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten.

Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas digunakan sebagai Dasar Perencanaan

Kegiatan tahun yang akan datang dan sebagai bahan Pembinaan dari Kabupaten

maupun Provinsi, jika terjadi kesenjangan antara capaian terhadap target.

3. PELAKSANAAN MONITORING

a. Setiap bulan penanggung jawab program di Puskesmas melakukan evaluasi

pelayanan dan melaporkan ke Kepala Puskesmas dan membandingkan kinerja

program dengan target yang ingin dicapai, sehingga perbaikan dapat segera

dilakukan.

b. Puskesmas harus menyelenggarakan pertemuan staf secara teratur dan berkala

sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali antara pimpinan, koordinator,

penanggung jawab dengan pelaksana Program atau Pelayanan untuk

mengindentifikasi, membahas masalah yang dihadapi, penyebaran informasi dan

melakukan evaluasi pelayanan Puskesmas.

c. Hasil pertemuan harus dicatat. Materi pembahasan yang dibicarakan dan

disepakati dalam pertemuan dilengkapi dengan daftar hadir dan kemudian

disebarluaskan kepada seluruh karyawan yang berkepentingan agar dapat

ditindaklanjuti.

d. Pembuktian berupa dokumen notulen rapat, daftar hadir, hasil evaluasi dan bukti

(6)

e. Secara berkala, setiap 3 (tiga) bulan dilakukan Evaluasi kinerja kumulatif

tribulan I/II/III/IV Puskesmas dilakukan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

f. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengirimkan laporan setiap 3 (tiga) bulan

mengenai kegiatan pelayanan kesehatan yang telah dilakukan ke Dinas

Kesehatan Provinsi.

g. Pada akhir tahun Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan

penilaian standar Puskesmas dan melaporkan hasil penilaian ke Dinas

Kesehatan Provinsi.

4. PROSEDUR

a. Setiap bulan penanggung jawab pelayanan/program melakukan evaluasi dan

membandingkan kinerja dengan target yang ingin dicapai untuk dapat dilaporkan

kepada Kepala Puskesmas dan dilakukan monitoring

b. Puskesmas mengadakan pertemuan staf secara teratur sekurang-kurangnya 1

bulan sekali yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas untuk

mengidentifikasi dan membahas masalah yang dihadapi, penyebaran informasi

dan melakukan evaluasi pelayanan dan program puskesmas

c. Hasil pertemuan harus dicatat, dilengkapi daftar hadir, hasil monitoring dan

evaluasi serta bukti-bukti berupa notulen pertemuan

d. Secara berkala setiap 3 (tiga) bulan dilakukan evaluasi secara komulatif tribulan

I/II/III/IV di Puskesmas

5. PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS

Indikator prioritas untuk monitoring dan Penilaian Kinerja dibuat berdasarkan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan, Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Kabupaten Jember dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember

tentang kegiatan upaya di Puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat dan

(7)

Lampiran II :

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember

Nomor : 440/ 4624 /414/ 2017

Tanggal : 31 Januari 2017

JENIS LAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN JEMBER

JENIS

kesehatan ibu hamil

Sesuai standar pelayanan antenatal.

Ibu hamil. Setiap ibu hamil

mendapatkan

Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin 100 %

mendapatkan pelayanan

persalinan sesuai standar.

3 Pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

Sesuai standar pelayanan kesehatan bayi baru lahir.

Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahir 100 % mendapatkan

standar Balita. Setiap balita mendapatkan 100 %

pelayanan kesehatan

pelayanan kesehatan sesuai

balita. standar.

5 Pelayanan kesehatan pada usia

pendidikan dasar

kesehatan pada usia produktif

(8)

NO JENIS

kesehatan pada usia lanjut

Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke

Penderita Setiap penderita

hipertensi

(9)

NO

Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

ttd

Drs. SLAMET URIP SANTOSO, MSi Pembina Utama Muda

(10)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS KESEHATAN

ALAMAT : JL. SRIKOYO NO. I/03 Telp. 0331-487577 Fax 0331-426624

JEMBER

Kode Pos 68111

DEFINISI OPERASIONAL, TATA CARA PERHITUNGAN dan TARGET PENCAPAIAN SPM

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN dan Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) di Jawa Timur oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi Jawa Timur Tahun 2016 , Bersama ini Kami Sampaikan Definisi

Operasional, Tata Cara Perhitungan Target Pencapaian SPM Bidang Kesehatan sebagaimana berikut :

NO Indikator SPM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Tahun Sumber

Data

2017 2018 2019 1 Setiap ibu hamil

mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar

Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal

1. satu kali pada trimester pertama, 2. satu kali pada trimester kedua dan 3. dua kali pada trimester ketiga

dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).

Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10T yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan; 2. Ukur tekanan darah;

3. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA) 4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);

5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ);

Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil =

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta --- x 100 %

Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/ kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang

(11)

NO Indikator SPM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Tahun Sumber Data

2017 2018 2019 6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan;

7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;

8. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan. 9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan; 10.Temuwicara (konseling)

2 Setiap ibu bersalin mendapatkan

pelayanan persalinan sesuai standar

Persalinan yang dilakukan oleh :

Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah maupun Swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR) baik persalinan normal dan atau persalinan dengan komplikasi.

Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan pesalinan =

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar difasilitas kesehatan

---x100 %

Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun

100% 100% 100%

3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar

Pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Bidan Praktek swasta, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta), Posyandu dan atau kunjungan rumah

Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir=

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai denganstandar

---x 100 %

Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun

(12)

NO Indikator SPM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Tahun Sumber

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, dan UKBM. Meliputi : 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran

panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun 2. Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun 3. Pemberian imunisasi dasar lengkap

Persentase anak usia 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan balitasesuai standar =

Jumlah balita 0–59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

--- x100%

Jumlah balita 0–59 bulan yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang

Penjaringan kesehatan adalah pelayanan yang meliputi: 1. Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda

klinis anemia);

2. Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas);

3. Penilaiankesehatan gigi dan mulut

4. Penilaian ketajamanindera penglihatan dengan poster snellen;

5. Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala;

Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan skrining

kesehatan sesuai standar =

Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar

--- x100% Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran.

100% 100% 100%

6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skriningkesehatan sesuaistandar.

Setiap warga negara Indonesia usia 15-59 tahun setahun sekali mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar, meliputi :

1. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan serta lingkar perut

2. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer

3. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan

Persentase warga negara usia 15–59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar =

Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalamkurun waktu satu tahun ---x 100%

Jumlah warga negara usia 15–59 tahun yang ada di wilayah kerjadalam kurun waktu satu

(13)

NO Indikator SPM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Tahun Sumber Data

2017 2018 2019 tes cepat gula darah

4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku ketajaman pendengaran

5. Deteksi ketajaman penglihatan 6. Pemeriksaan ketajaman pendengaran

7. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 30-59 tahun.

tahunyang sama.

7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas

mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

Pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 60 tahun ke atas sesuai standar dilakukan sesuai kewenangan oleh :

1. Dokter; 2. Bidan; 3. Perawat;

4. Nutrisionis/Tenaga Gizi;

5. Kader Posyandu lansia/Posbindu.

Diberikan di Puskesmas dan jaringannya, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah :

1. Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah 2. Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar

gula darah

3. Deteksi kadar kolesterol dalam darah

4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS).

Persentase warga negara usia

60 tahun Keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar =

Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun

---x100 %

Jumlah semua penduduk berusia usia 60 tahun ke atas yang ada di wilayah Kabupaten/ Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan

(14)

NO Indikator SPM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Tahun Sumber Data

2017 2018 2019 8 Setiap penderita

hipertensi mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar

1. Mengikuti panduan praktik klinik bagi dokter di FKTP 2. Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada

penderita hipertensi di FKTP

3. Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi: a. Pemeriksaan dan monitoring tekanan darah b. Edukasi

c. Pengaturan diet seimbang d. Aktifitas fisik

e. Dengelolaan farmakologis

4. Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg untuk usia dibawah 60 tahun dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atasdan unutk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis. Jika tekanan darah penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten.

Sarsaran : penduduk usia 15 tahun ke atas

Persentase penderita hipertensi mendapat Pelayanan kesehatan sesuai

Standar =

Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

_________________x 100%

Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama

100% 100% 100%

9 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar.

Pelayanan kesehatan penyandang DM diberikan sesuai kewenangannya oleh:

1. Dokter 2. Perawat

3. Nutrisionis/Tenaga Gizi

Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai berikut:

1. Edukasi 2. Aktifitas fisik 3. Terapi nutrisi medis 4. Intervensi farmakologi

Persentase penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar =

Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

---x 100%

Jumlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM nasional di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama

(15)

NO Indikator SPM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Tahun Sumber Data

2017 2018 2019 10 Setiap orang dengan

gangguan jiwa

(ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Pelayanan kesehatan jiwa diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas pada gangguan jiwa (ODGJ) berat, meliputi :

a. Edukasi dan evaluasi tentang; tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, keberhasilan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana.

b. Tindakan kebersihan diri ODGJ berat, promotif preventif dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.

Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar =

Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalamkurun waktu satu

tahun

---x100 %

Jumlah ODGJ berat psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

100% 100% 100%

11 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar

Pelayanan kesehatan di berikan kepada seluruh orang dengan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan di FKTL baik maupun swasta

Persentase Orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar =

Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

---x100%

Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama

100% 100% 100%

12 Setiap orang beresiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan

Lembaga

Pemasyarakatan)

Pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, pasien Tb, pasien infeksi menular seksual (IMS), waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan, dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya dan diberikan di FKTP (Puskesmas dan Jaringannya) dan FKTL baik pemerintah maupun swasta di lapas/rutan narkotika.

Persentase orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan Pemeriksaan HIV sesuai standar=

Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun

---x100 %

Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang

(16)

NO Indikator SPM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Tahun Sumber Data

2017 2018 2019 mendapatkan

pemeriksaan HIV sesuai standar

(17)

Unit Kerja : DINKES KABUPATEN JEMBER

Hasil Komulatif

Realisasi

Target sasaran setahun (angka

absolute)

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (a) (b) (A)/(B)

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil - 100

2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin - 100

3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir - 100

4 Pelayanan kesehatan balita - 100

5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar - 100

6 Pelayanan kesehatan pada usia - 100

7 Pelayanan kesehatan pada usia - 100

8 Pelayanan kesehatan penderita - 100

9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus - 100

10 Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat (ODGJ) - 100

11 Pelayanan kesehatan orang dengan - 100

12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV - 100

Format Laporan dan Evaluasi

Ket (tercapai/

tidak)

REALISASI Bulan KE- TARGET

SPM 2017 (%)

NO Uraian

INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2017

Referensi

Dokumen terkait

Adalah pemeriksaan bayi baru lahir dengan menggunakan pendekatan MTBM dilakukan dengan menggunakan formulir pencatatan bayi muda usia 0- 2 bulan. Penggunaan bagan MTBM dan